Anda di halaman 1dari 9

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK :

SOSIALISASI DALAM PENGELOLAAN KEPERAWATAN

ISOLASI SOSIAL

Disusun oleh:

1. Rani Novita Sari (P1337420517047)

2. Sheila Anjani Ekaputri (P1337420517052)

3. Ardian Rizal Zulmi (P1337420517058)

4. Ema Mukti Taqiya (P1337420517063)

5. Robby Setiyawan (P1337420517068)

6. Linda Puspita Dewi (P1337420517072)

7. Kharisma Rizki A (P1337420517078)

8. Anita Intan Pratama (P1337420517083)

9. Maulinda Dwi Putri (P1337420517089)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

PRODI DIII KEPERAWATAN MAGELANG

2019
Rancangan / proposal TAK

Fokus : TAK Sosialisasi

I. Tujuan

A. Umum

Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.

B. Khusus

a. Klien mampu memperkenalkan diri

b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok

c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok

d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan

e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada

orang lain

f. Klien mampu bekerja dalam permainan sosialisasi kelompok

g. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS

yang dilakukan

II. Landasan Teori

Sosialisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan

orang lain (Gail W.Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada

individu yang menarik diri yaitu, percobaan untuk menghindari interaksi dengan

orang lain. Dimana individu yang mempunyai mekanisme koping adaptif maka

peningkatan sosialisasi lebih mudah dilakukan. Sedangkan individu yang

mempunyai mekanisme koping maladaptif bila tidak segera mendapatkan terapi

atau penanganan yang baik akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih

banyak dan lebih buruk (Keliat & Akemat 2005). Dampak yang ditimbulkan oleh

menarik diri pada klien isolasi sosial adalah :


1.) kerusakan komunikasi verbal dan nonverbal

2.) gangguan hubungan interpersonal

3.) gangguan interaksi sosial

4.) resiko perubahan presepsi sensori (halusinasi)

Klien menarik diri tidak cepat teratasi maka akan dapat membahayakan

keselamatan diri sendiri maupun orang lain. Penatalaksanaan klien dengan

riwayat menarik diri dapat dilakukan salah satunya dengan pemberian intervensi

terapi aktivitas kelompok sosialisai, yang merupakan salah satu terapi modalitas

keperawatan jiwa dalam sebuah aktivitas secara kolektif dalam rangka

pencapaian penyesuaian psikologis, perilaku dan penyampaian adaptasi optimal

pasien. Terapi aktivitas kelompok (TAK): sosialisasi (TAKS) adalah upaya

memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan

sosial. (Budi Anna Kelliat & Akemat 2014)

III. Anggota Kelompok

A. Jumlah anggota : 9 anggota

B. Kriteria Anggota :

a) Klien yang mengalami isolasi sosial yang telah mulai melakukan

interaksi interpersonal

b) Klien yang mengalami kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon

sesuai dengan stimulus

IV. Terapist

A. Jumlah Terapis: 9 anggota

B. Pembagian Peran:

a) Leader : Ardian Rizal

b) Co-Leader : Kharisma Rizki A.


c) Fasilitator :

Ema Mukti Taqiya

Rani Novita Sari

Maulinda Dwi Putri

d) Observer :

Robby Setiyawan

Sheila Anjani E.

Anita Intan Pratama

Linda Puspita Dewi

C. Pembagian Tugas:

1) Leader

a. Menyusun rencana TAKS

b. Mengarahkan kelompok dalam mengarahkan tujuan

c. Memotivasi dan memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan

perasaan, mengajukan pendapat dan memberikan umpan balik

d. Sebagai role model

e. Menjelaskan jalannya permainan dan melakukan kontrak waktu

2) Co-Leader

a. Membantu leader dalam mengorganisasikan kelompok

b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang

3) Fasilitator

a. Membantu leader dalam memfasilitasi anggota kelompok untuk

berperan aktif dan memotivasi anggota

b. Memfokuskan kegiatan

c. Membantu mengoordinir anggota kelompok


d. Duduk disela-sela pasien

e. Menghidupkan situasi permainan atau menyemangati pasien dalam

bermain

4) Observer

a. Mengobservasi semua respon klien

b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku

klien

c. Memberikan umpan balik pada klien pada kelompok

d. Duduk tidak dilingkungan permainan atau diluar

e. Mengevaluasi setiap kegiatan kelompok

f. Mengevaluasi tugas leader, co-leader, dan faslitator

V. Proses Seleksi

a. Berdasarkan kriteria pasien yang telah ditetapkan yaitu pada pasien yang

mengalami isolasi sosial

b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku pasien sehari-hari dan

kemungkinan dapat dilakukan terapi aktivitas kelompok pada pasien tersebut

dengan perawat ruangan

c. Melakukan kontrak dengan pasien untuk mengikuti aktivitas yang akan

dilaksanakan serta menanyakan kesediaannya.

d. Menetapkan bersama pasien dan perawat ruangan tentang topik, waktu, dan

tempat kegiatan.

VI. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Diskusi dan tanya jawab

3. Bermain peran atau stimulasi


Pembagian Sessi

Sessi 1 : Memperkenalkan diri

A. Tujuan : klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap,

nama panggilan, asal, dan hobi.

B. Jenis Kegiatan : Game

C. Setting:

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran

2. Ruangan nyaman dan tenang

D. Alat dan Media :

1. hp / musik

2. penggaris

3. kertas dan pulpen

4. peniti

5. jadwal kegiatan klien

E. langkah-langkah kegiatan :

1. Fase Orientasi

a) Memberi salam terapeutik : salam dari terapis

b) Evaluasi atau validasi : menanyakan perasaan klien saat ini

c) Kontrak :

a. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri

b. Menjelaskan aturan main berikut :

a) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta

izin kepada terapis

b) Lama kegiatan 20 menit

c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai


2. Tahap Kerja

a) Jelaskan kegiatan yaitu akan dihidupkan musik dari handphone serta

penggaris akan diedarkan belawanan dengan arah jarum jam dan pada saat

musik dihentikan maka anggota kelompok yang memegang penggaris

memperkenalkan diri.

b) Hidupkan musik pada handphone dan edarkan penggaris berlawanan

dengan arah jarum jam

c) Pada saat musik dihentikan anggota kelompok yang memegang penggaris

mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama

panggilan,hobi, dan asal dimulai oleh terapis sebagai contoh.

d) Tulis nama panggilan pada kertas dan ditempel atau dipakai

e) Ulangi 3 langkah terakhir sampai semua anggota kelompok mendapat

giliran

f) Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi

tepuk tangan

3. Tahap Terminasi

a) Evaluasi

1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b) Rencana tindak lanjut

1. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri

kepada orang lain dikehidupan sehari-hari

2. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan

harian klien

c) Kontrak yang akan datang


Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok

menyepakati waktu dan tempat

F. Evaluasi

1. Kriteria evaluasi : klien mampu memperkenalkan diri secara verbal dan

nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi

2. Form evaluasi :

Sesi 1 : TAKS

Kemampuan Memperkenalkan Diri

a. Kemampuan Verbal

No Aspek yang dinilai Nama klien

1. Menyebutkan nama

lengkap

2. Menyebutkan nama

panggilan

3. Menyebutkan asal

4. Menyebutkan hobi

Jumlah
b. kemampuan nonverbal

No Aspek yang dinilai Nama klien

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Menggunakan bahasa

tubuh yang sesuai

4. Mengikuti kegiatan

dari awal sampai akhir

Jumlah

Petunjuk :

1. Dibawah judul nama klien tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS

2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (v) jika ditemukan pada

klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan

3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilai

0, 1, atau 2 klien belum mampu.

Anda mungkin juga menyukai