37
Taeniasis Saginata dan Solium
Taeniasis Solium
Disebabkan oleh Taenia solium, dan penyakit ini lebih sering pada orang
dewasa. Siklus hidup cacing ini dapat dilihat pada gambar 1.
Epidemiologi
Distribusi penyakit ini di seluruh dunia. Risiko penyakit ini sangat tinggi di
Amerika Tengah, Afrika, India, Indonesia dan Cina.
Penularan terjadi dengan termakan daging babi yang mengandung
cysticercus cellulose yang kurang dimasak ataupun yang mentah.
Gejala Klinis
Diagnosis
Pengobatan
1. Bitionol, obat ini diserap dari usus, cara kerjanya kurang jelas, tetapi
diduga dengan menghalangi fosforilasi oksidatif mitokondria sel
jaringan cacing pita. Dosis 40-60 mg/kgBB, dosis tunggal atau terbagi.
2. Niklosamid, tidak diserap dari usus. Bekerja dengan cara menghalangi
fosforilasi oksidatif mitokondria sel jaringan cacing pita. Cara pemberian
didahului dengan puasa dan pada pagi berikutnya diberikan sebelum
sarapan, dikunyah dan ditelan 2 gram niklosamid (dosis tunggal) dan
disusul 2 jam kemudian dengan pemberian obat pencahar berupa garam
Inggris. Pada anak, dosis yang digunakan dikonversikan dari dosis
dewasa (dosis tersebut di atas).
3. Quinakrin, obat ini dapat diserap dari usus. Bekerjanya sebagai
neurotoksik. Cara pemberiannya didahului dengan puasa dan pagi
berikutnya sebelum sarapan ditelan 800-1000 mg dengan cara bertahap
disertai natrium bikarbonat disusul dengan pencahar 2 jam sesudahnya.
Cara yang digunakan pada penderita yang dirawat di rumah sakit,
quinakrin ini dilarutkan dulu dengan air dan diberikan melalui
nasogastric tube, hasilnya jauh lebih baik.
4. Praziquantel, ini adalah antihelmintik baru yang mempunyai aktivitas
tinggi terhadap infestasi berbagai Cestoda dan Trematoda. Cara
Buku Ajar Infeksi & Penyakit Tropis : Taeniasis saginata dan solium 175
Pencegahan
Kepustakaan
6. Schantz PM, Tanowitz HB, Wittner M. Taeniasis. In: Strickland GT, editor.
Hunter’s Tropical Medicine and Emerging Infectious Diseases. 8 th ed.
Philadelphia: W.B.Saunders Company; 2000. p.856-9.
7. Purnomo, Gunawan W, Magdalena LJ, Aydar, Harijadi AM. Atlas Helmintologi
Kedokteran. Jakarta: Gramedia; 1987. p.97.
Taeniasis Saginata
Siklus hidup T.saginata mirip dengan T.solium seperti tertera pada Gambar 1.
matur di usus halus dalam waktu 5-12 minggu. Cacing dewasa dapat
mencapai 25 meter panjangnya. Skoleks mempunyai 4 batil hisap dan tidak
mempunyai kait-kait (rostellum) (Gambar 2). Jumlah proglotid biasanya 1000-
2000, dengan proglotid imatur lebih melebar dan proglotid gravid lebih
memanjang.
Epidemiologi
Karena infeksi pada manusia didapat dengan menelan daging sapi mentah
atau tidak dimasak dengan baik, semua daging sapi yang disiapkan untuk
manusia harus diperiksa terhadap adanya sistiserki. Perlindungan secara
178 Buku Ajar Infeksi & Penyakit Tropis : Taeniasis saginata dan solium
total dapat dilakukan dengan memasak daging sapi. Belakangan ini terbukti
bahwa babi juga bisa merupakan pejamu perantara Taeniasis saginata. Di
Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara telah dibuktikan bahwa babi
lokal bisa bertindak sebagai hospes perantara. Di Pulau tersebut, penularan
terjadi dengan memakan hati babi yang kurang dimasak yang mengandung
kista. Ini terutama terjadi di pesta adat, hati babi yang kurang dimasak
dibagikan kepada para tamu. Cacing pita yang dewasa ini secara morfologis
disebut Taenia saginata. Hanya bedanya dengan T. saginata, sistiserkus pada
babi mempunyai rostelum.
Gejala Klinis
Berbeda dengan Taenia solium, pada Taenia saginata hanya cacing dewasa
yang dapat menimbulkan gangguan pada manusia. Gangguan fungsi
saluran cerna umumnya disebabkan oleh panjang cacing yang berada di
dalam usus (dapat mencapai 25 meter). Pada akhir masa inkubasi, diare dan
rasa lapar sering dijumpai. Penurunan berat badan, nausea, muntah sesudah
makan, kolik usus dan gejala seperti tukak lambung ataupun gejala penyakit
saluran empedu tidak jarang dijumpai.
Diagnosis
Dengan menemukan telur, tapi ini tidak mungkin dibedakan dari telur
Taenia solium. Pengeluaran proglotid dari hari ke hari dan identifikasi dari
proglotid dapat membantu dalam menegakkan diagnosis.
Pengobatan
Pencegahan
Kepustakaan