Direktur RSUD Landak STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL dr. Pius Edwin Wiwin NIP. 19741107 200604 1003
1. Pemantauan Terapi Obat (PTO) adalah suatu proses yang
mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. Kegiatan ini mencakup pengkajian pilihan obat, dosis, cara pemberian obat, respon terapi, reaksi obat yang tidak dikehendaki
Pengertian 2. Monitoring Efek Samping Obat adalah kegiatan yang meliputi
pencatatan, pemantauan serta pelaporan setiap respon tubuh terhadap obat yang merugikan atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi atau memodifikasi terapi obat. 1. Sebagai acuan dalam memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien
Tujuan 2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
pencatatan, pemantauan dan pelaporan Efek Samping Obat (ESO). 1. Pemantauan terapi obat harus dilakukan untuk meghindari terjadinya efek samping obat yang tidak diinginkan 2. Terjadinya Efek Samping Obat (ESO) merupakan salah satu dari Kejadian yang Tidak Diharapkan (KTD) Kebijakan 3. Pencatatan Efek Samping Obat dilakukan oleh petugas medis di ruang rawat inap, baik oleh bidan maupun perawat 4. Pelaporan Efek Samping Obat dilakukan oleh petugas farmasi menggunakan Formulir MESO dan dikirim ke Pusat Monitoring PEMANTAUAN TERAPI OBAT DAN EFEK SAMPING OBAT No Revisi: Halaman 00 2/3
RSUD LANDAK
Efek Samping Obat Nasional
A. Pemantauan Terapi Obat 1. Kondisi pasien yang perlu dilakukan PTO antara lain: - Pasien yang masuk rumah sakit dengan multi penyakit sehingga menerima polifarmasi - Pasien dengan gangguan fungsi organ terutama hati dan ginjal - Pasien geriatri dan pediatri - Pasien hamil dan menyusui - Pasien dengan perawatan intensif - Pasien yang menerima regimen yang kompleks: polifarmasi, variasi rute pemberian, variasi aturan pakai dan cara pemberian khusus - Pasien yang menerima obat dengan resiko tinggi seperti obat
Prosedur dengan indeks terapi yang sempit, obat yang bersifat
nefrotoksik dan hepatotoksik, obat antikoagulan dan obat antikardiovaskular 2. Metode pelaksanaan pemantauan terapi obat adalah dengan menggunakan kerangka SOAP sebagai berikut: S = Subjective (gejala yang dikeluhkan pasien) O = Objective ( gejala yang terukur olrh tenaga kesehatan) A = Assesment ( analisa berdasarkan data S dan O) P = Plans (rencana untuk menyelesaikan masalah) 3. setelah data terkumpul, dilakukan analisa untuk identifikasi adanya masalah terkait obat antara lain ada indikasi tetapi tidak diterapi, pemberian obat tanpa indikasi, pemilihan obat yang tidak tepat, dosis terlalu tinggi, dosis terlalu rendah, reaksi obat yang tidak dikehendaki dan interaksi obat PEMANTAUAN TERAPI OBAT DAN EFEK SAMPING OBAT No Revisi: Halaman 00 3/3
RSUD LANDAK
4. hasil identifikasi masalah terkait obat dikomunikasikan kepada
tenaga kesehatan terkait B. Monitoring Efek Samping Obat 1. Petugas medis mencatat kejadian ESO yang terjadi beserta langkah-langkah tindakan medis dan nonmedis yang telah dilakukan 2. Petugas medis menyerahkan hasil pencatatan terjadinya ESO kepada petugas farmasi 3. Petugas farmasi membuat laporan dengan mengisi Formulir MESO 4. Formulir MESO diserahkan kepada Kepala Instalasi Farmasi untuk disahkan 5. Petugas farmasi membuat salinan Formulir MESO sebagai arsip 6. Petugas farmasi mengirim laporan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional 1. Formulir PTO Dokumen terkait 2. Formulir MESO 1. Rawat Inap Unit Terkait 2. Instalasi Farmasi