Anda di halaman 1dari 6

TUGAS EKONOMI MANAJERIAL

REVIEW JURNAL
THE SPUTTERING R&D MACHINE

Disusun Oleh

ISNANDAR HASYIM,S.E
NIM : 17071000061

Prof. Dr. Nazief Nirwanto, MA

Magister Manajemen Pemasaran Pendidikan


UNIVERSITAS MERDEKA MALANG
2017
Journal Review

The Sputtering RnD Machine

Author : Martha Carumer

Perusahaan yang kalah dalam mencapai keunggulan bersaing yang diakibatkan oleh
rendahnya inovasi, perusahaan tersebut bernama HomeStar, Sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang produksi alat-alat perlengkapan rumah tangga 25 tahun. Pada suatu pagi, “Hal Marden”
CEO dari HomeStars dikagetkan dengan berita koran yang menunjukkan perusahaan pesaing
“Vanguard” dinyatakan sebagai perusahaan penyedia peralatan rumah tangga dengan tingkat
inovasi yang tercepat dikota tersebut. Hal ini membuat Hal Marden (CEO), dan Kelly Dowd
(kepala divisi pemasaran) HomeStars cukup tercengang. Karena selain dinyatakan “Vanguard”
adalah perusahaan yang semakin eksis dengan kemampuan berinovasi, koran tersebut menyatakan
bahwa “HomeStar” adalah perusahaan yang “old school” yang dengan kata lain adalah perusahaan
yang rendah dalam memahami minat konsumen sesuai perkembangan zaman. Sebelumnya
“HomeStar” merupakan perusahaan yang menguasai pasar kebutuhan peralatan rumah tangga,
namun karena tersandung lambatnya kemampuan inovasi, maka perusahaan lain dengan produksi
peralatan rumah tangga yang lebih inovatif merebut pasarnya. “Homestars” memiliki siklus
perkembangan produk yang tidak incremental dimata konsumen.

Hal ini membuat pimpinan dari Homestar merasa kebingungan, karena ketika berdiskusi
dengan bagian RnD tentang penjualan yang sangat rendah pada 6 bulan terakhir ini, yang dikatakan
Charlie (Divisi RnD Homestars) hanyalah permintaan untuk sedikit bersabar. Hal Marden tetap
kebingungan untuk mengambil kembali hati konsumen di Amerika, karena riset yang dilakukan
oleh tim RnD Homestars di Eropa yang diasumsikan akan menjadi kiblat konsumsen peralatan
ruamah tangga warga Amerika membutuhkan waktu yang cukup lama. Sementara itu, selera pasar
konsumen peralatan rumah tangga berubah sangat cepat dan hal ini perlu disikapi agar HomeStar
tetap eksis dimata konsumen, tetap memiliki kepercayaan produk dibenak konsumen, dan bisa
mendongkrak persentase penjualan yang menurun pada akhir-akhir ini.
Case Commentary

By Tom Kelley

How can HomeStar revitalize its R&D efforts?

Kerisauan yang dialami oleh Hal Marden adalah tentang kesulitan untuk mengambil
kembali hati konsumen yang saat ini dalam masa transisi. Homestar tidak lagi berfokus pada
konsumen, namun berfokus pada pengembangan produk, pada teknologi hemat energy yang
disematkan dalam peralatan rumah tangga seperti yang dilakukan di Eropa.

Menurut hierarki hukum kebutuhan Maslow, perilaku pembelian konsumen terhadap suatu
kebutuhan bukan hanya pada nilai gunanya saja, namun juga mempertimbangkan apapkah produk
tersebut cocok dengan gaya hidup dan ekspresi diri. Agar fungsi dari R&D dapat maksimal,
disarankan untuk tidak terlalu berfokus pada pengembangan teknologi saja, namun melihat
langsung pada konsumen dimana produk tersebut dijual dan bagaimana kondisi perkembangan
pesaing. R&D Homestar hanya melihat bagaimana teknologi berkembangn di Eropa, sementara
pasar di Amerika tidak sepemikiran dengan konsumen disana dan kondisi bergejoaknya pasar ini
dilihat sebagai celah peluang oleh perusahaan pesaing, sehingga pangsa pasar dapat direbut
pesaing.

Hal Marden seharusnya tegas kepada para divisi R&D dan Marekting yang tidak selaras
dalam memandang masalah ini. Pada divisi marketing, ini menjadi kendala karena tujuan dari
R&D bukanlah hanya mengembangkan produk namun juga harus berkaitan dengan selera pasar,
Jika produk berkembang semakin maju namun selera pasar tidak mau menerima maka hal ini
adalah sia-sia. Kesinambungan pemikiran dan orientasi dari kedua divisi harus selaras, divisi
marketing akan sangat terbantu jika pada divisi R&D mengembangkan produknya sesuai dengan
selera konsumen saat ini, bukan menghabiskan dana besar untuk pengembangan teknologi
sementara penjualan semakin terseok-seok.
Case Commentary

By Philip Pejovic

How can HomeStar revitalize its R&D efforts?

Isu yang dilontarkan pada Homestar menunjukkan ketidakseinambungan antara R&D dan
pihak marketing perusahaan. Hal Marden menganggap apa yang dilakukan oleh Charlie (Divisi
R&D) adalah hal yang cukup tepat, namun jika dianalisis kembali apa yang dikatakan divisi
marketing untuk kasus kali ini lebih tepat. Ketidaksinambungan antara apa yang diproduksi dan
yang diinginkan konsumen membuat penjualan di Homestar mreosot drastic selama enam bulan
ini. Jika berbicara kemajuan teknologi agar produk perusahaan memiliki tempat khusus dibenak
konsumen, maka sebaiknya Homestar belajar dari produksi “Whirlpool” yang meskipun produk
yang dipasarkan tersemat teknologi dan terbarukan, keinginan pasar untuk produk tersebut juga
tinggi.

Cara pandang yang salah terjadi pada Homestar, melihat perkembangan konsumen
perusahaan lain sebagai rujukan, Hoemstar beroperasi di Amerika sementara riset pengembangan
produk dilakukan di Eropa. Ada lima masukan untuk Homestar merujuk dari “Whirlpool”,
pertama, inovasi dan pengembangan produk haruslah dimulai dari konsumen, bukan dari
keinginan pribadi perusahaan.

Kedua, Hal Marden terlalu melihat Charlie adalah satu-satunya orang yang tepat, hal ini
membuat Hal Marden kehilangan banyak ide kreatif karena setiap orang yang memberinya asukan
dianggap tidak relevan. Whirlpool menganggap semua karyawannya adalah produsen sekaligus
konsumen, sehingga mereka akan sangat terbuka untuk memberikan masukan demi kebaikan
perusahaan, Hal Marden harus lebih terbuka dan mau mendengarkan menerima, memikirkan, lalu
mengimplementasikan masukan dari banyak pihak yang tentunya ada keterkaitan dengan
konsumen. Ketiga, membuat portofolio dari perkembangan produk agar setiap perkembangan
dapat dilihat bagaimana dampaknya pada kinerja bisnis perusahaan, dalam hal ini adalah
profitabilitas yang ditunjukkan dengan peningkatan penjualan karena produk diminati pasar.
Keempat, melakukan tes pasar sebelum meluncurkan produk dalam kapasitas besar. Kelima adalah
memanfaatkan relasi dan manajemen intelektual bisnis property yang terencana, hal ini didukung
dengan relasi yang dibangun oleh tim R&D bisa membuat perusahaan unggul pada pasar property.
Case Commentary

By Lewis Duncan

How can HomeStar revitalize its R&D efforts?

Keseuksesan Homestar selama bertahun-tahun dalam berbisnis merupakan landasan


keberanian untuk berinovasi. Menggunakan pendekatan berbasis teknologi, Homestar memiliki
R&D yang luar biasa, dipimpin oleh seorang yang sanat brilian, cerdas, berpengalaman, dan
berorientasi pada masa depan. Kekuatan yang dibangun saat ini diasumikan sangat berpepran
untuk masa depan, karena kemajuan teknologi sebagai landasan pengembangan produk. Seperti
kulkas yang terhubung dengan internet yang apabila ada kekosongan bahwan baku akan langsung
terhubung dengan pasar, diterukan dengan pengiriman dari penjual untuk kebutuhan tersebut,
Merupakan konsep yang luar biasa dengan memanfaatkan teknologi untuk mempermudah
konsumen.

Sayangnya hal itu mungkin berlaku dimasa depan, sementara Homestar hidup dimasa ini.
Hal ini membuat perusahaan pesaing “Vanguard” melihat celah, bahwa orientasi yang melebihi
batas membutuhkan waktu untuk penetrasi ke pasar yang saat ini ada, sehingga merupakan peluang
untuk memberikan produk peralatan rumah tangga sesuai kebutuhan dan kemampuan yang
dimiliki konsumen zaman ini. Hal ini terbutki dengan penjualan Vanguard yang melebihi
Homestar pada 6 bulan terkahir ini.

Kelly (divisi pemasaran) benar untuk satu hal, yakni siklus permintaan konsumen tentang
produk sangatlah cepat berubah, maka jika tidak diimbangi dengan jawaban pengembangan
produk yang sesuai dengan selera konsumen, perusahaan tidak akan bisa mempertahankan citra
dibenak konsumen. Namun untuk hal lain, Kelly keliru, karena Charlie (Divisi R&D) sangat
berperan penting bagi perusahaan unuk mengamankan posisi ketika terjadi perubahan radikan pada
selera konsumen, karena yang dilakukan R&D adalah sesuai dengan kondisi pasar di Eropa yang
diprediksikan akan mendunia. Sehingga jika nantinya selera konsumen di Amerika berubah
mengikuti selera Eropa untuk konsumsi pemenuhan peralatan kebutuhan rumah tangga, Homestar
akan menjadi perusahaan yang siap menghadapai itu bahkan akan menjadi perusahaan yang
unggul karena telah mempersiapkan kondisi itu jauh-jauh hari.
Case Commentary

By John Kao

How can HomeStar revitalize its R&D efforts?

CEO Homestar ada pada kondisi terpuruk. Keuunggulan bersaing yang selama ini,
bertahun-tahun dimiliki dengan sangat cepat bergeser. Homestar hanya bisa bertahan sembari
menunggu hasil dari R&D dan bersiap untuk masa depan. Dia melupakan bahwa dia hidup hari
ini. Lebih parahnya lagi hal ini didukung dengan kondisi pangsa pasar yang direbut oleh
perusahaan pesaing “Vanguard”. Keterpurukan yang pertama adalah Hal Marden selaku CEO
berhadapan dengan satu strategi yang salah, karena yang dikembangkan R&D tidak menunjukkan
peningkatan penjualan yang signifikan. Kedua, perusahaan Homestars kehilangan koneksi dan
keterikatan dengan konsumen, ditunjukkan dengan konsumen yang beralih pada produk
perusahaan pesaing.

R&D yang saat ini dikepalai oleh Charlie, merupakan aset yang sekaligus beban.
Ketidaksinambungan antara divisi marketing dan R&D membuat perusahaan ini tidak bisa
berkembang pesat. Pimpinan dari R&D mengedepaknakn reputasinya sebagai pengembang
daripada mempertimbangkan yang dia lakukan membutuhkan biaya besar dan belum tenpu
berdampak baik bagi perusahaan. Ego yang tinggi membuat Charlie susah untuk dikendalikan,
namun memang dia adalah individu berkarakter kuat yang membatnu Homestar dalam
mendongkrak kesuksesan.

Sebagai CEO, Hal Marden perlu memberikan bukti agar R&D mau menerima masukan
dan memahami kondisi yang saat ini terjadi. Pembuatan portofolio yang menunjukkan setiap
inovasi yang dilakukan Homestar apakah selalu meningkatkan minat pembelian dan meningkatkan
jumlah penjuaan. Tiga masukan yang diberikan untuk CEO Homestar, pertama, Hal Marden harus
memiliki data-data yang menunjukkan minat pembelian, sehingga jika terjadi inovasi namun
malah merugikan bisa ditangani dengan diberhentikan. Kedua, R&D melakukan riset namun Hal
Marden harus menjadi orang yang merasakan hasil riset tersebut, maka dengan demikian Hal
Marden akan merasakan dampak dari riset tersebut apakah akan layak untuk diimplementasikan
atau tidak. Ketiga, perlu menempatkan pihak eksternal yang tidak berkepentingan untuk menilai
hasil perkembangan R&D karena diasumsikan akan menilai dengan obyektif.

Anda mungkin juga menyukai