Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Narrative Text dan contohnya


Sebelum membahas tentang tujuan dan ciri-ciri narrative text dan contohnya, mari kita
pahami dulu apa itu pengertian narrative text. Jika merujuk pada wikipedia, maka yang
dimaksud dengan narrative text adalah: “a narrative (or story) is any report of connected
events, presented in a sequence of written or spoken words, and/or in a sequence of (moving)
pictures”. Atau jika diterjemahkan, maka yang dimaksud dengan Narrative text adalah jenis
genre yang rangkaian peristiwa atau ceritanya dari waktu ke waktu dan dijabarkan dengan
urutan awal, tengah dan akhir. Jadi harus kronologis, maksudnya kronologis itu diceritakan
secara runtut dan tidak boleh loncat-loncat.
B. Tujuan Narrative Text
Tujuan dasar dari text narasi adalah untuk menghibur dan menarik minat pembaca dengan
menyajikan cerita atau peristiwa yang memiliki masalah yang menimbulkan konflik dan pada
akhir cerita ada resolusinya atau akhir yang bahagia atau bahkan menyedihkan. Sebenarnya
teks narrative tidak hanya terbatas pada cerita yang berbau mistis, fiksi, legenda, dongeng
ataupun fabel saja, tapi cerita lain yang berbentuk petualangan, misteri dan semua bentuk
cerita. Intinya, narrative text adalah tentang cerita. Tapi dalam pelajaran di sekolah, teks yang
bergenre naratif biasanya hanya digunakan untuk menunjukkan cerita fiksi seperti dongeng
ataupun legenda saja.

Jika dilihat dari jenisnya, maka narrative text yang sering dimaksudkan oleh bapak ibu guru
adalah termasuk kategori Narasi Sugestif, yaitu teks yang tujuannya agar pembaca
mendapatkan hikmah dari sebuah cerita.

1. Orientasi : set adegan dan memperkenalkan para peserta.


2. Komplikasi : krisis, konflik, atau masalah muncul.
3. Resolusi : krisis atau masalah tersebut teratasi, untuk lebih baik atau lebih buruk.
4. Re-Orientasi : Opsional (tidak harus).

D. Ciri-ciri Redaksi Narrative Text


Jika kamu mendapat tugas untuk membuat sebuah tulisan dengan genre narrative text,
maka ciri-ciri di bawah ini bisa dijadikan pedoman:

 Fokus pada satu tokoh atau pelaku dan biasanya individual sehingga biasanya
menggunakan kata ganti seperti “I, we, she, he”.
 Paling sering menggunakan past tense baik itu simple past tense, past continuous,
maupun bentuk past tense lainnya.
 Terkadang menggunakan dialog untuk mengajak pembaca berimajinasi sehingga
ceritanya terlihat lebih jelas dan nyata.
 Karena berurutan (kronologis), maka biasanya juga menggunakan kata sambung
(conjunction) agar cerita terlihat runtut atau urut.

Generic Structure of Narrative Text


Struktur narrative text meliputi :

 Orientation adalah pendahuluan atau pembuka yang berisi adegan pengenalan


para tokoh, waktu, dan tempat dalam cerita.
 Complication adalah pemunculah konfik atau masalah dalam cerita.
 Resolution adalah solusi atau penyelesaian konflik/masalah.
 Re-orientation adalah ungkapan – ungkapan penutup yang menunjukan
berakhirnya suatu cerita. Re-orientation ini memiliki sifat opsional yakni tidak selalu
ada dalam narrative text.
 Coda adalah perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran atau nilai moral
yang bisa diambil dalam cerita. Coda juga memiliki sifat yang sama seperti re-
orientation yaitu bersifat opsional.

Unsur Kebahasaan
Adapun unsur kebahasaan yang terkandung dalam narrative text adalah :

 Noun (kata benda) digunakan untuk kata ganti orang, hewan, atau benda dalam
cerita. Contohnya : stepmother, the dwarfs, carriage, dan lain-lain.
 Past tense (kata kerja lampau) dalam narative text menggunakan kata kerja
lampau (verb 2). Contohnya : knew, got, gave, dan lain-lain.
 Time connective adalah kata penghubung waktu guna mengurutkan kejadian.
Contohnya : after, after that, before, dan lain-lain.
 Action verbs merupakan kata kerja yang menunjukan peristiwa atau kegiatan.
Contohnya : stayed, climbed, wrote, dan lain-lain.
 Saying and thinking verb merupakan kata kerja yang menunjukan pelaporan atau
ujaran. Contohnya : said, told, thought, dan lain sebagainya.

Ciri-Ciri
Berikut merupakan beberapa ciri-ciri dari narrative text.

 Fokus pada satu tokoh atau pelaku. Umumnya individual sehingga biasa
menggunakan kata ganti seperti “I, we, she, he”.
 Sering menggunakan past tense baik itu simple past tense, past continuous, atau
bentuk past tense lainnya.
Menggunakan dialog untuk mengajak pembaca berimajinasi sehingga ceritanya
terlihat lebih jelas dan nyata.
 Karena berurutan (kronologis), maka biasanya juga menggunakan kata sambung
(conjunction) agar cerita terlihat runtut atau urut.

Jenis-Jenis Narrative Text


Berikut merupakan beberapa jenis narrative text.
Folklore atau Folktale (Cerita Rakyat)
Cerita rakyat atau folktale adalah cerita kepercayaan yang telah lama ada dalam
masyarakat. Cerita ini berasal dari para nenek moyang dan disampaikan dari mulut ke
mulut. Cerita rakyat masih terus diceritakan hingga kini.

Legend (Legenda)
Legend (legenda) adalah cerita yang sudah lama tersebar luas di masyarakat dan diyakini
sebagai sebuah sejarah atau dipercaya sebagai hal yang benar terjadi di masa lalu,
umumnya dipercaya karena adanya bukti peninggalan yang masih tersisa.

Myth (Mitos)
Mitos adalah cerita yang berhubungan dengan hal gaib, menceritakan asal usul suatu
kebudayaan, yang biasanya dihubungkan dengan makhluk gaib seperti dewa dan
sebagainya.

Fable (Fabel)
Fabel adalah cerita yang menggunakan tokoh hewan di dalamnya. Tujuan fabel adalah
untuk menghibur para pembaca saja, disamping itu fabel juga mengandung nilai moral
yang ingin disampaikan, misalnya sikap tolong menolong dan lain sebagainya.

Short Story (Cerita Pendek)


Short story atau cerita pendek adalah cerita yang bersifat fiktif atau hanya berupa
khayalan. Siapapun bisa membuat cerita dalam bentuk short story ini karena berasal dari
hasil imajinasi seseorang.

Anda mungkin juga menyukai