Anda di halaman 1dari 2

Switch adalah perangkat yang menghubungkan komputer hingga membentuk segmen

jaringan.
Switch bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti
bridge,
tetapi switch memiliki jumlah port yang banyak sehingga switch sering dinamakan
multi-port bridge.

Fungsi Switch

Secara garis besar switch berfungsi sebagai sistem manajemen lalu lintas dalam
jaringan,
mengarahkan paket data ke tujuan yang benar.
Alat ini digunakan untuk menghubungkan perangkat periferal ke jaringan dan
memastikan efektivitas biaya maksimum dan kemampuan untuk berbagi sumber daya

enis Switch

1.Manageable Switch
Manageable switch adalah switch yang bisa di atur untuk kebutuhan jaringan
tertentu,
ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan antara switch manageable dengan
switch non manageable.
perbedaan tersebut dominan bisa di lihat dari kelebihan dan keunggulan yang
dimiliki oleh switch manageable itu sendiri.

Kelebihan switch manageable adalah:

Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN.


Pengaturan access user dengan access list.
Membuat keamanan network lebih terjamin.
Bisa melakukan pengaturan port yang ada.
Mudah memonitoring trafick maintenance network karena dapat diakses tanpa harus
berada di dekat switch.

2.Unmanageble Switch
Unmanageble switch adalah switch yang tidak dapat di managed,
switch tersebut sudah siap pakai tinggal pasang dan switch sudah bisa digunakan
tanpa perlu di seting.
Harga switch Non Manageble lebih murah jika dibandingkan Manageable Switch Namun
apabila terjadi masalah dengan jaringan kita,
kita tidak akan bisa melakukan troubleshooting dengan mudah karena switch nya tidak
bisa diapa-apakan.
Problem yang paling sering terjadi diantaranya ip address conflict, tidak bisa
konek dll. Ip address conflict,
Apabila jaringan sudah mulai tersebar diberbagai area, akan sangat sulit melakukan
troubleshooting computer mana yang menyebabkan masalah tersebut.

AN atau Local Area Network adalah jaringan komputer yang hanya mencakup wilayah
kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau
yang lebih kecil.

VLAN (Virtual Local Area Network) adalah jaringan LAN virtual atau tidak nyata yang
dibuat dengan menggunakan switch serta berguna untuk membagi broadcast domain,
pembagian dilakukan tanpa memperhatikan lokasi dari sisi dimana perangkat
ditempatkan. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai routing pada router dengan
VLAN yang berbeda. Perlu diingat bahwa satu VLAN adalah satu alamat jaringan
sehingga memiliki satu broadcast domain juga. Karena VLAN bekerja pada layer 2 OSI
maka dibutuhkan perangkat layer 3 untuk menghubungkan VLAN yang berbeda.
Beberapa Jaringan LAN atau VLAN dapat saling dihubungkan dengan menggunakan Router.
Jaringan LAN atau VLAN sendiri terdiri oleh beberapa komputer yang saling terhubung
dengan menggunakan Switch.

Inter - vlan routing adalah membuat routing antar vlan supaya bisa saling
berhubungan dengan menambahkan sebuah router.

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai penghalaan.
Proses penghalaan terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet
Protocol) dari protokol tumpukan (stack protocol) tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan
data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch
merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:


� static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel
routing statis yang di setting
secara manual oleh para administrator jaringan.
� dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan
membuat tabel routing dinamis,
dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan
denganrouter lainnya.
Dalam suatu table static routing minimal harus
terdapat informasi mengenai :
1. IP address tujuan,
2. IP address next hop router (gateway),
3. Flag, yang menyatakan jenis routing,
4. network interface tempat datagram dilewatkan.
Ada empat parameter penting yang harus diketahui oleh seorang network administrator
ketika ingin mengkonfigurasi sebuah static routing dalam jaringan yaitu :
1. Network destination (network atau jaringan tujuan)
2. Netmask pada network destination (IP subnet mask pada network atau
jaringan
tujuan)
3. Default Gateway (gerbang keluar sebuah local network ke network lain)
4. Interface untuk lalulintas datagram (interface yang digunakan oleh default
gateway)

Anda mungkin juga menyukai