Wilayah yang pertama dikuasi yaitu daerah dengan minyak bumi. Tarkan, Balikpapan, Samarinda dan Kotabangun. Pada 14/02/1942 Jepang melakukan penyerbuan ke Sumatra yaitu di Palembang. 2. Konsep tentang ABDACOM Merupakan himpunan dari pasukan AS, Inggris, Belanda dan Australia yang bertujuan untuk menghadapi gerak invasi tentara Jepang. 3. Pembagian pemerintahan militer a) AD tentara ke-25 (Tomi Shudan) menguasai Sumatara dengan berpusat di Bukittinggi b) AD tentara ke-16 (Asamu Shudan) menguasai Jawa dan Madura dengan pusat di Jakarta dan AL (Dai Ni Nankenkantai) c) AL Aramada Selatan ke-2 menguasai Sulawesi, Kalimanatan dan Maluku dengan pusat di Maluku 4. Tugas dari Asamu Shuda, Gunseibu dan Gunseikan a) Asamu Shudan : b) Gunseibu : bertugas koordinator pemerintahan militer dan memulihkan ketertiban dan kemanan c) Gunseikan : sebagai kepala staf 5. Pengerahan romusha dalam membentuk badan-badan menjadi tenaga sukarela dan dibuat perjanjian kerja secara resmi 6. Latar belakang berdirinya MIAI Karena Jepang menilai MIAI anti-barat, selain itu Jepang juga berusaha menarik simpati masyarakat yang mayoritas beragam Islam 7. Pembubaran MIAI Pada bulan 10/1943 dibubarkan dan diganti dengan Masyumi pada tanggal 22/11/1943 dan dipimpin oleh K.H. Hasyim Asyhari 8. Tujuan didirikan organisasi semimiliter Pemerintah Jepan berusaha menarik simpati para pemuda dengan cara memberi perhatian kepada para pemuda di pedesaan serta untuk mengakomodasi aktivitas pemuda 9. Tokoh-tokoh yang terdapat pada organiasai PETA Gatot Mangkupradja, Supriyadi, Jenderal Soedirman, Jenderal Gatot Subroto dan Jenderal Ahmad Yani. 10. Latar belakang berdirinya PUTERA Karena kegagalan Gerakan Tiga A mencapai tujuannya dalam menarik simpati dan dukungan rakyat Indonesia. 11. Dampak dari sistem ekonomi perang Dampaknya adalah setiap wilayah di Indonesia harus melaksanakan sistem Autarki. Yaitu setiap daerha harus memenuhi kebutuhannya sendiri dan harus dapat memenuhi kebutuhan perang. Pada tahun 1994 kekuarngan sandang dan pangan di beberapa tempat. 12. Peran organisasi Heiho Sebagai pembantu/pengganti prajurit Jepang 13. Ketentuan mengenai Osamu Serei 14. Latar belakang perumusan Teks Proklamasi Peristiwa Rengasdengklok 15. Penyelenggaraan proklamasi Kemerdekaan Indonesia Pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta pada pukul 10.00 dan dibacakan oleh Soekarno. Pengibaran bendera Merah Putih oleh Suhud dan Latief Hendraningrat yang dipersiapkan/dijahit oleh Fatmawati Soekarno. Acara ini berjalan hanya 1 jam. 16. Pahlawan Nasional dalam pembentukan pemerintahan daerah Otto Iskandardinata, Ahmad Soebardjo, Sutarjo Kartohadikusumo dan Kasman Singodimedjo 17. Agenda dalam sidang PPKI I dan II Sidang I (18/08/1945): perumusan dan pengesahan UU 1945, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Sidang II (19/08/1945) : pembentukan pemerintahan daerah dan departemen 18. Pembentukan Partai Nasional Indonesia Pada tanggal 22/08/1945 menyepakati pembentukan PNI, diharapkan menjadi lembaga yang dapat menyatukan potensi bangsa Indonesia, memperteguh persatuan serta mengembangkan rasa kebangsaan dan berjuang mewujudkan perdamaian dunia. 19. Pahlawan Nasional sekaligus tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia I. Soekarno Dijuluki “Sang Proklamator” . Ditetapkan secara aklamasi pada 18/09/1945 oleh PPKI sebagai Presiden RI hingga 1967. Wafat pada 21/06/1970 dan dimakamkan di Blitar. II. Mohammad Hatta “Setiap perbuatan adalah demi negara yang dicintai, janganlah berkhianat” Pernyataan Mohammad Hatta. Seorang negarawan lahir di Bukittinggi pada 12/08/1902. Sering menjadi delegasi Perhimpunan Indonesia dalam Konferensi Internasional. Dijuluki “Sang Proklamator” III. Ahmad Soebardjo Ahmad Soebardjo berusaha membujuk golongan muda untuk mengembalikan Soekarno dan Hatta ke Jakarta agar dapat mempersiapkan proklamasi kemerdekaan. “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya” merupakan buah pemikirannya. IV. Sukarni Kartodiwirjo Merupakan tokoh dibalik tanda tangan Soekarno dan Hatta dalam naskah proklamasi. Lahir di Blitar pada 14/07/1916, merupakan penengah dalam perdebatan mengenai tokoh yang berhak menandatangani naskah proklamasi. V. Sayuti Melik Merupakan tokoh yang mengetik naskah proklamasi. Lahir dari pada 25/11/1942 di Yogyakarta. Sudah aktif dalam gerakan politik dan jurnalistik sejak usia muda. Dan menjadi pemimpin redaksi surta kabar Sinar Baru Semarang. Serta menjadi notulen dalam rapat perumusan naskah proklamasi kemerdekaan VI. Burhanuddin Mohammad Diah Salah satu golongan yang mendesak Soekarno-Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan dan salah satu golongan muda yang hadir di kediaman Laksamana Maeda. VII. Latief Hendraningrat Merupakan salah seorang komandan Peta. Bertugas menjemput tokoh penting untuk hadir di kediaman Soekarno. Dan bersama Suhud dan S.K. Trimurti mengibarkan bendera. VIII. S.Suhud Bertugas mengibarkan bendera Merah Putih dengan sebatang bambu. IX. Suwirjo Tokoh yang ikut memberikan pidato sambutannya dan merupakan Wakil Wali Kota Jakarta. Lahir di Wonogiri pada 17/02/1903. Aktif dalam perhimpunan pemuda salah satunya Jong Java X. Muwardi Merupakan tokoh Barisan Pelopor. Lahir di Pati,JaTeng pada 1907, merupakan dokter lulusan STOVIA XI. Sutan Sjahrir Pemimpin “gerakan bawah tanah” semasa pendudukan Jepang di Indonesia. Menjadi ketua Badan Pekerja KNIP XII. Frans Sumarto Mendur Frans bersama dengan kakaknya Alex Mendur berhasil mengabadikan tiga momentum dalam rangkaian peristiwa proklamasi. Yaitu foto Soekarno membaca nasah, foto pengibaran bendera Merah Putih dan foto suasana upacara XIII. Syahruddin Merupakan wartawan Domei yang berperan dalam penyebaran berita proklamasi kemerdekaan. XIV. F.Wuz dan Jusuf Ronodipuro Merupakan seorang markonis, yang berperan dalam penyeberan berita proklamasi kemerdekaan. Lalu Jusuf merupakan wartawan di kantor Honso Kanri Kyoku XV. Lambertus Nicodemus Palar Merupakan diplomat yang memperjuangkan agar kemerdekaan Indonsia diakui dunia internasional. Dan menjadi juru bicara RI di PBB XVI. Sumitro Djojohadikusumo Lahir di Kebumen, JaTeng, tanggal 29 Mei 1917 20. Kondisi perekonomian Indonesia pada awal kemerdekaan Kondisi perekonomian mengalami kekacauan. Kekacauan ekonomi ditandai dengan adanya inflasi akibat peredaran mata uang Jepang yang tak terkendali. Untuk mengatasinya pemerintah mengeluarkan Oeang RI (ORI), merupkan mata uang yang diizinkan beredar dalam masyarakat. Belanda memblokade kegiatan perekonomian Indonesia 21. Latar belakang pemerintah RI pada bulan Oktober 1946 memberlakukan mata uang 22. Isi ultimatum 10 November I. Semua orang yang ditahan sebagai tanggungan orang Indonesia mesti dikembalikan dalam keadaan baik, selambat-lambatnya pada jam 6 sore tanggal 9 November 1945. II. Semua pemimpin bangsa Indonesia, termasuk pemimpin Gerakan Pemuda Indonesia, kepala Polisi, dan kepala Radio Surabaya mesti datang ke Bataviawegselambat-lambatnya pada pukul 6 sore tanggal 9 November 1945. mereka harus datang dengan baris satu-persatu, serta segala macam senjata yang ada pada mereka. Segala senjata tersebut harus diletakan di tanah pada suatau tempat yang jauhnya 100 meter dari tempat pertemuan itu. Kemudian mereka harus datang ke muka dengan kedua tangan diangkat di atas kepala masing-masing dan mereka akan ditahan, serta harus menandatangani surat penyerahan dengan tidak pakai perjanjian apa-apa. III. Semua orang Indonesia yang bersenjata dan tidak berhak mempunyai senjata harus menyerahkan senjata itu. IV. Semua orang perempuan dan anak bangsa Indonesia yang tidak berhak mempunyai senjata juga mesti datang ke sebelah jalan Westerbuitenwerg yang terletak di sebelah selatan dari jalan kereta api, dan di sebelah utara dari masjid di situ atau di persimpangan Jalan Darmo Boullevard dan Coen Boullevard, paling lambat pukul 6 sore tanggal 9 November 1945 dengan membawa bendera merah pitih dan berbaris satu-persatu. V. Setelah semua pekerjaan itu selesai mereka tentara Serikat akan memeriksa seluruh kota, dan apabila kedapatan masih ada orang Indonesia yang menyimpan atau menyembunyikan senjata, mereka akan dituntut, dengan hukuman mati. VI. Semua orang perempuan dan anak bangsa Indonesia harus meninggalkan kota, mereka boleh melakukan itu selambat-lambatnya pada waktu magrib tanggal 9 november 1945. akan tetapi, hanya boleh pergi menuju Mojokerto dan Sidoarjo melalui jalan raya. VII. Tentara Serikat akan melakukan pembersihan di seluluh kota. VIII. Jika ultimatum ini tidak ditaati, Inggris akan menghancurkan seluruh kota Surabaya 23. Cara mengatasi kesulitan uang pada masa awal kemerdekaan Pemerintah mengeluarkan mata Oeang RI (ORI) Pada 1 Oktober 1945. 24. Cara para pemuda di Yogyakarta mengambil alih kekuasaan setelah mengetahui berita kemerdekaan Mengepung markas Osha Butai di Kotabaru 25. Cara Koloner Soedirman memimpin pertempuran Ambarawa Menggunakan strategi Supit Urang 26. Penyebab konflik yang terjadi antara pemuda dan tentara sekutu di Kota Medan Tentara sekutu mempersenjatai tawanan Belanda 27. Peran tokoh G.S.S.J. Sam Ratulangi Menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan kepada rakyat Sulawesi 28. Kedatangan sekutu di Jawa Tengah Disambut baik oleh gubernur Jawa Tengah dan rakyatnya. Karena sekutu datang untuk mengurus tawanan perang dan tentara Jepang 29. Pertempuran Margarana terjadi di Bali sejak Maret 1946 Bertujuan untuk menentang pembentukan negara boneka di wilayah Indonesia bagian timur 30. Pertempuran puputan yang dilakukan oleh I Gusti Ngurah Rai Yaitu perang habis-habisan, terjadi di desa Margarana 31. Hasil perundingan Linggarjati I. RI dan Belanda akan bekerja sama membentuk RIS yang salah satu negara bagiannya adalah RI II. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya III. Belanda mengakui kedaulatan RI secara de facto atas Jawa, Madura dan Sumatra 32. Belanda melakukan Agresi Militer II tanggal 19/12/1945 Berusaha menghancurkan pemerintah RI dan TNI. Pada saat menyerang Yogyakarta, Panglima Besar Jenderal Sudirmn mengambil alih komando, dan melakukan perang gerilya di wilayah JaTeng dan JaTim 33. Tokoh yang terlibat dalam pertempuran di Surabaya Bung Tomo dan Ktut Tantri (Muriel Pearson) 34. Hasil KMB I. Belanda mengakui RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat II. Masalah Irian Barat akan diselesaikan setahun kemudian setelah pengkuan kedaulatan III. Corak pemerintahan RIS akan diatur melaui konstitusi yang dibuat oleh delegasi RI dan BFO selama KMB berlangsung IV. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda yang bersifat lebih longgar berdasarkan kerja sama secara sukarela dan sederajat 35. RIS dibubarkan dan diganti RIS Pada 19/05/1950 negara bagian RIS mengadakan konferensi untuk membahas pembentukkan RIS, hasilnnya disebut Piagam Persetujuan. Dan pada 17/08/1950 RIS resmi dibubarkan dan diganti menjadi NKRI 36. Keuntungan KMB dari segi teritorial NKRI Belanda mengakui kedaulatan RIS 37. Peristiwa pada masa Revolusi Kemerdekaan I. Pertempuran Palagan Ambarawa II. Pemindahan ibu kote ke Yogyakarta III. Agresi Militer 1 Belanda IV. Penandatanganan Perjanjian Renville V. Konferensi Meja Bundar di Den Haag 38. Delegasi yang mewakili Indonesia dalam Perjanjian Linggarjati Sutan Sjahrir, Moh. Roem dan A.K. Gani 39. Hasil perjanjian Linggarjati I. RI dan Belanda akan bekerja sama membentuk RIS yang salah satu negara bagiannya adalah RI II. RIS dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya III. Belanda mengakui kedaulatan RI secara de facto atas Jawa, Madura dan Sumatra