BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dapat dijumpai di mana saja pada tubuh oleh karena jaringan lunak berfungsi
terdiri dari jaringan ikat (misalnya: tendon, ligamen, fasia, kulit, jaringan ikat
fibrosa, lemak, dan membran sinovial ), otot, saraf, dan pembuluh darah. Substansi
khas pada matriks ektraselular dari jenis jaringan ini adalah kolagen, elastin, dan
substansi dasar. Dalam keadaan normal jaringan ini banyak mengandung hidrat
oleh karena substansi dasar. Fibroblas adalah sel yang paling bertanggungjawab
dalam menghasilkan serabut jaringan lunak dan substansi dasar tersebut. Selain
Jaringan ikat berasal dari mesenkim, yakni suatu jaringan embrio yang
dibentuk oleh sel-sel memanjang yang tidak berdifferensiasi, yakni sel-sel mesenkim
(Gambar 2.1). Ciri-ciri sel ini adalah bentuk inti oval dengan nukleolus yang
menonjol dan kromatin halus. Sel-sel ini mempunyai banyak sitoplasma, dan
terbenam di dalam substansi ekstrasel yang melimpah dan kental yang mengandung
mesodermal bermigrasi dari tempat asalnya di dalam embrio, yang melingkupi dan
menembus organ-organ yang sedang berkembang. Selain merupakan titik asal dari
semua jenis sel jaringan ikat, mesenkim berkembang menjadi jenis-jenis struktur,
seperti sel-sel darah, sel-sel endotel dan sel-sel otot (Gambar 2.2 dan 2.3).34
Gambar 2.1. Mesenkim embrionik. Mesenkim terdiri dari populasi sel-sel yang tidak
berdifferensiasi, secara umum bentuknya memanjang tapi dengan banyak segi, memiliki inti
eukromatik yang besar dan nukleoli yang menonjol yang menandakan tingginya aktivitas
sintesa. Sel-sel ini disebut sel-sel mesenkim. Sel-sel mesenkim dikelilingi oleh matriks
ekstraselular yang diproduksinya dan yang terdiri dari sebagian besar substansi dasar yang
kaya akan hyaluronan (asam hialuronik). Daerah ini diwarnai dengan trikom Masson yang
mewarnai serat kolagen menjadi biru dan daerah yang miskin kolagen pada mesenkim
tampak jelas.34
Secara struktural, jaringan ikat dibentuk oleh tiga kelas komponen: sel-sel,
serat-serat dan substansi dasar. Berbeda dengan jenis-jenis jaringan ikat lainnya
(misalnya: epitelium, otot dan syaraf) yang pada dasarnya terdiri dari sel-sel, maka
unsur pokok jaringan ikat adalah matriks ekstraseluler (ECM). Matriks ekstraseluler
terdiri dari kombinasi yang berbeda-beda dari serat-serat protein (kolagen, serat
retikuler dan serat elastis) dan substansi dasar.34,35 Substansi dasar adalah kompleks
kental dengan sifat hidrofilik kuat dari makromolekul anion (glikosaminoglikan dan
yang menstabilkan ECM melalui pengikatan pada protein reseptor (integrin) pada
permukaan sel-sel dan pada komponen matriks lainnya. Selain fungsi struktural
dan differensiasi sel. Sifat yang mengandung hidrat dari banyak jaringan ikat
menjadikan jaringan ikat sebagai medium pertukaran gizi dan limbah metabolik dan
suplai darah.34
paling banyak dijumpai dalam jaringan ikat (Gambar 2.4.A) dan bertanggungjawab
atas sintesa komponen matriks ekstraseluler. Dua tahap aktivitas, yakni aktif dan
diam, sering diamati dalam sel-sel ini (Gambar 2.4.B). Sel-sel dengan aktivitas
sintetik padat berbeda secara morfologis dari fibroblas diam yang tersebar di dalam
istilah fibroblas untuk menyatakan sel aktif dan fibrosit untuk menyatakan sel
diam.34
Gambar 2.2. Liniasi sel-sel jaringan ikat. Bagan ini menampilkan liniasi sel-sel jaringan ikat
termasuk sel-sel yang berasal dari sel-sel mesenkim embrionik yang multipotensial dan sel-
sel stem hematopoeitik dari sumsum tulang. Garis putus-putus menandakan bahwa satu atau
lebih tipe sel intermediet berada di antara contoh yang diilustrasikan. Sel-sel tersebut tidak
digambarkan pada proporsi sesuai ukuran aslinya, misalnya sel-sel adiposit, megakariosit,
dan sel-sel osteoklas yang lebih besar secara signifikan daripada sel-sel lain yang
diilustrasikan.34
Gambar 2.3. Asal muasal sel-sel jaringan ikat. Bagan sebelah kiri menunjukkan sel-sel yang
berasal dari sel-sel mesenkimal yang tidak berdifferensiasi. Sel-sel tersebut dibentuk dan
menetap di dalam jaringan ikat dan disebut sebagai sel-sel yang menetap. Bagan sebelah
kanan menunjukkan sel-sel yang berasal dari sel-sel stem hematopoeitik. Sel-sel tersebut
berdifferensiasi di dalam sumsum tulang, dan kemudian bermigrasi melalui sirkulasi ke
jaringan ikat di mana melakukan fungsinya. Sel-sel tersebut disebut sebagai sel-sel yang
tidak menetap.34,35
A B C
Gambar 2.4. Fibroblas dan Fibrosit. A. Fibroblas menunjukkan inti aktif yang besar dan
sitoplasma eosinofilik yang meruncing pada kedua ujungnya sepanjang aksis inti,
morfologinya sering disebut “spindle shape”. Inti (anak panah) jelas terlihat, namun proses
sitoplasmik mirip dengan bundel kolagen (c) yang mengisi matriks ekstraselular dan sulit
dibedakan dengan pewarnaan HE; B. Fibroblas aktif dan diam, terkadang dibedakan seperti
pada bagian dermis. Fibroblas aktif merupakan sel yang besar dengan inti eukromatik yang
besar, dan sitoplasma yang basofilik, sementara fibroblas yang tidak aktif atau fibrosit
memiliki inti yang lebih kecil, tidak menonjol dan heterokromatik. Sel-sel bulat basofilik
pada B merupakan leukosit; C. Inti fibroblas yang memanjang, ketika inaktif sel-sel ini
memiliki sedikit sitoplasma. Fibroblas dibentuk dan bermukim di dalam jaringan ikat
sehingga disebut sebagai “fixed cells”.34,35
meliputi protein, seperti kolagen dan elastin, yang begitu disekresikan membentuk
substansi dasar. Fibroblas merupakan target dari berbagai faktor pertumbuhan yang
dalam jaringan ikat jarang mengalami pembelahan; mitosis bisa kembali terjadi bila
2.2. Epidemiologi
sarkoma pada dewasa, 3,6 % dari seluruh sarkoma pada soft tissue dan sekitar 5%
dari seluruh sarkoma tulang primer.5,14,15,16,17 Menurut data yang diperoleh dari
dijumpai 1-2 kasus per 1 juta populasi.18 Fibrosarkoma pada soft tissue dilaporkan
500 kasus baru tiap tahunnya dan fibrosarkoma pada tulang sekitar 0,2% dari seluruh
dr. Saiful Anwar Malang merupakan tumor ganas jaringan lunak yang terbanyak
pada tahun 2008 – 2010, yakni sebanyak 22 kasus dari 711 kasus tumor jaringan
lunak (23,91%).20
beberapa literatur angka kejadian pada laki-laki dan perempuan adalah sama. Kasus
fibrosarkoma pada kulit hitam lebih sering dijumpai dibandingkan dengan kulit putih
pada kedua jenis kelamin.18 Insidensi tertinggi terjadi pada usia pertengahan, yakni
lokasi lain juga dapat dijumpai fibrosarkoma, seperti batang tubuh (19%),
ekstremitas atas (13%), kepala dan leher (9%), dan payudara (0,5%).6 Fibrosarkoma
muncul sebagai massa yang tumbuh lambat, tidak nyeri, dan tidak berbatas
tegas.4,14,26,28,29
penyebab yang pasti, beberapa kasus dapat muncul secara de novo.5,9,26 Penelitian
genetik, di mana defek yang paling sering terjadi adalah kehilangan alel, mutasi titik,
bakar dan terapi radiasi sebelumnya yang menyebabkan trauma pendahulu pada area
Faktor resiko lainnya, seperti terekspos bahan kimia (vynil chloride, arsenic),
imunodefisiensi, iritasi kronis ( oleh karena implan benda asing, limfedema), dan
yang khas dan sulit didiagnosa secara klinik. Sebagian besar pasien datang berobat
dengan mengalami massa soliter yang bisa dipalpasi berukuran 3 sampai 8 cm pada
dimensi terbesarnya. Tumor ini tumbuh secara perlahan-lahan dan biasanya tanpa
nyeri .30 Kulit yang berada di atas tumor umumnya utuh, walaupun neoplasma yang
berlokasi lebih superfisial yang tumbuh dengan cepat atau mengalami traumatisasi
bisa menimbulkan ulserasi kulit. Tumor tersebut, terutama apabila diabaikan secara
klinik, dapat membentuk massa besar yang mengalami ulserasi dan nekrosis
bervariasi, mulai dari beberapa minggu hingga selama 20 tahun, walaupun durasi
penurunan berat badan pada pasien penderita tumor berukuran besar dan berdurasi
lama dan dalam kasus di mana tumor telah bermetastasis secara luas. Hipoglikemia,
pernah dilaporkan.30,36
2.5. Pemeriksaan
gambaran klinis serta hasil pencitraan lesi yang dicurigai sebagai fibrosarkoma. Hal
ini berlaku untuk semua lesi – lesi pada jaringan lunak dan tulang. Oleh karena itu,
tiga hal penting yang secara bersama – sama berperan dalam menentukan diagnosa
berguna untuk mendeteksi, menentukan sifat tumor, dan staging dari berbagai
tumor jaringan dari otot dan lemak di sekitarnya. Modalitas ini juga dapat
2. Spiral CT, lebih sering digunakan dalam pemeriksaan sarkoma pada daerah
Setelah dilakukan pencitraan terhadap lesi – lesi jaringan lunak dan tulang,
prosedur penting lainnya adalah biopsi. Prosedur ini dapat membantu dalam
menentukan keganasan suatu jaringan, grading histologi, dan tipe histologik yang
spesifik dari suatu sarkoma. Rencana pengobatan kemudian dapat ditentukan, dan
2.6. Klasifikasi
Fibrosarcoma).30 Fibrosarkoma dewasa terdiri dari beberapa tipe lagi, seperti tipe
kongenital, adalah tumor yang jarang dijumpai pada bayi dan anak kecil.25 Dapat
terjadi pada bayi-bayi baru lahir dan anak- anak usia di bawah 10 tahun.5,28,36
Tumor ini muncul sebagai massa yang besar, tanpa nyeri, soliter, tumbuh
dengan cepat pada anggota gerak distal (kaki, pergelangan kaki, tungkai bawah,
lengan bawah, pergelangan tangan, tangan) yang melibatkan jaringan superfisial dan
jaringan lunak dalam. Bahu, daerah kepala dan leher lebih jarang terlibat. Kulit di
retroperitoneum adalah tampat asal yang lebih jarang. Tumor muncul pada saat lahir
pada 30% sampai 40% kasus, dimana secara morfologis dan genetik terkait dengan
myofibroblastik pada anak-anak dan remaja, dan 12% dari keganasan jaringan lunak
pada bayi. Sekitar 36%-80% kasus merupakan kelainan bawaan, dan 36%-100%
Fibrosarkoma tipe dewasa adalah suatu tumor ganas, yang terdiri dari sel-sel
fibroblas dengan produksi kolagen yang bervariasi, dan dalam kasus klasik dapat
dari fibrosarkoma infantil dan dari tipe sarkoma fibroblastik spesifik lainnya.7
Terjadi pada anak dan remaja (usia antara 10-15 tahun) serta usia dewasa, terutama
40-55 tahun.1,2,5,9,28,29
Fibrosarkoma tipe ini melibatkan jaringan lunak dalam (deep soft tissue) dari
anggota gerak bawah (terutama paha dan lutut bagian posterior), diikuti dengan
anggota gerak atas, bahu, dan batang tubuh. Ada juga laporan tentang fibrosarkoma
pada kepala dan leher, yang meliputi rongga nasal, sinus paranasal dan nasofaring.
Contoh yang jarang dari tumor ini dilaporkan di semua tempat anatomi termasuk
payudara, tiroid, jantung, liver dan sistem syaraf pusat. Fibrosarkoma retroperitoneal
dengan batas yang kurang jelas dengan diameter berukuran 5 sampai 15 cm, yang
infiltratif. Pada pemotongan, konsistensi lunak hingga keras, fleshy dan berwarna
abu-abu hingga coklat dengan bagian-bagian dengan miksoid atau perubahan musin
kemerahan.36,37
padat yang terbentuk dari fasikula-fasikula ovoid primitif yang saling berpotongan
dan sel-sel spindel dengan pola tulang ikan hering (herringbone pattern) atau
membentuk tali yang saling menjalin (Gambar 2.7.A). Area nekrosis dan perdarahan
fibrosarkoma infantil mengandung sel-sel inflamasi kronis yang menyebar dan bisa
kaverna atau bercelah tak beraturan (Gambar 2.7.B), pembuluh darah membesar
dengan trombus fibrin, fokus miksoid atau proliferasi seluler immatur bulat atau
dengan high grade pleomorphic sarcoma. Tumor campuran dengan ciri-ciri yang
A B
Gambar 2.8. Fibrosarkoma Infantil. A. Fasikula-fasikula dari sel-sel spindel monoton yang
saling berpotongan, memberikan gambaran yang mirip dengan conventional fibrosarcoma
(Fibrosarkoma tipe dewasa), dengan sel-sel radang limfosit interstisial yang jarang; B.
Proliferasi sel-sel spindel dengan cabang-cabang pembuluh darah mirip
hemangioperisitoma.37
coklat dengan batas yang jelas, dengan konsistensi yang bervariasi sehubungan
Gambar 2.9. Fibrosarkoma dengan batas yang jelas, yang tumbuh di dalam otot skelet.38
Secara histopatologi, tumor ini terdiri dari sel-sel berbentuk gelendong, yang
biasanya tersusun dalam sapuan fasikel-fasikel yang bengkok dengan pola mirip-
chevron atau tulang ikan hering (herringbone pattern). Daerah-daerah storiform juga
bisa ditemukan. Sel-sel mempunyai inti gelap dengan nukleolus menonjol secara
bervariasi dan sedikit sitoplasma. Aktivitas mitotik hampir selalu ada tetapi
bervariasi. Pada tumor yang high grade, inti lebih padat dan dapat menunjukkan
perubahan sel bulat yang fokal dan sel-sel yang mengalami multinukleasi, tetapi
A B
C D
baik hingga daerah-daerah yang minim sel dengan sklerosis difus atau „mirip-keloid‟
bisa terjadi. Fibrosarkoma ini biasanya lebih seluler daripada fibromatosis dan
mempunyai inti hiperkromatik yang jauh lebih besar. Akan tetapi, daerah-daerah
mirip fibromatosis bisa ditemukan pada fibrosarkoma tipe dewasa ini, sehingga
Gambar 2.11. Fibrosarkoma dengan perubahan miksoid yang luas. Fibroblas dipisahkan
oleh stroma miksoid yang melimpah sehingga pola fasikular menjadi tidak jelas.30
Fibrosarkoma tipe dewasa positif untuk vimentin dan sangat fokal untuk
Sebagian kasus yang muncul pada dermato fibrosarkoma atau tumor fibrosa yang
besar, berukuran 3 sampai 8 cm, letaknya dalam dan sering tumbuh dengan
fibroblas yang monoton dan seragam yang mempunyai sedikit sitoplasma dan
(Gambar 2.11). Mitosis dapat dilihat dengan mudah. Metaplasia fokal tulang
rawan atau tulang, atau keduanya, ada kalanya bisa ditemukan; sel-sel
raksasa atau dengan multi-nukleasi umumnya tidak ada. Kasus yang poorly
mitosis yang lebih banyak, kolagen yang lebih sedikit dan ada nekrosis. Pada
Gambar 2.12. Conventional Fibrosarcoma. Sel-sel spindel yang monoton membentuk pola
herringbone.37
Fibrous Histiocytoma, adalah sarkoma yang relatif umum pada pasien yang
lebih tua (50 sampai 70 tahun), yang sebagian besar ditemukan pada dermis
dalam dan lemak subkutan dari anggota gerak dan bahu. Sekitar sepertiga
kasus letaknya dalam, yang berkembang pada fasia dan otot skeletal. Tumor
ini merupakan tumor yang tumbuh lambat dan sering tanpa nyeri.
membentuk lebih banyak atau lebih sedikit nodul (Gambar 2.12.A). Tumor
yang mengandung musin dan mirip lipoblas juga ada ditemukan. Gambaran
mitotik jarang. Pada lesi yang high grade, komponen mirip MFH
untuk smooth muscle actin. Sel-sel tersebut negatif untuk protein S-100,
A B
C D
3. Low Grade Fibromyxoid Sarcoma, merupakan varian yang tidak biasa dari
fibrosarkoma yang tidak diakui sebagai neoplasma ganas hingga tahun 1987.
Sarkoma ini biasanya muncul sebagai suatu massa tanpa nyeri yang bertahan
lama, lebih sering terjadi pada jaringan lunak dalam anggota gerak (paha),
bahu dan batang tubuh orang dewasa muda (median usia 35 tahun), dengan
sedikit lebih lazim pada laki-laki. Low Grade Fibromyxoid Sarcoma juga
sitoplasma eosinofilik pucat dan inti ovoid atau runcing dengan satu atau dua
besar, yang terdiri dari kolagen yang mengalami hialinisasi yang dikelilingi
oleh sel-sel tumor bundar seperti epitelioid. Bila jumlahnya banyak, lesi
(Gambar 2.13.D). Tumor kambuhan juga cenderung lebih seluler dan aktif
Sarcoma juga bisa mengekspresikan secara fokal smooth muscle actin dan,
yang lebih jarang, CD34 atau desmin. Sel-sel tersebut umumnya negatif
A B
C D
umum dan sering nyeri dari semua fibrosarkoma yang terjadi pada orang
dewasa (median usia 43 tahun) dengan distribusi gender yang sama. Tumor
bawah) dan bahu, dan letaknya dalam pada sebagian besar kasus. Sclerosing
padat (Gambar 2.14). Inti sering bulat, dan aktivitas mitosis minimal. Daerah-
meliputi bcl-2 (90% kasus), protein p53, protein S-100, EMA (50% kasus),
dan cytokeratin (10% kasus), CD34, CD45, desmin, smooth muscle actin dan
Gambar 2.15. Sclerosing epitheloid Fibrosarcoma. Cord epiteloid hingga clear cell
tertanam dalam matriks kolagen hialinisasi yang padat.37
soft tissue tumor pada umumnya. Grading, dibuat hanya berdasarkan parameter
yang terpenting adalah indeks mitosis dan luasnya area nekrosis. Grading juga
mengindikasikan kemungkinan dalam hal metastasis jauh dan daya ketahanan hidup,
Ada 2 sistem yang dipakai secara luas dalam hal grading ini, yakni NCI
(United States National Cancer Institute) system dan FNCLCC (French Federation
Nationale des Centres de Lutte Contre le Cancer) system. NCI system menggunakan
grade 2 atau grade 3 tergantung pada jumlah nekrosis tumor, dengan 15% nekrosis
sebagai batas yang memisahkan antara lesi-lesi grade 2 dan grade 3. Sedangkan
parameter histologi, yakni differensiasi tumor, angka mitosis dan jumlah nekrosis
tumor.36
Differensiasi sel tumor tergantung pada kemiripan sel tumor dengan fibroblas
yang homogen dengan inti oval,21 sedikit pleomorfik,6,21,25 kolagen yang melimpah,25
mitosis jarang dijumpai, dan pola herringbone yang sangat jelas.21 Tumor ini
mempunyai sifat laju pertumbuhan yang lebih lambat, berisiko tinggi terhadap
biasanya tumbuh cepat, menunjukkan invasi lokal yang luas, dan cenderung
bermetastasis lebih awal melalui aliran darah. Penyebaran melalui aliran limfatik
jarang terjadi. High grade fibrosarcoma biasanya fatal, dan pengobatan jarang
berhasil.41
Differensiasi Tumor
Skor 1 : sarkoma sangat mirip dengan jaringan mesenkim dewasa normal
( mis: Low grade leiomyosarcoma )
Skor 2 : sarkoma dengan tipe histologi tertentu
( mis: Myxoid liposarcoma )
Skor 3 : sarkoma embrional dan undifferentiated, sarkoma dengan tipe yang
meragukan, synovial sarcoma, osteosarcoma, dan PNET
Jumlah Mitosis
Nekrosis tumor
Tabel 2.2. Perbandingan antara NCI dan FNCLCC system dalam hal grading histologi
dari soft tissue tumor 36
Sedangkan sistem staging yang digunakan pada soft tissue sarcoma yaitu
UICC (International Union against Cancer) dan AJCC (American Joint Committee
on Cancer). Sistem TNM ini digabungkan dengan grading histologi, baik ukuran dan
TNM Two Grade system Three Grade system Four Grade system
Grade 1 Grade 1
Low grade
Grade 2
Grade 2 Grade 3
High grade
Grade 3 Grade 4
2.9. Penatalakanaan
mengkhawatirkan secara histologis, namun memiliki prognosis yang baik. Tumor ini
bisa kambuh (5% sampai 50% kasus tergantung pada tingkat eksisi bedah) tetapi
jarang bermetastasis (< 10% kasus). Angka kematian adalah dari 4% hingga 25%;
indikasi yang penting bagi bayi – bayi dengan kondisi tersebut. Limb-sparing
mungkin diharuskan untuk tumor besar yang tidak bisa direseksi. Radiasi tidak
digunakan secara umum untuk tumor – tumor pada ekstremitas oleh karena hal
tipe tumor ini, yang digunakan pada bayi – bayi yang tidak memungkinkan untuk
menjalani reseksi tumor dengan batas sayatan yang luas. Bagi anak – anak yang
lebih besar, biasanya diberikan terapi kombinasi antara pembedahan, kemoterapi dan
sampai 45% pada 5 tahun. Seperti halnya untuk setiap sarkoma, eksisi lebar dengan
margin bebas tumor yang diikuti dengan terapi radiasi adjuvant adalah standar emas
untuk terapi; untuk pasien yang diobati dengan cara demikian, angka kekambuhan
adalah antara 10% dan 20%. Angka metastatik adalah 20% sampai 30% pada 5
tahun, tergantung pada grade tumor. Individu dengan Low grade fibrosarcoma,
getah bening jarang. Pasien dengan tumor high grade bisa memperoleh manfaat dari
2.10. Prognosis
oleh tingkat atipia sitologi, banyaknya dan sifat dari stroma. Faktor-faktor prognostik
merugikan meliputi high grade secara histologis, selularitas tinggi dan deposisi
kolagen minimal, aktivitas mitotik tinggi (> 20/10 HPF), ukuran tumor besar (> 5
fibrosarkoma. High grade fibrosarcoma memiliki lebih kurang 30% untuk angka
ketahanan hidup 5 tahun, sedangkan untuk Low grade fibrosarcoma memiliki angka
Tidak hanya grading tumor yang penting dalam menentukan prognosis. Usia
penderita juga menentukan. Secara umum, fibrosarkoma yang terjadi pada bayi dan
anak – anak memiliki angka kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan
fibrosarkoma pada dewasa. Selain itu, fibrosarkoma yang terjadi pada ekstremitas
memiliki angka ketahanan hidup yang lebih besar bila dibandingkan dengan
fibrosarkoma yang terjadi pada organ visera. Namun, faktor pengobatan, seperti
adekuasi eksisi dan penggunaan terapi radiasi adjuvant juga mempunyai pengaruh
FIBROSARKOMA
Ruang lingkup
penelitian