Sub Judul :
PERENCANAAN GEDUNG PARKIR
DIKAWASAN PASAR ATAS & PASAR BAWAH BUKITTINGGI
Tema :
KOMERSIAL
Dosen Pembimbing :
Ir. Syamsul Asri, Phd Pembimbing 1
Ir. Nasril Sikumbang Pembimbing 2
Oleh :
MAMAN ROMANSA
00 15 111 031
TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2004
DATA SURVEY PERENCANAAN GEDUNG PARKIR
DIKAWASAN PASAR ATAS DAN PASAR BAWAH BUKITTINGGI
Kota Bukittinggi secara geografis terletak antara 100°21 - 100° 25 BT dan 00°16 -
00°19 LS dengan ketinggian 909 – 941m dpl (dari permukaan laut).
Kota Bukittinggi terletak ditengah-tengah Kabupaten Agam yang didalmnya terdapat 24
kelurahan dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tilatang Kamang.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Banuhampu Sungai Puar.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Koto dan Kecamatan Matur.
Sebelah Timur Berbatasan dengan Kecamatan IV. Angkat
Khusus disebelah Barat secara alamiah Kota Bukittinggi dibatasi oleh ngarai sianok
yang rata-rata kedalamannya ±150m yang didasarnya mengalir sungai yang bernama
Batang Sianok yang membentang dari Selatan ke Utara.
Luas kota Bukittinggi secara keseluruhan adalah 25.239Km², sedang untuk wilayah
administrasinya 581,1 Ha berdasarkan pembagian perkelurahan.
Ditujukan untuk mempersempit daerah survey sehingga kebutuhan data area survey
dapat lebih mendetail, dimana batasan daerah survey adalah kawasan jantung kota
Bukittinggi yang dikategorikan menjadi :
a. Kawasan Perdagangan.
b. Kawasan Wisata dan Konservasi..
c. Kawasan Open Space.
Yang dikhususkan pada daerah Kawasan Pasar Atas, Pasar Bawah & Pasar Banto.
PASAR BAWAH
Pasar
Banto
Suasana Jenjang 40
Tidak hanya sampai disitu, kota Bukittinggi juga menyajikan pesona yang lain dari
alamnya yaitu dengan keberadaan taman Panorama yang didalamnya terdapat suasana
taman yang teduh dan bukti sejarah peninggalan Jepang yaitu Lobang Jepang dan
keanggunan Ngarai Sianok nan elok berupa lembah yang dialiri sungai yang disebut
Batang Sianok, keberadaan keindahan alam ini sudah ditunjang dengan saran dan
prasarana yang lengkap seperti hotel dan lain sebagainya., sehingga semua kelengkapan
yang dapat menampung aktivitas telah terpenuhi. Keindahan ciptaan Allah SWT ini yang
membuat para wisatawan tak henti-hentinya membanjiri sempitnya kota Bukittinggi.
Lap. Kantin
Aur
Tajungkan
g Pasar Pasar Panorama Ngarai
Lereng Atas Sianok
Pasar
Bawah Kebun Benteng
Binatang For De
Kock
Pasar
Banto
III.2. Jumlah Lahan Parkir Kawasan Pasar Atas, Pasar Bawah, Pasar Wisata &
Lain-lain.
No. Lokasi Fungsi M² Daya Sudut Ket
Tampung
1. Kawasan Pasar Atas
a. Depan Bioskop Gloria Roda 4 960 64 90 TP
b. Depan Pertokoan Pasar Atas Roda 4 624 40 90 TP
c. Depan Blok – A Roda 2 520 260 90 TP
d. Jl. Cindur Mato Roda 4 120 12 90 PBJ
e. Jl. Imam Bonjol Roda 4 384 38 60 PBJ
Jl. Lereng
Jl. Tugu Pahlawan Tak Dikenal
f. Jl. H. Agus Salim Roda 4 100 10 60 PBJ*
g. Jl. A. Yani – Simp. Jl. Pesangrahan Roda 4 450 45 60 PBJ
h. Jl. A. Yani – Simp. Tembok Roda 4 810 81 60 PBJ
i. Jl. A. Karim Roda 4 240 24 Sejajar PBJ
j. Jl. Batang Agam Roda 4 120 12 Sejajar PBJ
2. Kawasan Pasar Bawah
a. Jl. Perintis Kemerdekaan Roda 4 300 30 90 PBJ
b. Depan Los Daging Roda 4 100 10 60 PBJ*
c. Depan Pertokoan Pasar Roda 4 170 17 90 PBJ
Banto (Wowo)
d. Depan Pertokoan Pasar Roda 4 260 15 90 PBJ
Banto (Jl. Soekarno - Hatta)
e. Jl. Soekarno - Hatta Roda 4 315 26 Sejajar PBJ
3. Kawasan Pasar Wisata
a. Jl. Dr. A. Rivai Roda 4 360 36 90 PBJ
b. Jl. Panorama Roda 4 560 56 60 PBJ
c. Taman Benteng Roda 4 100 10 90 TP
d. Jl. Samping Taman Bundo Kanduang Roda 4 300 30 Sejajar PBJ
Penumpukan Sirkulasi pada satu titik yang sama dengan lalu lintas pedestrian
Kekurangan lahan parkir yang berakibat lapisan parkir dibadan jalan menjadi dua lapis, menurunkan
penumpang diarea terlarang akibat rawan akan kemacetan, akibat adanya pembangunan yang belum selesai
akibatnya pedagang dalam kawasan tersebut dipindahkan kepenampungan sementara yang tidak layak sebab
didalam badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan.
III.6. Jumlah rata-rata pengunjung dan pemarkir Bukittinggi.
Berdasarkan hasil survey pada titik-titik parkir dipusat kota terlihat kecenderungan
kekurangan lahan berdasarkan kemunculan parkir-parkir liar dan penyalah gunaan lahan
/pemanfaatan lahan yang bukan tempat parkir menjadi area parkir.
Jumlah
No. Jenis kendaraan
2000 2001 2002 2003
A. Mobil Penumpang
a. Sedan & sejenisnya 49 62 75 85
b. Jeep & sejenisnya 43 42 54 64
B. Mobil Barang
a. Pick Up 162 176 181 150
b. Truk 62 90 88 53
C. Sepeda Motor
a. Roda 2 1700 1803 1850 1904
b. Roda 3
Jumlah 2015 2173 2248 2256
Sumber : UPDT Pelayan Pendapatan Kota Bukittinggi
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa dari tahun 2000 – 2003 jumlah kendaraan
terus meningkat sebesar 240 unit kendaraan.
Diasumsikan untuk 2007 adalah ± 2496 unit sedang area parkir yang tersedia dipusat
kota Bukittinggi adalah sebanyak 816 SRP jadi asumsi kekurangan untuk 2007
adalah sebanyak 1440 SRP.
Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Jumlah Orang 14267 15109 16000 16944 17944 19003 20124 21311 22568 23900
Sumber : Hasil Analisa SudioStudio Perencanaan Kota UBH
Diasumsikan 60% wisatawan yang berkendaraan, 60% dari 21311 adalah 12768
orang.
III.7. Proyeksi Pengembangan Kota Dari Pemerintah.
Menurut Dinas Pekerjaan Umum & Tata Kota Bukittinggi arahan pembangunan kota
Bukittinggi kedepan adalah pengembangan daerah Terminal, administrasi dan peningkatan
sarana dan prasarana pariwisata dan perdagangan. Dimana arahan pembangunan yang akan
dilakukan terhadap pengembangan dan pemberdayaan daerah terminal Aur Kuning yang
sekarang sedang berjalan, kemudian pengembangan wilayah administrasi kebagian Barat
Daya pusat kota yaitu daerah Gadut yang merupakan daerah perbatasan Bukittinggi -
Agam seperti yang telah dilakukan dengan memindahkan kantor Walikota kedaerah Gulai
Bancah. Sedangkan untuk peningkatan sarana dan prasarana perdagangan dan pariwisata
dilakukan dengan peningkatan kwalitas kota dengan penambahan sarana parkir dikawasan
pusat kota yang selama ini mengalami masalah serius kekurangan kantong-kantong parkir.
Berdasarkan informasi terakhir yang didapat dari keputusan Walikota tentang peruntukan
lokasi tambahan parkir disebutkan bahwa daerah penambahan area parkir untuk kawasan
pusat kota adalah Gedung Penjara lama dijalan Perintis Kemerdekaan, dengan
pertimbangan berdasarkan pencapaian terdekat baik ke Pasar Atas maupun ke Pasar Bawah
sehingga dapat merangkul kawasan Pasar Atas juga Pasar Bawah (Sumber : Bpk. Ir. Yosef
Anwar,Staff Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Kota ).
Ke Payakumbuh, Riau
Pasar Atas
Panorama Site
Ngarai Sianok
Peta Kawasan
Batas arah barat site adalah jalan perintis Batas arah selatan site adalah
kemerdekaan Kawasan Jasa
IV. 3 Bangunan Penting. U
Peta Kawasan
Bank BNI Syariah sebagai bangunan tertinggi dikawasan ini Hotel Jogja sebagai bangunan tua
Kondisi Eksisting Bangunan Site
Kondisi site saat ini bukanlah lahan kosong, disini berdiri sebuah bangunan gedung yang dulunya berfungsi sebagai bangunan penjara
Bukittinggi, namun sekarang sudah tidak berfungsi lagi karena telah dipindahkan kelokasi baru. Rencananya bangunan ini memang akan
dihancurkan mengingat tidak berfungsi lagi dan dikarenakan usia bangunan yang sudah tidak layak lagi (Sumber : Keputusan Walikota Bukittimggi).
IV. 3 Batasan Site.
c. Batas sebelah utara
Pada sebelah utara, site dibatasi oleh keberadaan permukiman penduduk, dimana bangunan permukiman ini lebih mengarah kepada bangunan
yang bergaya kolonial. Dibagian ini terdapat juga fasuilitas umum seperti mushola, warung-warung kebutuhan keluarga dan warung-warung
kopi, pada bagian ini lahan menyatu lansung dengan tanah rumah bergaya kolonial itu7, sehingga pada saat perancangan nantinya juga harus
diperhitungkan aspek-aspek perencanaan yang baik sehingga tidak mengganggu ketentraman penghuni rumah..
Pada sebelah selatan site dibatasi oleh kawasan permukiman penduduk dan kawasan jasa,
dimana disini terdapat beberapa kursus bahasa inggris, kantor-kantor pelayanan jasa seperti
travel dan lain sebagainya. Pada bagian ini sangat lahan site menyatu dengan tanah lahan
sebelahnya sehingga dalam perancangan natinyapun harus memperhitungkan kondisi yang
ada ini..
c. Batas sebelah timur.
Pada bagian sebelah timur site dibatasi oleh permukiman penduduk dengan kondisi kediaman yang masih temporer, dengan material kayu/papn
sebagai pelapis dindingnya. Kondisi batasan ini sangat vital akan problem rancangan dikarenakan batasan site hanya dipisahkan oleh gang atau
boleh disebut teras rumah penduduk. Sehingga bagian inilah yang harus mendapatkan perhatian yang serius dalam perancangan.
Tanjakan Ramp.
V. 5 Keputusan Pemerintah Tentang Perparkiran.
Kebijakan pemarkiran yang berlaku di Kotamadya Bukittinggi berpedoman kepada undang-
undang dan keputusan yang dikeluarkan, dengan melihat permasalahan pemarkiran yang
tengah dihadapi kota Bukittinggi, maka pemerintah kota mengeluarkan kebijakan dalam
bentuk diantaranya :
a. Keputusan Wako Bukittinggi No.188 45-82-2004 tentang penunjukan lokasi parkir
dalam kota Bukittinggi untuk kawasan Pasar Atas dan Pasar Bawah.
b. Peraturan Daerah Tingkat II Tahun 1999 tentang retribusi parkir, peratyuran ini
berisikan :
Pemerintah menetapkan bahwa yang termasuk kepada tempat khusus parkir adalah
tempat yang secara khusus disediakan atau dikelola oleh pemerintah daerah yang
meliputi pelataran parkir/lingkungan parkir dan taman parkir. Pada tempat parkir khusus
ini dipergunakan metode karcir, dimana para pengemudi yang akan memarkir
kendaraan akan mendapat karcis dari juru parkir, pada karcis dituliskan jam masuk
keruang parkir dan nomor kendaraan serta tarif parkir yang hanrus dibayar.
Sumber : www.architecture.com
Facade bangunan yang ditata dengan gaya modern ini mengekspos grid-grid vertikal dan
horizontal dari kesatuan struktur bangunannya. Pada dasarnya bangunan menggunakan bahan
masif dari beton bertulang yang dijadikan sebagai meterial utama struktur dan konstruksinya.
Sumber : www.architecture.com
View dari penthouse gedung saat malam hari
Pada kondisi malam hari terlihat pesona lampu-lampu hias yang dipasang untuk
menonjolkan keindahan dan keberadaan bangunan pada malam hari. Seperti terlihat pada
gambar , penonjolan kesan keberadaan bangunan terlihat baik dari dalam bangunan maupun
kedalam bangunan.
Sumber : www.architecture.com
View dari penthouse saat siang hari
Pada siang hari kesan hidup masih terlihat jelas ketika berada didalm bangunan karena
penempatan bangunan tinggi yang berdampingan dengan koefisien jarak tertentu satu sama
lainnya.
Sumber : www.architecture.com
View interior gedung
Penataan pola-pola parkir dengan sudut 90° yang dilengkapi rambu-rambu yang dapat
memandu para paengguna bangunan serta sirkulasi yang baik menambah kenyaman dalam
beraktifitas didalam gedung. Ketinggian standar ruangan ±3,5 m berdasarkan ketinggian
standar manusia yang digunakan yang sangat terlihat dan dilengkapi dengan pencahayaan
yang sangat mendramatisir kondisi yang ada, bangunan sengaja mengekpos keberadaan
konsruksinya yang kokoh dengan memperlihatkan kolom dan balok sebagai struktur utama
bangunan.
Sumber : www.architecture.com
View ramp gedung
Ramp yang dilindungi oleh pasangan rail baja dengan sudut 10 - 15º yang efisiensi
tanjakan kendaraan bermotor digunakan pada sirkulasi penghubung lantai bawah dengan
lantai atas. Lantai bangunan mengguankan coran beton kasar dengan tujuan mengantisipasi
ban kendaraan yang basah agar tidak slip pada saat cuaca hujan.
Daftar Pustaka.
www. Architechture.com/ Polar Inertia /Parking Garage/november december
2004.
Times Saver Standart For Building.
Pedoman Perencanaan dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Bina
Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Studi Rencana Detail Tata Ruang Pusat Kota Bukittinggi Tahun 2000 – 2010,
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultasa Teknik Sipil dan Perencanan
Universitas Bung Hatta Padang.
Surat Keputusan Walikota Bukittinggi.
Dinas Perhubungan Kota Bukittinggi.
Dinas Tata Kota Bukittinggi.
Dinas Pengelolaan Pasar Bukittinggi.
BPS Kota Bukittinggi.
Bappeda Kota Buikittinggi.