Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANDIRI

EKONOMI MAKRO

Nama :Widiyanti Oktavira


NPM :180910315
Dosen :Dr. Jontro Simanjuntak, S.Pt., S.E., M.M. .

PROGRAM STUDI ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA


FAKULTAS MANAJAMEN
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan Rahmat dan


Karunianya, saya sebagai penulis dapat selesai menyusun makalah yang berjudul
“Sistem Moneter” selesai pada waktunya. Penyusunan karya tulis ilmiah ini
disusun sebagai syarat menyelesaikan Tugas Mandiri (TM) ekonomi makro di
Universitas Putera Batam, yang di berikan oleh bapak Dr. Jontro Simanjuntak,
S.Pt., S.E., M.M.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi


pembaca mengenai Sistem Moneter. Saya juga mengharapkan saran dan kritik
untuk perbaikan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Terima kasih atas
perhatiannya, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
karena kami dalam proses pembelajaran.

Wassalammualaikum Wr. Wb.

Batam, 14 Juli 2019

Widiyanti Oktavira

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ..............................................................................................1


KATA PENGANTAR ...............................................................................................2
BAB I ........................................................................................................................4
PENDAHULUAN .....................................................................................................4
1.1. Latar Belakang ................................................................................ 4
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
1.3. Tujuan ............................................................................................. 5
BAB II ......................................................................................................................6
PEMBAHASAN ........................................................................................................6
2.1. Landasan Teori ................................................................................ 6
2.2. Pengendalian Moneter ..................................................................... 7
2.3. Kerangka Kebijakan Moneter Indonesia ......................................... 8
BAB III .....................................................................................................................9
PENUTUP ................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 9

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berbicara tentang moneter maka masalah utama yang sering kita
bicarakan adalah berkaitan dengan uang. Setiap negara mempunyai mata
uang sendiri dan mata uang itu menunjukkan nilai barangnya. Begitu juga
dengan sistem moneter internasional ini mengacu pada institusi-institusi
dimana pembayaran atas transaksi lintas negara dilaksanakan. Sistem ini
menentukan bagaiman kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana
pemerintah dapat mempengaruhi kurs tukar.

Sistem moneter internasional merupakan sistem keuangan yang


berlaku untuk semua Negara di dunia yang membahas tentang pembayaran
atas transaksi lintas negara dilaksanakan. Sistem ini menentukan
bagaimana kurs tukar asing ditentukan dan bagaimana pemerintah dapat
mempengaruhi kurs tukar. Sistem moneter internasional yang berfungsi
dengan baik akan memfasilitasi perdagangan internasional dan investasi,
serta mempermudah adaptasi terhadap perubahan. Pembahasan inti dari
sistem moneter internasional adalah menentukan pengaturan sistem kurs
tukar. Untuk itu dalam penulisan makalah ini penulis akan membahas
terkait dengan pengertian sistem moneter internasional, sejarah
terbentuknya system moneter internasional, fenomena aktual yamg terkait
moneter, serta Faktor penghambat non ekonomi penerapan Mata uang
tunggal di asean

Tujuan pokok kebijkan moneter yang juga merupakan tujuan


tunggal Bank Indonesia bedasarkan Undang-undang No.23 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah dengan UU No.3 tahun 2004 adalah mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Dalam undang-undang ini
dilakukan formulasi ulang dan perubahan fundamental mengenai tujuan
kebijakan moneter yang lebih fokus dibandingkan dengan Undang-undang
Bank Indonesia sebelumnya (UU No.13 Tahun 1968).Dasar pemikiran
dari tujuan tunggal Bank Indonesia tersebut adalah bahwa kestabilan harga
melalui upaya mempertahankan tingkat inflasi yang rendah merupakan
dasar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
dalam jangka panjang.

4
Kestabilan harga merupakan hal yang sangat penting baik bagi
kalangan rumah tangga terutama masyarakat yang berpendapatan tinggi,
maupun bagi sektor usaha. Tingkat inflasi yang tinggi akan menyebabkan
turunnya kemampuan daya beli masyarakat. Demikian pula bagi sektor
usaha, inflasi yang tinggi menyulitkan melakukan perencanaan yang baik
yang pada gilirannya akan mempengaruhi pengelolaan perusahaan dan
secara jangka panjang akan memperburuk perekonomian.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah
ini sebagai berikut:
1. Bagaimana kebijakan moneter di Indonesia?
2. Bagaimana tujuan kebijakan moneter di Indonesia?
3. Bagaimana pemulihan ekonomi melalui kebijakan moneter di
Indonesia?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari makalah ini
sebagai berikut:
1. Mengerti yang dimaksud dengan sistem kebijakan moneter dan
fungsinya
2. Memahami bentuk pengendalian moneter dan tujuan kebijakan
moneter

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori


Kebijakan moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan
keadaan ekonomi agar dapat berjalan sesui dengan yang diinginkan
melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha
tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya
peningkatan output keseimbangan. Kebijakan moneter dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu:

1. Kebijakan moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy, Adalah


suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy, Adalah
suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang
beredar.Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money
policy).

Kebijakan moneter didefinisikan dengan rencana dan tindakan


otoritas moneter yang terkoordinasi untuk menjaga keseimbangan
moneter, dan kestabilan nilai uang, mendorong kelancaran produksi dan
pembangunan, serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan
taraf hidup rakyat.Jadi dapat disimpulkan dari pengertian di atas bahwa
kebijakan moneter adalah semua upaya atau tindakan bank sentral untuk
mempengaruhi perkembangan moneter (uang beredar, suku bunga, kredit
dan nilai tukar) untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu. Sebagai bagian
dari kebijakan ekonomi makro, maka tujuan kebijakan moneter adalah
untuk membantu mencapai sasaran-sasaran makroekonomi antara lain:
pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, stabilitas harga dan
keseimbangan neraca pembayaran. Keempat sasaran tersebut merupakan
tujuan/sasaran akhir kebijakan moneter (final target). Fungsi pokok dari
sistem moneter yaitu:

1. Melaksanakan atau menyelenggarakan mekanisme lalu lintas


pembayaran yang efisien dengan biaya dan hambatan seminimal
mungkin.hal ini bertujuan agar dapat mendorong kelancaran dari
kegiatan transaksi dalam perekonomian.
2. Menjadi perantara atau penghubung atau intermediary antara
penyimpan atau penabung sebagai pemakai dana. Hal ini bertujuan

6
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
3. Menjaga tingkat harga pada kondisi yang stabil melalui penciptaan
uang dalam uang dalam jumlah yang sesuai dengan keadaan rill
perekonomian. Hal ini bertujuan agar dapat menekan tingkat inflansi
maupun tingkat pengangguran pada level yang dapat mendorong
terjadinya pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan Moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh penguasa


moneter (Bank Indonesia) untuk mempengaruhi jumlah yang beredar dan
kredit yang pada akhirnya akan mempegaruhi kegiatan ekonomi
masyarakat. Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi
ekonomi yang dapat diukur dengan:

1. Kesempatan Kerja
2. Kestabilan harga
3. Neraca Pembayaran Internasional

2.2. Pengendalian Moneter


Jumlah uang beredar, baik dalam standar barang (commodity
standard) maupun standar kepercayaan (fiat standard) tidak boleh terlalu
berlebihan atau kurang. Kontrol jumlah uang beredar perlu dilakukan
untuk menciptakan iklim yang baik bagi stabilitas harga dan pertumbuhan
ekonomi, serta kontrol terhadap kegiatan kredit. Kontribusi kebijakan
moneter terhadap stabilitas harga sangat penting artinya untuk
mengurangi/menekan tingkat inflasi. Pertumbuhan jumlah uang yang
beredar sebaiknya mengikuti pertumbuhan ekonomi, sehingga secara tidak
langsung dapat menekan tingkat pengangguran. Bank Sentral selaku
pelaksana kebijakan moneter, menjalankan kebijakannya yang bersifat
kuantitatif (quantitative control policy) dan kualitatif (qualitative control
policy).

Instrumen-instrumen yang biasa digunakan dalam menjalankan


kebijakan kuantitatif adalah Pengaturan Tingkat Bunga dan Tingkat
Diskonto (rediscount rate policy), Pengatuan Operasi Pasar Terbuka (open
market operation), dan Pengaturan Tingkat Cadangan Minimal dan
Tingkat Kelebihan Cadangan (reserves requirement policy). Dalam
melaksanakan kebijakan kualitatif pemerintah mengadakan pendekatan
langsung (direct approach) kepada bank-bank umum, dengan turut
mengawasi kebijakan bank-bank umum dalam memberikan pinjaman
kepada para nasabahnya secara selektif.

7
2.3. Kerangka Kebijakan Moneter Indonesia
Dalam melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia
menganut sebuah kerangka kerja yang dinamakan Inflation Targeting
Framework (ITF). Kerangka kerja ini diterapkan secara formal sejak Juli
2005, setelah sebelumnya menggunakan kebijakan moneter yang
menerapkan uang primer (base money) sebagai sasaran kebijakan moneter.
Dengan kerangka ini, Bank Indonesia secara eksplisit mengumumkan
sasaran inflasi kepada publik dan kebijakan moneter diarahkan untuk
mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah tersebut. Untuk
mencapai sasaran inflasi, kebijakan moneter dilakukan secara forward
looking, artinya perubahan stance kebijakan moneter dilakukan melalui
evaluasi apakah perkembangan inflasi ke depan masih sesuai dengan
sasaran inflasi yang telah dicanangkan. Dalam kerangka kerja ini,
kebijakan moneter juga ditandai oleh transparansi dan akuntabilitas
kebijakan kepada publik. Secara operasional, stance kebijakan moneter
dicerminkan oleh penetapan suku bunga kebijakan (BI Rate) yang
diharapkan akan memengaruhi suku bunga pasar uang dan suku bunga
deposito dan suku bunga kredit perbankan. Perubahan suku bunga ini
pada akhirnya akan memengaruhi output dan inflasi. Adapun para ekonom
sepakat ciri-ciri suatu Negara yang rentan terhadap krisis moneter adalah
apabila Negara tersebut:

1. Memiliki jumlah hutang luar negeri yang cukup besar


2. Mengalami inflasi yang tidak terkontrol
3. Defisit neraca pembayaran yang besar
4. Kurs pertukaran mata uang yang tidak seimbang
5. Tingkat suku bunga yang diatas kewajaran

Jika ciri-ciri di atas dimiliki oleh sebuah negara, maka dapat


dipastikan Negara tersebut hanya menunggu waktu mengalami krisis
ekonomi.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sistem moneter adalah bank-bank atau lembaga-lembaga yang ikut
menciptakan uang giral.Di Indonesia yang dapat digolongkan ke dalam
sistem moneter adalah otoritas moneter yaitu Bank Indonesia dan bank-
bank pencipta uang giral.Oleh karena itu sistem perbankan merupakan
bagian integral dari suatu sistem moneter.

Kebijakan moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan


keadaan ekonomi agar dapat berjalan sesui dengan yang diinginkan
melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha
tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya
peningkatan output keseimbangan. Pengertian kebijakan moneter adalah
suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah (Bank Sentral) untuk
menambah dan mengurangi jumlah uang yang beredar.

Anda mungkin juga menyukai