Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Heat Exchanger adalah peralatan yang digunakan untuk melakukan proses
pertukaran panas antara dua fluida, baik cair (panas atau dingin) maupun gas,
dimana fluida ini mempunyai suhu yang berbeda. Dalam aplikasi Heat Exchanger
di lapangan banyak permasalahan yang ditimbulkan, misalnya panas yang
ditransfer oleh Heat Exchanger belum maksimal. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut adalah dengan memperluas bidang perpindahan panas, membuat aliran
turbulen dalam pipa serta memakai bahan yang mempunyai konduktivias yang
tinggi. Untuk memperluas permukaan Heat Exchanger ada yang dilakukan
dengan memperbesar permukaan pipa bagian dalam dan ada yang dilakukan
dengan penambahan tube pada pipa bagian dalamnya yang sekaligus membentuk
aliran turbulen pipa bagian luarnya.
Pulverizer (Mill) berfungsi sebagai peralatan penggerus atau penggiling
batubara pada suatu PLTU batubara agar ketika masuk ke boiler terjadi
pembakaran yang sempurna. Lube oil di mill adalah minyak yang melumasi
daerah gear box dari mill yang berfungsi untuk meredam getaran, mengurangi
gesekan, mengurangi keausan, mencegah timbulnya perkaratan, mendinginkan
bagian yang bergerak pada mill dan resiko-resiko lain yang dapat ditimbulkan dari
gerakan antar logam pada gear box. Lube oil pump berfungsi memompakan lube
oil tersebut untuk kemudian melumasi daerah gear box mill. Peranan pelumasan
pada mill sangat penting dan harus tetap terjaga tekanan, suhu, dan ketersediaan
minyaknya. Mengingat pentingnya peran pelumas pada peralatan mill yang
berfungsi untuk mengurangi efek gesekan, mengurangi perkaratan, dan sebagai
media pendingin maka, terdapat dua Lube Oil Pump disetiap unit dimana
normalnya satu operasi dan satu stand by. Sistem proteksi yang ada pada mill
antara lain mill akan trip ketika tekanan dari lube oil low dan juga mill akan trip
jika suhu lube oli high. Salah satu penyebab rendahnya tekanan dari lube oil mill

1
BAB I
PENDAHULUAN

yaitu tercemarnya lube oil dengan air pendingin akibat rusaknya tube-tube dalam
lube oil cooler sehingga menyebabkan kekentalan dari lube oil mill menurun.
Menurunnya kekentalan dari lube oil mill mengakibatkan penyerapan panas pada
gear box tidak bisa sempurna yang nantinya merusak gear box tersebut.
Pada PLTU Suralaya Unit 5-7 sering terjadi getaran yang berlebih dan suhu
lube oil pada gear box tinggi yang dapat merusak gear box dan mengakibatkan
mill trip apabila tidak dilakukan pengecekan pada lube oil tersebut. Salah satu
parameter yang perlu diperhatikan di lokal adalah suhu oli yang dipengaruhi oleh
proses pendinginan di lube oil cooler. Proses pendinginan tersebut dibantu
menggunakan air yang didapat dari Closed Circulating Cooling Water (C3W).
Hal yang sering ditemui di lokal adalah temperature outlet gear box mill yang
terlalu tinggi sehingga apabila dibiarkan bisa menggangu kinerja dari mill tersebut
dan jika batas atas telampaui maka menyebabkan mill tersebut trip. Hal itu bisa
dipengaruhi karena proses pendinginan yang terjadi di cooler tidak sempurna.
Ketidaksempurnaan pendinginan pada cooler bisa terjadi karena tube-tube
pada cooler tersumbat ataupun mengalami kebocoran karena aliran dari lube oil
bertekanan yang jatuh dibagian tube-tube dan juga terjadi kontak dalam suhu
tinggi sehingga kondisi fatalnya dapat membuat oli tersebut tercemar air. Ketika
lube oil cooler sudah mengalami kerusakan maka sekarang ini yang bisa
dilakukan hanyalah stop mill selama cooler diperbaiki. Kondisi mill yang tidak
dapat beroperasi dapat mempengaruhi kinerja produksi unit yang dapat merugikan
perusahaan secara tidak langsung. Oleh karena itu penambahan lube oil cooler
merupakan salah satu cara untuk mencegah mill harus stop operasi ketika terjadi
gangguan pada coolernya serta mengurangi penurunan kehandalan dari unit akibat
proses perbaikan dari lube oil cooler.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penyusunan Tugas Akhir ini terdapat beberapa permasalah yang akan
diidentifikasi, adapun permasalahan tersebut diantaranya:

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. Bagaimana desain perancangan dari line back up lube oil cooler pada
peralatan mill?
2. Bagaimana cara menghitung laju perpindahan kalor pada lube oil cooler jenis
heat exchanger tube and shell?
3. Bagaimana mencari nilai kalor yang hilang pada heat exchanger yang
dirancang?

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penulisan tugas akhir ini yaitu sebagai berikut:
1. Heat Exchanger jenis tube and shell.
2. Lube oil cooler yang digunakan menggunakan media pendingin air C3W.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Merancang desain perpipaan line backup lube oil cooler pada peralatan mill.
2. Menghitung laju perpindahan kalor pada perancangan heat exchanger.
3. Menghitung nilai kalor yang hilang pada heat exchanger.

1.5 Metodologi
Metodologi yang digunakan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan mengamati secara
langsung objek penelitian dengan pengamatan.
2. Metode Studi Literatur
Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data-data yang diperoleh
dari buku-buku yang ada kaitannya dengan batasan masalah.
3. Metode Initerview

3
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam metode ini pengumpulan data dilakukan dengan bertanya secara


langsung kepada responden. Dalam hal ini adalah pembimbing maupun pihak-
pihak yang memiliki informasi yang dibutuhkan.

1.6 Sistematika Penulisan


Tugas Akhir yang berjudul erancangan Line Backup Lube Oil Cooler
dengan Jenis Heat Exchanger Tube and Shell di PLTU Suralaya Unit 5-7 terdiri
dari lima bab dan sistematikanya sebagai berikut:
1. BAB I Pendahuluan
Pada BAB ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan penelitian, metodologi
pengumpulan data, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
2. BAB II Landasan Teori
Pada BAB ini berisi tentang dasar teori dari penelitian yang dilakukan.
3. BAB III Metodologi
Pada BAB ini berisi tentang proses pengambilan data yang digunakan untuk
menganalisa kebutuhan dari data penelitian.
4. BAB IV Pembahasan
Pada BAB ini berisi tentang perhitungan serta analisa dari data yang diperoleh
untuk menyelesaikan penelitian.
5. BAB V Kesimpulan dan Saran
Pada BAB ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diberikan oleh penulis
dari penelitian yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai