Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian I’ tikaf

Dalam segi bahasa, i’tikaf berasal dari kata ’akafa-ya’kufu-ukufan yang berarti berdiam diri atau tetap di
atas sesuatu. Sedangkan dalam pengertian Islam, i’tikaf berarti berdiam diri di mesjid sebagai ibadah
yang disunahkan untuk dikerjakan di setiap waktu. I’tikaf ini lebih diutamakan pada bulan Ramadhan,
terutama 10 hari menjelang berakhirnya Ramadhan untuk memperoleh lailatul qadar, namun beri’tikaf
di hari lain pun tidak akan mengurangi manfaatnya. Disunatkan bagi seorang muslim untuk beri’tikaf.
I’tikaf hanya dapat dilakukan di dalam masjid dan ikut mengerjakan shalat berjemaah. Diutamakan untuk
beri’tikaf di nasjid raya, jika dilaklukan berhari-hari dan diselingi dengan shalat jumat. I’tikaf boleh
dilakukan sambil tidak berpuasa. Tetapi lebih baik bila dibaengi dengan berpuasa. I’tikaf meripakan
ibadah yang disunatkan oleh Rasulullah SAW kerana beliau pernah beri’tikaf pada sepuluh hari akhir
bulan ramdan. Beliau selalu megerjakan sampai beliau wafat[1]

Beberapa ulama mendefinisikan i’tikaf dengan sedikit berbeda, misalnya :

1. Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam Fadhilah Ramadhan mengatakan bahwa


i’tikaf adalah berdiam di dalam masjid dengan niat i’tikaf.

2. Menurut Sayyid Sabiq dalam Fikih Sunnah, i’tikaf adalah menetap di suatu tempat dan berdiam diri
tanpa meninggalkan tempat itu, baik untuk melakukan amal kebaikan maupun kejahatan.

3. Menurut Al-Marghainani i’tikaf adalah menetap dalam masjid yang disertai puasa dan niat i’tikaf.

4. Menurut Muhammad bin Faramuz, i’tikaf adalah menetapnya seorang laki-laki dalam masjid,
sendirian atau berjamaah, atau menetapnya seorang perempuan dalam rumahnya (ruangan khusus)
dengan niat i’tikaf.

B. Macam-macam I’tikaf

Adapun macam-macam I’tikaf adalah sebagai berikut :

1. I’tikaf wajib,

Yaitu i’tikaf yangtelah dinazarkan Sebelumnya. contohnya : bila saya berhasil dalam mengangani suatu
pekerjaan ini, maka saya akan beri’tikaf selama dua hari atau tiga hari dan sebagainya.,maka i’tikaf
semacam itu digolongkan I’tikaf wajib.

2. I’tikaf sunnah Muakkkad atau Kifayyah

Yaitu i’tikaf yang cukup dlaksanakan oleh seornag.pelaksanaan jenis i’tikaf ini adalah pada sepuluh
malam terakhir bulan ramadan.

3. I’tikaf Mustahab
Yaitu jenis i’tikaf selain yang dua tersebut diatas, yakni kapan saja selain pada sepuluh malam terakhir
bulan ramadan dan selain i’tikaf nazar.[2]

C. Rukun I’tikaf

I’tikaf dianggap sah, apabila dilakukan di masjid dan memenuhi rukun-rukun sebagai berikut :

1. Niat

Niat mendekatkan diri keada Allah, jika berdiam diri tidak didalam masjid, atau tidak diniatkan mka tidak
menjadi I’tikaf

2. Berdiam diri dimasjid

Tidak cukup berdiam diri sekedar thuma’ninah tetapi harus lebih, sekuramg-kurangnya berhenti
(berdiam)

3. Di masjid

I’tikaf itu dianggap sah jika dilakukan di masjid

4. Islam dan suci

Disayaratkan harus Islam, akil baligh dan suci dari hadas besar

D. Cara I’tikaf

Beri’tikaf sendiri tidaklah hanya sekadar duduk diam di mesjid[3]. Seperti ibadah yang lain, i’tikaf pun
ada cara-caranya seperti yang diajarkan Rasullah.

1. Niat melakukan i’tikaf harus karena Allah SWT. Misalnya mengucapkan : aku berniat i’tikaf karena
Allah ta’ala

2. Saat melakukan i’tikaf bukan berarti kita diam saja dan pikiran kita melayang ke segala arah, namun
i’tikaf diisi dengan dzikir, tafakkur, membaca doa, bertasbih, dan memperbanyak membaca Al-Quran.

3. I’tikaf diutamakan dilakukan setelah shalat subuh seperti hadist :

"Dan dari Aisyah ra, ia berkata bahwasannya Nabi saw. apabila hendak ber-I'tikaf beliau shalat subuh
kemudian masuk ke tempat I'tikaf." (H.R. Bukhori, Muslim)

4. Menjauhkan diri dari segala perbuatan yang tidak berguna.


E. Yang membatalkan I’tikaf

1. Keluar dari mesjid dengan tidak ada keperluan yang penting bagi yang beri’tikaf

2. Bercampur dengan isteri atau bermubasyarah

3. Murtad

4. Hlang akal karena gila atau mabuk

5. Dfatang haid atau nifas (bagi kaum wanita) dansemua yang mendatangkan hadas besar

F. Manfaat

I’tikaf tentu saja memiliki manfaat yang sangat besar bagi yang melakukannya. Disadari atau tidak,
manfaat tersebut akan dirasakan oleh yang melakukan i’tikaf.

Beberapa manfaat i’tikaf :

1. Mendidik kita lebih taat kepada Allah SWT.

2. Akan mudah memerangi hawa nafsu karena seseorang yang berada di mesjid akan merasa lebih
waspada di tempat ibadah.

3. Mesjid adalah merupakan semacam madrasah, berada di dalamnya untuk beri’tikaf sudah tentu
akan membuat hati kita lebih suci dari hal-hal kotor.

4. Bila dilakukan saat bulan Ramadhan, maka mesjid merupakan tempat yang paling baik
mendapatkan lailatul qadar.

5. Sebagai wadah kita dalam merenungi masa lalu dan memikirkan masa depan lebih baik.

6. Mendatangkan ketenangan dan menerangi hati yang penuh dosa.

7. Mendatangkan kebaikan Allah SWT. Aaaln kita insyaallah diangkat dengan

rahmat dan kasih sayang-Nya.

8. Terbiasa melakukan shalat lima waktu berjamaah tempat waktu karena berada di mesjid.
9. Melatih diri untuk meninggalkan kesibukan dunia demi memenuhi panggilan Allah SWT.

10. Melatih diri untuk meninggalkan kesenagan jasmani sehingga hati bertambah khusyuk saat
beribadah.

11. Melatih diri dalam meluangkan waktu untuk berdoa, membaca Al-Quran dan berdzikir dengan
kualitas dan kuantitas yang lebih baik.

12. Merupakan waktu yang tepat untuk bertaubat.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penguraian pokok materi yang diuraikan pada bab pembahasan yaitu: “I’tikaf” . I’tikaf meripakan
ibadah yang disunatkan oleh Rasulullah SAW kerana beliau pernah beri’tikaf pada sepuluh hari akhir
bulan ramdan. Beliau selalu megerjakan sampai beliau wafat Dapat diambil kesimpulan antara lain Itikaf
adalah berdiam diri dimasjid sebagai ibadah yang disunnahkan

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini mungkin banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Melalui makalah ini kami menghimbau para pembaca khususnya mahasiswa, agar menggali lebih dalam
berbagai macam ilmu pengetahuan sebagai bahan untuk meningkatkan iman dan taqwa sehingga
berdayaguna diera globalisasi ini.

Anda mungkin juga menyukai