Abstrak
Biodiesel merupakan bahan yang sangat potensial untuk menggantikan bahan
bakar solar. Bahan bakunya dapat diperbaharui dan bersifat ramah lingkungan. Bahan
baku biodiesel sekarang mulai dikembangkan menggunakan bahan baku dari limbah,
contohnya minyak jelantah, biji kapuk, minyak ikan, lemak sapi, kopi dan biji karet.
Bahkan terdapat penelitian juga bahwa cangkang telur ayam kampung dapat dijadikan
katalis pada pembuatan biodiesel dengan bahan baku daun jarak. Melalui uji kualitas
pembuatan biodiesel menggunakan bahan baku dari limbah, yaitu minyak jelantah,
biji kapuk, minyak ikan, lemak sapi, dan biji karet memenuhi SNI biodiesel yang
ditetapkan pemerintah dan standar bahan baku solar.
Pendahuluan
Peta energi dalam negeri menunjukkan hal yang tidak jauh berbeda. Dalam
beberapa tahun terakhir, pertumbuhan penduduk Indonesia semakin tidak terkendali,
sehingga tingkat kebutuhan energi nasional pun akan semakin meningkat, dalam
sepuluh tahun terakhir saja tingkat pertumbuhan energi listrik nasioal mencapai 8,2
persen, hal ini terjadi ditahun 1990. Akan tetapi semenjak tahun 1992 hingga
sekarang, kebutuhan energi nasional mencapai 18 persen rata-rata pertahun.
Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun 2008 mencapai 215 juta liter per
hari, sedang produksinya baru mencapai 178 juta liter per hari, untuk memenuhi
kebutuhan masih harus di impor dari Negara lain. Apabila pola konsumsi energi
seperti sekarang terus berlanjut, maka dalam kurun waktu 50 tahun kedepan cadangan
minyak dunia akan habis. Melalui Peraturan Presiden nomer 5 tahun 2006 tentang
kebijakan energi nasional dan Intruksi Presiden nomor 1 tahun 2006 tentang
penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel) sebagai bahan bakar lain.
Menurut ROAD MAP pengembangan Biofuel, pemerintah merencanakan
pemanfaatan biodiesel sebesar 20 % komsumsi solar 10,22 juta kilo liter. Oleh karena
itu, sudah saatnya Indonesia memutuskan kebergantungan pada sumber energi fosil
yang sifatnya tidak terbarukan dan beralih ke sumber energi alternatif berbahan baku
nabati yang sifatnya terbarukan. Sehingga penelitian-penelitian tentang biodiesel
cukup prospektif. (Siti Salamah, 2014)
Biodiesel merupakan bahan bakar yang ramah terhadap lingkungan. Biodiesel
tidak mengandung berbahaya seperti Pb, bersifat biodegradable, emisi gas buangnya
juga lebih rendah dibandingkan emisi bahan bakar diesel. Biodiesel memiliki efek
pelumasan yang tinggi sehingga dapat memperpanjang umur mesin dan memiliki
angka setana yang tinggi ( > 50). Indonesia melalui Badan Standarisasi Nasional
sudah menetapkan SNI untuk produk biodiesel yang sebagian parameternya
tercantum dalam Tabel 1. (Isalmi Aziz, 2011)
Tabel 1. Standar dan mutu biodiesel
Kesimpulan
Dari penelitian yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui uji
kualitas pembuatan biodiesel menggunakan bahan baku dari limbah, yaitu minyak
jelantah, biji kapuk, minyak ikan, lemak sapi, dan biji karet memenuhi SNI biodiesel
yang ditetapkan pemerintah dan standar bahan baku solar. Dan Yield paling banyak
yaitu pada pembuatan biodiesel dari minyak jelantah yaitu 88%.
Namun ada beberapa kekurangan dari penelitian tersebut dimana jika biodiesel
mempunyai massa jenis melebihi ketentuan, akan terjadi reaksi tidak sempurna pada
konversi minyak nabati. Biodiesel dengan mutu seperti ini seharusnya tidak
digunakan untuk mesin diesel karena akan meningkatkan keausan mesin, emisi, dan
menyebabkan kerusakan pada mesin.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Aziz, I., 2010, “Uji Performance Mesin Diesel Menggunakan Biodiesel Dari
Minyak Goreng Bekas”, Valensi, Vol 1, No.2, 99-103
[2] Aziz, I., Nurbayati, S., Dan Ulum, B., 2011, ”Pembuatan Produk Biodiesel Dari
Minyak Goreng Bekas Dengan Cara Esterifikasi Dan Transesterifikasi”, Valensi Vol.
2 No. 3, 443-448
[3] Gusman, B., Aulia, Fradiyan, Dan Buchori, L., 2012, “Pengaruh Katalis Asam
(H2SO4) Dan Suhu Reaksi Dallam Pembuatab Biodiesl Dari Lombah Minyak Ikan”,
Jurnal Teknologi Kimia Dan Industri, Vol 1, No 1, 478-481
[4] Harjanti, R.S., Rahmanta, A.P., 2015, “Biodiesel Dari Limbah Pabrik Gula Dan
Minyak Jarak Pagar (Jatropha Curcas) Dengan Katalisator Zeolit Alam
Klinoptilolite”, Chemica Volume 2, Nomor 2, 2355-8776
[5] Kusumaningtyas, R.D., Dan Bachtiar, A., 2012, “Sintesis Biodisel Dari Minyak
Biji Karet Dengan Variasi Suhu Dan Konsentrasi KOH Untuk Tahapan
Transesterifikasi”, Jurnal Bahan Alam Terbarukan, Vol. 1 No. 2, 2303-0623
[6] Ranggita, Toni, Taslim, Dan Iriany, 2013, “Produksi Biodiesel Dari Lemak Sapi
Dengan Proses Transesterifikasi Dengan Katalis Basa NaOH”, Jurnal Teknik Kimia
USU, Vol. 2, No. 1
[7] Risnoyatiningsih, S., 2010, “Biodiesel From Avocado Seeds By
Transesterification Process”, Jurnal Teknik Kimia : Vol.5, No.1, 345
[8] Salamah, S., Ahtahwan, A., Dan Hendra, 2010,”Pemanfaatan Biji Kapuk Yang
Merupakan Limbah Industri Kapuk Untuk Pembuatan Bahan Bakar Altenatif
Biodiesel”, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi Periode II, 1979-
911X
[9] Salamah, S., 2014, “Kinetika Reaksi Esterifikasi Minyak Biji Kapuk Pada
Pembuatan Biodiesel”, Chemica Volume 1, Nomor 1, 11-18, 2355-8776
[10] Shintawaty, Amalia, 2006, “Prospek Pengembangan Biodiesel Dan Bioetanol
Sebagai Bahan Bakar Alternatif Di Indonesia”, Economic Review, No. 203
[11] Syamsidar Hs, 2013, “Pembuatan Dan Uji Kualitas Biodiesel Dari Minyak
Jelantah”, Jurnal Teknosains, Volume 7 Nomor 2, Hlm: 209-218
[12] Turnip, J.R., Trio F. L, Dan Mersi, 2017, “Pengaruh Massa Katalis Dan Waktu
Reaksi Pada Pembuatan Biodiesel Dari Limbah Minyak Jelantah Dengan
Menggunakan Katalis Heterogen K2O Dari Limbah Kulit Kakao”, Jurnal Teknik
Kimia USU, Vol. 6, No. 2
[13] Wahyuni, S., Ramli, Dan Mahrizal, 2015, “Pengaruh Suhu Proses Dan Lama
Pengendapan Terhadap Kualitas Biodiesel Dari Minyak Jelantah”, Pillar Of Physics,
Vol. 6, 33-40
[14] Wendi, Cuaca, V., Dan Taslim, 2015, “Pengaruh Suhu Reaksi Dan Jumlah
Katalis Pada Pembuatan Biodiesel Dari Limbah Lemak Sapi Dengan Menggunakan
Katalis Heterogen CaO Dari Kulit Telur Ayam”, Jurnal Teknik Kimia Usu, Vol. 4,
No. 1
[15] Z. Darwis Et. Al., 2012, “Optimasi Konsentrasi Katalis Cao Dari Cangkang
Telur Ayam Negeri Dalam Reaksi Transesterifikasi Minyak Jarak Pagar (Jatropha
Curcas L) Sebagai Bahan Biodiesel”, Jurnal Riset Sains Dan Kimia Terapan, Vol. 2
No. 1, 2302-8467