PKN
PKN
By meeftha | 09/08/2017
3 Comments
Bab ini menerangkan tentang Sifat-sifat huruf hijaiyah/Sifatul huruf hijaiyah lengkap dengan
contohnya.
Mencakup tentang pengertian, macam-macamnya, sifat lazim, jahr, hams, syiddah, rakhawah,
tawassuth, isti’la’, istifal, shafir, qalqalah, dan lain-lain.
َ ِ لص َف ُة
ه ِّ الر َخ َاوة َو ْال َه ْمس م َن ْال َم ْخ َرج ف ع ْن َد ُح ُص ْوله َك ْيف َّي ٌة َعار َض ٌةل ْل َح ْرف َا
ِ ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ون ْحو َها ْال َج ْهر َو
َ َّ ِّ َ
والشد ِة
ِ ِ ِ
“Sifat adalah cara baru bagi keluarnya huruf ketika sampai pada tempat keluarnya, baik berupa jahr,
Rakhawah, Hams, Syiddah dan sebagainya.”
Pada pengertian tersebut, tampak bahwa sifat-sifat huruf hijaiyah selalu dikaitkan dengan makhrajnya,
mengingat makhraj huruf merupakan standar untuk penentuan sifat dari huruf hijaiyah. Antara sifat dan
makhrajnya huruf saling terkait. Makhraj huruf tidak akan tampak jika sifat hurufnya tidak dikeluarkan
secara benar. Sebaliknya, sifat huruf tidak akan tepat selama tidak mengenai tempat keluarnya.
Pada sifat kedua ini merupakan ruang lingkup ilmu tajwid, karena yang dimaksud sifat-sifat itu adalah
seperti bacaan Izhar, Idgham, iqlab, ikhfa’, mad tafkhim, tarqiq, wakaf, ibtida’, saktah, sukun, syakal,
atau harakat, dan sebagainya.
Pada bahasan kali ini penulis akan menerangkan sifat yang Lazim, sedangkan untuk sifat ‘Aridh akan
dibahas secara rinci pada bagian tersendiri pada artikel selanjutnya.
Contoh:
َ ُ
1 ز ز ِز ز, َب َّز َب ْز
ْ َّ
2 ج ُج ِج َج, َبج َبج
َ ُ ْ
3 ظ ظ ِظ ظ, َبظ َبظ
َْ
2. Mahmus ( ْ ) ال َمهموسlawan Jahar
Mahmus dalam arti bahasa berarti samar atau tidak terang.
Sedangkan dalam arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan berdesis (bernafas). Huruf
Mahmus ada 10 macam, sebagaimana dalam rumus berikut ini:
ُ َّ َ ٌ ْ َ ْ َ َ
ص ف َحثه سكت شخ
Contoh :
1 ش َ شش
ش ْ َب, ش
ُ ,ش َّ َب
ِ
2 ص َ صص
ص ْ َب, ص
ُ ,ص َّ َب
ِ
3 ف َ فف
ف ُ ,ف
ْ َب, ف
َّ َب
ِ
Semua huruf mahmus tersebut dapat dibaca mahmus, baik mati ( sukun ) maupun hidup, kecuali
huruf kaf dengan ta’ yang hanya dibaca mahmus ketika mati.
َ ِّ ا
3. Syiddah ( ْ ) الشدةlawan Rakhawah
Syiddah menurut bahasa mempunyai arti kuat.
Sedangkan dalam arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan suara tertahan atau
dihentikan, dan huruf itu tampak sekali jika dimatikan (sukun). Huruf yang bersifat syiddah terdafat 10
macam, sebagaimana tertera dalam rumus berikut:
ُ َ َ ْ َ
َبكت قط ا ِجد
Contoh :
َ ُ
1 ق ق ِق ق, َب ْق, َب َّق
َ ُ ْ َّ
2 ك ك ِك ك, َبك, َبك
َ ُ ْ َّ
3 ت ت ِت ت, َبت, َبت
َ َ
4. Rakhawah ( ْ ) ا الرخ َاوةlawan Syiddah
Rakhawah atau Rikhwah dalam arti bahasa berarti lunak atau kendor.
Sedangkan dalam arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan suara lepas tidak tertahan.
Adapun hurufnya sebanyak 16 huruf, sebagaimana dalam bait berikut ini:
َّ َ ْ ُ َ ُ َ
َساه ز َي ش ْوص فض َحظ خذغث
Contoh :
No Huruf Cara Membunyikan
1 ص َ صص
ص ْ َب, ص
ُ ,ص َّ َب
ِ
2 ض َ ضض
ض ْ َب, ض
ُ ,ض َّ َب
ِ
َ ُ ْ
3 ظ ظ ِظ ظ, َبظ, َبظ
َ ا
5. Tawassuth ( ْ ) الت َو ُّسطbandingan antara syiddah dan rakhawah
Tawassuth dalam arti bahasa berarti tengah-tengah.
Sedangkan menurut istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan cara antara ditahan dan dilepas
(tengah tengah). Hurufnya sebanyak 5 macam, sebagaimana dalam rumus berikut:
ُع َم ُر ِل ْن
Contoh :
َ ُ
1 ع ع ِع ع, َب ْع, َب َّع
َ َ
6.ْIsti’la’ْ( ْ ) ا ِْلس ِتعَّلءlawan Istifal
Isti’la’ menurut arti bahsa berarti naik atau terangkat.
Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan mengangkat pangkal lidah
ke langit-langit mulut, sehingga dengan cara itu suara menjadi lebih tebal. Huruf yang bersifat Isti’la’ ini
terdapat 7 macam, sebagaimana terdapat pada rumus berikut:
َّ ق ْظ َض ْغط ُخ
ص ِ
Contoh :
َ ُ ْ َّ
1 خ خ ِخ خ, َبخ, َبخ
2 ض َ ضض
ض ْ َب, ض
ُ ,ض َّ َب
ِ
َ ُ
3 ظ ظ ِظ ظ, َبظ
َ َ
7. Istifal ( ْل
ْ ِ ) س ِتفالْ اlawan isti’la’
Istifal menurut arti bahasa berati turun.
Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan menurunkan pangkal lidah
kedasar mulut , sehinga suara menjadi lebih ringan. Huruf istifal sebanyak 22 huruf, sebagaimana dalam
bait berikut ini:
َ َ ُ ُ َ ْ َ َ
شك ُاء ِاذ َس َّل َح ْرفه ُي َج ِّود ِم ْن ِعز ث َبت
Contoh :
َ ُ ْ َّ
1 ث ث ِث ث, َبث, َبث
3 ش َ شش
ش ْ َب, ش
ُ ,ش َّ َب
ِ
Karena itu sifat isti’la’ pada saatnya menjadi tafkhim (tebal) dan huruf yang bersifat istifal
menjadi tarqiq (tipis).
َ
8. Ithbaq (ْ ) ط َباقْ ا ِْلlawan Infitah
Ithbaq menurut arti bahasa berarti melekat.
Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan lida melekatkan lidah pada
langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf atau melengkungkan keliling lidah ke langit-langit yang
َ َ ْ
menjadikan suara huruf lebih tebal. Huruf yang bersifat ithbaq sebanyak 4 macam, yaitu : َصضطظ
Contoh:
1 ص َ صص
ص ْ َب, ص
ُ ,ص َّ َب
ِ
2 ض َ ض ض,
ض ُ ضْ َب, ض
َّ َب
ِ
َ ُ ْ َّ
3 ط ط ِط ط, َبط, َبط
Huruf Ithbaq merupakan bagian huruf isti’la’, sehinga cara membunyikan pun sama. Namun untuk huruf
isti’la’ yang tergolong huruf ithbaq maka cara membunyikan lebih tebal dari huruf-huruf isti’la’ yang
bukan tergolong ithbaq .
b. Agak terangkat ke atas, sehingga suaranya besar secara wajar, hal itu apabila hurufnya berbaris
fathah. Contoh:
َ ْ َالظالم َ َ َ
َ ق,
ي ِِ ض, ظ, غ
c. Agak diturunkan kedasar mulut, sehingga suaranya agak kecil, hal itu apabila hurufnya dimatikan
(sukun). Contoh :
َ ْ َْ ْ ْ ُ ْ َ
َيغ ِل ُب ْون اظ, ض ا,ِ اخ, اغ
d. Paling bawah didasar mulut, sehingga suaranya paling kecil, hal itu apabila hurufnya dikasrah. Contoh:
َّ ْ َ
ِ َ ْ ال ُمت ِق
ي ِغ, ض ِ , ِخ, ظ
َ
9. Infitah ( ْ ) ِاْلن ِفتاحlawan ithbaq
Infitah dalam arti bahasa adalah terbuka.
Sedangkan menurut istilah adalah menyembunyikan huruf tertentu dengan lidah merenggang dari
langit-langit mulut ketika mengucapkan huruf atau tidak melengkungkan keliling lidah ke langit-langit,
sehingga suara menjadi kecil. Huruf yang bersifat infitah sebanyak 25 huruf, yang tersimpan dalam bait:
َ َ َ َ َ َ ُ َ ْ ُُ ْ َ
ش ُب له َحق ف َزكا َس َعة َو َجد اخذ َم ْن غيث
Contoh:
َ ُ ْ َّ
1 خ خ, ِخ, خ, َبح َبح
َ ُ ْ َّ
2 غ غ, ِغ, غ, َبغ َبغ
َ ُ ْ َّ
3 ك ك, ِك, ك, َبك, َبك
Pada huruf-huruf infitah terdapat huruf Qaf, Ghain, dan Kha’, yang ketiganya termasuk huruf isti’la’,
maka cara membunyikannya harus lebih besar daripada huruf infitah yang lain. Dengan demikian, huruf
hijaiyah dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Terbesar, yaitu semua huruf hijaiyah, termasuk huruf isti’la’ dan ithbaq misalnya huruf : ص, ض, ط, ظ
َ ْ لض ِّال
Contoh: ي
َّ َ َ ْ
ا, الظ ِال ِمي
َ
b. Besar , yaitu semua huruf hijaiyah, termasuk huruf isti’la’ dan infitah misalnya huruf : خ, غ, ق
ْ َّ َّ َ ْ َّ َ
Contoh: لصاخة ا, التق ٰو ى
c. Kecil, yaitu semua huruf hijaiyah, yang bersifat infitah, selain yang termasuk isti’la’ dan ithbaq.
َ َ َ ُ ْ
Contoh: َي ْعل ُم ْون, َيف َعل ْون
َ
10. Idzlaq ( ْ ) ِاْلذْلقlawan Ishmat
Idzlaq menurut arti bahasa berarti ujung.
Sedangkan menurut arti secara istilah adalah membunyikan huruf tertentu dengan mengeluarkannya
dari ujung lidah atau ujung bibir supaya cepat dan lancar terucapkan. Huruf idzlaq ini sebanyak 6 macam
ُ
sebagaimana terkumpul dalam rumus: لب ِم ْن ِف ْر
Contoh:
2 ف َ ,ف,ف
ف ُ ,ف
ْ ف َب
َّ َب
ِ
Contoh:
َ ُ ْ َّ
2 هـ َبه َبه هـ ِهـ هـ
َ ُ ْ َّ
3 ذ َبذ َبذ ذ ِذ ذ
Antara shafir dan mahmus hampir sama, bedanya hanya lebih kuat atau tidaknya. Cara mengucapkan
shafir dikuatkan melebihi cara mengucapkan mahmus yang sekedar berdesis. Karena itu, huruf shafir
dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
ْ الز ْخ ُر
َّ , ف
a. Shafir Kubra, yaitu sifat shafir yang besar, yang terdapat pada huruf za’. Contoh : الز ُب ْو ُر
b. Shafir Wustha, yaitu sifat shafir yang tengah-tengah, yang terdapat pada huruf shad. Contoh: ي َ ْ َصادق,
ِِ
َ ْ ُ َ
ص ِائمون
c. Shafir Shughra, yaitu sifat shafir yang kecil yang terdapat pada huruf sin. Contoh: للا ِب ْس ِم ُ َ َ
ِ , سَلم
َ َ ْ َ َْ
2. Qalqalah ( ْ) القلقلة
Qalqalah menurut arti bahasa berarti goncang. Sedangkan menurut arti istilah adalah membunyikan
huruf tertentu dengan melebihkan atau mengguncangkan pada makhrajnya sehingga terdengar
pantulan suara yang lebih kuat, huruf yang bersifat qalqalah sebanyak 5 yang terkumpul pada
rumus: بُ َجد َق ْط
Contoh :
َ ُ ْ َّ
1 ط َبط َبط ط ِط ط
َ ُ ْ َّ
2 د َبد َبد د ِد د
ْ َّ
3 ج َبج َبج ُج ِج َج
Huruf yang bersifat qalqalah dibagi menjadi 2 macam, yaitu Qalqalah Kubra dan Qalqalah Shughra.
Qalqalah Kubra adalah bacaan qalqalah yang besar. Sedangkan dalam arti istilah adalah huruf qalqalah
itu mati (sukun) di ujung kalimat. Atau dengan kata lain bunyi mati huruf itu baru datang sesudah
diwakafkan.
Contoh:
َ َ ْ
َب ِه ْيج ز ْوجDibaca َب ِه ْيج ۢ ز ْوج
ُ ُ ََْ ْ ُ ُ ْ َ َْ ْ
اب اولوا
ِ اْللبDibaca اْللباب اولوا
ْ ْ ْ
ِبا ِلق ْس ِطDibaca ِبا ِلق ْسط
Sedangkan Qalqalah Shugra adalah qalqalah kecil. Menurut arti istilah adalah apabila bacaan (huruf)
qalqalah itu mati ditengah-tengah kalimat. Dengan kata lain, matinya huruf qalqalah itu merupakan
bawaan asal bukan karena diwakafkan.
Contoh :
َ ْ َ ْ
َيقط ُعDibaca َيقط ُع
ْ ْ ْ ْ
ِبا َلعد ِل ـDibaca ِبا َلعد ِل ـ
َ ُ َ ُ
َي ْج َعل ْونDibaca َي ْج َعل ْون
ْ ْ
َيط َم ُعDibaca َيط َم ُع
َّ
ْْ ) ال ِل
3. Lien/Layyin ( ي
Lien atau bisa disebut Layyin menurut arti bahasa adalah lunak. Sedangkan dalam arti istilah adalah
membunyikan huruf tertentu dengan lunak tanpa paksaan. Huruf lien terdapat dua macam, yaitu: و ي
Contoh:
ْ َ
1 ى ْاى
ْ َ
2 و ْاو
Ketentuan ini berlaku jika huruf lien jatuh setelah harakat fathah, dan cara membacanya sepanjang 2
ketukan (1 alif).
ْ
1 لـ َْب َّل َب ْل ُل ِل َل
ْ
2 ر َْب َّر َب ْر ُر ِر َر
ْ ا
5. Takrir ( ْ) التك ِرير
Takrir dalam arti bahasa berarti mengulangi. Sedangkan menurut istilah adalah membunyikan huruf
tertentu dengan menggetarkan ujung lidah, sehingga huruf tersebut terdengar tergentas dan getarnya
itu cukup dua getaran, jangan sampai berlebihan. Huruf takrir adalah : ر
Contoh:
ِّ َ ا
ْ ّ ) التف
6. Tafasysyi ( ش
Tafasysyi menurut arti bahasa adalah meluas atau tersebar. Sedangkan menurut arti istilah adalah
membunyikan huruf tertentu dengan menyebarkan angin dalam mulut ketika mengucapkan hurufnya.
Adapun huruf tafasysyi hanya : ش
Contoh:
1 ش َ شش
ش ْ ش َب
ُ ش َّ َب
ِ
1 ض َ ضض
ض ْ ض َب
ُ ض َّ َب
ِ
ا
8. Ghunnah ( ْ) الغنة
Ghunnah dalam arti bahasa berarti berdengung. Sedangkan arti istilah adalah membunyikan huruf
tertentu dengan mendengungkan suara yang keluar dari pangkal hidung. Huruf ghunnah yaitu: ن مbaik
hidup maupun mati, yang idzhar, ikhfa’ maupun idgham.
Ghunnah merupakan sifat yang tetap bagi kedua huruf tersebut, hanya saja ketika ditasydid lebih kuat
daripada ketika idgham, ketika idgham lebih kuat daripada ketika sukun, sedang ketika sukun lebih kuat
daripada ketika hidup.
Contoh:
َ َ
1 م ا َّم ا ْم ُم ِم َم
َ ُ ْ َ َّ َ
2 ن ان ان ن ِن ن
Sampai disini bab yang menjelasan tentang Sifat-sifat huruf hijaiyah. Mudah-mudahan kita jadi mengerti
dari sifat huruf tersebut. Memahami bagaimana cara membunyikannya. Mengetahui mana yang sifat
hurufnya tetap dan tidak berubah, kebalikan dari jahr ataupun hams, dan mengetahui sifat-sifat huruf
yang tidak mempunyai lawan.