Anda di halaman 1dari 2

*HT: -JNC7 : normal (<120/ <80), pre (120-139/ 80-89), HT1 (140-159/ 90-99), HT2

(>160/ >100). -JNC 8: no diabetes/ CKD (> 60thn goal <150/90, <60thn goal <140/90),
diabetes ( all age goal <140/90) Tx: thiazide, ACEI, ARB, CCB, combo/alone , CKD
with/ no diabetes (all age goal <140/90) Tx: ACEI/ARB, alone/combo w/ another
class. -Tx: 1.diuretik (tab furosemid 40mg X 1dd tab 1), 2.B bloker: mengurangi
kerja jantung (tab propanolol 40mg X 3dd tab 1) , 3.ACEI: merileks kan pemb darah,
efek batuk kering (tab captopril 25mg XXX 3dd tab 1), 4.CBB: menghambat kanal
calcium agar tidak masuk ke otot jantung dan pamb darah (tab amlodipin 5mg XX 1dd
tab 1), 5.ARB (tab valsatran 80mg XX 1dd tab 1). -pasien CKD (ACEI/ ARB), pasien DM
(CEI/ ARB, CCB, diuretic) *angina pektoris: -nyeri yg timbul karna iskemik miokard
-Manifes: nyeri saat aktifitas, hilang saat istirahat, nyeri dada substernal kiri,
nyeri muncul <20 menit bila lebih ada indikasi angina unstable. -klasifikasi:
1.angina pektoris stabil (nyeri <20 menit, timbul saat aktifitas sedang) 2.angina
unstable (nyeri dapat timbul saat istirahat, biasanya ada daerah iskemik miokard,
3.angina prinzmetal. -Px: muncul saat ada serangan, aritmia, gallop bahkan mur2,
ronki basah basal paru, EKG ST elevasi, BBB (tidak khas), darah rutin. -Tx: oksigen
2 L/menit, nitrat+ b bloker/ ccb (tab isosorbid dinitrat 5 mg I 1dd tab 1 letakan
bawah lidah, tab propanolol 10 mg III 3dd tab 1/ verapamil 80 mg III 3dd tab 1,
aspirin 160 mg I 1dd tab 1), anti platelet (aspirin) minum saat serangan akut.
*infark miokard: -nekrosis miokard akibat sumbatan pada a.coronaria. -akibat plak
aterosklerotik. -faktor resiko: hipertensi, dislipidemia, dm, obesitas.
-klasifikasi: 1.NSTEMI (tidak ada ST elevasi, oklusi parsial arteri koronaria,
mirip angina unstable yg membedakan NSTEMI ada biomarker jantung (troponin/ckmb)),
2.STEMI (oklusi total a.coroner, ada ST elevasi. -manifes: 1.Nstemi (angina saat
istirahat >20 menit, nyeri dada seperti ditekan benda tumpul) 2.STEMI (biasanya
nyeri menjalar ke lengan/bahu, sesak nafas, nyeri dada >30 menit + keringat dingin,
ekstremitas pucat, takikardi &/ hipotensi. -EKG: 1.NSTEMI (depresi ST/ inversi T,
dapat elevasi ST tak persisten <20 menit) 2.STEMI (ST elevasi, ada Q patologis).
-Biomarker: 1.cTn (meningkat 2 jam bila ada infark, puncak 10-24 jam, bisa di
deteksi 5-14 hari), 2.CKMB (meningkat 3 jam bila ada infark, puncak 10-24 jam,
normal 2-4 hari), 3.CK (3-8 jam puncak 10-36 jam, normal 3-4 hari), 4.mioglobin (1
jam pasca infark, puncak 4-8 jam). -Tx: 1.NSTEMI (oksigen 4L/menit 90%, aspirin
kunyah, NTG 0,4mg/ ISDN 5mg sublingual dapat diulangi 3x interval 3 menit, morfin
IV (2,5-5 mg) bila nyeri tak teratasi dengan nitrat), 2.STEMI (tirah baring total,
oksigen 6 jam, NTG 0,4mg/ ISDN 5mg sublingual dapat diulangi 3x interval 3 menit,
Morfin (2-4mg dapat diulang 5-15 menit max 20mg)/ Aspirin 160/ Klopidogrel 300
mg/oral/ Metoprolol 5 mg (2-5 menit sampai total 3 dosis), Terapi Reperfusi).
*Aritmia: -faktor: myocardial damage, perubahan homeostasis tubuh, gangguan
regulasi hormonal, obat. *Gagal jantung: -sindroma klinis berupa sesak saat
istirahat/ aktivitas dengan/tanpa kelelahan. -manifes: mayor (sesak nafas saat
berbaring, paroxysmal nocturnal dysnea, JVP naik, s3 gallop,takikardi, pekak basal
paru saat perkusi, cardiomegali, refluks hepatojugular), minor (edem ekstremitas,
batuk malam hari, efusi pleura, hepatomegali). -Px: foto thorax (kardiomegali,
efusi pleura), EKG (takikardi/bradi, aritmia ventrikel, AV block, hipertrofi
ventrikel kiri), Lab (aneia, kreatinin serum naik). -Tx: ACEI tab captopril 12,5 X
3dd tab 1/2 a.c (memperbaiki fungsi ventrikel, KI stenosis renal, kalium serum
>5,0, serum kreatinin >2,5), Diuretik tab furosemid 40mg X 1dd tab 1/2 p.c (untuk
pasien dgn retensi cairan, berikan bersama ACEI), B bloker tab bisoprolol 1,25mg
1dd tab 1 p.c (fungsi sama kaya ACEI), antagonis aldosteron tab spironolakton 25mg
X 1dd tab 1 p.c, ARB digoksin 0,25 mg X 1dd tab I p.c -kalsifikasi stevenson:
pasien dengan kongesti (wet) tidak (dry), pasien dengn gangguan perfusi (cold)
tidak (warm), kongesti (ortopnea, distensi v.juguler, ronkhi basah, edem perifer,
suara jantung pulmonal berdeviasi ke kiri/ square wave blood pada valsava), perfusi
(nadi sempit, hipotensi simtomatik, ekstremitas dingin, kesadaran turun), kelas I
(dry-warm) , II (wet-warm), III (dry-cold), IV (wet-cold). -Kilip: I (tdk ada gagal
jantung), II (ada s3& ronkhi basah pada 1/2 lap paru), III (edem paru dgn ronkhi
seluruhnya), IV (syok kardiogenik <90mmHg dan hipoperfusi). *reumatic fever & RHD:
-penyakit autoimun akibat strep b hemolitik grup A pada farngitis. -manifes: major
(karditis, poliarthritis, korea sydenham, nodulus subkutan), minor (arthralgia,
demam, LED naik, PCR +, interval PR memanjang). Tx: tirah baring (2-4-6), penisilin
1,2 juta U im. *endokarditis: -infeksi pada endokard/ katup jantung. -gejala: demam
terus, suhu 38-40 pada sore& malam, menggigil, kringat banyak, anemia, hepato &
splenomegali, sesak, takikardim clubbing finger. -Dx: LED naik, leukosit netrofil,
anemia. *perikarditis: -infeksi pada perikardium, viseral membran serosa yg
langsung nempel di jantung, pariental membran fibrosa aseluler dari kolagen &
elastin. -gejala: nyeri dada pleuritik, tambah sakit dgn nafas, batuk dan menelan,
friction rub. *EKG: anterior (elevasi ST/ Q di V1-4/5), anteroseptal (V1-3),
anterolateral (V1-6 & I & aVL), inferior (II, III, aVF), inferoseptal (II,III, aVF,
V1-3).

Anda mungkin juga menyukai