Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi merupakan sekelompok orang yang terdapat dalam
suatu wadah (tempat) yang saling bekerja sama untuk mencapai sebuah
tujuan bersama. Dalam mencapai sebuah tujuan bersama tersebut,
dibutuhkan proses pengerjaan secara rasional dan sistematis, terencana,
terpimpin, terkendali dalam memanfaatkan sumber daya, sarana prasarana,
data secara efektif dan efisien.
Adapun salah satu peran suatu organisasi ialah untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan yang dimiliki seseorang. Peran suatu
organisasi merupakan salah satu aktivitas atau kegiatan di dalam (internal)
organisasi. Adapun aktivitas atau kegiatan lainnya adalah pola
kepemimpinan, pola motivasi, mengatasi konflik, pola komunikasi, pola
penempatan sumber daya manusia, pola budaya sampai kepada proses
pengambilan keputusan.
Adapun orrganisasi yang akan diambil analisa kegiatannya ialah
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Praja Muda Karana
(PRAMUKA).

B. Rumusan Masalah
1. Apa peran OSIS dan PRAMUKA sebagai sebuah organisasi?
2. Bagaimana bentuk kepemimpinan OSIS dan PRAMUKA sebagai
sebuah organisasi?
3. Bagaimana bentuk motivasi yang dilakukan OSIS dan PRAMUKA
sebagai sebuah organisasi?
4. Bagaimana budaya dan komunikasi yang dilakukan OSIS dan
PRAMUKA sebagai sebuah organisasi?
5. Bagaimana manajemen sumber daya manusia yang dilakukan OSIS
dan PRAMUKA sebagai sebuah organisasi?
6. Bagaimana upaya mengatasi konflik dan proses pengambilan
keputusan OSIS dan PRAMUKA sebagai sebuah organisasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peran OSIS dan PRAMUKA sebagai sebuah
organisasi.
2. Untuk mengetahui bentuk kepemimpinan OSIS dan PRAMUKA
sebagai sebuah organisasi.
3. Untuk mengetahui bentuk motivasi OSIS dan PRAMUKA sebagai
sebuah organisasi.
4. Untuk mengetahui budaya dan komunikasi yang dilakukan OSIS dan
PRAMUKA sebagai sebuah organisasi.
5. Untuk mengetahui manajemen sumber daya manusia yang dilakukan
OSIS dan PRAMUKA sebagai sebuah organisasi.
6. Untuk mengetahui upaya mengatasi konflik dan pengambilan
keputusan OSIS dan PRAMUKA sebagai sebuah organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Organisasi
Dalam setiap aktivitas atau kegiatannya, Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS) lebih mencakup pada kegiatannya yang berkenaan
dengan ruang lingkup siswa di sekolah. Adapun peran dari OSIS
diantaranya ialah mengatur dan menyusun peraturan atau tata tertib serta
sanksi apabila peraturan itu dilanggar di lingkungan sekolah, mengatur dan
menyusun aktivitas/ kegiatan yang akan diadakan di lingkungan sekolah
seperti perlombaan, upacara, sampai kepada penyuluhan terkait
pencegahan penyakit kepada siswa-siswi di lingkungan sekolah.

Sementara Praja Muda Karana (PRAMUKA) lebih mnecakup pada


kegiatannya yang berkenaan dengan kegiatan siswa-siswi diluar sekolah.
Adapun peran dari PRAMUKA diantaranya ialah melatih sekaligus
mengajari kemampuan olah jiwa dan raga, menumbuhkan sikap disiplin,
sampai kepada mengatur dan menyusun kegiatan perkemahan (camping)
di setiap bulan dan tahunnya.

B. Pola Kepemimpinan Organisasi


Dari segi pola kepemimpinan, Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) termasuk ke dalam organisasi tunggal, dikarenakan Organisasi
Intra Sekolah (OSIS) hanya ada di tangan satu orang, yaitu ketua umum.
Sementara Praja Muda Karana (PRAMUKA) termasuk ke dalam
organisasi jamak, dikarenakan Praja Muda Karana (PRAMUKA) pucuk
pimpinan organisasi ada di tangan beberapa orang, beberapa orang
pimpinan tersebut merupakan suatu nama dari kesatuan pimpinan,
tergantung dari jenis kegiatan dan fungsi organisasi tersebut.
Dari kedua jenis organisasi tersebut masing-masing mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Pola kepemimpinan OSIS contohnya, yaitu
tunggal (di tangan satu orang) maka segala ketentuan, kebijaksanaan, dan
keputusan ada di tangan pimpinan. Sedangkan pola kepemimpinan
PRAMUKA, yaitu jamak (di tangan beberapa orang). Maka dapat
dilakukan dengan pendekatan tahap prosedur terhadap segala pembuatan
ketentuan, kebijakan, dan keputusan di dalam PRAMUKA.

C. Pola Motivasi Organisasi


Dalam segi pola motivasi organisasi, kedua organisasi baik itu
OSIS maupun PRAMUKA, diberi motivasi masing-masing oleh pimpinan
kedua organisasi tersebut. Menurut W.J.S. Poerwadarminta, motivasi erat
kaitannya dengan sifat kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang
pemimpin.
Adapun bentuk-bentuk motivasi yang dilakukan diantaranya ialah
berpikir cerdas, berani mengambil keputusan, semangat, berusaha terus,
jangan takut gagal dan berpikir sebelum bertindak. Adapun bentuk-bentuk
motivasi tersebut disinyalir paling tepat untuk kedua organisasi, baik itu
OSIS maupun PRAMUKA, dikarenakan kedua organisasi tersebut
memiliki mayoritas anggota kelompok berusia remaja dan masih
produktif. Adapun dengan adanya motivasi dalam sebuah organisasi, dapat
menjadi penunjang bagi setiap anggota kelompok organisasi untuk fokus
dalam kegiatan yang diberikan.

D. Pola Budaya dan Pola Komunikasi Organisasi


Dalam segi pola budaya organisasi, baik itu OSIS maupun
PRAMUKA, memiliki budaya organisasi yang sama. Adapun pengertian
budaya organisasi menurut Susanto adalah nilai-nilai yang menjadi
pedoman bagi anggota organisasi untuk menghadapi permasalahan
eksternal dan usaha penyesuaian integrasi ke dalam organisasi, sehingga
masing-masing anggota organisasi memahami nilai-nilai yang ada dan
menerapkannya dalam bertingkah laku/berperilaku. Kedua organisasi, baik
itu OSIS maupun PRAMUKA memiliki karakteristik budaya organisasi
yaitu:
1. Inovasi dan pengambilan resiko
2. Perhatian pada hal-hal kecil (detail)
3. Berorientasi pada manfaat dan orang
4. Berorientasi pada tim
5. Agresif dan kompetitif
6. Stabilitas

Karakteristik budaya organisasi tersebut diimplementasikan oleh


OSIS dan PRAMUKA dalam hal:

1. Kerapian administrasi
2. Pembagian wewenang kerja yang jelas
3. Kedisiplinan
4. Inovasi

Sedangkan dalam segi komunikasi organisasi, kedua organisasi


baik itu OSIS maupun PRAMUKA memiliki pola komunikasi organisasi
yang sama. Ada pun pengertian komunikasi organisasi ialah pengiriman
dan penerimaan pesan organisasi di dalam suatu kelompok, baik itu
formal maupun informal dari suatu organisasi (Wijayanto,2005). Kedua
organisasi, baik itu OSIS dan PRAMUKA sama-sama
mengimplementasikan komunikasi organisasinya berdasarkan teori
kepemimpinan, yang dimana seorang pemimpin bertugas memberi
informasi dan petunjuk, menjalin kerja sama yang baik, dan pengambil
keputusan.

Adapun OSIS dan PRAMUKA memiliki pola arah komunikasi


organisasi yang sama yaitu komunikasi ke bawah (antara atasan dan
bawahan) seperti instruksi kerja dan arah komunikasi ke atas (dari
bawahan ke atasan) seperti saran dan keluhan. Sehingga diharapkan akan
tercipta feedback (umpan balik) antara pimpinan dengan anggota
organisasi nya.
E. Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam segi manajeman sumber daya manusia, kedua organisasi
baik itu OSIS maupun PRAMUKA memiliki sistematika yang berbeda,
contohnya dalam hal perekrutan calon anggota organisasi. Kalau untuk
OSIS perekrutan calon anggota organisasi baru akan dilakukan setiap 4-5
tahun sekali dengan tahap kualifikasi dan syarat yang harus dipenuhi calon
anggota organisasi baru. Sedangkan PRAMUKA, perekrutan calon
anggota organisasi baru dapat dilakukan kapan saja, dikarenakan
PRAMUKA merupakan organisasi yang bersifat tidak mengikat, dengan
catatan calon anggota organisasi yang baru tersebut dapat memenuhi
syarat dan kualifikasi yang diminta.
Namun ketika calon anggota organisasi baru tersebut sudah resmi
masuk ke dalam organisasi yang bersangkutan, baik itu OSIS maupun
PRAMUKA tetap akan melaksanakan pelatihan dan pengembangan
terhadap anggota organisasi baru tersebut yang kemudian ditempatkan
kepada setiap divisi dari organisasi tersebbut.

F. Konflik dan Pengambilan Keputusan Organisasi


Dalam segi konflik organisasi, kedua organisasi baik itu OSIS
maupun PRAMUKA lebih sering dihadapkan pada konflik antar peran.
Adapun pengertian konflik antar peran menurut Weni Puspita dalam
bukunya Manajemen Konflik, yaitu ketika individu secara simultan
melakukan banyak peran, beberapa peran yang dilakukannya saling
bertentangan dengan tujuan yang hendak dicapai. Konflik ini muncul
disebabkan oleh perbedaan persepsi (pendapat/pandangan anggota
organisasi) kelangkaan sumber-sumber (anggaran/biaya, data/fakta yang
dibutuhkan organisasi) dan formalisasi yang rendah. Untuk hal ini, kedua
organisasi, baik itu OSIS maupun PRAMUKA memilih upaya/strategi
pengendalian dan penyelesaian konflik dengan cara:
1. Memperjelas tujuan bersama
2. Memperluas dan memperbesar sumber daya dan dana
3. Menigkatkan interaksi
4. Menyelesaikan masalah bersama
Adapun dalam memilih upaya pengendalian dan penyelesaian
konflik tersebut terlebuh dahulu melalui proses pendekatan musyawarah
dan perundingan. Setelah itu, dengan mempertimbangkan faktor tujuan
yang hendak dicapai dengan melakukan pendekatan menurut Syamsi
dalam buku Rusdiana (Rusdiana, 2016, hlm. 18). Kedua organisasi, baik
itu OSIS maupun PRAMUKA menggunakan teknik kelompok nominal
dalam mengambil sebuah keputusannya. Teknik jenis ini lebih bersifat
terbuka dan demokratis yaitu dengan memberikan tanggapan dan saran
secara tertulis, lalu dibicarakan bersama-sama secara terbuka dan tuntas.
Teknik jenis ini dianggap sesuai dengan pendekatan pengambilan
keputusan yang didasari pada kriteria keputusan bersama dan tidak
cenderung mengambil keputusan yang sepihak.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam analisa saya tersebut, terlihat bahwa kedua organisasi


tersebut, baik itu OSIS maupun PRAMUKA berperan sebagai
organisasi sekolah dikarenakan OSIS dan PRAMUKA perkembangan
ruang lingkup nya berada di lingkungan sekolah. Namun PRAMUKA
lebih kepada kegiatan ekstrakurikuler. Kedua organisasi tersebut
memiliki kesamaan peran yaitu melatih dan menumbuhkan sikap
disiplin di kalangan siswa dan siswi di sekolah. Untuk model
kepemimpinannya OSIS hanya bertumpu pada seorang ketua umum
(tunggal), sementara PRAMUKA pimpinannya diletakkan pada
beberapa orang (jamak).

Adapun kedua organisasi tersebut pemimpin organisasi nya lah


yang berperan untuk memberikan motivasi yang dapat menjadi pelecut
semangat bagi anggota organisasi. Untuk budaya organisasi nya, OSIS
dan PRAMUKA sama-sama berorientasi pada tim serta
mengutamakan kedisiplinan dalam setiap kegiatannya.

Sementara pola komunikasi yang dilakukan oleh kedua organisasi


yaitu pola komunikasi dua arah. Adapun dalam hal manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM), kedua organisasi tersebut memiliki
sistematika yang hampir sama, yaitu dalam hal perekrutan sampai
kepada penempatan Sumber Daya Manusia (SDM). Adapun dalam
manajeman konflik sampai kepada tahap proses pengambilan
keputusan, OSIS dan PRAMUKA menjalankan interaksi sebagai
upaya untuk pengendalian dan penyelesaian konflik dengan melakukan
musyawarah dan perundingan, dan dengan pengambilan keputusan
berdasarkan kesepakatan bersama.
B. Saran
Penulis menyadari bahwasanya masih terdapat beberapa
kekurangan dalam hal isi penulisan analisis organisasi ini. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif
(membangun) untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai