Anda di halaman 1dari 30

PENYULUHAN DALAM GEDUNG

No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.1/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman :1
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

Pengertian Kegiatan penyuluhan yang dilakukan di lingkungan Puskesmas

Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan positif dari


Tujuan Individu/ Masyarakat yang berobat di Puskesmas dalam bidang
kesehatan.

ALAT :
1. Leaflet
2. Poster
3. Lembar balik
4. Laptop
Alat & Bahan 5. LCD Proyektor
6. Materi dalam CD
7. Sound System

BAHAN :
- ATK
1. Persiapan
Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
Menentukan sasaran pendengar (kelompok dan /
perorangan)
Mempersiapkan materi
Topik yang dikemukakan hanya satu masalah
Mempersiapkan alat penyuluhan

2. Pelaksanaan
 Salam, perkenalan pelayanan yang ada di Puskesmas
 Mengemukakan maksud dan tujuan
Instruksi
 Menjelaskan point-point isi penyuluhan
Kerja
 Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama
yang tidak membosankan
 Mempergunakan bahasa sederhana
 Memberi kesempatan audien untuk bertanya
 Mengevaluasi pengetahuan pasien dengan memberi
pertanyaan terkait materi penyuluhan
 Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan
 Menutup kegiatan penyuluhan dengan mengucapkan terima
kasih
 Bagikan bahan bacaan pendukung setelah penyuluhan
selesai, bila ada.
1. Rawat jalan
Unit terkait 2. Rawat inap
3. Ponkesdes
SURVEY PHBS
TATANAN RUMAH TANGGA
No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.3/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman :1
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

Upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu,


Pengertian mau dan mampu melaksanakan PHBS serta berperan aktif dalam
gerakan kesehatan di masyarakat

Untuk memperoleh gambaran mengenai besar kecilnya keluarga


Tujuan yang menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari, dan sebagai
bahan untuk MMD.

ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Kuesioner PHBS, atau buku kuesioner PHBS
Alat & Bahan 3. Alat tulis

BAHAN :
- ATK
1. Petugas promkes berkoordinasi dengan TP PKK Desa, Perawat
Desa dan kader Posyandu tentang rencana pendataan dan
menjelaskan bagaimana cara penulisan pada kuesioner PHBS.
2. Kuesioner diberikan kepada Perawat Desa sesuai dengan jumlah
sasaran masing-masing desa, untuk kemudian oleh Perawat
Desa diserahkan pada kader untuk pendataan.
3. TP PKK Desa dan Kader posyandu melaksanakan pengumpulan
data dengan cara mengunjungi rumah tangga di wilayah masing-
masing sesuai dengan pembagian wilayah posyandu.
4. TP PKK Desa dan Kader melakukan wawancara pada KK/Istri
Instruksi Kerja
dan observasi kondisi lingkungan/rumah
5. Kader melakukan pencatatan hasil wawancara/observasi dalam
kuesioner yang di bawa secara cermat.
6. Data hasil pendataan dipegang kader pendata, hasil pendataan
di serahkan oleh kader posyandu kepada Perawat Desa dan
selanjutnya oleh Perawat Desa diserahkan kepada petugas
Promkes.
7. Petugas Promkes merekap hasil pendataan.
8. Hasil pendataan dipublikasikan di papan data Desa dan
Puskesmas.
1. Perawat Desa
Unit terkait
2. Kader Posyandu
PENYULUHAN KELOMPOK DI LUAR
GEDUNG

No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.2/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman : 1/2
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di luar lingkungan


Pengertian
Puskesmas
Tercapainya perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan positif
Tujuan
dari Individu/Masyarakat dalam bidang kesehatan
ALAT :
1. Leaflet
2. Poster
3. Lembar balik
4. Laptop
Alat & Bahan 5. LCD Proyektor
6. Sound System
7. CD Materi

BAHAN :
1. ATK
1. Persiapan
 Petugas promkes berkoordinasi dengan Kepala Desa dan
stakeholder , Bidan Desa, Perawat Desa dan pemegang
program Puskesmas tentang Penyuluhan yang akan
dilaksanakan
 Menentukan maksud dan tujuan penyuluhan
 Menentukan sasaran pendengar
 Mempersiapkan materi yang akan diberikan sesuai tren
masalah
 Mempersiapkan alat peraga/penyuluhan
 Menyiapkan absensi peserta
 Tenaga Kesehatan di Desa / petugas dari Puskesmas
melakukan penyuluhan
2. Pelaksanaan
Instruksi Kerja  Perkenalan diri
 Mengemukakan maksud dan tujuan
 Menjelaskan point-point isi penyuluhan
 Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama
yang tidak membosankan
 Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak tetap
duduk di tempat
 Selingi dengan humor segar
 Pergunakan bahasa sederhana
 Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar
agar turut berpartisipasi
 Sediakan waktu untuk tanya jawab
 Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
 Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri penyuluhan

 Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima
kasih
1. Lintas sektor
Unit terkait
2. Lintas Program
SURVEY PHBS
TATANAN INSTITUSI PENDIDIKAN
No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.4/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman :1
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

Upaya untuk memberdayakan pihak sekolah agar tahu, mau dan


Pengertian
mampu menerapkan PHBS di lingkungan sekolah
Tujuan Untuk mencapai Sekolah Sehat
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Kuesioner PHBS
Alat & Bahan 3. Alat tulis

BAHAN :
- ATK
1. Dilaksanakan 1 tahun sekali.
2. Petugas promkes berkoordinasi dengan Kepala Sekolah dan
Perawat Desa tentang maksud dan tujuan serta rencana /
jadwal pendataan.
3. Petugas Promkes mempersiapkan surat perintah tugas dan
blanko PHBS Institusi Pendidikan.
4. Petugas Promkes / Perawat Desa survey ke sekolah.
5. Petugas Promkes menjelaskan mengenai indikator PHBS di
Instruksi Kerja
Sekolah dan mengidentifikasi dengan Kepala Sekolah dan
Guru UKS.
6. Petugas Promkes memberi saran serta tindak lanjut sesuai
dengan indikator yang terpenuhi atau yang masih belum
terpenuhi.
7. Petugas pamit dan mengucapkan terima kasih.
8. Petugas Promkes merekap hasil dari kegiatan pendataan
PHBS Institusi Pendidikan.
1. Petugas Promkes
Unit terkait 2. Perawat Desa
3. Sekolah
SURVEY PHBS
TATANAN TEMPAT KERJA
No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.5/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman :1
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

Upaya untuk memberdayakan warga tempat kerja agar tahu, mau


Pengertian
dan mampu menerapkan PHBS di tempat kerja.
Tujuan Untuk mencapai Tempat kerja Sehat
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Kuesioner PHBS
Alat & Bahan 3. Alat tulis

BAHAN :
- ATK
1. Dilaksanakan 1 tahun sekali.
2. Petugas promkes menentukan sasaran pendataan dan
berkoordinasi dengan Perawat Desa dan stakeholder
terkaittentang maksud, tujuan, dan rencana pendataan.
3. Petugas Promkes mempersiapkan surat perintah tugas dan
blanko PHBS Tempat Kerja.
4. Petugas Promkes survey ke tempat kerja.
5. Petugas Promkes menjelaskan mengenai indikator PHBS di
Instruksi Kerja tempat kerja dan mengidentifikasi dengan Kepala institusi /
pegawai yang bertugas.
6. Petugas Promkes memberi saran serta tindak lanjut sesuai
dengan indikator yang terpenuhi atau yang masih belum
terpenuhi.
7. Petugas pamit dan mengucapkan terima kasih.
8. Petugas Promkes merekap hasil dari kegiatan pendataan
PHBS Tempat Kerja.

1. Perawat Desa
Unit terkait
2. Institusi Tempat Kerja
SURVEY PHBS
TATANAN TEMPAT-TEMPAT UMUM
No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.6/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman :1
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

Upaya untuk memberdayakan pengelola tempat umum agar tahu,


Pengertian
mau dan mampu menerapkan PHBS di tempat umum yang dikelola.
Tujuan Untuk mencapai Tempat kerja Sehat
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Kuesioner PHBS
Alat & Bahan 3. Alat tulis

BAHAN :
- ATK
1. Dilaksanakan 1 tahun sekali.
2. Petugas promkes menentukan sasaran pendataan dan
berkoordinasi dengan Perawat Desa dan stakeholder
terkaittentang maksud, tujuan, dan rencana pendataan.
3. Petugas Promkes mempersiapkan surat perintah tugas dan
blanko PHBS Tempat – Tempat Umum.
4. Petugas Promkes dan Perawat Desa survey ke tempat
Instruksi Kerja umum.
5. Petugas menjelaskan mengenai indikator PHBS di tempat
umum dan mengidentifikasi dengan pengelolanya.
6. Petugas memberi saran serta tindak lanjut sesuai dengan
indikator yang terpenuhi atau yang masih belum terpenuhi.
7. Petugas pamit dan mengucapkan terima kasih.
8. Petugas Promkes merekap hasil dari kegiatan pendataan
PHBS Tempat – Tempat Umum.

1. Perawat Desa
Unit terkait
2. Pengelola Tempat – Tempat Umum
SURVEY PHBS
TATANAN PONDOK PESANTREN
No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.7/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman :1
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

Upaya untuk memberdayakan pengelola ponpes agar tahu, mau


Pengertian
dan mampu menerapkan PHBS di ponpes yang dikelola.
Tujuan Untuk mencapai Pondok Pesantren Sehat
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Kuesioner PHBS
Alat & Bahan 3. Alat tulis

BAHAN :
- ATK
1. Dilaksanakan 1 tahun sekali.
2. Petugas promkes menentukan sasaran pendataan dan
berkoordinasi dengan Perawat Desa dan stakeholder
terkaittentang maksud, tujuan, dan rencana pendataan.
3. Petugas Promkes mempersiapkan surat perintah tugas dan
blanko PHBS Ponpes.
4. Petugas Promkes dan Perawat Desa survey ke Ponpes.
Instruksi Kerja 5. Petugas menjelaskan mengenai indikator PHBS di Ponpes
dan mengidentifikasi dengan pengelolanya.
6. Petugas memberi saran serta tindak lanjut sesuai dengan
indikator yang terpenuhi atau yang masih belum terpenuhi.
7. Petugas pamit dan mengucapkan terima kasih.
8. Petugas Promkes merekap hasil dari kegiatan pendataan
PHBS Pondok Pesantren.

1. Perawat Desa
Unit terkait
2. Pengelola Pondok Pesantren
SURVEY MAWAS DIRI
No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.8/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman : 1/2
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

Kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masyarakat


tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh
masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan
Pengertian
dan petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan & Perawat di
Desa)

 Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan,


lingkungan dan perilaku.
 Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku yang paling menonjol di masyarakat.
Tujuan  Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat
mendukung upaya mengatasi masalah kesehatan.
 Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka
masyarakat dalam pelaksanaan penggerakan dan
pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga.
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Blanko survei
Alat & Bahan 3. Alat tulis

BAHAN :
- ATK
a) Dilaksanakan 3 bulan sekali.
b) Advokasi ke Kepala Desa, toga, dan toma.
c) Persiapan
o Menyusun daftar pertanyaan :
1) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di
Puskesmas & Desa (data sekunder)
2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
3) Pertanyaan harus jelas, singkat, padat & tidak bersifat
mempengaruhi responden
4) Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring
5) Menampung juga harapan masyarakat
o Menyusun lembar observasi (pengamatan) untuk
Instruksi Kerja
mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan
sekitarnya.
o Menentukan Kriteria responden, termasuk cakupan wilayah &
jumlah KK
d) Pelaksanaan:
o Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
o Pengamatan terhadap rumah-tangga & lingkungan
e) Tindak lanjut
o Meninjau kembali pelaksanaan SMD,
o Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah
dikumpulkan
o Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD
f) Pengolahan data

1. Kader Kesehatan
Unit terkait 2. Tokoh Masyarakat
3. Bidan & Perawat di Desa
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
(MMD)
No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.9/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman :1
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

Pertemuan perwakilan warga desa untuk membahas hasil Survei


Pengertian Mawas Diri (SMD) dan merencanakan penanggulangan masalah
kesehatan yang diperoleh dari hasil SMD
 Masyarakat mengenal masalah kesehatan diwilayahnya
 Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah
Tujuan kesehatan melalui pelaksanaan desa siaga dan poskesdes.
 Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi
masalah kesehatan, melaksanakan desa siaga dan poskesdes.
ALAT :
1. Hasil SMD
2. Alat tulis
Alat & Bahan 3. TOA

BAHAN :
- ATK
a. Dilaksanakan 3 bulan sekali.
b. Persiapan dan pelaksanaan oleh Desa.
c. Pembukaan dilakukan oleh Kepala Desa dengan menguraikan
tujuan MMD dan menghimbau seluruh peserta agar aktif
mengemukakan pendapat dan pengalaman sehingga membantu
pemecahan masalah yang dihadapi bersama.
d. Perkenalan peserta yang dipimpin oleh kader untuk
menimbulkan suasana keakraban.
e. Penyajian hasil survei oleh kader selaku tim pelaksana MMD.
f. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas
dasar pengenalan masalah kesehatan dan hasil SMD, dengan
Instruksi Kerja
menggunakan metode pohon masalah, dilanjutkan dengan
rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa / bidan di
desa.
g. Menggali dan menemu-kenali potensi yang ada di masyarakat
untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan
menggunakan metode USG.
h. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan
yang dipimpin oleh kepala desa.
i. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana
kerja oleh Kepala Desa.
j. Penutup.
1. Kader Kesehatan
Unit terkait 2. Tokoh Masyarakat
3. Bidan & Perawat di Desa
PENYULUHAN DALAM GEDUNG
No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.1/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman : 1/2
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENENTUAN STRATA DESA SIAGA

PENENTUAN STRATA DESA SIAGA


NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

Desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan


kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
Pengertian
masalah2 kesehatan, secara mandiri.

Terwujudnya masyarakat sehat, serta peduli dan tanggap


Tujuan terhadap permasalahankesehatan

ALAT :
1. Form Strata Desa Siaga
2. Alat tulis
Alat & Bahan
BAHAN :
- ATK
a. Dilaksanakan 1 tahun sekali.
b. Berkoordinasi dengan Camat untuk pelaksanaan pertemuan
Desa Siaga tk Kecamatan.
c. Pertemuan Lintas Sektor dengan sasaran Pihak2 yang
diharapkan memberi dukungankebijakan,peraturanperundang -
undangan,dana,tenaga, dan sarana (Kepala Desa,
Camat,pejabat terkait,swasta para donatur dan pemangku
kepentingan lainnya), serta pihak2 yang mempunyai pengaruh di
masyarakat (toma, toga, tokoh perempuan dan pemuda, kader
Instruksi
serta petugas kesehatan)
Kerja
d. Penjelasan mengenai poin – poin strata Desa Siaga.
e. Kepala Desa bersama dengan peserta lain yang hadir
(desanya sama) dibimbing oleh petugas UKBM untuk berdiskusi
mengenai capaian indikator Desa Siaga di desanya masing-
masing.
f. Petugas UKBM membacakan hasilnya dan membahas secara
bersama-sama dengan peserta yang hadir.
g. Penyusunan rencana tindak lanjut kegiatan yang berbasis
Desa Siaga oleh masing-masing Desa.
h. Penyimpulan hasil pertemuan Desa Siaga berupa
penegasan tentang rencana tindak lanjut yang sudah dibuat oleh
masing-masing desa.
i. Penutup

1. Muspika
2. Kepala Desa, toga, toma
Unit terkait
3. Pemegang Program Puskesmas
4. Bidan & Perawat di Desa
PENYULUHAN DALAM GEDUNG
No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.1/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman : 1/2
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MONITORING DAN EVALUASI DESA SIAGA

MONITORING DAN EVALUASI DESA SIAGA


NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

Kegiatan pemantauan perkembangan Desa Siaga yang sudah


direncanakan dan capaian hasil kegiatan yang sudah
Pengertian
dilaksanakan.

Kontrol terhadap pelaksanaan Desa Siaga baik yang sudah


Tujuan berjalan ataupun yang belum berjalan.

ALAT :
1. Form Strata Desa Siaga
2. Alat tulis
Alat & Bahan
BAHAN :
- ATK
a. Dilaksanakan 1 tahun sekali.
b. Koordinasi dengan Camat untuk pelaksanaan monev Desa
Siaga tk Kecamatan.
c. Pertemuan Lintas Sektor dengan sasaran Pihak2 yang
diharapkan memberi dukungan kebijakan, peraturan perundang
- undangan, dana, tenaga, dan sarana (Kepala Desa, Camat,
pejabat terkait, swasta para donatur dan pemangku
kepentingan lainnya), serta pihak2 yang mempunyai pengaruh
Instruksi
di masyarakat (toma, toga, tokoh perempuan dan pemuda,
Kerja
kader serta petugas kesehatan)
d. Penjelasan mengenai indikator keberhasilan Pengembangan
Desa Siaga :
 INPUT:
1. Ada Tidaknya Forum Desa
2. Ada Tidaknya Poskesdes dan sarana bangunan serta
perlengkapannya
3. Ada tidaknya UKBM (Posyandu balita, Posyandu Lansia,
Posbindu PTM, dll) yang dibutuhkan masyarakat
4. Ada tidaknya nakes (minimal bidan)
 PROSES:
1. Frekuensi Pertemuan forum desa
2. Berfungsi tidaknya poskesdes
3. Berfungsi tidaknya UKBM yang ada
4. Berfungsi tidaknya Sistem Kegawatdaruratan dan
Penanggulangan bencana
 OUTPUT:
1. Cakupan yankesdas Poskesdes
2. Cakupan pelayanan UKBM lainnya
3. Jumlah kasus Kegawatdaruratan dan KLB
4. Cakupan RT yang mendapat kunjungan rumah untuk
kadarzi dan PHBS
 OUTCOME:
1. Jumlah Penduduk yang sakit
2. Jumlah Penduduk yang menderita gangguan Jiwa
3. Jumlah Ibu melahirkan yang meninggal
4. Jumlah bayi dan balita yang meninggal
5. Jumlah balita Gizi buruk
c. Bersama dengan Kepala Desa dan peserta lain yang hadir
mendiskusikan mengenai kegiatan yang sudah dilaksanakan
dan membandingkan dengan indikator pengembangan Desa
Siaga untuk melihat keberhasilan kegiatan yang telah
dilaksanakan.
d. Pihak Desa menstrata kembali pengembangan Desa Siaga
masing-masing.
e. Apabila hasilnya ada yang masih belum tercapai / hasilnya
kurang bagus, petugasbersama dengan pihak desa /
Kecamatan membahas masalah yang dihadapi serta mencari
solusi bersama dengan menggunakan metode pohon masalah
dan USG.
f. Penyusunan kembali rencana tindak lanjut kegiatan yang
berbasis Desa Siaga oleh masing-masing Desa.
g. Penyimpulan hasil pertemuan Desa Siaga berupa penegasan
tentang rencana tindak lanjut yang sudah dibuat oleh masing-
masing desa.
h. Penutup.
1. Muspika
2. Kepala Desa, toga, toma.
Unit terkait
3. Pemegang Program di Puskesmas.
4. Bidan & Perawat di Desa
PENYULUHAN DALAM GEDUNG
No. Dokumen : :
SOP :……../SOP/5.1.1.3.1/UKM/APs/2016
No. Revisi :-
Tgl Terbit : Mei 2016
Halaman : 1/2
Puskesmas
Rawat Inap YASDI FITRI
Anjir Pasar

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENENTUAN STRATA POSYANDU BALITA

PENENTUAN STRATA POSYANDU BALITA


NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

Strata atau tingkat perkembangan posyandu dapat dilihat pada


pola pembinanan posyandu yang dikenal dengan telaah
Pengertian
kemandirian posyandu yaitu semua posyandu didata tingkat
pencapaiannya dari segi pengorganisasian dan pencapaian
programnya.
Untuk mengukur pencapaian program kesehatan yang berjalan di
wilayah Posyandu , baik program yang wajib maupun adanya
Tujuan
program yang dikembangkan oleh Posyandu masing-masing.

ALAT :
1. Form Strata Posyandu Balita
Alat & Bahan 2. ATK

a. Dilaksanakan 6 bulan sekali (tiap semester).


b. Petugas UKBM memperbanyak form strata Posyandu.
c. Petugas UKBM / Bidan Desa memberikan penjelasan
mengenai form strata Posyandu pada TP PKK Desa dan Kader
Posyandu.
Instruksi d. Bidan Desa bersama TP PKK dan kader Posyandu Balita
Kerja mengidentifikasi sesuai dengan form strata Posyandu,
dilaksanakan pada saat pembinaan kader.
e. Bidan Desa menyerahkan hasil pengisian form strata Posyandu
pada petugas UKBM.
f. Petugas UKBM merekap data strata Posyandu dari seluruh
Posyandu.
g. Petugas UKBM membuat laporan ke Dinas Kesehatan.
1. Bidan Desa
Unit terkait 2. TP PKK Desa
3. Kader Posyandu Balita

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PENENTUAN STRATA POSYANDU LANSIA

PENENTUAN STRATA POSYANDU LANSIA


NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

Strata atau tingkat perkembangan posyandu dapat dilihat pada


pola pembinanan posyandu yang dikenal dengan telaah
Pengertian
kemandirian posyandu yaitu semua posyandu didata tingkat
pencapaiannya dari segi pengorganisasian dan pencapaian
programnya.

Untuk mengukur pencapaian program kesehatan yang berjalan di


Tujuan wilayah Posyandu , baik program yang wajib maupun adanya
program yang dikembangkan oleh Posyandu masing-masing.

ALAT :
1. Form Strata Posyandu Lansia
Alat & Bahan 2. ATK
a. Dilaksanakan 6 bulan sekali (tiap semester).
b. Petugas pemegang programLansia memperbanyak form strata
Posyandu Lansia.
c. Pemegang program Lansia memberikan penjelasan mengenai
form strata Posyandu Lansia pada Perawat Desa dan Kepala
Desa.
d. Perawat Desa bersama kader Posyandu Lansia dan pamong
Instruksi
Desa mengidentifikasi sesuai dengan form strata Posyandu
Kerja
Lansia, dilaksanakan pada saat pembinaan kader.
e. Perawat Desa menyerahkan hasil pengisian form strata
Posyandu pada pemegang program Lansia.
f. Pemegang program Lansia merekap data strata Posyandu
Lansia.
g. Pemegang program Lansia memberikan data hasil rekapan
pada petugas UKBM.
h. Petugas UKBM membuat laporan ke Dinas Kesehatan.
1. Perawat Desa
Unit terkait 2. Kepala Desa beserta perangkat desa
3. Kader Posyandu Lansia

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMBINAAN SAKA BAKTI HUSADA (SBH)

PEMBINAAN SAKA BAKTI HUSADA (SBH)


NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

SBH merupakan salah satu jenis Satuan Karya Pramuka yang


merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
Pengertian
ketrampilan praktis dalam bidang kesehatan yang dapat
diterapkan pada diri, keluarga, lingkungan dan mengebangkan
lapangan pekerjaan di bidang kewirausahaan.

Memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi para Pramuka


Tujuan Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyalurkan minat,
mengembangkan bakat, kemampuan dan pengalaman dalam
bidang pengetahuan dan teknologi dan ketrampilan dalam bidang
kesehatan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan
penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan
negara.

ALAT :
1. Materi SBH
2. LCD dan Laptop
Alat & Bahan
BAHAN :
- ATK
1. Persiapan
 Petugas UKBM berkoordinasi dengan instruktur saka
mengenai jadwal pembinaan. (setiap kali pertemuan 2
materi)
 Instruktur saka mempersiapkan materi.
 Mempersiapkan alat peraga/penyuluhan
 Menyiapkan absensi peserta
 Calon anggota Saka dibina di aula Puskesmas
(menyesuaikan)
2. Pelaksanaan
 Perkenalan diri
 Mengemukakan maksud dan tujuan
Instruksi  Menjelaskan point-point isi penyuluhan
Kerja  Menyampaikan penyuluhan dengan suara jelas dan irama
yang tidak membosankan
 Tujukan tatapan mata pada setiap pendengar dan tidak
tetap duduk di tempat
 Selingi dengan humor segar / permainan sederhana
 Pergunakan bahasa sederhana
 Ciptakan suasana relax ( santai ), pancinglah pendengar
agar turut berpartisipasi
 Sediakan waktu untuk tanya jawab
 Jawab setiap pertanyaan secara jujur dan meyakinkan
 Menyimpulkan penyuluhan sebelum mengakhiri
penyuluhan
a. Tutuplah penyuluhan anda dengan mengucapkan terima kasih
1. Instruktur Saka
Unit terkait 2. Anggota SBH
3. Pembimbing Pramuka tk. Kecamatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMBENTUKAN SAKA BAKTI HUSADA (SBH)

PEMBENTUKAN SAKA BAKTI HUSADA (SBH)


NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG
SBH merupakan salah satu jenis Satuan Karya Pramuka yang
merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
Pengertian
ketrampilan praktis dalam bidang kesehatan yang dapat
diterapkan pada diri, keluarga, lingkungan dan mengebangkan
lapangan pekerjaan di bidang kewirausahaan.
Agar para anggota Gerakan Pramuka :
a) Memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman dalam
bidang kesehatan, khususnya tentang : 1) Lingkungan
sehat, 2) Keluarga sehat, 3) Penanggulangan penyakit, 4)
Gizi, 5)Obat, dan 6) PHBS;
b) Mampu memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang
Tujuan kesehatan kepada para anggota Pramuka di gugus depan
(gudep) masing-masing;
c) Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat serta menjadi
contoh bagi teman sebaya, keluarga dan masyarakat di
lingkungannya; serta
d) Mau dan mampu menyebarluaskan informasi tentang
kesehatan kepada masyarakat.
ALAT :
1. Materi SBH
2. LCD dan Laptop
Alat & Bahan
BAHAN :
- ATK
1. Petugas UKBM berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas,
pemegang program , Ketua Kwartir dan Pembina Pramuka
Kecamatan mengenai sosialisasi SBH.
2. Menentukan sasaran sosialisasi, beberapa gudep di kwarran
atau kwarcab yang terdiri dari Pramuka Penegak dan Pramuka
Pandega (usia 16 sampai 25 tahun) yang mempunyai minat
dan bakat di bidang kesehatan.
3. Membuat undangan untuk sasaran yang sudah ditentukan
Instruksi 4. Pelaksanaan sosialisasi SBH oleh Puskesmas dan Kwarran
Kerja pada sasaran sosialisasi yang sudah ditentukan.
5. Menjaring peserta yang bersedia dan menyatakan keinginan
untuk menjadi anggota SBH secara sukarela dan tertulis, bagi
calon anggota SBH yang belum menjadi anggota Gerakan
Pramuka harus bersedia menjadi anggota gudep Gerakan
Pramuka setempat, dan calon anggota SBH tidak sedang
menjadi salah satu anggota Saka lain.
6. Memperkenalkan instruktur SBH yang nantinya akan melatih
calon anggota SBHsesuai dengan kridanya masing-masing.
1. Instruktur Saka
Unit terkait 2. Anggota SBH
3. Pembimbing Pramuka tk. Kecamatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PELANTIKAN ANGGOTA SAKA BAKTI HUSADA (SBH)

PELANTIKAN ANGGOTA SAKA BAKTI HUSADA (SBH)


NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

SBH merupakan salah satu jenis Satuan Karya Pramuka yang


merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
Pengertian
ketrampilan praktis dalam bidang kesehatan yang dapat
diterapkan pada diri, keluarga, lingkungan dan mengebangkan
lapangan pekerjaan di bidang kewirausahaan.
Agar para anggota Gerakan Pramuka :
a) Memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman dalam
bidang kesehatan, khususnya tentang : 1) Lingkungan
sehat, 2) Keluarga sehat, 3) Penanggulangan penyakit, 4)
Gizi, 5)Obat, dan 6) PHBS;
b) Mampu memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang
Tujuan kesehatan kepada para anggota Pramuka di gugus depan
(gudep) masing-masing;
c) Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat serta menjadi
contoh bagi teman sebaya, keluarga dan masyarakat di
lingkungannya; serta
d) Mau dan mampu menyebarluaskan informasi tentang
kesehatan kepada masyarakat.
ALAT :
1. Bendera Merah Putih, Bendera Pramuka, dan Bendera SBH
2. Alat Peraga P3K
Alat & Bahan 3. Materi soal ketrampilan krida

BAHAN :
- ATK
1. Puskesmas berkoordinasi dengan Ketua Kwartir dan Pembina
Pramuka Kecamatan mengenai pelantikan SBH.
2. Bersama-sama menentukan rute penjelajahan sebelum
upacara pelantikan, dibagi menjadi 3 pos.
3. Mempersiapkan alat dan bahan.
4. Instruktur Saka membagi diri dalam 3 pos penjelajahan untuk
memberi tes / ujian pada calon anggota.
5. Pada saat pelaksanaan anggota dibagi menjadi beberapa
kelompok, 1 kelompok terdiri dari 5 orang dan mempersiapkan
yel-yel masing-masing.
Instruksi
6. Setelah semua kelompok smpai di finish maka upacara
Kerja
pelantikan anggota SBH dilaksanakan, dibimbing oleh pembina
Pramuka Kecamatan.
7. Instruktur upacara dipimpin oleh Ketua Kwarran.
8. Setelah upacara selesai para anggota SBH diberikan
kesempatan untuk memilih krida yang diminati.
9. Setelah menentukan masing-masing krida maka dibuat jadwal
materi mendalam mengenai krida yang sudah dipilih dan
dibimbing langsung oleh instruktur masing-masing krida.
10. Penutup.

1. Instruktur Saka
Unit terkait 2. Anggota SBH
3. Pembimbing Pramuka tk. Kecamatan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PELAKSANAAN POSYANDU BALITA

PELAKSANAAN POSYANDU BALITA


NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

Merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan


Pengertian
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan AKI & AKB, meningkatkan peran serta
Tujuan
masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB
serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk tercapainya
masyarakat sehat sejahtera.
ALAT :
1. Register ibu hamil, bayi, dan balita.
2. Lembar SKDN
3. Dacin, timbangan dewasa, pengukur tinggi dan panjang
badan, tensimeter, stetoskop
4. ATK
5. Buku bantu
6. Alat suntik
Alat & Bahan
7. KMS
8. Meja kursi

BAHAN :
1. Vaksin
2. PMT
3. Obat-obatan
a. Dilaksanakan 1 bulan sekali.
b. Bidan desa mengambil vaksin di Puskesmas melalui petugas
imunisasi dengan membuat permintaan kebutuhan vaksin
sesuai dengan sasaran.
c. Vaksin dari Puskesmas dibawa ke Posyandu dengan
menggunakan termos vaksin.
d. Bidan desa menuju Posyandu.
e. Pelayanan dilaksanakan dengan sistem 5 meja secara
berurutan : 1) pendaftaran ibu hamil, bayi, balita, dan CPW; 2)
penimbangan; 3) pencatatan / pengisian KMS; 4) pemberian
Instruksi
PMT dan penyuluhan oleh kader; 5) pelayanan oleh petugas
Kerja
kesehatan, antara lain : imunisasi, pemberian Vit A,
pemeriksaan bumil, pelayanan KB.
f. Kader kunjungan rumah pada bumil, bayi, balita yang tidak
hadir di Posyandu, dan memotivasi untuk hadir pada Posyandu
bulan depan.
g. Koordinasi bidan desa dengan kader Posyandu mengenai
rencana kegiatan bulan depan, termasuk perencanaan PMT.
h. Pembagian tugas kader untuk pelaksanaan Posyandu bulan
berikutnya.
i. Membuat laporan kegiatan.

1. Bidan Desa
2. TP PKK Desa
Unit terkait 3. Kader Posyandu Balita
4. Pemegang program imunisasi
5. Pamong desa
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA

PELAKSANAAN POSYANDU LANSIA


NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

Merupakan salah satu bentuk UKBM yang dikelola dan


Pengertian
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
1. Memberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan kepada lansia yang mengutamakan aspek
promotif dan preventif.
2. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta
Tujuan
masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan
disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat
usia lanjut.

ALAT :
Alat & Bahan 1. Register lansia
2. KMS lansia
3. BPPK (Buku Pedoman Pengelolaan Kesehatan) usia lanjut
4. Buku kegiatan
5. Timbangan dewasa, mikrotoa, tensimeter, stetoskop
6. Hb Sahli / Talquist, Combour Test
7. Meja kursi
8. Leaflet, poster
9. Lembar rujukan
10. ATK

a. Dilaksanakan 1 bulan sekali.


b. Perawat desa menuju Posyandu.
c. Pelayanan dilaksanakan dengan system 5 meja secara
berurutan : 1) pendaftaran lansia; 2) pencatatan kegiatan,
penimbangan dan pengukuran TB ; 3) pengukuran tekanan
darah, pemeriksaan status kesehatan, pemeriksaan status
mental; 4) pemeriksaan Hb, urine, dan gula darah; 5)
Instruksi penyuluhan dan konseling.
Kerja d. Kader kunjungan rumah pada lansia yang tidak hadir di
Posyandu, dan memotivasi untuk datang pada Posyandu bulan
depan.
e. Koordinasi perawat desa dengan kader Posyandu lansia
mengenai perencanaan kegiatan bulan depan.
f. Pembagian tugas kader untuk pelaksanaan Posyandu bulan
berikutnya.
g. Membuat laporan.

1. Perawat Desa
2. TP PKK Desa
Unit terkait
3. Kader Posyandu Lansia
4. Pamong desa

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PELAKSANAANPOS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR

PELAKSANAANPOSBINDU PTM
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

Merupakan wadah peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi


Pengertian dini, pemantauan dan tindak lanjut faktor resiko tinggi PTM secara
mandiri dan berkesinambungan.
Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan
Tujuan dan penemuan dini faktor resiko PTM.

ALAT :
1. Buku register dan buku kegiatan
2. KMS
3. Tensimeter, stetoskop, timbangan ………., Laboratorium
Alat & Bahan sederhana, mikrotoa, meteran
4. ATK

a. Dilaksanakan max 3 bulan sekali, sesuai kesepakatan


bersama.
b. Perawatdan bidan desa menuju Posbindu.
c. Kegiatan sebelum pemeriksaan : senam bersama, demo
makanan sehat, ceramah agama.
d. Sambil menunggu giliran pemeriksaan, kader melakukan
penyuluhan kelompok serta memberikan lembar wawancara /
Instruksi KMS untuk diisi peserta.
Kerja e. Pelayanan dilaksanakan dengan system 5 meja secara
berurutan : 1) registrasi, pemberian nomor urut, serta
pencatatan hasil pengisian KMS factor resiko PTM ke buku
pencatatan oleh kader ; 2) wawancara oleh kader; 3)
pengukuran TB, BB, IMT, lingkar perut, analisa lemak tubuh; 4)
pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol total,
trigliserida, IVA, dll; 5) indentifikasi factor resiko PTM, konseling
/ edukasi, serta tindak lanjut lainnya.

1. Bidan Desa
2. Perawat Desa
3. TP PKK Desa
Unit terkait
4. Kader Posbindu
5. Pamong desa
6. Petugas Promkes

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMBENTUKAN POS KESEHATAN PESANTREN (POSKESTREN)

PEMBENTUKAN POSKESTREN
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

Merupakan salah satu wujud UKBM di lingkungan Pondok


Pesantren, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk warga Pondok
Pengertian Pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif dan preventif
tanpa mengabaikan aspek kuratif dengan binaan Puskesmas
setempat.
Untuk meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan di
Tujuan
lingkungan Pondok Pesantren.
ALAT :
1. ATK
2. Laptop
Alat & Bahan 3. LCD Proyektor

BAHAN :
1. Materi Poskestren

1. Petugas UKBM berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas,


Kepala Desa danpimpinan Ponpes.
2. Bersama-sama melakukan musyawarah pembahasan
kesehatan di Ponpes.
3. Sosialisasi Poskestren, pembentukan struktur organisasi
Instruksi Poskestren, pembuatan SK Kepengurusan Poskestren.
Kerja 4. SMD (Survei Mawas Diri) di Pondok Pesantren oleh santri
Husada.
5. Pelaksanaan Poskestren

1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Desa
Unit terkait 3. Pimpinan Ponpes
4. Petugas UKBM
5. Santri

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


SURVEY MAWAS DIRI PONDOK PESANTREN
SURVEY MAWAS DIRI PONDOK PESANTREN
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

Kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masyarakat


tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader Poskestren
dan pengurus Pondok Pesantren dibawah bimbingan pimpinan
Pengertian
Ponpes dan petugas kesehatan (petugas Puskesmas, Bidan &
Perawat di Desa)

 Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan,


lingkungan dan perilaku.
 Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku yang paling menonjol di Ponpes.
Tujuan
 Mengiventarisasi sumber daya masyarakat Ponpes yang dapat
mendukung upaya mengatasi masalah kesehatan.
 Diperolehnya dukungan pimpinan Ponpes dalam pelaksanaan
penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Ponpes.
ALAT :
1. Daftar sasaran
2. Blanko survei
Alat & Bahan 3. ATK

BAHAN :

a) Dilaksanakan 3 bulan sekali.


b) Advokasi ke pimpinan Ponpes.
c) Persiapan
o Menyusun daftar pertanyaan :
1) Berdasarkan prioritas masalah yang ditemui di Puskesmas
&Ponpes (data sekunder)
2) Dipergunakan untuk memandu pengumpulan data
3) Pertanyaan harus jelas, singkat, padat & tidak bersifat
mempengaruhi responden
4) Kombinasi pertanyaan terbuka, tertutup dan menjaring
5) Menampung juga harapan masyarakat Ponpes
Instruksi
o Menyusun lembar observasi (pengamatan) untuk
Kerja
mengobservasi lingkungan Ponpes.
o Menentukan Kriteria responden.
d) Pelaksanaan:
o Pelaksanaan interview/wawancara terhadap Responden
o Pengamatan terhadap lingkungan Ponpes
e) Tindak lanjut
o Meninjau kembali pelaksanaan SMD,
o Merangkum, mengolah & menganalisis data yang telah
dikumpulkan
o Menyusun laporan SMD, sebagai bahan untuk MMD
f) Pengolahan data
1. Kader Santri Husada
Unit terkait 2. Pimpinan Ponpes
3. Kepala Puskesmas
4. Petugas UKBM
5. Bidan & Perawat di Desa

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


KEGIATAN POSKESTREN

KEGIATAN POSKESTREN
NO. DOK : NO. REVISI : HALAMAN :

TANGGAL TERBIT :
MENGETAHUI
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG

Upaya pencegahan penyakit di lingkungan Ponpes guna untuk


Pengertian
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Ponpes.
 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Ponpes
 Menerpkan PHBS Ponpes
Tujuan
 Menanggulangi masalah kesehatan di Ponpes secara dini
 Meningkatkan pengetahuan kesehatan di lingkungan Ponpes.
ALAT :
1. ATK
2. Meja kursi
3. Tensimeter, stetoskop
4. Laptop
5. LCD Proyektor
Alat & Bahan 6. Leaflet
7. Poster
8. Flipchart
9. Timbangan dewasa, mikrotoa

BAHAN :
1. Obat-obatan (apabila ada petugas kesehatan di Ponpes)
1. Pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan masing-masing Ponpes.
2. Tempat kegiatan untuk Poskestren bisa di : ruang kantor, ruang
serbaguna, masjid, dan mushola.
3. Kegiatan di Poskestren antara lain :
a. Penyuluhan kesehatan di kawasan Ponpes oleh petugas
kesehatan.
b. Upaya pencegahan penyakit (kerja bakti, olahraga teratur, dll)
oleh seluruh warga Ponpes.
Instruksi
c. Melakukan SMD Perorangan (fisik) oleh Santri Husada.
Kerja
d. Melakukan pencatatan kegiatan Poskestren oleh Santri
Husada.
e. Santri Husada memberi laporan hasil kegiatan pada petugas
UKBM.

1. Kader Santri Husada


Unit terkait 2. Pimpinan Ponpes
3. Kepala Puskesmas
4. Petugas UKBM
5. Bidan & Perawat di Desa

Anda mungkin juga menyukai