Anda di halaman 1dari 2

Naskah Paliatif modul 5 sub modul 4

MODUL 5
SUB MODUL 4

PALIATIF
TUJUAN

Peserta mampu :

 Menjelaskan arti dari Paliatif


 Menahami dan membuat strategi konseling dalam perawatan paliatif

PALIATIF

Perawatan paliatif dapat diterapkan pada klien HIV dan AIDS dan juga semua penyakit
yang dialami klien seperti kanker, klien yang mengalami diabetes kronis, stroke dalam
waktu yang lama dan dan membutuhkan perawatan dirumah.

Penanganan perawatan penyakit bergejala baik pada perawatan akut akan selalu
diperlukan (bahkan dalam periode kronik ada episode akut), tetapi pada saat yang sama
pelayanan kesehatan harus mampu memberikan solusi untuk masalah kesehatan
jangka panjang.

Dengan pengobatan dan dukungan, prinsip perawatan paliatif dapat menolong klien
dengan penyakit yang menyertainya tetap dapat menjalani kehidupan selama beberapa
tahun. Sebagai contoh dalam keluarga terdapat salah satu anggota keluarga yang hidup
dengan HIV dan AIDS yang sudah memasuki stadium III dan IV, keluarga dapat
menciptakan kondisi yang nyaman sehingga klien dapat kembali menjalani kehidupan
normalnya.

Pada saat klien sudah masuk masa terminal, perawatan paliatif berfokus pada
mempromosikan kualitas kehidupan dengan menyediakan penanganan gejala yang
benar. Penanganan ini dapat membantu klien agar dapat terus dapat menjalankan
kehidupan dan menikmati hidupnya dirumah sedapat mungkin.

Salah satu bentuk promosi peningkatan kehidupan yang dapat dilakukan oleh konselor
VCT adalah menerapkan konseling Paliatif. Konseling Paliatif adalah bagian dari
perawatan Paliatif, dimana dalam penangan ini dibutuhkan kerjasama dalam sebuah tim
multidisiplin yang bekerja secara berkesinambungan. Tujuannya adalah untuk
menngupayakan kwalitas hidup seoptimal mungkin, baik untuk pasien maupun
keluarganya.

Konseling Paliatif adalah suatu bentuk konseling yang dilakukan baik untuk pasien
ataupun keluarganya. Konseling ini dilakukan dalam upaya mengatasi masalah
psikologis yang timbul diakibatkan karena penyakit yang dideritanya. Masalah yang
ditimbulkan dapat juga berupa problem sosial, maupun spiritual. Oleh karena itu pada
penanganan kasus Paliatif bukan hanya dibutuhkan tim multidisiplin dari bidang
kesehatan tetapi juga dari Rohaniawan,Psikolog, relawan, Petugas Sosial, dll.
Naskah Paliatif modul 5 sub modul 4

Isu utama yang harus terkandung dalam proses konseling paliatif adalah membuat klien
merasa nyaman, menghindari situasi yang membuat mereka merasa lebih buruk dan
membantu klien tetap independent sesuai kemampuan mereka.

Proses Perubahan perilaku yang harus diperhatikan dalam kasus-kasus terminal adalah
“reaksi terhadap kematian” teori yang terkenal yang dibuat oleh Elizabeth Kubler-Roos
yang amat menolong kita dalam menjalankan proses konseling paliatif dalam
memahami proses perubahan perilaku. Yaitu reaksi shock – denial – anger –
bargaining– depression – Acceptance.

Dalam proses konseling paliatif seorang konselor harus menguasai ketrampilan dasar
komunikasi, ketrampilan komunikasi khusus dalam penyampaian informasi maupun
dialog terapeutik. Dan harus terjadi komunikasi yang efektif antara konselor dan klien
(penderita/keluarga).

Komunikasi efektif amat diperlukan karena persepsi tentang kematian sering kali tidak
sama dari masing-masing individu, seringkali dokter merasa tidak siap ataupun
berpengalaman untuk menyampaikan berita kematian kepada pasiennya, sehingga
dibutuhkan penguatan kepada pasien ataupun keluarganya. Disinilah konselor berperan
untuk memberi empati dan kenyamanan pada mereka.

Respon terhadap perasaan pada saat menerima berita buruk; respon afektif seperti
menangis, marah, gelisah, dll. Respon kognitif seperti menyangkal, menyalahkan,
rasionalisasi, malu, tidak percaya,dll
Respons psikologis ”Fight-Flight”.Pada saat melakukan konseling Konselor harus siap
menerima semua .respon perasaan dan reaksi emosinal yang ditimbulkan. Berikan
perhatian penuh dengan bahasa non verbal, mendengarkan aktif dan coba
mendiskripsikan semua perasaan yang timbul dan beri waktu untuk bertindak.

Prognosis pada setiap individu berbeda, ada yang ingin membuat rencana, pasrah,
mencari kepastian dsb. Jangan memberikan jawaba pasti mengenai waktu
kematian.Perhatikan 3 situasi yang harus diperhatikan pada orang terdekat dari
penderita ; bereavement; suasana duka pada orang yang ditinggalkan, Grief; reaksi
psikologis dan perasaan subyektif yang timbul bila kehilangan orang yang dicintai,
Mourning;Proses meredanya grief yang nampak dalam prilaku dan kebiasaan yang
berbeda pada masyarakat.

Sumber bacaan : - Counseling in HIV Infekction and AIDS


Second edition, edited by John Green & Alana McCreaner
- Paliative care:
Symptom management and end-of-life care
Integrated Management of Adolescent and Adult Illness

Anda mungkin juga menyukai