Anda di halaman 1dari 26

Kali ini akan kita bahas tentang materi pelaajaaran sekolah tingkat menengah

kejurusan ( SMK ) untuk jurusan kesehatan. Nach sehubung ada teman yang
menginginkan Materi Konsep Dasar Keperawatan.

Disini Saya akan membagi ilmu tentang materi tersebut. dari berbagai media
yang saya gunakan untuk mencari materi konsep dasar keperawatan, dibawah
sini yang menurut saya lengkap tentang materi tersebut.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

KONSEP DASAR KEPERAWATAN


By Ns. Antonio Domingos Moreira, S.Kep.

1. I. PROSES KEPERAWATAN

Ilmu keperawatan di dasarkan pada suatu teori yang sanga luas.


Proses Keperawatan
è Metode
è Dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik Keperawatan
è Bisa di sebut sebagai suatu pendekatan Problem – Solving yang memerlukan
ilmu, teknik dan ketrampilan interpersonal dan di tujukan untuk memenuhi
kebutuhan Klien dan Keluarga.
è Proses Keperawatan terdiri dari ; 5 tahap yang berhubungan :

1. Pengkajian
2. Diagnosis
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan
5. Dan Evaluasi
è Tahap tersebut berintegrasi terhadap fungsi Intelektual Problem - Solving
dalam mendefinisikan suatu tindakan Perawatan.
è Proses Keperawatan merupakan lima tahap proses konsisten sesuai dengan
perkembangan profesi keperawatan ( pertama kali oleh Hall, 1955 ).
è Proses Keperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik
Keperawatan , ( ANA, 1973 ).
è Dasar pengembangan standard praktik keperawatan
è Dan juga sebagai kriteria dalam progrsmsertifikasi
è Standar legal praktik keperawatan
è Masuk dalam program pendidikan Keperawatan ( Kurikulum D-III Kep. & S1
Keperawatan ).

1. II. Tujuan

 Proses Keperawatan secara umum adalah untuk membuat suatu kerangka konsep
berdasarkan kebutuhan individu dari klien, keluarga, dan masyarakat dapat
terpenuhi.
 Tindakan yang di tujukan untuk memenuhi tujuan keperawatan

1. III. Organisasi

Ke 5 tahap proses keperawatan tersebut sebagai suatu organisasi yang


mengatur pelaksanaan asuhan Keperawatan berdasarkan suatu rangkaian
pengelolaan yang sistematis dlm memeberikan asuhan keperawatan kepada
klien.

1. IV. Karakterisitk

Proses Keperawatan mempunyai 6 karateristik :

1. 1. Tujuan

Proses Keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan


dalam meninmgkatkan kualitas asuhan Keperawatan kepada klien

1. 2. Sistematika

 Menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan.


 Menghindari masalah yang bertentangan dengan tujuan intuisi pelayanan
kesehatan/Keperawatan.
 PK ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui hubungan
antara perawat dengan klien.

1. 3. Dinamik
PK ditujukan dalam mengatasi masalah – masalah kesehatan klien yang di
laksanakan secara berkesinambungan.

1. 4. Interaktif

Adanya hubungan timbale balik antar perawat, Klien, Keluarga dan


tenaga lainnya.

1. 5. Fleksibel

Proses yang di lihat dari 2 konteks :

 Dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun, spesialisasi yang
berhubungan dengan individu, kelompok, atau masyarakat
 Tahapannya bisa digunakan secara berurutan dan dengan persetujuan kedua belah
pihak.

1. 6. Teoritis

Setiap langkah dalam proses keperawatan selalu di dasarkan pada suatu ilmu
yang luas, khususnya ilmu dan model Keperawatan yang berlandaskan pada
Filosofi keperawatan bahwa asuhan keperawatan kepada klien harus
menekankan pada 3 aspek :

 Humanistik

Memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia

 Holistik

Intervensi keperawatan Harus dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia


secara utuh ( bio – psiko – sosio – spiritual ).

 Care

Asuhan Keperawatan yang diberikan harus berlandaskan pada standard


praktik keperawatan dan etika keperawatan.

1. V. IMPLIKASI KEPERAWATAN

Penerapan proses Keperawatan mempunyai implikasi atau dampak terhadap:

1. 1. Profesi Keperawatan

 Secara profesional proses keperawatan menyajikan suatu lingkup praktik


keperawatan.
 Melalui 5 langkah proses keperawatan
 Di Timor – Leste masih adopsi dari standard keperawatan Indonesia dan ANA
( American Nurses Association ), 1973.
 Undang – undang Kesehatan 57

1. 2. Klien

 Penggunaan proses Keperawatan sangat bermanfaat bagi klien dan Keluarga


 Klien dan Keluarga berpartisipasi secara aktif dalam keperawatan dengan melibatkan
ke dalam 5 langka proses keperawatan

1. 3. Perawat

 Proses Keperawatan akan meninmgkatkan kepuasan dalam bekerja dan


meningkatkan perkembangan profesionalisme.
 Mningkatkan hubungan antara perawat denga klien dapat di lakukan melalui
penerapan proses keperawatan
 PK meningkatkan suatu pengembangan dan kretifitas dalam penjelasan masalah
klien

1. VI. Teori – teori yang mendasari Proses Keperawatan :

1. 1. Teori system, terdiri dari :

 Kerangka kerja yang berhubungan dan keseluruhan social, manusia, struktur dan
masalah –masalah organisasi.
 Perubahan internal dan lingkungan sekitarnya
 Sistem tersebut terdiri dari :

o Tujuan
o Proses
o Isi

1. Tujuan :

 sesuatu yang harus dilaksanakan


 Arah sistem

1. Proses

 Berfungsi dalam memenuhi tujuan yang hendak di capai

1. Isi

 Terdiri dari bagian yang membentuk system


 Feedback ( umpan balik )
 Dapat dievaluasi
 Memjelaskan hasil dari tindakan yg telah dilaksanakan
 Antara teori system dan Proses keperawatan dapat dijelaskan :
 Input à merupakan suatu kumpulan data hasil pengkajian beserta permasalahan
àSusun suatu rencana dan tindakan keperawatan yang tepat.
 Output à Untuk menjelaskan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan

1. 2. Teori Kebutuhan Dasar Manusia

 Berintegrasi satu sama lain (motivasinya)


 Memenuhi kebutuhan dasar :

o Fisiologis
o Keamanan
o Kasih sayang
o Harga diri
o Aktualisasi diri
o Kebutuhan dasar manusia à terpenuhinya tingkat kepuasaan agar manusia
bisa mempertahankan hidupnya.
o Peran pereawatn à memenuhi kebutuhan dasar manusia
o Tanggungjawab :

 Memberikan dukungan
 Menfasilitasi
 Berkomunikasi kepada klien sehat dan sakit

1. 3. Teori persepsi

 Perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia sangat di pengaruhi oleh


persepsi individu.
 Interaksi

1. VII. Teori informasi dan Komunikasi

 Tujuan asuhan keperawatan adalah untuk mengindentifikasi masalah Klien ( apakah


keadaan sehat atau sakit ).

Proses Keperawatan sbg salah satu pendekatan utama dalam pemberian


asuhan keperawatan.

 Proses keperawatan merupakan suatu siklus, karena memerlukan suatu modifikasi


penhkajian ulang, perencanaan ulang, memperbaharui tindakan dan mengevaluasi
ulang.
 Langka dalam proses keperawatan diperlukan suatu informasi yang akurat apabila
perawat mampu menjalin komunikasi dengan baik :

Umpan balik
Pengirim ...................Pesan ............................Pene
rimaan

1. VIII. Prinsip – prinsip Etik Keperawatan yang menjadi pertimbangan dalam


pelaksanaan asuhan keperawatan sebagai berikut :

1. 1. Justice ( Asasa Keadilan )

 Setiap prioritas tindakan yang diberikan harus berdasarkan kondisi klien.


 Tidak ada diskriminasi

1. 2. Autonomy (Asas menghormati otomoni )

 Setiap manusia mempunyai hak untuk menentukan tindakan terhadap dirinya sendiri.

1. 3. Benefience ( Asas manfaat )

 Setiap tindakan yang di berikan kepada klien harus bermanfaat bagi klien dan
menghindarkan dari kecacatan

1. 4. Veracity ( Asas Kejujuran )

 Perawat dalam berkomunikasi harus mengatakan yang benar dan jujur kepada klien.

1. 5. Fidelity ( Asas komitmen )

 Apa yangh di laksanakan oleh perawat harus di dasarkan pada tanggung jawab moral
dan profesi

1. IX. MASALAH – MASALAH ETIK KEPERAWATAN DI TIMOR – LESTE

1. Wadah organisasi Profesi tidak memerjuangkan profesi Perawat, tetapi


organisasi profesi di Politisasi, Kepentingan Kelompok, Tidak memiliki
standard competency.
2. Landasan moral dan etika yang paling kuat dan mendasar adalah Agama.
3. Perkembangan ilmu, penelitian dan teknologi kedokteran serta Keperawatan
berkembang secara global tetapi tidak adanya perhatian dari pemerintah
terutama Ministerio da Saúde.
4. Tersedianya tenaga perawat tetapi tidak di perdayakan gunakan untuk
kepentingan Masyarakat.
1. HUBUNGAN ANTARA TAHAP PROSES KEPERAWATAN ( Alfaro, 1998 ).
2. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses Keperawatan dan merupakan


suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber
data untuk mengevaluasi dan mengindentifikasi status kesehatan klien ( Lyer
etal, 1996 ).
Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu. Oleh karena itu pengkajian
yang akurat, lengkap, sesuai dengan kenyataan, kebenaran data sangat
penting dalam merumuskan suatu diagnose keperawatan dan memberikan
pelayanan keperawatan sesuai dengan respon individu.

1. 1. Standar praktik Keperawatan dari ANA

PENGKAJIAN

DIAGNOSIS
PERENCANAAN
PELAKSANAAN

EVALUASI

1. 2. Data dasar dan Fokus

1. Pengkajian Keperawatan

 Ø data dasar yang komprehensif adalah kumpulan data yang berisikan mengenai
status Kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan dan
keperawatannya terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi media ( terapis ) atau
profesi kesehatan lainnya.
 Ø Data focus Keperawatan adalah data tentang perubahan – perubahan atau respon
klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal – hal yang mencakup
tindakan yang di lalsanakan kepada klien.

1. Fokus pengkajian Keperawatan

 Ø Dalam menyusun pengkajian keperawatan tidak sama dengan pengkajian medis.


 Ø Pengkajian focus à suatu pemilihan data spesifik yang ditentukan oleh perawat ,
klien dan keluarga berdasarkan keadaan klien.
1. 3. Pengumpulan data ( Pulta )
2. Tipe data

Ada 2 tipe data pada pengkajian :

1. Data subyektif

Data yang di dapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak dapat ditentukan oleh
perawat secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi.
Data subyektif sering didapatkan, dari riwayat keperawatan termasuk
persepsi klien, perasaan, dan ide tentang status kesehatannya.
Ex : penjelasan klien tentang nyeri, lemah, Frustasi, mual.
Informasi yang diberikan sumber lain, ex husi familia, konsoleiro, husi team
saude seluk

1. Data obyektif

Data yang dapat diobservasi dan diukur .


Ex; data obyektif : frekuensi pernafasan, Tekanan darah, edema dan berat
badan no seluk – seluk tan.

1. 4. Karakteristik data
2. Lengkap
3. Akurat dan nyata
4. Relevan
5. 5. Sumber data
6. Klien à sumber utama data ( primer )
7. Orang terdekat : orang tua, suami, istri, anak atau teman klien
8. Catatan Klien : di tulis oleh anggota tim kesehatan dapat digunakan sumber
informasi di dalam riwayat keperawatan
9. Riwayat penyakit :

 Pemeriksaan fisik
 Catatan perkembangan

1. Konsultasi :

 anggota tim kesehatan spesialis


 Menentukan diagnose medis dan keperawatan
 Melakukan tindakan medis

1. Hasil pemeriksaan diagnostic

 Hasil pemeriksaan Laboratorium


 Tes diagnostic
 Hasil pemeriksaan diagnostic
1. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya

 Para Personil yang berhubungan dengan klien dan memberikan tindakan,


mengevaluasi, dan mencatat hasil pada status klien
 Catatan kesehatan terdahulu sebagai informasi

1. Perawat lain

 Jika klien di rujuk dari pelayanan kesehatan lain

1. Kepustakaan

 Membaca literature yang berhubungan dengan masalah klien

1. 6. Metode pengumpulan data

Ada 3 metode yang digunakan dalam pemgumpulan data pada tahap


pengkajian :

1. Komunikasi yang efektif


2. Observasi
3. Pemeriksaan fisik

Teknik tersebut sangat bermanfaat bagi perawat dalam pendekatan kepada


klien secara rasional, sistematik dalam mengumpulkan data, merumuskan
diagnose keperawatan, merencanakannya.
II. DIAGNOSE KEPERAWATAN

1. a. Pengertian

 Diagnose Keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan


respons manusia ( status kesehatan atau resiko perubahan pola ) dari individu
kelompok diamana perawat secara akontabilitas dapat mengindentifikasi dan
memberikan intervensi secara pasti untuk untuk menjaga status kesehatan
menurunkan, membatasi, mencegah, dan merubah ( Carpenito 2000 ).
 Gordon, 1976 : DK à masalah kesehatan actual dan potensial dimana berdasarkan
pendidikan dan pengalamannya.
 NANDA à Kepeutusan klinik tentang respon individu, keluarga dan masyarakat
tentang masalah kesehatan actual dan potensial

1. b. Tujuan diagnose Keperawatan

 Untuk mengindentifikasi masalah adanya respon kliennterhadap status kesehatan


atau penyakit
 Faktor – factor yang menunjang atau menyebabkan suatu masalah ( etilologies )
 Mengindentifikasi kemampuan klien untuk mencegah atau menyelesaikan masalah

1. c. Langkah – langkah menentukan DK :

 Klasifikasi dan analisa data


 Interpretasi data
 Validasi data
 Perumusan diagnose Keperawatan

1. d. Merumuskan DK ( Carpeneto, 2000 ) dapat dibedakan :

 Aktual : Menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang di
temukan :

Syarat : Menegakkan diagnose keperawatan actual harus ada unsure PES.


Misal : data , muntah, diare, dan turgor jelek selama 3 hari
DK : Kekurangan volume cairan tubuh b/kehilangan cairan secara abnormal

 Resiko : Menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak di
lakukan intervensi.

Syarat : Menegakkan resiko DK adanya unsure PE ( Problem & Etiologi )


Penggunaan istilah “ resiko dan resiko tinggi tergantung dari tinbgkat
keparahan/kerentanan terhadap masalah.
Misal : Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan diare yang terus
menerus.

 Kemungkinan ( potensial ): Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk


memastikan masalah keperawatan kemungkinan.

Syarat : Menegakkan kemungkinan diagnose kep. Adanya unsur respon dan


factor yang mungkin dapat menimbulkan masalah tetapi belum ada.
DK : Kemungkinan g3 konsep diri : rendah diri/teroisolasi b/d diare.

III. PERENCANAAN

1. A. PENGANTAR

Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk mencegah,


mengurangi atau mengoreksi masalah – masalah yang diidentifikasi pada
diagnose keperawatan . Secara tradsional, rencana keperawatan diartikan
sebagai suatu dokumen tulisan tangan dalam menyelesaikan masalah, tujuan
dan intervensi.
Jadi Rencana Keperawatan merupakan metode komunikasi tentang asuhan
keperawatan kepada klien. Setiap klien yang memerlukan asuhan
keperawatan perlu suatu perencanaan yang baik. Sehingga semua tindakan
keperawatan harus di standarisasi, dan standard tindakan tersebut dapat di
baca.

1. B. TUJUAN PERENCANAAN
Tujuan rencana tindakan keperawatan dapat di bagi menjadi :

1. Tujuan Administratif

1. Untuk mengidentifikasi focus keperawatan kepada klien atau kelompok


2. Untuk membedakan tanggungjawab perawat dengan profesi kesehatan
lainnya
3. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi
keperawatan
4. Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien
5. Tujuan Klinik

1. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan


2. Mengkomunikasikan dengan staf perawat apa yang diajarkan, apa
yang diobservasi, dan apa yang dilaksanakan
3. Menyediakan kriteria hasil ( outcomes ) sebagai pengulangan dan
evaluasi keperawatan
4. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu,
Keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan
tindakan.
5. C. LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN

Untuk mengevaluasi rencana tindakan keperawatan, maka ada beberapa


komponen yang perlu diperhatikan :

1. Menentukan prioritas masalah

Melalui pengkajian, perawat akan mampu mengidentifikasi respon klien yang


actual atau potensial yang memerlukan suatu tindakan. Dalam menentukan
perencanaan perlu menyusun suatu system untuk menentukan diagnose
yangn akan diambil tindakan pertama kali. Salah satu system yang bisa
digunakan adalah hirarki Kebutuhan manusia.

1. Menentukan kriteria hasil ( outcomes )

Tujuan klien dan tujuan keperawatan adalah standar atau ukuran yang
digunakan untuk mengevaluasi kemajuan klien atau ketrampilan perawat.
Tujuan klien :
merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu perilaku klien, keluarga, atau
kelompok yang dapat diukur setelah intervensi keperawatan di berikan.
Tujuan Keperawatan :
Adalah pernyataan yang menjelaskan suatu tindakan yang dapat diukur
berdasarkan kemampuan dan kewenangan perawat.

Pedoman penulisan kriteria hasil berdasarkan SMART :


S = Spesifik ( tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti
ganda )
M = Measurable ( tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya
tentang
Perilaku klien; dapat di lihat, didengar, diraba, dirasakan dan
dibau )
A = Achievable ( tujuan harus di capai )
R = Reasonable ( Tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah )
T = Time ( Tujuan keperawatan )

1. Menentukan rencana tindakan

Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien


dalam mencapai kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan
komponen penyebab dari diagnose keperawatan.
Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan langsung kepada klien yang
dilaksanakan oleh perawat,

1. Dokumentasi

1. Definisi

Rencana tindakan keperawatan adalah suatu proses informasi, penerimaan,


pengiriman, dan evaluasi pusat rencana yang dilaksanakan oleh seorang
perawat profesional.

1. Tujuan

Rencana tindakan keperawatan di tulis dalam suatu bentuk yang bervariasi


guna mempromosikan perawatan yang meliputi :

1. Perawatan individu
2. Perawatan yang kontinyu
3. Komunikasi
4. Evaluasii
5. Karakterisik

1. Di tulis oleh perawat


2. Dilaksanakan setelah kontak pertama kali dengan klien
3. Diletakkan ditempat yang strategis ( mudah didapatkan )
4. Informasi yang baru.
IV. PELAKSANAAN

1. Pelaksanaan

Adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik
( Lyer,1996 ). Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun
dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan
yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan
untuk memodifikasi factor – factor yang mempengaruhi masalah kesehatan
klien.

1. Tujuan

Tujjuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan


yang telah ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi koping. Perencanaan
tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan baik.

1. Tahap tindakan Perawatan

Ada 3 tahap dalam keperawatan :

1. Persiapan

Persiapan tersebut meliputi kegaiatan – kegiatan :

1. Review tindakan keperawatan yang didentifikasi pada tahap perencanaan


2. Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan yang diperlukan
3. Mengetahui komplikasi dari tindakan keperawatan yang mungkin timbul
4. Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan
5. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai dengan tindakan yang akan
dilaksanakan
6. Mengindentifikasi aspek hokum dan etik terhadap resiko dari potensial tindakan
7. Intervensi

Pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan pelaksanaan tindakan dari


perencanaan untuk kebutuhan fisik dan emosional.
Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan ;

 Ø Independen

o Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan perintah
dari dokter atau tenaga kesehatan lain.
o Dilakasanakan perawat secara independen berdasarkan Diagnose
Keperawatan
o Merupakan suatu respon dimana perawat mempunyai kewenangan untuk
melakukan tindakan keperawatan secara pasti berdasarkan pendidikan dan
penagalamannya.
o Kaji klien dan keluarga melalui riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik
untuk status kesehatan klien.
o Merumuskan diagnose keperawatan
o Merujuk klien ke tenaga kesehatan lain terhadap tindakan keperawatan dan
Medis
o Evaluasi respon klien
o Ø Dependen

Tindakan dependen berehubungan dengan pelaksanaan rencana tindakan


medis

 Ø Interdependen

Tindakan keperawatan menjelaskan suatu kegaiatan yang memerlukan suatu


kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya.

1. Dokumentasi

Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang


lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
V. EVALUASI
a. Pendahuluan

 Adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang


menandakan seberapa Jauh diagnose keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai.
 Evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan , dan perbandingan yang sistermatik
pada status kesehatan klien, ( Griffith, 1986 ).
 Tahap Evaluasi di letakkan pada akhir proses keperawatan, Evaluasi merupakan
bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan.

b.Tujuan Evaluasi
¨ Untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan
¨ Mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap
tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil
keputusan :

 Ø Mengakhiri rencana tindakan keperawatan ( klien telah mencapai tujuan yang


ditetapkan
 Ø Memodifikasi rencana tindakan keperawatan ( klien mengalami kesulitan untuk
mencapai tujuan ).
 Ø Meneruskan rencana tindakan keperawatan ( klien memerlukan waktu yang lebih
lama untuk mencapai tujuan )

c. Proses Evaluasi terdiri dari :


* Mengukur pencapaian tujuan klien
* Membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan
1. Hak dan Kewajiban klien

1. Klien berhak untuk :

1. Mendapat informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang


berlaku di Rumah Sakit
2. Mendapatkan pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan bijaksana
3. Memperoleh asuhan keperawatan yang bermutu berdasarkan
standard profesi keperawatan
4. Memilih perawat atau dokter yang di kehendaki sesuai peraturan
operasional di Rumah sakit
5. Meminta konsultasi kepada dokter atau perawat lain yang terdaftar
di Rumah Sakit
6. Mendapatkan privacy dan kesehatan dari tindakan keperawatan yang
diberikan
7. Memperolehy informasi tentang penyakit yang diderita, tindakan
yang akan dilakukan,kemungkinan penyakit dan tindakan untuk
mengatasinya ; alternatif terapi lainnya, prognose, dan estimasi
biaya perawatan
8. Menyetujui dan atau menolak tindakan yang akan dilakukan
terhadap dirinya
9. Mendapatkan kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan selama tidak menggangu klien lain.
10. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit
terhadap dirinya.
11. Kewajiban Klien

1. Mentaati segala peraturan dan tata tertib di Rumah Sakit


2. Mematuhi segala instruksi dokter atau perawat dalam
pengobatannya
3. Memberikan informasi dengan jujur dan lengkap tentang
penyakit yang diderita kepada dokter atau perawat yang
merawatnya
4. Melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan Rumah Sakit
atau Dokter
5. Memenuhi hal – hal yang telah disepakti atau perjanjian yang
telah dibuatnya.
6. Hak dan Kewajiban Perawat dan Dokter
1. Hak Perawat atau Dokter
1. Mendapatkan perlindungan Hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya.
2. Mengembangkan diri melalui kemampunnya
spesialisasi sesuai latar belakang
pendidikannya
3. Menolak keinginan pasien yang bertentangan
dengan peraturan perundang – undang serta
standard profesi dank ode Etik profesi
4. Mendapatkan informasi lengkap dari klien
Yang tidak puas terhadap pelayanannya
5. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan
perkembangan IPTEK dalam bidang
keperawatan secara terus menerus
6. Diperlakukan adil dan jujur oleh Rumah
Sakit maupun klien dan atau keluarganya
7. Mendapatkan jaminan perlindungan
terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan
tugasnya
8. Diikutsertakan dalam penyusunan atau
penetapan kebijaksanan pelayanan
kesehatan di Rumag Sakit
9. Diperhatikan privacynya dan berhak
menuntut apabila nama baiknya telah
dicemarkan oleh klien atau keluarganya
10. Menolak pihak lain untuk melakukan
tindakan yang bertentangan dengan
perundang – undangan, standard profesi dan
etika profesi
11. Mendapatkan imbalan yang layak dari jasa
profesinya sesuai dengan
peraturan/ketentuan yang berlaku.
12. Perawat dan Dokter berhak memperoleh
penghargaan atas jasa dan pengabdian
berdasarkan Ilmu dan Skill ( Reward system )
13. Memperoleh kesempatan mengembangkan
karir sesuai bidang profesinya
14. Kerawjiban Perawat dan Dokter
1. Mematuhi semua peraturan Rumah
Sakit dengan hubungan hokum
antara perawat dengan pihak Rumah
Sakit
2. Mengadakan perjanjian tertulis
denga pihak Rumah Sakit
3. Memenuhi hal – hal yang telah
disepakati dan dibuatnya
4. Memberikan asuhan Keperawatan
sesuai standar profesi dan
otonominya
5. Menghormati hak – hak pasien
6. Merujuk klien kepada perawat
lain/tenaga kesehatan lainnya yang
mempunyai keahlian yang sesuai
dengan masalah klien
7. Memberikan kesempatan kepada
klien agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarganya
dan dapat menjalankan ibadah
sesuai dengan agama/kepercayaan
sepanjang tidak bertentangan
dengan Rumah Sakit
8. Memberikan informasi yang adekuat
tentang tindakan keperawatan
kepada klien/keluarga sesuai batas
kewenangannya
9. Membuat dokumentasi asuhan
keperawatan secara akurat dan
berkesinambungan
10. Meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan sesuai dengan standar
profesi keperawatan dan kepuasaan
kerja
11. Mengikuti perkembangan IPTEK
keperawatan secara terus menerus
12. Melakukan pertolongan darurat
sebagai tugas perikemanusiaan
sesuai batas kewenangannya
13. Merahasiakan segala sesuatu yang
diketahui tentang klien, kecuali
diminta keterangan oleh pihak yang
berwenang.
Keperawatan Dan Kesehatan
Blog Keperawatan, Kesehatan & Blog Umum

Senin, 29 Juni 2015


KONSEP DASAR KEPERAWATAN

A. Pengertian Perawat Profesional

1. Menurut UU RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Perawat


adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan
melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimliki
diperoleh melalui pendidikan keperawatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239/MenKes/SK/XI/2001
tentang Registrasi dan Prantek Perawat, pada pasal 1 ayat (1) yang
berbunyi :
“Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat
baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku”.

A. Kode Etik Keperawatan

Kode etik keperawatan adalah asas atau moral tertulis yang harus
dijadikan pedoman/prinsip bagi setiap perawat dalam berintegrasi dengan
pasien agar perilaku perawat tetap berada pada koridor kebenaran.

Kode etik keperawatan di Indonesia disusun dan ditetapkan oleh


Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPP PPNI)
pada tanggal 29 November 1989. Kemudian direvisi dan ditetapkan melalui
Musyawarah Nasional Persatuan Perawat Nasional Indonesia(PPNI) di
Balikpapan pada tanggal 27-30 Mei 2010 yang terdiri atas lima Bab, yaitu :

1. Tanggung jawab perawat terhadap klien


2. Tanggung jawab perawat terhadap praktiknya
3. Tanggung jawab perawat terhadap masyarakat
4. Tanggung jawab perawat terhadap rekan sejawat
5. Tanggung jawab profesinya
B. Tanggung Jawab Perawat

1. Tanggung jawab utama perawat


Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah timbulnya penyakit, memelihara kesehatan, dan
mengurangi penderitaan.

2. Perawat, individu, dan anggota kelompok masyarakat


Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena
itu, dalam menjalankan tugasnya, perawat perlu meningkatkan
kondidi kesehatan lingkungan dengan menghargai nilai-nilai yang
ada di masyarakat, adat istiadat, kebiasaan, dan kepercayan
individu, keluarga, kelompok, serta masyarakat yang menjadi
pasien/klien. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi
(privacy), dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukan
oleh pihak yang berkepentingan atau pengadilan.

3. Perawat dan pelaksanaan praktik keperawatan


Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan
melaksanakan standar praktik keperawatan guna mencapai
kemampuan yang sesuai dengan standar praktik pendidikan
keperawatan.

4. Perawat dan lingkungan masyarakat


Perawat dapat memprakarsai pembaruan, tanggap, mempunyai
inisiatif dan dapat berperan serta aktif dalam menentukan masalah
kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
5. Perawat dan sejawat
Perawat dapat menopang kerja sama dengan teman sejawat baik
tenaga keperawatan maupun tenaga profesi lain di luar
keperawatan.

6. Perawat dan profesi keperawatan


Perawat, sebagai anggota organisai profesi, berpartisipasi dalam
memelihara kestabilan sosial, dan ekonomi sesuai dengan kondisi
pelaksanaan praktik keperawatan.

C. Peran Perawat

Peran perawat diartikan sebagai tingkah laku yang diharapkan oleh


orang lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam sistem,
dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat
maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.

1. Peran perawat menurut Konsorsium Ilmu Kesehatan Tahun 1989


a. Pemberi asuhan keperawatan
b. Advokat pasien/klien
c. Pendidik/educator
d. Koordinator
e. Kolaborator
f. Konsultan
g. Peneliti
2. Peran perawat menurut Hasil Lokakarya Nasional Keperawatan
Tahun 1983
a. Pelaksana pelayanan keperawatan
b. Pendidik dalam keperawatan
c. Peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan

D. Fungsi Perawat

Fungsi perawat adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan


sesuai dengan perannya. Fungsi tersebut dapat berubah disesuaikan
dengan keadaan yang ada, perawat dalam menjalankan perannya
memiliki beberapa fungsi, yaitu :

1. Fungsi independen
a. Tindakan perawat tidak memerlukan perintah dokter
b. Bersifat mandiri berdasarkan pada ilmu keperawatan
c. Bertanggung jawab terhadap pasien akibat tindakan yang
dilakukan
2. Fungsi dependen
a. Membantu dokter memberikan pelayanan pengobatan dan
tindakan khusus, seperti pemasangan infus, pemberian obat,
dan melakukan penyuntikan.
b. Oleh karena itu, setiap kegagalan tindakan medis menjadi
tanggung jawab dokter.
3. Fungsi interdependen
a. Tindakan perawat berdasar pada kerja sama dengan tim
perawatan lain atau tim kesehatan.

E. Tugas dan Tanggung Jawab Perawat

Tugas perawat disepakati dalam lokakarya tahun 1983, yang berdasarkan


tugas dan tanggung jawab perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan, yaitu :

1. Menyampaikan perhatian dan rasa hormat pada klien (sincere


intereset)
2. Memberikan penjelasan dengan ramah pada kliennya jika
pelayanan ditunda (explanation about the delay)
3. Menunjukkan sikap menghargai (respect)
4. Berbicara dengan klien yang berorientasi pada perasaan klien
(subjects the patiens desires)
5. Tidak mendiskusikan klien lain di depan pasien dengan maksud
menghina (derogatory)
6. Menerima sikap kritis klien dan mencoba memahami klien
dalam sudut pandang klien (see the patient point of view)
Dilihat dari jenis tanggung jawab (responsibility) perawat dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, yaitu :

1. Tanggung jawab utama terhadap tuhannya (responsibility to


god)
2. Tanggung jawab terhadap klien dan masyarakat (responsibility
to client and society)
3. Tanggung jawab terhadap rekan sejawat dan atasan
(responsibility to colleague and supervisor)
F. Pengertian Keperawatan

Keperawatan merupakan unsur pertama dalam paradigma


keperawatan, yang berarti suatu bentuk layanan kesehatan profesional
yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan
bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang
mencakup seluruh proses kehidupan masyarakat (Lokakarya Keperawatan
Nasional, 1983).

G. Pengertian Paradigma Keperawatan

Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang


dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau
menghubungkan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang
mengatur hubungan diantara teori guna mengembangkan model
konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja
keperawatan.

Paradigma keperawatan terbentuk atas empat unsur, yaitu keperawatan,


manusia, sehat-sakit, dan lingkungan.

A. Pengertian Falsafah Keperawatan

Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai


keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan
keperawatan kepadaindividu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat.
Esensi falsafah keperawatan yaitu memandang pasien sebagai
makhluk yang holistic, yang harus dipenuhi segala keperluannya, secara
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang diberikan secara
komprehensif.

B. Pengertian Konsep Model Keperawatan

Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek,


benda, suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan
persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau keyakinan. Kumpulan
beberapa konsep ke dalam suatu kerangka yang dapat dipahami
membentuk suatu konsep atau kerangka konsep.

C. Pengertian Teori Model Keperawatan

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep,


atau defenisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap
gejala-gejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan
spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk
menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu
fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu
pedoman dalam penelitian.

D. Pengertian Proses Keperawatan

Proses keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah


yang sistematis dalam pemberian asuhan keperawatan.

Teori lain menyatakan bahwa proses keperawatan adalah suatu sistem


yang terdiri dari 5 tahap, yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan, implementasi dan evaluasi.

A. Tujuan Proses Keperawatan

1. Tujuan umum
Tujuan umum dari proses keperawatan adalah sebuah sistem.
Apapun yang tergolong sistem, tujuannya adalah peningkatan
kualitas. Sistem pada proses keperawatan akan menciptakan
pelayanan asuhan keperawatan yang berkualitas dengan indikator
teratasinya semua masalah yang terkait dengan kebutuhan dasar
manusia pada klien.

2. Tujuan khususnya sebagai berikut :


a. Teridentifikasinya masalah-masalah terkait kebutuhan dasar
manusia pada klien
b. Dapat menentukan diagnosa keperawatan
c. Tresusunnya perencanaan keperawatan yang tepat utnuk
mengatasi diagnosis keperawatan
d. Terlaksananya tindakan-tindakan keperawatan secara tepat
dan terencana
e. Diketahuinya perkembangan klien
f. Dapat ditentukannya tingkat keberhasilan asuhan keperawatan
B. Manfaat Proses Keperawatan

1. Bagi perawat
a. Rasa percaya diri
b. Peningkatan kualitas asuhan keperawatan
c. Membantu pengembangan profesionalisme
d. Terdokumentasi dengan baik
2. Bagi klien
a. Ikut berpartisipasi dan meningkatkan kerja sama dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan
b. Menjamin klien akan mendapatkan asuhan keperawatan yang
berkesinambungan
c. Mencegah terjadinya duplikasi tindakan dan kekurangan
tindakan
d. Mendapatkan kualitas pelayanan asuhan keperawatan yang
prima
3. Bagi rumah sakit
a. Kepuasan klien akan menyebabkan klien menjadi pelanggan
tetap rumah sakit
b. Klien akan menceritakan kepuasannya kepada orang lain
sehingga orang lain berkeinginan untuk mendapatkan
pelayanan tersebut
c. Meningkatnya jumlah klien akan meningkatkan pendapatan
rumah sakit
C. Sifat Proses Keperawatan

1. Terbuka dan fleksibel


2. Dilakukan melalui pendekatan individual
3. Penanganan masalah yang terencana
4. Mempunyai arah dan tujuan
5. Merupakan siklus yang saling berhubungan
6. Terdapat validasi data dan pembuktian masalah
7. Menekankan terjadinya umpan balik dan pengkajian ulang yang
komprehensif
D. Tahap-tahap Proses Keperawatan

Tahapan proses keperawatan terdiri dari pengkajian keperawatan,


diagnosis keperawatan, rencana keperawatan, implementasi keperawatan,
dan evaluasi keperawatan.

1. Pengertian Pengkajian Keperawatan

Pengkajian keperawatan adalah thap awal dari proses keperawatan


dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data
dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status
kesehatan klien.

2. Pengertian Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan merupakan suatu pernyataan yang


menggambarkan respons manusia (keadaan sehat atau perubahan
interaksi aktual/potensial) dari individu atau kelompok tempat anda secara
legal mengidentifikasi dan anda dapat memberikan intervensi secara pasti
untuk menjaga status kesehatan atau mengurangi, menyingkirkan, atau
mencegah perubahan.

3. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah pengembangan strategi desain untuk mencegah,
mengurangi, dan mengatasi masalah-masalah yang telah diidentifikasi
dalam diagnosis keperawatan.

4. Pengertian Pelaksanaan

Pelaksanaan keperawatan realisasi rencana tindakan untuk mencapai


tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga meliputi
pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respons klien selama
dan sesudah pelaksanaan tindakan, serta menilai data yang baru.

5. Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian dengan cara membandingkan perubahan


keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang
dibuat pada tahap perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai