Makalah Kita
Makalah Kita
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui definisi kode etik
2. Dapat mengetahui fungsi dan tujuan kode etik dalam keperawatan
3. Dapat mengetahui tipe-tipe etik dalam keperawatan
4. Dapat mengetahui prinsip-prisnsip etik dalam keperawatan
5. Dapat mengetahui trend dan issu dalam keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
2
perilaku, karakter dan motif yang baik serta ditekankan pada penetapan apa
yang baik dan berharga bagi semua orang. Secara umum terminologi etik
dan moral adalah sama. Etik memiliki terminologi yang berbeda dengan
moral bila istilah etik mengarahkan terminologinya untuk penyelidikan filosofis
atau kajian tentang masalah atau dilema tertentu.
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan. Inti dari
hal tersebut, yaitu menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan
atau pelayanan kesehatan masyarakat. Kozier berpendapat bahwa kode etik
keperawatan adalah:
3
c) Kode etik memberi kerangka pikir kepada anggota profesi untuk
membuat keputusan dalam situasi keperawatan.
d) Etika akan menunjukan standar profesi untuk kegiatan
keperawatan, standar ini akan melindungi perawat dan pasien.
Tujuan dari kode etik keperawatan pada dasarnya adalah upaya agar
para perawat dalam menjalankan tugas dan fungsinya dapat menghargai
dan menghormati martabat manusia. Secara umum tujuan etika
keperawatan yaitu menciptakan dan mempertahankan kepercayaan antara
perawat dan lien, perawat dan perawat juga antara perawat dan masyarakat.
Sedangkan tujuan etika keperawatan menurut “Nasional For Nursing (NLN)”
(pusat pendidikan tenaga keperawatan milik perhimpunan perawat Amerika
adalah sebagai berikut :
4
Bioetik Merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang
kontroversi dalam etik, menyangkut masalah biologi dan
pengobatan. Lebih lanjut, bioetik difokuskan pada pertanyaan etik
yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan,
bioteknologi, pengobatan, politik, hukum dan theologi. Pada
lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada
moralitas treatment atau inovasi teknologi dan waktu pelaksanaan
pengobatan pada manusia. Pada lingkup yang lebih luas, bioetik
mengevaluasi pada semua tindakan moral yang mungkin
membantu atau bahkan membahayakan kemampuan organism
terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua tindakan
yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam
bioetik antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan,
pemberian pelayanan kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa
bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut perawatan
kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap
masalah-masalah pelayanan kesehatan.
b. Clinical ethics/Etik Klinik
Etik klinik Merupakan bagian dari bioetik yang lebih
memperhatikan pada masalah etik selama pemberian pelayanan
pada klien. Cotoh clinical ethics : adanya persetujuan atau
penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya merespon
permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).
c. Nursing ethics
Etik Perawatan Bagian dari bioetik yang merupakan studi formal
tentang isu etik dan dikembangkan dalam tindakan keperawatan
serta dianalisis untuk mendapatkan keputusan etik.( Ramadhani
lutfy,2014)
5
individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesioanal
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak hak pasien
dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
B. Beneficience (Berbuat Baik)
Benefisiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. Kebaikan
juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan
oleh diri dan orang lain. Kadang-kadang dalam situasi pelayanan
kesehatan kebaikan menjadi konflik dengan otonomi.
C. Justice (Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan . Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar
praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan.
D. Non Maleficience (tidak merugiakan)
Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak
menimbulkan bahaya / cedera secara fisik dan psikologik.
E. Veracity (kejujuran)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan
oleh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada
setiap pasien dan untuk meyakinkan bahwa pasien sangat
mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran.
F. Fidelity (loyalty/ketaatan)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia pasien. Ketaatan, kesetiaan
adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang
dibuatnya.Kesetiaan itu menggambarkan kepatuhan perawat terhadap
kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat
adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
G. Confidentiality (kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang
klien harus dijaga privasi-nya. Apa yang terdapat dalam dokumen
6
catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan
klien. Tak ada satu orangpun dapat memperoleh informasi tersebut
kecuali jika diijin kan oleh klien dengan bukti persetujuannya. Diskusi
tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikannya pada teman
atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dicegah.
H. Akuntabilitas (accountability)
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa
tanggung jawab pasti pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk
menilai orang lain. Akuntabilitas merupakan standar pasti yang mana
tindakan seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak
jelas atau tanpa terkecuali(Masyadi Achmadi,2012)
Ada beberapa hal yang menjadi trend dan isu dalam keperawatan sebagai
contoh:
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etika kesehatan, yaitu
menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan
kesehatan masyarakat. Kode etik keperawatan Indonesia telah disusun
oleh Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia,
melalui Munas PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989. Kode
etik tersebut terdiri atas limat bab dan 16 pasal.
8
perawat yang dapat dipertanggung jawabkan. Tanggung jawab itu
langsung atau tidak langsung.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kelompok kami buat, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di
sampaikan, silahkan sampaikan kepada kami. Dan apabila ada terdapat
kesalahan kata mohon dapat mema'afkan dan memakluminya, karena
kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf, Alfa dan lupa.
DAFTAR PUSTAKA