Anda di halaman 1dari 78

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PERAN DAN KEDUDUKAN


APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

UPAYA PENINGKATAN KESADARAN SISWA DALAM MENJAGA


KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH
DI SDN KEDUNGBANTENG 02 KABUPATEN TEGAL

Disusun oleh:

Nama : Kamelia Nurul Utami


NIP : 19960923 201902 2004
Gol/Angkatan : III/32
No. Presensi : 20
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SDN Kedungbanteng 02
Coach : Agus Andriyanto, S.Sos,. M.M.
Mentor : Surito, S.Pd.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXXII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
BEKERJASAMA DENGAN BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN DAERAH KABUPATEN TEGAL
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : Upaya Peningkatan Kesadaran Siswa dalam Menjaga


Kebersihan Lingkungan Sekolah di SDN
Kedungbanteng 02 Kabupaten Tegal

Disusun oleh:

Nama : Kamelia Nurul Utami, S.Pd.


NIP : 19962309 201902 2 004

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari, Tanggal : Kamis, 27 Juni 2019
Tempat : Surakarta

Surakarta,
Mengetahui

Coach, Mentor,

AGUS ANDRIYANTO, S.Sos,. M.M SURITO, S.Pd.


Widyaiswara Ahli Muda Kepala SDN Kedungbanteng 02
NIP.19700824 199503 1 002 NIP. 19610712 198201 1 002
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,
PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : Upaya Peningkatan Kesadaran Siswa dalam Menjaga


Kebersihan Lingkungan Sekolah di SDN Kedungbanteng
02 Kabupaten Tegal
Nama : Kamelia Nurul Utami, S.Pd.
NIP : 19962309 201902 2 004
Unit Kerja : SDN Kedungbanteng 02

Telah diseminarkan:
Di : Surakarta
Hari,Tanggal : Kamis, 27 Juni 2019

Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Kamelia Nurul Utami, S.Pd.


NIP. 19960923 201902 2 004

Coach, Mentor,

AGUS ANDRIYANTO, S.Sos,. M.M SURITO, S.Pd.


Widyaiswara Ahli Muda Kepala SDN Kedungbanteng 02
NIP. 19700824 199503 1 002 NIP. 19610712 198201 1 002

Penguji,

PRASETYO BUDIE YUWONO, ME.


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 19580905 198302 1 001

iii
PRAKATA

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi dengan judul “Upaya Peningkatan
Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah di SDN
Kedungbanteng 02 Kabupaten Tegal” dengan baik. Laporan kegiatan
aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil atau
selanjutnya disebut PNS ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PNS di
SDN Kedungbanteng 02 dengan sikap perilaku PNS dan nilai dasar PNS
yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud karena bantuan
dan dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala BPSDMD Jawa Tengah beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
2. Dra. Hj. Umi Azizah selaku Bupati Tegal
3. Drs. Edi Budiyanto, M.Pd., selaku Kepala Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Tegal
4. Prasetyo Budie Yuwono, ME. selaku penguji
5. Agus Andriyanto, S.Sos., M.M., selaku coach atas semua inspirasi,
dorongan, masukan dan bimbingannya
6. Surito, S.Pd. selaku mentor atas semua arahan, motivasi, dukungan,
masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
7. Keluarga besar SDN Kedungbanteng 02 atas dukungan dan
kerjasamanya.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing selama pelatihan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
9. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.

iv
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XXXII tahun
2019.
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, penulis berharap laporan aktualisasi dan habituasi ini
dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Surakarta, Juni 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. iii
PRAKATA ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Identifikasi Isu........................................................................ 4
C. Dampak Jika Isu tidak Diselesaikan ...................................... 6
D. Rumusan Masalah ................................................................ 10
E. Tujuan ................................................................................... 11
F. Manfaat ................................................................................. 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sikap Perilaku Bela Negara .................................................. 13
B. Nilai-Nilai Dasar PNS ............................................................ 13
C. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI .............................. 22
BAB III PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi .................................................................... 27
1. Dasar Hukum ................................................................. 28
2. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi ............................ 29
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi ............................ 33
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain ............ 34
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ............................................... 36
C. Role Model ............................................................................ 37
BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan
Nilai ANEKA ........................................................................ 39
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi.............................................. 57

vi
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ........................ 59
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 63
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 64

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Identifikasi Isu ................................................................... 6


Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis ......................................................... 8
Tabel 1.3. Dampak Isu Tidak Terselesaikan ...................................... 10
Tabel 3.1 Data Guru SDN Kedungbanteng 02 .................................. 34
Tabel 3.2 Data Peserta Didik per Rombel ……………… .................. 35
Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana SDN Kedungbanteng 02…………… 36
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi ...................................... 40
Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi .................... 57
Tabel 4.3. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ………… .... 59

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Profil SDN Kedungbanteng 02 ...................................... 29


Gambar 3.2. Struktur Organisasi SDN Kedungbanteng 02 ................ 32
Gambar 3.3. Role Model Kepala SDN Kedungbanteng 02 ................ 37

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu unsur
penyelenggara pemerintah dan pembangunan, dalam rangka
pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlunya dibangun karakter
Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang memiliki integritas, profesional, netral
dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN), serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi
masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat
persatuan dan kesatuan bangsa dengan baik sesuai dengan tugasnya
untuk mencapai tujuan bangsa indonesia.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 menjelaskan bahwa
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. ASN memiliki peranan yang menentukan dalam
perwujudan visi dan misi negara. Untuk memainkan peranan tersebut,
diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang mampu
memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien dengan cara
menerapkan nilai-nilai dasar PNS.
Pemerintah Kabupaten Tegal merupakan Pemerintah Daerah yang
berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dengan luas daerah
sekitar 876.10 Km2 dan merupakan Pemerintah Daerah yang mempunyai
sumber daya potensial. Sehingga, membutuhkan pengolahan yang baik
dan benar.
Kabupaten Tegal di bawah pimpinan Hj. Umi Azizah dan Sabilillah
Ardie mempunyai visi “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Tegal yang
Sejahtera, Mandiri, Unggul, Berbudaya dan Berakhlak Mulia”. Hal ini

1
sejalan dengan pentingnya menata sumber daya manusia yang ikut
menggerakkan roda pemerintahan di Kabupaten Tegal khususnya para
Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) di
Kabupaten Tegal. Oleh karena itu, melalui Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) diharapkan CPNS tahun angkatan 2019 dari
Kabupaten Tegal mampu dan memiliki kompetensi yang lebih baik dan
mampu membawa perubahan yang signifikan bagi perkembangan
Kabupaten Tegal.
Pendidikan sebagai salah satu unsur yang dapat membantu
meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Tegal yang
saat ini masih berada di angka 67,87. Melalui pelatihan dasar diharapkan
CPNS angkatan 32 tahun 2019, mampu memahami nilai-nilai dasar PNS,
kelak dapat menjadi seorang PNS yang profesional dan mampu
mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia tersebut.
Penulis sebagai CPNS di bidang pendidikan menemukan beberapa
isu kontemporer yang dapat diangkat menjadi masalah khususnya yang
terjadi di lingkungan kerja penulis. Isu kontemporer yang penulis analisa
antara lain : kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, kurangnya tingkat kedisiplinan siswa, belum
optimalnya kerjasama antara guru dan orang tua siswa dalam memantau
perkembangan siswa, belum optimalnya fungsi perpustakaan sebagai
sumber belajar siswa, dan belum optimalnya kegiatan ekstrakurikuler.
Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukan bahwa masih
sering ditemukan siswa yang membuang sampah sembarangan. Seakan-
akan menjadi hal yang biasa, ketika membuang sampah tidak pada
tempatnya. Di kolong meja, di lantai, teras kelas, ataupun halaman
sekolah, mudah saja untuk menemukan sampah plastik bungkus jajanan.
Selain itu, masalah kurangnya kedisiplinan siswa di dalam menaati tata
tertib juga menjadi salah satu isu yang ada di SDN Kedungbanteng 02.
Misalnya masih ada siswa yang tidak mematuhi tata tertib berpakaian,
terlambat datang ke sekolah, dsb.

2
Kerjasama antara guru dan orangtua di dalam memantau
perkembangan siswa juga belum optimal. Tidak seperti di kota-kota besar,
orang tua aktif memantau perkembangan siswa, di SDN Kedungbanteng
02 mayoritas orang tua siswa bekerja sebagai petani, yang harus bekerja
dari pagi buta hingga senja. Tidak sedikit pula, siswa yang tinggal dengan
walinya (misal: kakek/nenek), tidak tinggal bersama dengan orang tua.
Sehingga, orang tua / wali cenderung menyerahkan secara penuh kepada
guru untuk mendidik dan membimbing siswa. Padahal ketika guru dan
orang tua siswa bekerja sama, siswa bisa berkembang lebih optimal.
Selain itu, di SDN Kedungbanteng 02, fungsi perpustakaan sebagai
sumber belajar siswa juga belum optimal. Sebetulnya sudah ada
perpustakaan yang seyogyanya bisa menjadi sumber belajar siswa selain
guru dan buku-buku paket di kelas. Hanya saja, karena sekolah tidak
mempunyai tenaga khusus untuk mengurus perpustakaan, pepustakaan
belum bisa difungsikan secara optimal.
Isu yang terakhir, adalah belum optimalnya kegiatan
ekstrakurikuler. Selain kegiatan intra, kegiatan ekstrakulikuler juga bisa
digunakan sebagai media siswa untuk melakukan pengembangan diri. Di
SDN Kedungbanteng 02 ada kegiatan ekstrakulikuler wajib yaitu Pramuka.
Walaupun karena banyak faktor (terlalu banyak kegiatan yang harus
dilakukan, sehingga untuk tahun ini kegiatan ekstrakulikuler wajib belum
bisa berjalan secara optimal.
Berdasarkan isu-isu di atas, penulis menyeleksi menggunakan dua
metode, yaitu Metode Aktual Problematik Kekhalayakan Layak (APKL)
dan Metode Urgen Serious Growth (USG). Selanjutnya penulis
mendapatkan isu yang menjadi isu utama, yakni kurangnya kesadaran
siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah di SDN
Kedungbanteng 02. Isu tersebut memenuhi kriteria USG tertinggi,
sehingga penulis memutuskan untuk mengangkat sebagai bahan
aktualisasi dan habituasi di SDN Kedungbanteng 02 Kabupaten Tegal.

3
B. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan
tugas sebagai Guru Kelas Ahli Pertama di instansi tempat bekerja, yaitu di
SDN Kedungbanteng 02. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari
individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar
rancangan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. whole of government (WoG),
2. pelayanan publik, dan
3. manajemen ASN.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
1. Kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah di SDN Kedungbanteng 02.
2. Kurangnya tingkat kedisiplinan siswa di SDN Kedungbanteng 02.
3. Belum optimalnya kerjasama antara guru dan orang tua siswa
dalam memantau perkembangan siswa di SDN Kedungbanteng 02
4. Belum optimalnya fungsi perpustakaan sebagai sumber belajar
siswa di SDN Kedungbanteng 02
5. Belum optimalnya kegiatan ekstrakurikuler di SDN Kedungbanteng
02.
Isu di atas dilihat dari sudut pandang penulis sebagai guru kelas.
Sebetulnya, kebersihan lingkungan sekolah di SDN Kedungbanteng 02
sudah bisa dikatakan baik. Pohon-pohon dan tanaman yang tumbuh
membuat sekolah menjadi lebih asri. Hanya saja, masih sering ditemukan
siswa yang membuang sampah sembarangan. Seakan-akan menjadi hal
yang biasa, ketika membuang sampah tidak pada tempatnya. Di kolong
meja, di lantai, teras kelas, ataupun halaman sekolah, mudah saja untuk
menemukan sampah plastik bungkus jajanan. SDN Kedungbanteng 02
dengan luas wilayah kisaran 2070 m 2 dan jumlah siswa mencapai 313
siswa, membuat warga sekolah harus lebih eksta di dalam menjaga
kebersihan lingkungan. Diperlukan kerjasama dari semua elemen. Tidak
mungkin jika hanya diserahkan kepada penjaga sekolah yang jumlahnya 2

4
orang, sedangkan siswa ataupun elemen yang lain masih belum bisa
menjaga kebersihan sekolah.
Selain itu, masalah kurangnya kedisiplinan siswa di dalam menaati
tata tertib juga menjadi salah satu isu yang ada di SDN Kedungbanteng
02. Misalnya masih ada siswa yang tidak mematuhi tata tertib berpakaian,
terlambat datang ke sekolah, dsb.
Kerjasama antara guru dan orangtua di dalam memantau
perkembangan siswa juga belum optimal. Tidak seperti di kota-kota besar,
orang tua aktif memantau perkembangan siswa, di SDN Kedungbanteng
02 mayoritas orang tua siswa bekerja sebagai petani, yang harus bekerja
dari pagi buta hingga senja. Tidak sedikit pula, siswa yang tinggal dengan
walinya (misal: kakek/nenek), tidak tinggal bersama dengan orang tua.
Sehingga, orang tua / wali cenderung menyerahkan secara penuh kepada
guru untuk mendidik dan membimbing siswa. Padahal ketika guru dan
orang tua siswa bekerja sama, siswa bisa berkembang lebih optimal.
Isu yang selanjutnya, adalah belum optimalnya fungsi perpustakaan
sebagai sumber belajar siswa. Di SDN Kedungbanteng 02, sudah ada
perpustakaan yang seyogyanya bisa menjadi sumber belajar siswa selain
guru dan buku-buku paket di kelas. Hanya saja, karena sekolah tidak
mempunyai tenaga khusus untuk mengurus perpustakaan (A.Ma.Pust),
pepustakaan belum bisa difungsikan secara optimal.
Isu yang terakhir, adalah belum optimalnya kegiatan
ekstrakurikuler. Selain kegiatan intra, kegiatan ekstrakulikuler juga bisa
digunakan sebagai media siswa untuk melakukan pengembangan diri. Di
SDN Kedungbanteng 02 ada kegiatan ekstrakulikuler wajib yaitu Pramuka.
Walaupun karena banyak faktor (terlalu banyak kegiatan yang harus
dilakukan, sehingga untuk tahun ini kegiatan ekstrakulikuler wajib belum
bisa berjalan secara optimal.

5
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan peran Pegawai Negeri
Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di identifikasi isu-
isu sebagai berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Identifikasi Kondisi yang
No. Prinsip ASN Kondisi Saat Ini
Isu Diharapkan
1. Kurangnya Pelayanan Siswa masih Siswa sadar
kesadaran Publik membuang akan pentingnya
siswa dalam sampah kebersihan
menjaga sembarangan. lingkungan dan
kebersihan Sering siswa dapat
lingkungan ditemukan membuang
sekolah di sampah-sampah sampah pada
SDN plastik dan yang tempatnya
Kedungbante lainnya di dalam dengan benar,
ng 02. maupun teras sehingga
kelas. sekolah menjadi
bersih dan
nyaman.
2. Kurangnya Manajemen Masih Meningkatnya
tingkat ASN rendahnya kedisiplinan
kedisiplinan kedisiplinan siswa SDN
siswa di SDN siswa. Kadang Kedungbanteng
Kedungbante masih 02
ng 02. ditemukan
siswa yang
berangkat
terlambat, dan
melanggar tata
tertib
berpakaian.
3. Belum Whole of Belum Optimalnya
optimalnya Government optimalnya kerjasama
kerjasama (WoG) kerjasama antara guru dan
antara guru antara guru dan orang tua siswa
dan orang tua orang tua dalam dalam
siswa dalam memantau memantau
memantau perkembangan perkembangan
perkembanga siswa, siswa.
n siswa di dikarenakan
SDN mayoritas orang
Kedungbante tua siswa
ng 02 bekerja sebagai
petani, banyak

6
juga siswa yang
tidak tinggal
bersama
dengan orang
tua, tapi dengan
walinya (misal:
kakek/nenek)
4. Belum Pelayanan Pepustakaan Sekolah dapat
optimalnya Publik belum meningkatkan
fungsi difungsikan mutu pelayanan
perpustakaan secara optimal, dengan
sebagai karena sekolah mengoptimalkan
sumber tidak fungsi
belajar siswa mempunyai perpustakaan
di SDN tenaga khusus sekolah.
Kedungbante untuk mengurus Perpustakaan
ng 02 perpustakaan dimanfaatkan
(A.Ma.Pust) dengan baik
menjadi sumber
belajar siswa di
sekolah.
5. Belum Pelayanan Belum Kegiatan
optimalnya Publik optimalnya pramuka adalah
kegiatan kegiatan ekstrakurikuler
ekstrakurikule ekstrakurikuler wajib yang
r Pramuka di Pramuka di dapat dilakukan
SDN SDN secara rutin,
Kedungbante Kedungbanteng agar terciptanya
ng 02. 02, dikarenakan siswa yang
banyaknya terampil dalam
kegiatan yang kegiatan di luar
harus dilakukan pembelajaran.
sehingga untuk
tahun ini belum
bisa
mengaktifkan
kegiatan
ekstrakurikuler
wajib.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,
perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses

7
tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni
berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak. Sedangkan
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan
setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak
atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah tersebut
terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Tabel 1.2 Analisis Isu Strategis
Kriteria A Kriteria B
Prinsip ASN Identifikasi Isu Peringkat
A P K L Ket U S G ∑

Pelayanan Kurangnya kesadaran


Publik siswa dalam menjaga Memenu
kebersihan lingkungan + + + + 5 5 5 15 I
hi syarat
sekolah di SDN
Kedungbanteng 02.
Manajemen Kurangnya tingkat Tidak
ASN kedisiplinan siswa di + + - + Memenu
SDN Kedungbanteng
02. hi syarat

8
Kriteria A Kriteria B
Prinsip ASN Identifikasi Isu Peringkat
A P K L Ket U S G ∑

Whole of Belum optimalnya


Government kerjasama antara guru
(WoG) dan orang tua siswa Memenu
dalam memantau + + + + 5 4 4 13 III
hi syarat
perkembangan siswa
di SDN
Kedungbanteng 02
Pelayanan Belum optimalnya
Publik fungsi perpustakaan
sebagai sumber Memenu
belajar siswa di SDN + + + + 5 4 5 14 II
hi syarat
Kedungbanteng 02

Pelayanan Belum optimalnya Tidak


Publik kegiatan + + + - Memenu
ekstrakurikuler di SDN
Kedungbanteng 02. hi syarat
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

KETERANGAN :
1. A = Aktual 5. U = Urgency 8. MS = Memenuhi Syarat
2. P = Problematik 6. S = Serriousness 9. TMS = Tidak Memenuhi
3. K = Khalayak 7. G = Growth
4. L = Layak

Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada Tabel 1.2.


Analisis Isu Strategis, ditetapkan isu paling prioritas yakni “Kurangnya
kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah di SDN
Kedungbanteng 02” dengan perolehan skor USG 15.

9
B. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode
USG akan memiliki dampak ketika tidak dilaksanakan. Dampak dari isu
yang tidak dilaksanakan tersaji dalam Tabel 1.3 berikut:
Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
Pelayanan Kurangnya kesadaran Kurangnya kesadaran siswa
Publik siswa dalam menjaga dalam menjaga kebersihan
kebersihan lingkungan lingkungan sekolah akan
sekolah di SDN mengakibatkan lingkungan
Kedungbanteng 02 sekolah menjadi kotor. Jika
lingkngan kotor, kita tidak akan
betah dalam melakukan baragam
aktifitas. Lingkungan kotor akan
menimbulkan dampak negatif.
Sehingga kegiatan belajar
mengajarpun menjadi sedikit
terhambat. Dan siswa menjadi
malas dalam belajar dan sulit
untuk menangkap materi yang
diberikan oleh guru jika kondisi
lingkungan kurang bersih. Selain
itu, ketika kesadaran siswa akan
kebersihan lingkungan rendah,
siswa akan terbiasa untuk tidak
peduli dengan lingkungan
sekitarnya hingga ia dewasa.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

10
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi
isu dengan menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan core
issue yakni kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan
lingkungan sekolah di SDN Kedungbanteng 02.

Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi


melalui habituasi adalah:
1. Bagaimana cara meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah di SDN
Kedungbanteng 02?
2. Bagaimana Nilai Dasar ASN (ANEKA) dapat diimplementasikan
selama kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja?
3. Bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat memberikan
kontribusi terhadap visi misi SDN Kedungbanteng 02?
Gagasan Pemecahan Isu pada unit kerja SDN Kedungbanteng 02
adalah “Upaya Peningkatan Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan
Lingkungan Sekolah di SDN Kedungbanteng 02 Kabupaten Tegal ”.

E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini
adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan untuk dapat menyelesaikan isu yang menjadi
topik permasalahan dalam rangka meningkatkan kebersihan
lingkungan sekolah di SDN Kedungbanteng 02.
2. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN ke dalam setiap kegiatan
habituasi yang dilakukan di satuan kerja.
3. Melaksanakan kegiatan yang bisa berkontribusi terhadap visi dan misi
SDN Kedungbanteng 02.

11
F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang ASN.
2. Bagi Satuan Kerja
Meningkatan kebersihan lingkungan sekolah serta mewujudkan visi
dan misi di SDN Kedungbanteng 02.
3. Bagi Peserta Didik
Membantu mengoptimalisasi kegiatan penanaman karakter “cinta
kebersihan dan lingkungan”.
4. Bagi Masyarakat
Peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang berkualitas

12
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum
Sekolah Dasar Negeri dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya, berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dasar hukum pelaksanaan tugas berupa Undang-Undang,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan dan Keputusan
Menteri, serta dapat pula berupa Surat Edaran Direktur Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah maupun kebijakan lainnya. Berikut
dasar hukum pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekolah Dasar Negeri
antara lain:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
b. Undang-undang No. 20 tahun 2003; tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
d. Undang-undang No. 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen
Dilihat dari dasar hukum yang mengatur pelaksanaan tugas dan
bekerjanya Sekolah Dasar Negeri seperti yang disebutkan diatas, maka
sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003;
tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa peserta didik adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
Menurut pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003, yaitu:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

13
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan menurut Pasal 17
Undang-undang No. 20 tahun 2003, yaitu:

1. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi


jenjang pendidikan menengah.
2. Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang sederajat.
3. Ketentuan mengenai pendidikan dasar sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.

2. Identitas Sekolah
SDN Kedungbanteng 02 terletak di Jalan Sentana No. 2 Kec.
Kedungbanteng Kab. Tegal, merupakan Sekolah Dasar Negeri yang
mempunyai SK izin operasional 1910-01-01. Sekolah yang memiliki luas
tanah 2070 m2 ini adalah sekolah kedua di Desa Kedungbanteng, setelah
SDN Kedungbanteng 01. Pembelajaran di SDN Kedungbanteng 02
menggunakan pembelajaran Kurikulum 2013. SDN Kedungbanteng 02
adalah Sekolah Dasar yang menjalankan aktifitas belajar mengajarnya
pada pagi hari. Sekolah berstatus Negeri ini memiliki Nomor Pokok
Sekolah Nasional (NPSN) 20325168. Selain itu, SDN Kedungbanteng 02
bisa dikategorikan sebagai SD inti, karena merupakan SD yang
mempunyai peranan sebagai pusat pengembangan pada tingkat gugus
dan secara institusional memiliki sarana prasarana dan guru / tenaga
kependidikan yang menunjang upaya peningkatan mutu pendidikan.

SDN Kedungbanteng 02 saat ini dipimpin oleh Surito, S.Pd. saat ini
terus berbenah dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas yang dapat
disajikan di SDN Kedungbanteng 02. Selain itu penanaman pengetahuan
di SDN Kedungbanteng 02 terus dilakukan. Saat ini, jumlah peserta didik

14
yang ada di SDN Kedungbanteng 02 dari kelas I sampai kelas VI
mencapai 313 siswa.

Gambar 3.1 Profil SDN Kedungbanteng 02

(Sumber: Dokumen Sekolah, 2019)

Data untuk mengenal SDN Kedungbanteng 02 adalah sebagai berikut:


a. Nama Sekolah : SDN Kedungbanteng 02
b. NPSN : 20325168
c. Bentuk Pendidikan : SD
d. Status kepemilikan : Negeri
e. SK Izin Operasional : 1910-01-01
f. Tanggal SK : 1910-01-01
g. Alamat : Jalan Sentana No. 2 Kec.
Kedungbanteng Kab. Tegal (52472)
h. Email : sdnkedungbanteng2@gmail.com

3. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Organisasi

a. Visi SDN Kedungbanteng 02

Visi misi sekolah merupakan gambaran kondisi yang ingin dicapai


oleh sekolah di masa depan. SDN Kedungbanteng 02 memiliki visi
“Unggul dalam prestasi berdasarkan Iman dan Taqwa serta berwawasan
lingkungan”.

15
b. Misi SDN Kedungbanteng 02
Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu organisasi harus
ada, apa yang harus dilakukannya dan bagaimana melakukannya untuk
mewujudkan visi tersebut. Adapun misi dari SDN Kedungbanteng 02
untuk mencapai visi tersebut adalah :
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga
setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang
dimiliki.
2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
3) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi
dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
4) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan
juga budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam
bertindak.
5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga
sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah
(stakeholder) untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan
sekolah.
c. Nilai-Nilai Organisasi SDN Kedungbanteng 02
Nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pelaksanaan tugas di SDN
Kedungbanteng 02 adalah sebagai berikut:
1) Integritas
Komitmen untuk selalu menyelaraskan antara pikiran, perkataan dan
perbuatan dalam melaksanakan tugasnya.
2) Tanggung Jawab
Kesadaran akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun
yang tidak disengaja untuk berbuat sebagai perwujudan kesadaran
adan kewajibanya

16
3) Profesionalisme
Kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik
dan benar dan juga komitmen dari para anggota dari sebuah profesi
untuk meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan
4) Kreatif dan Inovatif
Mampu berkreativitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu
melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
sudah dikenal sebelumnya.
d. Tujuan Organisasi
Tujuan pendidikan dasar secara umum adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara khusus
tujuan pendidikan di SDN Kedungbanteng 02 adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan nilai rata-rata Ujian Sekolah diatas SKL.
b. Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bidang akademik dan non
akademik.
c. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
d. Mengembangkan budi pekerti siswa melalui tata krama dalam
pergaulan sehari-hari.
e. Meningkatkan minat belajar siswa yang meliputi membaca, menulis,
dan berhitung.
f. Meningkatkan profesionalisme guru melalui KKG, penataran dan
pendidikan kualifikasi guru.
g. Meningkatkan disiplin waktu, belajar, berpakaian, dan administrasi
kelas maupun sekolah.

17
4. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi Guru
a. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan prasyarat mutlak yang harus dimiliki
oleh setiap lembaga pendidikan. Adapun struktur organisasi SDN
Kedungbanteng 02 disajikan dalam Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Struktur Organisasi SDN Kedungbanteng 02

KEPALA SEKOLAH
Surito, S.Pd.

Jabatan Fungsional Jabatan Struktural

Guru Kelas & Mapel Varianto Didi A. (Perpustakaan)

Siti Nur'aeni (1A) Nurkholis (Penjaga Sekolah)


Alin Perwitha Sari (1B) Haeydi T. (Penjaga Sekolah)
Alin Afimisantri (2A)
Sri Hartati (2B)
Dwiana Variawati (3A)
Kamelia Nurul Utami (3B)
Jafar Isbandi (4A)
Tri Apriyanti (4B)
Ervina Rochmawati (5A)
Suharti (5B)
Kholilah (6A)
Muhaemin (6B)
Bambang Kusprianto (Olahraga)
Mufti Ismojo (Olahraga)
Siti Munawaroh (Agama)
Suci Wulandari (Agama)
Henny Setyowati (Guru)

18

Varianto Didi Anggoro


b. Job Deskripsi
Masing-masing dari perangkat sekolah memiliki tugas pokok dan
fungsi yang berbeda. Adapun tugas pokok dan fungsi dari perangkat
sekolah adalah sebagai berikut:
1) Kepala Sekolah:
a) Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah,
maupun jangka panjang.
b) Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah.
c) Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan
arahan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.
d) Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal,
memanfaatkan sarana/prasarana secara optimal dan merawat
sarana prasarana milik sekolah
2) Guru Kelas:
a) Pengelolaan kelas
b) Penyelenggaraan administrasi kelas
c) Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik
d) Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
e) Pencatatan mutasi anak didik
f) Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar
3) Pustakawan sekolah:
a) Perencanaan pengadaan buku atau bahan pustaka atau media
elektronika.
b) Pelayanan perpustakaan
c) Perencanaan pengembangan perpustakaan
d) Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku atau bahan pustaka
atau media elektronika
e) Inventarisasi dan pengadministrasian
f) Penyimpanan buku atau bahan pustaka dan media elektronika
g) Menyusun tata tertib perpustakaan
h) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara
berkala

19
5. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain
SDN Kedungbanteng 02 memiliki 1 kepala sekolah, 16 guru, dan 4
Staf. Berikut ini adalah daftar nama guru dan staf di SDN Kedungbanteng
02 beserta jabatannya:
Tabel 3.1 Data Guru SDN Kedungbanteng 02 Tahun 2019
No. Nama/NIP Jabatan Status Pegawai
1. Surito, S.Pd. Kepala
PNS
NIP. 19610712 198201 1 002 sekolah
2. Siti Munawaroh, S.Pd.I
Guru PAI PNS
NIP. 19771013 200501 2 004
3. Muhaemin, S.Pd.
Guru Kelas PNS
NIP. 19690903 200801 1 004
4. Siti Nur Aeni, S.Pd.Sd
Guru Kelas PNS
NIP. 198208092009012006
5. Jafar Isbandi, S.Pd.Sd
Guru Kelas PNS
NIP. 198405202006041004
6. Kholilah, S.Pd.
Guru Kelas PNS
NIP. 196501162005012001
7. Ervina R., S.Pd.
Guru Kelas PNS
NIP. 198204162014062003
8. Bambang Kusprianto Guru
PNS
NIP. Olahraga
9. Mufti Ismoyo, S.Pd. Guru
PNS
NIP. 196911212000071001 Olahraga
10. Alin Afimisantri
Guru Kelas GTT
NIP. -
11. Alin Perwitha Sari
Guru Kelas GTT
NIP. -
12. Dwiana Variawati
Guru Kelas GTT
NIP. -
13. Sri Hartati
Guru Kelas GTT
NIP. -
14. Suci Wulandari
Guru Kelas GTT
NIP. -
15. Suharti
Guru Kelas GTT
NIP. -
16. Tri Apriyanti
Guru Kelas GTT
NIP. -
17 Henny Setyowati
Guru GTT
NIP. -
18 Varianto Didi Anggoro
NIP. – Perpust GTT

20
19 Nurkholis
Penjaga PNS
NIP. 196905112007011011
20 Haeydi Triawan
Penjaga GTT
NIP. -
21 Kamelia Nurul Utami
Guru Kelas CPNS
NIP. 19960923 201902 2 004

Adapun jumlah siswa di SDN Kedungbanteng adalah 313 siswa


yang terbagi menjadi 12 rombongan kelas. Berikut tabel siswa SDN
Kedungbanteng 02 dan rombongan belajarnya.

Tabel 3.2 Jumlah Peserta Didik per Rombel


Jumlah Siswa
No. Nama Rombel
L P Total
1. Kelas 1A 11 17 28
2. Kelas 1B 12 11 23
3. Kelas 2A 10 12 22
4. Kelas 2B 11 10 21
5. Kelas 3A 17 12 29
6. Kelas 3B 18 14 32
7. Kelas 4A 20 15 35
8. Kelas 4B 18 14 32
9. Kelas 5A 14 11 25
10. Kelas 5B 9 15 24
11. Kelas 6A 17 4 21
12. Kelas 6B 5 16 21
Total 162 151 313

21
Adapun uraian sarana prasarana yang ada di SDN
Kedungbanteng 02 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Sarana dan Prasarana SDN Kedungbanteng 02


Panjang Lebar Jumlah
No Jenis Prasarana Nama
(m) (m)
1 Ruang Kelas Ruang Kelas 1-6 7.25 7.2 12
2 Ruang Guru Ruang Guru 7.0 7.0 1
Ruang Kepala Ruang Kepala
3 7.0 7.0 1
Sekolah Sekolah
4 Ruang Komputer Ruang Komputer 7.15 4.85 1
Ruang Ruang
5 7.8 4.85 1
Perpustakaan Perpustakaan
6 Musholla Musholla 5.0 4.85 1
Kamar Mandi
7 Kamar Mandi Guru 2 2 2
Guru
Kamar Mandi Kamar Mandi
8 2 2 7
Siswa Siswa
Sumber: Dokumentasi Sekolah 2019

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa bangunan dan


ruang belajar yang ada di SDN Kedungbanteng 02 sudah cukup
memadai untuk digunakan, dimanfaatkan dan dikembangkan dalam
menunjang kegiatan pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan
yang diharapkan.

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Menurut
Pasal 5 tugas utama guru yaitu mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah.

22
Sesuai dengan Pasal 6, uraian Kewajiban Guru dalam
melaksanakan tugas adalah
1. Merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan
pembelajaran/ bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi
hasil pembelajaran/ bimbingan, serta melaksanakan
pembelajaran/perbaikan dan pengayaan.
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akedemik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, ilmu, dan teknologi.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis
kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam
pembelajaran.
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hokum, dan kode
etik guru, serta nilai agama dan etika, dan
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

C. Role Model
Gambar 3.3 Role Model Kepala SDN Kedungbanteng 02

Sosok yang saya jadikan teladan dalam bekerja adalah


Bapak Surito, S.Pd. merupakan sosok Kepala Sekolah di SDN
Kedungbanteng 02. Beliau diangkat menjadi CPNS pada bulan Januari
Tahun 1982 dan menjadi PNS pada 1 Desember 1983. Beliau lahir di

23
Tegal, 12 Juli 1961 (58 th). Beliau telah menjadi Kepala Sekolah di
beberapa sekolah di Kecamatan Kedungbanteng.

Kunci sukses Bapak Surito adalah selalu ingat pada Yang Maha
Kuasa, beliau juga selalu menerapkan prinsip kedisiplinan dan mencintai
pekerjaan. Beliau orang yang tekun dan ulet. Sejak dulu, beliau selalu
ambil peran di dalam organisasi. Saat ini pun, beliau mejabat sebagai
Ketua Kwarran Gerakan Pramuka Kedungbanteng. Bahkan 2 periode.
Melihat dari pengalaman organisasi yang beliau ikuti, tentu tidak
diragukan lagi kemampuannya dalam memimpin dan memanajerial.
Beliau juga tidak segan untuk membaur bersama guru-guru dan akrab
dengan guru-guru di SDN Kedungbanteng 02.

Banyak hal yang bisa penulis teladani dari sosok Bapak Surito. Hal
pertama yang dapat penulis ambil adalah bahwa menjadi seorang
pemimpin itu harus menunjukan kepribadian yang bertanggung jawab atas
apa yang telah diamanatkan kepadanya. Beliau adalah seorang pemimpin
yang mampu memberikan keteladanan kinerja yang optimal kepada
bawahannya dan menunjukan integritas dalam menjalankan tugasnya
sebagai Kepala SDN Kedungbanteng 02. Beliau tidak hanya memerintah
kepada bawahanya, akan tetapi mencontohkan dan turun langsung untuk
memastikan pekerjaanya berjalan dengan baik.

Tindakan-tindakan yang beliau lakukan di sekolah sejalan dengan


nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA, yang meliputi Akuntabilitas (integritas,
tanggung jawab, transparan), Nasionalisme (kemanusiaan, persatuan,
kekeluargaan), Etika Publik, Komitmen mutu (nyata, kehandalan,
kompetensi), dan Anti Korupsi (kejujuran, disiplin, kerja keras, dan berani).

Sebagai seorang pendidik, sudah selayaknya penulis harus


mempunyai integritas dan tanggung jawab yang tinggi kepada tugas
pokok dan fungsinya sebagai seorang yang memberi pengajaran dan
pendidikan kepada peserta didik sehingga tidak hanya mengajar
pengetahuan semata, akan tetapi bisa menjadi contoh dan teladan yang
baik bagi peserta didik.

24
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan


Nilai ANEKA
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS yang terdiri atas
nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan
Anti korupsi (ANEKA) telah diterapkan di SD Negeri Kedungbanteng
02 Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal selama 30 hari
selama bulan Mei – Juni 2019 pada hari efekif kegiatan belajar.
Kegiatan aktualisasi nilai dasar yang telah dilakukan antara lain:

1. Visioning melalui perenungan tentang permasalahan lingkungan


(Bukan Sampah Biasa)
2. Pembuatan Ecobrick untuk menyulap sampah plastik
3. Pembuatan KRETONG (Kreasi Tong sampah)
4. Pembuatan SPL (Slogan Peduli Lingkungan)
5. Cleanest Class Contest (3C)

Adapun uraian pelaksanaan kegiatan dan keterkaitan nilai dasar


ANEKA dengan kegiatan disajikan dalam tabel di bawah ini.

25
Tabel 3.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika


Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Visioning 1. Melakukan 1. Terlaksananya Etika Publik: Diwujudkan Kegiatan visioning Kegiatan ini Kurangnya
melalui koordinasi koordinasi yang dalam sikap yang ramah BUKAN SAMPAH mencerminkan kesadaran siswa
perenungan dengan Kepala baik dengan kepala dalam berkoordinasi, BIASA dalam nilai organisasi di dalam menjaga
tentang Sekolah untuk sekolah sehingga melakukan sikap senyum, upaya mencapai yang kebersihan
permasalaha membahas menghasilkan saran sapa, dan salam (Respect, misi sekolah profesional, lingkungan
n lingkungan kegiatan serta rekomendasi Kedewasaan) yaitu: inovatif serta sekolah, siswa
(Bukan Visioning Bukan untuk kegiatan bertanggung acuh terhadap
Sampah Sampah Biasa Bukan Sampah Menerapkan jawab kebersihan
Akuntabilitas: Diwujudkan

26
Biasa) Biasa manajemen lingkungan.
dengan sikap percaya dari
partisipatif
kepala sekolah untuk
dengan
melaksanakan kegiatan
melibatkan
Asal : (kepercayaan)
seluruh warga
Tupoksi sekolah dan
Nasionalisme : diwujudkan kelompok
Guru dalam kegiatan musyawarah kepentingan yang
untuk mencapai mufakat terkait dengan
(Musyawarah, sekolah
Menghormati keputusan) (stakeholder)
untuk
meningkatkan
kepedulian
terhadap
lingkungan
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Melakukan 2. Tercapainya Etika Publik: Diwujudkan sekolah.
koordinasi kesepakatan dalam sikap ramah saat
dengan rekan dengan guru kelas berkoordinasi, serta
guru mengenai mengenai kegiatan memanfaatkan waktu untuk
kegiatan Bukan visioning Bukan berkoordinasi dengan efisien
Sampah Biasa. Sampah Biasa. dan efektiv (respect, efisien
dan efektiv).

Akuntabilitas : diwujudkan
dalam sikap saling percaya
antara kedua belah pihak

27
dalam merancang kegiatan
serta bertanggung jawab
terhadap kegiatan yang akan
dirancang (Kepercayaan,
Tanggung jawab)

3. Menyusun 3) Tersusunnya Akuntabilitas: diwujudkan


rancangan materi materi tentang dalam pemberian informasi
tentang permasalahan kepada semua warga
permasalahan lingkungan yang sekolah, baik guru maupun
lingkungan yang terjadi di sekitar siswa, mengenai kegiatan.
terjadi di sekitar siswa Serta pemasangan informasi
di setiap ruang kelas
(menyiapkan (kejelasan)
gambar dan
video mengenai Komitemen Mutu:
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
kondisi diwujudkan dengan
lingkungan kotor, perancangan kegiatan yang
contoh gambar mengutamakan kualitas
dan video kegiatan sehinga bisa
lingkungan berjalan lancar (orientasi
bersih, contoh mutu, efisien dan efektiv)
gambar benda-
benda yang
dibuat dari
sampah)

4. Melakukan 4) Siswa menjadi Akuntabilitas: diwujudkan

28
kegiatan visioning paham dan sadar dengan melaksanakan
melalui tentang pentingnya kegiatan yang sudah
perenungan menjaga dirancang (tanggung jawab,
tentang lingkungan agar konsistensi)
permasalahan tidak menyebabkan
lingkungan. permasalahan Nasionalisme: Perenungan
lingkungan. tentang masalah lingkungan
(menampilkan sekitar bisa menambah rasa
gambar dan cinta tanah air
video mengenai
kondisi
lingkungan kotor,
lingkungan
bersih, meminta
siswa untuk
membandingkan,
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
menampilkan
contoh
pengelolaan
sampah menjadi
barang yang
berguna,
memotivasi siswa
untuk melakukan
hal yang serupa)

29
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Pembuatan 1. Melakukan 1. Terlaksananya Etika Publik: Diwujudkan Kegiatan Melalui Sampah plastik
Ecobrick koordinasi koordinasi yang dalam sikap yang ramah pembuatan penerapan akan dibakar
untuk dengan Kepala baik dengan dalam berkoordinasi, Ecobrick dalam nilai-nilai dasar sehingga
menyulap Sekolah untuk kepala sekolah melakukan sikap senyum, upaya mencapai ASN (ANEKA) mencemari tanah
sampah membahas sehingga sapa, dan salam (Respect, misi sekolah dalam (tanah menjadi
plastik kegiatan menghasilkan Kedewasaan) yaitu: kegiatan ini, tidak subur) dan
Pembuatan saran serta diharapkan udara (polusi
Asal : Ecobrick rekomendasi Akuntabilitas: Diwujudkan Menumbuhkan akan mampu udara akibat
untuk kegiatan dengan sikap percaya dari semangat meningkatkan pembakaran
Inovasi yang keunggulan
disetujui Pembuatan kepala sekolah untuk nilai sampah)
Ecobrick melaksanakan kegiatan secara intensif tanggung
atasan kepada seluruh
(Kepercayaan) jawab, kreatif

30
warga sekolah. dan inovatif,
serta orientasi
mutu sebagai
ASN tenaga
pendidik yang
bertugas di
SDN
Kedungbanten
g 02
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Melakukan 2) Tercapainya Etika Publik: Diwujudkan
koordinasi kesepakatan dalam sikap ramah saat
dengan guru dengan guru kelas berkoordinasi, serta
kelas mengenai mengenai kegiatan memanfaatkan waktu untuk
kegiatan pembuatan berkoordinasi dengan efisien
pembuatan Ecobrick bersama dan efektiv (respect, efisien
Ecobrick siswa dan efektiv).
bersama siswa
Nasionalisme : diwujudkan
(cara membuat dalam kegiatan musyawarah
ecobrick, teknis untuk mencapai mufakat
pelaksanaan

31
(kesepakatan dengan rekan
pembuatan guru) terkait kegiatan
ecobrick, jadwal pembuatan ecobrick
pelaksanaan) (Musyawarah,
Menghormati keputusan)
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Membuat 3) Siswa mengetahui Akuntabilitas:
pengumuman adanya kegiatan Diwujudkan dalam bentuk
tentang kegiatan pembuatan pemberitahuan kepada
pembuatan Ecobrick dengan seluruh siswa tentang
Ecobrick kepada jelas kegiatan pembuatan
siswa Ecobrick (transparansi,
(memberitahu keadilan)
siswa agar
membawa alat-alat
yang digunakan di
dalam pembuatan
ecobrick: botol

32
bekas, tongkat
kayu, sampah-
sampah plastik
yang sudah
dibersihkan)
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Melaksanakan 4) Terlaksananya Komitmen Mutu:
kegiatan kegiatan pembuatan ecobrick adalah
pembuatan pembuatan inovasi yang efektif dan
Ecobrick Ecobrick efisien dalam mengurangi
jumlah sampah plastik di
(Guru lingkungan sekolah
mengenalkan
kepada siswa Anti Korupsi
tentang apa itu (Peduli, Kepedulian
ecobrick, manfaat, terhadap lingkungan
dan cara sekolah)
pembuatan. Guru

33
mendemonstrasik Etika Publik
an pembuatan (Kebajikan, Orientasi
ecobrick, guru organisasi)
membimbing
siswa untuk
membuat
ecobrick, siswa
membuat ecobrick
secara mandiri,
pengumpulan
ecobrick siswa
secara bertahap
dan
berkelanjutan)
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Pembuatan 1. Melakukan 1) Terlaksananya Etika Publik: Kegiatan Melalui Jumlah tempat
KRETONG koordinasi koordinasi yang Diwujudkan dalam sikap pembuatan penerapan sampah yang
(Kreasi dengan kepala baik dengan yang ramah dalam KRETONG nilai-nilai dasar terbatas dan agak
Tong sekolah terkait kepala sekolah berkoordinasi, melakukan (Kreasi Tong ASN (ANEKA) jauh dari kelas,
Sampah) kegiatan sehingga sikap senyum, sapa, dan Sampah) dalam dalam mengakibatkan
pembuatan menghasilkan salam (Respect, upaya mencapai kegiatan ini, siswa cenderung
Asal : KRETONG saran serta Kedewasaan) misi sekolah diharapkan membuang
rekomendasi yaitu: akan mampu sampah
Inovasi yang untuk kegiatan meningkatkan sembarangan.
disetujui pembuatan Akuntabilitas: Diwujudkan Menerapkan nilai tanggung Membuang
atasan KRETONG dengan sikap percaya dari manajemen jawab, kreatif sampah
kepala sekolah untuk partisipatif dan inovatif, sembarangan

34
melaksanakan kegiatan dengan sebagai ASN akan
(kepercayaan) melibatkan yang bertugas mengakibatkan
seluruh warga di SDN bau tak sedap,
sekolah dan Kedungbanten pemandangan tak
kelompok g 02 enak, bisa
kepentingan yang menyebabkan
terkait dengan banjir,
sekolah pencemaran
(stakeholder) lingkungan, dan
untuk mendatangkan
meningkatkan berbagai
kepedulian penyakit.
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Melaksanakan 1) Tersedianya Etika Publik: Diwujudkan terhadap
koordinasi Konsep kegiatan dalam sikap ramah saat lingkungan
dengan rekan- pembuatan berkoordinasi, serta sekolah.
rekan guru KRETONG memanfaatkan waktu untuk
untuk berkoordinasi dengan efisien
membahas dan efektiv (respect, efisien
konsep serta dan efektiv).
pelaksanaan
dari pembuatan Akuntabilitas : diwujudkan
KRETONG dalam sikap saling percaya
antara kedua belah pihak

35
dalam merancang kegiatan
serta bertanggung jawab
terhadap kegiatan yang akan
dirancang (Kepercayaan,
Tanggung jawab)
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Menyiapkan 2) Adanya peralatan Komitemen Mutu:
peralatan yang yang diperlukan diwujudkan dengan
diperlukan untuk untuk pembuatan perancangan kegiatan yang
pembuatan KRETONG. mengutamakan kualitas
KRETONG kegiatan sehinga bisa
bersama berjalan lancar (orientasi
dengan siswa, mutu, efisien dan efektiv).
seperti : Ember
bekas, Cat, Etika Publik: diwujudkan
Kuas, Pensil dengan perancangan
kegiatan yang dilakukan
(Guru

36
bersama-sama,
mengelompokan
siswa, karena melibatkan seluruh warga
pembuatan sekolah (kebersamaan)
KRETONG akan
dilakukan
secara
berkelompok)
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Pelaksanaan 3) Terlaksananya 4. Etika Publik:
kegiatan kegiatan Diwujudkan dengan
pembuatan pembuatan lancarnya kegiatan yang
KRETONG KRETONG dilaksanakan bersama
dengan baik dan siswa serta guru
(Siswa lancar sehingga (kebersamaan). Selain
membersihka bisa menciptakan itu kegiatan ini
ember bekas lingkungan merupakan inovasi yang
yang akan sekolah yang asri sangat bermanfaat bagi
dibuat tong dan nyaman lingkungan sekolah.
sampah,
membuat pola Akuntabilitas:

37
pada ember Diwujudkan dengan
menggunakan terselenggaranya
pensil, dan kegiatan yang telah
melukis dengan dirumuskan bersama
cat yang sudah sehingga itu merupakan
disediakan) bagian dari tanggung
jawab yang harus
dikerjakan dengan baik.

Komitemen Mutu:
Diwujudkan dalam
kegiatan yang terarah dan
tertata dengan rapi
sehingga kegiatan bisa
berjalan dengan lancar
(orientasi mutu)
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Pembuatan 1. Membuat desain 1) Adanya desain /  Komitmen Mutu Kegiatan Melalui Siswa mudah
SPL / rancangan rancangan slogan (Pembuatan slogan peduli pembuatan SPL penerapan lupa dan lalai
(Slogan slogan peduli peduli lingkungan lingkungan sangat efektif (Slogan Peduli nilai-nilai dasar akan pentingnya
Peduli lingkungan yang baik dan dan efisien dalam Lingkungan) ASN (ANEKA) menjaga
Lingkungan) bersama siswa berkualitas menggencarkan program bertema dalam kebersihan
peningkatan kebersihan kebersihan kegiatan ini, lingkungan
(guru mengajak lingkungan sekolah) lingkungan diharapkan
(Asal : siswa untuk dalam upaya akan mampu
Inovasi yang membuat  Anti Korupsi mencapai misi meningkatkan
disetujui konsep slogan di (Peduli dan tanggung sekolah yaitu: nilai Integritas
atasan) atas selembar jawab, yaitu pembuatan dan Inovatif
kertas) slogan merupakan Menerapkan sebagai ASN

38
kepedulian penulis dalam manajemen tenaga
meningkatkan kebersihan partisipatif pendidik yang
lingkungan sekolah serta dengan bertugas di
melakukan tugasnya melibatkan SDN
dengan penuh tanggung seluruh warga Kedungbanten
jawab) , sekolah dan g 02
kelompok
kepentingan yang
terkait dengan
sekolah
(stakeholder)
untuk
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Konsultasi 2) Disetujuinya salah Komitemen Mutu: meningkatkan
rancangan / satu rancangan / Diwujudkan dalam kepedulian
desain slogan desain slogan dari merancang kegiatan tetap terhadap
dengan kepala hasil musyawarah mengutamakan kualitas lingkungan
sekolah (orientasi mutu, inovatif) sekolah.

Nasionalisme
Sila keempat, melakukan
musyawarah dengan atasan
untuk memilih desain slogan
yang tepat)

39
3. Pembuatan / 3) Terbentuknya Komitmen Mutu
pencetakan slogan yang (Efektif dan efisien, yaitu
slogan berkualitas pembuatan slogan edukatif
sangat efektif dan efisien
dalam menggencarkan
program peningkatan
kebersihan lingkungan
sekolah)

Etika Publik:
Diwujudkan dengan
pencetakan slogan untuk
menumbuhkan kepedulian
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
dan empati siswa terhadap
lingkungan.

4. Pemasangan 4. Terpasangnya 4. Akuntabilitas:


slogan di titik-titik slogan edukatif di Diwujudkan dengan
tertentu di sekolah titik-titik strategis sosialisasi kepada warga
di sekolah secara sekolah dengan jelas dan
jelas menyeluruh (kejelasan)

Komitmen Mutu:

40
Diwujudkan dengan
pemasangan slogan
edukatif di titik-titik
tertentu (efesien dan
efektiv)

5 Cleanest 1. Melaksanakan 1. Terlaksananya Etika Publik: Kegiatan Melalui Siswa tidak


Class koordinasi dengan koordinasi yang Diwujudkan dalam sikap Cleanest Class penerapan berlomba-lomba
Contest Kepala Sekolah baik dengan yang ramah dalam Contest (3C) nilai-nilai dasar di dalam menjaga
(3C) kepala sekolah berkoordinasi, melakukan dalam upaya ASN (ANEKA) kebersihan
sehingga sikap senyum, sapa, dan mencapai misi dalam lingkungan, siswa
(Asal : menghasilkan salam (Respect, sekolah yaitu: kegiatan ini, pasif dan abai
Inovasi yang saran serta Kedewasaan) diharapkan terhadap
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
disetujui rekomendasi Akuntabilitas: Diwujudkan Menerapkan akan mampu kebersihan
atasan) untuk kegiatan dengan sikap percaya dari manajemen meningkatkan kelasnya.
3C kepala sekolah untuk partisipatif nilai tangung
melaksanakan kegiatan dengan jawab dan
(Kepercayaan) melibatkan profesionalis
seluruh warga me sebagai
sekolah dan ASN tenaga
kelompok pendidik yang
2. Berkoordinasi kepentingan yang bertugas di
2. Koordinasi ini Akuntabilitas:
dengan rekan terkait dengan SDN
menghasilkan Diwujudkan dalam sikap
guru tentang sekolah Kedungbanten
konsep kegiatan secara teliti dan seksama
pembuatan (stakeholder) g 02

41
yang jelas dan untuk merencanakan
konsep kegiatan untuk
rinci serta jadwal kegiatan (tanggung jawab,
Cleanest Class meningkatkan
pelaksanaan kepercayaan)
Contest (3C) kepedulian
kegiatan
Komitmen Mutu: terhadap
Diwujudkan dalam lingkungan
merancang kegiatan tetap sekolah.
mengutamakan kualitas
(orientasi mutu, inovatif)
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Dampak Jika
Tahapan dengan ANEKA terhadap Visi nilai-nilai Kegiatan
No Kegiatan Output/Hasil
Kegiatan Misi organisasi Tidak
Organisasi Terselesaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Membuat 3) Adanya jadwal Akuntabilitas:
jadwal kegiatan dan Diwujudkan dengan
kegiatan dan pengumuman sosialisasi kepada warga
pengumuman sekolah dengan jelas dan
ke semua menyeluruh (kejelasan)
kelas
Nasionalisme:
Pemberian pengumuman
secara adil

42
4.Melaksanakan 4.Terselenggaranya Etika Publik:
Kegiatan Cleanest kegiatan Kegiatan Diwujudkan dalam sikap
Class Contest (3C) Cleanest Class secara bersama-sama
Contest (3C) mempersiapkan dan
dengan lancar menjalankan kegiatan
(kebersamaan)

Anti Korupsi
Guru kelas dan siswa
bekerja keras untuk
membersihkan dan
memperindah ruang kelas
agar bisa menjadi yang
terbaik
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di SDN Kedungbanteng 02 mulai tanggal 16 Mei – 25 Juni 2019.

Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi di SDN Kedungbanteng 02

Minggu ke/ Bulan


No. Kegiatan Mei Juni Bukti Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. BSB (Bukan Sampah Biasa)  Libur Akhir a) Hasil konsultasi dengan KS
Visioning melalui perenungan tentang Ramadhan b) Foto kegiatan
permasalahan lingkungan  Libur c) Video kegiatan
Kenaikan Isa d) Materi perenungan
2. ECOBRICK Al Masih a) Hasil konsultasi dengan KS
Pembuatan Ecobrick untuk menyulap  Libur Hari b) Sampel dari hasil ecobrick siswa
Pancasila c) Foto kegiatan
sampah plastik
 Libur Hari d) Video kegiatan

43
3 KRETONG Raya Idul
Fitri 1440 H a) Hasil konsultasi dengan KS
Pembuatan KRETONG (Kreasi Tong
 Libur b) Foto kegiatan
sampah) c) Video kegiatan
Pngumuman
USBN SD
4 SPL (Slogan Peduli Lingkungan)
a) Hasil konsultasi dengan KS
Pembuatan SPL (Slogan Peduli (29 Mei – 13 b) Foto kegiatan
Lingkungan) Juni) c) Video kegiatan

5 3C (Cleanest Class Contest) a) Hasil konsultasi dengan KS


b) Foto kegiatan
c) Video kegiatan
d) Dokumen (Penilaian juri, dsb)
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
Keterangan :

Latsar On Class I, II Minggu Rekapitulasi dan Penyusunan Laporan

Minggu Pelaksanaan Kegiatan Libur

44
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI – HABITUASI
Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN sebagai
Guru Kelas di SDN Kedungbanteng 02 Kabupaten Tegal, dilaksanakan
secara Off Campus terhitung mulai tanggal 16 Mei 2019 sampai dengan
25 Juni 2019. Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini melaksanakan 5
kegiatan diantaranya yaitu: (1) Visioning melalui perenungan tentang
permasalahan lingkungan (Bukan Sampah Biasa); (2) Pembuatan
Ecobrick untuk menyulap sampah plastik; (3) Pembuatan KRETONG
(Kreasi Tong Sampah); (4) Pembuatan SPL (Slogan Peduli Lingkungan);
dan Cleanest Class Contest (3C). Kegiatan-kegiatan tersebut telah
dilaksanakan, namun jadwal pelaksanaan mengalami perubahan
dikarenakan kondisi di lapangan yang tidak terduga.

A. Kegiatan dan Tahapan yang Telah Dilaksanakan di Dukung Nilai-


Nilai Dasar (ANEKA)
Capaian kegiatan habituasi yang telah dilaksanakan dan
didukung nilai-nilai dasar profesi ASN yang terdiri atas nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan Anti
korupsi (ANEKA) telah diterapkan di Sekolah Dasar Negeri
Kedungbanteng 02 Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Tegal
dengan rincian yang akan diuraikan di bawah ini.

1. Visioning melalui perenungan tentang permasalahan


lingkungan (Bukan Sampah Biasa)
Kegiatan ini merupakan kegiatan aktualisasi yang dapat
menyadarkan siswa akan pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan. Guru melakukan visioning melalui perenungan tentang
permasalahan lingkungan, baik secara umum maupun secara
khusus. Guru menunjukan gambar mengenai kondisi lingkungan
kotor, yang terjadi di pasar, di jalan, di sungai, dan di sekolah. Guru
menunjukan gambar tentang kondisi lingkungan bersih. Guru
meminta siswa untuk membandingkan kondisi keduanya. Bersama
guru, siswa melakukan perenungan akan kondisi lingkungan kotor

45
dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Guru
memotivasi siswa untuk mulai menanamkan rasa cinta dan peduli
terhadap lingkungan. Guru meminta siswa untuk membiasakan diri
menjaga lingkungan. Secara terperinci, kegiatan visioning melalui
perenungan tentang permasalahan lingkungan (Bukan Sampah
Biasa) tercantum pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1. Capaian Aktualisasi Kegiatan 1


Nama Visioning melalui perenungan tentang
Kegiatan permasalahan lingkungan (Bukan Sampah
Biasa)
Waktu Tanggal 16 – 18, 27 Mei 2019
Pelaksanaan
Kegiatan
Kronologi 1. Kegiatan Tanggal 16 Mei 2019
Kegiatan Koordinasi dengan Kepala Sekolah

2. Kegiatan Tanggal 17 Mei 2019


a) Koordinasi dengan Rekan Guru
b) Menyusun materi untuk perenungan
permasalahan lingkungan

3. Kegiatan Tanggal 18 Mei 2019, & 27 Mei


2019
Visioning melalui perenungan tentang
permasalahan lingkungan (Bukan
Sampah Biasa).
Analisa 1. Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan
Dampak
a. Akuntabilitas (Kepercayaan, tanggung
jawab, kejelasan, konsistensi)
Diwujudkan dengan sikap saling
percaya dari semua unsur, baik itu kepala
sekolah, guru, dan siswa. Kegiatan
dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab, konsistensi, dan kejelasan.

b. Nasionalisme (Musyawarah, Menghormati


Keputusan)
Diwujudkan dalam kegiatan
musyawarah untuk mencapai mufakat.

46
c. Etika Publik (Respect, Kedewasaan, efektif
dan efisien)
Diwujudkan dalam sikap yang ramah
dalam berkoordinasi maupun kegiatan
perenungan. Melakukan sikap senyum,
sapa, dan salam. Memanfaatkan waktu
untuk berkoordinasi secara efektif dan
efisien
d. Komitmen Mutu (Efektif)
Dalam kegiatan ini dilakukan dengan
koordinasi dan konsultasi sehingga
kegiatan dapat terlaksana dengan lebih
efektif.

e. Anti Korupsi (Berani)


Nilai keberanian diterapkan di berbagai
kegiatan. Berada di lingkungan baru
dituntut untuk berani berbicara dan berani
berkoordinasi dengan baik, agar seluruh
tahap kegiatan dapat terlaksana sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang telah
ditetapkan di lingkungan kerja.
2. Dampak jika nilai ANEKA tidak
diimplementasikan

a. Jika tidak ada rasa kepercayaan, tanggung


jawab, kejelasan, konsistensi, maka
kegiatan tidak akan terlaksana dengan
baik
b. Jika tidak dilakukan musyawarah untuk
mencapai mufakat, maka kegiatan tidak
dapat berjalan sesuai yang telah
direncanakan.
c. Jika dalam pelaksanaan kegiatan tidak
memperhatikan tata kerja dan prosedur
yang telah ditetapkan, maka kegiatan tidak
dapat terlaksana
d. Tanpa adanya koordinasi dan konsultasi
kegiatan tidak akan terarah dan tidak
terlaksana dengan baik
e. Jika nilai keberanian tidak diterapkan maka
kegiatan tidak dapat terlaksana
Kontribusi Kegiatan visioning BUKAN SAMPAH BIASA
output dalam upaya mencapai misi sekolah yaitu:
kegiatan
pada Visi Menerapkan manajemen partisipatif dengan
melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok

47
dan Misi kepentingan yang terkait dengan sekolah
Organisasi (stakeholder) untuk meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan sekolah.
Kendala Siswa kurang perhatian terhadap materi yang
disampaikan
Strategi Penyampaian materi dilakukan secara menarik
Penyelesaian dan menyenangkan. Isi materi dibuat ringan,
singkat, dan jelas.
Pengalaman Menyampaikan materi kepada siswa kelas
Baru yang rendah dan siswa kelas tinggi (menjadi lebih
didapat memahami, bahwa harus ada perbedaan teknik
penyampaian materi untuk kelas rendah dan
kelas tinggi)
Lampiran 1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah
Kegiatan 1 2. Foto kegiatan
3. Video kegiatan
4. Materi “Bukan Sampah Biasa”

2. Pembuatan Ecobrick untuk menyulap sampah plastik


Ecobrick adalah metode untuk meminimalisir sampah
dengan botol plastik yang diisi penuh dengan limbah non-
biological (anorganik) hingga benar-benar keras dan padat.
Tujuan dari ecobrick adalah untuk mengurangi sampah plastik,
serta mendaur ulangnya dengan media botol plastik untuk
dijadikan sesuatu yang berguna. Secara terperinci, kegiatan
pembuatan ecobrick tercantum pada Tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2. Capaian Aktualisasi Kegiatan 2


Nama Pembuatan Ecobrick untuk menyulap sampah
Kegiatan plastik

Waktu Tanggal 16 Mei – 21 Juni 2019


Pelaksanaan
Kegiatan
Kronologi 1. Kegiatan Tanggal 16 Mei 2019
Kegiatan Koordinasi dengan Kepala Sekolah

2. Kegiatan Tanggal 17 Mei 2019


a) Koordinasi dengan Rekan Guru

48
3. Kegiatan Tanggal 18 Mei 2019
Membuat pengumuman tentang akan
diadakannya kegiatan pembuatan
ecobrick

4. Kegiatan Tanggal 19 Mei – 14 Juni 2019


Mengumpulkan perlengkapan untuk
membuat ecobrick (sampah plastik, botol
plastik, dsb)

5. Kegiatan Tanggal 14 – 21 Juni 2019


Membuat ecobrick secara berkelompok
dan individu
Analisa 1. Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan
Dampak
a. Akuntabilitas (Kepercayaan, transparansi,
keadilan)
Diwujudkan dengan sikap saling
percaya dari semua unsur, baik itu kepala
sekolah, guru, dan siswa. Kegiatan
dilaksanakan secara transparan dan
memegang prinsip keadilan.

b. Nasionalisme (Musyawarah, Menghormati


Keputusan)
Diwujudkan dalam kegiatan
musyawarah untuk mencapai mufakat.

c. Etika Publik (Respect, Kedewasaan, efektif


dan efisien)
Diwujudkan dalam sikap yang ramah
dalam berkoordinasi maupun pelaksanaan
kegiatan pembuatan ecobrick.
Memanfaatkan waktu untuk berkoordinasi
secara efektif dan efisien

d. Komitmen Mutu (Inovasi, Efektif)


Pembuatan ecobrick adalah inovasi
yang efektif dan efisien dalam mengurangi
jumlah sampah plastik di lingkungan
sekolah.

e. Anti Korupsi (Peduli)


Peduli terhadap lingkungan sekolah,
membiasakan hidup bersih dengan turut
serta menjaga lingkungan.

49
2. Dampak jika nilai ANEKA tidak
diimplementasikan

a. Jika tidak ada rasa kepercayaan,


transparansi, dan berkeadilan maka
kegiatan tidak akan terlaksana dengan
baik
b. Jika tidak dilakukan musyawarah untuk
mencapai mufakat, maka kegiatan tidak
dapat berjalan sesuai yang telah
direncanakan.
c. Jika dalam pelaksanaan kegiatan tidak
memperhatikan tata kerja dan prosedur
yang telah ditetapkan, maka kegiatan tidak
dapat terlaksana
d. Tanpa adanya inovasi, sampah plastik
akan tetap menjadi sampah yang tidak
bermanfaat
e. Jika tidak dibiasakan untuk peduli dengan
lingkungan, maka lingkungan akan kotor
dan kumuh.
Kontribusi Kegiatan pembuatan Ecobrick dalam upaya
output mencapai misi sekolah yaitu:
kegiatan
pada Visi Menumbuhkan semangat keunggulan secara
dan Misi intensif kepada seluruh warga sekolah
Organisasi

Kendala 1. Kegiatan dilakukan bertepatan dengan Bulan


Ramadhan (Bulan Puasa), sehingga jumlah
sampah plastik di sekolah tidak sebanyak
biasanya karena tidak ada siswa yang jajan
dan membuang sampah sembarangan.
2. Perbedaan semangat siswa satu dengan
yang lain dalam pembuatan ecobrick
Strategi 1. Guru memberi rentang waktu lebih lama untuk
Penyelesaian pengumpulan sampah plastik dan persiapan
pembuatan ecobrick
2. Guru mengelompokan siswa, agar siswa di
dalam kelompok bisa saling memotivasi satu
dengan yang lain dalam pembuatan ecobrick.
Guru membuat daftar nama siswa penyetor
hasil ecobrick dan memberikan hadiah untuk
pengumpul ecobrick terbanyak

Pengalaman Membuat ecobrick dan mengajarkan kepada


Baru yang siswa tentang pembuatan ecobrick

50
didapat

Lampiran 1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah


Kegiatan 1 2. Foto kegiatan
3. Video kegiatan
4. Daftar nama siswa penyetor ecobrick

3. Pembuatan KRETONG (Kreasi Tong Sampah)


KRETONG (Kreasi Tong Sampah) adalah kegiatan
mengubah tong sampah yang terkesan “kotor dan tidak menarik”
menjadi lebih menarik dengan adanya gambar / lukisan. Kegiatan
ini dilakukan untuk membangkitkan dan menanamkan jiwa cinta
kebersihan sejak dini, selain itu melalui kegiatan ini siswa juga
bisa menyalurkan bakat dan kreatifitasnya. Secara terperinci,
kegiatan pembuatan kretong tercantum pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3. Capaian Aktualisasi Kegiatan 3


Nama Pembuatan KRETONG (Kreasi Tong Sampah)
Kegiatan

Waktu Tanggal 16 Mei – 21 Juni 2019


Pelaksanaan
Kegiatan
Kronologi 1. Kegiatan Tanggal 16 Mei 2019
Kegiatan Koordinasi dengan Kepala Sekolah

2. Kegiatan Tanggal 17 Mei 2019


 Koordinasi dengan Rekan Guru
 Membuat pengumuman tentang akan
diadakannya kegiatan pembuatan
KRETONG
 Menyiapkan peralatan dan perlengkapan
untuk membuat KRETONG

3. Kegiatan Tanggal 18 Mei – 14 Juni 2019


Pelaksanaan kegiatan pembuatan
KRETONG

Analisa 1. Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan


Dampak
a. Akuntabilitas (Kepercayaan, tanggung
jawab)
Diwujudkan dengan sikap saling

51
percaya dari semua unsur, baik itu kepala
sekolah, guru, dan siswa. Kegiatan
dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab.

b. Nasionalisme (Musyawarah, Menghormati


Keputusan)
Diwujudkan dalam kegiatan musyawarah
untuk mencapai mufakat.

c. Etika Publik (Respect, Kedewasaan,


Kebersamaan)
Diwujudkan dengan lancarnya kegiatan
yang dilaksanakan bersama siswa serta
guru (kebersamaan), melakukan sikap
senyum, sapa, dan salam (Respect,
Kedewasaan) dalam berkoordinasi maupun
pelaksanaan kegiatan pembuatan
KRETONG.

d. Komitmen Mutu (Orientasi mutu, efisien


dan efektiv)
Diwujudkan dengan perancangan
kegiatan yang mengutamakan kualitas
kegiatan sehinga bisa berjalan lancar
(orientasi mutu, efisien dan efektiv).

e. Anti Korupsi (Peduli)


Peduli terhadap lingkungan sekolah,
membiasakan hidup bersih dengan turut
serta menjaga lingkungan.

3. Dampak jika nilai ANEKA tidak


diimplementasikan

a. Jika tidak ada rasa kepercayaan,


ditambah lagi tidak ada rasa tanggung
jawab maka kegiatan tidak akan
terlaksana dengan baik
b. Jika tidak dilakukan musyawarah untuk
mencapai mufakat, maka kegiatan tidak
dapat berjalan sesuai yang telah
direncanakan.
c. Jika kegiatan tidak dilakukan dengan
prinsip Respect, Kedewasaan, dan
Kebersamaan, maka kegiatan tidak akan

52
berjalan secara optimal
d. Tanpa perancangan yang baik, kegiatan
tidak akan berjalan secara efektif dan
efisien
e. Jika tidak dibiasakan untuk peduli dengan
lingkungan, maka lingkungan sekolah akan
kotor dan kumuh.
Kontribusi Kegiatan pembuatan KRETONG (Kreasi Tong
output Sampah) dalam upaya mencapai misi sekolah
kegiatan yaitu menerapkan manajemen partisipatif
pada Visi dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan
dan Misi kelompok kepentingan yang terkait dengan
Organisasi sekolah (stakeholder) untuk meningkatkan
kepedulian terhadap lingkungan sekolah.
Kendala 1. Sumber dana yang terbatas
2. Alat dan bahan yang terbatas

Strategi Menggunakan barang-barang bekas sebagai


Penyelesaian bahan utama pembuatan tong sampah

Pengalaman Bersama siswa, melukis tong sampah


Baru yang
didapat

Lampiran 1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah


Kegiatan 1 2. Foto kegiatan
3. Video kegiatan

4. Pembuatan SPL (Slogan Peduli Lingkungan)


SPL (Slogan Peduli Lingkungan) merupakan kegiatan
membuat slogan yang bertema tentang lingkungan, yang ditempel
di titik-titik strategis di sekolah. Tujuan dibuatnya SPL adalah
untuk mendorong dan memotivasi siswa untuk selalu peduli
lingkungan, dan menjaga kebersihan lingkungan. Secara
terperinci, kegiatan pembuatan SPL tercantum pada Tabel 4.4
berikut.

Tabel 4.4. Capaian Aktualisasi Kegiatan 4


Nama Pembuatan SPL (Slogan Peduli Lingkungan)
Kegiatan

Waktu Tanggal 16 – 21 Mei 2019


Pelaksanaan
Kegiatan

53
Kronologi 1. Kegiatan Tanggal 16 - 17 Mei 2019
Kegiatan Membuat desain / rancangan slogan peduli
lingkungan bersama siswa

2. Kegiatan Tanggal 18 Mei 2019


Konsultasi rancangan / desain slogan
dengan kepala sekolah

3. Kegiatan Tanggal 19 Mei 2019


Pembuatan / Pencetakan Slogan Peduli
Lingkungan

4. Kegiatan Tanggal 21 Mei 2019


Pemasangan slogan peduli lingkungan di
titik-titik strategis di sekolah

Analisa 1. Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan


Dampak
a. Akuntabilitas (Kejelasan)
Pembuatan dan pemasangan slogan peduli
lingkungan adalah wujud sosialisasi kepada
warga sekolah mengenai gerakan cinta
lingkungan dengan jelas dan menyeluruh

b. Nasionalisme (Musyawarah, Menghormati


Keputusan)
Diwujudkan dalam kegiatan musyawarah
untuk mencapai mufakat, untuk
mendapatkan desain yang tepat.

c. Etika Publik (Kepedulian,Empati)


Diwujudkan dengan pencetakan slogan
untuk menumbuhkan kepedulian dan
empati siswa terhadap lingkungan.

d. Komitmen Mutu (Orientasi mutu, inovatif,


efisien dan efektiv)
Diwujudkan dalam merancang kegiatan
tetap mengutamakan kualitas (orientasi
mutu, inovatif) serta pembuatan slogan
edukatif sangat efektif dan efisien dalam
menggencarkan program peningkatan
kebersihan lingkungan sekolah)

e. Anti Korupsi (Peduli, tanggung jawab)


pembuatan slogan merupakan
kepedulian penulis dalam meningkatkan

54
kebersihan lingkungan sekolah serta
melakukan tugasnya dengan penuh
tanggung jawab
4. Dampak jika nilai ANEKA tidak
diimplementasikan

a. Jika pembuatan SPL tidak dilaksanakan


dengan penuh tanggung jawab, maka
slogan peduli lingkungan tidak dapat
terselesaikan dengan baik
b. Jika kegiatan konsultasi dilakukan tanpa
etika yang benar, maka terjadi
kesalahpahaman antara atasan dan
bawahan, menciptakan hubungan kerja
yang tidak harmonis antara atasan dan
bawahan yang mengakibatkan tidak
tercapainya tujuan program slogan peduli
lingkungan
c. Jika tidak dilakukan secara musyawarah
dalam kegiatan pembuatan dan
penempelan SPL, makan penempatan
SPL menjadi tidak tepat.
Kontribusi Kegiatan pembuatan SPL (Slogan Peduli
output Lingkungan) bertema kebersihan lingkungan
kegiatan dalam upaya mencapai misi sekolah yaitu
pada Visi menerapkan manajemen partisipatif dengan
dan Misi melibatkan seluruh warga sekolah dan
Organisasi kelompok kepentingan yang terkait dengan
sekolah (stakeholder) untuk meningkatkan
kepedulian terhadap lingkungan sekolah.
Kendala Belum adanya desain yang sesuai

Strategi Pembuatan desain dibantu oleh ahlinya


Penyelesaian

Pengalaman Bekerjasama dengan rekan guru dan penjaga


Baru yang sekolah di dalam pemasangan slogan peduli
didapat lingkungan sembari mengamati anak-anak yang
tertarik dengan slogan yang baru terpasang
Lampiran 1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah
Kegiatan 1 2. Foto kegiatan
3. Video kegiatan

5. Cleanest Class Contest


Cleanest Class Contest atau Lomba Kebersihan Kelas
adalah kegiatan yang dilakukan untuk menggalakan semangat

55
siswa di dalam menjaga kebersihan lingkungan dimulai dari kelas
masing-masing. Tujuan dari kegiatan Cleanest Class Contest
adalah untuk memberikan motivasi dan apresiasi kepada siswa
dan wali kelas atas kerja keras di dalam menjaga kebersihan
kelas. Secara terperinci, kegiatan Cleanest Class Contest
tercantum pada Tabel 4.5 berikut.

Tabel 4.5. Capaian Aktualisasi Kegiatan 5


Nama Cleanest Class Contest (3C)
Kegiatan

Waktu Tanggal 18 Mei – 19 Juni 2019


Pelaksanaan
Kegiatan
Kronologi 1. Kegiatan Tanggal 18 Mei 2019
Kegiatan Konsultasi dengan kepala sekolah

2. Kegiatan Tanggal 23 Mei 2019


Berkoordinasi dengan rekan guru tentang
pembuatan konsep kegiatan Cleanest Class
Contest (3C)

3. Kegiatan Tanggal 17 Juni 2019


Membuat jadwal kegiatan dan pengumuman
tentang adanya kegiatan Cleanest Class
Contest

4. Kegiatan Tanggal 18-19 Juni 2019


Pelaksanaan kegiatan Cleanest Class
Contest dan pengumuman kejuaraan kelas
terbersih

Analisa 1. Dampak jika nilai ANEKA diimplementasikan


Dampak
a. Akuntabilitas (Kepercayaan, Tanggung
Jawab)
Diwujudkan dalam sikap secara teliti dan
seksama untuk merencanakan kegiatan
(tanggung jawab, kepercayaan)

b. Nasionalisme (Musyawarah, Keadilan)


Diwujudkan dalam kegiatan musyawarah
untuk mencapai mufakat, dan menerapkan
prinsip keadilan di dalam penilaian

56
(pemilihan juara)

c. Etika Publik (Kebersamaan)


Diwujudkan dalam sikap secara bersama-
sama mempersiapkan dan menjalankan
kegiatan (kebersamaan)

d. Komitmen Mutu (Orientasi mutu, inovatif)


Diwujudkan dalam merancang kegiatan
tetap mengutamakan kualitas (orientasi
mutu, inovatif)

e. Anti Korupsi (Kerja keras)


Guru kelas dan siswa bekerja keras
untuk membersihkan dan memperindah
ruang kelas agar bisa menjadi yang terbaik
2. Dampak jika nilai ANEKA tidak
diimplementasikan

a. Jika kegiatan 3C tidak dilaksanakan


dengan penuh tanggung jawab, maka
tidak dapat terlaksana dengan baik

b. Jika kegiatan 3C tidak dilaksanakan


secara adil di dalam penilaiannya, maka
akan menyebabkan kerusuhan dan
ketidakharmonisan.

c. Jika kegiatan 3C tidak dilakukan dengan


prinsip kebersamaan, maka kegiatan tidak
akan berjalan secara optimal.
Kontribusi Kegiatan Cleanest Class Contest (3C)
output dalam upaya mencapai misi sekolah yaitu:
kegiatan
pada Visi Menerapkan manajemen partisipatif dengan
dan Misi melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok
Organisasi kepentingan yang terkait dengan sekolah
(stakeholder) untuk meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan sekolah.
Kendala Perbedaan semangat antar anggota kelas dalam
mengikuti lomba
Strategi Adanya hadiah sebagai bentuk apresiasi dan
Penyelesaian motivasi siswa

Pengalaman  Bekerjasama dengan semua warga sekolah


Baru yang demi mewujudkan kelas bersih, sekolah
didapat bersih, dan bebas sampah.

57
 Mengamati siswa-siswi yang sangat
bersemangat membersihkan kelasnya

Lampiran 1. Hasil konsultasi dengan kepala sekolah


Kegiatan 1 2. Foto kegiatan
3. Video kegiatan

58
Matrik Penerapan Nilai-Nilai Dasar ANEKA
Penerapan Nilai – Nilai Dasar dapat dilihat pada tabel berikut:

Matrik Penerapan Nilai ANEKA Total


No Kegiatan Komitmen Anti
Akuntabilitas Nasionalisme Etika Publik
Mutu Korupsi
Kepercayaan,
Visioning melalui perenungan tentang
Tanggung jawab, Respect, Efektif dan
1 permasalahan lingkungan (Bukan Sampah Musyawarah Berani 5
Kejelasan, Kedewasaan efisien
Biasa)
Konsistensi
Kepercayaan,
Pembuatan Ecobrick untuk menyulap Respect, Inovasi, efektif
2 Transparansi, Musyawarah Kepedulian 5
sampah plastik Kedewasaan dan efisien
Keadilan

59
Respect, Orintasi mutu,
Pembuatan KRETONG (Kreasi Tong Kepercayaan,
3 Musyawarah Kedewasaan, Efektif dan Kepedulian 5
Sampah) Tanggung jawab
Kebersamaan Efisien

Orintasi mutu, Kepedulian,


Pembuatan SPL (Slogan Peduli Kepedulian,
4 Kejelasan Musyawarah Inovatif, Efektif Tanggung 5
Lingkungan) Empati
dan Efisien Jawab

Tanggung jawab, Musyawarah, Orintasi mutu,


5 Cleanest Class Contest (3C) Kebersamaan Kerja keras 5
Kepercayaan Keadilan Inovatif

Jumlah 5 5 5 5 5 25
Perhitungan 5/25*100 5/25*100 5/25*100 5/25*100 5/25*100
Prosentase 20% 20% 20% 20% 20% 100%
Proporsi penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan kegiatan
adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas sebesar 20%. Nilai dasar akuntabilitas
diterapkan pada hampir keseluruhannya kegiatan untuk
memecahkan isu. Nilai akuntabilitas yang paling banyak
diterapkan adalah k e p e r c a ya a n d a n tanggungjawab.
Melalui Penerapan nilai akuntabilitas harapannya dapat
dihabituasikan dalam memenuhi tanggung jawab yang
diamanahkan oleh unit kerja kepada guru.
b. Nasionalisme sebesar 20%. Nilai dasar nasionalisme
diterapkan pada hampir keseluruhannya kegiatan untuk
memecahkan isu. Yang paling banyak diterapkan dalam
seluruh kegiatan adalah musyawarah mufakat, karena
setiap kegiatan yang akan dilaksanakan selalu diawali
adanya konsultasi dan koordinasi atau musyawarah dan
dilaksanakan dengan melibatkan beberapa pihak.
c. Etika Publik 20% Indikator yang terdapat dalam nilai etika
publik tidak pernah lepas dari setiap kegiatan karena
fungsi ASN sebagai pelayan publik sehingga berhubungan
dengan publik dan kepuasan publik.
d. Komitmen Mutu sebesar 20%. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan dalam upaya terus meningkatkan mutu layanan.
Nilai yang paling menonjol adalah inovasi, efisiensi,
efektifitas dan berorientasi pada mutu.
e. Anti Korupsi 20%. Nilai dasar anti korupsi yang diterapkan
adalah nilai kepedulian, keberanian, kerja keras dan
tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan untuk
meningkatkan pelayanan publik

Kontribusi aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN tersebut


dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu yaitu kurangnya
kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan
sekolah di SDN Kedungbanteng 02. Untuk menumbuhkan

60
karakter ideal seorang ASN yang didasari oleh nilai -nilai
ANEKA tidak hanya berhenti sampai kegiatan aktualiasasi dan
habituasi selama 51 hari. Penulis senantiasa melakukan
internalisasi nilai ANEKA dalam menjalankan pekerjaan
sebagai guru kelas.

61
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan bagian penting dalam
mensukseskan pembangunan dari setiap aspek yang menjadi tujuan
pembangunan dari setiap daerah. Untuk itu sebagai seorang ASN sudah
sepantasnya untuk selalu bertanggung jawab terhadap apa yang telah
menjadi tugas pokok dan fungsinya. Seorang ASN mempunyai peran
untuk menjalan kebijakan publik, melayani publik dengan optimal, serta
menjadi alat pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugasnya tersebut
seorang ASN harus memperhatikan nilai-nilai dasar ASN yang terangkum
dalam ANEKA, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai dasar
tersebut diharapkan akan terkristalisasi dalam pembiasaan yang dilakukan
setiap hari sebagai seorang ASN.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah
pendidikan. Dalam upaya optimalisasi pelayanan publik di sekolah
khususnya upaya peningkatan kesadaran siswa dalam menjaga
kebersihan lingkungan sekolah di SDN Kedungbanteng 02. Guru
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
yang diimplementasikan dalam 5 kegiatan aktualisasi, yang dalam
penerapannya diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa di dalam
menjaga kebersihan lingkungan, khususnya lingkungan sekolah.
5 (lima) kegiatan yang sudah penulis implementasikan di SDN
Kedungbanteng 02 dalam rangka mensukseskan program sekolah yang
tercantum dalam visi dan misi sekolah, antara lain:
1. Kegiatan visioning melalui perenungan tentang permasalahan
lingkungan (Bukan Sampah Biasa)
2. Pembuatan ecobrick untuk menyulap sampah plastik
3. Pembuatan KRETONG (Kreasi Tong Sampah)

62
4. Pembuatan SPL (Slogan Peduli Lingkungan)
5. Cleanest Class Contest (3C)

Laporan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu perwujudan


nyata nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas, yang diperoleh oelh
penulis selama mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan XXXII. Begitu juga dalam menjalankan aktualisasi dan habituasi,
selain mendasari pelaksanaan tugas pokok nilai-nilai dasar ini juga
senantiasa diaktualisasikan oleh penulis dalam rangka mewujudkan visi
dan misi SDN Kedungbanteng 02. Selain itu, adanya program aktualisasi
ini dapat bermanfaat bagi siswa dalam meningkatkan kesadaran siswa di
dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Terlaksananya kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan kepala
sekolah selaku mentor, rekan-rekan guru, penjaga sekolah, serta siswa-
siswi SDN Kedungbanteng 02 Kabupaten Tegal yang dapat bekerjasama
dalam pelaksanaan seluruh program aktualisasi.
Berdasarkan kegiatan aktualisasi nilai-nilai ANEKA di SDN
Kedungbanteng 02 Kabupaten Tegal, penulis dapat simpulkan:
1. Kegiatan aktualisasi nilai-nilai ANEKA di SDN Kedungbanteng 02
Kabupaten Tegal dilaksanakan 5 kegiatan dimulai tanggal 16 Mei –
25 Juni 2019.
2. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan beberapa tahapan yang
menghasilkan output cukup baik dan dapat meningkatkan
kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
3. Kegiatan yang dilaksanakan mampu menjadi perwujudan nilai-nilai
ANEKA yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi di lingkungan SDN Kedungbanteng 02
Kabupaten Tegal.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil simpulan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA
pada bab penutup ini, yang menyatakan bahwa 5 kegiatan aktualisasi

63
ini dapat meningkatkan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan
lingkungan, penulis merumuskan beberapa saran atau rekomendasi
sebagai berikut:
1. Sekolah
Dapat memberikan dorongan melalui penyediaan sarana dan
prasarana yang semakin lengkap, misalnya: perbanyak jumlah tong
sampah lukis (KRETONG), sehingga tingkat kebersihan lingkungan
sekolah menjadi semakin baik dan berkualitas.
2. Guru
Guru senantiasa dapat memberikan contoh bagi para siswa
dalam menjaga kebersihan lingkungan. Akan lebih efektif jika siswa
melihat contoh nyata melalui tindakan guru yang menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, selain guru mengingatkan secara lisan agar siswa
senantiasa peduli dengan lingkungan.
3. Siswa
Siswa hendaknya senantiasa istiqomah di dalam menjaga
kebersihan lingkungan, khususnya lingkungan sekolah.

C. Rencana Aksi
Setelah terlaksananya lima kegiatan aktualisasi ini, dapat
memberikan manfaat yang baik bagi siswa dalam kepeduliannya terhadap
lingkungan sekolah. Rencana aksi dan aktualisasi habituasi nilai-nilai
dasar ASN merupakan tindak lanjut yang akan dilakukan sebagai bentuk
komitmen penulis dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam
menjalankan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan
pemersatu bangsa. Rencana aksi kegiatan aktualisasi habituasi nilai-nilai
dasar ASN tercantum dalam tabel 5.1 berikut ini:

64
Tabel 5.1 Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai
Dasar ASN

No. Kegiatan Nilai-Nilai Dasar yang Rencana Tindak


akan dilanjutkan Lanjut
1. Kegiatan visioning 1. Akuntabilitas Membiasakan
melalui perenungan (Kepercayaan, diri untuk
tentang permasalahan tanggung jawab, melakukan
lingkungan (Bukan kejelasan, kegiatan-
Sampah Biasa) konsistensi) kegiatan peduli
2. Nasionalisme lingkungan,
(Musyawarah) sebagai contoh
3. Etika Publik nyata yang bisa
(Respect, ditiru oleh siswa.
kedewasaan)
4. Komitmen Mutu
(Efektif dan efisien)
5. Anti Korupsi (Berani)
2. Pembuatan Ecobrick 1. Akuntabilitas Meneruskan
untuk menyulap (Kepercayaan, pembiasaan.
sampah plastik transparansi, Pengadaan
keadilan) tabungan
2. Nasionalisme ecobrick siswa
(Musyawarah) yang disetorkan
3. Etika Publik setiap bulan
(Respect,
kedewasaan)
4. Komitmen Mutu
(Inovasi, Efektif dan
efisien)
5. Anti Korupsi
(Kepedulian)
3. Pembuatan KRETONG 1. Akuntabilitas Pembaruan
(Kreasi Tong Sampah) (Kepercayaan, KRETONG
tanggung jawab) setiap awal tahun
2. Nasionalisme ajaran baru
(Musyawarah)
3. Etika Publik
(Respect,
kedewasaan,
kebersamaan)
4. Komitmen Mutu
(Orientasi mutu,
efektif dan efisien)

65
5. Anti Korupsi
(Kepedulian,
tanggung jawab)
4. Pembuatan SPL 1. Akuntabilitas Pembaruan
(Slogan Peduli (Kejelasan) kalimat slogan
Lingkungan) 2. Nasionalisme peduli lingkungan
(Musyawarah) (SPL) setiap
3. Etika Publik awal tahun
(Kepedulian, ajaran baru
Empati)
4. Komitmen Mutu
(Orientasi mutu,
inovasi, efektif dan
efisien)
5. Anti Korupsi
(Kepedulian,
tanggung jawab)
5. Cleanest Class Contest 1. Akuntabilitas Meneruskan
(Tanggung jawab, pembiasaan.
kepercayaan) Melakukan
2. Nasionalisme kegiatan
(Musyawarah, Cleanest Class
keadilan) Contest setiap
3. Etika Publik tiga bulan sekali.
(Kebersamaan)
4. Komitmen Mutu
(Orientasi mutu,
inovasi)
5. Anti Korupsi (Kerja
keras)

66
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga AdministrasI Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS


Golongan I dan II Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Akuntabilitas. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Nasionalisme. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Etika Publik. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Komitmen Mutu. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Diklat Prajabatan CPNS
Golongan I dan II : Anti Korupsi. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Pelayanan Publik. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Manajemen Aparatur Sipil Negara. Lembaga Administrasi
Negara, Jakarta.
Lembaga Administras Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Whole of Goverment. Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.

67
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama Lengkap (dengan gelar) Kamelia Nurul Utami, S.Pd.

Formasi Jabatan Guru Kelas

NIP 19960923 201902 2 004

Tempat dan Tanggal lahir Tegal, 23 September 1996

a. Gang RT 05 / RW 01

b. Kelurahan/Desa Tembok Lor

Alamat c. Kecamatan Adiwerna

d. Kabupaten/Kota Tegal

e. Provinsi Jawa Tengah

Nomor Telepon/Faks/HP 085786664377

e-mail kamelianurul23@gmail.com

SDN Kedungbanteng 02
Instasi Kantor Kabupaten Tegal

Jalan Sentana No. 2


Kedungbanteng, Kecamatan
Alamat Kantor Kedungbanteng, Kabupaten
Tegal. Kode Pos: 52472

Nomor Telepon Kantor -

Alamat email Kantor sdnkedungbanteng02@yahoo.com

68
B. Riwayat Pendidikan

Nama Sekolah /
No Tingkat Tempat Jurusan Lulus
Perguruan Tinggi

1 SD SD N TEMBOK LOR TEGAL - 2008

2 SMP SMP N 1 ADIWERNA TEGAL - 2011

3 SMA SMA N 1 SLAWI TEGAL IPA 2014

UNIVERSITAS NEGERI
4 S-1 SEMARANG PGSD 2018
SEMARANG

69

Anda mungkin juga menyukai