DASAR TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna
untuk mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling
bersinggungan dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda
gigi yang bersinggungan dan bekerja bersama-sama disebut sebagai
transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan mekanis melalui
rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi, dan
arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi berhubungan
dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya adalah pasangan roda gigi
dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan gaya translasi, bukan
gaya rotasi.
Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli.
Keuntungan transmisi roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan
gigi yang mampu mencegah slip, dan daya yang ditransmisikan lebih
besar. Namun, roda gigi tidak bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa
dilakukan sistem transmisi roda dan puli kecuali ada banyak roda gigi
yang terlibat di dalamnya.
Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama
dikombinasikan, keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan
putar maupun torsi, yang bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana.
Roda gigi dengan jumlah gigi yang lebih besar berperan dalam
mengurangi kecepatan putar namun meningkatkan torsi.
Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan
keistimewaan dari roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang
lain (misal sabuk dan puli). Mesin yang presisi seperti jam tangan
mengambil banyak manfaat dari rasio kecepatan putar yang tepat ini.
Dalam kasus di mana sumber daya dan beban berdekatan, roda gigi
memiliki kelebihan karena mampu didesain dalam ukuran kecil.
3
Kekurangan dari roda gigi adalah biaya pembuatannya yang lebih mahal
dan dibutuhkan pelumasan yang menjadikan biaya operasi lebih tinggi.
4
roda gigi lurus kurang kecil yang dapat memenuhi syarat, dan hal ini
diperlukan adanya roda gigi miring. Roda gigi lurus pada umumnya
digunakan untuk daya yang kecil dan kecepatan rendah, dibuat dari
besi cor, roda gigi ini murah, mudah diperoleh, dan berjalan dengan
baik pada pinion baja. Untuk gaya yang lebih besar dan kecepatan
lebih tinggi digunakan roda gigi dari baja atau baja cor, sedang untuk
gaya yang sangat besar dan kecepatan sangat tinggi diterapkan roda
gigi dari baja keras dan baja paduan.
5
c. Roda gigi miring ganda
6
Gambar 2.5 Pinyon Dan Batang Gigi
Merupakan dasar profil pahat membuat gigi dan pinyon gunanya
untuk merubah gerakan putar menjadi lurus atau sebaliknya dibidang
kerucut yang puncaknya di titik potong sumbu.
7
Roda gigi miring
Mempunyai jalur gigi yang membentuk ulir pada silinder
jarak bagi. Contohnya pada sistem transmisi persneling
pada kendaraan beroda empat, roda gigi penggerak katup-
katup pada mesin motor.
8
2.2.3 Roda Gigi dengan Poros Silang
Roda gigi jenis ini dapat dibedakan menjadi :
a. Roda gigi cacing
9
2.3 Tinjauan Roda Gigi Cacing
Perbandingan tranmisi atau perbandingan gigi dapat dinyatakan
dimana Z2 adalah jumlah gigi pada roda cacing dan Z1 jumlah ulir cacing,
Antara cacing dan rodanya terjadi gesekan besar sehingga banyak
menimbulkan panas itulah sebabnya mengapa kapasitas tranmisi roda
gigi cacing sering dibatasi oleh panas yang timbul .
Dalam pratek roda gigi cacing sering mempergunakan bahan
cacing dari baja paduan dengan pengerasan kulit dan roda cacing dari
bahan perunggu atau paduan tembaga dan alumunium. Permukaan gigi
harus difrais dengan baik dan pelumasan harus sesuai serta dijaga
keberlangsungannya. Konstruksi rumah dan poros serta pemasangannya
harus kokoh unyuk menghindari lenturan dan pergeseran aksial poros
cacimg
Tata cara perencanaan roda gigi cacing dapat diringkas sebagai
berikut , dimana sebagai contoh perhitungan diambil dari roda gigi cacing
suatu kontruk tranmisi yang dipakai dalam pekerjaan kerek atau kepala
pembagi. Jika m merupakan modul normal dan ms modul
aksial dan ∂ adalah sudut aksial maka
ms = m / cos ∂
Roda gigi cacing merupakan roda gigi yang memiliki bentuk gigi
menyerupai sekrup. Seperti halnya roda gigi yang lain, roda gigi cacing
juga memiliki pasangan yaitu poros cacing. Supaya memberi gambaran,
lihatlah ilustrasi dibawah ini :
10
Gambar 2.11 Poros Cacing
11
10:1 ke 500:1. Kerugian dari pasangan roda gigi cacing adalah rendahnya
efisiensi karena perbandingan rasio yang cukup besar.
Roda gigi cacing termasuk kedalam jenis helical gear, namun
memiliki sudut yang agak besar (hampir 90 derajat) dan ukurannya
biasanya cukup panjang dalam arah aksial dan oleh karena itu bentuknya
menyerupai sekrup. Perbedaan antara roda gigi cacing dan roda gigi heliks
adalah roda gigi cacing dibuat sekurang-kurangnya satu gigi berlangsung
selama satu putaran penuh mengelilingi heliks. Sebuah poros cacing
memungkinkan untuk memiliki satu gigi saja. Pada roda gigi cacing
terlihat seperti memiliki banyak gigi, namun sebenarnya hanya satu satu
gigi saja namun mengelilingi poros tersebut seperti ulir. Sekrup yang
memiliki satu awalan saja disebut ulir tunggal. Sedangkan yang memilki
lebih dari satu awalan disebut ulir majemuk. Sudut heliks cacing biasanya
tidak ditentukan.
Dalam pasangan roda gigi cacing, pergerakan hanya mungkin
dilakukan oleh poros cacing saja. Di sini roda gigi tidak mungkin untuk
memutar poros cacing. Terutama jika sudut lead-nya kecil, roda gigi
mungkin hanya mengunci terhadap poros cacing, karena komponen gaya
keliling ke cacing tidak cukup untuk mengatasi gesekan. Pasangan roda
gigi cacing yang melakukan penguncian diri disebut self locking, yang
merupakan sebuah keuntungan dari penggunaan pasangan roda gigi ini,
misalnya ketika diinginkan untuk mengatur posisi suatu mekanisme
dengan memutar poros cacing dan kemudian memiliki mekanisme
menahan posisi tersebut. Contohnya adalah pengatur senar pada gitar.
Hal ini menjadi unik karena hanya terjadi pada mekanisme roda
gigi cacing, dimana poros cacing dapat dengan mudah memutar worm
gear, namun worm gear tidak dapat memutar poros cacing. Hal ini
disebabkan oleh kecilnya sudut roda gigi cacing sehingga saat worm gear
diputar, justru terjadi self locking.
12
2.3.1 Bagian-Bagian Roda Gigi Cacing
Keterangan :
DC1 = Diameter inti cacing
DC2 = Diameter jarak bagi cacing
DC = Diameter luar cacing
DRC1 = Diameter lingkaran kaki roda cacing
DRC2 = Diameter jarak bagi roda cacing
DRC3 = Diameter tenggorok roda cacing
DRC = Diameter luar roda cacing
ZC = Jumlah kisar cacing efektif
P C = Jarak kisar cacing
ᵠ RC= Sudut lengkung roda cacing
gC = Sudut kisar cacing
hk = Tinggi kepala cacing
hf = Tinggi kaki cacing
a = Jarak sumbu roda cacing dan sumbu cacing
13
2.3.2 Keuntungan Dan Kekurangan Roda Gigi Cacing
Adapun keuntungan dan kekurangan dari roda gigi cacing ialah. :
a. Keuntungan dari roda gigi ini adalah dengan meberikan input minimal
dapat dihasilkan output dengan kekuatan maksimal. Roda gigi ini
biasanya digunakan untuk kecepatan-kecepatan tinggi dengan
kemampuan mereduksi kecepatan yang maksimal
b. roda gigi cacing menghasilkan perbandingan reduksi yang besar,
sehingga dapat menghasilkan putaran yang rendah namun
mendapatkan torsi yang tinggi.
14
2.3.4 Aplikasi Penggunaan
Berikut adalah macam-macam penggunaan pasangan roda gigi cacing.
a. Penggunaan dalam permesinan. Karena pasangan roda gigi ini
memiliki yang khusus yaitu aaself locking dan rasio pasangan yang
besar, maka pasangan roda gigi ini sangat cocok untuk aapengerjaan
permesinan yang presisi. Contoh dari fungsi ini adalah pada kepala
pembagi aa(indexing head).
b. Penggunaan dalam peralatan tambang dan konstruksi. Pasangan roda
gigi cacing sangat cocok digunakan dalam pekerjaan yang
membutuhkan kapasitas tenaga putaran yang tinggi dan daya tahan
terhadap guncangan . contohnya adalah penggunaan feeder breaker
dalam proses penambangan.
c. Penggunaan dalam percetakan dan pengepakan. Dalam penggunaan
rol mesin cetak, pasangan roda gigi cacing membantu pengerjaan
dalam kecepatan tinggi karena sifat presisinya dalam kemampuanya
menahan guncangan.
d. Proses pengolahan kertas dan plastic. Pasangan roda gigi ini mampu
digunakan pada tenaga putaran tinggi dengan gerakan yang
berkesinambungan
e. Pada gardan mobil untuk menggerakan roda belakang mobil
diperlukan torsi yang besar Pada mesin uji punter
15
a. poros cacing harus memiliki satu center sepanjang poros tersebut
(konsentris).
b. kedua modul (pitch) roda gigi harus sama. Jika tidak sama, maka
kedua roda gigi tidak aa akan bisa dipasangkan.
c. jumlah kedua sudut helik roda gigi harus 90°, supaya sumbu kedua
roda gigi saling tegak aalurus.
d. tentukan rasio sebelum membuat roda gigi.
16
bertahan lama. Jadi, dalam proses pembuatan jarak puncak ulir harus
diperhatikan betul-betul, sehingga kesalahan yang terjadi pada jarak
puncak ulir masih dalam batas-batas yang diijinkan.
e. Sudut ulir adalah sudut dari kedua sisi permukaan ulir yang satuannya
dalam derajat. Untuk American Standard dan ISO sudut ulirnya adalah
60. Untuk ulir Whitworth sudut ulirnya 55°.
f. Kedalaman ulir adalah jarak antara diameter inti dengan diameter luar.
Poros cacing dibuat menggunakan ukuran Modul dan DP ( Diametral
Pith) Modul merupakan satuan digunakan untuk memudahkan
pembagian yang merupakan kelipatan dari phi (p / 3.14) sedangkan
DP merupakan pith dari factor inchi ( 25.4 mm )
17
2.4 Tinjauan Teori Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang mampu menumpu poros
berbeban, sehingga putaran dapat berlangsung secara halus, aman, dan
panjang umur.
18
seperti bola peluru, rol atau rol jarum dan perantara lapisan
pelumas.
c. Bantalan ini disusun dari benda-benda guling antara cincin
bergerak tinggal diam. Benda-benda yang mengguling terdapat
masing-masing dalam sebuah sangkar atau kurungan untuk
menjaga jarak-jaraknya.
d. Berbagai macam bagian bantalan guling harus tahan terhadap
timbulnya kejenuhan beban. Untuk itu bagian cincin luar dan
dalam dipilih baja khrom bernilai tinggi, dengan kandungan
carbon (c) 1% khrom (Cr) 1,5% dan juga ditambah silisium dan
mangan.
e. Benda-benda gelinding (peluru, rol, jarum) juga dibuat dari
khrom. Benda-benda gelinding ini mempunyai kekerasan 60 s/d
66 HRC. Bahan sangkar ialah baja, dalam beberapa hal
perunggu atau besi tuang tempa.
Cincin luar B
Peluru
Sangkar
Cincin dalam d D
D = diameter luar
d = diameter dalam
B = Lebar
19
c. Bantalan gelinding khusus, bantalan ini dapat penumpu ban yang
arahnya sejajar dan tegak lurus tarhadap sumbu poros.Tetapi pada
laporan ini, hanya membahas tentang bantalan gelinding yang sesuai
dengan perencanaan roda gigi yang dibuat.
b. Umur nominal
- Faktor kecepatan (fn)
1
33 .3 3
fn = ( 𝑛 ) ……………………..….....……………....( 2.5)
20
dimana :
fn = faktor kecepatan
n = putaran mesin
- Faktor umur bantalan (fh)
𝑐
fh = fn x 𝑃𝑟 ……….....……..…....….…………….. ( 2.6 )
dimana :
c = kapasitas nominal dinamis (kg) (tabel 4.1.3)
Pr = beban ekivalen dinamis (kg)
- Umur nominal bantalan (Lh)
Lh = 500 fh3 …………………........…….……….. ( 2.7)
dimana :
Lh = umur nominal bantalan
fh = faktor umur untuk bantalan
21
a. Motor DC/Arus Searah
Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya,
menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-
unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
dimana diperlukan penyalaan torsi yang tinggi atau percepatan
yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Komponen utama:
Kutub medan.
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub
magnet akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor
DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo yang
menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor
DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan
kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi
bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk
motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau
lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari
sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
Dinamo.
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan
ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor
DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang
dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan
magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik
untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
Kommutator.
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam
dinamo. Kommutator juga membantu dalam transmisi arus
antara dinamo dan sumber daya.
22
Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah
dikendalikan dan tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor
DC ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan
meningkatkan kecepatan.
Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan
kecepatan.
23
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada
motor kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara
paralel dan seri dengan gulungan dinamo (A) seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 6. Sehingga, motor kompon memiliki
torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin
tinggi persentase penggabungan (yakni persentase gulungan medan
yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan
awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-
50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan
derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok
24
arus searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal
yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk
penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara,
perubahan frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu
untuk memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan
pada sistim yang menggunakan banyak listrik.
Komponen utama motor sinkron adalah
• Rotor.
Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor
induksi adalah bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan
yang sama dengan perputaran medan magnet. Hal ini
memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak lagi terinduksi.
Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited, yang
dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan
dengan medan magnet lainnya.
• Stator.
Stator menghasilkan medan magnet berputar yang
sebanding dengan frekwensi yang dipasok. Motor ini berputar pada
kecepatan sinkron
25
• Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda
dan terdistribusi. Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga
fase digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang
lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang pada batang
as dengan sikat yang menempel padanya.
• Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk
membawa gulungan tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk
sejumlah kutub yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri
sebesar 120 derajat .
Klasifikasi motor induksi
• Motor induksi satu fase.
Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi
dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang
tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan
motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang
paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti
kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
• Motor induksi tiga fase.
Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga
fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan
daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan
rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan
penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di
industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa,
kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder.
Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan HP.
26
2.6 Kontrol Logika Terprogram/PLC
27
sudah dimasukkan.Alat ini bekerja berdasarkan input-input yang ada
dan tergantung dari keadaan pada suatu waktu tertentu yang kemudian
akan meng-ON atau meng-OFF kan output-output. 1 menunjukkan
bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti
keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan
untuk pengendalian sistem yang memiliki output banyak.
28
tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk
mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya.
Pada masa kini PLC dibagi menjadi beberapa tipe yang dibedakan
berdasarkan ukuran dan kemampuannya. Dan PLC dapat dibagi
menjadi jenis-jenis berikut :
1. Tipe compact
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
Seluruh komponen (power supply, CPU, modul input –
output, modul komunikasi) menjadi satu
Umumnya berukuran kecil (compact)
Mempunyai jumlah input/output relatif sedikit dan tidak
dapat diexpand
Tidak dapat ditambah modul – modul khusus
2. Tipe modular
Ciri – ciri PLC jenis ini ialah :
Komponen – komponennya terpisah ke dalam modul –
modul
Berukuran besar
29
Memungkinkan untuk ekspansi jumlah input /output
(sehingga jumlah lebih banyak)
Memungkinkan penambahan modul – modul khusus
Berikut ini contoh PLC modular dari Omron.
30
2.7 Cara Kerja, Desain, Dan Komponen Alat
2.7.1 Cara Kerja Alat
Cara kerja pada alat ini sangatlah sederhana, yakni :
a. gulungan kain keras yang berbentuk silinder dan ditengahnya
terdapat lingkaran,kita masukkan lingkaran itu kedalam
rotarry silinder dengan hati hati agar kain keras tidak rusak.
b. kita tarik sebentar kemudian kita tempelkan pada long plate
yang terdapat cantolan untuk kain yang hendak diputar.
c. Kita posisikan sejajar agar putaranya sesuai dan hasil
gulunganya bagus.
d. Kita hidupkan PLC yang nantinya akan memutar roller stand
searah jarum jam.
e. Kita hidupkan PLC, dan putar potensiometer sesuai dengan
kecepatan yang kita inginkan.
f. Tunggu beberapa saat hingga kain keras habis.
g. Kaitkan yang satu dengan yang lain dengan staple/ jeglog agar
tidak berceceran.
h. Lepaskan baut pada long plate di portable locking.
i. Lepaskan portable locking.
j. Tarik long plate hingga lepas.
k. Ambil kain keras yang sudah tertata,kemudian tempelkan pola
kerah.
l. Tandai pola tersebut yang akan dipotong.
m. Potong kain keras dengan tanda dengan rapi dan merapikan
sisa pemotongan kain kera.
n. Selesai.
31
2.7.2 Desain Alat penggulungan Kain keras
Alat ini digunakan untuk mempermudah penggulungan
kain keras pada Konveksi UKM/Usaha Kecil Menengah, dengan
menggunakan tenaga Arus AC dan menggunakan tambahan Alat
PCM yang digunakan untuk mengatur putaran mesin sesuai
keperluan.
32
Gambar 2.22 Feet
b. Roller Stand
Merupakan tempat yang digunakan untuk peletakan hasil
gulungan kain,dimana alat ini tegak lurus berdiri diatas papan
dan berputar pada bearing yang juga diputar oleh putaran pada
GearBox
33
Gambar 2.24 Main Board
d. Buffer Flag
Merupakan penyangga Tiang, juga untuk tempat
berputarnya penggulung kain keras pada lubang ini nanti akan
ada bearing agar tiang yang berdiri tegak dapat berputar
dengan normal karna dipasangkan pada bearing.
34
f. Portable Locking
Ini sebagai pengunci bagian atas dan sebagai penyeimbang
dari putaran poros untuk dapat menggulung kain keras. Dan
ada tempat untuk long plate.
g. Rotary Silinder
Tempat diletakanya kain yang akan ditarik oleh putaran
mesin hingga berputar,kain dikhususkan untuk yang berbentuk
silinder sehingga dapat diputar dengan alat ini.
h. Engine Driver
Merupakan Mesin yang memutarkan seluruh putaran,
termasuk putaran kain dan silinder. mesin ini menggunakan
type AC, atau arus listrik bolak-balik.
35
Gambar 2.29 Engine Driver
i. GearBox
Alat yang digunakan untuk merubah arah putaran dan
mereduksi putaran ,dari putaran tinggi ke putaran rendah yang
didalamnya terdapat gear dengan jenis Worm Gear/Gear
Cacing
36
j. Bearing
Tempat Diletakanya Rotarry Silinder dan Jack Stand,
untuk mempermudah putaran dari gearbox ke Jack Stand dan
Rotarry silinder.
k. Baut
Tempat untuk menyatukan dan mengikat antara Main Board
dengan feet dan portable locking dengan long plate.
l. Mur
Part dari pasangan baut yang nantinya akan disatukan dan
diputar untuk menyatukan part yang lain.
37