Soal psikotes umumunya berupa tes logika gambar (soal logika tes), psikotes
deret gambar (tes deret gambar), tes logika penalaran, soal aritmatika, tes
mecocokkan gambar, dan lain sebagainya.
Bahkan untuk menjadi salah satu karyawan salah satu swalayan saja perlu
melewati psikotes, terlebih lagi pekerjaan yang menyangkut nyawa manusia
seperti dokter, perawat, bidan, tentara, polisi, dan lain sebagainya.
Psikotes berasal dari kata physico yang berarti mental fisik dan test yang berarti
tes/ujian. Secara istilah, psikotes adalah suatu metode untuk memperoleh hasil
kontrol psikologi dari yang orang yang menjalani tes dengan menggunakan alat
atau sistem khusus yang hanya bisa dijalankan oleh ahli di bidang psikotes dan
sangat paham mengenai watak/sikap seseorang yang dilihat dari
sisi intiligent (kecerdasan), interest (ketertarikan), attitude (sikap),
serta personality (kepribadian).
Beberapa contoh soal psikotes umumnya terdapat komponen kata atau kalimat
yang memiliki poin dalam penilaian terkait sikap dan pribadi seseorang.
Psikotes sedikit agak berbeda dengan tes potensi akademik atau disingkat TPA
yang lebih cenderung melihat “kepintaran” otak seseorang. Psikotes tidak
demikian, sebab tes ini lebih melihat kepada bagaimana sikap dan cara diri
memecahkan suatu masalah. Jadi, jangan heran jika ada teman yang dulu saat
sekolah kurang pintar namun bisa lulu dalam psikotes.
Sesuai dengan namanya, soal ini melibatkan beberapa deret angka. Tujuan
ialah untuk mengukur kemampuan analisa dalam memahami pola-pola tertentu.
Tips mengerjakan tes logika deret atau cara mengerjakan psikotes deret angka
ini ialah:
Fokus kamu jangan hanya tertuju pada deret ukur atau deret hitung dalam
perhitungan saja. Kamu harus melihat secara keseluruhan angka yang ada
sebab dalam soal tes bagian ini, empat atau lima buah angka saja masih belum
cukup menghasilkan sebuah jawaban yang benar.
Pola yang umum dipakai dalam soal tes deret angka ini biasanya berurutan,
kelompok urut, atau kelompok loncat. Meski dalam keadaan fokus, kamu juga
harus tetap ingat bahwa waktumu menjawab terbatas.
bonsai >< … (tanda >< adalah anonim/lawan sehingga jika dijadikan kalimat
akan menjadi “lawan kata bonsai adalah?)
a. cantik
b. seram
c. tampan
d. kecil
e. besar
Ini termasuk tes yang paling ribet kalau boleh dibilang. Tes Pauli/Kraepelin ini
menyajikan banyak angka yang disusun secara vertikal dalam bentuk
berkolom-kolom. Cara mengerjakannya sangat sederhana, kamu hanya disuruh
menjumlahkan dua angka yang saling berdekatan dari atas ke bawah.
Lalu, hasil penjumlahan dua angka tersebut ditulis di samping di antara kedua
angka tersebut. Tujuan tes ini ialah untuk melihat ketahanan sikap terhadap
tekanan, konsistensi, kecepatan dan ketelitian, serta kemampuan beradaptasi
seseorang.
Tips untuk tes bagian ini yaitu gunakanlah pulpen, jangan pensil. Mengapa?
Sebab pensil bisa sewaktu-waktu patah dan menghambat ketika mengerjakan
soal. Tes ini sangat memerlukan waktu yang banyak oleh karena itu jawablah
secepat kamu bisa. Usahakan untuk mengendalikan diri, santai, dan tetap rileks
walaupun dikejar waktu.