Anda di halaman 1dari 11

1

1. LATAR BELAKANG
Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar
dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman.
Ikan Nila berasal dari sungai Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang ikan ini telah
tersebar ke Negara-negara di 5 benua yang beriklim tropis dan subtropis. Sedangkan
di wilayah yang beriklim dingin, ikan Nila tidak dapat beriklim dengan baik.
Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian
Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi,
barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah nama
khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan.
Di Indonesia Ikan Nila telah dibudidayakan diseluruh Provinsi.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana cara membudidayakan Ikan Nila yang ada di Gorontalo menjadi
Ikan yang lebih berkualitas?
b. Bagaimana cara mengembangkan sumber daya Ikan Nila yang memadai pada
Subsektor Perikanan di Gorontalo?

3. TUJUAN
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, maka tujuan usaha pembudidayaan yang
ingin di capai adalah:

a. Agar mahasiswa dapat membudidayakan Ikan Nila yang ada di Gorontalo


menjadi Ikan yang berkualitas.
b. Agar mahasiswa dapat mengembangkan sumber daya Ikan Nila yang
memadai pada subsector Perikanan di Gorontalo.

4. LUARAN
Luaran yang diharapkan dalam usaha pembudidayaan ini adalah:
1. Menciptakan Ikan Nila yang lebih berkualitas dan banyak disukai masyarakat
dengan memanfaatkan Ikan Nila sebagai hasil produksi di Provinsi Gorontalo.
2. Meningkatkan karya kreatifitas inovatif mahasiswa dalam rangka
bereksperimen dan menemukan hasil karya yang lebih bermanfaat dan tepat
guna bagi masyarakat.
3. Terciptanya peluang usaha mandiri yang bergerak dibidang Industri Perikanan.
2

5. KEGUNAAN PROGRAM
Adapun kegunaan program yang dimaksud adalah:
1. Meningkatkan kreativitas inovatif mahasiswa dalam menemukan hasil karya
yang dapat digunakan sebagai peluang usaha.
2. Untuk memperkenalkan kepada masyarakat dan khususnya masyarakat
Gorontalo agar dapat memanfaatkan Ikan Nila sebagai sumber penyediaan
protein Hewani.

6. TINJAUAN PUSTAKA
Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung,
tidak berporos. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak
bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam. Kemiringan tanah yang baik
untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam
secara gravitasi. Ikan Nila cocok dipelihara di dataran rendah sampai agak tinggi
(500mdpl)
Kualitas air untuk pemeliharaan ikan nila harus bersih, tidak tercemar bahan-
bahan kimia beracun, dan minyak/limbah pabrik. Kekeruhan air yang disebabkan
oleh pelumpuran akan memperlambat pertumbuhan ikan. Lain halnya bila kekeruhan
air disebabkan oleh adanya plankton. Air yang kaya plankton dapat berwarna hijau
kekuningan dan hijau kecoklatan karena banyak mengandung Diatomae. Sedangkan
plankton/alga biru kurang baik untuk pertumbuhan ikan. Tingkat kecerahan air karena
plankton harus dikendalikan yang dapat diukur dengan alat yang disebut piring secchi
(secchi disc). Untuk di Kolam dan tambak, angka kecerahan yang baik antara 20-35
cm.
Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang
dan bersih, karena ikan nilai tidak dapat berkembang dengan baik di air arus deras.
Nilai keasaman air (pH) tempat hidup ikan nila berkisar antara 6-8,5. Sedangkan
keasaman air (pH) yang optimal adalah antara 7-8. Suhu air yang optimal berkisar
antara 25-30° C. Kadar garam air yang disukai antara 0-35 per mil.

7. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


Provinsi Gorontalo memiliki sumber daya alam yang cukup potensial,
diantaranya sumber daya perikanan. Untuk mendukung pengembangan suber daya ini
pemerintah Gorontalo telah mengembangkan suatu program, yakni etalase perikanan.
Salah satu unsur penting dalam program tersebut adalah pengembangan usaha
budidaya perikanan, ini dimaksudkan untuk meningkatkan produksi perikanan, gizi,
dan pendapatan masyarakat.
Usaha budidaya perikanan air tawar yang dikembangkan di Gorontalo, salah
satunya berada di Danau Limboto. Danau Limboto berada dalam dua wilayah
3

administrative, yaitu administrative kota Gorontalo dan kabupaten Gorontalo. Danau


ini memiliki potensi produksi sebesar 616-803 ton/Tahun. Sementara itu pendapatan
masyarakat pesisir danau cukup beragam, antara lain petani, pedagang, pengrajin,
PNS, tukang, Karyawan, Nelayan, Buruh.Persentase terbesar adalah maasyarakat
petani (46,13%) dan nelayan (16,63) (anonym, 1994 dalam kristomo dkk, 2006).
Salah satu system budidaya perikanan yang dikembangkan di danau Limboto
adalah system budidaya ikan dalam keramba jaring apung. Sistem budidaya ini
adalah pengembangan budidaya ikan dalam keramba, yakni keramba di permukaan
air. Pada umumnya ikan yang dibudidayakan masyarakat petani adalah ikan nila
(hamper 90%) dan ikan mas. (Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Gorontalo
2006). Hal ini karena ikan Nila merupakan komoditas yang memiliki keunggulan
comparative dan strategis dibandingkan dengan komoditas air tawar lainnya, karena 1)
Kebiasaan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan nila cukup tinggi, 2) merupakan
sumber protein hewani yang potensial bagi pemenuhan gizi masyarakat, 3) kebutuhan
prasyarat hidup ikan nila yang kurang memerlukan kelayakan yang tinggi dan toleran
terhadap perubahan kualitas lingkungan. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Gorontalo dapat diketahui produksi ikan nila di jaring apung tahun
2016 mencapai 664 ton. Ini berarti mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan
produksi ikan nila tahun 2004, yaitu 537,7 ton. Adanya kenaikan produksi ini diduga
karena adanya kenaikan jumlah rumah tangga yang memiliki jaring apung yaitu untuk
tahun 2014 sebanyak 354 rumah tangga meningkat menjadi 666 rumah tangga pada
tahun 2016.

8. METODE PELAKSANAAN PROGRAM


Pelaksanaan program usaha Pembudidayaan Ikan Nila adalah sebagai berikut :
1.Persiapan
Bahan yang dibutuhkan diperoleh dengan membeli sedangkan persiapan alat
dilakukan dengan pembelian semua peralatan yang dibutuhkan.

2. Pemberian Pakan
Pemupukan kolam telah telah merangsang tumbuhnya fitoplankton,
zooplankton, maupun binatang yang hidup di dasar, seperti cacing, siput, jentik-jentik
nyamuk dan chironomus (cuk). Semua itu dapat menjadi makanan ikan nila. Namun,
induk ikan nila juga masih perlu pakan tambahan berupa pellet yang mengandung
protein 30-40% dengan kandungan lemak tidak lebih dan 3%.

3. Pemeliharaan Kolam/Tambak
Sistem dan intensitas pemeliharaan ikan nila tergantung pada tempat
pemeliharaan dan input yang tersedia. Target produksi harus disesuaikan dengan
4

permintaan pasar. Biasanya konsumen menghendaki jumlah dan ukuran ikan yang
berbeda-beda. Intensitas usaha dibagi dalam tiga tingkat yaitu :
a) Sistem ekstensif (teknologi sederhana)
Sistem ekstensif merupakan sistem pemeliharaan ikan yang belum
berkembang. Input produksinya sangat sederhana. Biasanya dilakukan di kolam air
tawar. Dapat pula dilakukan di sawah. Pengairan tergantung kepada musim hujan.
Kolam yang digunakan biasanya kolam pekarangan yang sempit. Hasil ikannya hanya
untuk konsumsi keluarga sendiri. Sistem pemeliharaannya secara polikultur. Sistem
ini telah dipopulerkan di wilayah desa miskin.
Pemupukan tidak diterapkan secara khusus. Ikan diberi pakan berupa bahan
makanan yang terbuang, seperti sisa-sisa dapur limbah pertanian (dedak, bungkil
kelapa dll). Perkiraan pemanenan tidak tentu. Ikan yang sudah agak besar dapat
dipanen sewaktu-waktu. Hasil pemeliharaan sistem ekstensif sebenar cukup lumayan,
karena pemanenannya bertahap. Untuk kolam berukuran 2 x 1 x 1 m ditebarkan benih
ikan nila sebanyak 20 ruang berukuran 30 ekor. Setelah 2 bulan diambil 10 ekor,
dipelihara 3 bulan kemudian beranak, demikian seterus. Total produksi sistem ini
dapat mencapai 1.000 kg/ha/tahun 2 bln. Penggantian air kolam menggunakan air
sumur. Penggantian dilakukan seminggu sekali.
b) Sistem semi-Intensif (teknologi madya)
Pemeliharaan semi-intensif dapat dilakukan di kolam, di tambak, di sawah,
dan di jaring apung. Pemeliharaan ini biasanya digunakan untuk pendederan. Dalam
sistem ini sudah dilakukan pemupukan dan pemberian pakan tambahan yang teratur.
Prasarana berupa saluran irigasi cukup baik sehingga kolam dapat berproduksi
2-3 kali per tahun. Selain itu, penggantian air juga dapat dilakukan secara rutin.
Pemeliharaan ikan di sawah hanya membutuhkan waktu 2-2,5 bulan karena
bersamaan dengan tanaman padi atau sebagai penyelang. OIeh karena itu, hasil ikan
dan sawah ukurannya tak lebih dari 50 gr. Itu pun kalau benih yang dipelihara sudah
berupa benih gelondongan besar.
Budi daya ikan nila secara semi-intensif di kolam dapat dilakukan secara
monokultur maupun secara polikultur. Pada monokultur sebaiknya dipakai sistem
tunggal kelamin. Hal mi karena nila jantan lebih cepat tumbuh dan ikan nila betina.
Sistem semi-intensif juga dapat dilakukan secara terpadu (intergrated), artinya
kolam ikan dikelola bersama dengan usaha tani lain maupun dengan industri rumah
tangga. Misal usaha ternak kambing, itik dan sebagainya. Kandang dibuat di atas
kolam agar kotoran ternak menjadi pupuk untuk kolam.
Usaha tani kangkung, genjer dan sayuran lainnya juga dapat dipelihara
bersama ikan nila. Limbah sayuran menjadi pupuk dan pakan tambahan bagi ikan.
Sedangkan lumpur yang kotor dan kolam ikan dapat menjadi pupuk bagi kebun
sayuran. Usaha huler/penggilingan padi mempunyai hasil sampingan berupa dedak
5

dan katul. Oleh karena itu, sebaiknya dibangun kolam ikan di dekat penggilingan
tersebut. Hasil penelitian Balai Penelitian Perikanan sistem integrated dapat
menghasilkan ikan sampai 5 ton atau lebih per 1 ha/tahun.
c) Sistem intensif (teknologi maju)
Sistem pemeliharaan intensif adalah sistem pemeliharaan ikan paling modern.
Produksi ikan tinggi sampai sangat tinggi disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Pemeliharaan dapat dilakukan di kolam atau tambak air payau dan pengairan yang
baik. Pergantian air dapat dilakukan sesering mungkin sesuai dengan tingkat
kepadatan ikan. Volume air yang diganti setiap hari sebanyak 20% atau bahkan lebih.
Pada usaha intensif, benih ikan nita yang dipelihara harus tunggal dain jantan
saja. Pakan yang diberikan juga harus bermutu. Ransum hariannya 3% dan berat
biomassa ikan per hari. makanan sebaiknya berupa pelet yang berkadar protein 25-
26%, lemak 6-8%. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan oleh teknisinya sendiri
dapat diamati nafsu makan ikan-ikan itu. Pakan yang diberikan knya habis dalam
waktu 5 menit. Jika pakan tidak habis dalam waktu 5 menit berarti ikan mendapat
gangguan. Gangguan itu berupa serangan penyakit, perubahan kualitas air, udara
panas, terlalu sering diberi pakan.

4. Pemasaran
a.Target Pasar
Dalam target pasar yang akan kami tawarkan adalah
1. Kolam Pemancingan ( Tambak ).
2. Rumah Makan atau Restoran.
b. Strategi Pemasaran
Strategi dipakai untuk menentukan tujuan yang terbaik. Begitu pula dengan
pemasaran Ikan Nila, strategi pemasaran digunakan untuk meningkatkan
produktifitas usaha ini. Diantaranya sebagai berikut,
1. Strategi produk
Ikan Nila menjadi komuditas utama dalam usaha ini, selain itu kami juga
selalu menjaga kebersihan kolam tambak ikan karena kami ingin menyajikan ikan
yang selalu bersih dan bebas dari penyakit.
2. Strategi Harga
Strategi harga yang kami tawarkan relative jauh lebih murah dari pada harga
pasar di lapangan.
3. Strategi Promosi
Awal dalam mempromosikan atau mempublikasikan bisnis ini adalah melalui
media sosial (Facebook, Blogger dll) dan bertatap muka langsung dengan pihak
ketiga atau pembeli sesuai dengan target pasar yang akan kami capai.
6

9. ANGGARAN BIAYA

Pembelian Bahan Dasar


No Nama Barang Satuan Vol Harga
1 Benih Rp.200,- 4000 ekor Rp. 800.000
2 Pakan / Pelek Rp.800,- 8 karung Rp. 6.400
3 Pupuk Rp.1.800,- 10 kg Rp. 18.000,-
4 Kapur Rp. 1.200,- 30 Kg Rp. 36.000,-
5 Kotoran ayam Rp.7.000,- 4 karung Rp. 28.000,-

Jumlah Rp. 888.400,-

10. REKAPITULASI BIAYA


No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Pembelian Peralatan Rp. 100.000,-
2 Pembelian Bahan Dasar Rp. 888.400,-
4 Penyusunan Laporan Rp. 100.000,-
5 Biaya Lain-lain Rp. 133.340,-
Jumlah Rp. 1.221.740,-

11. JADWAL KEGIATAN

Program Kreativitas Mahasiswa ini direncanakan dalam waktu 3 bulan pada


tahun 2016. Perkiraan waktu dan kegiatan program kewirausahaan ini disajikan
dalam tabel berikut :
No Kegaiatan Bulan Bulan Bulan
I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
7

1 Perencanaan program

2 Permohonan Izin

3 Persiapan tempat dan


perlengkapan

4 Pembenihan Ikan Nila

5 Pembesaran Ikan Nila

6 Pelaksanaan program dan


pemasaran produk
7 Monitoring dan evaluasi

8 Penyusunan program
9 Penyerahan laporan akhir

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) akan


melakukan beberapa kegiatan pasca pelaksanaan sebagai bentuk rasa tanggung jawab
dari kegiatan PKMK ini. Pemantauan dan pengawasan terjadwal akan kami lakukan
meskipun masa program PKMK ini telah usai.
8

LAMPIRAN
NAMA DAN BIODATA TIM
1. Ketua Pelaksana Program
Nama : Djamal Adi Nugroho Uno
Nim : 471 413 024
TTL : Gorontalo, 1 November 1994
Angkatan : 2013
Jurusan : Ilmu dan Teknologi Kebumian
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Alamat : Jl. Amal Modjo, No. 12B, Gorontalo
2. Anggota Pelaksana Program
Nama : Lilis Angraini Sirifu
Nim : 471 412 001
TTL : Tikong, 17 Januari 1995
Angkatan : 2012
Jurusan : Ilmu dan Teknologi Kebumian
Fakultas : Matematika dan ilmu pengetahuan alam
Alamat : Jln. Taman Hiburan
3. Anggota Pelaksana Program
Nama : Alifia Widya Warapsari Badaru
Nim : 471 412 004
TTL : Ternate, 4 Agustus 1994
Angkatan : 2012
Jurusan : Ilmu Dan Teknologi Kebumian
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Alamat : Jl. Panjaitan no 144, Kec.Kota Selatan, Kota Gorontalo
4. Anggota Pelaksana Program
Nama : Juwita D.M Pau
Nim : 471 412 005
TTL : Todoli,8 Juni 1993
9

Angkatan : 2012
Jurusan : Ilmu Dan Teknologi Kebumian
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Alamat : Jl. Frankonero
5. Anggota Pelaksana Program
Nama : Ana Fatmirul Jannah
Nim : 471 412 009
TTL : Blitar, 23 Juni 1993
Angkatan : 2012
Jurusan : Ilmu Dan Teknologi Kebumian
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Alamat : Jl.
6. Anggota Pelaksana Program
Nama : Nursella Kembuan
Nim : 471 412 014
TTL : Kotamobagu, 9 Desember 1994
Angkatan : 2012
Jurusan : Ilmu Dan Teknologi Kebumian
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Alamat : Jl. Dewi Sartika
7. Anggota Pelaksana Program
Nama : Jihan Al Idrus
Nim : 471 412 015
TTL : Buol, 14 November 1994
Angkatan : 2012
Jurusan : Ilmu Dan Teknologi Kebumian
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Alamat : Jl. Kenangan 1
8. Anggota Pelaksana Program
Nama : Prika Aristya Harmaji
10

Nim : 471 413 034


TTL : Gorontalo, 11 januari 1995
Angkatan : 2013
Jurusan : Ilmu dan Teknologi Kebumian
Fakultas : Matematika dan Ilmu dan Pengetahuan Alam
Alamat : Limboto, Gorontalo
9. Anggota Pelaksana Program
Nama : Yusran Nurdiansyah Ibrahim
Nim : 471 413 019
TTL : Gorontalo,
Angkatan : 2013
Jurusan : Ilmu dan Teknologi dan Pengetahuan
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Alamat : Jl. Prof.Dr.Aloe Saboe, Kel.Dembe 2 Kec. Kota Utara
10. Anggota Pelaksana Program
Nama : Novita Putri Mokodompit
Nim : 471 412 025
TTL : Kotamobagu, 25 September 1995
Angkatan : 2013
Jurusan : Ilmu dan Teknologi dan Pengetahuan
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Alamat : Jl. Dewi Sartika, Kota Selatan
11. Anggota Pelaksana Program
Nama : Alzulkitfir Lihawa
Nim : 471 413 031
TTL : Gorontalo, 15 September 1994
Angkatan : 2013
Jurusan : Ilmu dan Teknologi dan Pengetahuan
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Alamat : Jl. Amal Modjo
11

BIODATA DOSEN PENDAMPING

Nama : Dr. Nawir N. Sune, M.Si


Tempat dan Tanggal Lahir : Timbuolo, 1 November 1963
NIP : 196311011989031003
Pangkat : Tenaga Pengajar
Agama : Islam
Alamat : Jalan Cendana

Pendidikan
 SDN Timbuolo, Tahun 1969-1975, SD
 SMP Negeri Kabila, Tahun 1975-1979, SMP
 SMA Negeri Kabila, Tahun 1979-1982, S3/Doktor
 IKIP Manado, Tahun 1982-1987, S3/Doktor
 Universitas Gadjah Mada, Tahun 1998-2000, S2/Pasca Sarjana
 Universitas Gadjah Mada, Tahun 2009-2012, S3/Doktor
Penghargaan
 Dosen Berprestasi Tkt. Perguruan Tinggi, Tanggal 08 Jul 2004, Oleh -
 Satyalencana Karya Satya X Tahun, Tanggal 02 Apr 2005, Oleh -
 Applied Aproach (AA), Tanggal 30 Jun 2008, Oleh -
 Peningkatan Ket. Dasar Teknik (Pekerti), Tanggal 30 Jun 2008, Oleh -
 Sertifikat Pendidik, Tanggal 06 Aug 2009, Oleh -
 Satyalencana Karya Satya XX Tahun, Tanggal 06 Aug 2012, Oleh-

Anda mungkin juga menyukai