Oleh
Oleh
SKRIPSI
Oleh:
ASRI YENI
06C10104170
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
mutu lingkungan hidup yang sehat yang mendukung tumbuh kembang anak dan
interaksi sosial serta melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal
1
2
Sampah adalah sesuatu yang tidak di pakai, tidak disenangi sesuatu yang
harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia
tetapi bukan biologis karena kotoran manusia tidak termasuk didalamnya dan
umumnya bersifat padat (air bekas tidak termasuk didalamnya (Azwar, 2002).
dapat dipisahkan dari setiap kegiatan kehidupan manusia itu sendiri. Khususnya
sehingga tingkat konsumsi kita meningkat, mulai dari makanan dan kemasannya.
Limbah yang dihasilkan perorangan makin besar padahal jumlah penduduk juga
bertumpuk atau berserakan. Di perkotaan lebih lagi hanya sebagian sampah yang
terangkut oleh dinas kebersihan kota. Sampah yang tidak terangkut menumpuk
atau berserakan dan menjadi masalah kesehtan. Banyak juga penduduk yang
membakar, menanam dalam lubang, dan tidak jarang dibuang ke dalam selokan,
sungai dan bahkan menumpuk diperkarangan atau kebun. Sungguh pun para ahli
ulang, namun cara tersebut masih belum memecahkan masalah sampah yang
semakin meningkat jumlah dan jenisnya, baik di pedesaan maupun daerah kumuh
Aceh Darusalam yang secara umum sampah masih merupakan kendala utama
sebangak 5.870, yang diperiksa 3.881 dan yang memenuhi syarat 1.725 (44,4%)
m3/hari dan sampah rumah tangga rata-rata 37m3/hari (Dinas Kebersihan Kota, ,
2012). Sedangkan dari data BAPEDAL tahun 2013 jumlah data yang dihasilkan
perhari 264m2, jumlah sampah yang dikelola 56m2 dengan jumlah sampah setiap
Gampong Darat tidak memiliki TPA namun dengan fasilitas tersebut masih
selokan dan juga membiarkannya begitu saja, seperti daun-daunan, plastic, kertas,
botol dan kotoran hewan masih bececeran di selokan dan dijalan, sehingga
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas permasalahan yang peniliti ambil adalah faktor-
faktor –faktor apa saja yang mempengaruhi penanganan sampah rumah tangga di
1.3.Tujuan Penelitian
rumah tangga di Desa Gampong Darat Kecamatan Johan Pahlawan Aceh Barat.
Barat.
1.4.Manfaat Penelitian
sampah
5
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak pemerintah Aceh Barat,
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Azwar (2002) yang dimaksud dengan sampah adalah sebagian dari
sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang
industri) tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak
termasuk kedalamnya dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak
yang tidak digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang. Yang dihasilkan
Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang
dibuang karena sudah tidak digunakan dan dibuang disebut sampah. Dengan
6
7
Sisa bahan baku dan bahan jadi dan sebagainya (Dainur, 1995)
Adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa-sisa potongan hewan dan
membusuk.
Adalah jenis sampah yang dapat dibakar dan tidak dapat dibakar yang
3. Abu (Ashes)
Sampah jenis ini adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari
pabrik industri.
4. Sampah jalanan
Sampah jenis ini berasal dari pembersihan jalanan dan trotoar baik
dengan tenaga manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari
5. Bangkai binatang
Sampah jenis ini merupakan jenis sampah campuran yang terdiri dari
7. Bangkai kendaraan
8. Sampah industri
9. Sampah perumahan
bangunan.
berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting
anatara lain:
a. Jumlah penduduk
c. Kemajuan tehnologi
pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk
sampai dengan saat ini adalah baru pada tahap pengumpulan, pengangkutan dan
Tehnik pengelolaan sampah dapat dimuali dari sumber sampah sampai pada
menjadi sampah.
produsen sampai pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan membuat tempat
pengelolaan pada TPA. Sebelum dimusnahkan sampah dapat juga diolah dulu
baik untuk memperkecil valume, untuk daur ulang atau dimanfaatkan kembali.
1. Hog Feeding
2. Insenaration (pembakaran)
sampah dilakukan ditempat tertutup dengan mesin dan peralatan khusus yang
3. Sanitary Landfill
yang dilakukan lapis demi lapis, sedemikian rupa sehingga tidak menjadi
tempat binatang bersarang. Cara ini tentu amat bermanfaat jika sekaligus
4. Composting (pengomposan)
5. Discharge To Seweres
saluran pembuangan air bekas. Cara ini dapat dilakukan pada rumah tangga
atau dikelola secara terpusat dikota-kota. Cara ini membutuhkan biaya yang
besar serta tidak mungkin dilakukan jika sistem pembuangan air kotor baik.
6. Dumping (penumpukan)
Dengan cara ini TPA memerlukan tanah yang luas dan sampah ditumpuk
7. Individual Incenerasion
8. Recycling
Ialah menghancurkan sampah menjadi jumlah yang lebih kecil dan hasilnya
9. Reduction
Ialah menghancurkan sampah menjadi jumlah yang lebih kecil dan hasilnya
Hanya saja biayanya sangat mahal tidak sebanding dengan hasilnya (Azwar,
2002).
bagaimana mengelolanya.
dan pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan dampak yang
merugikan. Untuk mengetahui dampak tersebut lebih jelas dapat dilihat seperti:
1. Dampak menguntungkan
2. Dampak merugikan
1. Dampak menguntungkan
14
14
2. Dampak merugikan
karena:
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa faktor yang lebih dominan
masyarakat.
2.8. Perilaku
aktifitas dari manusia itu sendiri, oleh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai
merupakan hasil bersama atau resultanse antara berbagai faktor baik internal
bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku
(behaviour causes) dan faktor diluar perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya
2003).
2.8.1. Pengetahuan
Pengetahuan atau kognitif merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah
sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Teori
tindakan seseorang. Dari pengalaman dan hasil penelitian ternyata perilaku yang
didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
1. Tahu (know)
kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau
2. Memahami (comprehension)
objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (application)
17
17
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesa)
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
6. Evaluasi (evaluation)
hal yang baru sampai pada saat yang memutuskan untuk menerima atau menolak
2.8.2. Sikap
gerakan fisik dan tangkapan pikiran terhadap sesuatu keadaan atau objek. (Salim,
2006).
sikap merupakan kesiapa atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif
tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi
untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu, sehingga sikap
bikan hanya kondisi internal psikologis yang murni dari individu (purely psychic
inner state), tetapi sikap lebih merupakan proses kesadaran yang sifatnya
individual. Artinya proses ini terjadi secara subjektif dan unik pada diri setiap
individu. Keunikan ini dapat terjadi oleh adanya perbedaan individual yang
berasal dari nilai-nilai dan norma yang ingin dipertahankan dan dikelola oleh
2.8.3. Tindakan
Tindakan yaitu suatu sikap yang belum otomatis terwujud dalam suatu
tindakan (over behavior) jadi untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan
19
19
yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan,
1. Persepsi (perception)
3. Mekanisme (mechanism)
Apabila telah dapat melakukan sesuatu yag benar secara otomatis, atau
tingkat ketiga.
4. Adaptasi (adaptation)
Notoatmodjo, 2007
- Pengetahuan
- Sikap
- tindakan
Barat.
METODOLOGI PENELITIAN
Pahlawan Aceh Barat dan penelitian ini dilakukan pada tanggal 28 September
3.3.1 Populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 176 Kepala Keluarga
3.3.2 Sampel
Dalam penelitian ini sampel akan diambil adalah Kepala Keluarga di Desa
Gampong Darat Kecamatan Johan Pahlawan Aceh Barat, sampel yang diambil
N
n
1 N (d ) 2
21
22
22
n = Jumlah sampel N=
N
n
1 N (d ) 2
176
n
1 176(0,01)
176
n
1 1,76
176
n
2,76
n 63,76 64
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 64 orang tehnik pengambilan sampel
1. Editing, yaitu : penulis memeriksa kembali data-data yang diperoleh baik dari
kesesuaian.
master tabel.
23
23
1. Data primer
2. Data sekunder
Variabel Dependen
3 Penanganan Definisi : Pengelolaan sampah yang dilakukan
Sampah Rumah responden.
Tangga Cara ukur : Observasi
Alat ukur : kuesioner
Hasil ukur 1. Baik
2. Kurang
Skala ukur : Ordinal
25
25
Pengetahuan
untuk jawaban “a” adalah 1 sedangkan jawaban “b” adalah 0. Jumlah skor
6+0 = 3
2
Jadi:
Sikap
6+0 = 3
2
Jadi:
Tindakan
untuk jawaban “a” adalah 1 sedangkan jawaban “b” adalah 0. Jumlah skor
6+0 = 3
2
Jadi:
dengan skor untuk jawaban “a” adalah 1 untuk jawaban nomor 1,2,5,6 dan
nomor 3,4, jawaban “a” bernilai 0 sedangkan jawaban “b” adalah 0 untuk
jawaban nomor 1,2,5,6 dan untuk nomor 3,4, jawaban b bernilai 1. Jumlah
6+0 = 3
2
Jadi:
( )
X2=Ʃ
Keterangan: X2 = Chi-square
O = Nilai pengamatan
untuk membuktikan hipotesa yaitu dengan ketentuan p value < 0,05 (Ho
(Budiarto, 2001).
BAB IV
luas 57,5 ha/m2. Jumlah Kepala Keluarga di Gampong Darat sebanyak 176 KK
dengan jumlah penduduk sebanyak 755 orang yang terbagi atas 368 orang berjenis
kelamin laki-laki dan 352 orang berjenis kelamin perempuan. Adapun batas-batas
variabel maka terlebih dahulu dibuat analisis univariat dengan tabel distribusi
1. Pengetahuan
29
30
30
2. Sikap
3. Tindakan
mengenai penanganan sampah yang baik sebanyak 50% sedangkan yang kurang
juga 50%.
31
31
42,2%.
dependen. Penguji ini menggunakan uji chi-square. Dikatakan ada hubungan yang
sampah rumah tangganya juga kurang sebanyak 63%. Dari hasil uji chi square di
dapat nilai P Value = 0,009 dan ini lebih kecil dari α= 0,05 sehingga terdapatnya
Dilihat dari nilai OR 4,590 maka dapat diartikan bahwa pengetahuan yang
Dari tabel di atas di ketahui bahwa dari 35 responden yang sikapnya baik
penanganan sampah rumah tangganya juga baik sebanyak 71,4% sedangkan dari
kurang sebanyak 58,6%. Dari hasil uji chi square di dapat nilai P Value = 0,030
dan ini lebih kecil dari α= 0,05 sehingga terdapatnya hubungan yang signifikan
antara Sikap dengan penanganan sampah rumah tangga di Desa Gampong Darat
Dilihat dari nilai OR 3,542 maka dapat diartikan bahwa sikap yang baik
baik penanganan sampah rumah tangganya juga baik sebanyak 78,1% sedangkan
tangganya juga kurang sebanyak 62,5%. Dari hasil uji chi square di dapat nilai P
Value = 0,002 dan ini lebih kecil dari α= 0,05 sehingga terdapatnya hubungan
Dilihat dari nilai OR 5,952 maka dapat diartikan bahwa tindakan yang
4.2. Pembahasan
Pengetahuan atau kognitif merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah
sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Teori
2003).
sampah rumah tangganya juga kurang sebanyak 63%, ini dapat diartikan bahwa
bahwa sikap merupakan kesiapa atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
dampak positif dan dampak negative terhadap manusia dan lingkungan, baik atau
penanganan sampah rumah tangga dimana dari hasil Uji chi square di dapat nilai
P Value = 0,030 dan ini lebih kecil dari α= 0,05 sehingga terdapatnya hubungan
yang signifikan antara Sikap dengan penanganan sampah rumah tangga di Desa
dan pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan dampak yang
merugikan. Tindakan yaitu suatu sikap yang belum otomatis terwujud dalam suatu
tindakan (over behavior) jadi untuk terwujudnya sikap menjadi suatu perbuatan
yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan,
memiliki hubungan dengan penanganan sampah dimana dari hasil hasil uji chi
square di dapat nilai P Value = 0,002 dan ini lebih kecil dari α= 0,05 sehingga
sampah rumah tangga di Desa Gampong Darat Kecamatan Johan Pahlawan Aceh
Barat.
BAB V
5.1. Kesimpulan
tangga dengan nilai P value lebih kecil dari α= 0,05 yaitu 0,009.
3.2. Saran
Darat agar tidak ada lagi sampah-sampah yang berserakan dan tempat
terbebas dari sampah, maka masyarakat harus lebih aktif lagi dalam
36