“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
SNI 8482:2018
Daftar isi
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata ..................................................................................................................................... ii
1 Ruang lingkup................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif ................................................................................................................. 1
3 Istilah dan definisi ............................................................................................................. 1
4 Syarat mutu ...................................................................................................................... 2
5 Ketentuan pengerjaan ...................................................................................................... 4
6 Persyaratan material ........................................................................................................ 6
7 Metode uji untuk peralatan ............................................................................................... 6
8 Contoh desain .................................................................................................................. 6
Lampiran A (informatif) Contoh gambar desain unit penghasil biogas dengan tangki
pencerna tipe kubah tetap beton pada industri tahu dengan kapasitas bahan baku kedelai
800 kg/hari ............................................................................................................................... 7
Bibliografi ............................................................................................................................... 15
Tabel 1 – Standar kelas industri rumah tangga unit penghasil biogas air limbah organik tipe
kubah tetap beton .................................................................................................................... 3
Tabel 2 – Persyaratan standar mutu unit penghasil biogas air limbah organik tipe kubah tetap
beton ........................................................................................................................................ 3
Gambar A.1 Contoh skema unit biogas dari limbah pabrik tahu berkapasitas olah 800
kg/hari ...................................................................................................................................... 7
Gambar A.2 Denah unit biogas air limbah tahu volume 800 kg ........................................... 8
Gambar A.3.1 Rincian penampang membujur unit biogas dari limbah pabrik tahu
berkapasitas olah 800 kg/hari (pondasi kerucut) ..................................................................... 9
Gambar A.3.2 Rincian penampang membujur unit biogas dari limbah pabrik tahu
berkapasitas olah 800 kg/hari (pondasi irisan bola) .............................................................. 10
Gambar A.4 Rincian plat penyaring tangki pencerna 800 kg ............................................. 11
Gambar A.5 Rincian penampang membujur bak anaerobik dan anaerobik filter dari limbah
pabrik tahu berkapasitas olah 800 kg/hari ............................................................................. 12
Gambar A.6 Potongan bak anaerobik dan anaerobik filter dari limbah pabrik tahu
berkapasitas olah 800 kg/hari ................................................................................................ 13
Gambar A.7 Rincian plat penyaring IPAL 800 kg ............................................................... 14
© BSN 2018 i
SNI 8482:2018
Prakata
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia (SNI) 8482:2018, Unit penghasil biogas air limbah organik tipe
kubah tetap beton ini disusun dengan maksud untuk melindungi pengguna/konsumen agar
mendapat unit biogas yang bermutu, disamping juga memberikan kepastian kepada
investor/produsen dalam mendukung pengembangan unit biogas sebagai penghasil bahan
bakar di Indonesia.
Pemanfaatan biogas diarahkan untuk bisa memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
bauran energi nasional (national energy mix) terutama sebagai bahan bakar pengganti
bahan bakar fosil.
SNI ini disusun oleh Komite Teknis Perumusan SNI 27-04, Bioenergi melalui
proses/prosedur perumusan standar dan terakhir dibahas dalam Forum Konsensus Komite
Teknis Bioenergi di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2017, yang dihadiri oleh anggota
Komite Teknis dan narasumber terkait. SNI ini juga telah melalui tahap jajak pendapat dari
tanggal 30 November 2017 sampai dengan tanggal 31 Januari 2018 dengan hasil akhir
disetujui menjadi SNI.
SNI ini disusun dengan memperhatikan masukan dari konsumen/pengguna, investor, pakar
dan produsen peralatan biogas serta standar/referensi terkait sejenis yang sudah berlaku di
negara-negara lain.
Perlu diperhatikan bahwa beberapa unsur dari dokumen standar ini dapat berupa hak paten.
Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk mengidentifikasi salah satu
atau seluruh hak paten yang ada.
© BSN 2018 ii
SNI 8482:2018
Unit penghasil biogas air limbah organik tipe kubah tetap beton
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan tentang ketentuan pemipaan, bak penampung dan saluran
pemasukan bahan baku air limbah organik (inlet), tangki pencerna (digester) tipe kubah tetap
dari beton termodifikasi, bak pengeluaran (outlet), tangki pencerna bersekat kedap udara,
unit filter kedap udara (anaerobic filter) dengan atau tanpa bak penampung cairan. SNI ini
diperuntukkan bagi industri skala rumah tangga. SNI ini mencakup juga persyaratan
material, prosedur pengerjaan dan metode uji.
2 Acuan normatif
SNI 7826:2012, Unit Penghasil Biogas dengan tangki pencerna (digester) tipe kubah tetap
dari beton.
Untuk tujuan penggunaan dalam dokumen ini, istilah dan definisi berikut ini digunakan.
3.1
biogas
gas yang merupakan produk akhir pencernaan anaerobik biomassa oleh mikroorganisme.
CATATAN Biogas umumnya berkomponen utama metana (40 - 70) % dan karbon dioksida.
3.2
tangki pencerna
bejana kedap air dan udara yang dilengkapi dengan penyekat tangki pencerna, saluran air
limbah, bahan penyaring dan penyerap yang berfungsi sebagai tempat mikroba untuk
berkembang biak dan ruang terjadinya proses pencernaan air limbah organik dari saluran
pemasukan bahan baku yang diproses selama waktu tinggal hidrolik tertentu (hidraulic
retention time) dan keluar melalui bak pengeluaran (outlet).
3.3
penyekat tangki pencerna
tembok pembatas antara ruang substrat dan ruang pencerna dalam tangki pencerna,
dilengkapi dengan pipa yang menghubungkan ruang substrat ke dasar ruang pencerna.
3.4
air limbah organik
air yang bercampur dengan bahan organik yang dapat diurai kembali oleh mikroba, seperti
limbah tahu, limbah tapioka, limbah industri makanan.
3.5
ruang pencerna
ruang atau tempat terjadinya proses pencernaan air limbah organik yang dilengkapi dengan
tempat mikroba berkembang biak.
3.6
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
waktu tinggal hidrolik (hidraulic retention time)
jangka waktu rata-rata cairan organik tinggal di dalam tangki pencerna untuk menghasilkan
biogas.
3.7
ruang gas
ruang di dalam tangki pencerna diatas ruang substrat dan ruang pencerna sebagai tempat
penampungan biogas yang dihasilkan dari proses pencernaan umpan air limbah organik.
3.8
bak pengeluaran
bak penampung cairan organik dari tangki pencerna yang dilengkapi dengan pemipaan
biogas dan pemipaan keluaran air limbah organik yang masuk ke dalam tangki pencerna
bersekat kedap udara.
3.9
tangki pencerna bersekat kedap udara
bak pengeluaran yang dibagi beberapa ruang dimana setiap ruang dihubungkan dengan
pemipaan dan bagian atas ruang tertutup dengan beton.
3.10
filter kedap udara
penyaring pada bak penampung air limbah organik yang dilengkapi dengan pipa gas keluar
serta pipa keluaran air limbah.
3.11
saluran pengeluaran biogas
pipa yang terletak di bagian puncak atas kubah tangki pencerna untuk mengeluarkan biogas.
3.12
katup utama
katup yang berfungsi untuk mengatur aliran biogas dari tangki pencerna ke instalasi
peralatan pemanfaatan biogas.
3.13
rasio C/N
perbandingan kandungan karbon dan nitrogen yang terdapat dalam substrat.
4 Syarat mutu
Dalam syarat mutu ini, unit penghasil biogas air limbah organik tipe kubah tetap beton
diklasifikasikan dalam 3 (tiga) standar kelas seperti terlihat pada Tabel 1 dan persyaratan
standar mutu pada Tabel 2.
Tabel 1 – Standar kelas industri rumah tangga unit penghasil biogas air limbah
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
organik tipe kubah tetap beton
Tabel 2 – Persyaratan standar mutu unit penghasil biogas air limbah organik tipe
kubah tetap beton
Standar kelas
Parameter Satuan
Kecil Sedang Besar
I. Tangki pencerna
Volume tangki pencerna m3 28 – 70 >70 – 140 >140 – 210
- Tangki pencerna primer m3 14 – 35 >35 – 70 >70 – 105
- Tangki pencerna skunder m3 14 – 35 >35 – 70 >70 – 105
- Ketebalan penyekat tangki cm 15 – 20 15 – 20 15 – 20
pencerna
- Media filter m3 2,8 – 7 >7 – 14 >14 – 21
- Bahan media filter BJ < 1 / mengapung, berongga, non korosif
Volume ruang gas m3 3–7 7 – 14 14 – 21
Bentuk pondasi tangki pencerna Kerucut dan irisan bola
Ketebalan beton pondasi tangki cm 10 12 15
pencerna
Tebal dinding dan kubah tangki cm 10 – 12 12 – 16 16 – 24
Pencerna
II. Pemasukan bahan baku
Bak pencampur bahan baku
- Ukuran minimum bentuk persegi cm 100 x 75 x 50 100 x 75 x 50 100 x 75 x 50
tanpa pengaduk (p x l x t)
Saluran pemasukan bahan baku
- Beda tinggi bak masuk dan bak cm 15 – 35 15 – 35 15 – 35
keluaran (posisi bak keluaran lebih
rendah dari bak masuk)
- Tinggi bak keluaran diukur dari cm 80 – 95 80 – 95 80 – 95
permukaan air tangki pencerna
ketika gas kubah terisi penuh
- Diameter Inci 4-8 4-8 4-8
- Jarak lubang terbawah pemasukan cm 25 - 50 25 - 50 25 - 50
dari lantasi pondasi
- Kemiringan saluran pemasukan Derajat 45 - 60 45 - 60 45 - 60
terhadap horizontal tangki
pencerna
III. Ukuran Manhole
Tipe 1 Manhole (p x l) cm 60 x 60 60 x 60 60 x 60
Tipe 2 Manhole
- Manhole 1 (di atas kubah) (d) a) cm 55 55 55
- Manhole 2 (p x l) cm 40 x 50 40 x 50 40 x 50
IV. Bak penampung keluaran Ukuran disesuaikan dengan volume tangki
lumpur organik pencerna
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar kelas
Parameter Satuan
Kecil Sedang Besar
V. Peralatan saluran pengeluaran
biogas
Pipa pengeluaran biogas
- Diameter luar Inci 0,5 - 1,5 0,5 - 1,5 0,5 - 1,5
- Tebal pipa (min.) b) mm 4-5 4 - 5 4 - 5
Katup utama (main valve) wajib dipasang c)
Keterangan:
a)
: Tidak harus ada
b)
: Dapat menggunakan logam / pvc / plastik (pe, pp, pvdf, ptfe)
c)
: Katup utama dipasang di dekat kubah, mudah dijangkau, tahan korosi dan terjamin keamanannya
5 Ketentuan pengerjaan
c) Kubah
1) Kubah beton dibuat dari :
a. Campuran semen:pasir:kerikil dengan perbandingan 1:2:3;
b. Plesteran dilakukan dengan menggunakan campuran semen:pasir 1:3 atau 1:4;
c. Acian dilakukan degan menggunakan campuran semen dan air;
d. Pelapisan kedap air dilakukan dengan menggunakan campuran cat acrilyc emulsion
atau bahan pengedap air yang dicampur semen.
e. Untuk volume tangki pencerna > 20 m3 menggunakan besi beton diameter minimal
8 mm.
2) Kubah pasangan bata dibuat dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Pasangan bata dengan campuran semen:pasir 1:3 atau 1:4;
b. Plesteran dengan campuran semen:pasir 1:3 atau 1:4,
c. Acian menggunakan campuran semen dan air;
d. Lapisan kedap air menggunakan campuran cat acrilyc emulsion atau bahan
pengedap air yang dicampur semen.
d) Manhole
1) Tipe 1 manhole, beton dari campuran semen:pasir:kerikil dengan perbandingan 1:2:3.
Untuk volume tangki pencerna > 20 m3 diwajibkan menggunakan besi beton diameter
minimal 8 mm.
2) Plesteran dilakukan dengan menggunakan campuran semen:pasir 1:3 atau 1:4.
e) Penyekat digester
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
Terbuat dari pasangan batu bata diplester dilengkapi dengan pipa saluran penghubung air
limbah organik.
f) Filter material
1) Bahan
Pasangan batu bata diplester dilengkapi dengan plat beton yang berlubang dan
rumpon sebagai tempat berkembang biak mikroba.
2) Balok penyangga
Terbuat dari beton / beton bertulang atau material lain yang tahan korosi.
g) Pipa biogas
Pemasangan pipa saluran pengeluaran biogas pada knee yang telah terpasang pada
bagian atas tangki pencerna, dilakukan dengan seal tape minimum sebanyak 13 kali lilitan
dengan lem PVC yang lambat kering.
Pipa saluran masuk dihubungkan dengan dinding tangki pencerna menggunakan pipa PVC.
Ujung pipa saluran masuk dipasang bata yang menggunakan campuran semen:pasir 1:4.
5.3 Bak pemasukan air limbah organik (bak equalisasi), terbuat dari :
5.4 Bak penampung keluaran lumpur organik (bak pelimpahan), terbuat dari :
Bak penampung keluaran limbah yang berasal dari tangki pencerna untuk menyempurnakan
proses pencernaan yang memungkinkan peningkatan produksi biogas yang terbuat dari
bahan seperti pasal 5.4.
Sebuah instalasi penyaring yang ditempatkan dalam bak anaerobik yang terbuat dari bahan
seperti pasal 5.4 yang berfungsi sebagai penyaring padatan yang terkandung dalam lumpur
organik sehingga padatan tidak masuk aliran buangan.
Sebuah bak yang ditempatkan paling akhir setelah bak anaerobik yang terbuat dari bahan
seperti pasal 5.4 yang berfungsi untuk memonitor kualitas air buangan.
6 Persyaratan material
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
Persyaratan material yang diperlukan untuk membangun unit biogas adalah sebagai berikut :
6.1 Semen
Semen yang digunakan untuk membangun unit biogas kubah tetap dari beton harus semen
yang memenuhi persyaratan SNI Semen yang berlaku.
6.2 Pasir
Pasir yang digunakan untuk membangun unit biogas kubah tetap dari beton harus pasir
dengan kandungan tanah/lumpur kurang dari 5 % dan bukan pasir laut.
Menggunakan pasangan batu bata atau setara yang tidak mudah pecah dan kedap udara.
6.4 Kerikil
Kerikil yang digunakan harus kerikil batu pecah dengan ukuran mesh 2 cm sampai dengan 3
cm.
Besi beton yang digunakan minimal besi ukuran 8 mm dan memenuhi persyaratan SNI yang
berlaku.
a) Pipa saluran masuk air limbah organik menggunakan pipa PVC jenis AW.
b) Pipa keluaran biogas dan Katup utama mengacu Tabel 2.
Pengujian terhadap unit biogas kubah tetap dari beton, dilakukan dengan uji kebocoran
tangki pencerna, dengan metode sesuai SNI 7826:2012.
8 Contoh desain
Salah satu contoh desain pengolahan air limbah organik dari industri tahu dengan kapasitas
bahan baku kedelai 800 kg/hari dapat dilihat pada Lampiran A. Untuk ukuran yang tidak
tercantum dalam Lampiran tersebut, disesuaikan dengan Tabel 2.
Lampiran A
(informatif)
Contoh gambar desain unit penghasil biogas dengan tangki pencerna tipe kubah tetap beton
pada industri tahu dengan kapasitas bahan baku kedelai 800 kg/hari
Gambar A.1 Contoh skema unit biogas dari limbah pabrik tahu berkapasitas olah 800 kg/hari
Keterangan gambar:
A Bak Equalisasi
B Biodigester
C Bak Pelimpah
Gambar A.2 Denah unit biogas air limbah tahu volume 800 kg
Keterangan gambar:
A Bak Equalisasi
B Biodigester
C Bak Pelimpah
Gambar A.3.1 Rincian penampang membujur unit biogas dari limbah pabrik tahu berkapasitas olah 800 kg/hari
(pondasi kerucut)
Keterangan gambar:
A Bak Equalisasi
B Biodigester
C Bak Pelimpah
Gambar A.3.2 Rincian penampang membujur unit biogas dari limbah pabrik tahu berkapasitas olah 800 kg/hari
(pondasi irisan bola)
11 dari 15
Gambar A.4
© BSN 2018
SNI 8482:2018
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
Keterangan gambar:
A Buffle reaktor
B Anaerobik filter
Gambar A.5 Rincian penampang membujur bak anaerobik dan anaerobik filter dari
limbah pabrik tahu berkapasitas olah 800 kg/hari
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar A.6 Potongan bak anaerobik dan anaerobik filter dari limbah pabrik tahu
berkapasitas olah 800 kg/hari
14 dari 15
Gambar A.7
SNI 8482:2018
© BSN 2018
SNI 8482:2018
Bibliografi
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
[1] Junus M, 2010, Petunjuk Praktis Pembuatan dan Pemanfaatan Unit Gas Bio Model
Integrasi, Program Pengembangan Unit Gas Bio UNDP, PT. Bumi Harmoni Indoguna,
Jakarta.
[2] Junus M, 1995, Teknik Membuat dan Memanfaatkan Unit Gas Bio, Edisi II, Gama Press,
Yogjakarta.
[3] Karki B. Amrit, Shrestha Nath Jagan dan Sundar Bajgain, 2005, Biogas, – as renewable
source of energy in Nepal, BSP-Nepal
[4] Ludwig Sasse, 1992, Pengembangan Energi Alternatif Biogas dan Pertanian Terpadu di
Boyolali – Jawa Tengah, Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan, Jakarta.
[5] Nakagawa dan Honquilada, 1985, Chinese Biogas Digester - A Potential Model for
Small-Scale, Rural Application.
[6] Walsh et.al., 1988, Handbook of Biogas Utilization, Georgia Institute of Technology.
[7] Wahyuni Sri, 2011, Menghasilkan biogas dari aneka limbah, Agro Media Pustaka,
Jakarta.
“Hak cipta Badan Standardisasi Nasional, copy standar ini dibuat untuk Komite Teknis 27-04: Bioenergi, dan tidak untuk dikomersialkan”
[1] Komtek Perumus SNI
Komite Teknis 27-04 Bioenergi