Geografi
Geografi
Untuk memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar tentang manusia dan lingkungannya;
Agar dapa mengetahui dan memahami tentang cara mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam
yang tersedia secara berkelanjutan
3.Ikan adalah sumber nutrisi terbaik ketimbang daging lainnya.Jumlah ikan mencapai 38 kg per
kapita/tahun.
“Sehingga Ikan adalah kontributor terbesar bagi ketahanan pangan kita.".Banyak sumber pangan dari
laut di Indonesia belum dioptipangan
, padahal biota laut dapat menjadi sumber makanan alternatif. Sumberdaya kelautan di wilayah perairan
Indonesia memiliki tingkat keragaman hayati (biodiversity ) yang sangat tinggi. Bahkan laut Indonesia
dikenal sebagai wilayah marine mega biodiversity terbesar di dunia yang memiliki 8.500 spesies Ikan, 555
spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang.
“Sumberdaya ikan di Laut Indonesia meliputi 37 persen dari spesies ikan di dunia. Di mana beberapa
jenis di antaranya memiliki nilai ekonomis yang tinggi, seperti kelompok ikan tuna, cakalang, udang,
kerang, rumput laut, dan lain sebagainya,”
.“Indonesia juga memiliki sekitar 13 dari 20 spesies lamun dunia, 682 spesies rumput laut, 2.500 spesies
moluska, 1.502 spesies krustasea, 745 spesies ekinodermata. Potensi sumber daya kelautan tersebut
berpeluang untuk menghasilkan devisa negara jika dikelola secara bijaksana dan berkelanjutan,”
4.Kalau di lihat dari kondisi sekarang ini banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain:
3. Pola pikir masyarakat yang lebih memilih menjadi pekerja industri di bandingkan petani
6.Karena masyarakat indonesia yang masih kurang mampu dalam mengola sumber daya alam
tersebut .mereka tidak menjaga persedian yang ada di alam.
6.Binatang sapi misalnya, sebagai salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui, sapi tidak
melulu hanya dapat dimanfaatkan dagingnya. Produk-produk hewani dari sapi dapat dimanfaatkan pula
sebagai bahan baku industri, misal adalah susunya. Susu sapi tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai
bahan baku dalam produksi minuman susu dalam kemasan, namun dapat pula dimanfaatkan sebagi
bahan baku dalam proses produksi sabun, shampoo, dan produk-produk kecantikan lainnya.
7.Thomas R. Malthus dalam teorinya mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur
sedangkan pertumbuhan ketersediaan pangan mengikuti deret hitung. Untuk keadaan Indonesia dengan
pertumbuhan penduduk sebesar 1,49% dan ketersediaan lahan untuk tanaman padi seluas 7,7 ha, hal ini
sangat tidak menguntungkan karena pada teori Malthus menghendaki produksi pangan melebihi dari
pertumbuhan penduduk untuk menganggap bahwa sebuah negara aman dari krisis pangan, sehingga
berdasarkan pada teori ini dapat diprediksikan bahwa suatu saat lahan pertanian di Indonesia akan
hilang. Disebabkan karena adanya perkembangan yang pesat pada pembukaan dan penggunaan lahan
untuk pemukiman penduduk dan meningkatnya kebutuhan akan pangan.
2. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah, tetapi sudah menjadi bahan baku atau jadi
3. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan lokasi pertambangan yang baru
5.Perlunya penghematan sumber daya alam atau mengurangi bahaya eksploitasi besar-besaran terhadap
pemakaian sumber daya alam agar tidak rusak dan punah.
yaitu Jawa dan Sumatra.dengan kondisi ini,daerah-daerah lain seakan-akan menjadi daerah yang di anak
tirikan
3. Dualisme Industri
Dualisme industri Indonesia terus berlanjut: Industri kecil mendominasi dari sisi unit usaha (99%) dan
penyerapan tenaga kerja (60%), namun menyumbang hanya 22% terhadap nilai tambah. Sebaliknya
industri besar dan menengah,yang jumlah unit usahanya hanya kurang dari 1%, menyerap tenaga kerja
40% dan menyumbang nilai tambah 78%.
Selama 2003 hingga 2006, kendala terbesar bagi para pelaku bisnis adalah ketidakstabilan kondisi
ekonomi makro
yang harus dibayar perusahaan kepada para petugas, pejabat, dan preman masih berlanjut.
10.karena keadaan wilayah yang berbeda-beda. Tidak semua wilayah mendukung terbentuknya barang
tambang, memerlukan proses yang mana kondisi lingkungan sekitar sangat berpengaruh, jadi bisa
disimpulkan kalau tidak semua wilayah mendukung berlangsungnya proses pembentukan barang
tambang tersebut.