Disusun Oleh:
4. Buat mitigasi risiko dan rencana kegiatan untuk antisipasi kejadian risiko
Supply chain management (SCM) merupakan salah satu strategi untuk menghadapi
persaingan bisnis yang makin ketat. SCM menekankan adanya kerjasama dan kolaborasi yang
saling menguntungkan dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam jaringan supply
chain. Kerjasama ini diciptakan supaya tujuan bersama perusahaan-perusahaan tersebut bisa
tercapai, yaitu memenuhi kebutuhan konsumen akhir dengan menciptakan produk murah,
berkualitas dan cepat. SCM juga merupakan metode, alat atau pendekatan yang terintegrasi
untuk mengelola jaringan perusahaan-perusahaan seperti pemasok, pabrik, distributor, toko atau
retail, serta perusahaan pendukung jasa logistik yang bekerjasama untuk menciptakan dan
mengantarkan produk ke tangan pelanggan akhir. Selain itu, SCM juga dapat diartikan sebagai
proses yang terus menerus dan berkelanjutan untuk mengkoordinasikan aktivitas bisnis
perusahaan serta ke seluruh perusahaan yang terlibat di dalam supply chain. Tantangan yang
dihadapi dalam pengelolaan supply chain saat ini adalah bagaimana dapat memenuhi ekspektasi
pelanggan yang semakin meningkat dengan biaya yang dapat dikendalikan tanpa
mengorbankan kualitas maupun kepuasan konsumen. Agar menjadi lebih efisien, praktik-praktik
seperti outsourcing, kemitraan global, dan lean practices banyak diadopsi oleh supply chain.
Sistem instalasi gas medik (oksigen, nitrous, compress air, vacuum air) adalah seperangkat
sentral gas medik , instalasi pipa, katup penutup dan alarm gas medik sampai ke titik outlet medik
dan inlet medik. Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, harus memberikan pelayanan
yang aman kepada pasien, khususnya dalam pemberian gas medik. Dalam penggunaan dan
penyaluran gas medik dan vakum medik pada fasilitas pelayanan kesehatan harus memenuhi
persyaratan teknis kesehatan agar dapat menjamin keamanan dan keselamatan dalam pemberian
pelayanan kesehatan.
Salah satu metoda yang akan digunakan adalah House of Risk (HOR) yang didasarkan pada
gagasan proaktif dengan memfokuskan pada tindakan pencegahan, misalnya mengurangi
probabilitas dari agen resiko yang terjadi. Mengurangi terjadinya agen resiko biasanya akan
mengurangi beberapa dari kejadian resiko. Dalam hal ini, diperlukan identifikasi kejadian resiko
dengan agen resiko yang terkait. HOR merupakan suatu model yang dikembangkan oleh Pujawan dan
Geraldin (2009) yang merupakan model terintegrasi antara model FMEA dengan model HOQ. Model
pendekatan HOR bertujuan untuk mengidentifikasi resiko dan merancang strategi mitigasi untuk
mengurangi probabilitas kemunculan dari penyebab resiko dengan memberikan tindakan
pencegahan pada penyebab resiko. Agen resiko atau penyebab resiko merupakan faktor penyebab
yang mendorong timbulnya resiko. Dengan mengurangi agen resiko berarti mengurangi timbulnya
beberapa kejadian resiko dan mengurangi dampak dari kejadian resiko. Model HOR ini menempatkan
probabilitas terjadinya resiko berkaitan dengan penyebab resiko sedangkan untuk severity berkaitan
dengan kejadian resiko. Dalam HOR juga mempertimbangkan hubungan korelasi antara kejadian
resiko dan penyebab resiko. Nilai dari tingkat severity dari kejadian resiko, probabilitas dari penyebab
resiko dan tingkat korelasi yang telah diperoleh akan digunakan untuk menghitung nilai aggregate
risk potensial (ARP). Berdasarkan nilai ARP akan diambil pengambilan keputusan dalam memilih
sejumlah penyebab resiko yang diberikan prioritas terlebih dahulu untuk tindakan mitigasi.
Pengujian
(1) IGM harus diuji dan diperiksa secara berkala minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga)
tahun.
(2) Setiap tabung gas medik harus diuji secara periodik selama dalam periode masa
berlaku.
(3) Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh institusi penguji
yang berwenang.
Semua gas medis harus dilengkapi sertifikat analisa kualitas yang dikeluarkan oleh instansi
yang berwenang. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab terhadap
penggunaan dan pemeliharaan IGM.
Penyimpanan
a) Tabung-tabung gas medis harus disimpan berdiri, dipasang penutup kran dan
dilengkapi tali pengaman untuk menghindari jatuh pada saat terjadi goncangan.
b) Lokasi penyimpanan harus khusus dan masing – masing gas medis dibedakan
tempatnya.
c) Penyimpanan tabung gas medis isi dan tabung gas medis kosong dipisahkan,
untuk memudahkan pemeriksaan dan penggantian.
d) Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari sumber panas, listrik dan oli atau
sejenisnya.
e) Gas medis yang sudah cukup lama disimpan agar dilakukan uji/test kepada
produsen, untuk mengetahui kondisi gas medis tersebut.
Pendistribusian
a) Distribusi gas medis dilayani dengan menggunakan Trolly yang biasa ditempatkan
berdekatan dengan pasien.
b) Pemakaian gas diatur melalui flow meter pada regulator.
c) Regulator harus ditest dan kalibrasi.
d) Penggunaan gas medis sistem tabung hanya bisa dilakukan satu tabung untuk satu
orang.
e) Tabung gas beserta trolly harus bersih dan memenuhi syarat sanitasi/Hygiene.
1.
Identifikasi potensi resiko setiap langkah kegiatan pengelolaan
A. Permasalahan Pada Penanganan Gas Medis
Kategori gas medis dan bahaya terkait, di bagi menjadi tiga kategori:
• Permanent → keadaan gas tetap di bawah suhu normal (misalnya: udara medis,
oksigen, Heliox 21")
• Liquefiable → dipasok di bawah suhu normal, tetapi dalam keadaan cair (misalnya
karbon dioksida dan nitrogen oksida)
• Cryogenic → gas-gas ini disediakan dan disimpan pada temperatur yang sangat rendah
(misalnya oksigen cair dan nitrogen cair)
Bahaya yang berhubungan dengan beberapa gas medis dapat berubah tergantung pada
keadaan fisik (misalnya gas atau cairan cryogenic) dan dapat menghadirkan berbagai
bahaya.
Bahaya utama dari lingkungan yang kaya akan oksigen adalah kebakaran dan
ledakan. Di mana kadar oksigen yang cukup tinggi membuat bahan-bahan yang bahkan
dianggap tidak mudah terbakar dan tahan api dapat terbakar. Beberapa bahan mungkin
menjadi eksplosif. Peningkatan konsentrasi oksigen hanya 4% menggandakan risiko
pengapian dan tingkat pembakaran untuk banyak item umum. Pengapian dapat terjadi
dari sumber pengapian energi rendah (misalnya percikan kecil dari listrik/statis atau
gesekan ringan). Pada konsentrasi oksigen yang lebih tinggi pengapian mungkin
memerlukan sedikit panas atau energi yang membakar dan ledakan mungkin tampak
spontan.
Jika sebuah lingkungan atau wilayah klinis kaya oksigen, item umum berikut sangat
rentan terhadap pembakaran:
• Rambut dan pakaian
• Sprei, kasur, bantal dan tirai
• Dressing, terutama jika obat atau 'basah' (diobati dengan salep, liniments,
emolien, dll)
• Desinfektan kulit untuk pembedahan
• Sanitasi tangan gel dan penggosok tangan dan setiap minyak, salep atau
krim
• Karton dan kertas
• Bahan kimia dan peralatan yang digunakan untuk pembersihan dan
desinfeksi
• Peralatan listrik dan elektronik
Bahaya/Risiko: Tekanan
Penting untuk memperhatikan tekanan di mana gas disimpan dan digunakan. Tabung
gas medis diisi dengan tekanan 127 bar sampai 300 bar (63-150 kali lipat dari ban mobil Anda).
Tekanan itu sendiri belum tentu berbahaya. Situasi berbahaya terjadi ketika tekanan salah
dalam penanganan.
Waspadalah terhadap risiko berikut saat menggunakan gas medis bertekanan:
• Debu dan partikel lainnya dapat memasuki mata atau kulit
• Gas bertekanan dapat memasuki jalan antara permukaan orbital dan bola mata,
menyebabkan avulsi mata
• Gas mungkin masuk melalui kulit ke dalam pembuluh darah dan dapat
menyebabkan emboli fatal
• Tidak memadainya peraturan tekanan pasokan gas dapat mengakibatkan trauma
pernafasan parah
• Rilis cepat gas dari silinder dapat menyebabkan katup atau peralatan yang
terhubung menjadi sangat dingin, menyebabkan coldburn parah pada setiap
daerah kulit yang terpapar
• Rilis cepat gas pengoksidasi yang memasuki peralatan dapat menyebabkan
gelombang tekanan kuat yang terbentuk di dalam regulator dan tabung,
menyebabkan pembakaran atau mungkin ledakan kontaminan dalam peralatan
• Peralatan yang terhubung tidak aman, untuk outlet silinder atau dinding, dapat
dikeluarkan dengan konsekuensi serius
• Silinder mengalami kerusakan mekanik (misalnya terjatuh atau hancur) atau
kebakaran dapat menyebabkan silinder pecah. Mengakibatkan pelepasan ledakan
isi mungkin sangat merusak dan dapat menyebabkan cedera yang fatal
• Kerusakan leher silinder dapat menyebabkan silinder untuk berperilaku seperti
torpedo atau roket. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ekstrim untuk properti
dan cedera yang fatal
• Jika silinder jatuh, dapat menimpa orang hingga mungkin kehilangan anggota
badan.
Ledakan silinder dapat mencapai jarak lebih dari 300 meter, sedangkan silinder
'torpedo' atau 'roket' dapat meledak dengan jarak lebih jauh.
Bahaya/Risiko: Suhu
Oksigen dan nitrogen yang dipasok ke rumah sakit baik dalam bentuk gas dan cair.
Bentuk cair (gas cair cryogenic) disimpan kurang dari -180°C. Suhu bisa turun lebih jauh,
karena perluasan dari cairan ke gas. Gas cair dan uap mereka dapat menyebabkan coldburn ke
bagian tubuh yang terbuka. Luka bakar ini sebenarnya disebabkan oleh panas tubuh sendiri
seperti yang cepat ditarik melalui area kulit dan jaringan yang terkena dengan cairan atau uap.
Kontak yang terlalu lama juga dapat menyebabkan radang dingin, mungkin
menyebabkan hilangnya ekstremitas tubuh seperti jari tangan, jari kaki dan hidung. Kabut
dapat timbul di sekitar pembawa pengiriman cryogenic. Hal ini disebabkan oleh kondensasi
uap air dari udara. Kabut ini menyebabkan jarak pandang yang rendah di daerah dan
konsentrasi tinggi gas yang disampaikan.
Pelatihan khusus harus diselesaikan oleh semua personil yang dibutuhkan untuk
menangani gas cryogenic. Personil harus memakai peralatan (Personal Protective/PPE) yang
dirancang khusus untuk perlindungan dari gas cryogenic:
• Full-face visor
• Sarung tangan pelindung
• Sepatu keselamatan
• Apron
Selain itu, semua pekerja harus berpakaian yang sesuai untuk prosedur yang akan
dilaksanakan:
• Baju lengan panjang
• Celana panjang
• Celana tidak boleh terselip di kaus kaki atau sepatu
• Jika memakai rok, maka celemek (apron) panjang harus dipakai
⮚ Membuat jadwal pemeliharaan instalasi sentral gas medik dan vakum medik
⮚ Melakukan pemeliharaan rutin sentral gas medik (oksigen) di masing-masing
ruangan yang memiliki.
Instalasi sentral gas medik dan vakum medik dalam keadaan aman
⮚ Memberi tanda larangan merokok di sekitar wilayah instalasi sentral gas medik
⮚ Memastikan tidak ada kebocoran pada instalasi sentral gas medik dan vakum medik
⮚ Membatasi area instalasi sentral gas medik dan vakum medik untuk umum.
Terpeliharanya instalasi sentral gas medik dan vakum medik yang ada di seluruh Rumah sakit.
⮚ Membuat ceklist pemeliharaan instalasi gas medik
⮚ Memastikan penggantian spare part mesin pada instalasi gas medik sesuai dengan
umur spare part.
Analisa Resiko
Analisa risiko adalah proses untuk memahami sifat risiko dan menentukan peringkat
risiko (ISO 31000:2009), analisa risiko dilakukan dengan cara menilai seberapa sering peluang
risiko itu muncul, serta berat ringannya dampak yang ditimbulkan, makin besar angka, peluang
makin sering atau dampak makin berat.
DISKRIPSI SKOR PELUANG
NILAI
NO PELUANG
Keterangan:
Nilai 1 (Rare); Tidak bisa percaya kejadian ini akan terjadi hanya akan terjadi dalam
keadaan luar biasa (f= 5-10 th, p= 1%)
Nilai 2 (Unlikely); Tidak diharapkan terjadi, tetapi ada potensi – tidak mungkin terjadi (f=
2-5 th, p=10%)
Nilai 4 (Likely); Kuat kemungkinan bahwa hal ini dapat terjadi – mungkin terjadi
(f=triwulan, p = 75%)
Nilai 5 (Almost Certain); ini diperkirakan sering terjadi / dalam banyak keadaan – lebih
mungkin terjadi dari pada tidak (f=bulanan,p=99%)