Skripsi
Oleh :
HERNI HAMZAH
NIM : 70300110045
PRODI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR
2014
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika
dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat
oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh
HERNI HAMZAH
NIM. 70300110045
ii
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN TUTUP
Skripsi ini telah kami setujui untuk diajukan pada Ujian Tutup di hadapan Tim penguji Program
Studi keperawatan Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dalam
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Diketahui,
rahmat dan hidayahnya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah ini dapat
terselesaikan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
dan dorongan dari berbagai fihak untuk itu perkenankan penulis mengucapkan
2 Dra. Hj. Faridha Yenny Nonci, M.Si.,A.pt dan Wakil Dekan 3 Drs.
iii
sekaligus selaku sebagai penguji yang telah banyak memberikan masukan
berikan. Semoga ilmu yang Bapak berikan menjadi amal jariyah di akhirat
kelak.
8. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan Ilmu bimbingan dan arahan
Alauddin Makassar
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Keperawatan dan Seluruh Staf Akademik
dedikasinya.
10. Kepala yayasan PSTW Gau Mabaji Kab. Gowa yang telah memberi
11. Seluruh anggota keluarga yang Penulis sayangi. Kepada ibu, bapak, dan
juga doa-doanya.
iv
12. Seluruh sahabat Penulis di kampus ini. Kepada Junaedah Muis, Panca
mengukir sebuah cerita tentang kita, tentang semangat kita, tentang air
menyebutkan satu persatu nama yang ada, akan tetapi keberadaan kalian di
dalam hidup Penulis telah mengukir sebuah cerita tersendiri yang tidak
Semoga segala amal kebaikannya diterima oleh Allah SWT dan mendapat
Akhir kata semoga karya tulis yang sederhana dapat bermanfaat bagi
Peneliti
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... xi
vii
B. Tinjauan Umum Tentang Kemandirian ........................................... 22
1. Kemandirian ............................................................................... 22
2. Gambaran Tingkat Kemandirian Lansia .................................... 25
3. Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemandirian pada Lansia 26
4. Aktivitas Kehidupan Sehari-hari pada Lansia (ADL) ................ 28
C. Tinjauan Umum Tentang Terapi Modalitas ..................................... 34
1. Pengertian Terapi Modalitas ...................................................... 34
2. Tujuan Terapi Modalitas ............................................................ 35
3. Peran Perawat dalam Terapi Modalitas...................................... 36
4. Jenis-jenis Kegiatan Terapi Modalitas ....................................... 38
5. Terapi Modalitas Okupasi Terhadap Kemandirian Lansia ........ 43
D. Kerangka Konsep ............................................................................. 46
E. Kerangka Kerja ................................................................................ 47
F. Variabel yang Diteliti ....................................................................... 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 49
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 71
A. Kesimpulan ...................................................................................... 71
B. Saran ................................................................................................. 71
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 73
LAMPIRAN ................................................................................................. 77
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 11 : Dokumentasi
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Intervensi……………………………………………… 62
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
ABSTRAK
xi
BAB I
PENDAHULUAN
populasi lanjut usia (lansia) semakin besar, bahkan cenderung bertambah lebih
Bersamaan dengan meningkatnya usia, beberapa fungsi vital dalam tubuh ikut
kekuatan fisiknya pun mulai melemah. Kenyataan itulah yang dialami para
disebabkan keterbatasan lansia terutama karena faktor usia dan biologis. Salah
lansia adalah peningkatan rasio ketergantungan lanjut usia (old age dependency
1
penduduk adalah peningkatan dalam ratio ketergantungan lansia (old age ratio
Saat ini, di seluruh dunia, jumlah lanjut usia diperkirakan lebih dari
629 juta jiwa (satu dari sepuluh orang berusia lebih dari 60 tahun), dan pada
tahun 2025, lanjut usia akan mencapai 1,2 milyar. Menurut perkiraan Biro
lanjut usia. Jumlah ini akan melonjak hingga ±33 juta orang lanjut usia (12
persen dari total penduduk) pada tahun 2020 dengan umur harapan hidup
Negara dengan struktur dan jumlah penduduk lanjut usia setelah RRC, India,
dan Amerika Serikat, dengan umur harapan hidup di atas 70 tahun. Menurut
mengalami kenaikan jumlah lansia sebesar 4,4 persen, merupakan suatu angka
Selatan jumlah usia lanjut sebanyak 1. 248. 436 jiwa usia lanjut di kota
Makassar (Arbianto, 2013). Berdasarkan data lansia yang didapat dari panti
sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kab. Gowa Tahun 2013, terdapat lansia
berjumlah 100 orang terdiri dari laki-laki 39 orang dan perempuan 61 orang.
2
Menurut salah satu petugas panti sosial Tresna Werdha Gau Mabaji
mengatakan bahnwa terdapat beberapa penyakit yang diderita oleh para lansia
kesehatan atau rawatan rumah bersifat melindungi kebutuhan lansia untuk tetap
(Friedman, 2010).
waktu luang bagi lansia (Maryam, 2008). Terapi modalitas juga berarti suatu
3
terapeutik. Tujuan spesifik dari terapi modalitas menurut Gostetamy (1973)
Salah satu jenis kegiatan terapi modalitas yang akan dilakukan untuk
mengetahui adanya pengaruh terapi modalitas yaitu terapi okupasi. Terapi kerja
atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni pengarahan partisipasi seseorang
untuk melaksanakan tugas tertentu yang telah ditetapkan. Terapi ini berfokus
tergantung pada pertolongan orang lain (Riyadi dan Purwanto, 2009). Terapi
okupasi juga berfokus pada kemampuan fungsional klien dan cara untuk
meningkatkan fungsi klien, misalnya bekerja dalam bidang seni dan kerajinan
lansia depresi, di mana terapi lingkungan merupakan salah satu ruang lingkup
dari terapi modalitas. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terapi
4
modalitas okupasi terhadap tingkat kemandirian lansia di panti sosial Tresna
B. Rumusan Masalah
kemandirian pada lansia di panti sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kab.
Gowa?”
C. Hipotesis
1. H0 (Hipotesis Nol)
2. Ha (Hipotesisi Alternatif)
1. Terapi Okupasi
evaluasi.
2. Kemandirian
5
berpakaian, buang air besar/kecil dan mandi, dengan menggunakan indeks
ADL Barthel.
Kriteria Objektif :
a. Mandiri :
b. Ketergantungan ringan :
c. Ketergantungan sedang
d. ketergantungan berat
e. ketergantungan total
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
okupasi.
okupasi.
6
c. Diketahuinya pengaruh terapi modalitas okupasi terhadap tingkat
kemandirian lansia.
F. Manfaat Penelitian
3. Bagi Keperawatan
4. Bagi Masyarakat
5. Bagi Peneliti
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Murwani, 2010).
2006).
berjalannya waktu akan menjadi tua rentah yang lemah. Itu sudah kodrat
8
Hal itu terdapat dalam firman Allah dalam Q.S. al-Rum ayat 54 :
Terjemahnya :
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari Keadaan lemah, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah Keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia
menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia
menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha mengetahui
lagi Maha Kuasa. (QS. Al-Rum : 34)
kata lain kembali menjadi lemah. Seperti saat dahulu ketika bayi, manusia
lemah dan tidak memiliki pengetahuan, lalu dari hari ke hari ia menjadi kuat
dan banyak tahu, selanjutnya bila usianya menanjak hingga mencapai batas
bantuan orang banyak. Itulah tanda kekuasaan Allah SWT yang tidak dapat
diingkari keberadaannya.
9
Berikut dikemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai
disimpulkan bahwa yang disebut lanjut usia adalah orang yang telah
Tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada Bab 1 pasal 1 Ayat 2.
10
3. Perubahan yang terjadi pada lanjut usia
a. Perubahan fisik
1) Sel
di otak, otot ginjal darah, dan hati, jumlah sel otak menurun,
2) Sistem persarafan
terhadap sentuhan.
11
suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata–kata, 50 persen terjadi
4) Sistem penglihatan
terhadap sinar kornea lebih terbentuk sferis (bola), lensa lebih suram
5) Sistem kardiovaskuler
12
(mengakibatkan pusing mendadak ± 170 mmHg, diastolis normal ±
90 mmHg).
7) Sistem respirasi
8) Sistem gastrointestinal
kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk, indera pengecap
13
menurun adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atropi indra
dilidah terutama rasa manis dan asin, hiangnya sensitifitas dari saraf
pengecap tentang rasa asin, asam dan pahit, esophagus melebar, rasa
9) Sistem reproduksi
perubahan–perubahan warna.
14
satuan (unit) terkecil dari ginjal yang disebut nefron (tepatnya di
15
12) Sistem kulit (integumentary system)
lambat, kuku jari menjadi lebih keras dan rapuh, kuku kaki
bercahaya.
kehilangan massa atau tonus otot dan tulang sebanyak lansia yang
16
menjadi pendek (tingginya berkurang), persendian membesar dan
b. Perubahan mental
kenangan buruk).
17
lanjut usia. Perubahan kognitif yang di alami lanjut usia adalah
c. Perubahan psikososial
lain:
bertambah.
ketulian.
18
g) Rangkaian kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman
dan famili.
panutan.
b. Tipe mandiri
undangan.
19
d. Tipe pasrah
e. Tipe bingung
a. Permasalah umum
20
kemudahan transportasi dan atau komunikasi bagi para lanjut usia.
b. Permasalahan khusus
masyarakatnya.
21
kemunduran terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat
5) Lanjut usia tidak saja ditandai dengan kemunduran fisik, tetapi dapat
tidak diperlukan.
1. Kemandirian
anak, terutama anak wanita (Herwanto, 2002). Anak wanita pada umumnya
22
orang sudah lanjut usia. Anak wanita sesuai dengan citra dirinya yang
untuk minta dilayani. Tekanan terjadi apabila lanjut usia tidak memiliki
dari kerabat dekat, kerabat jauh, dan kemudian yang terakhir adalah panti
werdha.
orang lain, tidak terpengaruh pada orang lain dan bebas mengatur diri
sendiri atau merawat diri dan dapat melakukan aktivitas kehidupan sehari-
hari (AKS), AKS ADL pekerjaan rutin sehari-hari seperti halnya: makan,
minum, mandi, berjalan, tidur, duduk, BAB, BAK, atau bergerak (Abdul
Hafizh, 2009).
23
Dewasa ini, kita sering menyaksikan orang yang mengaku
muslim, yang sama sekali tidak berbuat sesuai dengan harapan ilmu.
akan sangat sulit mampu mengolah potensi diri untuk bisa mandiri dalam
lingkungannya.
Allah berfirman:
Terjemahnya:
“Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan
kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu
merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan
kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal
kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat
hanyalah sedikit.” (Q. S. At-Taubah: 38)
r.a terhadap semua bentuk pengangguran, kemalasan, dan sifat tidak giat.
Ayat ini mendorong kaum Muslimin untuk tampil berjuang di jalan Allah.
24
bermalas-malasan, atau enggan menyambut ajakan berjihad ke Tabuk
Berikut hadis tentang anjuran berjihad menurut Imam Malik bin Anas
(2006):
ًِ ِ تَ َنفَّ َو هللاُ ىِ َم ْه َجاٌَ َذ فِ ْي َسبِ ْييِ ًِ ََل ي ُْخ ِش ُجًُ ِم ْه بَ ْيتِ ًِ اِىَّ ْاى ِجٍَا ِد فِي َسبِ ْيي:اه
َ ََعيَ ْي ًِ ََ َسي َّ َم ق
َ أَ ْن يُ ْذ ِخ ْيًُ ْاى َجىَّتَ اََْ يُشْ ِد ِي اِىَّ َم ْس َنىِ ًِ اىَّ ِزِ خَ َش َج ِم ْىًُ َم َع َماو,ًُُق َميِ َمات
َاه ِم ْه اَجْ ٍش ُ ََتَصْ ِذ ْي
َ ( َس ََاي ُ ْاىبُخَ اسِِ ََ ْاى ُم ْسي ِ ُم ََ اى َّتشْ ِم ْي ِزِ ََ ا َّىى.اََْ َغىِ ْي َم ٍت
)سا ِء
Artinya:
Ia menceritakan kepadaku, dari Malik, dari Abu Az-Zinad, dari Al A’raj,
dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Allah
menjamin orang yang berjihad di jalan-Nya, tidak ada yang
mengeluarkannya dari rumahnya kecuali jihad di jalan-Nya dan karena
membenarkan kalimat-kalimat-Nya, bahwa Allah akan memasukkannya ke
surga atau mengembalikannya ke tempat semula ia keluar darinya dengan
membawa pahala atau harta rampasan perang.” (dinukil oleh Al Bukhari,
Muslim, An-Nasa‟I, dan Ad-Darimi)
yang mandiri adalah lansia yang kondisinya sehat dalam arti luas masih
25
berkurang pula tingkat kemampuan mereka dalam beraktivitas (Yunita,
2010).
toilet, berpindah tempat, dapat mengontrol BAK atau BAB, serta dapat
faktor kondisi kesehatan, faktor kondisi ekonomi dan faktor kondisi sosial.
a. Kondisi kesehatan
mereka yang secara fisik dan psikis memiliki kesehatan yang cukup
26
pada kegiatan yang memerlukan sedikit tenaga dan kegiatan fisik
(Hurlock, 1994).
b. Kondisi ekonomi
tergantung pada anak atau keluarga lain. Dengan bekerja mereka akan
berorientasi pada apa yang ingin mereka beli, akan tetatpi untuk
c. Kondisi sosial
Kegiatan ini dihadiri tidak hanya oleh orang lanjut usia saja. Tetapi juga
dihadiri oleh bapak/ibu yang masih muda, dan pra lanjut usia. Mereka
27
berkumpul bersama untuk melakukan kegiatan tersebut. Kegiatan ini
a. Pengertian
activity of daily living (Setiati, 2000). ADL ada 2 yaitu, ADL standar
2011).
28
Kemampuan fungsional meliputi aktivitas hidup sehari-hari
Skala ADL terdiri atas skala ADL dasar atau Basic Activity of
dirinya sendiri (self care), dan hanya meewakili rentang (range) yang
yaitu:
29
dari bayi sampai dewasa, seseorang secara perlahan-lahan berubah
2) Kesehatan fisiologis
3) Fungsi kognitif
4) Fungsi psikososial
pada suatu cara yang realistik. Proses ini meliputi interaksi yang
30
pada intrapersonal contohnya akibat gangguan konsep diri atau
ADL.
5) Tingkat stress
6) Ritme biologi
daily living.
31
7) Status mental
kebutuhan-kebutuhan dasarnya.
Indeks ADL Barthel dapat dipakai untuk menilai ADL atau IADL.
Nilai Keterangan
1 Kadang-kadang incontinence
2 Incotinence teratur
1 Kadang-kadang incontinence
2 Incotinence teratur
32
aktivitas masihdapat dikerjakan
sendiri
2 Mandiri
1 Mandiri
3 Mandiri
tidur duduk
orang lain
lain
1 Sebagian dibantu
2 Mandiri
33
9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
lain
1 Mandiri
Total nilai =
Nilai ADL :
>20 : Mandiri
mengisi waktu luang bagi lansia (Siti Maryam, 2008). Terapi modalitas
34
institusi pelayanan maupun di masyarakat yang bermanfaat bagi kesehatan
b. Mengurangi gejala.
c. Memperlambat kemunduran.
g. Meningkatkan aktivitas.
h. Meningkatkan kemandirian.
35
3. Peran perawat dalam terapi modalitas
a. Distribusi kekuatan
b. Komunikasi terbuka
menetapkan keputusan.
1) Sikap bersahabat
2) Penuh prihatin
36
Allah berfirman dalam Q.S al-Isra (17:23)
Terjemahnya :
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah
selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-
kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
Perkataan yang mulia. (Q.S al-Isra: 23)
agar berbuat baik kepada kedua ibu bapak mereka. Penyebutan perintah
yang lain, dan diletakkan Allah dalam urutan kedua sesudah kewajiban
37
Ada beberapa hadis Nabi saw yang memerintahkan agar kaum
ًُُص َّو هللاُ َعيَ ْي ًِ ََ َسيَّ َم يَ ْستَأْ ِرو َّ ِ أَ َّن َس ُج ًو َجا َء إِىَّ اىىَّب:ع َْه اَبِ ْي عَب ُذ هللاِ ْب ِه ُع َم َش قَا َه
َ ي
Artinya :
Diriwayatkan dari „Abdullah bin „Umar bahwa sesungguhnya telah
datang seorang laki-laki kepada Nabi saw meminta izin kepadanya,
agar diperbolehkan ikut berperang bersamanya, lalu Nabi bersabda,
“Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Orang laki-laki itu
menjawab, “Ya.” Nabi bersabda, Maka berjihadlah kamu dengan
berbakti kepada orang tuamu.” (Riwayat Muslim dan al-Bukhari dalam
bab al-adab)
ص َل هللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلًّّ َم أَيُّ ْال َع َم ِل أَ َحبُّ إِ َل هللاِ َو َرس ُْولِهِ؟ َقا َل ُ َسأ َ ْل
َ ِت َرس ُْو َل هللا
)َِمسْ ُئ ْود
Artinya :
Saya bertanya kepada Raulullah saw, “Amal yang manakah yang
paling dicintai Allah dan Rasul-Nya?” Rasulullah menjawab, “
Melakukan salat pada waktunya.” Saya bertanya, “Kemudian amal
yang mana lagi?” Rasulullah menjawab, “Berbuat baik kepada ibu
bapak.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas‟ud)
38
e. Psikoanalisa psikoterapi (kegiatan keagamaan)
terapi)”)
a. Psikodrama
c. Terapi musik
d. Terapi berkebun
39
f. Terapi okupasi
juga.
pasiennya.
rekreasi dan permainan adalah salah satu media terapi yang ampuh,
bermain bola.
40
digunakan sebagai pengalihan perhatian atau pikiran sehingga
jiwa di paris.
2) Pengertian
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni
Purwanto, 2009).
(2009), adalah :
41
Mambantu dalam pengumpulan data untuk menegakkan
sebagainya.
kreativitasnya).
42
sehari-hari, seperti dengan mengajarkan merapikan tempat tidur,
g. Terapi kognitif
i. Rekreasi
j. Terapi keagamaan
dan lain-lain.
oleh Maryam (2008) bahwa tujuan terapi modalitas terhadap lansia yaitu:
43
b. Meningkatkan kesehatan lansia.
tergantung pada orang lain, tidak terpengaruh pada orang lain dan bebas
merawat diri sendiri atau merawat diri dan dapat melakukan aktivitas
halnya: makan, minum, mandi, berjalan, tidur, duduk, BAB, BAK, atau
lansia juga dapat dilihat dari kualitas hidup. Kualitas hidup lansia dapat
Activity of daily living (ADL) ada 2 yaitu, ADL standar dan ADL
44
Menurut Riyadi dan Purwanto :
masyarakat sekitarnya.
terapi.
sebagainya.
45
D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu
a. ketergantungan ringan
b. ketergantungan sedang
Psikodarma
Terapi aktivitas kelompok
Terapi musik
Terapi berkebun
Terapi dengan binatang Variabel confonding
Terapi kognitif
Life review terapi Faktor yang mempengaruhi
Rekreasi kemandirian pada lansia :
a. Kondisi kesehatan
b. Kondisi ekonomi
c. Kondisi sosial
Keterangan :
Gambar 2.1 kerangka konsep penelitian pengaruh terapi modalitas okupasi terhadap
46
E. Kerangka Kerja
Populasi Lansia
Sampel
Observasi
Terapi Okupasi
Observasi
Analisis Data
Penyajian Data
Gambar 2.2 kerangka kerja pengaruh terapi modalitas okupasi terhadap tingkat
kemandirian lansia
47
F. Variabel yang Diteliti
Variabel dependen :
terapi okupasi.
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
group design, dalam desain ini terdapat dua group yang dipilih secara random
keadaan awal antara group perlakuan dan group kontrol sebelum diberikan
intervensi atau perlakuan tertentu (O) pada group perlakuan. Setelah diberikan
X1 O X2
Y2 Y2
Keterangan :
49
Y1 = Observasi tingkat kemandirian pada kelompok kontrol
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
1. Populasi
karakteristik tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek
yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau atau sifat yang dimiliki
50
semua lansia penghuni panti sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kab. Gowa
2. Sampel
Alimul, 2008).
kontrol.
a. Kriteria inklusi
1. Kelompok perlakuan
e) Islam
2. Kelompok kontrol
51
b. Kriteria ekslusi
3. Lansia yang memiliki penyakit kronik seperti jantung, stroke dan lain-
lain.
D. Instrumen Penelitian
Nilai Keterangan
1 Kadang-kadang incontinence
2 Incotinence teratur
1 Kadang-kadang incontinence
2 Incotinence teratur
sendiri
2 Mandiri
52
1 Mandiri
3 Mandiri
tidur duduk
orang lain
lain
1 Sebagian dibantu
2 Mandiri
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
53
lain
1 Mandiri
Total nilai =
Nilai ADL :
>20 : Mandiri
1. Sumber data
a. Data primer
54
b. Data sekunder
dalam hal ini peneliti mengambil data dari dokumentasi Panti Tresna
1. Pengolahan data
a. Editing
setiap jawaban.
55
b. Koding
c. Tabulasi data
dalam satu table menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan
penelitian.
2. Analisa data
a. Analisis univariat
b. Analisis bivariat
56
G. Etika Penelitian
(Hidayat. A. A, 2007).
tidak memberi nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
pada lansia.
1. Analisis univariat
Tabel 4.1
58
SMP 1 11,1 - -
SMA 2 22,2 - -
Total 9 100,0 9 100,0
Pekerjaan sebelum masuk panti
Pensiunan - - 1 11,1
Petani 2 22,2 - -
Wiraswasta 1 11,1 1 11,1
Lain-lain 6 66,7 7 77,8
59
2. Analisis bivariat
uji paired T test dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data
Tabel 4.2
60
tingkat kemandirian lansia sebelum dan setelah dilakukan intervensi
Tabel 4.3
Pre test-
Post test 0,007 2,699 1,000 0,000
Sumber : Data primer, 2014
0,007 atau < 0,05 berarti hipotesis 0 ditolak. Jadi, ada pengaruh
value sebesar 1,000 atau > 0,05 berarti tidak ada pengaruh signifikan
61
Tabel 4.4
62
c. Hasil uji t independent
Tabel 4.5
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Std. Sig. (2-
Deviation Error tailed)
Mean
Perlakuan 9 20.44 .527 .176 .000
B. Pembahasan
pada lansia yang tidak mengikuti terapi okupasi dan perbandingan tingkat
kemandirian pada lansia yang mengikuti dan tidak mengikuti terapi okupasi di
mengalami perubahan bilogis, fisik, kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan
Oleh karena itu, kesehatan manusia lanjut usia perlu mendapat perhatian
63
khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat
kesehatan yang mulai terganggu pada lanjut usia maka juga akan berakibat
oleh lansia.
dengan orang lain. Kemandirian seorang lansia dapat dilihat dari kualitas hidup
lansia itu sendiri, dimana kualitas hidup tersebut dapat dinilai dari kemampuan
dimaksud pada penelitian ini adalah kemandirian lansia dalam merawat diri
Terapi kerja atau terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni
ditetapkan. Terapi ini berfokus pada pengenalan kemampuan yang masih ada
64
seseorang agar mandiri, tidak tergantung pada pertolongan orang lain (Riyadi
program terapi okupasi, maka diharapkan lansia dapat menjadi lebih mandiri
pada lansia.
65
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh terapi modalitas okupasi
signifikan terhadap tingkat kemandirian lansia karena nilai p value 0,007 <
sebesar 2,699. Sedangkan pada sampel kelompok kontrol yang tidak mengikuti
terapi okupasi dari uji wilcoxon, diketahui bahwa tidak ada perbedaan secara
signifikan atau bermakna tingkat kemandirian lansia sebelum dan sesudah pada
pada tabel 4.5 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara statistik
kemandirian lansia.
tingkat kemandirian lansia. Hal ini menunjukan bahwa adanya penagruh terapi
66
Allah SWT berfirman dalam Q. S. Ar Raad ayat 11 sebagai berikut :
Terjemahnya:
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Al-Quran digital).
mereka. Seperti halnya dalam penelitian ini, lansia tidak akan mengalami
kondisi atau kesehatan yang lebih baik apabila tidak didasarkan pada
67
Allah SWT berfirman dalam Q.S Al Jumuah ayat 10 sebagai
berikut:
dengan firman Allah di atas agar lansia bisa mendapatkan karunia dari Allah.
68
melibatkan jumlah sampel yang besar, waktu penelitian yang lebih panjang,
69
BAB V
A. Kesimpulan
okupasi
B. Saran
1. Terapi okupasi perlu diterapkan pada lansia, karena terapi ini mengajarkan
70
4. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh terapi
yang lebih panjang, dan metode pengendalian faktor perancu yang lebih
ketat.
71
DAFTAR PUSTAKA
januari 2014
Universitas Airlangga
EGC
yang Tinggal di Panti Sosial Tresna Gau Mabaji Kab. Gowa denagn yang
Hamid, Rahman. Terapi Modalitas pada Lansia. [online] [2013]. Diakses dari
www.scribd.com/doc/177266417Terapi-Modalitas-Pada-Lansia.pdf. pada
72
Hardywinoto, Setiabudhi. 2007. Panduan Gerontologi. Jakarta: Pustaka Utama
dari http://www.gemabaiturrahman.com/2010/04/khutbah-jumat-24-
januari 2014
Hidayat, A. Aziz. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan teknik analisa data.
Kasjono, Subaris Heru dan Yasril. 2009. Teknik Sampling untuk Penelitian
Kementrian Agama RI. 2010. Al-Qur’an & Tafsirnya Jilid 5. Jakarta: Penerbit
Komisi Nasional Lanjut Usia. 2010. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009.
Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:
Salemba Medika
Mubarak, Wahit Iqbal dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: CV.
Segung Seto
73
Murwani, A. Priyantari, W. 2010. Gerontik Konsep Dasar dan Asuhan
Jakarta: EGC
EGC
Living (ADL) pada Lansia yang Mengikuti dan tidak Mengikuti Posyandu
www.scribd.com/doc/101613272/Faktor-Yang-Mempengaruhi-Tingkat-
Kemandirian-Lansia-Dalam-Melakukan-Aktifitas-Kehidupan-Sehari.pdf.
Ilmu.
74
Setiawan, Herman Adi. 2009. Kemandirian pada lansia. Tugas Keperawatan
Stanley, Mickey. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta: EGC
Bandung.
Yunita, Nalindra Prima. 2010. Pusat Pelayanan Lanjut Usia di Jember. Tugas
pada Lanjut Usia di Panti Soial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 04
75
PERMOHONAN PERSETUJUAN WAKTU UJIAN TUTUP
Stambuk : 70300110045
Judul skripsi : Pengaruh Terapi Modalitas Okupasi Terhadap Tingkat Kemandirian Lansia di
panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Kab. Gowa.
Hari/tanggal :
Jam :
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II