Anda di halaman 1dari 11

PERBEDAAN TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DAN GUIDED

IMAGERY TERHADAP PERUBAHAN NYERI MENSTRUASI


PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 2 KEC. DAGANGAN KAB.
MADIUN
Kholistyawati
( Akademik S1 Keperawatan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun)
Abstrak
Nyeri menstruasi adalah nyeri perut bagian bawah yang dirasakan
pada saat menstruasi akibat adanya peningkatan hormon prostagladin yang
mengakibatkan otot uterus berkontraksi. Ada beberapa relaksasi untuk
mengurangi nyeri salah satunya adalah tehnik relaksasi nafas dalam dan
guided imagery. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tehnik
relaksasi nafas dalam dan guided imagery terhadap perubahan nyeri
mentruasi pada remaja putri di SMPN 2 Kec. Dagangan Kab. Madiun.
Penelitian ini termasuk quasy ekperiment dengan design (two grup pre test
dan post test) tidak menggunakan kelompok kontrol. sampel sejumlah 32
siswi yang di ambil secara simple random sampling yang di bagi dua
kelompok perlakuan yang berbeda. Uji statistik yang digunakan adalah Uji
Mann Whitney sampel tidak berpasangan. Hasil kedua kelompok
menunjukkan nilai p value 0,006 < α=0,05 menunjukkan bahwa ada
perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok perlakuan tehnik
relaksasi nafas dalam dan guided imagery dalam perubahan nyeri pada
remaja putri di SMPN 2 Kec. Dagangan Kab. Madiun
Kata kunci : nyeri menstruasi, relaksasi nafas dalam, guided imagery, remaja

Abstract
Menstrual pain is a lower abdominal pain felt during menstruation due
to an increase in prostagladin hormone that causes the uterine muscles to
contract. There is some relaxation to reduce the pain one of them is the
technique of deep breathing relaxation and guided imagery. This study
aims to determine the difference of deep breathing relaxation techniques
and guided imagery to changes in menstrual pain in young women in
SMPN 2 Kec. Dagangan Kab. Madiun. This study included quasy
experiment with design (two groups pre test and post test) did not use
control group. samples of 32 female students were taken by simple random
sampling which was divided into two different treatment groups. The
statistical test used is Mann Whitney Test of unpaired sample. The results
of both groups showed that p value 0.006 <α = 0.05 indicates that there is
a significant difference between the two treatment groups of deep
breathing relaxation technique and guided imagery in the change of pain in
adolescent girls in SMPN 2 Kec. Dagangan Kab. Madiun
Assrfjkkeywords: menstrual pain, relaxation of breath, guided imagery, teenagers

Jurnal Ilmu Keperawatan 2018 Page 1


PENDAHULUAN memberikan obat-obatan seperti obat
analgesik, analgesik non narkotika
Dismenorea atau nyeri haid dan obat anti inflamasi non steroid (
merupakan salah satu keluhan NSAID) Tehnik non farmakologi
ginekologi yang paling umum pada untuk mengurangi nyeri terdiri dari
perempuan. Hampir semua massage effleurage, tehnik relaksasi
perempuan mengalami rasa yang dan distraksi kompres hangat,
tidak nyaman selama haid, seperti kompres dingin, imajinasi
tidak enak diperut bagian bawah dan terbimbing, dan terapi pemberian
biasanya juga disertai mual, pusing, aroma terapi.(Hermawan, 2012).
bahkan pingsan (Laila, 2011). Pada
studi epidemiologi pada populasi Mekanisme tehnik relaksasi
remaja ( berusia 12-17 tahun) di nafas dalam dapat mengendalikan
Amerika serikat, klien dan litt nyeri dengan merelaksasikan otot-
melaporkan prevelansi disminorea otot skelet yang mengalami spasme
59,7 %. Dan mereka yang mengeluh yang disebabkan oleh peningkatan
nyeri, 12 % berat, 37 % sedang, dan prostagladin sehingga terjadi
49 % ringan. Studi ini juga vasodilatasi pembulu darah dan akan
melaporkan bahwa disminorea meningkatkan aliran darah dan akan
menyebabkan 14 % remaja putri meningkatkan aliran darah ke daerah
sering tidak masuk sekolah. yang mengalami spasme dan
(Anurogo & Wulandari 2011). iskemic ( Smeltzer & Bare, 2013).
Sedangkan di Indonesia angka Sedangkan mekanisme tehnik
kejadian disminore terdiri dari relaksasi guided imagery dalam
54,89% disminore primer dan 9,36% mengendalikan nyeri dengan
disminore sekunder (Purnamasari, membuat perasaan rileks kemudian
2013) di teruskan ke hipotalamus untuk
menghasilkan corticotropin releasing
Dampak terjadinya disminore factor ( CRF). Selanjutnya CRF
pada remaja yang sering dialami merangsang kelenjar pituitary untuk
secara fisik seperti mual-muntah, meningkatkan produksi
pusing, diare, nyeri punggung,mudah proopioidmelanon-cortin (POMC)
lelah. Dan secara psikologis seperti sehingga produksi enkephalin oleh
penurunan angka aktivitas karena medulla adrenalin meningkat.
merasa tidak enak badan, Kelenjar pituitary juga menghasilkan
penurunanan angka prestasi siswa, endrophin sehingga neurotransmitter
peningkatan jumlah remaja putri yang mempengaruhi suasana hati
yang tidak masuk sekolah, perasaan menjadi rileks. Berdasarkan
cemas dan gelisah (Anurogo & penelitian Rarti Siregar (2014)
Wulandari, 2011). Tehnik relaksasi nafas dalam
terhadap nyeri menstuasi pada siswa
Mengingat dampak yang
SMAN 3 kota Padangsidipuan yang
terjadi dari intervensi yang dapat
menunjukkan nilai p value = 0,000 <
diberikan perawat untuk mengatasi
α = 0,05. Dimana ada perbedaan
rasa nyeri adalah dengan terapi
bermakna antara pre dan post
farmakologis dan non-farmakologis.
intervensi, maka dapat disimpulkan
Tindakan farmakologis yaitu dengan

Jurnal Ilmu Keperawatan 2018 Page 2


bahwa ada pengaruh pemberian dari pengambilan data siswa dan
relaksasi nafas dalam yang signifikan survai lokasi didapatkan jumlah siswi
terhadap penurunan intensitas nyeri disana 54 orang .Dari hasil studi
disminorea pada siswa SMAN lapangan yang di lakukan pada
Padangsidipuan tanggal 15 Desember 2017 yang di
ambil secara acak di dapatkan 7 dari
Terapi Guided imagery adalah 10 siswi 70% yang mengalami nyeri
termasuk tehnik visualisasi dengan skala yang bervariasi. Siswi
sederhana, saran yang menggunakan disana sebagian ada yang
imaginasi langsung, metafora dan menggunakan obat obat tradisonal
bercerita, eksplorasi fantasi dan seperti kiranti, minyak kayu putih
bermain “game”, penafsiran mimpi, dan asam fenamat, dibuat tiduran,
gambar, dan imajinasi yang aktif ada yang memperbanyak minum air
dimana unsur-unsur ketidaksadaran putih, dan ada juga yang dibiarkan
dihadirkan untuk ditampilkan karena belum tau cara penangananya.
sebagai gambaran yang dapat Oleh karena itu peneliti ingin
berkomunikasi dengan pikiran sadar. mengetahui lebih efektif mana antara
Manfaat dari tehnik ini adalah dapat terapi tehnik relaksasi nafas dalam
mengurangi stress atau kecemasan, dan guided imagery terhadap
dan mengurangi nyeri. (Academic perubahan nyeri menstruasi pada
for Guide Imagery, 2010). remaja putri di SMPN 2 Kec.
Berdasarkan penelitian Endang Dagangan Kab. Madiun.
Yuliani (2017) Tehnik relaksasi
Guided imagery terhadap penurunan METODE PENELITIAN
tingkat nyeri disminore, yang
menunjukkan nilai p value = 0,000 < Penelitian ini merupakan
00,5. Dimana ada perbandingan nilai penelitian kuantitatif dengan metode
pritest dan post test menunjukkan Quasi Experiment menggunakan
bahwa ada pengaruh tehnik relaksasi pendekatan two group pre-test and
guided imagery terhadap penurunan post test design yang terdiri 2
tingkat nyeri pada mahasiswa yang kelompok yang masing-masing
mengalami disminorea. Dalam kelompok di berikan intervensi yang
penelitian Rahayuningrum (2016) berbeda. Kelompok pertama di
perbedaan pengaruh tehnik relaksasi berikan intervensi tehnik relaksasi
nafas dalam dan kompres hangat nafas dalam dan kelompok kedua di
dalam menurunkan disminorea pada berikan intervensi guided imagery
remaja SMAN 3 Padang menunjukan dengan cara di berikan pengukuran
nilai p value = 0,000 < 0,005. Maka sebelum dan sesudah intervensi.
dapat disimpulkan terdapat Rancangan ini tidak menggunakan
perbedaan penurunan bermakna kelompok kontrol, tetapi dilakukan
skala disminorea pretest-postest pada observasi pertama (pretest) yang
kelompok tehnik relaksasi nafas memungkinkan peneliti untuk
dalam menguji perubahan-perubahan yang
terjadi setelah adanya perlakuan
Berdasarkan hasil studi (posttest) (Nursalam, 2013).
pendahuluan di SMPN 2 Penelitian akan menganalisa
DAGANGAN MADIUN diperoleh perbedaan tehnik relaksasi nafas

Jurnal Ilmu Keperawatan 2018 Page 3


dalam dan guided imagery pada efektifitas antara terapi relaksasi
remaja putri di SMPN 2 Dagangan nafas dalam dan guided imagery.
Madiun.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Populasi dalam penelitian ini PENELITIAN
yaitu seluruh siswi kelas VIII dan IX
di SMPN 2 Dagangan Madiun yang Penelitian ini dilaksanakan
berjumlah 54 siswi. Dengan jumlah tanggal 19 maret- 21 april 2018 di
sampel yang digunakan pada SMPN 2 Dagangan Madiun dengan
penelitian ini yaitu sebanyak 32 jumlah responden sebanyak 32
sampel yang terdiri 16 sampel responden yang mengalami nyeri
kelompok tehnik relaksasi nafas ringan. Responden diberikan
dalam dan 16 sampel kelompok perlakuan tehnik relaksasi nafas
guided imagery. dalam 16 siswi yang terdiri 11 siswi
mengalami nyeri ringan dan 5 siswi
Data yang dikumpulkan mengalami tidak ada nyeri sebanyak
pada penelitian ini berupa data 3 kali selama 10 menit. Dan
primer karena pengumpulan data diberikan terapi guided imagery 16
dilakukan secara langsung terhadap siswi yang terdiri dari 14 siswi tidak
responden dengan menggunakan ada nyeri dan 2 siswi nyeri ringan
lembar pengukuran Skala Numeric dilakukan 3 kali selama 10-15 menit.
Rating Scale (NRS) ,dan lembar
observasi. Secara umum lembar 1. Karakteristik Responden
observasi berisi tentang biodata Tabel 5.1
responden, tanggal menstruasi, usia Distribusi frekuensi
responden, siklus menstruasi, responden berdasarkan usia
tindakan saat mengalami menstruasi, responden di SMPN 2
lama terjadinya menstruasi, berat Dagangan Madiun tahun
badan responden serta hasil 2018
pengukuran skala nyeri menstruasi Presentase
No Usia Frekuensi
(%)
sebelum dan sesudah melakukan
1 11-
terapi tehnik relaksasi nafas dalam 12 19 59,4
dan guided imagery. tahun
2 13-
Analisa data penelitian ini 14 13 40,6
menggunakan analisis univariat tahun
dengan cara membuat tabel distribusi Jumlah 32 100
frekuensi. Variabel yang di analisis Berdasarkan tabel 5.1 digambarkan
adalah karakteristik responden bahwa distribusi usia responden pada
meliputi usia, siklus menstruasi, lama kelompok usia sebagian besar
menstruasi, tindakan saat mengalami responden berusia 11-12 tahun
menstruasi, serta berat badan sebanyak 19 siswi (59,4%) dan
responden. Pada analisis univariat ini sebagian kecil berusia 13-14 tahun
data kategorik dijelaskan dengan sebanyak 13 siswi (40,6%)
distribusi frekuensi dengan ukuran
presentase dan analisa bivariat
digunakan untuk menguji perbedaan

Jurnal Ilmu Keperawatan 2018 Page 4


Tabel 5.1 N Body
Frekuen Presenta
Distribusi frekuensi siklus o Mass
si se (%)
Index
mensruasi pada remaja putri
1 <18,5
di SMPN 2 Dagangan underweig 12 37,5%
Madiun ht
Siklus 2 18,5-24,9
N Frekuen Presentas 20 62,5%
Menstrua normal
o si e (%)
si Jumlah 32 100
1 <21 hari 10 31,2 % Berdasarkan tabel 5.4
2 22-27 hari 9 28,1 %
digambarkan berat badan sebagian
3 28-35 hari 13 40,6 %
Jumlah 32 100
besar responden yang mengalami
body mass index 18,5-24,9 normal
Berdasarkan tabel 5.2 sebanyak 20 orang (62,5%), dan
digambarkan bahwa distribusi siklus sebagian kecil responden yang
menstruasi sebagian besar responden mengalami berat badan <18,5
mengalami siklus menstruasi 28-35 underweight sebanyak 12 orang
hari sebanyak 13 orang (40,6%), dan (37,5%).
sebagian kecil responden mengalami Tabel 5.5
siklus menstruasi 22-27 hari Distribusi frekuensi
sebanyak 9 orang (28,1%). berdasarkan tindakan saat
Tabel 5.3 mengalami nyeri menstruasi pada
Distribusi frekuensi remaja putri di SMPN 2 Dagangan
berdasarkan lama menstruasi Madiun
pada remaja putri di SMPN 2 No Presentase
Tindakan Frekuensi
(%)
Dagangan Madiun 1 Minum
N Lama 3 9,4 %
Frekuen Presentas anti nyeri
o Menstrua 2 Tiduran 1 3,1 %
si e (%)
si 3 Dibiarkan 28 87,5 %
1 5 hari 5 15,6 %
Jumlah 32 100
2 6-7 hari 27 84,4 %
Jumlah 32 100
Berdasarkan tabel 5.5
Berdasarkan tabel 5.3 digambarkan tindakan saat
digambarkan lama menstruasi mengalami menstruasi sebagian
sebagian besar responden mengalami besar responden dalam tindakan
lama menstruasi 6-7 hari sebanyak untuk mengurangi nyeri 28 orang
27 orang (84,4%), dan sebagian kecil yang dibiarkan saja tanpa
responden mengalami lama penanganan (87,5%), dan sebagian
menstruasi 5 hari sebanyak 5 orang kecil 1 orang dibuat tiduran (3,1%)
(15,6 %).
Tabel 5.4 2. Tingkat nyeri menstruasi
Distribusi frekuensi sebelum dan sesudah dilakukan
berdasarkan berat badan pada remaja tehnik relaksasi nafas dalam
putri di SMPN 2 Dagangan Madiun
Tabel 5.6
Distribusi tingkat nyeri
menstruasi pada kelompok
perlakuan tehnik relaksasi

Jurnal Ilmu Keperawatan 2018 Page 5


nafas dalam pada remaja mengalami nyeri menstruasi. Karena
putri di SMPN 2 Dagangan terlepasnya lapisan endometrium
Madiun bulan april 2018 uterus dan hanya merupakan akibar
dari suatu perstiwa yang normal
dalam siklus haid
N Tingkat Kelomp Kelompok
o Nyeri ok Nafas Nafas
Menstruas Dalam Dalam
Tehnik relaksasi sebagai
i Pre Test Post Test intervensi pengurangan rasa nyeri
F % f % metode non farmakologis untuk
1 Tidak ada 0 0 5 31,2 mengendalikan nyeri. Relaksasi
nyeri nafas dalam merupakan terapi
2 Nyeri 16 100 11 68,8 modalitas fisik dalam bentuk
ringan
3 Nyeri 0 0 0 0 stimulasi kutaneus dapat meredakan
sedang nyeri sementara secara efektif. Selain
4 Nyeri berat 0 0 0 0 dapat menurunkan intensitas nyeri
Jumlah 16 100 16 100 tehnik relaksasi nafas dalam juga
dapat meningkatkan ventilasi paru
dan meningkatkan oksigen darah
Berdasarkan analisa dari tabel (Smeltzer & Bare, 2013).
5.6 menunjukkan bahwa skala nyeri Mekanisme relaksasi nafas
yang dialami siswi SMPN 2 dalam untuk menurunkan nyeri
Dagangan Madiun pada kelompok menstruasi yaitu terletak pada
perlakuan tehnik relaksasi nafas fisiologi sistem syaraf otonom yang
dalam (N=16) dengan berjumlah 16 merupakan bagian dari sistem
orang siswi (100%), sedangkan yang syaraf perifer yang
sudah mendapatkan intervensi mempertahankan homeostatis. Pada
kelompok perlakuan tehnik relaksasi saat terjadi pelepasan mediator
nafas dalam sebagian besar kimia seperti bradikinin,
menunjukkan skala nyeri (nyeri prostagladin dan subtansi akan
ringan) dengan berjumlah 11 orang merangsang syaraf simpatis
siswi (68,8%) dan sebagian kecil sehingga menimbulkan
menunjukkan skala (tidak nyeri) vasokontriksi yang akhirnya
dengan berjumlah 5 siswi meningkatkan tonus otot yang
(31,2%).Menurut peneliti faktor menimbulkan beberapa efek seperti
penyebab terjadinya siswi yang spasme otot yang akhirnya
mengalami nyeri tetap skala nyeri menekan pembulu darah,
ringan di antaranya faktor umur rata- mengurangi aliran darah dan
rata umur siswi 11-14 tahun usia mengurangi kecepatan metabolisme
muda lebih rentang mengalami nyeri otot yang menimbulkan pengiriman
menstruasi di banding umur implus nyeri dari medulla spinalis
perempuan semakin tua lebih sering ke otak dan di presepsikan sebagai
menstruasi maka leher rahim nyeri (Smeltzer & Bare, 2013)
bertambah lebar sehingga usia tua Dari hasil penelitian diatas
kejadian nyeri menstruasi jarang di peneliti menyimpulkan bawa faktor
temukan. Penelitian ini sesuai resiko terjadinya nyeri menstruasi
dengan teori santrock (2003) usia 10- dipengaruhi oleh faktor usia, berat
20 tahun biasanya lebih rentan

Jurnal Ilmu Keperawatan 2018 Page 6


badan dan lama terjadinya skala nyeri (nyeri ringan) berjumlah
menstruasi.tetapi non farmakologis 2 siswi (12,5%). Menurut peneliti
yang diterapkan yaitu tehnik sebagian besar tidak mengalami
relaksasi nafas dalam mampu nyeri ini di karenakan terapi guided
menurunkan nyeri menstruasi, tanpa imagery dilakukan dengan
memberikan efek samping dapat memberikan sugesti kepada siswi
dilakukan dengan mudah dan dimana dengan memberikan tuntunan positif
saja, tanpa menggunakan biaya bisa dengan menggunakan rekaman
dilakukan sendiri sewaktu-waktu berupa VCD yang akan membawa
3. Tingkat nyeri menstruasi individu untuk menghadirkan
sebelum dan sesudah dilakukan gambaran mental yang diperkuat
terapi guided imagery dengan perasaan yang
Tabel 5.7 menyenangkan ketika individu
Distribusi tingkat nyeri mengimajinasikan gambaran
menstruasi pada kelompok tersebut.Penelitian ini sejalan dengan
perlakuan guided imagery teori Hart (2008) jika seseorang
pada remaja putri di SMPN 2 membayangkan suatu hal yang
Dagangan Madiun bulan april negatif atau ketakutan dapat
2018 meningkatkan rasa sakit atau
kecemasan maka hal tersebut dapat
Kelom dinetralkan dengan fikiran yang
pok Kelompok positif atau menyenangkan. Maka
Tingkat Guided Guided
N
Skala Nyeri Imager Imagery
imajinasi positif atau menyenangkan
o dapat mengurangi gejala sakit atau
Menstruasi y Pre Post Test
Test nyeri. Faktor yang kedua adalah
f % f % distraksi dengan mendengarkan
Tidak ada alunan musik ditambah pemberian
1 0 0 14 87,5
nyeri
sugesti tuntunan untuk mengalihkan
10
2 Nyeri ringan 16 2 12,5 nyeri dengan cara siswi diminta
0
Nyeri untuk dalam kedaan rileks dengan
3 0 0 0 0
sedang posisi duduk tegap dan posisi tangan
4 Nyeri berat 0 0 0 0 berada di atas bahu rileks dengan
10 mata di pejamkan. Kemudian peneliti
Jumlah 16 16 100
0
meminta untuk mendengarkan
rekaman berupa kaset VCD yang
Berdasarkan hasil analisa dari berisi alunan musik yang berirama
tabel 5.7 menunjukkan bahwa nyeri menenangkan dengan rekaman
menstruasi yang dialami siswi SMPN pemberian tuntunan sugesti. Siswi
2 Dagangan Madiun pada kelompok diminta tetap berkonsentrasi penuh
perlakuan terapi guided imagery dengan meminta siswi menarik nafas
(N=16) sebelum mendapatkan melalui hidung secara perlahan-lahan
intervensi berjumlah 16 siswi dan menghembuska melalui mulut
(100%),sedangkan yang sudah secara perlahan-lahan. Dengan mata
mendapatkan intervensi mengalami tetap terpejam siswi diarahkan tetap
penurunan skala nyeri (tidak ada fokus mendengarkan musik dengan
nyeri) sejumlah 14 siswi (87,5%), rekaman sugesti yang mengarahkan
sedangkan paling kecil menunjukkan

Jurnal Ilmu Keperawatan 2018 Page 7


untuk membayangkan hal-hal yang Kelompok
Alph Nilai
menyenangkan dengan tujuan dapat a (α) (p)
Perlakuan
mengalihkan rasa nyeri. Penelitian
Post Relaksasi
ini sesuai dengan teori Potter & Perry 0,05 0,006
Test PerlakuanGuide
(2005) distraksi musik menghasilkan d Imagery
perubahan status kesadaran melalui Pada tabel 5.8 menunjukkan
bunyi yang menenangkan dengan bahwa hasil uji mann whitney pada
pemberian tuntunan positif. kedua kelompok yang tidak
Guided imagery adalah berpasangan post test kedua
relaksasi untuk mengkhayalkan kelompok perlakuan di dapat nilai p=
tempat dan kejadian berhubungan 0,006 < α 0,05 bahwa Ha diterima
dengan rasa relaksasi yang artinya ada perbedaan bermakna
menyenangkan (Mahanani & antara pemberian tehnik relaksasi
Yusiana, 2017). Mekanisme cara nafas dalam dan guided imagery
kerja guided imagery belum dalam perubahan nyeri menstruasi
diketahui secara pasti tetapi teori pada remaja putri diSMPN 2 Kec.
menyatakan bahwa relaksasi dan Dagangan Kab. Madiun. Menurut
imajinasi positif melemahkan peneliti terapi guided imagery lebih
sikoneureuimmonologi yang efektif dibanding terapi relaksasi
mempengaruhi respon stress, hal ini nafas dalam terapi relaksasi hanya
berkaitan dengan teori Gate Control secara fisik sedangkan terapi guided
yang mengatakan bahwa “ hanya imagery dapat berdampak secara
satu implus yang dapat berjalan fisik dan psikologis karena akan
sampai sumsum tulang belakang ke membawa individu untuk
otak pada satu waktu”. Guided menghadirkan gambaran mental
imagery juga dapat melepaskan yang diperkuat dengan perasaan yang
endophin yang melemahkan respon menyenangkan ketika individu
rasa sakit dan mengurangi rasa sakit mengimajinasikan gambaran
atau meningkatkan ambang nyeri tersebut. Sehingga individu akan
(Hart, 2008) lebih mudah memberikan perhatian
terhadap bayangan mental yang
4. Diskripsi hasil uji mann dimunculkan.Secara teori Mahanani
whitney beda rerata skor post & Yusiana (2017) guided imagery
test tehnik relaksasi nafas imajinasi dirancang secara khusus
dalam dan guided imagery untuk mencapai efek yang positif.
terhadap perubahan nyeri
menstruasi KESIMPULAN DAN SARAN
Tabel 5.8 A. KESIMPULAN
Hasil uji mann whitney beda 1. Ada perubahan tingkat nyeri
rerata skor post test tehnik sebelum dan sesudah di
relaksasi nafas dalam dan berikan tehnik relaksasi nafas
guided imagery dalam pada remaja
2. Ada perubahan tingkat nyeri
sebelum dan sesudah di
berikan terapi guided imagery
pada remaja

Jurnal Ilmu Keperawatan 2018 Page 8


3. Ada perbedaan yang signifikan DAFTAR PUSTAKA
tehnik relaksasi nafas dalam Anurogo, D. & Wulandari, A. 2011.
dan guided imagery terhadap Cara Jitu Mengatasi Nyeri
perubahan nyeri menstruasi Haid. Yogyakarta:Penerbit
pada remaja putri di SMPN 2 Andi
Gagangan Madiun Aulia, 2012. Kupas Tuntas
Menstruasi. Yogyakarta :
B. SARAN Milestone
1. Bagi responden Andarmayo, S. 2013. Konsep Dasar
Berdasarkan hasil penelitian dan Proses Keperawatan
diketahui bahwa terapi guided Nyeri. Yogjakarta : Aruzz
imagery lebih efektif untuk Arikonto, S. 2010. Prosedur
mengurangi nyeri haid di Penelitian : Suatu Pendekatan
harapkan bisa dijadikan solusi Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
bagi responden dengan Asmadi, 2008. Konsep Dasar
tindakan non farmakologis jika Keperawatan, Jakarta:EGC
saat menstruasi mengalami Bare, B.G. & Smeltzer, S.C. 2002.
nyeri haid Buku Ajar Keperawatan
2. Bagi guru BK Medikal Bedah Brunner and
Dapat menambah pengetahuan Sunddarth, edisi 8.
baru dalam bidang kesehatan Jakarta:EGC
secara non farmakologis, bisa Badziad A. 2003. Endokrinologi
di jadikan grup atau kelompok Ginekologi. Edisi Kedua.
pembelajaran baru bahwa Media Aesculapius. Jakarta :
penyebab faktor terjadinya EGC
nyeri haid itu terjadi karna Brunner & Suddarth 2001.
berbagai faktor di antaranya Keperawatan Medical Bedah
usia, berat badan dan lama Edisi 8 Volume 2. Penerbit
menstruasi. Sehingga dapat Buku Kedokteran Jakarta: EGC
menambah pengetahuan baru Calis, A.K 2011. Disminorea.
bagi siswi di SMPN 2 Diperoleh Dari: http//
Dagangan Madiun emedicine.medscape.com.
3. Bagi peneliti lain Diakses 10 Desember 2017
Bagi peneliti selanjutnya pukul 19.00 WIB
diharapkan perlu dilakukan Edmondson, L.D. 2006 .Disminorea.
penelitian nyeri haid dengan Overview.E-Medicine
memperhatikan faktor Emergency Medicine.
penyebab nyeri haid seperti Available
usia, berat badan dan lama From:http//emedicine.medscap
menstruasi e.com. diakses 10 Desember
2017 pukul 20.00 WIB
Endang, Y. 2017. Pengaruh Tehnik
Relaksasi Guided Imagey
Terhadap Penurunan Tingkat
Nyeri Pada Mahasiswa Yang
Mengalami Disminorea

Jurnal Ilmu Keperawatan 2018 Page 9


Gohde, J.H 2010. Controled Kumalasari, S & Andhyantoro, I.
Breathing Exercises Can Be 2012. Kesehatan Reproduksi.
Used to Promote Jakarta : Salemba Medika
Wellnes.DiperolehDari:http://n Kozier & Erb. 2009. Buku Ajar
aturalhealthperspective.com/res Praktik Keperawatan Klinis
ilience/deep breathing.htm. Edisi 5 Jakarta: EGC
Diakses 12 Desember 2017 Kaplan, H.I & Sadock B.J. 2010.
pukul 21.00 WIB Sinopsis Psikiatri Ilmu
Hockenverry,M.J & Wilson, D.2009. Pengetahuan Perlakuan
Essential of Pediatric Nursing. Psikiatri Klinis. Tangerang
St. Louis Missoury:Mosby Binarupa Aksara
Hart, J. 2008. Guided Imagery. Mary Laila, N.N 2011. Buku Pintar
Ann Liebert, INC, 14(6), 295- Menstruasi. Jakarta: Buku
299. http://www.google.com. Pintar Yogyakarta
Diunduh 26 Desember 2018 Laila, S 2016. Hubungan Kelebihan
pukul 19.00 WIB Berat Badan Disminorea Pada
Haryati,2007. Dalam Kesehatan Siswi SMK Ibu Kartini
Reproduksi. Jakarta : EGC. Semarang
Hermawan, 2012. Disminorea Muttaqin, A. 2009. Asuhan
Diperoleh Keperawatan Perioperatif:
dari:http//ayupermatasariherma Konsep, Proses dan Aplikasi.
wan.com. diakses 26 Desember Jakarta : Salemba Medika
2017 pukul 23.00 WIB Mahanani & Yusiana, 2017. Buku
Izzo, J.L & Black, H.R 2008. Terapi Imajinasi Terbimbing
Mekanisme Relaksasi Nafas Penerbit : Anjie Media
Dalam. Jakarta : EGC Nusantara
Judha & Sudari dkk 2012. Teori Notoatmojo, S. 2012. Metodologi
Pengukuran Nyeri. Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Yogyakarta: Nuha Medica Rineka Cipta
Kamriantiramil,2011. Fase Dalam Nursalam, 2016, Metodologi
Siklus Menstruasi. Diperoleh Penelitian Ilmu Keperawatan.
Dari: Jakarta : Salemba
https://kamriantiramli.wordpres Novarenta, 2013. Guided Imagery
s.com/tag/fase-dalam-siklus- Untuk Mengurangi Rasa Nyeri
menstruasi. Purnamasari, W. 2013. Efektifitas
Krebs, E.C. 2007. Accuracy of The Terapi Farmakologis dan Non
Pain Numeric Rating Scale as Farmakologis Terhadap Nyeri
a Screening Test in Primary Haid Pada Siswi Universitas
Care : Journal of General Tanjungpura Pontianak
Internal Medicine, Vol.22. Price. A.S & Wilson, M.L 2006.
Diakses 25 Desember 2017 Patofisologis Volume 2 Jakarta
pukul 18.00 WIB : EGC
Kusmiran, E. 2011. Kesehatan Proverawati, E. & Endang 2009.
Resproduksi Remaja Dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Wanita Jakarta: Salemba dan Kebidanan . Pustaka Baru
Medika Press: Jakarta

Jurnal Ilmu Keperawatan 2018 Page 10


Puji, L. 2007. Penerapan Tehnik Snyder, M & Lindquist R. 2008.
Relaksasi Nafas Dalam Complementary Alterbative
Terhadap Penurunan Nyeri Therapy in Nursing
Disminorea Pada Remaja Putri Smeltzer, S & Bare, B. 2013. Buku
Potter & Perry 2006. Buku Ajar Ajar Keperawatan Medikal
Fundamental Keperawatan. Bedah Jakarta:EGC
Edisi 4. Jakarta:EGC Smeltzer, Suzzane C. 2002. Buku
Potter & Perry 2010. Fundamental Ajar Keperawatan Medikal
Of Nursing: Consep, Proses Bedah Brunner dan Suddarth
and Praktik Edisi 7. Vol.3 edisi 8 Vol.1,2. Alih Bahasa
Jakarta:EGC Oleh Agung Waluyo (dkk).
Potter & Perry 2009. Fundamental Jakarta:EGC
Keperawatan Buku 1 edisi 7. Smeltzer S.C. (dkk) 2010. Tektbook
Jakarta : Salemba Medika Of Medical Surgical Nursing.
Potter & Perry 2005. Buku Ajar Jakarta:EGC
Fundamental Keperawatan: Suciana, 2014. Pengaruh Tehnik
Konsep, Proses dan Praktik. Relaksasi Guided Imagery
Edisi 4 Jakarta: EGC Terhadap Penurunan Nyeri
Rubin, J & Brasco, J. 2007. The Haid Para Siswi Kelas XI di
Great Physician’s RX for High SMKN 1 Pedan.
Blood Pressure. Nashville, Tamsuri, 2007.konsep
Tennesee. Thomas Nekon. Inc. Penatalaksanaan Nyeri.
Rahayuningrum, C 2016. Tehnik Jakarta : EGC
Relaksasi Nafas Dalam Dan Warianto,C. 2011. Mutasi.
Kompres Hangat Dalam http//skp.uner.ac.id/repository/
Menurunkan Disminorea Pada Guru-Indonesia Diakses 21
Remaja SMAN 3 Padang : Desember 2017 pukul 21.00
Jurnal Medika Saintika Volume WIB
7
Rarti S. 2014. Tehnik Relaksasi
Nafas Dalam Terhadap Nyeri
Menstruasi Pada Siswa SMAN
3 Kota Padangsidipuan
Riyadi, 2016. Hubungan Peran
Keluarga Dengan Tingkat
Kekambuhan Pada Pasien
Asma di RSUD Kota
Surakarta
Sujono, R 2011. Buku Keperawatan
Medikal Bedah. Pustaka
Pelajar: Yogyakarta
Snyder, M. & Lindquist R. 2002.
Complementay/alternative
Therapiesi In Rursing. 4th Ed
New York : Spinger Publishing
Company, Inc

Jurnal Ilmu Keperawatan 2018 Page 11

Anda mungkin juga menyukai