Anda di halaman 1dari 5

BAB III

ANALISA DAN PENYELESAIAN

3.1 Sumber Informasi


Sumber informasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memasukkan
Rosuvastatin dalam formularium rumah sakit antara lain berupa sumber informasi tersier
(buku) dan sumber informasi sekunder yang merujuk ke sumber informasi primer (jurnal),
yaitu:
1. Pustaka tersier
 Basic and Clinical Pharmacology
 Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach
 Pharmacoteraphy Handbook
 Pedoman Tatalaksana Dislipidemia
 Efficacy And Safety Of Rosuvastatin In The Management Of Dyslipidemia
(Review Artikel)
Penulis: Paolo Rubba, Gennaro Marotta dan Marco Gentile, tahun 2009, nama
jurnal : Vascular Health and Risk Management, Volume 5, Page 343–352,
Penerbit : Departement of Clinical and Experimental Medicine, University
“Federico II” Medical School)
Untuk menjamin informasi dari sumber literatur tersier yang digunakan dapat dikatakan
valid maka sebelumnya dilakukan pengkajian literatur tersier. Pengkajian literatur tersier
dilakukan dengan mengkaji beberapa hal yang menjadi kriteria literatur tersier yaitu penulis
(gelar, afiliasi), tanggal publikasi (edisi terakhir, tahun terbit), penerbit, daftar pustaka, format
pustaka. Berdasarkan hasil kajian terhadap beberapa literatur tersier, diperoleh hasil yang
ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Kajian Literatur Tersier (gung thi maaf ngerepotin yah, minta tolong isiin tahun
utk handbooknya sama kaji secara singkat aja aku baru nerka nerka check listnya )
Tanggal Daftar Format Kritik
Literatur Tersier Penulis Penerbit
Publikasi Pustaka Pustaka Tertulis
a. Basic and Clinical
Pharmacology √ √ √ √ √ -
(Tahun)
b. Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic √ √ √ √ √ -
Approach (Tahun)
c. Pharmacoteraphy
Handbook (Tahun) √ √ √ √ √ -

d. Pedoman √ √ √ √ - -
Tatalaksana
Dislipidemia (2013)
Keterangan: *) Tidak dilakukan kajian terhadap literatur tersier tersebut.
Dari hasil kajian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sumber literatur tersier yang
digunakan valid karena telah memenuhi persyaratan dan tahun publikasinya tidak lebih dari 10
tahun.

2. Pustaka primer
 Comparison Of Efficacy, Safety, And Cost-Effectiveness Of Various Statins In
Dyslipidemic Diabetic Patients
(Penulis : Abdulbari Bener, Muzeyyen Dogan, Lolwa Barakat, Abdulla O.A.A, Al-
Hamaq, tahun 2014, nama jurnal : Indian Journal of Pharmacology, Vol 46, Page 88-
93)
 The Cost Effectiveness Of Five Statin Therapist For Out Patients With Diabetes At
Thailand Hospital
(Penulis : Khemachitra Saneewong na ayuttaya, tahun 2012, Thesis, Universitet
UMEA)
 Efficacy And Safety Of Rosuvastatin In Taiwanese Patient
(Penulis : Chern-En Chiang, Shao-Sung Huang, Shih-Hsien Sung, tahun : 2008, nama
jurnal : J Chin Med Assoc, Vol 71 (3), page 113 – 117).
 Cost-Effectiveness Analysis Of Statin Monotherapy Regimen In Outpatient
Management Of Dyslipidemia In Patients With Diabetes Mellitus
(Penulis : Khemachitra Saneewong Na Ayuttaya and Suwimon Saneewong Na
Ayuttaya, tahun 2014, nama jurnal : Songklanakarin Journal of Science and
Technology., Volume 36 (6) , page 675-681)
 Comparison Off The Efficacy And Safety Of Rosuvastatin Vs Atorvastatin,
Simvastatin And Pravastatin Across Dosis.
(Penulis : Khemachitra Saneewong Na Ayuttaya and Suwimon Saneewong Na
Ayuttaya, tahun 2014, nama jurnal : Songklanakarin Journal of Science and
Technology., Volume 36 (6) , page 675-681). (YANG INI BELUM DIKASI ANGGA
)
Dari hasil kajian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sumber literatur primer yang
digunakan valid karena telah memenuhi persyaratan dan tahun publikasinya tidak lebih dari 5
tahun.

3.2 Hasil Kajian


Berdasarkan hasil kajian pada literatur yang digunakan, diperoleh informasi sebagai
berikut :
 Pada penelitian randomized double blind pada pasien yang memiliki resiko tinggi
dislipidemia diberikan perlakukan (pemberian obat golongan statin ) yaitu
rosuvastatin 10 mg/hari, atorvastatin 10 mg/hari, dan simvastatin 20 mg/hari. Pada
minggu ke-6 LDL target 100 mg/dL belum tercapai, namun pada minggu ke -12 yang
mencapai LDL target 100 mg/dL yaitu rosuvastatin sebanyak 76 %, atorvastatin 58%
dan simvastatin 53 %. Tidak ada efek samping yang dilaporkan seperti miopati
ataupun gangguan ginjal tidak ada. Selain itu walaupun harga rosuvastati lebih mahal,
namun penggunaan rosuvastatin dapat mempercepat terapi sehingga mengurangi
biaya terapi yang berkepanjangan. Di Amerika, dilakukan perbandingan efektivitas
dan biaya terapi antara rosuvastatin dan golongan statin lainnya dimana dinyatakan
rosuvastatin yang paling efektif (Rubba et al., 2009).
 Efek samping dari penggunaan rosuvastatin adalah mialgia dan proteinuria, dimana
efek samping ini juga ditemukan pada obat golongan statin lainnya. Proteinuria dan
gangguan ginjal tidak dapat diprediksi, tidak ada laporan kematian akibat efek
rosuvastatin ini (Rubba et al., 2009).
 Efek samping berupa microalbuminuria ditemukan pada terapi selama 2 tahun dengan
menggunakan atorvastatin sebanyak 39, 10 % , rosuvastatin 31, 14%, pravastatin 97,
26%, dan simvastatin 24,18%. Tetapi tidak ada kejadian serius akibat
microalbuminuria yang ditimbulkan pada obat golongan statin ini (Bener et al.,
2014).
 Pasien yang menggunakan rosuvastatin dibandingkan golongan statin lainnya
mendapatkan goal terapi yang lebih baik namun perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Rosuvastatin merupakan terapi yang paling mahal, sedangkan simvastatin terapi yang
paling efektif pada pasien dengan diabetes mellitus (Ayuttaya, 2012; Ayuttaya, 2014).
 Rosuvastatin sangat efektif untuk hiperkolesterolmia dengan dosis yang tersedia 5 –
40 mg. Katabolismenya dimediasi oleh CYP2C9. Waktu paruhnya yaitu 19 jam.
Rosuvastatin dapat menurunkan kadar LDL 54 % pada dosis 80 mg dan 46 % pada
dosis 10 mg. Rosuvastatin 5 mg/hari dapat menurunkan kadar LDL 40 % sedangkan
simvastatin 40 mg/hari dapat menurunkan kadar LDL dengan presentase yang sama.
Efek samping simvastatin selain mialgya ditemukan efek samping berupa
insomnia.Efek samping rosuvastatin berupa myopathy pada dosis sampai 40 mg.
 Rosuvastatin lebih efektif menurunkan nilai LDL (terapi lebih cepat) pada kadar LDL
yang lebih tinggi > 190 mg/dL (dislipidemia parah) dan resiko timbulnya nyeri
berkurang. Semua statin kecuali pravastatin, rosuvastatin, dan pitavastatin mengalami
metabolisme di hati melalui isoenzim sitokrom P450 sehingga akan berinteraksi
dengan obat yang dimetabolisme melalui enzim tersebut (PERKI, 2013).
 Rosuvastatin (10 mg) merupakan obat golongan statin yang paling efektif dalam
menurunkan kadar LDL 28,59%, sedangkan pada simvastatin 20 mg menurunkan
kadar LDL 16,7%, atorvastatin 20 mg menurunkan kadar LDL 15,9%, dan pravastatin
20 mg menurunkan kadar LDL 11,59%. Terapi dengan rosuvastatin 10 mg terbukti
paling efektif pada pengobatan di pasien dislipidemia dewasa di negara Europa ,
mengurangi LDL lebih baik, meningkatkan HDL-C dan mengurangi trigliserida
dengan baik. Rosuvastatin (10 mg) merupakan obat yang paling efektif diantara
golongan statin lainnya di dalam mengurangi lemak darah dan kolesterol total pada
pasien dislipidemia (Bener et al., 2014).

3.3 Kesimpulan Hasil Kajian


Berdasarkan hasil kajian tersebut maka dapat diputuskan bahwa usulan yang diajukan
tersebut: Usulan dapat diterima/tidak diterima (coret yang tidak perlu)
Usulan dapat diterima dengan beberapa hal yang diperhatikan :
 Karena rosuvastatin tidak dimetabolisme didalam hati maka rosuvastatin cocok untuk
pasien dengan gangguan hati. Sehingga usulan diterima dapat ditujukan untu pasien
dislipidemia yang juga menderita gangguan hati.
 Harga rosuvastatin memang relatif mahal namun lebih efektif dan dapat menerapkan
terapi yang lebih cepat.
DAFTAR PUSTAKA :

Bener, A., M, Dogan., L, Barakat., Abdulla, and Al-Hamaq. 2014. Comparison Of Efficacy,
Safety, And Cost-Effectiveness Of Various Statins In Dyslipidemic Diabetic Patients
Indian Journal of Pharmacology. Vol 46. Page 88-93.
Ayuttaya, K. S. N. 2012. The Cost Effectiveness Of Five Statin Therapist For Out Patients
With Diabetes At Thailand Hospital. Thesis. Universitet UMEA.
Chiang, C., S. S. Huang., S. H. Sung. 2008. Efficacy And Safety Of Rosuvastatin In
Taiwanese Patient. J Chin Med Assoc. Vol 71 (3). page 113 – 117.
Ayuttaya, K. S. N and S. S. Na Ayuttaya. 2014. Cost-Effectiveness Analysis Of Statin
Monotherapy Regimen In Outpatient Management Of Dyslipidemia In Patients With
Diabetes Mellitus. Songklanakarin Journal of Science and Technology.Volume 36
(6). page 675-681)

Anda mungkin juga menyukai