Inovasi Pendidikan
Inovasi Pendidikan
PENDAHULUAN
1
pemerintag.Namun pada impelemntasinya tidak semua metode dan model
pembelajaran dapat diterima dengan baik di dunia pendidikan, baik alasan sarana
prasarana, kompetensi pendidik maupun motivasi dari peserta didik itu sendiri.
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah untuk menambah dan
mengembangkan wawasan tentang pendidikan khususnya tentang Rencana
Kegiatan dan Anggaran Sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah, diharapkan dapat memberi masukan bagi sekolah mengenai
Inovasi Pendidikan.
2
b. Bagi guru, diharapkan memberikan masukan bagi guru untuk dapat
melaksanakan kegiatan sesuai dengan Inovasi Pendidikan.
c. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
peneliti tentang Inovasi Pendidikan.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
4
2.3 Pengertian Inovasi Pendidikan
Menurut Ibrahim Inovasi pendidikan adalah inovasi (pembaruan) pada bidang
pendididkan atau inovasi yang dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah
pendidikan. Jadi inovasi pendidikan merupakan suatu gagasan (ide), metode atau
barang yang dianggap sebagai hal baru bagi individu atau kelompok masyarakat baik
berupa hasil investasi atau diskoveri yang dimanfaatkan dalam pencapaian tujuan
pendidikan atau untuk memecahkan berbagai masalah pendidikan.
Menurut Hamijoyo mengemukakan inovasi pendidikan adalah suatu perubahan
yang baru dan kualitatif yang berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta disengaja
untuk diusahakan dalam meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu
dalam pendidikan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa inovasi pendidikan
adalah ide barang atau metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) yang digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu dalam pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan.
5
Inovasi termasuk inovasi pendidikan adalah inovasi adalah suatu ide,
gagasan, praktik atau objek/benda yang disadari, dan diterima sebagai suatu hal
yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk di adopsi. Namun demikian,
proses adopsi inovasi ini tak datang dengan serentak tiba-tiba. Dalam kaitannya
dengan esensi inovasi, paling tidak ada tiga hal yang berkaitan erat, yaitu
teknologi, informasi dan pertimbangan ketidakpastian, dan reinovasi. Dalam
kadar tertentu, makna inovasi sering identik dengan teknologi yang digunakan.
Kata “teknologi” diartikan sebagai “a design for instrumental action that
reduces the uncertainty in the cause effect relationship involved in achieving in
desired outcomes” (teknologi adalah suatu desain aksi kegiatan yang ditempuh
guna mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dari hasil yang
ingin dicapai). Adanya teknologi, termasuk pemanfaatan teknologi informasi
dalam difusi inovasi antara lain untuk menjawab persoalan dalam hal mengurangi
ketidakpastian masa depan.
Sebagai ilustrasi mislanya, ketika sekolah menggulirkan program
desentralisasi sekolah melalui mekanisme komite sekolah dan peran kepala
sekolah dengan semangat manajemen yang bercirikan keterbukaan (transparancy)
dan pertanggung jawaban (accountability) dalam mengelola sekolah ke arah
raihan mutu pendidikan yang lebih baik.
2. Saluran Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses dimana partisipan berbagai informasi
untuk mencapai pengertian satu sama lain. Lasswell (1948) menyebut komponen
dasar komukasi adalah “who say what, in what channels, to whom and in with
what effects”. Komunikasi adalah sesuatu yang berkaitan dengan “siapa
mengatakan atau mengemukakan apa, dengan saluran komunikasi apa, kepada
siapa, dan dengan dampak apa (hasil yang dicapai)”.
Saluran komunikasi dapat diklasifikasikan pada dua hal, yaitu komunikasi
homofil dan komunikasi heterofil.
a. Komunikasi Homofil
Komunikasi homofil adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh
dua individu atau kelompok yang dikategorikan memiliki kesamaan satu
sama lain. Lazarsfeld dalam rogers (1983) menyebut komunikasi homofil
sebagai “human communication in which pairs of individuals who interacts
6
are similar in certain attributes, suchs as beliefs, education, social status,
and the like ”. Suatu proses komunikasi yang berlangsung antara dua
pasangan atau kelompok individu, dimana keduanya memiliki ciri (atribute)
yang sama satu sama lain. Ciri itu antara lain kepercayaan, pendidikan, status
sosial, dan sejenisnya. Secara umum, komunikasi homofil ini akan efektif
karena kedua individu atau kelompok memiliki kesamaan karakteristik
ataupun latar belakang sosial budaya, yang memudahkan komunikasi bisa
dilaksanakan secara akrab, dari hati ke hati.
Difusi inovasi yang dilakukan pada masyarakat yang homogen atau
bersifat homofil, akan menghasilkan hasil komunikasi yang positif. Artinya,
difusi inovasi melalui komunikasi homofil jauh lebih efektif ketimbang
dilakukan dengan komunikasi yang lain pada masyarakat yang heterogen atau
beragam latar belakang budaya ataupun ciri lainnya.
b. Komunikasi Heterofil
Komunikasi heterofil yaitu proses komunikasi yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih, dimana pengirim pesan dan penerima pesan, memiliki
latar belakang yang berbeda, baik dilihat dari sosial budaya, pendidikan,
agama, atau karakteristik sosial lainnya. Oleh karena proses komunikasi yang
dilakukan bersifat heterofil, maka proses difusi inovasi tak senantiasa
berjalan mulus, karena perbedaan latar belakang di atas.
Banyak gangguan atau distorsi dalam komunikasi, sebagai akibat
ditemukan berbagai kendala sebagai akibat Dari adanya keragaman atau
perbedaan (heterofil) antara pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses
difusi yang berlangsung.
3. Waktu dan Proses Penerimaan
Waktu merupakan hal yang penting dalam proses difusi inovasi. Proses
keputusan inovasi pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilalui individu atau
kelompok, mulai dari pertama kali adanya inovasi, dilanjutkan dengan keputusan
sikap terhadap inovasi, penetapan keputusan untuk menerima atau menolak,
implementasi inovasi, dan konfirmasi atas keputusan inovasi yang dipilihnya.
Berikut adalah tahapan dari model proses keputusan inovasi, yang dapat
dilakukan oleh praktisi pendidikan hingga peserta didik, yaitu :
a. Tahap Pengetahuan (Knowledge)
7
Tahap ini berlangsung apabila individu/kelompok, membuka diri
terhadap adanya suatu inovasi serta ingin mengetahui bagaimana fungsi dan
peran inovasi tersebut memberi konstribusi perbaikan di masa mendatang.
b. Tahapan Bujukan (Persuation)
Tahap ini berlangsung manakala individu atau kelompok, mulai
membentuk sikap menyenangi atau bahkan tidak menyenangi terhadap
inovasi.
8
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan
pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan
kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di
kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya
kepada tujuan yang hendak dicapai.
Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain
adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan
situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun
antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti
adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya,
pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.
Maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari
perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya
memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan.
Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi
yang diperkenalkan kepada mereka. Dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah
yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai
pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagi motivator dan
lain sebagainya.
2. Siswa
Siswa sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses
belajar mengajar, siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses
belajar mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui
penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen
yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila
siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan
mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari
perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan
merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekwen.
Peran siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan
peran unsur-unsur lainnya, karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi
materi pelajaran pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh
karena itu, dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan
9
penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja
menerima dan melaksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi
seperti yang diuraikan sebelumnya.
3. Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi
program pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah
dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar
mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum
memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan.
Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program yang ada
di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan
inovasi itu sendiri. Pembaharuan pendidikan, perubahan itu hendaknya sesuai
dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan
pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan
berjalan searah.
4. Fasilitas
Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan
dalam dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam
pembahruan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut
mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya
fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan
berjalan dengan baik.
Fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial dalam
mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam
menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya
ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.
5. Lingkup Sosial Masyarakat.
Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara
langsung terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik
positif maupun negatif, dalam pelaklsanaan pembahruan pendidikan. Masyarakat
secara tidak langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam
pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya
10
mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat di mana peserta
didik itu berasal.
Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan
terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan.
Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu
inovator dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.
Kesimpulan dari uraian tersebut di atas bahwa inovasi pendidikan sebagai
usaha perubahan pendidikan tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus melibatakan semua
unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator, penyelenggara inovasi seperti guru
dan siswa. Disamping itu, keberhasilan inovasi pendidikan tidak saja ditentukan oleh
satu atau dua faktor saja, tapi juga oleh masyarakat serta kelengkapan fasilitas.
Inovasi pendidikan yang berupa top-down model tidak selamanya bisa berhasil
dengan baik. Hal ini disebabkan oleh banyak hal antara lain adalah penolakan para
pelaksana seperti guru yang tidak dilibatkan secara penuh baik dalam perencananaan
maupun pelaksanaannya. Sementara itu inovasi yang lebih berupa bottom-up model
dianggap sebagai suatu inovasi yang langgeng dan tidak mudah berhenti karena para
pelaksana dan pencipta sama-sama terlibat mulai dari perencanaan sampai pada
pelaksanaan. Oleh karena itu mereka masing-masing bertanggung jawab terhadap
keberhasilan suatu inovasi yang mereka ciptakan.
11
inovasi pendidikan akan dapat membantu kelancaran proses pelaksanaan inovasi
pendidikan.
Lembaga pendidikan formal seperti sekolah dan perguruan tinggi merupakan
bagian dari sistem sosial, oleh karena itu jika terjadi suatu perubahan dalam
masyarakat, maka pendidikan formal juga akan mengalami perubahan, demikian juga
sebaliknya jika lembaga pendidikan mengalami perubahan maka hasil perubahan
tersebut akan mempengaruhi terhadap perubahan masyarakat. Dengan demikian
sesungguhnya lembaga pendidikan memiliki beban ganda yaitu melestarikan nilai
budaya tradisional dan mempersiapkan generasi muda agar mampu menghadapai
tantangan kemajuan jaman.
Sumber : https://www.sepengetahuan.co.id/2015/02/15-pengertian-pendidikan-
menurut-para-ahli.html
12
BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN
Proses Transformasi
Guru
Strategi, Metode, Media dll
Sekolah
Bidang Garapan
Kuikulum,biaya, tenaga, siswa
dan humas
13
sekolah yang pada intinya menuju mutu pendidikan yang lebih baik. Elemen yang
terpenting dari proses pembaharuan atau inovatif adalah seoarang guru karena Ia
merupakan penggerak transformasi yang aktif dimana berhubungan langsung
dengan siswa-siswi, tenaga kependidikan dan masyarakat (wali murid).
Inovasi tidak lepas dari adanya komponen ide atau gagasan akan tetapi
tidak banyak yang mempunyai bentuk fisik, contohnya seperti konsep atau
ideologi, strategi dan metode. Dimana inovasi yang tidak memiliki bentuk fiksi di
adopsi hanya berupa keputusan simbolis. Sedangkan inovasi pendidikan yang
mempunyai bentuk fisik dalam pengadopsiannya berupa keputusan namun diikuti
dengan adanya sebuah tindakan.
3.2 Inovasi pendidikan yang telah berhasil atau sedang dilakukan oleh
pemerintah di sekolah
14
1. Bergantinya kurikulum dari tahun 1950 hingga 2013 dan sekarang 2018.
Salah satu yang kita kenali kurikulum yang berganti adalah kurikulum KBK
tahun , kurikulum KTSP tahun 2006 dan sekarang kurikulum 2013 atau sebut
sebagai K13 dimana mengalami beberapa revisi pada tahun 2017 hingga
sekarang tahun2018 masih digunakan.
3. SIAP online, diamana hal ini merupakan layanan sistem informasi atau
aplikasi pendidikan secara online yang menghubungan orang tua, guru,
sekolah, siswa/i, dinas daerah dan pusat/kota secara terpadu dan memiliki
kredibilitas baik untuk kemajuan pendidikan Indonesia
4. Q baca, kita kenal sebagai aplikasi baca buku dan perpustakaan secara digital.
5. IndiSchool : Pemberian akses internet wifi untuk mengakses konten edukasi
bagi komunitas pendidikan di zona edukasi dengan cepat dan murah.
6. Proses pembelajaran yang beralih dari Teacher center menjadi student center,
kemudian berkaitan dengan strategi, metode, dan medria pembelajaran
15
Seorang agen pembaharuan adalah seseorang yang mempengaruhi keputusan
inovasi para klien (sasaran) ke arah yang diharapkan oleh lembaga
pembaharuan. Dengan demikian, seorang agen pembaharu (guru) berperan
sebagai penghubung antara lembaga pembaharu dengan sasarannya.
Guru harus menjadi agen perubahan yang paling siap dalam implementasi
inovasi pendidikan. Guru harus mengambil langkah dan inisiatif untuk
mendesain proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
2) Peserta Didik,
Faktor internal yang mempengaruhi pelaksanaan sistem inovasi pendidikan
adalah peserta didik. Peserta didik sangat besar pengaruhnya terhadap
pencapaian inovasi pendidikan. Hal ini menjadi sangat penting karena tujuan
pendidikan adalah pencapaian perubahan intelektual, spiritual dan tingkah laku
peserta didik, dimana peserta didik mempunyai peranan sebagai subjek dan
objek dari proses inovasi itu sendiri. Proses perubahan dalam inovasi
pendidikan, pada umunya ditujukan untuk meningkatkan prestasi peserta didik.
Tetapi seringkali, inovator jarang memikirkan peserta didik sebagai partisipan
dalam suatu proses perubahan dan kehidupan organisasi. Mereka dianggap
sebagai objek perubahan bukan sebagai subjek .
3) Kepala sekolah,
Kepala Sekolah merupakan tempat ujung tombak untuk terjadinya
perubahan dalam pendidikan. Dan kepala sekolah sebagai manajer sekolah
memiliki peran yang sangat penting sebagai agen perubahan. Kepala sekolah
berada ditengah-tengah hubungan antara guru dengan ide dari masyarakat luar
harus berperan aktif sebagai inisiator atau fasilitator dari perubahan program.
Kepala sekolah harus terlibat secara langsung dalam perubahan.
4) Komite Sekolah,
Peran dan fungsi komite sekolah diantaranya pertama sebagai advisor. Pada
tahap ini komite sekolah mempunyai tugas memberikan masukan atau saran
dalam kegiatan pembelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler serta dalam hal
sarana dan prasarana sekolah. Yang kedua, peran komite sekolah yakni
supporting. Tindakan nyata dari persatuan orang tua dan guru ini berupa
memberikan dukungan terhadap program-program sekolah, selama program
16
tersebut baik bagi siswa, guru maupun orang tua. Dukungan dapat berupa dana,
dan non dana (ide, pemikiran, dll).
B. Hambatan inovasi pada elemen pendidikan dipengaruhi oleh pihak eksternal
1) Lembaga Pendidikan
Lembaga Pendidikan (baik formal, non formal atau informal) adalah tempat
transfer ilmu pengetahuan dan budaya (peradaban). Melalui praktik
pendidikan, peserta didik diajak untuk memahami bagaimana sejarah atau
pengalaman budaya dapat ditransformasi dalam zaman kehidupan yang akan
mereka alami serta mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dan
tuntutan yang ada di dalamnya.
Dengan demikian, makna pengetahuan dan kebudayaan sering kali
dipaksakan untuk dikombinasikan karena adanya pengaruh zaman terhadap
pengetahuan jika ditransformasikan. Dalam proses sebuah inovasi pendidikan
ada beberapa lembaga informal yang sangat besar pengaruhnya dalam
pelaksanaan proses pembelajaran dan sosialisasi inovasi pendidikan,
diantaranya :
KEMENDIKBUD (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)
KEMENAG (Kementerian Agama)
BPSDMPPMP (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Penjamin Mutu Pendidikan)
LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan)
BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)
Dewan Pendidikan
Tugas Dinas Pendidikan setempat adalah untuk mengarahkan
pengembangan dan pelaksanaan suatu rencana, menunjukkan dan memasukan
seluruh perubahan pada tingka t wilayah, sekolah, dan kelas.
2) Masyarakat Umum
Peran masyarakat umum dalam proses inovasi pendidikan sangatlah
penting karena masyarakat merupakan kelompok sosial terbesar yang di
dalamnya banyak terdapat perbedaan, khususnya dalam bidang pendidikan.
Oleh karena itu peran masyarakat umum dalam pendidikan adalah
Masyarakat/orang tua bisa menyampaikan keganjalan yang dirasakan
mengenai pendidikan kepada pihak sekolah untuk menjadi evalusai tersendiri
17
bagi sekolah itu, bahkan akan menjadi sebuah solusi atau inovasi dalam proses
pendidikan yang akan datang.
3) Orang tua.
Orang tua peserta didik mempunyai peranan yangpenting dalam
menunjang keberhasilan proses inovasi pendidikan, karena ia telah menjadi
pejuang moral yang memberi dukungan kepada peserta didik yang dalam hal
ini adalah anaknya sendiri, agar merka menjadi orang yang berguna bagi
bangsa dan akhirat kelak. Kebanyakan orang tua memperhatikan dan tertarik
dalam program dan perubahan yang bersangkutan dengan siswa. Namun
dalam pelaksanaanya sering terdapat beberapa rintangan yang dihadapi
keterlibatan orang tua.
3.4 Inovasi pendidikan yang sesuai dengan budaya pribadi bangsa tetapi mampu
bersaing pada ekonomi global
18
dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja. Sedangkan kita dapat mengenal yang
mana lulusan pada jenjang setara SMA yang mempersiapkan untuk dunia kerja
adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dimana terdapat jurusan otomotif,
teknisi, listrik dan lain sebagainya yang pada tahun 2013 hingga sekarang sekolah
kejuruan terus mengalami kenaikan peminat, disamping mampu bersaing pada
dunia kerja juga bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi yang sama
orientasinya dengan SMA.
Namun ketidak sadaran yang ada pada pola pikir kita bahwa sekolah yang
mempersiapkan lulusan yang mampu bersaing pada dunia kerja memberikan
mental hanya sebagai karyawan bukan sebagai lulusan kreatif yang mampu
bersaing dan menciptakan lapangan pekerjaan pada dunia kerja. Pola pikir yang
hanya cukup sebagai karyawan merupakan mental yang dapat mematikan pribadi
kreatif, bebas eksplorasi pribadi, dan kemampuan membaca peluang dalam dunia
usaha. Hal tersebut perlu kita cermati apakah negara membutuhkan generasi yang
mampu bersaing pada dunia kerja yang hanya sebagai karyawan atau sebagai
pesaing dalam menciptakan sebuah lapangan pekerjaan yang di dalamnya berkaitan
dengan penciptaan gagasan, ide atau konsep yang membawa diri pribadi dan orang
lain sukses atau bermanfaat terutama bagi negara.
Gagasan atau ide konsepan inovasi pendidikan yang ditawarkan kelompok
kami pada masalah tersebut mengenai inovasi yang sesuai dengan pribadi bangsa
dan mampu bersaing pada dunia global dan menciptakan lapangan pekerjaan yaitu:
19
Potensi lahan dan kemampuan dalam bertani sebagian besar menjadi
pekerjaan bangsa Indonesia
Bidang garapan
Mata pelajaran,Tenaga, lahan, biaya, humas, siswa/i
20
menjadikan hal yang berpotensial bagi kebutuhan dalam negeri sehingga negara
tidak lagi mengimpor kebutuhan bahan pokok masyarakat. Sangat sebentar sekali
dulu kita merasakan Indonesia sebagai lumbung padi dan mengekspor besar-
besaran hasil padi dan menghasilkan keuntungan bagi masyarakat yang lebih
sejahtera serta meningkatnya masa hidup orang Indonesia.
Bidang garapan dimana mata pelajaran yang diwajibkan dikaitkan dengan
berwirausaha seperti ;
1. Ekonomi (pemasaran, distribusi, dll)
2. Kimia ( obat/pupuk alamiah)
3. Biologi(kecambah/hidroponik)
4. Matmatika (matematika ekonomi)
5. PKN, Sejarah, PAI (memanamkan sikap tangung jawab, jujur, dan berakhlak.
6. Seni Budaya (Kerajinan)
7. Pada mata pelajaran prakarya atau ekonomi peserta didik mengaplikasikannya
dengan membuat proposal usaha untuk kegiatan magang dan bazar, dll
Adanya tenaga guru dan ahli dari lembaga yang berkaitan dalam proses
transformasi yaitu proses pengembangan dan pembelajaran siswa-siswi dari
pembelajaran di kelas mengenai teori dan pemahaman, lab dan terjun langsung di
lapangan bagaimana proses teori di aplikasikan di lahan garapan dari mulai
pembenihan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan sampai pada tanaman siap
panen.
Koperasi sekolah sebagai unit atau wadah penggerak bagi kegiatan siswa-siswi
dalam melaksanakan pemenuhan yang berkaitan dengan proses usaha, seleksi hasil
panen untuk dipasarkan, agen distribusi(super market, pasar tradisional), pinjaman
dan kegiatan bank mini. Koperasi sekolah sebagai penunjang jalannya kegiatan
usaha siswa dalam mengeksplor kemampuan berwirausaha.
Output atau hasil dari kegiatan penanaman yang telah dilakukan oleh
siswa-siswi yaitu berupa;
1. Sayur mayur (kangkung, bayam, tomat, cabai, dll)
2. Obat herbal (tanaman jahe, lengkuas, kunyit dll)
3. Teh rosela
4. Perikanan (nila, kakap, bawal dll)
21
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 SIMPULAN
4.2 SARAN
22
Daftar Pustaka
http://www.sumberpengertian.co/pengertian-inovasi-menurut-para-ahli-dan-contohnya
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3012/BUKU%20INOVASI%20
PENDIDIKANLesson%20Study.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2016/04/12/7-inovasi-pendidikan-indonesia-di-
era-digital
23