“ANALISIS AKUNTANSI”
KELOMPOK II
SRI WAHYUNI
WIWIEK KARTIKASARI M.
TIRSA SARIPAH
JEANIE TOLA
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN
2019
KATA PENGANTAR
solawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
Muliyadi Radjab, SE., Ak., M.M yang telah memberi tugas ini sehingga
kami dapat memahami materi analisis dan penilaian bisnis. Demikian juga,
semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga tugas ini dapat
Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Penulis
ii
DAFTAR ISI
B. Fungsi Akuntansi................................................................ 6
A. Kesimpulan ....................................................................... 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
5
terhadap aset tetap yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan akan membawa pengaruh dalam penyajian
laporan keuangan. Maksudnya aset tetap yang dinilai atau dicatat terlalu
besar akan berpengaruh terhadap nilai penyusutannya, yang mana nilai
penyusutan akan terlalu besar, sehingga laba menjadi terlalu kecil. Begitu
pula sebaliknya jika aset tetap tersebut dinilai atau dicatat terlalu kecil, maka
penyusutan yang dilakukan akan terlalu kecil pula, sehingga laba akan
menjadi terlalu besar. Hal seperti inilah yang akan membawa pengaruh
dalam penyajian laporan keuangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AKUNTANSI
6
7
b. Littleton
Menurut Littleton, pengertian akuntansi adalah aktivitas yang
bertujuan untuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya
(usaha) dan hasil (prestasi). Definisi ini adalah inti dari teori
akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan
dalam mempelajari akuntansi
c. Warren dkk
Menurut Warren dkk, pengertian akuntansi adalah sistem
informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
8
B. FUNGSI AKUNTANSI
1. Recording Report
Recording report atau merekam catatan transaksi secara
sistematis dan kronologis merupakan fungsi utama dari akuntansi.
Rekam catatan transaksi ini kemudian dikirim ke Account Ledger
sampai akhirnya menyiapkan akun akhir untuk mengetahui profit
dan loss dari bisnis pada akhir periode akuntansi.
3. Mengkomunikasikan Hasil
Fungsi akuntansi selanjutnya adalah untuk
mengkomunikasikan hasil dan transaksi yang dicatat ke semua
pihak yang tertarik pada bisnis tertentu. Misalnya investor, kreditor,
karyawan, kantor pemerintahan, peneliti, dan instansi lainnya.
4. Meeting Legal
9
5. Mengklasifikasikan
Selanjutnya fungsi akuntansi yang tak kalah pentingnya
adalah sebagai klasifikasi terkait dengan analisis sistematis dari
semua data yang tercatat. Dengan adanya klasfikasi tersebut akan
memudahkan dalam pengelompokkan jenis transaksi atau entri.
Aktivitas klasifikasi ini dilakukan pada buku yang disebut
sebagai “Ledger”.
6. Membuat Ringkasan
Aktivitas meringkas ini melibatkan penyajian data rahasia
dengan penyampaian yang bisa dimengerti dan berguna bagi
internal maupun eksternal pengguna akhir dari laporan akuntansi
tersebut. Aktivitas ini mengarah pada penyusunan laporan:
Neraca Saldo
Laporan laba rugi
Neraca
D. MANFAAT AKUNTANSI
1. Akuntansi Keuangan
Bidang akuntansi yang menyangkut pencatatan transaksi
keuangan perusahaan secara berkala sebagai sumber informasi yang
14
3. Akuntansi Perpajakan
Bidang akuntansi yang menyangkut pelaporan pajak dari
keuangan perusahaan. Akuntansi perpajakan penting sebagai
pertimbangan terkait konsekuensi dari transaksi perusahaan.
4. Akuntansi Budgeter
Seperti namanya, akuntansi ini digunakan untuk membuat
anggaran perusahaan tentang rencana penggunaan uang dalam
periode tertentu.
5. Akuntansi Biaya
Akuntansi ini digunakan untuk mengendalikan budget atau
anggaran perusahaan. Gunanya untuk menekan kegunaan dana
perusahaan meskipun sudah dianggarkan.
H. CONTOH KASUS
Krisis Ekonomi Global 2008 Serta Dampaknya Bagi
Perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 sebenarnya
bermula pada krisis ekonomi Amerika Serikat yang lalu menyebar ke
negara-negara lain di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Krisis
ekonomi Amerika diawali karena adanya dorongan untuk konsumsi
(propincity to Consume). Rakyat Amerika hidup dalam konsumerisme
di luar batas kemampuan pendapatan yang diterimanya. Mereka hidup
dalam hutang, belanja dengan kartu kredit, dan kredit perumahan.
Akibatnya lembaga keuangan yang memberikan kredit tersebut
bangkrut karena kehilangan likuiditasnya, karena piutang perusahaan
kepada para kreditor perumahan telah digadaikan kepada lembaga
pemberi pinjaman. Pada akhirnya perusahaan –perusahaan tersebut
harus bangkrut karena tidak dapat membayar seluruh hutang-
hutangnya yang mengalami jatuh tempo pada saat yang bersamaan.
Runtuhnya perusahaan-perusahaan finansial tersebut mengakibatkan
bursa saham Wall Street menjadi tak berdaya, perusahaan-
perusahaan besar tak sanggup bertahan seperti Lehman Brothers dan
Goldman Sachs. Krisis tersebut terus merambat ke sektor riil dan non-
keuangan di seluruh dunia. Krisis keuangan di Amerika Serikat pada
awal dan pertengahan tahun 2008 telah menyebabkan menurunnya
daya beli masyarakat Amerika Serikat yang selama ini dikenal sebagai
konsumen terbesar atas produk-produk dari berbagai negara di seluruh
dunia. Penurunan daya serap pasar itu menyebabkan volume impor
menurun drastis yang berarti menurunnya ekspor dari negara-negara
produsen berbagai produk yang selama ini dikonsumsi ataupun yang
dibutuhkan oleh industri Amerika Serikat. Oleh karena volume ekonomi
Amerika Serikat itu sangat besar, maka sudah tentu dampaknya
kepada semua negara pengekspor di seluruh dunia menjadi serius
19
PENUTUP
A. KESIMPULAN
20