Anda di halaman 1dari 24

TUGAS

ANALISIS DAN PENILAIAN BISNIS

“ANALISIS AKUNTANSI”

KELOMPOK II

SRI WAHYUNI
WIWIEK KARTIKASARI M.
TIRSA SARIPAH
JEANIE TOLA

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAJEMEN

STIM NITRO MAKASSAR

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur terhadap Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayahNya sehingga makalah yang berjudul “Analisis dan

Penilaian Bisnis” ini dapat diselesaikan. Tidak lupa juga diucapkan

solawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

kita dari zaman yang tidak berpengetahuan ke zaman yang penuh

peradaban. Disamping itu, diucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.

Muliyadi Radjab, SE., Ak., M.M yang telah memberi tugas ini sehingga

kami dapat memahami materi analisis dan penilaian bisnis. Demikian juga,

semua pihak yang telah memberikan dukungan sehingga tugas ini dapat

diselesaikan tepat pada waktunya

Penulisan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.

Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca untuk perbaikan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah

ini dapat menambah wawasan kita.

Atas kritikan dan saran yang diberikan diucapkan terimakasih.

Semoga semua itu menjadi amal ibadah bagi kita semua.Amin.

Makassar, 11 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 5

A. Pengertian Akuntansi ......................................................... 5

B. Fungsi Akuntansi................................................................ 6

C. Tujuan Akuntansi dalam Bisnis .......................................... 15

D. Manfaat Akuntansi ............................................................. 15

E. Bidang-bidang Akuntansi dalam Bisnis .............................. 15

BAB III PENUTUP ............................................................................ 20

A. Kesimpulan ....................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akuntansi memberikan informasi mengenai gambaran keuangan dari


suatu perusahaan, untuk itu akuntansi memiliki peranan yang sangat penting
dalam suatu perusahaan. Akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi
yang menghasilkan informasi keuangan yang relevan. Mengingat pentingnya
sistem informasi tersebut maka setiap perusahaan dituntut untuk memiliki
suatu sistem informasi yang baik. Salah satu bagian akuntansi yang memiliki
faktor yang cukup besar dan memiliki andil untuk menghasilkan laporan
keuangan adalah aset tetap. Dalam buku A Statement of Basic Accounting
Theory (ASOBAT), seperti yang dikutip dan diterjemahkan oleh Harahap,
(2007:126) merumuskan empat tujuan laporan keuangan :
a. Membuat keputusan yang menyangkut penggunaan kekayaan yang
terbatas dan untuk mencapai tujuan
b. Mengarahkan dan mengontrol secara efektif Sumber Daya Manusia dan
faktor produksi lainnya
c. Memelihara dan melaporkan pengamanan terhadap kekayaan
d. Membantu fungsi dan pengawasan social
Menurut Nandakumar, Mehta, Ghosh, Alkafaji, (2010 : 21) “Tujuan
laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang bermanfaat
dalam pengambilan keputusan ekonomis”. Untuk itu laporan keuangan
merupakan tujuan utama dari akuntansi yang berisikan informasi keuangan
kuantitatif dengan keteranganketerangan lain baik mengenai posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat, hasil usaha selama satu periode tertentu
maupun perubahan-perubahan dalam posisi keuangan perusahaan dimana
penyajiannya harus sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
yang lazim dan diterima umum. Perusahaan pada umumnya telah
menginvestasikan sebagian kekayaannya pada aset tetap sebagai
penggerak kegiatan operasional perusahaan. Semua ini sesuai dengan
tujuan perusahaan akan memperoleh keuntungan dari hasil produksinya
yang ditunjang oleh aset tetap yang dimilikinya. Perlakuan akuntansi

4
5

terhadap aset tetap yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan akan membawa pengaruh dalam penyajian
laporan keuangan. Maksudnya aset tetap yang dinilai atau dicatat terlalu
besar akan berpengaruh terhadap nilai penyusutannya, yang mana nilai
penyusutan akan terlalu besar, sehingga laba menjadi terlalu kecil. Begitu
pula sebaliknya jika aset tetap tersebut dinilai atau dicatat terlalu kecil, maka
penyusutan yang dilakukan akan terlalu kecil pula, sehingga laba akan
menjadi terlalu besar. Hal seperti inilah yang akan membawa pengaruh
dalam penyajian laporan keuangan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKUNTANSI

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, meringkas,


mengklasifikasikan, mengolah, dan menyajikan data transaksi, serta
berbagai aktivitas yang terkait dengan keuangan. Dengan adanya
akuntasi maka akan memudahkan seseorang dalam mengambil
keputusan serta tujuan lainnya.
Bicara tentang akuntansi sudah pasti berkaitan dengan angka-
angka dan perhitungan rumit sebagai bentuk pencatatan transaksi.
Secara umum akuntansi dibutuhkan dalam bisnis sebagai pelaporan
keuangan perusahaan.
Pembuatan laporan akuntansi dapat digunakan sebagai bahan
untuk pengambilan keputusan perusahaan sesuai hasil analisis
akuntansi. Pengertian akuntansi secara lebih dalam akan dibahas
pada artikel ini termasuk fungsi dan bidangnya.
Analisis akuntansi adalah kegiatan yang dilakukan sebelum
seorang yang akan melakukan analisis keuangan atas laporan
keuangan perusahaan. Analisis akuntansi dilakukan karena beberapa
faktor berikut ini.
Standar akuntansi, dalam standar akuntansi terdapat prinsip-
prinsip yang menyebabkan laporan keuangan tidak mencerminkan
realitas ekonomi yang ada. Akibatnya laporan keuangan tidak
mencerminkan keadaan sebenarny. Contohnya penggunaan prinsip
historical cost dalam akuntansi menyebabkan aktiva dinilai
berdasarkan nilai pada saat perolehan padahal nilainya saat ini sudah
berubah.
Dalam akuntansi banyak menggunakan estimasi yang
ditentukan oleh manajemen. Adakalanya estimasi yang dilakukan tidak

6
7

akurat sehingga menyebabkan angka dalam laporan keuangan


menjadi salah atau tidak mencerminkan realitas ekonomi.

Beberapa bidang akuntansi diantaranya:


 Akuntansi keuangan
 Pemeriksaan akuntansi atau auditing
 Akuntansi manajemen
 Akuntansi perpajakan
 Bidang akuntansi budgeter
 Akuntansi untuk organisasi nirlaba
 Akuntansi biaya
 Sistem akuntansi
 Akuntansi sosial

Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli

a. Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison


Menurut Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison,
pengertian akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur
aktivitas bisnis, memproses data menjadi sebuah laporan, dan
mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.

b. Littleton
Menurut Littleton, pengertian akuntansi adalah aktivitas yang
bertujuan untuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya
(usaha) dan hasil (prestasi). Definisi ini adalah inti dari teori
akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan
dalam mempelajari akuntansi

c. Warren dkk
Menurut Warren dkk, pengertian akuntansi adalah sistem
informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
8

berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi


perusahaan.

B. FUNGSI AKUNTANSI

Dari pengertian akuntansi sudah menyinggung tentang


sistem pelaporan keuangan termasuk untung rugi perusahaan.
Sehingga, akuntansi sudah pasti sangat dibutuhkan dalam bisnis
karena beberapa fungsinya sebagai berikut:

1. Recording Report
Recording report atau merekam catatan transaksi secara
sistematis dan kronologis merupakan fungsi utama dari akuntansi.
Rekam catatan transaksi ini kemudian dikirim ke Account Ledger
sampai akhirnya menyiapkan akun akhir untuk mengetahui profit
dan loss dari bisnis pada akhir periode akuntansi.

2. Melindungi Properti dan Aset


Fungsi akuntansi berikutnya adalah untuk menghitung
jumlah Penyusutan Aset sebenarnya dengan menggunakan
metode yang tepat dan berlaku untuk aset tertentu. Semua disipasi
tidak sah dari aset akan mengakibatkan sebuah bisnis mengalami
kebangkrutan. Itulah sebabnya sistem akuntansi dirancang untuk
melindungi properti dan aset bisnis dari pemakaian yang tak sah.

3. Mengkomunikasikan Hasil
Fungsi akuntansi selanjutnya adalah untuk
mengkomunikasikan hasil dan transaksi yang dicatat ke semua
pihak yang tertarik pada bisnis tertentu. Misalnya investor, kreditor,
karyawan, kantor pemerintahan, peneliti, dan instansi lainnya.

4. Meeting Legal
9

Fungsi akuntansi juga berhubungan dengan perancangan


dan pengembangan sistem. Misalnya sistem untuk memastikan
catatan dan pelaporan hasil selalu memenuhi persyaratan hukum.
Sistem ini nantinya diperlukan untuk mengaktifkan kepemilikan atau
wewenang untuk mengajukan berbagai pernyataan, seperti
Pengembalian Penjualan-Pajak, Pengembalian Pendapatan Pajak,
dan lain sebagainya.

5. Mengklasifikasikan
Selanjutnya fungsi akuntansi yang tak kalah pentingnya
adalah sebagai klasifikasi terkait dengan analisis sistematis dari
semua data yang tercatat. Dengan adanya klasfikasi tersebut akan
memudahkan dalam pengelompokkan jenis transaksi atau entri.
Aktivitas klasifikasi ini dilakukan pada buku yang disebut
sebagai “Ledger”.

6. Membuat Ringkasan
Aktivitas meringkas ini melibatkan penyajian data rahasia
dengan penyampaian yang bisa dimengerti dan berguna bagi
internal maupun eksternal pengguna akhir dari laporan akuntansi
tersebut. Aktivitas ini mengarah pada penyusunan laporan:
 Neraca Saldo
 Laporan laba rugi
 Neraca

7. Analisis dan Menafsirkan


Fungsi akuntansi yang terakhir adalah melakukan analisis
dan menafsirkan data keuangan. Data keuangan yang sudah
melalui proses analisis kemudian diinterpretasikan dengan cara
yang mudah dimengerti sehingga dapat membantu dalam membuat
penilaian mengenai kondisi keuangan dan profitabilitas operasional
bisnis. Selain itu, hasil analisis tersebut juga digunakan untuk
10

persiapan rencana di masa mendatang dan framing dari kebijakan


untuk pelaksanaan rencana tersebut.

C. TUJUAN AKUNTANSI DALAM BISNIS


Tujuan akuntansi secara umum adalah untuk mengumpulkan
dan melaporkan informasi terkait keuangan, kinerja, posisi keuangan,
dan arus kas dalam sebuah bisnis. Informasi ini nantinya akan
digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan ekonomi. Jika
dijabarkan, ada beberapa tujuan akuntansi, diantaranya adalah:

1. Tujuan Akuntansi Secara Umum


 Memberikan informasi mengenai keuangan, baik itu aktiva
maupun passiva perusahaan
 Menyediakan informasi mengenai perubahan pada berbagai
sumber ekonomi (netto) perusahaan
 Memberikan informasi keuangan perusahaan yang dapat
membantu dalam pembuatan estimasi potensi keuntungan
perusahaan
 Memberikan informasi mengenai perubahan pada berbagai
sumber ekonomi perusahaan, baik itu aset, hutang, serta modal.
 Menyediakan informasi lainnya terkait laporan keuangan untuk
membantu pengguna laporan tersebut

2. Tujuan Akuntansi Secara Khusus


Secara khusus, tujuan akuntansi adalah untuk menyediakan
informasi dalam bentuk laporan yang memuat posisi keuangan,
hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar
sesuai Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau Generally
Accepted Accounting Principles (GAAP).

3. Tujuan Akuntansi Secara Kualitatif


11

Tujuan akuntansi secara kualitatif meliputi beberapa hal


berikut ini:
 Memberikan informasi yang relevan
 Menyampaikan informasi yang telah teruji kebenaran dan
validitasnya
 Informasi yang disampaikan dapat dimengerti oleh pihak-pihak
yang berkepentingan
 Menyampaikan laporan keuangan untuk kepentingan semua
pihak yang terkait dengan aktivitas perusahaan
 Memberikan informasi transaksi yang real time, atau sesegera
mungkin.
 Informasi yang disampaikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi
Berterima Umum (PABU) dan dapat diperbandingkan
 Penyampaian laporan keuangan harus lengkap dan memenuhi
standar pengungkapan laporan keuangan

D. MANFAAT AKUNTANSI

1. Kegunaan Akuntansi bagi Perusahaan


Perusahaan adalah suatu lembaga yang melakukan
kegiatan usaha baik memproduksi barang ataupun jasa untuk
dikonsumsi oleh masyarakat yang bertujuan untuk memperoleh
laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya.
Setiap perusahaan baik perusahaan dagang, jasa, ataupun
perusahaan manufaktur pasti melakukan transaksi. Setiap
transaksi yang terjadi dalam perusahaan tersebut harus
dicatat dengan baik dan benar sesuai bukti-bukti yang ada.
Proses pencatatan transaksi tersebut disebut sebagai proses
akuntansi atau siklus akuntansi.
Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
suatu perusahaan, kemajuan suatu perusahaan dapat dilihat dari
12

proses akuntansi perusahaan tersebut. Jika proses akuntansinya


tersusun dengan baik dan benar sesuai dengan bukti-bukti yang
ada, maka kemungkinan besar perusahaan tersebut merupakan
perusahaan yang baik, begitu pula sebaliknya.
Akuntansi juga berfungsi sebagai sistem informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan, misalnya
untuk mengetahui maju mundurnya suatu perusahaan dapat
dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Selain itu
akuntansi juga berfungsi sebagai dasar dalam perhitungan pajak
suatu perusahaan dan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi para investor yang ingin menginvestasikan
asset mereka. Jadi dengan kata lain akuntansi merupakan
cerminan dari suatu perusahaan.

Beberapa poin kegunaannya adalah :


a. Manajemen merupakan pihak intern yang berkaitan langsung
dan sangat memerlukan infomasi keuangan untuk melakukan
pengendalian (controll), pengkoordinasian (coordination), dan
perencanaan (planning).
b. Pihak ekstern yang mempunyai kaitan langsung dengan
perusahaan, antara lain investor (pemilik), kreditor,
pelanggan, karyawan, dan masyarakat. Mereka
berkepentingan dengan informasi keuangan perusahaan
dengan manfaat yang berbeda-beda, antara lain :
 Pemilik berkepentingan untuk menentukan sikap tetap
memegang saham atau melepasnya.
 Kreditor berkepentingan untuk memutuskan kredit
kepada perusahaan dapat diperpanjang atau diperbesar.
 Pelanggan (customer) berkepentingan untuk
mengevaluasi hubungan usaha dengan perusahaan.
13

 Karyawan berkepentingan untuk mengetahui hak-hak


yang dapat diperoleh dari peusahaan.
 Masyarakat umum berkepentingan untuk aspek umum
dan sosial perusahaan.
 Perusahaan dan berbagai lembaga yang berada
dibawah kekuasaannya memerlukan informasi
mengenai alokasi sumber daya. Informasi tersebut
digunakan untuk menentukan aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar
penyusunan statistik pendapatan nasional.

Bukan hanya sekedar teknik pembukuan yang hanya


mencakup pencatatan transaksi saja. Manfaat akuntasi cukup
penting bagi bisnis yang akan memberikan dampak besar
bagi perkembangan bisnis tersebut.
Beberapa manfaat akuntasi tersebut diantaranya:
 Memberikan informasi keuangan sebagai dasar membuat
keputusan managerial
 Memberikan informasi/ laporan kepada pihak eksternal
 Sebagai alat kontrol dan pengendali keuangan
 Sebagai alat evaluasi perusahaan
 Menjadi dasar dalam mengalokasikan sumber daya

E. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI DALAM BISNIS

Setelah mengetahui pengertian akuntansi dalam bisnis, ada


beberapa bidang akuntansi dalam bisnis yang penting untuk diketahui.
Berikut beberapa bidang dari akuntansi:

1. Akuntansi Keuangan
Bidang akuntansi yang menyangkut pencatatan transaksi
keuangan perusahaan secara berkala sebagai sumber informasi yang
14

berguna untuk manajemen, pemilik perusahaan dan kreditor.


Umumnya hampir semua bisnis menerapkan akuntansi keuangan
sebagai bentuk pelaporan dana perusahaan.

2. Auditing atau Pemeriksaan Akuntansi


Bidang dalam akuntansi yang menyangkut pemeriksaan
terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kejujuran dan
kebenaran dari laporan tersebut. Pada bisnis yang sedang
berkembang biasanya belum menerapkan bidang ini. Auditing sangat
penting untuk mengetahui tindak korupsi dalam perusahaan.

3. Akuntansi Perpajakan
Bidang akuntansi yang menyangkut pelaporan pajak dari
keuangan perusahaan. Akuntansi perpajakan penting sebagai
pertimbangan terkait konsekuensi dari transaksi perusahaan.

4. Akuntansi Budgeter
Seperti namanya, akuntansi ini digunakan untuk membuat
anggaran perusahaan tentang rencana penggunaan uang dalam
periode tertentu.

5. Akuntansi Biaya
Akuntansi ini digunakan untuk mengendalikan budget atau
anggaran perusahaan. Gunanya untuk menekan kegunaan dana
perusahaan meskipun sudah dianggarkan.

6. Akuntansi Organisasi Nirlaba


Tidak semua bisnis menerapkan bidang akuntansi ini karena
tujuannya adalah merencanakan anggaran bukan untuk mendapatkan
keuntungan. Misalnya saja seperti pada dana CSR suatu perusahaan,
ini termasuk hasil dari akuntansi organisasi nirlaba.
15

F. TAHAP-TAHAP DALAM ANALISIS AKUNTANSI


Tahap 1 : Identifikasi kebijakan utama akuntansi
 Faktor kunci kesuksesan dalam industry perbankan meliputi
tingat bunga dan manajemen risiko kredit. Pada Industri ritel,
manajemen persediaan merupakan factor kunci kesuksesan ;
dan untuk perusahaan yang berkopetisi dalam kualitas produk
dan inovasi maka riset dan pengembangan serta kerusakan
produk purna jual menjadi area kunci yang harus diperhatikan.
 Factor kesuksesan yang penting dalam bisnis sewa jual adalah
membuat prediksi nilai residual peralatan yang disewakan pada
akhir periode sewa secara akurat.

Tahap 2 : Menentukan fleksibilitan akuntansi


Estimasi akuntansi : perkiraan unsur laporan keuangan, termasuk
perkiraan niali suatu transaksi yang angka baru diketahui dimasa depan
dan data yang angka partinya tidak mungkin didapat secara tepat waktu
dan hemat biaya.

Tahap 3 : Evaluasi strategi akuntansi


Fleksibilitas akuntansi mereka bisa menggunakannya untuk
mengomunikasikan situasi ekonomi perusahaan/justru
menyembunyikan kinerja yang sebernarnya.

Tahap 4 : Evaluasi kualitas pengungkapan


Manajer dapat mempermudah/mempersulit analisis dalam menilai
kualitas akuntansi perusahaan atau menggunakan laporan
keuangannya untuk memahami realitas bisnisnya.

Tahap 5 : Identifikasi potensi tanda bahaya


16

Perubahan akuntansi yang tidak dijelaskan , khususnya saat kinerja


buruk. Kondisi ini dapat mengisyaratkan bahwa manajer menggunakan
diskresi akuntansinya untuk memperbaiki laporan keuangannya.

Tahap 6 : Membatalkan distorsi akuntansi


Distorsi adalah kondisi ketidaksesuaian informasi data keuangan
perusahaan dengan keadaan yang sebenarnya. Contoh : perusahaan
membuat laporan keuangan bahwa perusahaan mendapatkan laba
bersih sebesar 10 miliar namun pada kenyataannya perusahaan hanya
untung 1 miliar.

G. KENDALA ANALISIS AKUNTANSI


1. Akuntansi konservatif bukan akuntansi yang “baik”
Akuntansi konservatif biasanya digunakan untuk
membiayakan pengeluaran riset dan iklan, serta penyusutan cepat
untuk asset tidak berwujud selain goodwill. Cara ini biasanya
digunakan untuk mendukung cadangan kerugian yang besar pada
perusahaan asuransi untuk biaya merger dan restrukturisasi.
Berdasarkan sudut pandang pengguna laporan keuangan,
sangat penting untuk mengakui bahwa akuntansi konservatif tidak
sama dengan akuntansi yang “baik”. Akuntansi konservatif memberi
kesempatan bagi manajer untuk mengurangi volatilitas laba yang
dilaporkan biasanya disebut sebagai “perataan laba”.
Konservatisme adalah reaksi hati-hati untuk menghadapi
ketidakpastian dalam mencoba memastikan bahwa ketidakpastian
dan risiko pada situasi bisnis telah dipertimbangkan. Basu (1997)
mendefinisikan konservatisme sebagai praktik mengurangi laba
(dan mengecilkan aktiva bersih) dalam merespons berita buruk
(bad news), tetapi tidak meningkatkan laba (meninggikan aktiva
bersih) dalam merespons berita baik (good news).
17

Contohnya, perusahaan menyiapkan cadangan kerugian


piutang tak tertagih sebesar 2% dari jumlah piutang, dimana 2%
tersebut telah diperhitungkan berdasarkan jumlah piutang tak
tertagih pada periode sebelumnya.

2. Tidak semua akuntansi yang tidak biasa merupakan akuntansi


yang dipertanyakan
Pilihan akuntansi yang tidak biasa dapat mempersulit untuk
membandingkan kinerja perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Pilihan akuntansi semacam ini bisa dibenarkan jika ada kondisi luar
biasa pada bisnis perusahaan. Sangat penting bagi analisis untuk
memperkirakan segala kemungkinan yang bisa menjelaskan alasan
perubahan akuntansi dan menyelidikinya dengan menggunakan
informasi kualitatif yang tersedia pada laporan keuangan.
Contohnya, perusahaan yang melakukan inovasi dalam
pemasarannya dan berhasil sehingga omset penjualan perusahaan
terus bertambah pesat sehingga hal kenaikan tersebut dapat
diterima.

3. Standar akuntansi umum tidak sama dengan praktik akuntansi


umum
Standar dasar dari suatu lembaga formal internasional yang
menjadi patokan untuk persatuan negara tertentu tidak selalu
sejalan dengan praktek yang diterapkan pada masing – masing
negara karena setiap negara memiliki standarnya masing – masing.
Contohnya, di Indonesia menggunakan SAK (Standar
Akuntansi Keuangan) yang merupakan terapan dari beberapa
standar akuntansi yang ada, seperti IFRS, GAAP,IAS,ETAP.
Sedangkan standar akuntansi internasional yang berlaku sekarang
adalah Internasional Financial Reporting Standards (IFRS).
18

H. CONTOH KASUS
Krisis Ekonomi Global 2008 Serta Dampaknya Bagi
Perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 sebenarnya
bermula pada krisis ekonomi Amerika Serikat yang lalu menyebar ke
negara-negara lain di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Krisis
ekonomi Amerika diawali karena adanya dorongan untuk konsumsi
(propincity to Consume). Rakyat Amerika hidup dalam konsumerisme
di luar batas kemampuan pendapatan yang diterimanya. Mereka hidup
dalam hutang, belanja dengan kartu kredit, dan kredit perumahan.
Akibatnya lembaga keuangan yang memberikan kredit tersebut
bangkrut karena kehilangan likuiditasnya, karena piutang perusahaan
kepada para kreditor perumahan telah digadaikan kepada lembaga
pemberi pinjaman. Pada akhirnya perusahaan –perusahaan tersebut
harus bangkrut karena tidak dapat membayar seluruh hutang-
hutangnya yang mengalami jatuh tempo pada saat yang bersamaan.
Runtuhnya perusahaan-perusahaan finansial tersebut mengakibatkan
bursa saham Wall Street menjadi tak berdaya, perusahaan-
perusahaan besar tak sanggup bertahan seperti Lehman Brothers dan
Goldman Sachs. Krisis tersebut terus merambat ke sektor riil dan non-
keuangan di seluruh dunia. Krisis keuangan di Amerika Serikat pada
awal dan pertengahan tahun 2008 telah menyebabkan menurunnya
daya beli masyarakat Amerika Serikat yang selama ini dikenal sebagai
konsumen terbesar atas produk-produk dari berbagai negara di seluruh
dunia. Penurunan daya serap pasar itu menyebabkan volume impor
menurun drastis yang berarti menurunnya ekspor dari negara-negara
produsen berbagai produk yang selama ini dikonsumsi ataupun yang
dibutuhkan oleh industri Amerika Serikat. Oleh karena volume ekonomi
Amerika Serikat itu sangat besar, maka sudah tentu dampaknya
kepada semua negara pengekspor di seluruh dunia menjadi serius
19

pula, terutama negara-negara yang mengandalkan ekspornya ke


Amerika Serikat.
Dari sumber yang penulis dapatkan, terdapat enam penyebab
terjadinya krisis ekonomi Amerika Serikat, yaitu penumpukkan hutang
yang sangat besar, adanya program pengurangan pajak korporasi
yang mengakibatkan berkurangnya pendapatan Negara, besarnya
biaya yang dikeluarkan untuk membiayai perang Irak dan Afghanistan,
lembaga pengawas keuangan CFTC (Commodity Futures Trading
Commision) tidak mengawasi mengawasi ICE (Inter Continental
Exchange) sebuah badan yang melakukan aktifitas perdagangan
berjangka, kerugian surat berharga property, dan yang terakhir adalah
keputusan suku bunga murah yang mengakibatkan timbulnya
spekulasi yang berlebihan. Penurunan suku bunga yang dilakukan
oleh The Federal Reserve of The United States atau bank sentral
Amerika yang kala itu dipimpin oleh master ekonom dunia Alan
Greenspan membuat gejolak baru di pasar amerika.
Krisis ekonomi Amerika tersebut yang semakin lama semakin
merambat menjadi krisis ekonomi global karena sebenarnya
perekonomian di dunia ini saling terhubung satu sama lainnya,
peristiwa yang terjadi di suatu tempat akan berpengaruh di tempat
lainnya. Dan tidak jarang dampak yang terjadi jauh lebih besar
daripada yang terjadi di tempat asalnya. Oleh karena itu Indonesia
juga turut merasakan krisis ekonomi global ini. Indonesia merupakan
Negara yang masih sangat bergantung dengan aliran dana dari
investor asing, dengan adanya krisis global ini secara otomatis para
investor asing tersebut menarik dananya dari Indonesia. Hal ini yang
berakibat jatuhnya nilai mata uang kita. Aliran dana asing yang tadinya
akan digunakan untuk pembangunan ekonomi dan untuk menjalankan
perusahaan-perusahaan hilang, banyak perusahaan menjadi tidak
berdaya, yang pada ujungnya Negara kembalilah yang harus
menanggung hutang perbankan dan perusahaan swasta.
20

Nilai ekspor Indonesia juga berperan dalam sebagai penyelamat


dalam krisis global tahun 2008 lalu. Kecilnya proporsi ekspor
terhadap PDB (Product Domestic Bruto) cukup menjadi penyelamat
dalam menghadapi krisis finansial di akhir tahun 2008 lalu. Di regional
Asia sendiri, Indonesia merupakan negara yang mengalami dampak
negatif paling ringan dari krisis tersebut dibandingkan negara lainnya.
Beberapa pihak mengatakan bahwa ‘selamat’nya Indonesia dari
gempuran krisis finansial yang berasal dari Amerika itu adalah berkat
minimnya proporsi ekspor terhadap PDB. Negara-negara yang memiliki
rasio ekspor dengan PDB yang tinggi mengalami pertumbuhan ekonomi
yang negatif, seperti Singapura yang rasio ekspornya mencapai 200% dan
Malaysia mencapai 100%, sedangkan Indonesia sendiri ‘terselamatkan’
dengan hanya memiliki rasio ekspor sebesar 29%
Dampak lainnya adalah karena krisis global, kini semakin banyak
perusahaan yang mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Diperkirakan 200
ribu jiwa akan menjadi pengangguran pada tahun 2009. Dengan
bertambahnya angka pengangguran maka pendapatan per kapita juga
akan berkurang dan angka kemiskinan juga akan ikut bertambah pula.
Karena krisis yang terjadi adalah krisis global, maka tenaga kerja kita yang
ada di luar negeri juga merasakan imbasnya. Malaysia merencanakan
untuk memulangkan sekitar 1,2 juta tki yang mayoritas berasal dari
Indonesia karena akan memprioritaskan pekerja lokal. Itu baru dari satu
Negara, belum lagi dari Negara-negara lainnya. Hal tersebut tentu saja
sangat mempengaruhi roda perekonomian Negara kita. Jika pemerintah
tidak dapat menyediakan lapangan kerja yang cukup, maka krisis ini akan
menjadi krisis yang sangat besar.
Langkah antisipasi untuk mengatasi dampak krisis ini nampaknya
sudah dipikirkan oleh pakar ekonomi negera ini. Pakar-pakar ekonomi dari
Fakultas Ekonomi yang tergabung dalam organisasi KAGAMA (Keluarga
Alumni Universitas Gajah Mada) merekomendasikan beberapa langkah
untuk mengatasi krisisi gobal yang kini melanda bangsa Indonesia.
21

Meskipun mereka mengakui pemerintah sudah mengeluarkan beberapa


kebijakan yang berkaitan dengan antisipasi krisis keuangan global
tersebut, tetapi kebijakan tersebut menurut mereka perlu dikaji kembali
secara menyeluruh tentang segala aspek kehidupan dan bersifat
antisipatif jauh ke depan. Dua puluh enam pakar ekonomi yang diketuai
oleh ekonom terkemuka Prof. Dr. Sjafrie Sairin, MA ini menghasilkan
beberapa langkah rumusan untuk mengatasi dampak krisis global, antara
lain
1. Melakukan penyesuaian APBN 2009 dengan prioritas untuk
pembangunan infrastruktur dalam bentuk program padat karya
disamping melakukan penataan bagi sektor informal di kota-kota
dengan kebijakan anti penggusuran.
2. Di bidang pertanian, diambil langkah untuk mengarahkan petani miskin
dan penganggur untuk mendapatkan lahan produktif sebagai modal
untuk meningkatkan taraf hidup serta membatalkan rencana
pemberlakuan pajak terhadap produk-produk pertanian.
3. Untuk bidang ekonomi makro, mendesak diturunkan suku bunga dan
melonggarkan likuiditas untuk menggerakkan sektor riil serta
memberikan insentif pajak bagi industri yang mempunyai basis
penyerapan tenaga kerja yang besar.
4. Pemerintah disarankan secara serius mengelola resiko ekonomi dan
fiskal disamping melakukan penguatan pada sektor UMKM dan
kewirausahaan.
5. Pemerintah harus lebih fokus pada pembangunan ekonomi domestik
untuk lebih mandiri dan melakukan revitalisasi industri dengan prioritas
pada sumberdaya industri dan pembanganun infrastruktur.
6. Indonesia perlu membangun perekonomian yang memiliki daya tahan
dan kelenturan yang tinggi agar dapat tetap berkembang dan bertahan
dalam kondisi yang semakin dinamis dan kompetitif
7. Diperlukan kebijakan untuk meningkatkan pemanfaatan tenaga-tenaga
sarjana yang terkena imbas PHK sebagai tenaga pendampingan di
22

sektor pertanian, kesehatan dan kependudukan dan terakhir,


melakukan reorientasi kebijakan-kebijakan pembangunan yang
mendorong ke arah kemandirian bangsa.
Inti dari solusi tersebut adalah penguatan sektor mikro yang relatif
tidak terpengaruh oleh faktor-faktor eksternal seperti nilai tukar, kebutuhan
negara lain, keadaan ekonomi politik negara lain, dan perjanjian dalam
forum perdagangan seperti WTO. Sudah saatnya ekonomi Indonesia
berbasis SDM serta SDA asli Indonesia diberi peluang lebih untuk
membangun fondasi perekonomian Indonesia berbasis usaha mikro yang
terbukti lebih tahan terhadap goncangan serta dapat lebih
memberdayakan tenaga kerja negara ini agar tingkat pengangguran
semakin berkurang.
Dengan adanya kasus tersebut, para ekonom Indonesia sudah
seharusnya mengambil hikmah dari krisis 1998 dan 2008 agar jika krisis-
krisis yang sama terulang di tahun-tahun ke depan, Indonesia sudah
memiliki fondasi yang kuat serta antisipasi yang matang untuk
menghadapinya.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kesempurnaan manusia di maksudkan agar menjadi individu yang

dapat mengembangan diri dan menjadi masyarakat yang berdaya guna

sehingga dapat mengembangka seluruh potensi sumber daya yang di

milikinya. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), adalah suatu

proses pemanfaatan SDM secara efektif dan efisien melalui kegiatan

perencanaan, penggerakan dan pengendalian semua nilai yang menjadi

kekuatan manusia untuk mencapai tujuan. Pada intinya MSDM islam

tetap mengacu pada pencapaian kesejahteraan yang diridhoi oleh Allah,

tuhan semesta alam, bagaimanapun caranya.

20

Anda mungkin juga menyukai