Anda di halaman 1dari 1

Merdeka.

com - Pantai timur Sumatera atau Aceh menjadi salah satu pintu masuk favorit
penyelundupan narkoba sindikat international. Ini dibuktikan dengan penangkapan sindikat
narkoba selama tiga pekan di Aceh yang terjadi di empat lokasi berbeda. Tiga macam narkotika
terdiri dari sabu-sabu 212,483 kilogram, ekstasi 8.500 butir dan heroin 10.000 butir, berhasil
disita.
"Pantai timur utara Aceh menjadi tujuan favorit penyelundupan narkoba international dan
bahkan lintas sumatera juga menjadi favorit penyelundupan ke seluruh Indonesia," ujar Deputi
Pemberantasan Badan Narkotika National (BNN) Irjen Pol Arman Deparin seperti dilansir
Antara, Senin (6/11). Arman menjelaskan, narkoba dimasukkan melalui pantai timur Sumatera
oleh sindikat international dari Malaysia di lokasi yang telah ditentukan. Mereka menggunakan
kapal nelayan. "Mereka (sindikat narkoba) melakukan transaksi di laut menggunakan kapal
nelayan, setelah itu bandar international kembali ke Malaysia dan kemudian barang buktilah ini
lah yang disita BNN bersama pihak kepolisian," sebutnya.
Narkoba ini semua rencananya akan dipasarkan ke Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Bali. Bahkan juga menyasar Jakarta dan seluruh penjuru
Tanah Air.
"Itulah sasaran peredaran narkoba yang berhasil kita lakukan penangkapan dan pemutusan
sindikat narkoba international pada minggu ini," ujarnya. Dia menyatakan, narkoba ini tidak
ternilai harganya. Dengan penangkapan atau pemutusan sindikat ini BNN mengklaim telah
menyelamatkan jutaan generasi bangsa dari bahaya narkoba.
Arman menambahkan, untuk mencegah peredaran norkotika di Indonesia pihaknya terus
berkomunikasi dengan semua pihak di Tanah Air termasuk penegak hukum di Malaysia. "Ke
empat orang tersangka berinisal UD, RA, ABR dan FRZ yang menyimpan atau
menyembunyikannya dengan cara menimbun di gudang dan usia mereka variatif dari usia 18
sampai 28 tahun dan ini minimal ancaman penjara empat tahun dan maksimal ancamannya
hukuman mati," katanya. [noe]

Anda mungkin juga menyukai