BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan kebutuhan energi listrik yang terus meningkat, maka sudah
seharusnya energi listrik harus tersedia secara kontinyu dan andal. Untuk
menunjang kedua hal tersebut salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah
dari sisi Sumber Daya Manusianya. Oleh karena itu salah satu cara untuk
materi perkuliahaan. Maka dari itu dipilihlah PT PLN (Persero) UP3 Marunda
sebagai tempat Praktek Kerja lapangan yang merupakan salah satu bagian dari
dapat mengembangkan potensi yang ada, mendapat gambaran tentang dunia kerja
itu sendiri serta dapat menambah ilmu pengetahuan dan untuk menyelaraskan imu
di dunia kerja.
Area Marunda.
1. Apa saja bentuk kegiatan dalam unit distribusi di PT PLN (Persero) Area
Marunda ?
penulisan laporan. Bab satu pendahulan, membahas mengenai hal – hal umum
yang berkaitan dengan penulisan laporan kerja magang, yaitu :latar belakang,
penulisan. Bab dua membahas mengenai teori umum sistem jaringan distribusi.
Bab tiga membahas mengenai laporan kegiatan harian kerja magang beserta
uraiannya. Bab empat membahas mengenai kesimpulan dan saran dari kegiatan
BAB II
PEMELIHARAAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks
karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,
Pembangkit tenaga listrik (electric power station) biasanya terletak jauh dari
2. Sistem Transmisi
Energi listrik yang dibangkitkan dari pembangkit listrik yang jauh disalurkan
3. Sistem Distribusi
Energi listrik dari gardu-gardu induk akan disalurkan oleh sistem distribusi
dan distribusi) tersebut menjadi bagian penting dan harus saling mendukung
untuk mencapai tujuan utama sistem tenaga listrik yaitu penyaluran energy
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah
suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung
kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah
interkoneksi bagian-bagian rangkaian listrik dari sumber daya (Trafo Daya pada GI
1. Distribusi Primer
Tegangan Menengah (JTM). Jaringan ini berawal dari sisi skunder trafo
daya yang terpasang pada gardu induk hingga kesisi primer trafo distribusi
2. Distribusi Sekunder
Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sistem 380/220 Volt, yaitu rating yang
bermula dari sisi skunder trafo distribusi dan berakhir hingga ke alat ukur
yang menyuplai gardu distribusi, sehingga apabila jalur utama tersebut mengalami
gangguan, maka seluruh gardu akan ikut padam.Dibawah ini pada Gambar 2.2
7
keandalannya relatif lebih baik.kelebihan dari sistem ini adalah kabel yang
Sistem Spindel adalah suatu pola kombinasi jaringan dari pola Radial dan
diberikan dari gardu induk dan tegangan tersebut berakhir pada sebuah gardu
8
hubung GH.Pada sebuah spindel biasanya terdiri dari beberapa penyulang aktif
dan sebuah penyulang cadangan (express) yang akan dihubungkan melalui gardu
(SKTM).
untuk kota besar yang mempunyai kerapatan beban yang tinggi. Dalam sistem ini
terdapat Saklar Pemutus Beban, dan penyulang cadangan. Dimana penyulang ini
berfungsi bila ada gangguan yang terjadi pada salah satu penyulang konsumen
Sistem distribusi Tie Line seperti Gambar di bawah ini digunakan untuk
pelanggan penting yang tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan lain-
lain). Sistem ini memiliki minimal dua penyulang sekaligus dengan tambahan
penyulang lain
yang lebih rendah yaitu ke 220/380 V. Jenis Gardu distribusi yaitu: Secara garis
1. Jenis pemasangannya :
2. Jenis Konstruksinya :
c. Gardu Kios
3. Jenis Penggunaannya :
Umumnya konfigurasi Gardu Tiang yang dicatu dari SUTM adalah dengan
singkat transformator dengan elemen pelebur (pengaman lebur link type expulsion)
dan Lightning Arrester (LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada
transformator akibat surja petir. Untuk gardu tiang dengan transformator satu fasa
transformator tiga fasa kapasitas maksimum 160 kVA (200 kVA). Jadi, kapasitas
transformator maksimum pada gardu portal adalah 250, 315, 400 kVA.
seperti pada sistem distribusi dengan saluran kabel bawah tanah, konfigurasi
peralatan adalah dimana transformator distribusi dapat di catu dari arah berbeda
atau LBS (Load Break Switch) atau Pemutus Beban Otomatis (PBO) atau CB
(Circuit Breaker) yang bekerja secara manual (atau digerakkan dengan remote
control).
12
transformator dengan daya ≤ 100 kVA Fase 3 atau Fase 1. Transformator terpasang
TR) maksimum 2 jurusan dengan saklar pemisah pada sisi masuk dan pengaman
lebur (type NH, NT) sebagai pengaman jurusan. Semua Bagian Konduktif Terbuka
13
(BKT) dan Bagian Konduktif Ekstra (BKE) dihubungkan dengan pembumian sisi
Tegangan Rendah.
Gardu tipe ini adalah bangunan prefabricated terbuat dari konstruksi baja,
gardu distribusi. Terdapat beberapa jenis konstruksi, yaitu Kios Kompak, Kios
14
dapat saja konfigurasi gardu berupa dengan catu daya disuplai PHB-TM gardu
terdekat yang sering disebut dengan Gardu Antena.Untuk tingkat keandalan yang
dituntut lebih dari Gardu Pelanggan Umum biasa, maka gardu dipasok oleh SKTM
15
lebih dari satu penyulang sehingga jumlah saklar hubung lebih dari satu dan dapat
remote control.
Gardu ini dirancang dan dibangun untuk sambungan tenaga listrik bagi
pelanggan berdaya besar. Selain komponen utama peralatan hubung dan proteksi,
gardu ini di lengkapi dengan alat-alat ukur yang dipersyaratkan. Untuk pelanggan
dengan daya lebih dari 197 kVA, komponen utama gardu distribusi adalah peralatan
tegangan berada di sisi pelanggan atau diluar area kepemilikan dan tanggung jawab
PT PLN (Persero). Pada umumnya, Gardu Pelanggan Khusus ini dapat juga
keselamatan ketenagalistrikan.
bila terjadi gangguan, gardu hubung dapat dilengkapi atau tidak dilengkapi Remote
Terminal Unit (RTU). Pada gardu hubung merupakan suatu sistem dari ujung
spindel dan tidak terdapat trafo jadi pada gardu hubung tegangan yang masuk sama
dengan tegangan yang keluar semua penyulang dalam satu spindel dan akan
Menengah pada sistem distribusi di Indonesia dimulai dari terminal keluar (out-
going) pemutus tenaga dari transformator penurun tegangan Gardu Induk atau
distribusi 20 kV - 231/400V.
konstruksi termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama.
17
20 kV tersebut antar Fase atau dengan bangunan atau dengan tanaman atau
Konstruksi SKTM ini adalah konstruksi yan aman dan andal untuk
dengan konstruksi isolasi penghantar per Fase dan pelindung mekanis yang
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem
tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para
berbentuk radial.
Untuk konstruksi jaringan SUTR yang berdiri sendiri dipakai tiang beton atau
tiang besi dengan panjang 9 meter. Tiang beton yang dipakai dari berbagai
jenis yang memiliki kekuatan beban kerja (working load) 200daN, 350daN
dan 500daN (dengan angka faktor keamanan tiang=2 ) Pada titik yang
terminal pembumian.
Dari segi fungsi, transmisi SKTR memiliki fungsi yang sama dengan
harus memenuhi persyaratan jarak dengan benda penunjang lain yang ada
di bawah tanah. Jarak antara kabel dengan kabel listrik lain yang bersilangan
tidak boleh kurang dari 20 cm. Jika jaraknya kurang dari 20 cm, bagian
persilangan dilindungi dengan pipa beton belah atau pelat beton dengan
dan fasilitas serta mengadakan perbaikan atau penyesuaian dan mengganti yang
maka semakin baik pula keandalan penyaluran tenaga listriknya yang ditandai
1. Pemeliharaan Preventif
2. Pemeliharaan Korektif
agar dicapai daya guna atau keandalan yang lebih baik dengan tidak
3. Pemeliharaan Prediktif
gejala kerusakan sejak dini. Cara yang biasa dipakai adalah dengan
4. Pemeliharaan Breakdown
BAB III
Selasa
2019
2019 sisipan
Jumat
5 08-Feb
2019
Melakukan penyambungan
Kamis
Jointing SKTM ke Gardu kabel SKTM ke gardu baru
4 14- Feb
Beton
2019
2019 listrik
2019 listrik
2019 listrik
24
2019
2019
2019
2019
2019 gardu
2019
25
5 01-Maret
2019
Senin
distibusi
2019
Melakukan pengecekan
Rabu
Revisi gardu korona dan pembersihan
3 06-Maret
gardu
2019
Kamis
Libur Hari Raya Nyepi Libur Hari Raya Nyepi
4 07-Maret
2019
08-Maret
2019
2019
2019 distribusi
3 13-Maret GH 395 ke KG 35
2019
2019 distribusi
2019
27
Perbaikan ACO TR
Melakukan perbaikan pada
Senin
ACO TR karena tidak
1 18-Maret
berfungsi ketika ada gangguan
2019
2019 sambung
Rabu
3 20-Maret
2019
Kamis
4 21-Maret
2019
Jumat
5 22-Maret
2019
2019
Rabu
2019
2019
2019
2019
Rabu
2019
2019
2019
Senin
2019
Selasa
2019
2019
2019
Jumat
5 12-April
2019
Rabu
2019
Jumat
2019
2019
Selasa
Siaga Pemilu di Kec Medan Melakukan pengukuran beban
2 23- April
Satria dan tegangan pada ACO TR
2019
Pembimbing
5 26- April
2019
Senin
Siaga Pemilu di Kec Melakukan pengkuran beban
1 29-April
Cilincing dan tegangan pada ACO TR
2019
Selasa
Penurunan daya dari Penggantian KWH meter dari
2 30-April
pelanggan TM ke pelanggan TM ke TR
2019
TR
Rabu
2019
Jumat
5 03-Mei
2019
2019 relay
5 10-Mei
2019
1 13- Mei
2019
Selasa
2 14-Mei
2019
Rabu
3 15-Mei
2019
Kamis
4 16-Mei
2019
35
Jumat
5 17-Mei
2019
Senin
1 20- Mei
2019
Selasa
2 21-Mei
2019
Rabu
3 22-Mei
2019
Kamis
4 23-Mei
2019
5 Jumat
36
24-Mei
2019
Senin
1 27- Mei
2019
Selasa
2 28-Mei
2019
Rabu
3 29-Mei
2019
Kamis
4 30-Mei
2019
bab ini dijelaskan uraian kegiatan magang yang telah dilakukan dan
magang. Karena jenis kegiatan sama, hanya dilakukan di lokasi dan waktu
akibat adanya alat atau perlengkapan gardu yang sudah tidak layak pakai
yaitu korona pada NH fuse dan konsisi gardu kotor. Revisi bertujuan untuk
alat yang terpasang pada gardu yaitu seluruh bagian transformator, kubikel,
dalamnya ada rel yang terbagi atas empat jurusan yang berfungsi sebagai
pembatas arus beban yang tersalur ke jaringan konsumen dan semua bagian
1. Koordinasi
b. Maday Distribusi
c. Supervisor Pemeliharaan
e. Pengawas Lapangan
f. Pelaksana Revisi.
38
2. Peralatan Pekerjaan
a. Kunci gardu
e. Ember
h. Tang Ampere
i. Multi Tester
j. BROM
l. Serabut fiber
m. Senter
n. Alat tulis
3. Peralatan K3
a. Pakaian kerja
b. Helm pengaman
4. Pelaksanaan
39
a. Persiapan Awal
dilakukan.
b. Manuver Tegangan
tegangan.
instalasi gardu.
BR-2810).
40
anti bocor.
kapasitas.
BR-1066.PS.s).
seperti semula.
d. Penormalan Tegangan
1) Memeriksa bahwa tidak ada peralatan yang tertinggal di dalam
gardu.
transformator TR
apabila peralatan pada sistem distribusi yaitu kubikel sudah rusak atau
karena umur kubikel yang sudah tua dan adanya korona yang sudah parah
sehingga merusak kubikel menimbulkan karat dan bau tidak sedap dapat
b. Pengawas Pemeliharaan
d. Pelaksana Operasi
f. Supervisor Pemeliharaan
g. Asman Distribusi
2. Peralatan Kerja
a. Kunci gardu
b. Toolset lengkap
d. Alkohol
e. Senter
3. Perlengkapan K2
a. Pakaian kerja
b. Helm pengaman
c. Sepatu Safety
d. Sarung tangan 20 kV
e. Masker.
44
4. Material
a. Kubikel baru
a. Persiapan awal
perlengkapan K2.
b. Manuver Tegangan
pentanahan.
dari gardu
baru.
kembali.
baru.
d.
Gambar 3.16. Kubikel lama merk Gambar 3.17. korona pada kubikel
Siemens
47
segala bentuk hubungan antara dua buah penghantar kabel yang pada
1. Petugas
a. Pelaksana pekerjaan
b. Jointer pabrikan
c. Pengawas
e. Supervisor operasi
f. Supervisor distribusi
49
g. Asman distribusi
h. Asman konstruksi
2. Perlengkapan Peralatan
c. Perlengkapan gali
d. Rambu pengaman
e. Kendaraan unit
f. Kunci gardu
3. Perlengkapan K3
a. Pakaian kerja
b. Helm pengaman
e. Baliho
f. Papan pengaman
4. Material Kerja
a. Kabel tm 20 kv
b. Jointing tm 20 kv
c. Pasir urug
d. Batu pengaman
e. Pengaman jointing
5. Langkah Kerja :
50
pada SKTM.
melaksanakan pekerjaan.
sempurna.
sisi jointing dan pastikan nama jointer dan tanggal pasang pada
dengan urutan :
1) Pasir setebal 30 cm
2) Timah label
3) Batu pengaman
kemudian hari terjadi gangguan lagi pada segmen kabel yang sama.
s) Membuat lapoaran.
t) Membuat laporan.
u)
v)
Gambar 3.5. Kabel SKTM sebelum Gambar 3.6. Kabel SKTM yang siap
disambung disambung
53
Gambar 3.7. Pemberian cairan perekat Gambar3.8. Kabel SKTM yang sudah
terisolasi