Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Setiap
insan dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan organ tubuh yang canggih,
seimbang dan teratur serta diberi anugrah pikiran, supaya dapat digunakan untuk
menimbang mana sesuatu yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya.
Kesehatan adalah proses melalui mana kita membentuk kembali dasar asumsi dan
pandangan dunia tentang kesejahteraan dan melihat kematian sebagai alami proses
kehidupan (Dossey & Keegan, 2008). Ini adalah keadaan lengkap fisik, mental,
kesejahteraan sosial, dan bukan hanya ketiadaan penyakit saja. Keadaan ini adalah
satu di mana individu (perawat, klien, keluarga, kelompok, atau masyarakat)
mengalami rasa kesejahteraan, harmoni, dan kesatuan di mana pengalaman
subjektif tentang kesehatan, keyakinan kesehatan, dan nilai-nilai yang dihormati.
Budaya kerendahan hati ditujukan di mana perawat model nonjudgment,
keterlibatan, dan keinginan untuk memahami dimensi budaya dan kesehatan
perawatan. Untuk menjadi budaya rendah hati adalah untuk menunjukkan rasa
hormat dan pemahaman orang lain yang mungkin memiliki praktik, nilai, dan
perspektif yang berbeda dari seseorang sendiri. Ini meliputi kesediaan dengan
budaya sendiri kritik seseorang dan motivasi untuk memahami budaya orang lain,
memberikan perhatian pada kesamaan, perbedaan, dan kekuasaan. Terapi di
keperawatan adalah konsep diri sebagai penyembuh harus dipahami dan dialami
oleh setiap perawat untuk akan pengetahuan dan terampil dalam
pengiriman,arahan,atau konseling,pasien dalam penggunaan berbagai terapi. Hal
ini mencakup pemahaman kesehatan. Terapi Komplementer ini sudah dikenal
secara luas serta telah digunakan sejak dulu dalam dunia kesehatan. Namun,
dalam beberapa survei yang telah dilakukan mengenai penggunaan terapi
komplementer, cakupan terapi komplementer sendiri masih agak terbatas. Seperti
Thomas Friedman (2005) mengatakan; saat ini, dunia kesehatan, termasuk salah
satunya praktisi keperawatan masih bingung tentang apa itu terapi komplementer.
Memperluas pengetahuan tentang perspektif obat pelengkap seperti terapi

Page | 1
komplementer, dilakukan oleh sebagian orang-orang dalam beberapa budaya di
dunia yaitu sangat penting untuk perawatan kesehatan yang kompeten.. Dengan
demikian sangat penting bagi perawat profesional kesehatan untuk melakukan
penilaian holistik pasien mereka untuk menentukan arah yang luas dari
penyembuhan praktek-praktek yang akan mereka jalankan. Hal ini berlaku tidak
hanya bagi pasien baru, tapi untuk semua pasien. Penggunaan terapi
komplementer / alternatif menjadi lebih kompleks terhadap tingkat pemahaman
pribadi. Dalam masing-masing terapi komplementer, komunikasi penyembuhan
sering terjadi antara perawat dan pasien. Ini adalah aliran bebas dari yang verbal
dan nonverbal yaitu sebagai pertukaran antara dua atau lebih orang. Terapi
komplementer adalah salah satu model terapi yang digunakan perawat dalam
melakukan perawatan kepada pasien.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu terapi komplementer ?
2. Apa saja terapi komplementer ?
3. Peran perawat dalam terapi komplementer ?
4. Apa itu terapi akupuntur ?
5. Bagaimana terapi herbal ?
6. Apa dan bagaimana terapi massage untuk kesehatan ?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu terapi komplementer.
2. Mengetahui apa saja terapi komplementer.
3. Mengetahui peran perawat dalam terapi komplementer.
4. Mengetahui apa itu terapi akupuntur.
5. Mengetahui bagaimana terapi herbal.
6. Mengetahui apa dan bagaimana terapi massage untuk kesehatan.

Page | 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Terapi Komplementer


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terapi adalah usaha
untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit,
perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat
menyempurnakan.Pengobatan komplementer dilakukan dengan tujuan
melengkapi pengobatan medis konvensional dan bersifat rasional yang tidak
bertentangan dengan nilai dan hukum kesehatan di Indonesia. Standar praktek
pengobatan komplementer telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia.
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer
adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan, sehingga untuk Indonesia jamu misalnya, bukan termasuk
pengobatan komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan
tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu
digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara.
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam
sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara
umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional (Widyatuti, 2012).

B. Klasifikasi Terapi Komplementer


1. Mind-body therapy : intervensi dengan teknik untuk memfasilitasi kapasitas
berpikir yang mempengaruhi gejala fisik dan fungsi berpikir yang
mempengaruhi fisik dan fungsi tubuh (imagery, yogo, terapi musik, berdoa,
journaling, biofeedback, humor, tai chi, dan hypnoterapy).
2. Alternatif sistem pelayanan yaitu sistem pelayanan kesehatan yang
mengembangkan pendekatan pelayanan biomedis (cundarismo,
homeopathy, nautraphaty).

Page | 3
3. Terapi biologis yaitu natural dan praktik biologis dan hasil-hasilya misalnya
herbal, dan makanan.
4. Terapi manipulatif dan sistem tubuh (didasari oleh manupulasi dan
pergerakan tubuh misalnya kiropraksi, macam-macam pijat, rolfiing, terapi
cahaya dan warna, serta hidroterapi.
5. Terapi energi : terapi yang berfokus pada energi tubuh (biofields) atau
mendapatkan energi dari luat tubuh (terapetik sentuhan, pengobatan
sentuhan, reiki, external qi gong magnet) terapi ini kombinasi antar energi
dan bioelektromagnetik.

C. Peran Perawat dalam Terapi Komplementer


1. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
(Didukung oleh teori keperawatan berdasarkan Teori Orem (1971). Tujuan
keperawatan adalah untuk merawat dan membantu klien mencapai perawatan
diri secara total. Nightingale (1860) Tujuan keperawatan untuk pasilitasi
proses penyebuhan tubuh dengan memanipulasi lingkungan klien. Rogers
(1970) Untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan,mencegah
kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu
dengan pendekatan humanistic keperawatan.)
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan perawat
dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan
melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa
direncakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang
sederhana sampai dengan kompleks.
2. Peran Sebagai Advokat (Pembela) Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagia informasi dari pemberi pelayanan atau
informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan

Page | 4
keperawatan berkaitan dengan terapi komplementer yang diberikan kepada
pasiennya, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak
pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi
tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri
dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian.
3. Peran edukator
Didukung oleh Teori Peplau (1952). Tujuan keperawatan untuk
mengembangkan interaksi antara perawat dan klien. King (1971), tujuan
keperawatan untuk memanfaatkan komunikasi dalam membantu klien
mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan. Peran ini
dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan mengenai terapi komplementer, gejala penyakit bahkan tindakan
yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah
dilakukan pendidikan kesehatan.
4. Peran researcher
Mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

Page | 5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Terapi Akupuntur Medik
Akupuntur (Bahasa Inggris: Acupuncture; Bahasa Latin: acus, "jarum" (k
benda), dan pungere, "tusuk" (k kerja)) atau dalam Bahasa Mandarin standard,

zhēn jiǔ (針灸 arti harfiah: jarum - moxibustion) adalah teknik memasukkan atau

memanipulasi jarum ke dalam "titik akupunktur" tubuh. Menurut ajaran ilmu


akupunktur, ini akan memulihkan kesehatan dan kebugaran, dan khususnya sangat
baik untuk mengobati rasa sakit. Definisi serta karakterisasi titik-titik ini di-
standardisasi-kan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Akupunktur berasal
dari Tiongkok dan pada umumnya dikaitkan dengan Obat-obatan Tradisional
Tiongkok. Bermacam-macam jenis akupuntur (Jepang, Korea, dan Tiongkok
klasik) dipraktekkan dan diajarkan di seluruh dunia.
Teori akupuntur yang berasal dari Pengobatan/Obat-obatan tradisional
Tiongkok tidak melalui penggunaan metode ilmiah, dan mendapat berbagai kritik
berdasarkan pemikiran ilmiah. Tidak ada basis anatomis atau histologis yang
secara fisik bisa diverifikasi tentang keberadaan titik akupunktur atau meridian
(akupunktur).

1. Jenis Akupuntur
Terapi akupuntur atau tusuk jarum secara umum dibagi menjadi dua
kategori, yakni :
a. Akupuntur medis yang digunakan untuk mengobati penyakit umum seperti
gangguan pencernaan, rematik, arthritis, gangguan hormonal, migrain,
insomnia, keseleo, salah urat, sakit pinggang, stroke, asam urat, liver,
stroke, gangguan seksualitas dan lain-lain.
b. Akupuntur kecantikan atau kosmetik yang dikhususkan untuk menaikkan
atau menurunkan berat badan, menghilangkan jerawat dan flek hitam,
mengurangi kerutan di wajah, mengobati kebotakan atau kerontokan
rambut dan sebagainya.

Page | 6
2. Mekanisme Akupuntur
Mekanisme kerja akupunktur dalam penyembuhan diuraikan sebagai
berikut, titik akupunktur yang jumlahnya kurang lebih 720 titik, merupakan
daerah kulit yang banyak mengandung banyak serabut-serabut syaraf. Stimulasi
pada titik akupunktur akan merangsang syaraf di titik tersebut dan akan
mempengaruhi berbagai neurotransmitter ( Zat Kimiawi Otak ) serta perubahan
biofisika. Zat kimiawi otak inilah yang di percaya mampu menjaga keseimbangan
fisiologik tubuh dalam keadaan sehat maupun stress serta meninggikan imunitas
dan resistensi (kekebalan dan perlawanan ) tubuh terhadap penyakit.
Efek penusukan terjadi melalui hantaran saraf dan melalui
humoral/endokrin. Secara umum efek penusukan jarum terbagi atas efek lokal,
efek segmental dan efek sentral :
a. Efek lokal.
Penusukan jarum akan menimbulkan perlukaan mikro pada jaringan. Hal ini
menyebabkan pelepasan hormon jaringan (mediator) dan menimbulkan reaksi
rantai biokimiawi.
Efek yang terjadi secara lokal meliputi dilatasi kapiler, peningkatan
permeabilitas kapiler, perubahan lingkungan interstisial, stimulasi nosiseptor,
aktivasi respons imun nonspesifik, dan penarikan leukosit dan sel
Langerhans. Reaksi lokal ini dapat dilihat sebagai kemerahan pada daerah
penusukan.
b. Efek segmental / regional.
Tindakan akupunktur akan merangsang serabut saraf Aδ dan rangsangan itu
akan diteruskan ke segmen medula spinalis bersangkutan dan ke sel saraf
lainnya, dengan demikian mempengaruhi segmen medula spinalis yang
berdekatan.
c. Efek sentral.
Rangsang yang sampai pada medula spinalis diteruskan pula ke susunan saraf
pusat melalui jalur batang otak, substansia grisea, hipotalamus, talamus dan
cerebrum.

Page | 7
Dengan demikian maka penusukan akupunktur yang merupakan tindakan
invasif mikro akan dapat menghilangkan gejala nyeri yang ada, mengaktivasi
mekanisme pertahanan tubuh, sehingga memulihkan homeostasis.

3. Manfaat Akupuntur
a. Sesi akupunktur bekerja pada menghilangkan penyebab nyeri punggung
kronis rendah, arthritis dan nyeri lainnya. Pasien Oleh karena itu dapat
mengalami kesehatan fisik secara keseluruhan dan penyembuhan alami.
b. Manfaat akupunktur orang yang menderita gangguan insomnia dan tidur.
Daripada minum obat yang sebagian besar memiliki efek samping negatif
pada sistem tubuh lainnya, cara terbaik untuk mengobati kondisi tersebut
adalah pengobatan akupunktur.
c. Akupunktur juga manfaat orang-orang yang di jalan melebihi kecanduan
tertentu seperti kecanduan alkohol, merokok kecanduan dan kecanduan
narkoba.
d. Salah satu manfaat terbaik dari terapi akupunktur adalah bahwa hal itu
memberikan sebuah metode holistik pengobatan. Akupunktur menangani
semua masalah kesehatan dan gangguan. Needling titik akupunktur
membantu dalam menghilangkan semua kemungkinan penyebab penyakit
tertentu dan menyembuhkan pasien secara efektif.
e. Beberapa orang tidak menderita penyakit apapun tetapi sering mengalami
jatuh dalam tingkat energi karena ketegangan dan kecemasan. Orang-orang
ini bisa mendapatkan keuntungan banyak dari terapi akupunktur. Akupunktur
membuat pasien merasa bebas dari stres dan lega dari kecemasan.
f. Akupunktur memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan sirkulasi
darah tubuh. Oleh karena itu, membantu pasien dalam penyakit mencegah.
g. Pengobatan akupunktur benar-benar bermanfaat bagi orang yang mengalami
sakit kepala biasa dan migren. Karena akupunktur tidak memerlukan obat
kuat sama sekali, itu akan menjadi yang terbaik bagi pasien dalam
mengurangi rasa sakit.

Page | 8
4. Efek Samping
a. Efek Positif
Secara umum, akupuntur atau tusuk jarum dipercaya sangat berkhasiat
bagi kesehatan atau penyembuhan penyakit. Metode yang digunakan adalah
dengan menusukkan jarum-jarum halus pada titik-titik tertentu di permukaan
tubuh. Dengan metode ini, pasien akan mendapatkan beberapa efek samping
akupuntur yang positif, sebagai contoh;
 Rasa nyeri berkurang
 Daya tahan tubuh meningkat
 Produksi hormon dapat dikendalikan
 Kulit dan selaput lendir menjadi peka
 Sirkulasi darah meningkat
 Otot yang kaku dapat terelaksasi sempurna
b. Efek Negatif
Pada umumya, terapi akupuntur atau tusuk jarum tidak memiliki efek
samping yang berbahaya. Pada saat jarum ditusukkan ke kulit, rasa nyeri yang
ditimbulkan tidak terlalu mengganggu. Rasa nyeri, ngilu atau pegal yang
ditimbulkan dikatakan sebagai tanda terangsangnya sistem syaraf pasien. Kecil
sekali kemungkinan adanya pendarahan, terkecuali bagi mereka yang memang
mengalami kelainan pada hemoglobin darah.
Bahaya infeksi yang kemungkinan timbul, dapat diminimalisir dengan
penggunaan jarum sekali pakai. Beberapa penelitian juga tidak menemukan
adanya bahaya yang dapat timbul berkenaan dengan penggunaan jarum atau
terapi ini. Setidaknya, fakta ini menunjukkan bahwa efek samping akupuntur
yang berbahaya, yang selama ini dpertanyakan, tidak terbukti.

5. Meridian Akupuntur
Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan sebagaimana
lalu lintas, pada meridian ada jalur/jalan, ada hambatan, ada persimpangan, ada
titik awal, ada titik akhir dan sebagainya. Jika jalan energi pada meridian lancar,
maka akan tercipta keharmonisan dalam tubuh, dan tubuh kita mampu melawan

Page | 9
penyakit, sebaliknya jika terjadi hambatan pada meridian maka akan muncul
gangguan kesehatan.
Yang membedakan meridian dengan jaringan lain dalam tubuh adalah
jaringan darah dan syaraf dapat terlihat oleh mata, sedangkan jaringan meridian
tidak terlihat walaupun nyata. Dalam ilmu kedokteran modern, rahasia teori jalur
energi meridian ini masih belum terungkap karena saat ini belum ada alat yang
bisa mendeteksinya, akan tetapi teori ini sudah dibuktikan manfaatnya selama
ribuan tahun.
Fenomena teori meridian mungkin sama dengan keberadaan nyawa pada
mahluk hidup. Keberadaan nyawa sangat penting bagi kehidupan tapi belum ada
yang bisa mengungkap rahasia keberadaannya. Jadi Keberadaan meridian belum
dapat dibuktikan secara fisik menurut ilmu kedokteran, walaupun riset telah
menunjukkan bagaimana transmisi dari informasi dari chi dapat berhubungan di
bagian-bagian internal manusia.
Di dalam jalur meridian mengalir 2 macam arus energi yaitu energi
"Yang" (positif,panas) dan energi "Ying" (negatif,dingin). Manusia atau bagian
tubuh manusia akan sehat apabila arus energi yang melalui meridian terdapat
keseimbangan antara arus energi "Yang" dan arus energi "Ying". Kalau "Yang"
dan "Ying" tidak seimbang maka manusia akan terganggu kesehatannya atau
sakit.
Kelebihan energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau sakit dengan
gejala kelebihan energi misalnya panas, kejang-kejang, rasa nyeri. Kelebihan
energi "Ying" atau kekurangan energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau
sakit yang ditandai dengan gejala kekurangan energi misalnya dingin, lumpuh,
baal/mati rasa/anaesthesia.
Di titik-titik tertentu pada meridian terdapat pusat kontrol yang mengatur
arus energi "Yang" dan "Ying" untuk suatu bagian tubuh atau organ tertentu. Titik
inilah titik yang dikenal sebagai titik akupunktur. Apabila terdapat kelebihan
energi "Yang" di suatu bagian tubuh atau organ tertentu maka sinshe akan
menusuk titik akupunktur untuk menghambat aliran energi "Yang" sehingga
tercapai keseimbangan antara energi "Yang" dan "Ying". Apabila terdapat

Page | 10
kelebihan energi "Ying" atau dengan kata lain kekurangan energi "Yang" maka
sinshe akan menusuk titik akupunktur lalu memutar-mutar jarum akupunktur
untuk merangsang energi "Yang" sehingga tercapai keseimbangan antara energi
"Yang" dan "Ying". Jadi yang dilakukan pada akupunktur adalah merangsang atau
menghambat energi "Yang".
a. Fungsi Meridian
Fungsi meridian antara lain:
 Penghubung bagian tubuh sebelah atas dan tubuh sebelah bawah
 Penghubung bagian tubuh sebelah kanan dan tubuh sebelah kiri
 Penghubung organ-organ dalam dengan permukaan tubuh
 Penghubung organ-organ dalam dan alat gerak
 Penghubung organ-organ dalam dengan organ-organ dalam lainnya
 Penghubung organ dalam dengan jaringan penunjang tubuh
 Penghubung jaringan penunjang tubuh dengan jaringan penunjang tubuh
lainnya.
Hubungan ini terbentuk menjadi satu kesatuan yang tidak
terpisahkan yang beraksi bersamaan terhadap rangsangan yang berperan
dalam pertahanan tubuh. Akan tetapi, jika ada penyakit masuk ke dalam
meridian, maka meridian bisa menjadi jalur penyakit untuk menyebar dalam
tubuh, karena itu kita harus merangsang titik-titik pada meridian untuk
mengusir penyakit.
b. Letak
Meridian terletak di dalam tubuh, letaknya bervariatif tergantung
jalurnya. Jalur meridian ada yang melewati sela-sela tulang, ada yang berada
di sela-sela otot, dan karena wujudnya yang tidak nyata ada juga yang
menembus atau menyelimuti organ. Sebagian organ ada yang muncul dekat
dengan permukaan kulit.
c. Macam Meridian
Ada 12 meridian utama yang menghubungkan organ tubuh kita
 Meridian Paru (di jalurnya ada 11 pasang titik akupunktur)
 Meridian Usus Besar (di jalurnya ada 20 pasang titik akupunktur)

Page | 11
 Meridian Lembung (di jalurnya ada 45 pasang titik akupunktur)
 Meridian Limpa (di jalurnya ada 21 pasang titik akupunktur)
 Meridian Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur)
 Meridian Usus Kecil (di jalurnya ada 19 pasang titik akupunktur)
 Meridian Kandung Kemih (di jalurnya ada 67 pasang titik
akupunktur)
 Meridian Ginjal (di jalurnya ada 27 pasang titik akupunktur)
 Meridian Selaput Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur)
 Meridian Tri Pemanas (di jalurnya ada 23 pasang titik akupunktur)
 Meridian Empedu (di jalurnya ada 44 pasang titik akupunktur)
 Meridian Hati (di jalurnya ada 14 pasang titik akupunktur)
Meridian lainnya antara lain:
 Meridian Ren (di jalurnya ada 24 titik akupunktur)
 Meridian Du (di jalurnya ada 28 titik akupunktur)

6. Perkembangan Akupuntur
Perkembangan selanjutnya dari akupunktur adalah : 1. Memasukkan obat
melalui jarum dengan menggunakan jarum akupunktur yang berlubang
ditengahnya. 2. Menghubungkan jarum akupunktur dengan arus listrik lemah
(arus DC) 3. Menekan titik akupunkture dengan jari atau benda tumpul
(accupressure)

B. Terapi Herbal Medik


Pengobatan herbal (herbalism) adalah pengobatan tradisional atau
pengobatan rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhan-
tumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Herbalism adalah juga dikenal sebagai
pengobatan berkenaan dengan penggunaan tumbuhan untuk pengobatan, medis
secara herbal, obat herbal, herbology, dan phytotherapy. Kadang-kadang lingkup
dari obat bahan tumbuhan yang dipergunakan diperluas termasuk produk-produk

Page | 12
jamur dan lebah, mineral-mineral, kulit/kerang-kulit/kerang dan bagian binatang
tertentu.
Pengobatan Herbal dan Kembali ke alam adalah dua phrase kata yang
banyak kita dengar akhir akhir ini. Pengobatan secara herbal merupakan pilihan
alternatif yang banyak diminati masyarakat terutama dalam bidang pengobatan.

1. Sejarah Pengobatan Herbal


Di catatan sejarah, studi mengenai tumbuh-tumbuhan herbal dimulai pada
5,000 yang lalu pada bangsa Sumerians, yang telah menggunakan tumbuh-
tumbuhan herbal untuk kepentingan pengobatan, seperti itu seperti pohon salam,
sejenis tanaman pewangi, dan semacam tumbuhan. Orang-orang Mesir dari 1000
BC. dikenal untuk memiliki digunakan bawang putih, candu, minyak jarak,
ketumbar, permen, warna/tanaman nila, dan tumbuh-tumbuhan herbal lain untuk
pengobatan. Dalam dokumen Kuno juga menyebutkan penggunaan tanaman/jamu
herbal, termasuk tanaman mandrak (beracun), vetch, sejenis tanaman pewangi,
gandum, jewawut, dan gandum hitam.
Bangsa Yunani dan bangsa Roma kuno melakukan penggunaan tanaman
herbal untuk penyembuhan. Sebagaimana tertulis dalam catatan Hipocrates,
terutama Galen praktek bangsa Yunani dan Roma dalam pengobatan herbal
menjadi acuan dalam pelaksanaan pengobatan di barat pada kemudian hari.
Yunani dan praktek-praktek Roma yang berhubung dengan obat, seperti yang
dipelihara di dalam tulisan Hippocrates dan - terutama -Kekasih, yang dengan
syarat pola-pola untuk pengobatan barat yang kemudiannya. Hippocrates
menganjurkan pemakaian herbal yang sederhana, seperti udara yang sehat,segar
dan bersih, istirahat dan diet yang wajar.
Sejak jaman dulu kala, dimana pengobatan ala barat belum dikenal,
penggunaan tanaman berkhasiat obat atau lebih umum dikenal dengan herbal
sebenarnya sudah dilakukan oleh masyarakat. Tetapi lambat laun tersingkirkan
karena pengaruh perkembangan pengobatan kedokteran yang pesat dan
menjadikan herbal sebagai alternatif pilihan saja.

Page | 13
Padahal sejak zaman kerajaan kerajaan di nusantara waktu lampau sudah
banyak terbukti keampuhan dan khasiat herbal, dan disamping itu lebih murah
meriah dan efek samping yang ditimbulkan sangat kecil. Tetapi walaupun begitu
masih banyak masyarakat kita yang meragukan khasiat herbal.

2. Manfaat dan Efek Samping Pengobatan Herbal


a. Manfaat
Obat-obatan herbal berfungsi melemahkan racun untuk proses
penyembuhan penyakit pada manusia, yaitu mengendalikan dan membunuh
kandungan racun dalam tubuh manusia. Selain itu obat-obatan herbal juga dapat
membentuk zat kekebalan tubuh (antibodi) yang tidak dimiliki tubuh manusia,
dengan tujuan melindungi dari unsur yang merusak organ tubuh.
Obat-obatan herbal juga dapat memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak,sebagai contoh obat herbal yang berasal dari ramuan mahkota dewa dapat
menyembuhkan penyakit kanker, tumor dan jantung. Terapi pengobatan dengan
herbal (tumbuhan berkhasiat) bermanfaat untuk memperbaiki sel-sel organ tubuh
yang rusak akibat radang dengan penyembuhannya bersifat permanen.
b. Efek Samping
Pada prinsipnya, obat-obatan herbal memiliki potensi efek samping yang
sama dengan obat-obatan sintetis atau konvensional. Tubuh kita tidak bisa
membedakan antara pengobatan menggunakan herbal dengan pengobatan
sintetis. Produk obat herbal merupakan bagian-bagian dari tumbuhan (misalnya
akar, daun, kulit, dll) dan mengandung banyak senyawa kimia aktif. Senyawa
ini, selain mempunyai khasiat penyembuhan juga dapat memiliki efek samping
yang dapat merugikan.
Para ahli pengobatan herbal meyakini bahwa penggunaan kombinasi
ekstrak tumbuhan memiliki efek penyembuhan yang lebih ampuh dibanding
dengan hanya menggunakan satu komponen tumbuhan saja. Kombinasi dari
tumbuh-tumbuhan ini memiliki efek sinergi, yang saling melengkapi dan bahkan
menambah daya khasiatnya. Kombinasi ini juga diklaim dapat mengurangi efek
samping yang tidak diinginkan, misalnya dapat mengurangi kejadian keracunan
dibanding hanya dengan menggunakan satu jenis herbal. Namun, secara teoritis,
kombinasi zat kimia aktif dalam beberapa jenis herbal juga bisa berinteraksi
untuk membuat ramuan herbal menjadi lebih beracun daripada menggunakan
satu jenis herbal.
Efek samping ini dapat terjadi dalam beberapa cara, misalnya keracunan,
kontraindikasi dengan obat lain, dan lain-lain.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan obat-obatan
herbal antara lain:
 Keamanan obat herbal pada umumnya;

Page | 14
 Kandungan racun yang mungkin dikandung tanaman herbal yang
digunakan;
 Efek yang merugikan pada organ tertentu, seperti sistem kardiovaskuler,
sistem saraf, hati, ginjal dan kulit;
 Keamanan obat-obatan herbal untuk pengguna yang rentan, misalnya:
anak-anak dan remaja, lansia, wanita selama kehamilan dan menyusui,
pasien dengan kanker dan pasien bedah;
 Interaksi yang mungkin terjadi di antara komponen obat herbal;
 Waktu penggunaan yang tepat.

3. Contoh penggunaan obat herbal yang perlu diperhatikan:


a. Daun Seledri (Apium graveolens)
Tanaman ini telah terbukti mampu menurunkan tekanan darah, tetapi pada
penggunaannya harus berhati-hati karena pada dosis berlebih (over dosis) dapat
menurunkan tekanan darah secara drastis sehingga jika penderita tidak tahan
dapat menyebabkan shock. Oleh karena itu dianjurkan agar jangan
mengkonsumsi lebih dari satu gelas perasan seledri untuk sekali minum.
 Indikasi : dapat menurunkan tekanan darah (hipertensi)
Seledri mengandung phthalide yang mampu untuk mengendurkan otot arteri
sehingga menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi dan juga
mengurangi produksi hormon stres.
 Kontra indikasi : dapat menyebabkan shock jika penggunaan berlebihan
b. Gambir
Gambir umum digunakan untuk menghentikan diare. Akan tetapi
penggunaan lebih dari ukuran satu ibu jari justru bukan hanya menghentikan
diare tetapi akan menimbulkan kesulitan buang air besar selama berhari-hari.
 Indikasi ; dapat menghentikan diare
 Kontra indikasi : dapat menimbulkan kesulitan BAB jika penggunaan
berlebihan
c. Minyak Jarak (Oleum recini)
Minyak ini biasa digunakan untuk mengobati urus-urus. Akan tetapi jika
penggunaannya tidak terukur akan menyebabkan iritasi saluran pencernaan.
 indikasi : Dapat Mengobati urus-urus
 Kontra indikasi : menyebabkan iritasi saluran pencernaan jika
penggunaan berlebihan
d. Keji beling atau pecah beling (Strobilantus crispus)
Tanaman ini digunakan untuk mengobati batu ginjal. Akan tetapi jika
pemakaian melebihi 2 gram serbuk sekali minum, bisa menimbulkan iritasi
saluran kemih. Selain itu, pada beberapa pasien yang mengonsumsi keji beling
untuk mengobati sakit batu ginjal, ternyata ditemukan adanya sel-sel darah
merah dengan jumlah melebihi batas normal pada urinenya. Kemungkinan hal
ini disebabkan daun kejibeling merupakan diuretik kuat sehingga dapat

Page | 15
menimbulkan iritasi pada saluran kemih. Akan lebih tepat bagi mereka jika
menggunakan daun kumis kucing (Ortosiphon aristatus) yang efek diuretiknya
lebih ringan dan dikombinasi dengan daun tempuyung (Sonchus arvensis) yang
tidak mempunyai efek diuretik kuat tetapi dapat melarutkan batu ginjal
berkalsium.
 Indikasi : Dapat mengobati batu ginjal
 Kontra indikasi : bisa menimbulkan iritasi pada saluran kemih jika
penggunaan berlebihan

4. Macam-macam pengobatan herbal berdasarkan penyakit


a. Hipertensi / Darah Tinggi
Obat Herbal yang diberikan untuk orang yang memiliki penyakit
Hipertensi adalah yang memiliki efek farmakologi hipotensif.artinya obat
tersebut mampu menurunkan tekanan darah. Demikian juga tanaman tersebut
memiliki efek diuretik yaitu merangsang pengeluaran air seni. Air seni yang
sering keluar akan menyebabkan ketegangan pembuluh darah rileks dan
mengendur. Disamping itu digunakan juga obat herbal yang memiliki fungsi
memperbaiki sistem metabolisme tubuh. Agar proses metabolisme lebih baik
hingga pengobatan lebih sempurna. Untuk Hipertensi yang tidak diiringi dengan
adanya komplikasi maka bisa menggunakan tanaman herbal sambiloto dan
Pegagan. jika hipertensi tergolong berat maka ditambah dengan tanaman
sambung nyawa.
Disamping itu hendaknya Mengurangi / menghindari konsumsi garam
yang berlebihan, minum kopi, alkohol, daging kambing, durian, merokok,
sayuran yang mengandung purin tinggi jika komplikasi dengan asam urat.
b. Kencing Manis ( Diabetes Militus )
Penyakit Diabets militus dicirikan dengan tingginya kadar gula darah
melebihi batas normal. Hal ini disebabkan rusaknya sel-sel beta pada pulau-
pulau langerhans . Oleh karena itu obat herbal yang diberikan menggunakan
herbal yang memiliki efek farmakologi hipoglikemik ( mampu menurunkan
kadar gula darah ). Disamping itu obat tersebut juga berguna memperbaiki sel-
sel yang telah rusak. Tanaman obat yang digunakan untuk penyakit kencing
manis yang tidak di iringi komplikasi adalah : Daun Mimba, Brotowali, Tapak
Dara, dan sambiloto.
Hendaknya mengurangi atau berpantangan makan makanan manis /
bergula, makanan yang banyak karbohidrat, dan makanan berlemak tinggi
c. Batu ginjal / Batu Kandung kemih
Batu ginjal biasanya terjadi karena adanya Proses pengendapan senyawa-
senyawa kimia tertentu yang mengkristal hingga mirip batu. Ia bisa terletak di
ginjal sehingga disebut batu ginjal atau di kandung kemih sehingga disebut batu
kandung kemih. dalam mengobati penyakit batu ginjal / kandung kemih
digunakan obat herbal yang berfungsi meluruhkan batu. Demikian juga
digunakan obat yang berefek diuretik, atau memperlancar pengeluaran air seni.

Page | 16
ini dimaksudkan agar batu yang telah diluruhkan itu dapat keluar dengan mudah
lewat air seni . Untuk mengatasi peradangan yang mungkin terjadi pada proses
pengeluaran batu ginjal dan batu kandung kemih . maka ditambahkan tanaman
obat yang berfungsi menghilangkan dan mengobati peradangan. Obat / tanaman
herbal yang biasa digunakan untuk mengobati batu ginjal / batu kandung kemih
adalah Tempuyung, tapak liman, dan sambiloto.Dianjurkan untuk minum
banyak air jika belum terjadi gaga ginjal kronis. hendaknya mengurangi atau
menghindari teh, kopi, softdrink, coklat, arbei, jeruk, dan bayam.
 Radang Kelenjar Prostat ( Prostatitis )
Obat herbal untuk penyakit ini adalah herbal yang berfungsi sebagai anti
peradangan ( anti inflamasi) , anti biotik, anti racun, dan menghilangkan
rasa sakit. diantaranya adalah Sambiloto, meniran dan kumis kucing.
 Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan adalah penyakit peradangan yang menyerang organ
di tenggorokan. Obat herbal yang digunakan untuk penyakit ini adalah
yang berkhasiat sebagai anto inflamasi ( peradangan ), anti biotik, anti
piretik ( penurun panas, demam ) dan analgesik ( pereda rasa sakit. Obat
herbal yang biasa digunakan adalah : rumput mutiara, sambiloto, kumis
kucing.

5. Hubungan Pengobatan Herbal dengan Kesehatan/ Keperawatan


Pengobatan secara medis dan dengan herbal apabila dibandingkan,
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri. Jika satu jenis
obat medis secara spesifik menyembuhkan satu penyakit, namun obat-obatan
herbal mampu menjadi penawar rasa sakit berbagai jenis penyakit. Obat-obatan
herbal juga dapat memperbaiki jaringan tubuh yang rusak,sebagai contoh obat
herbal yang berasal dari ramuan mahkota dewa dapat menyembuhkan penyakit
kanker, tumor dan jantung.
Pengobatan secara medis dapat lebih mengoptimalkan darah sebagai
indikator dan menjaga agar darah normal secara klinis (pemeriksaan
laboratorium), namun tanpa mempedulikan dampaknya terhadap kerusakan organ
tubuh lainnya. Sebagai contoh suntikan cairan insulin untuk penderita diabetes
ternyata memiliki potensi mengakibatkan rusaknya kelenjar tubuh yang biasanya
memproduksi insulin.
Terapi pengobatan dengan herbal (tumbuhan berkhasiat) bermanfaat untuk
memperbaiki sel-sel organ tubuh yang rusak akibat radang dengan
penyembuhannya bersifat permanen.
Hubungannya dalam kesehatan/keperawatan, pengobatan herbal dapat
menjadi kombinasi dalam pemberian asuhan keperawatan, apa lagi banyak
masyarakat sekarang mulai mencari alternatif lain untuk mencegah penyakit dan
kesehatannya. Pengobatan herbal pun semakin mendapat tempat dimasyarakat.
Pengobatan herbal dapat menjadi terapi pengobatan dalam kesehatan/keperawatan
guna untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dalam mengobati pasien.

Page | 17
Penelitian meta-analisis terhadap tanggapan dokter mengenai pengobatan
alternatif menunjukkan bahwa dari 12 penelitian yang berbeda , dokter
memberikan jawaban yang positif terhadap keberadaan pengobatan alternatif,
terutama terhadap akupuntur, osteopati, homeopati, dan chiropractic. Pada 5
penelitian diantaranya ditanyakan mengenai bermanfaat atau tidaknya pengobatan
alternatif tersebut. Tanggapan dokter yang menjawab bahwa pengobatan alternatif
bermanfaat berkisar dari 54 % sampai 86 %. Dapat dikatakan di sini bahwa
sebagian besar dokter setuju bahwa pengobatan alternatif bermanfaat pada
penyembuhan penyakit.
Penelitian Verhoef et all, pada pasien tumor otak yang menggunakan
pengobatan alternatif menunjukkan dua pertiganya menyatakan bahwa
pengobatan tersebut bermanfaat. Secara umum pasien mengatakan bahwa tingkat
energi meningkat dan merasa lebih sehat fisik dan mental. Pada sepertiga pasien
mempunyai harapan yang tinggi bahwa pengobatan alternatif ini mampu
mengecilkan dan menghilangkan tumornya.
Penelitian Ernaldi bahar dkk, terhadap gangguan kesehatan jiwa pada anak
dan remaja di Palembang menunjukkan bahwa orang tua penderita percaya bahwa
pengobatan tradisional lebih kompeten dan mampu mengobati kesehatan jiwa
anaknya.
Penelitian Kessler et all, pada pasien yang menderita ansietas dan depresi
didapatkan data bahwa sebagian besar pasien menyatakan pengobatan alternatif
sama berguna dengan pengobatan konvensional.
Dalam suatu diskusi panel National Institut of Health ( NIH ) yang dihadiri
oleh 23 ahli di bidang kedokteran perilaku, penanganan nyeri, ilmu jiwa, ilmu
saraf dan psikologi ditemukan berbagai bukti kuat bahwa penggunaan teknik
relaksasi dan terapi perilaku dapat mengurangi rasa nyeri dan masalah insomnia
akibat berbagai kondisi penyakit ( 18 ). Diskusi Panel NIH pernah juga
memberikan simpulan bahwa akupuntur efektif untuk mengurangi nyeri gigi,
mual, muntah, nyeri kepala dan nyeri pinggang bawah

C. Massage
Masase berasal dri bahasa Arab “mash” yang artinya “menekan dengan
lembut” atau dari kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”.
Akan tetapi istilah yang paling popular yang digunakan dalam bahasa Perancis
“masser” yang artinya “menggosok”. Menurut pengertiannya massage yang
berasal dari bahasa inggris “massage” adalah pemijatan pengurutan dan
sebagainya pada bagian-bagian badan tertentu dengan tangan atau alat-alat khusus
untuk melancarkan peredaran darah sebagai cara pengobatan atau untuk
menghilangkan rasa lelah.
Massage adalah manipulasi aringan lunak tubuh. Manipulasi ini dapat
mempengaruhi system saraf otot pernafasan sirkulasi darah dan limfa secara local
maupun umum. Massage menghasilkan suatu stimulus pada jaringan tubuh
dengan cara menekan dan meregangkan. Penekanan menyebabkan kompresi

Page | 18
jaringan lunak dan mengubah uung-ujung saraf yang berupa jaringan reseptor,
sedangkan peregangan memberikan ketegangan pada jaringan-jaringan lunak.
(C.K Giam, 1993: 172.
Massage merupakan tindakan instingtif dan pengobatannya yang
berdasarkan intuisi. Pada perkembangan selanjutnya teknik mengurut dan teknik-
teknik lainnya berkembang dan memiliki pengaruh yang spesifik pada
pemberiannya. (Harrold, 1992: 16)

1. Sejarah Perkembangan Masase


Masase sebagai cara pengobatan telah dikenal sejak zaman pra sejarah
oleh berbagai suku bangsa di dunia. Data-data menunjukan bahwa usia masase
sama tuanya dengan peradaban manusia
Catatan sejarah menunjukan bahwa bangsa Cina telah mengenal masase
kurang lebih 3.000 tahun sebelum masehi. Dalam ajaran-ajaran Kung Fhu Tzu,
diketahui bahwa masase telah dipergunakan bukan semata-mata untuk
pemeliharaan kesehatan saja tetapi juga sebagai salah satu cara pengobatan.
Demikian pula masase juga dikenall pleh bangsa Yunani purba yang
menggunakan masase sebagai bentuk kemewahan setelah melakukan latihan-
latihan gymnastic untuk membentuk keindahan tubuh.
Masase dapat menguatkan sendi-sendi yang lemah dan melemaskan sendi-
sendi yang kaku. Dalam mempraktekan masase, pemijatan menuju kearah jantung
disebut “Anaptripsis”, yaitu mulai dari kaki menuju ke atas, sedangkan dari atas
yaitu dari mulai kepala atau leher ke bawah ke arah jantung.
Menjelang akhir abad XIX masase telah benar-benar mempunyai
kedudukan yang baik dala dunia pengobatan. Salah satu dokter terkenal yaitu Dr.
Mezger menyebarluaskan masase. Sejak saat itu masase menjadi salah satu cara
perawatan terkenal di Eropa dan Amerika.
Pada tahun 1894 wanita di Inggris membentuk himpunan Massseuse
dengan tuuan meningkatkan standar masase dan memperbaiki status wanita yang
memilih masase sebagai profesinya. Perhimpunan tersebut kemudian bergabung
dengan The Institute of Massage And Remedial Exercice yang pada waktu itu
anggotanya telah mencapai 5.000 orang. Masase dan medical Gimnastyc terus
berkembang menjadi Physical Treatment untuk melengkapi perawatan
pengobatan pembedahan.
Di Indonesia, masase telah dikenal dengan sebutan daerah (pijat atau urut).
Orang yang mempraktekan masase atau pijat di Indonesia sering disebut dengan
dukun pijat. Dalam melakukan pemijatan seorang dukun pijat memperoleh
keahliannya karena bakat keturunan dan pengalaman prakteknya. Semakin tua
usia seorang dukun praktek maka semakin ahli juga kemampuan seorang dukun
pijat tersebut
Pada umumnya hasil pemijatan memberikan rasa nyaman dan memuaskan
pasiennya tetapi ada pula yang meninggalkan rasa sakit setelah dipijat karena
tekanan-tekanan yang diberikan terlalu kuat. Hal tersebut terjadi karena

Page | 19
kurangnya pemahaman dan pengalaman tentang masase yang benar. Pada tahun
1960 pernah diajarkan system dan teknik masase swedia di Solo sebagai pedoman
tata cara memijat yang benar
Masase atau pijat merupakan keterampilan yang melibatkan unsur-unsur
pengetahuan naluri dan seni merawat tubuh yang diperoleh dari seringnya
melakukan praktek masase. Seorang pemijat harus mempunyai kekuatan,
kelincahan dan kerja tangan secara mekanis diarahkan ke jantung untuk
menghasilkan rasa nyaman dan menyegarkan sehingga rasa sakit dari suatu cedera
dapat berkurang.
Banyak kegiatan olahraga yang dapat menyebabkan terjadinya cedera baik
itu ringan ataupun berat. Maka dalam sebuah Tim Olahraga masseur (pelaku
praktek Masase) sangat dibutuhkan. Namun jika terjadi cedera menyebabkan
patah tulang maka sebaiknya pasien segera dibawa kerumah sakit untuk
mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Cara Kerja
Tindakan keperawatan dengan cara memberikan masase pada klien dalam
memenuhi kebutuhan rasa nyaman pada otot atau tulang. Tindakan masase ini
hanya membantu mengurangi rasa nyeri akibat sirkulasi yang tidak lancer.
Tujuan dilakukan masase ini adalah:
1) Meningkatkan sirkulasi pada daerah yang diberikan masase
2) Meningkatkan relaksasi tubuh.
Adapun beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam melakukan masase
adalah:
1) Minyak zaitun atau minyak apapun sejenisnya.
2) Handuk, untuk mengeringkan tubuh dari minyak.
Prosedur Kerja dari masase adalah sebagai berikut
1) Menjelaskan kepada klien prosedur apa saja yang akan dilakukan.
2) Mencuci tangan terlebih dahulu untuk menjaga kebersihan.
3) Melakukan masase pada daerah yang dirasakan nyeri selama 5-10 menit.
4) Melakukan masase menggunakan telapak tangan dan jari dengan tekanan
yang halus.
Berikut ini adalah teknik-teknik yang terdapat pada masase:
1) Teknik masase dengan tekanan pendek, cepat, dan bergantian dengan
menggunakan telapak tangan dan jari dengan memberikan tekanan yang
ringan. Teknik ini biasa dilakukan pada pasien penderita nyeri pinggang.
2) Teknik remasan dapat dilakukan bila nyeri terjadi pada daerah sekitar bahu.
3) Teknik masase dengan gerakan menggesek ibu jari dengan gerakan memutar,
dilakukan bila rasa nyeri terdapat di daerah punggung dan pinggang.
4) Teknik Efakurasi dengan kedua tangan, dapat dilakukan bila nyeri terjadi
pada punggung atau pinggang.
5) Teknik petrisasi, menekan punggung secara horizontal.

Page | 20
6) Teknik tekanan menyikat dengan ujung jari, dilakukan pada akhir masase
daerah pinggang.
7) Cuci tangan setelah melakukan prosedur masase.
8) Catat respon pasien setelah dilakukan tindakan masase.

3. Implikasi Keperawatan
1) Kegeliasahan
2) Peradangan
3) Nyeri punggung
4) Rasa nyeri yang kronis
5) Sulit buang air besar
6) Depresi
7) Sakit kepala
8) Tekanan darah tinggi
9) Insomnia

4. Manfaat Masase
Selain meringankan nyeri pada bagian nyeri tertentu, masase ini pun
memiliki beberapa manfaat lainnya, yaitu:
1) Mengurangi tekanan pada otot
2) Mengurangi Hormon Stress
3) Memperlancar sirkulasi darah
4) Merangsang system Limfatik
5) Meningkatkan mobilitas dan kelenturan persendian
6) Menyegarkan permukaan kulit
7) Mempercepat pemulihan cedera pada jaringan lunak
8) Menambah kewaspadaan mental
9) Menguragi kegelisahan dan depresi

5. Teknik- Teknik Sport Massage


1) Effleurage
Effleurage adalah gerakan urut mengusap yang dilakukan secara
ritmis/berirama dan berturut-turut ke arah atas. Arti gerakan mengusap, yaitu
gerakan ringan dan terus menerus yang dilakukan dengan ujung jari bagian
bawah terutama pada bagian wajah yang sempit seperti hidung dan dagu. Dan
dengan telapak tangan pada bagian wajah yang lebar seperti dahi dan pipi.
Lakukan secara pelan dan berirama tanpa tekanan. Pijatan secara effleurage
memiliki efek seudatif yaitu efek menenangkan, oleh karena itu gerakan ini
selalu dilakukan pada awal dan akhir pemijatan. Untuk melakukan gerakan
mengurut, otot-otot tangan dan jari-jari dikendurkan. Pada gerakan effleurage
telapak tangan atau jari harus melekat dan menyesuaikan dengan bagian yang
sedang diurut sambil menekan perlahan- lahan pada setiap bagian yang diurut,
dan tidak boleh dilepaskan dari kulit yang sedang diurut sebelum keseluruhan
bagian tersebut selesai. Pada tiap gerakan effleurage tekanan harus ringan pada
permulaan lalu menjadi keras dan berkurang lagi pada akhir gerakan Penting
diperhatikan bahwa tangan yang mengusap itu kembali ke tempat asal

Page | 21
pengurutan lepas dari kulit yang baru diurut. Effleurage sering dipakai untuk
muka, leher, kulit kepala, punggung, dada, lengan dan kaki.
Khasiat gerakan ini seperti:
 Menghilangkan secara mekanis sel-sel epitel yang telah mengelupas.
Pengusapan dapat diperlancar dengan menggunakan krim atau minyak.
 Akibat pengusapan terhadap peredaran darah dan getah bening adalah
berikut: :
- Mempercepat pengangkutan zat-zat sampah dan darah yang
mengandung karbondioksida juga memperlancar aliran limfe baru dan
darah yang mengandung banyak sari makanan dan oksigen.
- Pertukaran zat (metabolisme) di semua jaringan meningkat dan
pemberian makanan kepada kulit dari dalam tubuh lebih terjamin.

2) Friction
Gerakan ini memberi tekanan pada kulit untuk memperlancar sirkulasi
darah, mengaktifkan kelenjar kulit, menghilangkan kerut dan memperkuat otot
kulit. Lakukan pijatan melingkar ringan dengan dua ujung jari yang ditekankan
tegak lurus pada bagian yang dipijat. Pengurutan menggosok ini mempunyai
pengaruh yang besar terhadap serabut- serabut kenyal jaringan ikat. Karena
tekanan vertikal ke bawah, serabut tersebut berkerut dan jika tekanan dilepaskan
akan memanjang lagi seperti gerakan gymnastik. Friction memutar adalah
gerakan yang biasa dipakai pada kulit kepala, muka, lengan dan tangan.
Mengurut cara friction jika dilakukan pada kulit kepala, mengakibatkan obat
rambut yang digunakan akan diserap lebih cepat karena panas yang timbul oleh
gosokan. Dan gosokan memutar dapat juga melepaskan sindap atau sisik pada
kulit kepala. Gerakan friction pada bagian lengan dan tangan yaitu dengan cara
menggeser, dan meremas serta memutar. Gerakan ini dilakukan dengan
memegang lengan atau tangan dengan kuat, dengan satu tangan dan
menggerakkan secara bolak balik di atas tulang, dan tangan satunya lagi
memegang lengan supaya tidak bergerak.
Khasiat gerakan friction yaitu :
 Berpengaruh terhadap penyembuhan bagian-bagian jaringan yang sakit atau
kurang sempurna.
 Produksi kelenjar-kelenjar palit atau lemak oleh tekanan dan pelepasan
urutan menggosok ini, dirangsang hingga cara ini berfaedah terutama untuk
kulit kering.
 Friction mempunyai pengaruh yang nyata terhadap peredaran darah dan
aktivitas kelenjar-kelenjar dalam kulit.

3) Petrissage
Gerakan ini menggunakan ujung jari dan telapak tangan untuk menjepit
beberapa bagian kulit. Pijatan jenis ini perlu sedikit tekanan (pressure). Tujuan
pijatan dengan sedikit menjepit atau menekan adalah untuk memberikan
stimulasi yang lebih dalam pada kulit dan memperlancar sirkulasi. Tekanan dan
jepitan harus dilakukan secara ringan dan berirama. Pada pengurutan badan,
pertisage dilakukan di antara jari-jari dan telapak tangan. Pada pengurutan muka

Page | 22
dan leher hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk atau kelingking. Fulling
adalah suatu bentuk petrisage yang kebanyakan dipakai untuk mengurut lengan.
Dengan jari kedua belah tangan, lengan dipegang dan satu gerakan memijat
dilakukan pada otot.
Khasiat gerakan petrisage adalah :
 Memperlancar penyaluran zat-zat di dalam jaringan ke dalam pembuluh-
pembuluh darah dan getah bening, seakan-akan diremaskan ke dalamnya.
 Darah dan getah bening mengantarkan sari makanan ke jaringan dan
membawa ampas pertukaran zat dari jaringan ke alat-alat pembuangan. Jika
aliran darah dan getah bening tidak lancar, maka terjadilah pembendungan
yang dapat dihindarkan secara positif melalui pengurutan meremas.
 Serabut-serabut kenyal jaringan ikat pertama-tama dirangsang : gerakan
tarik menarik atau tekan menekan akan menambah kekenyalannya.

4) Tapotement
Tapotement merupakan gerakan ketukan-ketukan yang berturut-turut dan
cepat,yang dilakukan dengan seluruh tangan atau dengan ujung jari. Telunjuk
dalam gerakan ini harus ditahan sedikit karena kekuatannya melampaui kekuatan
jari-jari lainnya. Pada jenis pijatan ini, ujung jari ditekankan dengan tujuan
untuk memberi stimulasi pada kulit. Pada tapotage, ketukan dimulai dari
pergelangan tangan dan merupakan sentuhan-sentuhan terhadap kulit. Ketukan
ini tidak boleh menimbulkan rasa sakit, dan pukulannya selalu harus
melenturkan kembali. Gerakan pada ketukan ujung jari dilaksanakan pada sendi
antara ruas satu jari dan tulang telapak tangan. Jari-jari pada gerakan ketukan
tangan, bersikap pasif tetapi pada ketukan jari bersikap aktif. Ketukan dilakukan
jika perlu untuk mengembalikan tonis otot-otot yang kendur dan pula untuk
merangsang ujung urat syaraf. Jika ketukan dilakukan dengan enteng, maka tiap
ketukan merupakan suatu rangsangan yang menimbulkan kontraksi otot yang
kelak melemas kembali. Oleh sebab kontraksi yang berulang-ulang, otot-otot
akan terlatih dan menjadi lebih kuat. Untuk pengurutan muka hanya dipakai
gerakan ketukan yang sangat ringan dan perlahan, yakni dengan menyentuhkan
kedua ruas jari. Gerakan mencincang adalah gerakan menepuk yang dilakukan
dengan menggunakan bagian samping luar kedua tangan, yang ditepukkan pada
kulit secara berturut-turut dan berganti-ganti. Gerakan mencincang dan menpuk,
kebanyakan dipakai untuk pengurutan punggung, bahu dan lengan. Khasiat
gerakan tapotage adalah untuk menyegarkan otot-otot dan melancarkan
peredaran darah serta getah bening pada tempat yang diurut.

5) Shaking
Shaking adalah gerakan menggetar yang berfungsi untuk merangsang atau
untuk menenangkan urat syaraf serta menghilangkan kerut pada wajah. Pada
pijatan ini gunakan ujung jari dan telapak tangan untuk menggetarkan kulit
secara bergantian. Pijatan ini dapat pula menggunakan alat yang disebut
vibrator. Gerakan menggetar untuk merangsang dan dilakukan dengan cara
menggetarkan ujung jari di atas urat syaraf dinamakan vibrasi statis dan
gerakan menggetar yang bertujuan untuk menenangkan dinamakan vibrasi

Page | 23
dinamis yakni getaran yang dilakukan sepanjang jalannya syaraf dengan ujung
jari. Untuk mencegah rangsangan yang berlebihan, gerakan vibrasi hanya
dilakukan sekali-kali dan tidak boleh berlangsung lebih dari beberapa detik pada
satu tempat. Khasiat gerakan vibrasi adalah untuk melemaskan jaringan-
jaringan dan menghilangkan ketegangan.

6) Gerakan Terpadu
Gerakan terpadu, dilakukan terbatas pada pengurutan lengan, tangan dan
kaki. Gerakan ini merupakan gerakan yang dilakukan terhadap sendi, baik
gerakan ke muka, ke belakang atau memutar.
Macam gerakan :
 Gerakan pasif dari pergelangan yang dilakukan dengan cara melengkungkan
tangan ke belakang. Gerakan serupa dapat dilakukan pada jari-jari kaki atau
pada kaki.
 Gerakan ke arah telapak tangan secara pasif yang dilakukan dari
pergelangan dengan melengkungkan tangan ke bawah. Gerakan serupa
dapat dilakukan terhadap jari-jari tangan dan kaki atau pada kaki.
 Gerakan memutar jari-jari secara pasif. Gerakan serupa dapat dilakukan
untuk lengan bawah, jari kaki atau kaki. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan pada waktu melakukan pengurutan yaitu kuku jari pengurut
harus pendek, tidak dipotong melengkung ke bawah dan terpelihara secara
baik. Dan gerakan-gerakan pengurutan ini dapat dipilih sesuai dengan
kondisi orang yang diurut, khusus untuk gerakan effleurage selalu dipakai
pada awal dan akhir pengurutan.

6. Pengaruh Massage terhadap Tubuh


1) Pengaruh Massage Terhadap Jaringan Otot
Massage mempercepat pengosongan dan pengisian cairan sehingga
memperlancar sirkulasi dan pembebasan sisa-sisa pembakaran, memperlancar
penyajian nutrisi sehingga mempercepat proses pemulihan. Terhadap otot
yang mengalami cedera, massage membantu penyebaran traumatic-effusion
dan suplai darah terhadap jaringan. Massage dapat menghilangkan atau
mencegah terjadinya perlekatan dan scar tissue akibat adanya cairan yang
disebut traumatic exudate yang dapat menyebabkan melekatnya serabut otot
satu sama lain dan menimbulkan penebalan (thickening). Perlekatan yang
menjadi penebalan ini bila telah berlangsung lama sukar dihilangkan, kecuali
dengan operasi.
2) Pengaruh Massage Terhadap Pekerjaan Syaraf
Umumnya massage memberikan rangsangan terhadap syaraf sensibel motorik
sehingga menimbulkan reflek. Massage juga bersifat menggiatkan bila
diberikan dengan cepat dalam waktu yang singkat.
Massage dengan kecepatan sedang dengan waktu agak lama dapat
menghilangkan atau mengurangi rasa sakit. Massage yang lembut
memberikan pengaruh yang menenangkan. Di samping itu massage dapat
memelihara kondisi syaraf.
3) Indikasi Massage

Page | 24
Penggunaan massage umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena
sangat besar manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh dalam
keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan kelelahan dengan segala
gejala yang menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri, atau perasaan
lemas. Massage demikian diasanya dilakukan kepada seluruh tubuh dalam
waktu yang cukup lama, kira-kira satu jam.
Pekerjaan ringan tetapi terus menerus seperti misalnya terlalu lama duduk
atau berdiri atau dalam pekerjaan yang menimbulkan kelelahan dan
kejenuhan. Dalam hal ini kelelahan mungkin bersifat mental maupun fisik.
Biasanya massage di akhir tugas tersebut mengembalikan tubuh maupun
perasaan kembali nyaman.Di dalam dunia olahraga dewasa ini massage telah
menjadi sebagian upaya pemeliharaan kondisi pada olahragawan pada masa
latihan, sebelum pertandingan, masa pertandingan, dan sesudah pertandingan.
Dalam pengiriman tim olahraga dewasa ini selalu mengikutsertakan
sedikitnya seorang masseur.
Untuk merawat dan mengembalikan fungsi bagian badan setelah cedera,
membantu mempercepat proses penyembuhan. Seringkali massage
diperlukan untuk meneruskan pekerjaan dokter, misalnya setelah sembuh dari
operasi atau perawatan dari patah tulang. Tugasnya adalah mengembalikan
fungsi-fungsi otot dan persendian yang biasanya mengalami kekakuan
4) Kontra Indikasi Massage
 Dalam keadaan tertentu massage tidak boleh dilakukan dan
merupakan kontra indikasi. Hal ini biasanya menyangkut keadaan
sebagai berikut:
 Atas nasehat dokter agar tidak dilakukan massage demi keselamatan
pasien.
 Dalam keadaan kena infeksi penyakit menular seperti : cacar, campak,
demam, liver, dan lain-lain.
 Suhu tubuh meningkat tinggi karena infeksi.
 Dalam keadaan sakit berat sehingga memerlukan istirahat yang benar.
 Menderita penyakit yang berkenaan dengan pembuluh darah seperti
arterisclerosis, trombosis dan lain-lain.
 Pada setiap jenis penyakit syaraf yang berat seperti penderita chorea
dan neurathenia.
 Menderita penyakit haemophilia, karena cenderung terjadi
pendarahan, meskipun sebab yang kurang jelas.
 Menderita penyakit tertentu yang bila dimassage dapat menyebabkan
meluasnya infeksi seperti bisul, borok, dsb
 Pembengkakkan akibat cedera yang masih baru yang menunjukkan
adanya pendarahan di dalam. Kapiler-kapiler yang tadinya pecah dan
telah menutup dapat pecah kembali bila dimassage. Judga pada luka
yang belum sembuh atau baru sembuh.
 Patah tulang yang baru sembuh. Massage dapat mengganggu letak
sambungan.
 Menderita penyakit tumor atau kanker.

Page | 25
 Sedang datang bulan atau pada hamil muda. Juga pada peradangan
usus buntu (appendicitis), Gastroentiritis, coliyis, dll. Demikian juga
bila ada batu dalam
 kandung empedu.
 Menderita tekanan darah tinggi, pendarahan otak, penyakit jantung
dan paru-paru.

Page | 26
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Terapi komplementer adalah sebuah kelompok dari macam - macam
sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara
umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional (Widyatuti, 2012).
Teori akupuntur yang berasal dari Pengobatan/Obat-obatan tradisional
Tiongkok tidak melalui penggunaan metode ilmiah, dan mendapat berbagai kritik
berdasarkan pemikiran ilmiah. Tidak ada basis anatomis atau histologis yang
secara fisik bisa diverifikasi tentang keberadaan titik akupunktur atau meridian
(akupunktur).
Pengobatan herbal (herbalism) adalah pengobatan tradisional atau
pengobatan rakyat mempraktekkan yang didasarkan pada pemakaian tumbuhan-
tumbuhan dan ekstrak tumbuhan. Herbalism adalah juga dikenal sebagai
pengobatan berkenaan dengan penggunaan tumbuhan untuk pengobatan, medis
secara herbal, obat herbal, herbology, dan phytotherapy. Kadang-kadang lingkup
dari obat bahan tumbuhan yang dipergunakan diperluas termasuk produk-produk
jamur dan lebah, mineral-mineral, kulit/kerang-kulit/kerang dan bagian binatang
tertentu.
Masase berasal dri bahasa Arab “mash” yang artinya “menekan dengan
lembut” atau dari kata Yunani “massien” yang berarti “memijat atau melulut”.
Akan tetapi istilah yang paling popular yang digunakan dalam bahasa Perancis
“masser” yang artinya “menggosok”. Menurut pengertiannya massage yang
berasal dari bahasa inggris “massage” adalah pemijatan pengurutan dan
sebagainya pada bagian-bagian badan tertentu dengan tangan atau alat-alat khusus
untuk melancarkan peredaran darah sebagai cara pengobatan atau untuk
menghilangkan rasa lelah.

Page | 27

Anda mungkin juga menyukai