Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Setiap perusahaan harus memperhatikan dan menjalankan etika-etika yang
berlaku, misalnya taat kepada hukum dan peraturan. Etika tersebut selanjutnya disebut
dengan etika bisnis yang merupakan cara-cara yang dilakukan oleh suatu bisnis dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya yang mencakup berbagai aspek, baik itu individu,
perusahaan, maupun masyarakat.
Kegiatan bisnis tersebut sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang mendorong masyarakat untuk semakin memperhatikan derajat kesehatan demi
peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. Ketersediaan pelayanan kesehatan yang
berkualitas bagi masyarakat menjadi hal yang harus diperhatiankan oleh pemerintah
dalam upaya pembangunan di bidang kesehatan salah satunya adalah dalam hal obat
- obatan. Menurut PERMENKES 917/MENKES/PER/X/1993, obat (jadi) adalah sediaan
atau paduan - paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.
Obat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:
a. Obat bebas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna hijau
dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat bebas umumnya berupa suplemen
vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa analgetik-antipiretik, dan beberapa
antasida. Obat golongan ini dapat dibeli bebas di Apotek, toko obat, toko kelontong,
warung.
b. Obat bebas terbatas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna biru
dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam
golongan ini antara lain obat batuk, obat influenza, obat penghilang rasa sakit dan
penurun panas pada saat demam (analgetik-antipiretik), beberapa suplemen
vitamin dan mineral, dan obat-obat antiseptika, obat tetes mata untuk iritasi ringan.
Obat golongan ini hanya dapat dibeli di Apotek dan toko obat berizin.
c. Obat keras, merupakan obat yang pada kemasannya ditandai dengan lingkaran
yang didalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi lingkaran
yang berwarna hitam. Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan
dengan resep dokter. Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golongan ini
antara lain obat jantung, obat darah tinggi/hipertensi, obat darah
rendah/antihipotensi, obat diabetes, hormon, antibiotika, dan beberapa obat ulkus
lambung. Obat golongan ini hanya dapat diperoleh di Apotek dengan resep dokter.
d. Obat narkotika, merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (UURI No. 22 Th 1997 tentang
Narkotika). Obat ini pada kemasannya ditandai dengan lingkaran yang didalamnya
terdapat palang (+) berwarna merah.
Banyaknya perusahaan farmasi di Indonesia yang bersaing mengeluarkan obat –
obatan yang dibutuhkan masyarakat. PT Pharos Indonesia merupakan salah satu
perusahaan farmasi yang cukup besar di Indonesia. Salah satu produk obat yang akan
dibahas pada paper ini adalah Albothyl yang pertama kali diproduksi pada tahun 1983.
Obat bebas terbatas yang bermanfaat untuk menyembuhkan sariawan, bau mulut, dan
menjaga kebersihan area kewanitaan. Produk yang menggunakan Syahrini dan Baim
(artis cilik) sebagai artis dalam iklan Albothyl khususnya untuk menyembuhkan sariawan
yang kemudian pada bulan Februari 2018 ditarik oleh BPOM karena mengandung
policresulen yang merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi peradangan pada
leher rahim (serviks) dan vagina.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun beberapa rumusan permasalah yang
akan dijabarkan dalam paper ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah pemasaran produk Albothyl oleh PT Pharos Indonesia bisa dikatakan sudah
menerapkan konsep etika dalam bisnis ?
2. Jika belum, konsep etika bisnis apa sajakah yang telah dilanggar PT Pharos
Indonesia terkait produk Albothyl ?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari paper ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejauh mana penerapan etika bisnis dalam pemasaran produk Albothyl
PT Pharos Indonesia
2. Memahami konsep etika bisnis dalam pemasaran dan mengetahui pelanggaran
yang dilakukan PT Pharos Indonesia

1.4 MANFAAT
1.4.1 BAGI AKADEMIS
Paper ini diharapkan mampu memberikan kontribusi ilmiah pada
pemahaman konsep etika bisnis sehingga mampu melakukan pengambilan
keputusan etis terkait permasalahan pemasaran selain itu juga memahami
tanggung jawab bisnis dalam keamanan produk.
1.4.2 BAGI PRAKTIS
Secara praktis, paper ini diharapkan memberikan manfaat bagi industri
farmasi agar dalam pemasaran produk lebih memperhatikan bagaimana etika
yang baik dalam berbisnis sehingga tidak memanipulasi kalangan tertentu yang
bisa membahayakan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai