Anda di halaman 1dari 7

Bab VII – Tinjauan Khusus

BAB VII

TINJAUAN KHUSUS

7.1 Uraian Permasalahan

Pada saat pelaksanaan proyek ini ditemukan permasalahan yang menimbulkan

banyak kerugian karena mengurangi umur pakai, yaitu beberapa peralatan yang

mengalami pelapukan (korosi). Permasalahan tersebut kami jadikan tinjauan

khusus dan akan kami uraiakan pada bab ini.

Besi penyangga utama tangga Beberapa anak tangga dari bawah


beberapa bagian berkarat dan (dasar pondasi) keropos
gejala keropos

Besi sandaran pada tangga bawah


keropos

VII-1
Bab VII – Tinjauan Khusus

7.2 Penyebab Permasalahan

Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan

berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau

dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau di perlambat lajunya

sehingga memperlambat prose perusaknya.

Faktor yang mempengaruhi korosi :

 Jenis dan konsentrasi elektrolit

 Adanya oksigen terlarut pada elektrolit

 Temperatur tinggi

 Kecepatan gerakan elektrolit

 Jenis logam/paduan

 Adanya galvanic cell

 Adanya tegangan tarik

Proses terjadinya korosi adalah melalui beberapa tahan berikut :

1. Besi yang akan digunakan untuk struktur bagunan tidak diproteksi

2. Adanya air dari hasil sisa-sisa reaksi antara air dan semen.

3. Tembok atau beton yang menggunakan besi tidak kedap air.

Jika besi yang digunakan untuk struktur bagunan tidak diproteksi, akan

meninmbulkan resiko korosi pada besi tersebut. Ada berbagai cara untuk terjadi

korosi pada baja tulangan. Air dapat masuk ke dalam beton dan sampai ke

tulangan melalui 2 cara, melalui air yang masuk dari luar atau uap air di udara

melalui pori-pori beton karena beton tidak kedap air. Bila ada sisa-sisa air yang

tidak ikut tereaksikan pada saat pencampuran semen dengan air. Air yang

VII - 2
Bab VII – Tinjauan Khusus

tertinggal bisa mengenai besi dan akan menyebabkan korosi pada besi yang tidak

diproteksi karena unsur-unsur yang ada pada air akan bereaksi dengan besi yang

akan menyebabkan besi menjadi terkorosi.

7.3 Dampak Permasalahan

Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa kerugian langsung dan kerugian

tidak langsung. Kerugian langsung adalah berupa terjadinya kerusakan pada

peralatan, permesinan atau struktur bagunan. Sedangkan kerugian tidak langsung

berupa terhentinya aktifitas produksi karena terjadinya penggantian peralatan

yang rusak akibat korosi, terjadinya kehilangan produk akibat adanya kerusakan

kontainer, tanki bahan bakar atau jaringan pemipaan air bersih atau minyak

mentah, terakumulasinya produk korosi pada alat penukar panas dan jaringan

peipaannya akan menurunkan efisiensi perpindahan panasnya, dan lain

sebagainya.

Dampak negatif yang ditimbulkan oleh korosi diantaranya adalah :

a. Adanya kerugian tekniks dan depresiasi

b. Menurunnya efisiensi

c. Menurunnya kekuatan konstruksi

d. Apperance yang buruk

e. Adanya penambahan biaya secara maintenance

VII - 3
Bab VII – Tinjauan Khusus

7.4 Solusi dan Tindakan Pencegahan

Korosi harus diantisifasi atau dikendalikan dengan pendekatan yang konfrehensif

agar mendapatkan hasil yang maksimal sebagai mana yang di harapkan. Ada

beberapa macam metode solusi pengendalian korosi, antara lain :

1. Penggunaan Bahan Tahan Karat

Material baja merupakan bahan logam yang banyak dipakai dalam industri

konstruksi. Karena sifatnya yang mudah berkarat, maka sebagai penggantinya

dipilih bahan baja paduan yang tahan terhadap korosi. Selain baja mutu

tinggi, sekarang banyak dipakai bahan lain yang tahan karat, seperti :PVC,

AC, HDPE dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut umumnya digunakan sebagai

pengganti pipa baja yang tertanam di dalam tanah, untuk mengalirkan zat

cair.

2. Pemakaian Lapis Pelindung

Material atau bahan yang umum dipakai sebagai lapis pelindung adalah :

 Pengecataan/cat khusus

 Melumuri dengan oli atau minyak

 Melapisi dengan plastik

 Melapisi dengan timah

 Melapisi dengan krom

 Mortar (adukan) beton

 Lapis logam tahan korosi

VII - 4
Bab VII – Tinjauan Khusus

Material atau bahan di atas masing-masing mempunyai kelebihan dan

kekurangan dan pemakaian nya tergantung dari lingkungan serta fungsi

konstruksi yang dilindungin.

2.1 Pengecatan/cat khusus

Cat merupakan lapis pelindung yang mudah rusak oleh suhu tinggi, oleh

karena itu cat hanya digunakan pada suhu yang lebih rendah dari titik

didih air. Agar cat dapat melekat dengan baik maka bahan yang akan

dilindungi harus dibersihkan permukaannya dari kotoran seperti : debu,

karat, miyak dan lain sebagainya. Disamping itu daya lekat cat dapat

ditingkatkan dengan mengkasarkan permukaan baja, karena dapat

memperluas bidang kontak yang akan dilindungi.Pengkarasan permukaan

dilakukan dengan cara penyemprotan dengan pasir silica. Setelah itu

permukaan baja mulai dicat dengan urutan sebagai berikut :

1. Cat dasar (primer)

Lapisan cat primer ini berfungsi untuk menutup permukaan baja,

mencegah serangan korosi serta menjamin peletakan yang baik untuk

lapisan cat berikutnya. Untuk primer, warna serta mengkilatnya cat

tidak diperlukan, baru pada lapis cat akhir diperlukan kekerasan serta

warna yang baik.

2. Cat Antara

Lapisan antara harus cukup tebal (sebagai pelindung cat dasar), tahan

terhadap zat kimia agresif dan merupakan lapis pengikat yang merata

antara primer dengan finish coat.

VII - 5
Bab VII – Tinjauan Khusus

3. Cat Akhir (finish coat)

Karena langsung terlihat,maka cat ini harus mempunyai warna yang

menarik, tahan terhadap zat kimia, permukaanya harus licin agar

mudah dibersihkan.

2.2 Melumuri besi dengan minyak oil

Ini merupakan salah satu cara yang banyak digunakan untuk melindungi

besi/baja pada perkakas dan mesin-mesin sehingga bisa mengurangi atau

menahan daripada serangan korosi.

2.3 Melapisi dengan plastik

Melapisi besi/baja dengan plastik akan mencegah kontak antara besi

dengan air dan uap air. Perlindungan dengan cara ini biasanya dilakukan

pada rak piring, rantai besi pagar dan lain-lain.

2.4 Melapisi dengan timah

Pelapisan dengan timah digunakan karena timah termasuk logam tanah

korosi. Kelemahan dari sistem ini adalah cara perlindingannya hanya

efektif selama lapisan timah masih untuh atau tidak rusak,misalnya

tergores.

2.5 Melapisi dengan krom

Pelapisan dengan krom selain berfungsi melindungi besi/baja dari

korosi,juga dapat memperbagus penampilan karen krom bersifat mengilap

2.6 Mortar (adukan) beton

Mortar beton dipakai untuk menutup bagian baja yang berada di atas

elevasi terendah air surut. Adukan beton dibuat dari campuran batu pecah

halus,pasir dan semen. Telah diketahui bahwa mortar beton adalah

VII - 6
Bab VII – Tinjauan Khusus

medium yang alkalis (basah), dimana dalam medium ini baja menjadi

pasif terhadap korosi atau dengan kata lain : dalam suasana basa, besi/baja

tidak akan terserah korosi.

VII - 7

Anda mungkin juga menyukai