(Peribahasa Cina)
Rahasia sering bersembunyi dalam keterbukaan. Sebenarnya, semakin jelas suatu situasi, semakin dalam
rahasia yang mungkin tersembunyi. Orang cenderung mengabaikan hal yang biasa dijumpai. Inilah asas
di belakang siasat mengecohi langit menyeberangi lautan.
Siasat 2
Wei wei jiu zhao (Menyerbu Kerajaan Wei untuk menyelamatkan Kerajaan Zhao)
Siapa yang mengetahui seni pendekatan langsung dan tak langsung akan menang. Itulah seni
bermanuver. (Sun Zi, Seni Perang)
Menyergap musuh yang kuat dan kohesif secara frontal adalah mengundang bencana. Siasat menyerbu
kerajaan Wei untuk menyelamatkan Kerajaan Zhao menganjurkan konfrontasi yang tidak langsung.
Siasat 3
Bila Anda melakukan sesuatu, usahakan agar lawan Anda melakukannya untuk Anda (Asas militer cina)
Bila Anda dapat menyebabkan atau meyakinkan orang lain melakukan suatu pekerjaan yang sulit, Anda
dapat menghindari banyak kesulitan. Meminjam pisau untuk membunuh berarti memanfaatkan sumber
daya orang lain demi keuntungan diri sendiri.
Siasat 4
Walau istirahat dapat memberikan kesan lemah atau lelah, dalam kenyataannya memberi peluang untuk
mengkonsolidasi kekuatan. Siasat bersantai ria sementara musuh menghabiskan tenaga berpegang pada
asas bahwa sesuatu yang tampaknya lunak dan luwes dapat juga menjadi kuat dan kokoh, sedangkan
yang tampaknya gagah boleh jadi lemah. Tidak terhitung banyaknya contoh mengenai hal ini ditemukan
dalam alam. Ranting bambu yang luwes mengalah kepada angin dan akibatnya tetap tegak, sementara
cabang pohon cak yang perkasa patah. Air menyesuaikan diri dengan daerah yang dilaluinya, namun
menembus batu yang paling keras. Pria mengatasi wanita dalam hal tenaga kasar, tetapi wanita
mempunyai stamina yang lebih besar dan rentang kehidupan yang lebih panjang.
Siasat ini menggunakan hubungan yin-yang seperti sikap tegas versus sikap mengalah, pengerahan
tenaga versus istirahat, dan menyerang versus bertahan. Siasat ini memanfaatkan sepenuhnya waktu,
teritorial, dan taktik mengejutkan, di samping juga merupakan manuver psikologis yang berusaha
mematahkan semangat musuh.
Siasat 5
Siasat ini berdasarkan asumsi bahwa musuh yang tenggelam dalam masalah lebih mudah ditaklukkan
ketimbang musuh yang tidak mengalami gangguan semacam ini. Siasat ini menganjurkan pemanfaatan
sepenuhnya kemalangan lawan Anda, dan bahkan memperbanyak gangguan yang akan menguras
tenaganya dan mengalihkan sumber daya yang jika tidak demikian akan diarahkan untuk menentang
Anda.
Siasat 6
Panglima yang tahu cara menyerang, membuat musuh tidak tahu dimana harus bertahan, (Sun Zi, Seni
Perang)
Taktik pengalihan adalah lumrah dalam peperangan. Sebenarnya, berpura-pura menyerang ke timur
padahal menyerang ke barat merupakan suatu cara yang nyata untuk menipu musuh yang bila digunakan
oleh yang tidak begitu pAndai, dapat terungkap sebelumnya.
DUA
Konfrontasi sering melibatkan dua pihak yang kekuatannya agak berimbang. Mengubah keseimbangan
ini membutuhkan muslihat yang lebih banyak, dan dengan demikian lebih rumit. Siasat dalam bagian ini
bergantung pada kerahasiaan dan penipuan—membuat musuh meremehkan Anda, menyerang secara
diam-diam dari belakang, infiltrasi, dan memanfaatkan jalan untuk melarikan diri.
Siasat 7
Segalanya dalam alam semesta diciptakan dari sesuatu, dan sesuatu itu diciptakan dari ketiadaan. Lao Zi,
Kitab tentang Jalan
Siasat ini bermain pada hubungan yin-yang antara eksistensi dan noneksistensi, benar dan salah,
substansi dan penampakan, yang berisi dan yang kosong. Bila Anda dapat menciptakan sesuatu dari
ketiadaan, apa yang tampak sebagai keadaan yang paling suram pun dapat menghasilkan sukses.
Siasat 8
An du chen cang (Berpura-pura menempuh suatu lorong padahal menyelinap ke lorong lain)
Siasat ini memainkan manuver yang terang-terangan, dapat diprediksi, dan terbuka untuk melawan
manuver yang diam-diam, tiba-tiba dan tersembunyi. Hal ini berarti menarik perhatian ke satu rute
sementara mengembangkan rute alternatif, bertindak menyerupai angin, yang sekalipun terhalang
jendela atau pintu masih dapat berdesah lewat celah yang terkecil.
Siasat 9
Seseokor tiram berjemur dengan kulit terbuka tatkala seekor burung bangau menghampiri dan mematuk
dagingnya, tiram itu mengatup dengan tiba-tiba, sambil menjepit paruh panjang sang bangau. Tak satu
pun mau mengalah. Akhirnya seorang nelayan mendekati dan menangkap keduanya.
Fabel Cina
Menonton kobaran api yang melintasi sungai berarti mebiarkan musuh-musuh Anda menghancurkan diri
sendiri. Cara lain yang digunakan orang cina untuk mengungkapkan ide ini adalah ”duduk di puncak
gunung dan menonton harimau berkelahi”.
Siasat in memanfaatkan kontradiksi atau faksionalisme di dalam kubu musuh. Siasat ini mensyaratkan
pendekatan yang pasif, orang harus menunggu dengan sabar sampai antagonisme meledak. Siasat ini
tercermin dalam heksagram nomor 14 pada kitab perubahan, yang artinya senang, yang
mengimplikasikan bahwa Anda tidak perlu mengambil tindakan apa-apa dan boleh duduk dengan tenang
sambil menunggu datangnya berita yang menyenangkan.
Siasat 10
Pepatah Cina
Siasat ini berarti memenangkan kepercayaan lawan Anda dan baru bertindak setelah kewaspadaannya
menurun.
Siasat 11
Sebatang pohon persik tumbuh di samping sumur; sebatang pohon plum berakat disisinya. Ketika ulat-
ulat menyerang akar pohon persik, pohon plum di korbankan (Nyanyian rakyat cina)
Orang-orang kadang harus melakukan sebagian pengorbanan demi kemenangan yang menyeluruh. Ini
dapat berarti kalah dalam satu pertempuran demi pertempuran demi memenangkan peperangan atau
memberikan suatu konsesi guna mencapai tujuan utama. Pepatah Cina ”melepaskan sebuah bidak guna
menyelamatkan sebuah kereta perang” mengungkapkan gagasan yang sama.
Siasat 12
Shun shou qian yang (Memanfaatkan peluang mencari seekor kambing jantan)
Siasat ini berarti mengambil keuntungan dari peluang selagi peluang itu ada. Kesalahan terkecil di pihak
musuh sekalipun hendaknya jangan luput dari perhatian. Setiap kelalaian kecil pihak lain dapat diubah
setidak-tidaknya menjadi keuntungan kecil bagi Anda.
TIGA
SIASAT MENYERANG
Menyerang cenderung merupakan proposisi yang paling sulit dalam peperangan karena membukakan
diri terhadap daya tembak musuh. Kebanyakan korban jatuh dalam penyerangan. Siasat dalam bagian ini
mencoba meminimalkan resiko ketebukaan melalui tekhnik mulai dari pengamatan dan penyembunyian
maksud hingga pikatan halus dan penyerangan langsung
Siasat 13
Siasat in bermain pada hubungan yin-yang antara pendekatan masalah secara langsung dan secara tak
langsung. Di bawah keadaan tertentu, menggebah semak belukar adalah lebih efektif ketimbang
menyerang sasaran. Dengan menghantam sasaran tambahan, Anda dapat menakut-nakuti musuh Anda
dengan membocorkan rahasia yang sangat penting. Kadang-kadang Anda dapat membuat lawan Anda
percaya bahwa Anda sedang mengepungnya sehingga ia akan lebih cepat menyerahkan diri. Menggebah
rumput adalah juga suatu cara untuk mengungguli musuh yang Anda perkirakan akan menyerang Anda.
Siasat 14
Siasat ini menganjurkan pemanfaatan orang-orang lain. Hal ini tercermin dalam heksagram 4 kitab
perubahan, yang berarti ketidak-tahuan, yang menunjukkan bahwa Anda dapat mengendalikan orang-
orang yang tidak mempunyai kepAndaian, kecerdasan, atau pengetahuan untuk menentang manipulasi.
Siasat 15
Daripada terjerumus ke dalam daerah berbahaya dan tidak dikenal untuk mencapai musuh, adalah lebih
baik membuat musuh keluar untuk melawan Anda. Memancing harimau turun gunung berarti menarik
keluar musuh dari kondisi alam yang menguntungkannya sebagai usaha membuatnya lebih rentan
terhadap serangan. Ide ini tercermin pada heksagram nomor 39 kitab perubahan, yang berarti halangan
akan mengandung unsur-unsur tanah dan gunung—yang pertama mudah dilalui, yang terakhir sukar
dilintasi.
Siasat ini membutuhkan pemikiran geografis, yang oleh Zhuge Liang (ahli strategi militer tiga kerajaan),
diidentifikasikan sebagai salah satu dari faktor utama dalam memenangkan suatu perang (dua yang lain
adalah kesempatan dan dukungan rakyat) sedangkan Sun Zi menganggapnya sebagai satu dari lima
(bersama-sama dengan iklim, pimpinan, disiplin, dan dukungan rakyat). Siasat ini juga menghendaki
pemikiran akan watak binatang – misalnya harimau, dapat berjaya di daerah-daerah pengunungan tetapi
kehilangan kelebihannya di sungai, sementara ikan hiu pemakan manusia yang mendatangkan
kebinasaan di laut tak dapat membuat kerusakan besar di darat.
Siasat 16
Untuk menangkap sesuatu, pertama-tama orang harus berkorban sepenuhnya (Lao zi, kitab tentang
jalan)
Siasat menangkap musuh dengan melepaskannya dari kail digunakan dengan maksud untuk menghindari
pertumpahan darah. Membiarkan musuh yang kuat lolos sering kali lebih berguna ketimbang mencoba
memojokkannya dan memprovokasi suatu pertempuran yang nekat.
Pendekatan ini diperlihatkan dalam heksagram nomor 5 kitab perubahan, yang menunjukkan konsep
menunggu dan menasihati agar orang yang berhadapan dengan bahaya sebaiknya tidak menyerang
sampai sukses terjamin.
Siasat 17
Pao zhuan yin yu (Membuat batu bata untuk memikat batu giok)
Kerajaan jin angin menyerang kerajaan chouyou, tetapi tidak ada jalan langsung. Maka jin membuat
sebuah lonceng besar dari perunggu sebagai hadiah untuk chouyu. Lalu chou you membangun sebuah
jalan untuk mengangkut hadiah ini dari jin, dan kemudian pasukan jin datang menyusuri jalan ini dan
menaklukkan choyun (Kisah dari cina)
Membuat batu bata untuk memikat batu giok berarti memikat lawan Anda dengan sesuatu yang tak
berarti untuk memperoleh imbalan yang besar. Prinsipnya sederhana: Anda tidak dapat menangkap
seeko ikan besar tanpa umpan. Tetapi jenis umpan apakah yang dipakai dan bagaimana membuatnya
adalah lebih rumit. Apakah pemikat itu adalah sebuah ”peluru berlapis gula” ataukah seekor kuda troya,
haruslah tampak menarik atau berharga bagi lawan Anda.
Siasat 18
Qin zei qin wang (Menangkap pemimpin gerombolan untuk menyergap kawanan bandit)
Pilih yang kuat bila menggunakan busur, ambil yang panjang bila memilih panah; memanah orang,
robohkan dulu kudanya; menyergap kawanan bandit, tangkap dulu pemimpinnya (Penyair dinasti tang,
Du fu)
Asumsi di belakang siasat ini adalah bahwa tubuh yang kehilangan kepalanya tidak dapat berfungsi.
Prinsip ini diritualkan dalam suatu bentuk peperangan bangsa cina zaman dulu sebelum diciptakannya
senjata api, ketika dua panglima yang bermusuhan akan bertempur sambil berkuda sementara para
prajurit mereka berdiri dalam fomasi di baris samping sambil mengamati. Ketika seorang panglima kalah,
pasukannya akan melarikan diri dan pihak yang menang akan mengejar untuk membunuh.
Siasat ini juga mengingatkan prinsip yang lebih umum bahwa suatu kekuatan akan runtuh bila segala hal
yang menyatukannya apakah organisasi, kharisma, atau perekat – lenyap. Seperti kata sebuah pepatah
Cina ”ketika pohon tumbang, kera-kera bercerai-berai.
EMPAT
Keadaan kacau atau semrawut yang melibatkan berbagai kekuatan yang bertentangan memerlukan
permainan kepentingan dan hubungan yang kompleks. Siasat dalam bagian ini mengakui bahwa aliansi
berdasarkan kepentingan jangka pendek mungkin dibutuhkan untuk menaklukkan lawan, sedangkan
alinasi diantara lawan mungkin harus dipatahkan. Siasat ini menerapkan tekhnik seperti negosiasi dan
tawaran perdamaian yang dikombinasikan dengan ancaman, manipulasi terhadap pihak ketiga dan cara
memecah-belah/
Siasat 19
Untuk membasmi rumput liar, cabut akarnya; membuat periuk berhenti mendidih, singkirkan bahan
bakarnya (Pepatah Cina)
Siasat ini berguna ketika lawan Anda lebih unggul. Alih-alihan melawannya secara langsung, metode in
bertujuan menghabiskan sumber dayanya dan melemahkan semangatnya.
Siasat 20
Prinsip siasat ini adalah bahwa masa pancaroba menyediakan peluang yang luar biasa. Dalam keadaan
yang kacau atau semrawut, orang-orang kehilangan rasa orientasi mereka dan mengalami kesulitan
untuk membedakan yang palsu dan yang asli dan yang baik dari yang buruk. Seorang perampok yang
membongkar bank pada waktu gelap total karena pemadaman listrik atau para penjarah yang menyerbu
toko-toko sesudah terjadinya badai tak mungkin tertangkap.
Siasat ini menyerupai siasat 5, mejarahi rumah yang sedang terbakar, yaitu bahwa masing-masingnya
mengambil keuntungan dari kemalangan. Pada kasus yang manapun, orang dapat memanfaatkan sebaik-
baiknya kemalangan yang terjadi, atau berupaya memperoleh manfaat dari kemalangan yang sengaja
diciptakan. Akan tetapi, jenis kemalangan ini berbeda: menjarahi rumah yang sedang terbakar mengacu
pada usaha mengambil keuntungan dari kesengsaraan lawan yang tertentu, sementara menangkap ikan
di air keruh berarti mengambil keuntungan dari situasi umum yang sedang kacau dan semrawut.
Siasat 21
Menyesatkan musuh dengan penampilan yang palsu, inilah tema dari strategi. (100 cara berperang
(Baizhan Qilue)
Kalau Anda pernah mencoba mengelabui ibu Anda agar mengira Anda sedang tidur, padahal tidak,
dengan memasukkan bantal-bantal di bawah selimut maka Anda mengerti siasat ini. Ini berarti
menciptakan kesan masih berada di suatu tempat padahal Anda sudah pindah ke tempat lain dan dari
sana Anda dapat melancarkan serangan secara diam-diam.
Menanggalkan kulit jangkrik bermain pada hubungan yin-yang antara ada dan tiada, bentuk dan isi,
mundur dan maju. Hal ini tercermin pada heksagram nomor 18 kitab perubahan, yang berarti kerusakan
atau kehancuran, dengan implikasi bahwa benda-benda yang mulai hancur dapat dipuluhkan menjadi
kuat dan perkasa.
Siasat 22
Seorang penjahat nekat yang sedang melarikan diri dapat menghalau seribu orang (Wu Qi, ahli strategi
pada periode parang antar negara.)
Menutup pintu tidak hanya sekali, tetapi dua kali – pertama untuk mencapai suatu kemenangan militer,
dan kedua untuk membunuh secara besar-besaran lawan yang malang.
Siasat 23
Yuan jiao jin gong (Bersahabat dengan negara yang jauh sementara menyerang negara tetangga)
Pepatah cina
Siasat ini bermain atas hubungan yin-yang antara teman dan musuh, dekat dan jauh, serta pemusatan
versus penyebaran. Aplikasinya berkisar pada masalah yang timbul karena kendala geografis. Di bawah
sebagian besar keadaan, mencapai suatu tujuan yang dekat rumah lebih disukai ketimbang melakukan
perjalanan panjang untuk mencapai sebuah target yang jauh. Kalau orang bersahabat dengan lawan
yang jauh sementara menyerang lawan di dekatnya, ia dapat meminimalkan kesulitan logistik dan
sebaliknya dapat mengkonsolidasi setiap kemenangan.
Persahabatan taktis ini berdasarkan pada prinsip bahwa orang yang sangat berbeda pun, seperti api dan
air, kadang-kadang dapat berdampingan demi suatu keuntungan bersama. Ide ini tercermin pada
heksagram nomor 38 dalam kitab perubahan, yang berarti perpisahan. Simbol ini menunjukkan suatu
keadaan sosial yang menimbulkan pepecahan, tetapi juga mengingatkan bahwa untuk urusan kecil,
kondisi ini dapat diperbaiki. Dengan kata lain, dalam perpecahan pu orang bisa mendapatkan teman.
Siasat 24
Jia dao fa guo (Memperoleh lintasan yang aman untuk menaklukkan kerajaan guo)
Siasat ini memperoleh lintasan yang aman ini cocok ketika salah satu lawan Anda terancam oleh lawan
yang lain. Kalau Anda mengintervensi atas nama lawan yang pertama. Anda dapat memperluas
pengaruh Anda atas kedua lawan itu pada waktu yang bersamaan. Ide ini tercermin pada heksagram 47
kitab perubahan, yang berarti keadaan yang berbahaya, yang mengimplikasikan bahwa ketika seseorang
yang lain sedang berada dalam bahaya, Anda tidak dapat memenangkan kepercayaannya dengan kata-
kata kosong saja—diperlukan tindakan, bukan sekedar bicara.
Siasat ini bermain diatas hubungan yin-yang antara meminjam dan meminjamkan, keteraturan dan
kemendadakan, pemusatan dan pemecahan, dan pembentukan serta pematahan aliansi.
LIMA
Tujuan dasar bagian siasat ini diringkaskan dalam ungkapan cina ”menelan seperti ikan paus dan
mengunggis bagaikan ulat sutera”. Dengan cara bagaimanapun juga, tujuannya adalah mendapatkan apa
yang dikuasai oleh orang lain. Untuk mencapai tujuan, siasat ini memanfaatkan teknik penggantian,
taktik pengalihan perhatian, permberian gambaran yang salah, dan jebakan.
Siasat 25
Tuo liang huan zhu (Mengantikan balok dan tiang dengan kayu lapuk)
Peribahasa cina
Siasat 26
Siasat 27
Siasat 28
Berhadapan dengan ajal, dia yang siap mati akan selamat sedangkan dia yang bertekad untuk hidup akan
mati
Siasat 29
Seekor rubah cerdik, tertangkap harimau lapar, memprotes, ”kamu tidak berani memakan aku sebab aku
lebih unggul dari segala binatang lain. Bila kamu memakan aku kamu akan membuat murka pada dewa.
Kalau tidak percaya, ikuti saja aku dan lihat apa yang terjadi”. Sang harimau mengikuti rubah itu ke dalam
hutan, dan semua binatang melarikan diri begitu melihat keduanya. Harimau yang terpesona karena
tidak menyadari bahwa dirinya merupakan penyebab ketakutan itu, membiarkan sang rubah pergi.
Fabel cina
Siasat 30
Fan ke wei zhu (Membuat tuan rumah dan tamu bertukar tempat)
ENAM
Siasat ini dirancang untuk pihak yang lemah dan boleh jadi merupakan jalan terakhir dalam suatu
keadaan darurat. Siasat ini mensyaratkan kecurangan, gertakan, dan sikap berpura-pura berani, dan
bahkan pembinasaan diri sendiri. Bila lima dari siasat-siasat ini gagal, orang dapat selalu mencoba yang
terakhir --- lari. Semoga berhasil
Siasat 31
Tak seorang lelaki pun dapat menerobos pagar ayu (Pepatah cina)
Siasat 32
Dengan membuat ruang yang kosong tampak sebagai lembah, musuh akan mengira bahwa Anda benar-
benar kuat
Siasat 33
Fan jian ji (Biarkan mata-mata musuh menyebarkan perselesihan dalam kubu musuh)
Betapa sulitnya! Betapa licinnya! Tiada situasi di mana mata-mata tak dapat dimanfaatkan (Sun Zi, Seni
Perang)
Siasat 34
Yang satu ingin memukul, yang lain bersedia dipukul. (Pepatah cina)
Siasat 35
Bila dua ekor belalang berkutat pada seutas tali, tak satu pun akan mampu meloloskan diri. (Pepatah
cina)
Siasat 36
Pepatah cina