Time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek
yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untukmelaksanakan sebuah proyek. Time
schedule pada proyek konstruksi dapat dibuat dalambentuk:-
Kurva s -Bar chart -Network planning-schedule harian schedule mingguan bulanan tahunan atau
waktu tertentu.-!embuatan time schedule dengan bantuan so"tware seperti ms project. Tujuan atau
man"aat pembuatan time schedule pada sebuah proyek konstruksi antara lain:-!edoman waktu untuk
pengadaan sumber daya manusia yang dibutuhkan-!edoman waktu untuk pendatangan material yang
sesuai dengan item pekerjaan yangakan dilaksanakan-!edoman waktu untuk pengadaan alat - alat kerja-
Time schedule juga ber"ungsi sebagai alat untuk mengendalikan waktu pelaksanaanproyek-Sebagai tolok
ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan-Time schedule sebagai acuan untuk memulai dan
mengakhiri sebuah kontrak kerja proyekkonstruksi.-Sebagai pedoman pencapaian progress pekerjaan
setiap waktu tertentu.-Sebagai pedoman untuk penentuan balas waktu denda atas keterlambatan proyek
ataubonus atas percepatan proyek-Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi #ntuk dapat
menyusun time schedule atau jadwal pelaksanaan proyek yang baik dibutuhkan:-$ambar kerja proyek-
%encana anggaran biaya pelaksanaan proyek-Bill o" &uantity ' B& ( atau da"tar volume pekerjaan-)ata
lokasi proyek berada-)ata sumberdaya meliputi material peralatan sub kontraktor yang tersedia
disekitar lokasipekerjaan proyek berlangsung.-)ata sumber daya material peralatan sub kontraktor yang
harus didatangkan ke lokasiproyek.-)ata kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang di
butuhkan untukmenyelesaikan pekerjaan.-)ata cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek.-)ata jenis
transportasi yang dapat digunakan disekitar lokasi proyek.-*etode kerja yang digunakan untuk
melaksanakan masing-masing item pekerjaan.-)ata kapasitas prosduksi meliputi peralatan tenaga
kerja sub kontraktor material.-)ata keuangan proyek meliputi arus kas cara pembayaran
pekerjaan tenggang waktupembayaran progress dll.
SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
1. URAIAN UMUM
A. LINGKUP DAN PERSYARATAN
a) Lingkup Kegiatan
Yang akan di laksanakan adalah Pembangunan Gedung Asrama Siswa, Tahun Anggaran 2014 yang
terdiri dari :
I. Pekerjaan Pendahuluan, terdiri dari :
1. Pengukuran
2. Pembersihan Awal
3. Air Kerja
4. Papan Proyek
5. Sewa Direksi keet/Gudang
6. Administrasi
7. Biaya Mobilisasi Baha
1. Galian tanah
2. Urugan Tanah dan pasir
3. Pek. Pondasi Batu
4. Rabat Beton 1:3:5 Teras Keliling Bangunan dan Bodem Saluran air
5. Pek. Beton Tulang 1:2:3 Penutup Saluran
6. Pas. Dinding 1/2 Batu bata untuk dinding dan Saluran Air hujan
7. Plesteran dinding dalam gedung dan saluran
8. Acian dinding dalam gedung dan saluran
9. Pas. Kusen Pintu, Jendela dan Ventilasi (Kayu Kls I Bayam), yang belum selesai pekerjaannya
10. Pas. Pintu Panil, Kayu Kls I (Ky. Bayam)
11. Pek. Bingkai jendela Kayu Kls I (Ky. Bayam)
12. Pekerjaan Aksesories Pintu dan jendela
13. Pasangan Kusen dan Daun Pintu PVC + Aksesoriesnya
14. Pekerjaan Plafond Calsiboard + Rangka Holow
15. Pekerjaan Lantai Gedung menggunakan Keramik 40x40 cm termasuk Plintnya, dinding dan lantai
Kamar mandi, tempat cuci, dapur menggunakan keramik 20x25cm untuk dinding dan untuk lantai
menggunakan keramik 20x20cm serta tangga menggunakan keramik 30x30cm.
16. Pekerjaan pengecatan dinding, plafond dan cat kayu (Kusen dan daun pintu)
17. Pekerjaan Instalasi Sanitasi/Plambing
18. Pekerjaan Instalasi Listrik.
b) Ukuran
Ukuran / satuan yang digunakan semuanya dinyatakan dalam met r iks, kecual i untuk /bahan-bahan ter
tentu dinyatakan sesuai dengan kebutuhan.
PEKERJAAN PENDAHULUAN
A. PAPAN PROYEK
a. Sebelum memulai kegiatan dilapangan terlebih dahulu Pelaksana harus memasang papan proyek
yang memberi informasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain :
o Kuasa Pengguna Anggaran
o Nama Pekerjaan
o Lokasi Pekerjaan
o Nialai Kontrak
o Jangka Waktu Pelaksanaan
o Nama Pelaksana
o Nama Konsultan
b. Bahan yang digunakan untuk papan proyek menggunakan tripleks dengan ukuran minimal 60 cm x
122 cm dengan menggunakan rangka balok 2/3 kayu kelas II dengan tiang menggunakan balok 5/7 kayu
kelas dua
c. Papan Proyek dipasang di lokasi kegiatan pada tempat yang mudah dilihat oleh siapa saja.
B. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan Persiapan
a) Lingkup Pekerjaan
o Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan pengangkutan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “pekerjaan pembersihan” seperti yang disyaratkan dalam gambar
rencana dan spesifikasi ini.
o Meliputi pembersihan dalam lokasi pekerjaan yang akan dikerjakan, sesuai yang ditentukan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.
b) Syarat-syarat Pelaksanaan
o Untuk Pembangunan gedung ini teras keliling beserta rumput sekitar bangunan agar dibersihkan
dengan penebasan/pembabatan yang dilaksanakan terhadap semua belukar/semak sampai yang tertanam
dan material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang akan dikerjakan harus dihilangkan,
ditimbun dan kemudian dibakar atau dibuang dengan cara yang disetujui oleh Direksi/Pengawas.
o Semua sisa tanaman seperti akar-akar, rumput dan sebagainya harus dihilangkan.
o Batu atau material yang sejenis jika ada harus pula dihilangkan, kecuali bila berada pada dasar galian
pondasi yang direncanakan, dan apabila batu tersebut pada daerah taman bila dikehendaki dan sesuai
persetujuan Direksi/Pengawas tidak perlu dilakukan penghilangan.
o Semua daerah urugan harus dipadatkan baik urugan yang telah ada maupun terhadap urugan yang
baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan yang dapat menimbulkan
pelapukan dikemudian hari.
o Perlindungan terhadap benda-benda berfaedah, kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan seluruh barang-
barang berharga yang mungkin ditemui dilapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan bila sampai
terjadi kerusakan harus direparasi/diganti oleh Pelaksana atau tanggung sendiri.
.
2. Pengkuran Kembali
a) Pelaksana diwajibkan mengadakan pengukuran kembali lokasi pekerjaan Jika terjadi perbedaan,
maka Pelaksana dapat mengajukan gambar rencana sesuai dengan keadaan berdasarkan hasil
pengukurannya.
b) Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dengan keadaan lapangan yang sebenarnya
harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Direksi Proyek.
c) Pengukuran sudut siku dengan prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
4. Penyediaan Air
a) Air untuk bekerja harus disediakan oleh Pelaksana, dengan persyaratan air harus bersih , bebas dari
kotoran seperti lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya.
b) Apabila dianggap perlu selama masa pekerjaan, pelaksana harus menyediakan reservoir atau bak
penampungan air.
8. Keamanan Proyek
Kontraktor harus mempertimbangkan biaya untuk keamanan dengan menempatkan petugas keamanan
untuk menjaga barang milik kontraktor ataupun direksi.
PEKERJAAN TANAH
A. PEKERJAAN TANAH
a) Ruang Lingkup
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, alat-alat dan pengangkutan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan semua “pekerjaan tanah” seperti yang disyaratkan dalam gambar
rencana dan spesifikasi ini.
2. Meliputi pekerjaan penimbunan dan pemadatan untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan peil
yang telah ditentukan serta urugan pasir dibawah lantai untuk bangunan sesuai dengan gambar kerja atau
petunjuk Direksi/Pengawas.
b) Syarat dan Peraturan
1. Pekerjaan Persiapan Pelaksana harus mengetahui kadaan lapangan yang nanti mungkin akan
mempengaruhi jalannya pekerjaan.
2. Pemeriksaan Permukaan Air Tanah
o Tidak diperkenankan air tergenang didalam/diluar/disekitar lokasi pekerjaan selama pelaksanaan
pekerjaan berlangsung
o Melindungi semua pekerjaan, bebas dari genangan air, juga oleh sumur-sumur pompa, saluran
pembuang dan hal-hal lain yang mungkin terjadi.
c) B a h a n
1. Bahan timbunan harus cukup baik, yaitu bahan timbunan yang telah disetujui oleh Direksi/Pengawas,
yang diambil didaerah lapangan atau bahan yang diambil dari daerah di luar lapangan pekerjaan dan
merupakan tanah laterit, tanah kapur atau pasir.
2. Bahan timbunan tersebut harus bebas dari akar-akar pohon yang besarnya lebih besar dari 10 cm
d) Cara Pelaksanaan
1. Syarat-syarat Penimbunan
o Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Direksi/konsultan,. Pelaksana tidak diperkenankan
melakukan penimbunan tanpa se izin dari Direksi/Konsultan.
o Pelaksana harus menempatkan bahan penimbunan di atas lapisan tanah yang akan ditimbun, dibasahi,
seperti yang diharuskan, kemudian dipadatkan/ditumbuk sampai mencapai kepadatan yang diinginkan..
Pemadatan dilakukan lapis demi lapis setebal 10cm. Bila ada material pengisi yang tidak memuaskan
sebagai bahan pemadatan, maka bahan tersebut harus diganti dengan pasir.
2. Pembersihan
o Seluruh sisa penggalian juga seluruh sisa-sisa puing, reruntuhan-reruntuhan yang tidak memenuhi
syarat buat penimbunan dan sampah-sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan.
C. PEKERJAAN PLESTERAN
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
2. Meliputi seluruh plesteran Pondasi dan dinding batu bata/merah bagian dalam bangunan serta
seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar serta sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
a) Persyaratan Bahan
1. Semen yang digunakan harus dari satu merk produk dan memenuhi persyaratan/SNI yang berlaku.
2. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung Lumpur/minyak/asam basa
serta memenuhi persyaratan yang berlaku.
3. Air harus memenuhi persyaratan/SNI yang berlaku
4. Campuran (agregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala
kotoran, harus diayak melalui ayakan dengan diameter lubang 1,6-2,0 mm.
b) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan adukan campuran 1 PC : 5 Pasir, kecuali pada dinding
batu bata semen raam/kedap air.
2. Untuk plesteran pondasi dan Pasangan dinding saluran air hujan keliling bangunan dengan adukan 1
PC : 3 Psr.
3. Untuk dinding batu bata kedap air diplester dengan aduk campuran 1 Pc : 3 Ps.
4. Semen Portland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih
disegel dan berlabel pabriknya, tertera tipenya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat.
5. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang ditunjukkan
dalam detail gambar.
6. Plesteran halus (acian) digunakan PC dan Kapur sampai mendapatkan campuran yang homogen,
acian dikerjakan pada seluruh permukaan plesteran.
D. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan Sub Lantai
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
2. Untuk Lantai baru pekerjaan sub lantai dilakukan pekerjaan rabat beton dibawah lapisan finishing
lantai pada lantai bawah/dasar serta pada seluruh detail yang disebutkan/ ditunjukkan dalam gambar.
b) Persyaratan Bahan
1. Semen Portland harus memenuhi NI-8, SII 0013-81 dan ASHTM-C 150-78A.
2. Pasir beton yang digunakan harus memenuhi PBBI 82 pasal 11 dan SII 0404-80.
3. Kerikil/split harus memenuhi PBBI 82 pasal 12 dan SII 0079-79/008-
75/0075-75.
4. Air harus memenuhi persyaratan yang memenuhi dalam PBBI 82 pasal 9.
5. Mutu beton sub lantai yang disyaratkan K-125 dan pengendalian seluruh bahan dalam pekerjaan ini
harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1971 (NI-2), PBBI 1982 dan (NI-8).pp
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang digunakan terlebih dahulu harus diserahkan contohnya kepada Direksi/pengawas.
2. Lapisan sub lantai dilakukan setelah lapisan pasir urug di bawahnya telah selesai dikerjakan dengan
sempurna (telah dipadatkan sesuai persyaratan dan memenuhi ketebalannya), rata permukaannya dan
telah mempunyai daya dukung maksimal.
3. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan split/kerikil dengan
perbandingan 1 : 3 : 5 bagian.
4. Tebal lapisan sub lantai minimal dibuat 3 cm tanpa penulangan, kecuali bila disebutkan lain atau
sesuai yang ditentukan/disyaratkan dalam detail gambar.
5. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas, kecuali pada ruangan-ruangan yang disyaratkan
dengan kemiringan tertentu, supaya diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar dan sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu diserahkan contohnya kepada
Direksi/Pengawas untuk diminta persetujuan.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
3. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 Pasir sesuai dengan yang disyaratkan
4. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata. Jarak antara unit-unit
pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-siar) harus sama lebar maksimum 4 mm dan kedalaman
maksimum 2 mm, atau sesuai gambar serta petunjuk Direksi/Pengawas yang membentuk garis-garis
sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk
sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
5. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi grouting sesuai ketentuan persyaratan, warna bahan pengisi
sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
6. Pemotongan unit-unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai persyaratan
dari pabrik yang bersangkutan.
7. Bahan yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan hingga
betul-betul bersih.
8. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam dalam air sampai jenuh.
9. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 1x24 jam dan
dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.
B. PEKERJAAN KUSEN
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
2. Pekerjaan pembuatan kosen kayu meliputi seluruh detail yang digunakan dalam bangunan ini yang
ditunjukkan dalam gambar dan petunjuk Direksi/Pengawas.
b) Persyaratan Bahan
1. Bahan kosen dari kayu yang telah dikeringkan, kelas I jenis Bayam
2. Bahan Jalusi dari kayu yang telah dikeringkan . kelas I
3. Ukuran-ukuran kosen dan jalusi sesuai detai gambar.
4. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan /SNI yang berlaku.
5. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata,
6. bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
7. Accessories :
– Angker, sekrup, plat dan baut harus dari bahan yang tidak berkarat.
– Untuk angker dipakai besi baja beton diameter 10 mm untuk plat baja dipakai ketebalan 2 mm.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk pola layout/penempatan,
cara pemasangan, mekanisme, dan detail-detail sesuai gambar.
2. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan
terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan.
3. Semua kayu yang tampak harus diserut halus, rata, lurus, dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya
dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan, kecuali bila ditentukan lain.
4. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
5. Kosen yang terpasang harus sesuai petunjuk gambar dan diperhatikan ukuran, type kosen, dan arah
pembukaan pintu/jendela.
6. Pembuatan dan penyetelan/pemasangan kosen-kosen harus lurus dan siku, sehingga mekanisme
pembukaan pintu/jendela bekerja dengan sempurna.
7. Kosen tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing lainnya sebelum diperiksa
dan diteliti oleh Direksi/Pengawas.
8. Semua kosen yang melekat pada dinding beton/bata diberi penguat angker diameter minimum 10
mm. Pada setiap kosen pintu yang tegak dipasang 3 angker dan untuk sisi kosen jendela 2 angker.
9. Pemasangan tiang kusen yang langsung di atas lantai (kosen pintu) dibuat neud tinggi 10 cm. Bahan
dari beton adukan 1 PC : 2 Ps : 3 Kr.
C. PEKERJAAN DAUN PINTU dan JENDELA
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
2. Pekerjaan daun pintu dan daun jendela dipasang pada seluruh detail dalam bangunan ini yang
ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.
b) Persyaratan Bahan
1. Daun Pintu dan Rangka Jendela dibuat dari Kayu Kelas I yang telah dikeringkan, dengan ukuran
sesuai dengan detail gambar.
2. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan/SNI yang berlaku.
3. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering, dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti
retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar yang ada dan
kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk pola layout/penempatan,
cara pemasangan, mekanisme, dan detail-detail sesuai gambar.
2. Rangka daun pintu dibuat dengan ukuran jadi tebal 2.5 cm dan lebar 10 cm, sedangkan untuk daun
pintu terbuat dari papan ukuran 2,0 cm, sedangkan untuk daun jendela dibuat dengan ukuran tebal 2.5 cm
dan lebar 7 cm. Pasangan kaca pada daun jendela digunakan kaca polos tebal 6 mm.
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku untuk rangka kayu dan penguat lain agar tetap terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan, tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas
penyetelan.
4. Penyambungan rangka daun pintu harus digunakan sistem lubang dengan pasak kayu.
5. Daun pintu dan jendela setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak melintir, dan semua
peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.
D. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG & KUNCI
a) Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainya yang
digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil pekerjaan yang bernutu baik dan
sempurna.
2. Meliputi pemasangan seluruh alat-alat yang dipasang pada daun pintu dan daun jendela serta seluruh
detail dalam bangunan in yang ditunjukkan dalam gambar/sesuai petunjuk Direksi/Pengawas
b) Persyaratan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini dari produk yang bermutu baik, seragam dalam pemilihan
warnanya serta dari bahan-bahan yang telah disetujui Direksi teknik.
2. Kunci pintu digunakan merk “Series” 2x putar atau yang setara ukuran besar atau sejenis, yang
dipasang kuat pada rangka daun pintu. Seluruh kunci yang dipasang, lengkap dengan anak kunci masing-
masing minimal 2 (dua) buah anak kuncinya.
3. Engsel pintu yang dipakai adalah jenis cabut “H”, panjang 6” merk setara “Arch” ukuran 2 ½ x 3 “.
Sedangkan untuk jendela dipasang engsel 2 buah ukuran sedang.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi/Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2. Setiap daun pintu memakai 3 buah engsel yang dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas
pintu ke bawah. Engsel bawah tidak lebih dari 32 cm (as) dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah
dipasang pada sisi atas antara kedua engsel tersebut. Untuk daun jendela dipasang masing-masing 2 buah
engsel.
3. Gerendel jendela digunakan gerendel tanam kualitas baik.
c) Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Cat Kayu
o Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi/Pengawas, minimal 2 (dua) jenis hasil produk yang berlainan, untuk mendapatkan persetujuan.
o Bidang permukaan pengecatan harus diratakan/dihaluskan dengan bahan ampelas yang bermutu baik,
sampai merupakan bidang permukaan pengecatan yang halus dan licin, segala persiapan pengecatan telah
memenuhi persyaratan dengan baik dan telah disetujui Direksi/Pengawas.
o Bidang permukaan pengecatan dibersihkan dari debu, serbuk gergaji,, benar-benar bebas dari minyak,
dan sebagainya serta benar-benar kering.
o Harus dihindarkan adanya celah-celah/pori-pori serat kayu pada permukaan pengecatan.
o Pengecatan dilakukan minimal 2 (dua) lapis atau hingga dicapai hasil pengecatan yang tebal, rata dan
sama warnanya. Lapis pengulangan dilakukan setelah minimum 4 jam kemudian dan maksimum 2 hari
dari
pengecatan awal.
2. Cat Dinding/Plafond
o Bahan sebelum digunakan, terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada
Direksi/Pengawas.
o Sebelum pengecatan dimulai permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih dari segala
kotoran, minyak dan debu.
o Sebelum pengecatan dilakukan, plesteran harus benar-banar kering, tidak ada retak-retak dan telah
disetujui Direksi/Pengawas.
o Pengecatan disyaratkan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana pemakaian roller tidak
memungkinkan, dipakai kuas yang baik/halus.
o Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda dan pengaruh
pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.
Cat Batu Alam menggunakan coating warna hitam dicat merata sehingga batu alam
kelihatan indah, bersih dan memiliki nilai estetika.
PEKERJAAN AKHIR
A. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR
a) Pembersihan Lokasi Kegiatan
Semua bahan sisa atau bahan yang tidak dimanfaatkan lagi digedung ini agar dibersihkan dan dihilangkan
keluar dari gedung ini sehingga tidak ada satupun menjadi kotoran.
b) Pembersihan Keramik Lantai dan Dinding
Semua jenis keramik lantai dan dinding yang sudah terpasang harus dibersihkan dari bahan sisa dengan
menggunakan pembersih lantai yang aman untuk bahan sehingga lantai dan dinding bersih dan
mengkilap.
c) Pekerjaan Karpet lapis underlayer digunakan dan dipasang dilantai kamar tidur tamu sekolah, karpet
direkatkan diatas lantai keramik dengan menggunakan bahan perekat sehingga menyatu dengan lantai
keramik. Karpet harus dipasang dengan baik dan kuat serta rapih, dan harus dikerja oleh tukang khusus,
dan kontraktor harus berkonsultasi dengan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum mengerjakannya.
d) Dinding untuk kamar tidur tamu harus dilapis dengan wall paper, dikerja dengan baik rapih dan kuat
dan harus dikerja oleh tukang ahli khusus dan kontraktor harus berkonsultasi dengan Direksi/Konsultan
Pengawas sebelum mengerjakannya.