1428 - Asfiksia Neonatorum PDF
1428 - Asfiksia Neonatorum PDF
nasal merintih
dan retraksi dalam.
• Dilakukan pemasangan infus dan
intubasi → bayi kejang-kejang dan
perdarahan lambung
2
Contoh Kasus 2
• Bayi prematur, gestasi 34 minggu,
berat 1500 gram, AS 10/10, lahir
spontan karena pecah ketuban. Tiba
di RS rujukan usia 4 jam. Menangis
lemah, suhu 35oC.
• Cek gula darah 15 mg/dL
3
Asfiksia Neonatorum
FAILED GAGAL TO BERNAPAS
BREATH SECARA SPONTANEOUSLY
SPONTAN AND DAN REGULARLY
TERATUR PADA AT SAAT BIRTH LAHIR
OR FEW ATAU
MINU
TE THEREAFTER BEBERAPA SAAT
SETELAH LAHIR
90 % NAPAS SPONTAN 10 % GAGAL
Asfiksia Asfiksia Asfiksia
Asfiksia
Neonatorum
Hipoksia
Hipoksia Maternal
Janin
Asfiksia Asfiksia
• • FAKTOR MATERNAL IBU
FACTOR
• • FAKTOR FETAL FACTOR JANIN
• • FAKTOR PLACENTAL PLASENTA
FACTOR
Dilatasi pembuluh darah paru
saat lahir
Fetal lung fluid
airan
Dampak Asfiksia :
• Otak : Ensefalopati Hipoksik
Iskemik
• Ginjal : Gagal Ginjal Akut
• Paru : Respirasi distres
• Jantung : Gagal jantung
• Saluran Cerna : EKN = Entero
kolitis nekrotikans/ NEC =
Necrotizing Entero Colitis
CLINICAL CLINICAL
PERUBAHAN CHANGES
CHANGES KLINIS Gasping primer
Apnea primer ---------------- Kulit Sianosis
Denyut jantung
Gasping Sekunder
Apnea Sekunder apnea ----------- Kulit pucat
Denyut jantung
death death Mati
SETIAP APNEA
HARUS DIDUGA
APNEA SEKUNDER
APNU
• Apnu : henti napas ≥ 20
detik sehingga menyebabkan
bradikardi atau sianosis
Periodic apnu : henti napas < 20 detik,
tidak terdapat bradikardi atau
sianosis
Penyebab apnu :
• Prematuritas (tersering)
• Distres pernapasan
• Infeksi : sepsis / meningitis
• Hipoksia, hipotermi, hipoglikemi
• Hipertermi
• Perdarahan periventrikular
• Refluks gastroesofageal
• Kejang
• Analgesik/sedasi pada ibu
• Anemia
... apnu
PERUBAHAN BIOKIMIAWI
ONSET
pO2 pCO2
pH
Metabolisme Aerob
Metabolisme An aerob
Apnu primer & apnu sekunder
Pernapasan cepat
Apnu primer
Pernapasan megap-megap
Apnu sekunder
Perubahan FJ dan tekanan darah
selama apnu
Apnu primer
Apnu sekunder
Frekuensi jantung
Tekanan darah
DIAGNOSIS Asfiksia
Penilaian Klinis :
• Usaha napas
• Denyut jantung
• Warna Kulit
LABORATORIUM : AnalisA Gas Darah :
• Hipoksia
• Hiperkapnea
• Asidosis Metabolik
APGAR APGAR SKOR APGAR
Score Score
• • • Just Just Hanya for for untuk
Assesment Assesment
Penilaian
• • • Not Not Tidak for for untuk
starting starting memulai
resuscitation resuscitation
resusitasi
• • • For For Utk determine
determine menentukan prognosis
prognosis
prognosis
• • • 5 5 5 variables variables
variabel secara comprehensively
comprehensively
komprehensif
• • Observasi Observed Observed
consecutively consecutively : 1- 5
– 10 menit
: : 1- 1- 5 5 – –
• 10 10 Dibedakan minutes
minutes
: - Ringan, Sedang,
• • Divided Divided : : - - Mild,
Mild, Moderate, Moderate, Berat
Severe Severe Asfiksia Asfiksia
Penyebab depresi :
• Asfiksia Intra uterin
• Bayi prematur
• Obat yg diberikan kpd ibu
• Penyakit Neuromuskular
• Malformasi Kongenital
• Hipoksia Intrapartum
PERLENGKAPAN RESUSITASI
:
• SET PENGHISAP LENDIR
• BALON DAN SUNGKUP
• SET INTUBASI
• OBAT OBATAN
Perkiraan waktu
Apnu
Lahir
•Ketuban bersih tdk ada mekoneum ?
•Bernafas/Menangis ?
•Tonus otot baik?
•Warna Merah Jambu
•Masa Gestasi cukup?
•Hangatkan bayi
•Posisikan, bebaskan jalan nafas (bila perlu )
•Keringkan, rangsang taktil, reposisi
•Beri O2 (bila perlu)
Perawatan selanjutnya
Tidak
• Cek respirasi,denyut jantung dan warna kulit
Atau D J < 100
Beri Ventilasi tekanan positip
DJ> 100 & Kemerahan
D J < 60 D J > 60
•Beri ventilasi tekanan positip
•Lakukan kompresi dada
D J < 60
D J < 60
Berikan epinefrin *
Uji kembali efektifitas :
•Ventilasi
•Kompresi dada
•Intubasi Endotrakeal
•Pemberian epinefrin
Pertimbangkan kemungkinan :
•Hipovolemia
•Asidosis metabolik berat
LANGKAH AWAL RESUSITASI
• Mencegah kehilangan panas
• Posisikan bayi yg benar
• Membersihkan jalan nafas,dg cara
menghisap mulut kemudian hidung
• Mengeringkan sambil merangsang
• Reposisi
• Menilai bayi
Mencegah kehilangan panas
• Letakkan di bawah pemanas
• Keringkan
• Singkirkan/Ganti kain yg basah
Membuka jalan nafas
• Posisi kan bayi dg benar : sedikit
ekstensi, bahu di ganjal kain
• Bila tdk ada mekoneum :
• mulut -→ hidung
• tindakan dibatasi se minimal mungkin
• biasanya -→ sudah merangsang
• pernafasan
Bila ada mekonium
• AHA & AAP 2000 :
• Semua dilakukan laringoskopi
• Bayi letak kepala : ditunggu kepala
lahir sebelum bahu lahir : mulut diisap
dulu, baru bayi dilahirkan
• AHA & AAP 2005 :
• Bayi lahir dulu, baru dinilai
• Laringoskop bagi bayi yang tidak bugar
saja
Menilai Bayi
•N a f a s
•D e n y u t j a n t u n g
•W a r n a k u l i t
Jaga tetap kering dan hangat, mungkin perlu isap /stimulasi
Oksigen
Lakukan VTP efektif, Balon & Sungkup , Intubasi ET
Kompresi dada
Obat –
obatan
Penggunaan Oksigen
• Melalui pipa/kateter nasal
• Melalui Sungkup Oksigen
• Melalui Balon dan Sungkup
• Head Box
• Ventilator Mekanik
VENTILASI TEKANAN POSITIP
( VTP)
INDIKASI :
• APNEA atau megap – megap
• FREKUENSI JANTUNG < 100 X/mnt
Perlu diperhatikan :
• Perlekatan sungkup : tdk boleh
bocor
• Tekanan pada balon --→ gerakan
dada/dada cukup mengembang
• Kecepatan : 40 – 60 x / menit
• Irama atau freksi pemberian VTP
VTP -→ 30 detik -→ Evaluasi
Nilai D J
D J < 60
Lanjutkan VTP
+ Kompresi dada D J < 60
D J 60 -100 D J > 100 Lanjutkan VTP Lihat nafas
spontan
Hentikan VTP
Beri O2 ,kurangi demi sedikit
KOMPRESI DADA
Provide Seolah memberi : Artificial : Denyut
Heart Beat jantung
buatan
Include Meliputi :
:
• • Compress Kompresi jantung heart
through
melalui the
tulang
bone
• • Increasing Menaikkan Intra
tekanan
thoracal pressure
intratorakal
• • Ensure Menjamin blood sirkulasi
circulation
darah ke organ
in vital vital
organ
Аку
Kompresi dada
• Diperlukan 2 orang:
➢1 orang → kompresi dada, ➢ 1 orang lagi →
melanjutkan ventilasi ➢ Teknik :
➢ Dua jari : telunjuk dan jari tengah ➢ Ibu jari ➢ Lokasi
sampai jari pada mendapatkan :
tulang Cara : Gerakkan dada, sifoid. tepat
jari-jari di Lalu atas letakkan sepanjang sifoid.
ibu tepi jari bawah atau jari- iga
➢ Tekanan saat kompresi : 1/3 diameter
anterioposterior
Kompresi dada
• Komplikasi :
• Laserasi hepar
• Fraktur tulang iga
• Pneumotoraks
• Frekuensi :
90 kompresi + 30 ventilasi dalam 1 menit ⇨ Rasio 3 : 1
11/
2
detik 1 ventilasi ⇨ 2
detik (1 siklus)
NNNNNNNN
?”
Kapan kompresi dada
dihentikan
Jika FJ > 60 kali/menit
INTUBASI ENDOTRAKEAL
Indikasi :
1. Air ketuban campur mekoneum , bayi
depresi dan memerlukan isapan melalui
trakheal
2. Telah dilakukan VTP dg balon dan
sungkup
3. Prematuritas dan BBLR
4. Hernia diafragmatika
5. Perlu VTP jangka lama
Alat dan perlengkapan
•Laringoskop dg bateri cadangan
•Laringoskope dg daun lurus : no 1 ( aterm )
no O (preterm )
• Pipa ET no : 2.5, 3.0 , 3.5 , 4.0
•Stilet
• Pipa penghisap no 10 atau lebih besar
• Bantalan bahu
• Pleister, gunting
• Pipa Oksigen
• Balon dan Sungkup Resusitasi
LANGKAH INTUBASI ET
1. Pasang laringoskop dan daun nya
2. Pegang laringoskop dg tangan kiri
3. Masukkan daun laringoskop dan tekan lidah ke tepi
4. Angkat daun laringoskop
5. Apakah Epiglottis and Glottis terlihat atau tidak ?
6. a) Bila terlihat ----
* Masukkan pipa ET
* Periksa posisi ET dg auskultasi dan lihat
gerakan dada dan abdomen
* Posisi betul ------ periksa panjang pipa ET yg
masuk --- potong bila perlu
* Fiksasi ------ lakukan foto dada
LANGKAH INTUBASI ET (lanjutan )
5. b) Bila Epiglottis dan Glottis tdk terlihat :
* Periksa posisi daun ------- lakukan koreksi
on
--- terlalu dangkal ------→ dorong daun
--- terlalu dalam --------→ tarik pelan pelan
--- terdorong ke samping ---→ geser ke
tengah
--- ET terangkat ----→ tarik pelan pelan
--- Di valkula ---→ tekan laring
Glotis & struktur
disekitarnya
Epiglotis
Glotis
Esofagus Pita suara
OBAT OBATAN
Obat dan volume expanders
• Merangsang jantung
• Meningkatkan perfusi jaringan
• Koreksi Keseimbangan Asam – Basa
Indikasi :
• DJ < 60x/mnt , sesudah VTP +
Kompresi dada ( > 30 detik )
• DJ = 0
Yang sering dipakai :
* Epinefrin
* Natrium bikarbonat
* Naloksan hidroklorida
* Volume expander
Jalur :
* Vena Umbilikal
* Vena perifer
* Pipa ET
Obat Konsentrasi Persiapan Dosis /Jalur Kecepatan/
Perhatian
Epinefrine 1: 10.000 1 mL
IV atau ET
0.1- 0.3 mL/kg Secepatnya Diencerkan dg Garam fisiologis
1-2 mL bila diberikan melalui ET
Volume expanders
Na Cl 0,9 %, RL, Darah
40 mL 10 mL/kg
IV
Diberikan dalam waktu 5 – 10 mnts Dengan syringe IV drip
Natrium Bikarbonat
0.5 mEq/mL ( 4.2% pengenceran )
20 mL or 2 syringes @ 10 mL
2 mEq/kg
IV
Pelan2 paling tidak 2 mnt dan sesudah ventilasi efektip
ISU PASCA RESUSITASI
1.Setelah kondisi stabil --→ Rawat Gabung
utk
Perawatan Neonatal Esensial 2.Bila masih
perlu monitor -> Rawat di Special Care
(Level II)= Bangsal Bayi Risiko Tinggi atau
NICU (Level III) 3. Monitoring penting :
denyut jantung,frekuensi
napas , Sa O2, kadar glukosa darah dan
elektrolit ( terutama Ca) , 4.X foto dada utk
menentukan etiologi dan melihat
adanya komplikasi resusitasi (
pneumotoraks) 5.Perawatan Lanjut pasca
resusitasi mungkin
termasuk : utk hipotensi,kemungkinan
infeksi berat, kejang atau terapi cairan
ETIK
SOP/Protokol Nasional dan lokal harus
dipertimbangkan :
Kapan tidak melakukan resusitasi
Kapan Menghentikan Resusitasi
TIDAK MELAKUKAN RESUSITASI
1. Imatur , masa gestasi < 23 mggu
2. Berat lahir < 400 gram
3. Anomali kongenital berat
4. Terbukti trisomi 13 atau 18
Penghentian Resusitasi
RESUSITASI BAYI DENGAN GAGAL
KARDIOREPIRASI YANG TIDAK
BERHASIL MENIMBULKAN PERNAPAS
SPONTAN DAN SIRKULASI DALAM
WKTU 10 MENIT
10 MENIT ASISTOLE
JARANG BISA BERTAHAN HIDUP ATAU
BILA DAPAT BERTAHAN HIDUP
JARANG TANPA CACAT YANG BERAT
Terima kasih