Anda di halaman 1dari 53

ASFIKSIA NEONATORUM 

Nur Muhammad Artha,dr,SpA 


 
Contoh Kasus 1 
• Bayi cukup bulan, 3200 gram, lahir 
SC a.i. gawat janin. Ketuban hijau 
kental AS 2/5, sesak, bayi biru dan 
merintih. Tiba di RS rujukan usia 7 
jam, kondisinya biru walaupun diberi 

nasal merintih 
dan retraksi dalam. 
• Dilakukan pemasangan infus dan 
intubasi → bayi kejang-kejang dan 
perdarahan lambung 

 
Contoh Kasus 2 
• Bayi prematur, gestasi 34 minggu, 
berat 1500 gram, AS 10/10, lahir 
spontan karena pecah ketuban. Tiba 
di RS rujukan usia 4 jam. Menangis 
lemah, suhu 35oC. 
• Cek gula darah 15 mg/dL 

 
Asfiksia Neonatorum 
FAILED GAGAL TO BERNAPAS 
BREATH SECARA SPONTANEOUSLY 
SPONTAN AND DAN REGULARLY 
TERATUR PADA AT SAAT BIRTH LAHIR 
OR FEW ATAU 
MINU
TE THEREAFTER BEBERAPA SAAT 
SETELAH LAHIR 
90 % NAPAS SPONTAN 10 % GAGAL 
 
Asfiksia Asfiksia Asfiksia 
Asfiksia 
Neonatorum 
Hipoksia 
Hipoksia Maternal 
Janin 
Asfiksia Asfiksia 
• • FAKTOR MATERNAL IBU 
FACTOR 
• • FAKTOR FETAL FACTOR JANIN 
• • FAKTOR PLACENTAL PLASENTA 
FACTOR 
 
Dilatasi pembuluh darah paru 
saat lahir 
 
Fetal lung fluid 

Setelah lahir : saat bernapas c 


digantikan udara di dalam alveol 
air 
First breath 
Second breath 
air 
air 
Third breath 

airan 
 
Dampak Asfiksia : 
• Otak : Ensefalopati Hipoksik 
Iskemik 
• Ginjal : Gagal Ginjal Akut 
• Paru : Respirasi distres 
• Jantung : Gagal jantung 
• Saluran Cerna : EKN = Entero 
kolitis nekrotikans/ NEC = 
Necrotizing Entero Colitis 
 
CLINICAL CLINICAL 
PERUBAHAN CHANGES 
CHANGES KLINIS Gasping primer 
Apnea primer ---------------- Kulit Sianosis 
Denyut jantung 
Gasping Sekunder 
Apnea Sekunder apnea ----------- Kulit pucat 
Denyut jantung 
death death Mati 
 
SETIAP APNEA 
HARUS DIDUGA 
APNEA SEKUNDER 
 
APNU 
• Apnu : henti napas ≥ 20 
detik sehingga menyebabkan 
bradikardi atau sianosis 
Periodic apnu : henti napas < 20 detik, 
tidak terdapat bradikardi atau 
sianosis 
 
Penyebab apnu : 
• Prematuritas (tersering) 
• Distres pernapasan 
• Infeksi : sepsis / meningitis 
• Hipoksia, hipotermi, hipoglikemi 
• Hipertermi 
• Perdarahan periventrikular 
• Refluks gastroesofageal 
• Kejang 
• Analgesik/sedasi pada ibu 
• Anemia 
... apnu 
 
PERUBAHAN BIOKIMIAWI 
ONSET 
pO2 pCO2 
pH 
Metabolisme Aerob 
Metabolisme An aerob 
 
Apnu primer & apnu sekunder 
Pernapasan cepat 
Apnu primer 
Pernapasan megap-megap 
Apnu sekunder 
 
Perubahan FJ dan tekanan darah 
selama apnu 
Apnu primer 
Apnu sekunder 
Frekuensi jantung 
Tekanan darah 
 
DIAGNOSIS Asfiksia 
Penilaian Klinis : 
• Usaha napas 
• Denyut jantung 
• Warna Kulit 
LABORATORIUM : AnalisA Gas Darah : 
• Hipoksia 
• Hiperkapnea 
• Asidosis Metabolik 
 
APGAR  APGAR  SKOR  APGAR 
Score Score 
• • • Just Just Hanya for for untuk 
Assesment Assesment 
Penilaian 
• • • Not Not Tidak for for untuk 
starting starting memulai 
resuscitation resuscitation 
resusitasi 
• • • For For Utk determine 
determine menentukan prognosis 
prognosis 
prognosis 
• • • 5 5 5 variables variables 
variabel secara comprehensively 
comprehensively 
komprehensif 
• • Observasi Observed Observed 
consecutively consecutively : 1- 5 
– 10 menit 
: : 1- 1- 5 5 – – 
• 10 10 Dibedakan minutes 
minutes 
: - Ringan, Sedang, 
• • Divided Divided : : - - Mild, 
Mild, Moderate, Moderate, Berat 
Severe Severe Asfiksia Asfiksia 
 
Penyebab depresi : 
• Asfiksia Intra uterin 
• Bayi prematur 
• Obat yg diberikan kpd ibu 
• Penyakit Neuromuskular 
• Malformasi Kongenital 
• Hipoksia Intrapartum 
 
PERLENGKAPAN RESUSITASI 

• SET PENGHISAP LENDIR 
• BALON DAN SUNGKUP 
• SET INTUBASI 
• OBAT OBATAN 
 
Perkiraan waktu 
Apnu 
Lahir 
•Ketuban bersih tdk ada mekoneum ? 
•Bernafas/Menangis ? 
•Tonus otot baik? 
•Warna Merah Jambu 
•Masa Gestasi cukup? 
•Hangatkan bayi 
•Posisikan, bebaskan jalan nafas (bila perlu ) 
•Keringkan, rangsang taktil, reposisi 
•Beri O2 (bila perlu) 
Perawatan selanjutnya 
Tidak 
• Cek respirasi,denyut jantung dan warna kulit 
Atau D J < 100 
Beri Ventilasi tekanan positip 
DJ> 100 & Kemerahan 
 
D J < 60 D J > 60 
•Beri ventilasi tekanan positip 
•Lakukan kompresi dada 
D J < 60 
D J < 60 
Berikan epinefrin * 
Uji kembali efektifitas : 
•Ventilasi 
•Kompresi dada 
•Intubasi Endotrakeal 
•Pemberian epinefrin 
Pertimbangkan kemungkinan : 
•Hipovolemia 
•Asidosis metabolik berat 
 
LANGKAH AWAL RESUSITASI 
• Mencegah kehilangan panas 
• Posisikan bayi yg benar 
• Membersihkan jalan nafas,dg cara 
menghisap mulut kemudian hidung 
• Mengeringkan sambil merangsang 
• Reposisi 
• Menilai bayi 
 
Mencegah kehilangan panas 
• Letakkan di bawah pemanas 
• Keringkan 
• Singkirkan/Ganti kain yg basah 
 
Membuka jalan nafas 
• Posisi kan bayi dg benar : sedikit 
ekstensi, bahu di ganjal kain 
• Bila tdk ada mekoneum : 
• mulut -→ hidung 
• tindakan dibatasi se minimal mungkin 
• biasanya -→ sudah merangsang 
• pernafasan 
 
Bila ada mekonium 
• AHA & AAP 2000 : 
• Semua dilakukan laringoskopi 
• Bayi letak kepala : ditunggu kepala 
lahir sebelum bahu lahir : mulut diisap 
dulu, baru bayi dilahirkan 
• AHA & AAP 2005 : 
• Bayi lahir dulu, baru dinilai 
• Laringoskop bagi bayi yang tidak bugar 
saja 
 
Menilai Bayi 
•N a f a s 
•D e n y u t j a n t u n g 
•W a r n a k u l i t 
 
Jaga tetap kering dan hangat, mungkin perlu isap /stimulasi 
Oksigen 
Lakukan VTP efektif, Balon & Sungkup , Intubasi ET 
Kompresi dada 
Obat – 
obatan 
 
Penggunaan Oksigen 
• Melalui pipa/kateter nasal 
• Melalui Sungkup Oksigen 
• Melalui Balon dan Sungkup 
• Head Box 
• Ventilator Mekanik 
 
VENTILASI TEKANAN POSITIP 
( VTP) 
INDIKASI : 
• APNEA atau megap – megap 
• FREKUENSI JANTUNG < 100 X/mnt 
 
Perlu diperhatikan : 
• Perlekatan sungkup : tdk boleh 
bocor 
• Tekanan pada balon --→ gerakan 
dada/dada cukup mengembang 
• Kecepatan : 40 – 60 x / menit 
• Irama atau freksi pemberian VTP 
 
VTP -→ 30 detik -→ Evaluasi 
Nilai D J 
D J < 60 
Lanjutkan VTP 
+ Kompresi dada D J < 60 
D J 60 -100 D J > 100 Lanjutkan VTP Lihat nafas 
spontan 
Hentikan VTP 
Beri O2 ,kurangi demi sedikit 
 
KOMPRESI DADA 
Provide Seolah memberi : Artificial : Denyut 
Heart Beat jantung 
buatan 
Include Meliputi : 

• • Compress Kompresi jantung heart 
through 
melalui the 
tulang 
bone 
• • Increasing Menaikkan Intra 
tekanan 
thoracal pressure 
intratorakal 
• • Ensure Menjamin blood sirkulasi 
circulation 
darah ke organ 
in vital vital 
organ 
 
Аку 
 
Kompresi dada 
• Diperlukan 2 orang: 
➢1 orang → kompresi dada, ➢ 1 orang lagi → 
melanjutkan ventilasi ➢ Teknik : 
➢ Dua jari : telunjuk dan jari tengah ➢ Ibu jari ➢ Lokasi 
sampai jari pada mendapatkan : 
tulang Cara : Gerakkan dada, sifoid. tepat 
jari-jari di Lalu atas letakkan sepanjang sifoid. 
ibu tepi jari bawah atau jari- iga 
➢ Tekanan saat kompresi : 1/3 diameter 
anterioposterior 
 
Kompresi dada 
• Komplikasi : 
• Laserasi hepar 
• Fraktur tulang iga 
• Pneumotoraks 
• Frekuensi : 
90 kompresi + 30 ventilasi dalam 1 menit ⇨ Rasio 3 : 1 
11/ 

detik 3 kompresi dada, 1/ 


detik 1 ventilasi ⇨ 2 
detik (1 siklus) 
 
NNNNNNNN 

?” 
 
Kapan kompresi dada 
dihentikan 
Jika FJ > 60 kali/menit 
 
INTUBASI ENDOTRAKEAL 
Indikasi : 
1.  Air  ketuban  campur  mekoneum  ,  bayi 
depresi  dan  memerlukan  isapan  melalui 
trakheal 
2. Telah dilakukan VTP dg balon dan 
sungkup 
3. Prematuritas dan BBLR 
4. Hernia diafragmatika 
5. Perlu VTP jangka lama 
 
Alat dan perlengkapan 
•Laringoskop dg bateri cadangan 
•Laringoskope dg daun lurus : no 1 ( aterm ) 
no O (preterm ) 
• Pipa ET no : 2.5, 3.0 , 3.5 , 4.0 
•Stilet 
• Pipa penghisap no 10 atau lebih besar 
• Bantalan bahu 
• Pleister, gunting 
• Pipa Oksigen 
• Balon dan Sungkup Resusitasi 
 
LANGKAH INTUBASI ET 
1. Pasang laringoskop dan daun nya 
2. Pegang laringoskop dg tangan kiri 
3. Masukkan daun laringoskop dan tekan lidah ke tepi 
4. Angkat daun laringoskop 
5. Apakah Epiglottis and Glottis terlihat atau tidak ? 
6. a) Bila terlihat ---- 
* Masukkan pipa ET 
* Periksa posisi ET dg auskultasi dan lihat 
gerakan dada dan abdomen 
* Posisi betul ------ periksa panjang pipa ET yg 
masuk --- potong bila perlu 
* Fiksasi ------ lakukan foto dada 
 
LANGKAH INTUBASI ET (lanjutan ) 
5. b) Bila Epiglottis dan Glottis tdk terlihat : 
* Periksa posisi daun ------- lakukan koreksi 
on 
--- terlalu dangkal ------→ dorong daun 
--- terlalu dalam --------→ tarik pelan pelan 
--- terdorong ke samping ---→ geser ke 
tengah 
--- ET terangkat ----→ tarik pelan pelan 
--- Di valkula ---→ tekan laring 
 
Glotis & struktur 
disekitarnya 
Epiglotis 
Glotis 
Esofagus Pita suara 
 
OBAT OBATAN 
Obat dan volume expanders 
• Merangsang jantung 
• Meningkatkan perfusi jaringan 
• Koreksi Keseimbangan Asam – Basa 
Indikasi : 
• DJ < 60x/mnt , sesudah VTP + 
Kompresi dada ( > 30 detik ) 
• DJ = 0 
 
Yang sering dipakai : 
* Epinefrin 
* Natrium bikarbonat 
* Naloksan hidroklorida 
* Volume expander 
Jalur : 
* Vena Umbilikal 
* Vena perifer 
* Pipa ET 
 
Obat Konsentrasi Persiapan Dosis /Jalur Kecepatan/ 
Perhatian 
Epinefrine 1: 10.000 1 mL 
IV atau ET 
0.1- 0.3 mL/kg Secepatnya Diencerkan dg Garam fisiologis 
1-2 mL bila diberikan melalui ET 
Volume expanders 
Na Cl 0,9 %, RL, Darah 
40 mL 10 mL/kg 
IV 
Diberikan dalam waktu 5 – 10 mnts Dengan syringe IV drip 
Natrium Bikarbonat 
0.5 mEq/mL ( 4.2% pengenceran ) 
20 mL or 2 syringes @ 10 mL 
2 mEq/kg 
IV 
Pelan2 paling tidak 2 mnt dan sesudah ventilasi efektip 
 
ISU PASCA RESUSITASI 
1.Setelah kondisi stabil --→ Rawat Gabung 
utk 
Perawatan Neonatal Esensial 2.Bila masih 
perlu monitor -> Rawat di Special Care 
(Level II)= Bangsal Bayi Risiko Tinggi atau 
NICU (Level III) 3. Monitoring penting : 
denyut jantung,frekuensi 
napas , Sa O2, kadar glukosa darah dan 
elektrolit ( terutama Ca) , 4.X foto dada utk 
menentukan etiologi dan melihat 
adanya komplikasi resusitasi ( 
pneumotoraks) 5.Perawatan Lanjut pasca 
resusitasi mungkin 
termasuk : utk hipotensi,kemungkinan 
infeksi berat, kejang atau terapi cairan 
 
ETIK 
SOP/Protokol Nasional dan lokal harus 
dipertimbangkan : 
Kapan tidak melakukan resusitasi 
Kapan Menghentikan Resusitasi 
 
TIDAK MELAKUKAN RESUSITASI 
1. Imatur , masa gestasi < 23 mggu 
2. Berat lahir < 400 gram 
3. Anomali kongenital berat 
4. Terbukti trisomi 13 atau 18 
 
Penghentian Resusitasi 
RESUSITASI BAYI DENGAN GAGAL 
KARDIOREPIRASI YANG TIDAK 
BERHASIL MENIMBULKAN PERNAPAS 
SPONTAN DAN SIRKULASI DALAM 
WKTU 10 MENIT 
10 MENIT ASISTOLE 
JARANG BISA BERTAHAN HIDUP ATAU 
BILA DAPAT BERTAHAN HIDUP 
JARANG TANPA CACAT YANG BERAT 
 
Terima kasih 

Anda mungkin juga menyukai