Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN EKSPERIMEN KIMIA

 Konsep Asam Basa


 Mengukur pH Larutan Asam Basa
 Titrasi Asam Basa

Kelas : XI – IPA 1
Kelompok : 2
Nama Anggota :
1. Bimantara Geraldo W.P. (02)
2. Eduard Al Farobi (07)
3. Fahru Ahmad Roziqi (08)
4. Helga Saputra (10)
5. Java Hielgant R.T. (12)
6. Mohamad Yusuf Ihksanudin (17)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR


SMA NEGERI 1 KADEMANGAN
Jl. KRESNO No. 29 Kademangan

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang
kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum
Kimia ini.

Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terima kasih kepada Guru Kimia saya yaitu Ibu
Wiji Purwanti, yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan
menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun saya berharap isi dari laporan praktikum saya ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar tugas makalah praktikum kimia ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan praktikum kami ini
bermanfaat.

Blitar, 03 Maret 2017

Penyusun

2
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………..………………………………………………. 2

Teori Dasar Asam – Basa……………………………………………………….. 4

Mengukur pH Larutan Asam - Basa……………………………………………. 5

Konsep Asam-Basa…...………………………………………………………… 6

Teori Asam - Basa Bronsted Lowry dan Lewis………………………………… 7

Persamaan Reaksi Ion…………………………...……………………………... 8

Titrasi Asam – Basa……..................................................................................... 9

Mengukur pH Larutan…………………………………………….…………..... 10-11

Trayek Perubahan Indikator................................................................................. 12

3
TEORI DASAR ASAM - BASA
Asam dan basa merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita
untuk membedakannya.

 ASAM
Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+.

Sifat-sifat asam diantaranya adalah:


a. Terasa masam
b. Bersifat korosif (merusak logam, marmer, dan berbagai bahan lain)
c. Terionisasi menghasilkan ion H+
d. Memiliki pH < 7
e. Memerahkan lakmus biru
Contoh senyawa yang termasuk pada asam, yaitu:
 HCl
 H2SO4
 CH3COOH
 H3PO4

 BASA
Menurut Arrhenius, basa adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa diantaranya adalah:
a. Terasa pahit
b. Bersifat kaustik (licin seperti bersabun)
c. Terionisasi menghasilkan ion OH-
d. Memiliki pH > 7
e. Membirukan lakmus merah

Contoh senyawa yang termasuk pada basa, yaitu:


 NaOH
 Ba(OH)2
 NH4OH
 KOH

Untuk mengenali sifat suatu larutan dapat diketahui dengan menggunakan indikator asam
basa. Indikator asam basa adalah suatu zat yang memberikan warna berbeda pada larutan asam dan
larutan basa. Dengan adanya perbedaan warna tersebut, indikator asam basa dapat digunakan untuk
mengetahui apa suatu zat termasuk larutan asam atau larutan basa. Salah satu indikator asam basa
yang praktis digunakan adalah lakmus. Lakmus berasal dari spesies lumut kerak yang dapat
berbentuk larutan atau kertas. Lakmus yang sering digunakan berbentuk kertas, karena lebih sukar
teroksidasi dan menghasilkan perubahan warna yang jelas.

Ada 2 jenis kertas lakmus, yaitu:


 Kertas Lakmus Merah
Kertas lakmus merah berubah menjadi berwarna biru dalam larutan basa dan pada
larutan asam atau netral warnanya tidak berubah (tetap merah).
 Kertas Lakmus Biru
Kertas lakmus biru berubah menjadi berwarna merah dalam larutan asam dan pada
larutan basa atau netral warnanya tidak berubah (tetap biru).

4
LEMBAR KEGIATAN SISWA
MENGUKUR pH LARUTAN ASAM - BASA

I. INDIKATOR.
Siswa Mengukur pH (kekuatan) larutan asam dan larutan basa dengan indikator universal.

II. DASAR TEORI


Indikator universal juga merupakan indikator asam basa yang dapat digunakan untuk
mengukur harga pH suatu larutan.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat : plat tetes
Pipet tetes
indikator universal gelas kimia
Bahan : Cuka dapur (CH3COOH)
Larutan H2SO4 (air accu)
Larutan garam dapur (NaCl)
air jeruk
air kapur (Ca (OH)2
air suling ( H2O)
Larutan gula (C12 H22 O11)
Larutan soda (NaOH / NaHCO3)
Air Sungai
Air sabun mandi
Air sabun cuci
Air sumur
IV. CARA KERJA.
1. Guntinglah indikator universal  1 cm dan masukkan dalam plat tetes, kemudian tetesi
dengan air suling. Amati perubahan warna indikator universal dan cocokkan warnanya
dengan warna pada skala pH. Catat hasilnya pada tabel hasil pengamatan !

2. Ulangi langkah 1 dengan menguji larutan yang lain !

V. HASIL PENGAMATAN.
No. Larutan pH Sifat Larutan
1 Cuka dapur 1 Asam Kuat
2 Air accu 1 Asam Kuat
3 Garam dapur 7 Netral
4 Air jeruk 2 Asam Kuat
5 Air kapur 12 Basa Lemah
6 Air suling 7 Netral
7 Gula 6 Asam Lemah
8 Soda 13 Basa Lemah
9 Air Sungai 7 Netral
10 Air sabun mandi 8 Basa Lemah
11 Air sabun cuci 11 Basa Kuat
12 Air sumur 7 Netral

VI. PERTANYAAN.
1. Sebutkan larutan yang bersifat asam !
Cuka dapur, Air accu, Air jeruk, Gula.
2. Sebutkan larutan yang bersifat basa !
Air kapur, Soda, Air sabun mandi, Air sabun cuci.
3. Larutan manakah yang paling asam ?
Air jeruk.
4. Larutan manakah yang paling basa ?
Air sabun cuci.

VII. KESIMPULAN :

5
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KONSEP ASAM - BASA

I. TUJUAN.
Siswa dapat membedakan larutan asam dan basa dengan menggunakan kertas lakmus.

II. DASAR TEORI


Kertas lakmus adalah salah satu indikator asam basa yaitu zat yang warnanya berbeda dalam
larutan asam dan larutan basa.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat : plat tetes
Pipet tetes
lakmus merah dan biru
Bahan : Cuka dapur (CH3COOH)
Larutan H2SO4 (air accu)
Larutan garam dapur (NaCl)
air jeruk
air sabun (Ca (OH)2
air suling ( H2O)
Larutan gula (C12 H22 O11)
Larutan soda (NaOH / NaHCO3)
Air Sungai
Air sabun mandi
Air sabun cuci
Air sumur

IV. CARA KERJA.


1. Guntinglah kertas lakmus biru dan merah sepanjang  1 cm dan masing-masing taruhlah
dalam lekukan plat tetes, lalu teteskan air suling. Amati apakah terjadi perubahan warna
pada kertas lakmus. Catat pengamatan anda pada tabel hasil pengamatan !
2. Ulangi langkah 1 dengan menguji larutan yang lain !

V. HASIL PENGAMATAN.
Perubahan Warna
No. Larutan pH Sifat Larutan
Lakmus Merah Lakmus Biru
1 Cuka dapur Merah Merah <7 ASAM
2 Air accu (H2SO4) Merah Merah <7 ASAM
3 Garam dapur (NaCl) Merah Biru 7 NETRAL
4 Air jeruk Merah Merah <7 ASAM
5 Air kapur (Ca (OH)2 Biru Biru >7 BASA
6 Air suling Merah Biru 7 NETRAL
7 Gula Merah Biru 7 NETRAL
8 Soda (NaOH) Biru Biru >7 BASA
9 Air Sungai Merah Biru 7 NETRAL
10 Air sabun mandi Biru Biru >7 BASA
11 Air sabun cuci Biru Biru >7 BASA
12 Air sumur Merah Biru 7 NETRAL

VI. PERTANYAAN.
1. Sebutkan larutan yang mempunyai harga pH kurang dari 7!
Cuka dapur, Air accu, Air jeruk.
2. Sebutkan larutan yang mempunyai harga pH lebih dari 7!
Air kapur, Soda, Air sabun mandi, Air sabun cuci.
3. Larutan manakah yang paling asam ?
Air jeruk.
4. Larutan manakah yang paling basa ?
Soda.

VII. KESIMPULAN :

6
LEMBAR KEGIATAN SISWA

TEORI ASAM – BASA BRONSTED LOWRY DAN LEWIS

I. TUJUAN.
Siswa dapat menentukan Asam Basa menurut Bronsted Lowry dan Lewis.

II. DASAR TEORI


Menurut Arhenius Asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
ion hidronium (H+). Basa adalah suatu senyawa yang di dalam air dapat menghasilkan ion OH-.
Selain Arhenius, teori asam basa juga dikemukakan oleh Bronsted Lowry dan Lewis

III. MASALAH :

IV. KEGIATAN :
- Menentukan zat yang bertindak sebagai asam dan basa menurut Bronsted Lowry.
- Menentukan pasangan asam basa konjungsi.
Contoh soal :
H2O (l) + H2O (l)  H3O+(aq) + OH-(aq)
basa 2 asam 1 asam 2 basa 1

H2O, H3O+ = pasangan asam konjungsi


H2O, OH- = pasangan asam konjungsi

V. PERTANYAAN.
Apa yang dimaksud dengan asam atau basa menurut Bronsted Lowry

VI. KESIMPULAN :

VII. LATIHAN SOAL :


Tentukan asam, basa dan pasangan asam basa konjungsi :
1. H2O + H C O3-  H3O+ + O32-

2. HCl + NH3  Cl- + NH4+

7
LEMBAR KEGIATAN SISWA

PERSAMAAN REAKSI ION

I. TUJUAN.
Siswa dapat memahami dan menuliskan persamaan reaksi ion .

II. DASAR TEORI


Zat yang berwujud padat, cair dan gas tidak dapat terionisasi.

III. MASALAH :

Bagaimana cara penulisan reaksi ion yang benar ?

IV. KEGIATAN :
- Menuliskan persamaan reaksi setara.
- Menuliskan persamaan reaksi ion.
Contoh soal :
Logam Magnesium dimasukkan dalam larutan asam klorida

Jawab :
Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2 (aq) + H2 (g)
Mg (s) + 2 H+ (aq) + 2 Cl- (aq) → Mg2+ (aq) + 2 Cl- (aq) + H2 (g)

V. PERTANYAAN.
Senyawa yang berwujud apa yang dapat terionisasi ?

VI. KESIMPULAN :

VII. LATIHAN SOAL :

Tuliskan persamaan reaksi dan persamaan ion secara lengkap !

1. Larutan kalsium hidroksida dengan larutan asam klorida.

2. Magnesium hidroksida padat dengan larutan asam nitrat.

3. Larutan natrium karbonat dengan larutan asam sulfat.

4. Larutan timbal (II) nitrat dengan larutan natrium klorida.

5. Larutan perak nitrat dengan larutan kalsium klorida.

8
LEMBAR KEGIATAN SISWA

TITRASI ASAM - BASA

I. TUJUAN.
Siswa dapat menentukan konsentrasi (molaritas) larutan HCl dengan cara titrasi asam basa.

II. DASAR TEORI


Untuk menentukan konsentrasi (molaritas) suatu larutan asam atau basa dapat ditentukan
dengan cara titrasi asam basa.

III. ALAT DAN BAHAN.


Bahan Alat
- Larutan HCl - Labu Erlenmeyer
- Indikator Penolftalein (PP) - gelas ukur
- Larutan NaOH 0,1 M - corong
- pipet tetes
- Buret
- Statif dan klem

IV. MASALAH :
Bagaimana cara menentukan konsentrasi(molaritas) larutan HCl dengan cara titrasi asam basa?

V. CARA KERJA :
1. Masukkan 20 mL larutan HCl dan 3 tetes indikator Penolftalein ke dalam Labu Erlenmeyer
2. Isi buret dengan larutan NaOH 0,01 M hingga garis 0 mL.
3. Titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,01 M. Penetesan harus dilakukan secara hati-
hati dan labu Erlenmeyer terus menerus diguncang-guncangkan. Titrasi dihentikan saat
terjadi perubahan warna yang tetap yaitu menjadi merah muda (merah dadu)
4. Ulangi prosedur di atas hingga diperoleh tiga data yang hampir sama.

VI. HASIL PERCOBAAN

No. Volume HCl yang digunakan (mL) Volume NaOH yang digunakan (mL)

1 200 11,9
2 200 11,8
3 200 11,5

VII. PERTANYAAN.

1. Berapa volum rata-rata larutan NaOH yang digunakan ? 11,7 mL.


2. Berapa jumlah mol NaOH yang digunakan ? 35,2 X 0,01 = 0,352 mmol = 3,52 X 10-4 mol.
3. Tuliskan persamaan reaksi HCl dengan NaOH! NaOH + HCL NaCl + H2O.
4. Berapa jumlah mol HCl berdasarkan perbandingan koefisien reaksi ? 1 (satu).
5. Berapa molaritas larutan HCl tersebut ? 5,88 X 10-4 M.
6. Berapa jumlah mol NaOH yang digunakan ? 35,2 X 0,01 = 0,352 mmol = 3,52 X 10-4 mol.

VI. KESIMPULAN :

9
MENGUKUR pH LARUTAN

I. TUJUAN ; Memperkirakan harga pH larutan dengan beberapa indicator

II. ALAT DAN BAHAN :

1. Rak tabung reaksi : 1 buah 9. Air sungai : 5ml


2. Plat tetes : 1 buah 10. Air Hujan : 5 ml
3. Pipet tetes : 3 buah 11. Kertas lakmus merah
4. Larutan A : 5 ml 12. kertas Lakmus biru
5. Larutan B : 5 ml 13. Indikator metil jingga/Orange (MO)
6. Larutan C : 5 ml 14. Indikator Bromotimol Blue (BTB)
7. Larutan D : 5 ml 15. Indikator Fenolftalein (PP)
8. Air Sumur : 5 ml

III. CARA KERJA:


1. Ambil larutan A secukupnya masukkan kedalam plat tetes kemudian uji larutan tersebut
dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Lakukan pemeriksaan yang sama
terhadap larutan yang lain dan perkirakan harga pHnya.
2. Ambil larutan A secukupnya masukkan dalam plat tetes kemudian uji larutan tersebut
dengan indikator metil jingga (MO), BTB dan PP catat warna yang ditimbulkan. Lakukan
pemeriksaan yang sama terhadap larutan yang lain dan perkirakan harga pH nya.

IV.TABEL PENGAMATAN 1

NO LARUTAN LAKMUS MERAH LAKMUS BIRU

Warna Indikator MERAH MERAH


1 A
Harga pH <7 <7

Warna Indikator MERAH MERAH


2 B
Harga pH <7 <7

Warna Indikator BIRU BIRU


3 C
Harga pH >7 >7

Warna Indikator BIRU BIRU


4 D
Harga pH >7 >7

Warna Indikator MERAH BIRU


5 Air Sumur
Harga pH 7 7

Warna Indikator MERAH BIRU


6 Air Sungai
Harga pH 7 7

Warna Indikator MERAH BIRU


7 Air Hujan
Harga pH 7 7

10
V. TABEL PENGAMATAN 2

NO LARUTAN MO BTB PP Perkiraan pH

Tidak
Warna Indikator Merah Kuning
Berwarna
1 A
≤ 3,1 ≤ 6,0 ≤ 8,6 pH ≤ 3,1
Harga pH
Tidak
Warna Indikator Merah Kuning
Berwarna
2 B
≤ 3,1 ≤ 6,0 ≤ 8,6 pH ≤ 3,1
Harga pH
Biru
Warna Indikator Kuning Merah
Tua
3 C
≥ 4,4 ≥ 7,6 ≥ 10,0 pH ≥ 10,0
Harga pH
Tidak
Warna Indikator Kuning Biru
Berwarna
4 D
≥ 4,4 ≥ 7,6 ≤ 8,6 7,6 ≤ pH ≤ 8,6
Harga pH
Tidak
Warna Indikator Kuning Biru
Berwarna
5 Air Sumur
≥ 4,4 ≥ 7,6 ≤ 8,6 7,6 ≤ pH ≤ 8,6
Harga pH
Tidak
Warna Indikator Kuning Kuning
Berwarna
6 Air Sungai
≥ 4,4 ≤ 6,0 ≤ 8,6 4,4 ≤ pH ≤ 6,0
Harga pH
Tidak
Warna Indikator Kuning Kuning
Berwarna
7 Air Hujan
≥ 4,4 ≤ 6,0 ≤ 8,6 4,4 ≤ pH ≤ 6,0
Harga pH

VI. Pertanyaan:
1. Perkirakan harga pH larutan A, B, C, D, air sumur, air sungai, dan air hujan yang anda periksa.
2. Berdasarkan pengamatan dengan kertas lakmus, indicator yang mana saja yang sebenarnya
tidak perlu anda gunakan lebih lanjut untuk memeriksa laeuran A, B, C, D, air sumur, air
sungai dan air hujan? Beri penjelasan!
3. Dapatkah cara ini digunakan untuk menentukan harga pH larutan secara pasti? Beri
penjelasan!

VII. Kesimpulan:

CATATAN :

11
TRAYEK PERUBAHAN INDIKATOR

Warna dalam Warna dalam


NO Larutan Indikator Trayek pH
larutan Asam larutan Basa

1 Indigo disulfat Biru Kuning 11,6 – 14

2 Fenolftalein (PP) Tak Berwarna Merah 8,6 – 10,0

3 Bromo Timol Blue (BTB) Kuning Biru 6,0 – 7,6

4 Metil Jingga (MO) Merah Kunimng 3,1 – 4,4

5 Brocerol green Kuning Biru 3,8 – 5,4

6 Brom Phenol Blue Kuning Biru 3,0 – 4,6

7 Metil Merah (MM) Merah Kuning 4,2 – 6,3

8 Thymol Blue Merah Kuning 1,2 – 2,8

9 Netral Red Merah Kuning 6,8 – 8,0

10 Meti Kuning Merah Kuning 2,0 – 3,0

12

Anda mungkin juga menyukai