Anda di halaman 1dari 25

1. Pengertian reservoir?

suatu tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi .

Karakteristik batuan reservoir : sedimen batu pasir , sedimen klastik (


limestone, dolomite ), sedimen non klastik ( batuan shale )
2. Petroleum system?
Element system :
- Sources rock endapan sedimen yang mengandung bahan -bahan organic.
yang cukup untuk dapat menghasilkan minyak dan gas bumi ketika endapan
tersebut tertimbun dan terpanaskan, dan dapat mengeluarkan minyak dan
gas bumi tersebut dalam jumlah yang ekonomis. Contohnya batuan
gamping
- Reservoir rock Batuan yang mampu menyimpan dan mampu mengalirkan
hidrokarbon dan memiliki porositas dan permabilitas yg baik.ex.batu pasir
& gamping
- Cap rock : lapisan batuan yang terdapat pd bagian atas reservoir, yang tidak
dapat dilalui oleh cairan (impermeable), sehingga minyak dan gas bumi
terjebak dalam batuan tersebut. Contohnya batuan lempung.
- Migration proses perpindahan minyak dan gas dari Source Rock menuju
Reservoir.
- Trap unsur pembentuk reservoir yang mampu menahan minyak dan gas
bumi untuk berkumpul dan tidak berpindah lagi.
Process system :
- Generation proses di mana Batuan induk mengalami pemanasan dan
tekanan yang tinggi, serta waktu yang cukup untuk merubah material
organik menjadi hidrokarbon.
- Migration proses pergerakan atau perpindahan hidrokarbon keluar dari
batuan induk menuju & masuk ke dalam perangkap.
- Accumulation proses berakumulasinya volume hidrokarbon setelah
bermigrasi menuju perangkap.
- Preservation sisa hidrokarbon dalam reservoir & tidak terubah oleh proses
biodegradation ataupun water- washing.
- Timing waktu yang dibutuhkan perangkap untuk terbentuk sebelum dan
selama hidrokarbon bermigrasi.
- Biodegeneration

3. Ilmu yg berkaitan dgn teknik reservoir?


- Geologi
- Stratigrafi
- Sedimentology
- Dll

4. Geologi reservoir?
Reservoir yg dapat menghasilkan hidrokarbon, syarat yang harus dipenuhi
adalah :
- Body of rock dengan porositas yang cukup untuk menampung fluida
reservoir dan permeabilitas untuk mengalirkan fluida di dalamnya.
- Jumlah hidrokarbon yg komersil untuk diproduksikan
- Tenaga pendorong alami di dalam reservoir, biasanya gas atau air, untuk
mengalirkan fluida ke permukaan.

5. Proses pembentukan hidrokarbon?


- Pembentukan (Generation): Tekanan dari batuan-batuan di atas batuan
induk membuat temperatur dan tekanan menjadi lebih besar dan dapat
menyebabkan batuan induk berubah dari material organik menjadi minyak
atau gas bumi.
- Migrasi atau perpindahan (Migration): Senyawa hidrokarbon (minyak dan
gas bumi) akan cenderung berpindah dari batuan induk (source) ke batuan
penyimpan (reservoir) karena berat jenisnya yang ringan dibandingkan air.
- Pengumpulan (Accumulation): Sejumlah senyawa hidrokarbon yang lebih
cepat berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan dibandingkan
waktu hilangnya jebakan akan membuat minyak dan gas bumi terkumpul.
- Penyimpanan (Preservation): Minyak atau gas bumi tetap tersimpan di
batuan penyimpan dan tidak berubah oleh proses lainnya seperti
biodegradation (berubah karena ada mikroba-mikroba yang dapat merusak
kualitas minyak).
- Waktu (Timing): Jebakan harus terbentuk sebelum atau selama minyak
bumi berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan.

6. Konsep batuan reservoir?


Batuan reservoir harus memiliki sifat dasar seperti :
- Porositas
- Permeabilitas
- Saturasi

7. Konsep jebakan reservoir?


Perangkap (trap) merupakan tempat terkumpulnya minyak bumi yang berupa
perangkap dan mempunyai bentuk konkav ke bawah sehingga minyak dan gas
bumi dapat terjebak di dalamnya. Jebakan tersebut terbagi menjadi beberapa
jenis seperti :

8. Macam – macam jebakan stratigrafi?


- Reef
- Unconformity
- Pinh-out
- Dll

9. Jebakan stratigrafi dan structural?


- Perangkap Stratigrafi Jenis perangkap stratigrafi dipengaruhi oleh variasi
perlapisan secara vertikal dan lateral, perubahan facies batuan dan
ketidakselarasan dan variasi lateral dalam litologi pada suatu lapisan
reservoar dalam perpindahan minyak bumi. Prinsip dalam perangkap
stratigrafi adalah minyak dan gas bumi terperangkap dalam perjalanan ke
atas kemudian terhalang dari segala arah terutama dari bagian atas dan
pinggir, hal ini dikarenakan batuan reservoar telah menghilang atau
berubah fasies menjadi batu lain sehingga merupakan penghalang
permeabilitas (Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya). Dan jebakan
stratigrafi tidak berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti Channels,
Barrier Bar, dan Reef, namun berasosiasi dengan ketidakselarasan seperti
Onlap Pinchouts, danTruncations.
- Perangkap Struktural Jenis perangkap selanjutnya adalah perangkap
struktural, perangkap ini Jebakan tipe struktural ini banyak dipengaruhi
oleh kejadian deformasi perlapisan dengan terbentuknya struktur lipatan
dan patahan yang merupakan respon dari kejadian tektonik dan merupakan
perangkap yang paling asli dan perangkap yang paling penting, pada bagian
ini berbagai unsur perangkap yang membentuk lapisan penyekat dan
lapisan reservoar sehingga dapat menangkap minyak, disebabkan oleh
gejala tektonik atau struktur seperti pelipatan dan patahan
(Koesoemadinata, 1980, dengan modifikasinya).

10.Fluida reservoir?
Parameter-parameter penting dalam Diagram Fasa di atas:
 Sumbu X sebagai temperature dalam satuan Fahrenheit dan sumbu Y
sebagai tekanan dalam satuan Psia.
 Bubble Point Curve: Kurva yang menunjukkan dimana gelembung gas
pertama kali terbentuk saat liquid mengalami penurunan pressure.
 Dew Point Curve: Kurva yang menunjukkan dimana embun pertama kali
terbentuk pada fasa gas.
 Critical Point merupakan titik kesetimbangan, kondisi ketika fasa gas atau
liquid tidak dapat dipisahkan.
 Quality Line merupakan persentase liquid dari campuran liquid-gas.
 Cricondenterm merupakan temperature atau suhu maksimal dimana liquid
tidak dapat terbentuk.
 Cricondenbar (garis merah) merupakan tekanan maksimal dimana gas tidak
dapat terbentuk.

a. Black Oil (Garis C), disebut juga sebagai minyak berat. Pada diagram fasa,
garis black oil terletak jauh dari critical point. Kandungan gas pada black oil
relatif sedikit, sehingga untuk membebaskan fasa gas tersebut dibutuhkan
penurunan tekanan yang besar.
b. Volatile Oil (Garis Biru) disebut juga sebagai minyak ringan. Pada diagram
fasa, garis volatile oil terletak lebih dekat dengan critical point dibandingkan
black oil. Kandungan gas pada volatile oil relatif banyak, sehingga untuk
membebaskan fasa gas tersebut dibutuhkan tidak dibutuhkan penurunan
tekanan yang besar.
c. Retrograde Gas (Garis B), garis fluida ini terletak di antara critical point dan
cricondentherm. Fasa gas ini masih memiliki kandungan fraksi berat (liquid)
yang cukup banyak, sehingga kondensat pun akan terbentuk seiring
berjalannya proses produksi.
d. Wet Gas (Garis A - A2), garis fluida ini terletak di luar cricondentherm.
Namun jenis fluida ini masih mengandung sedikit fraksi berat, sehingga
kondensat terbentuk pada saat di separator.
e. Dry Gas (Garis A - A3), disebut juga sebagai gas kering. Pada fluida ini
tidak akan terbentuk kondensat baik dalam kondisi di reservoir maupun di
permukaan.

11.Connate water?
air yg sudah ada di dalam batuan

12.Oil residual?
Oil yang tertinggal di dalam batuan yang masih bias di angkat menggunakan
konsep eor.

13.Gas residual?
Jumlah gas sisa yg dapat diproduksikan

14.Sifak fisik fluida minyak?


- Pressure Bubble (Pb) adalah tekanan dimana gelembung udara pertama kali
terbentuk.
- Densitas Minyak (ρo) Densitas adalah perbandingan berat massa suatu
substansi dengan unit dari volume tersebut.
a. Kelarutan Gas dalam Minyak (Rso) adalah jumlah gas terlaurt dalam
minyak, dinyatakan dalam satuan scf/stb.
1. Dari tekanan inisial sampai tekanan bubble, Rs terlihat konstan karena
tidak ada gas yang keluar maupun terlarut kembali ke fasa minyak.
2. Setelah melewati tekanan bubble, maka gas terlarut sedikit demi sedikit
mulai terlepas dari fasa minyak, sehingga nilai gas terlarut di dalam
minyak semakin kecil.
b. Faktor Volume Formasi Minyak (Bo) merupakan perbandingan dari volume
minyak pada kondisi reservoir terhadap volume minyak pada kondisi standar
(60oF, 14.7 psi), dinyatakan dalam satuan bbl/stb.

1. Dari tekanan inisial sampai tekanan bubble, nilai Bo semakin besar. Hal
ini dikarenakan solution gas yang ada dalam minyak berekspansi,
sehingga volume minyak semakin besar.
2. Setelah melewati tekanan bubble, nilai Bo semakin kecil. Hal ini
dikarenakan solution gas yang ada dalam minyak sedikit demi sedikit
mulai release (keluar) dari minyak, sehingga volume minyak semakin
kecil.
c. Viskositas Viskositas Minyak (𝜇o) adalah keengganan atau ketahanan
minyak untuk mengalir, dinyatakan dalam satuan cp (centipoise).

1. Dari tekanan inisial sampai tekanan bubble, nilai 𝜇o semakin kecil. Hal
ini dikarenakan solution gas yang ada dalam minyak berekspansi
membuat minyak menjadi lebih ringan, sehingga viskositas minyak
semakin kecil dan mudah untuk mengalir.
2. Setelah melewati tekanan bubble, nilai 𝜇o semakin besar. Hal ini
dikarenakan solution gas yang ada dalam minyak sedikit demi sedikit
mulai release (keluar) dari minyak, sehingga minyak semakin kental dan
sukar untuk mengalir.
d. Kompresibilitas Minyak (co) merupakan perubahan volume minyak terhadap
perubahan tekanan, dinyatakan dalam satuan 1/psi.

15.Sifak fisik gas?


- Densitas Gas (ρg) Berat jenis atau densitas didefinisikan sebagai massa tiap
satuan volume.
- specific gravity gas didefinisikan sebagai perbandingan antara rapatan
massa gas dengan rapatan suatu gas standar, dimana biasanya yang
digunakan standar adalah udara kering yang diukur dalam volume, tekanan
dan temperatur sama.
a. Pressure Dew (Pd) tekanan dimana embun pertama kali terbentuk dari fasa
gas.
b. Faktor Volume Formasi Gas (Bg) merupakan perbandingan dari volume gas
pada kondisi reservoir terhadap volume gas pada kondisi standar (60oF, 14.7
psi), dinyatakan dalam satuan cuft/scf.
c. Viskositas Gas (𝜇g) keengganan atau ketahanan gas untuk mengalir,
dinyatakan dalam satuan cp (centipoise).
d. Kompresibilitas Gas (cg) merupakan perubahan volume gas terhadap
perubahan tekanan, dinyatakan dalam satuan 1/psi.
e. Faktor Deviasi Gas (Z-factor) merupakan factor koreksi untuk gas nyata
terhadap sifat gas ideal. Dapat juga didefinisikan sebagai perbandingan mol
gas nyata terhadap gas ideal pada suhu dan temperature yang sama.

16.Percobaan darcy?
Prinsip yang mengatur bagaimana cairan bergerak di bawah permukaan disebut
hukum Darcy. Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan
kemampuan suatu fluida mengalir melalui media berpori ex:batu
17.Arti 1 darcy?
Untuk laju alir 1 cm ³ / s , viskositas 1 cP (1 MPa · s) panjang penampang : 1
cm , di bawah gradien tekanan 1 atm / cm luas penampang : 1 cm
18.Asumsi darcy?
- Alirannya steady state
- Fluida 1 fasa
- Viskositas konstan
- Kondisi aliran isothermal
- Formasi homogen & arah alirannya horizontal
- Fluidanya incompressible

19.Sifat fisik batuan reservoir?


a. Porositas adalah kapasitas suatu batuan untuk dapat diisi fluida.
Porositas batuan reservoir dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
- Porositas Absolute adalah perbandingan volume pori terhadap volume
batuan total yang dinyatakan dalam persen atau fraksi.
𝑣𝑝
𝜙𝑎𝑏𝑠 = 𝑥 100%
𝑣𝑏
- Porositas Efektif adalah perbandingan volume pori-pori yang saling
berhubungan terhadap volume batuan total yang dinyatakan dalam persen
atau fraksi.
𝑣𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑢𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛
𝜙𝑒𝑓𝑓 = 𝑥 100%
𝑣𝑏
Menurut waktu pembentukannya, porositas dibagi menjadi dua, yaitu:
- Porositas Primer adalah porositas yang terbentuk pada waktu yang
bersamaan dengan proses pengendapan.
- Porositas Sekunder adalah porositas yang terbentuk setelah proses
pengendapan.
Ukuran porositas yang sering digunakan sebagai standar lapangan:
Porositas (%) Kualitas
0-5 Buruk sekali
5 - 10 Buruk
10 - 15 Sedang
15 - 20 Bagus
> 20 Sangat Bagus
b. Permeabilitas adalah kemampuan batuan untuk dapat dialiri fluida.
3
𝑄 . 𝜇 . 𝐿 𝑐𝑚 ⁄𝑠 . 𝑐𝑝 . 𝑐𝑚
𝑘 (𝑑𝑎𝑟𝑐𝑦) = =
𝐴 . ∆𝑃 𝑐𝑚2 . 𝑎𝑡𝑚
Berdasarkan jumlah fasa yang mengalir, permeabilitas dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
 Permeabilitas absolute (1 fasa)
 Permeabilitas efektif (2 fasa)
 Permeabilitas relative merupakan perbandingan permeabilitas efektif
terhadap permeabilitas absolute.
c. Saturasi merupakan volume batuan yang terisi fluida, biasanya juga dapat
didefinisikan sebagai perbandingan volume pori yang diisi fluida terhadap
volume total batuan.
Jika 2 fasa, maka persamaan saturas: So + Sw = 1
Sedangkan jika 3 fasa, maka persamaannya menjadi: Sg + So + Sw = 1

Kurva Permeabilitas Relative untuk Sistem Minyak Air


- Saturasi berbanding lurus dengan permeabilitas. Semakin tinggi saturasi
suatu fluida, maka semakin tinggi pula nilai permeabilitasnya, begitu
sebaliknya.
- Titik persimpangan kurva akan lebih besar dari 50 % untuk sistem water-
wet dan lebih kecil dari 50 % untuk sistem oil-wet.
- Titik C merupakan nilai Sor (saturasi oil residual) dan titik D merupakan
nilai Swc (Saturasi water connate).
d. Wettability adalah kemampuan batuan untuk dibasahi oleh fluida. Di dalam
dunia perminyakan dikenal oil-wet (minyak sebagai fluida pembasahnya)
dan water-wet (air sebagai fluida pembasahnya.

e. Tekanan Kapiler adalah perbedaan tekanan antara wetting dan non-wetting


phase.
Pada saat drainage, saturasi air turun dan tekanan kapiler meningkat karena
ada tekanan yang besar dari fasa non-wetting. Sedangkan pada proses
imbibisi, tekanan mulai turun karena fasa wetting kembali mendesak fasa
non-wetting seiring dengan menurunnya saturasi dari air.

Grafik Pengaruh Tekanan Kapiler terhadap Saturasi


- Proses Drainage adalah proses dimana fluida yang wetting didesak fluida
non-wetting. Contohnya adalah pada proses migrasi.
- Proses Imbibisi adalah proses dimana fluida non-wetting didesak oleh
fluida wetting. Contohnya adalah pada proses produksi pada water drive
dan waterflooding.

20.1 cp equal to 1 m.ps?


1 cp = 10^-3 Pa.s sedangkan 1 Pa.s = 1000 cP

21.Hubungan solution gas dg bubble point pressure?


Solution gas merupakan gas yg terlarut dalam minyak sedangkan bubble point
pressure titik dimana tekanan akan membuat gas mulai rilis dari minyak
sehingga gas yg terlarut tersebut akan lepas dari minyak.

22.Satuan solution gas ratio?


Scf/bbl

23.Kondisi stock tank (p dan t)?


Tekanan standart 14.7 psia dan temperature standart 60 F

24.Pengujian fluida reservoir (flash liberation dan differential test)?


- Differential lliberation, pengujian pd kondisi isothermal dari satu
kondisi(P1V1) ke kondisi lain (P2V2) dmn fasa gas yg terbentuk akibat
proses ekspansi dikeluarkan sari sel pada tekanan konstan, shg komposisi
fluida dlm sel tdk konstan, analogi pd saat produksi reservoir dgn P < Pb
- Flash vaporization, pengujian ekspansi fluida pd kondisi isothermal dari
suatu (P1V1) ke kondisi lain (P2V2) dmn komposisi keseluruhan dari
fluida dipertahankan konstan.
25.WOC?
Water oil contact yaitu zona kontak antara fasa air dg fasa minyak
26.Konsep gas ideal?
Gas ideal adalah fluida yang:
- Mempunyai volume molekul yang dapat diabaikan terhadap volume fluida
keseluruhan.
- Tidak mempunyai tenaga tarik-menarik maupun tolak-menolak antara
sesama molekulnya maupun antara molekul-molekul dengan dinding
wadahnya.
- Tumbukan antara molekul-molekulnya bersifat lenting sempurna (tidak
terjadi kehilangan tenaga sebagai akibat tumbukan).
27.Konsep gas nyata?
Gas nyata yaitu Persamaan umum gas ideal yg dikoreksi terhadap nilai P dan T
tinggi.
Beberapa cara untuk melakukan koreksi ini, antara lain dengan:
- Persamaan Van der Waals.
- Persamaan Beattie-Bridgeman.
- Persamaan Benedict-Webb-Rubin (BWR).
- Persamaan Kompresibilitas (Compressibility Equation of State).
-
28.Tekanan reservoir (asal tekanan reservoir)?
Tekanan yang menyebabkan fluida dapat bergerak
29.Tekanan reservoir normal?
Tekanan yg memiliki gradient pressure sekitar 0,433 – 0,465psi/ft , tekana
formasi dimana tekanan hidrostatik fluida formasi dalam keadaan normal.
30.Tekanan reservoir abnormal?
Tekanan yg memiliki gradient presuure diatas 0,465 psi/ft , dan tidak akan
cepat kembali ke tekanan normal .
31.Undersaturated reservoir?
Kondisi dimana reservoir masih berupa 1 fasa fluida saja yg diakibatkan
tekanan reservoir ny masih diatas tekanan bubble
32.Saturated reservoir?
Kondisi dimana reservoir sudah 2 fasa yg diakibatkan tekanan reservoir sudah
dibawah tekanan bubble sehingga gas yg terlarut dalam minyak mulai rilis
seiring turun nya tekanan reservoirnya
33.Dry gas reservoir?
Fluida reservoir yg kandungan utamanya metana & selalu berada dlm fasa gas
karena tdk memiliki cuukup HC fraksi berat untuk pembentukan liquid
(dipermukaan). Lintasan tekanannya di luar fasa envelope.
34.Wet gas reservoir?
Fluida reservoir yg kandungan utamanya metana dgn sedikit HC intermediate
(etana ~ butana). Sebagian gas terlondensasi pd kondisi separator (condensate
gas).
35.Retrograde gas?
Mengandung campuran metana (utama) dgn sejumlah HC berukuran molekul
kecil. Jika tekanan terus diturunkan maka gas akan terkondensasi kemudian
menguap kembali. Kondensat isa saja memblock pori2 shg gas tdk dpt
diprodukdikan lg.
36.Mekanisme pendorong (drive mechanism)?
Mekanisme Pendorong Reevoir didefiniosikan sebagai tenaga yang dimiliki
oleh Reservoir secara alamiah, sehingga menyebabkan dapat mengalirnya
fluida hidrokarbon dari formasi menuju lubang bor dan selanjutnya ke
permukaan pada saat produksi berlangsung. Sedangkan besarnya tenga
pendorong ini tergantung P(Pressure) dan T(Temperature) formasi dimna
Reservoir tersebut berada, dan pelepasan energinya dipengaruhi oleh proses
dan sejarah produksi yang dilakukan.
a. Solution Gas Drive, energi pendorong pada reservoir ini berasal dari solution
gas atau gas terlarut yang ada di dalam minyak. Gas yang ada di dalam
minyak berekspansi seiring dengan penurunan tekanan, sehingga minyak
menjadi lebih ringan dan lebih mudah naik ke permukaan. RF = 5-30 %
b. Gas Cap Drive, energi pendorong pada reservoir ini berasal dari gas yang
terbentuk di atas reservoir minyak (gas cap). RF = 20% - 40%

c. Water Drive, energi pendorong pada reservoir ini berasal dari water yang
terbentuk di bawah reservoir minyak (aquifer). RF = 35% - 75%

Bottom-water drive dapat dikatakan sebagai strong water drive, karena


tenaga pendorong dalam struktur bottom lebih kuat dibandngkan dengan
edge. Namun kelemahan dari bottom-water drive adalah water coning akan
lebih cepat terjadi. Waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya fingering pada
edge-water drive diasumsikan lebih lama daripada terjadinya coning pada
bottom-water drive.
d. Segregation / Gravity Drainage Drive, pemisah pafa fluida reservoir akibat
gaya gravitasi RF = 20% - 60%
e. Combination Drive
Contoh combination drive adalah kombinasi mekanisme pendorong antara
gas cap drive dan water drive. RF = 50-60 %
37.Bottom water dan edge water drive?
- Bottom water drive adalah tenaga pendorong dari akuifer air yg berasal dari
bawah sumur
- Edge water dirve adalah tenaga pendorong dari qkuifer air yg berasal dari
samping sumur
38.Pengertian OOIP, OGIP, IOIP, IGIP dan reserve?
 OOIP (original oil in place) : total atau jumlah minyak secara
keseluruhan yang ada di dalam reservoir.
- OGIP (original gas in place) :
- IOIP (initial oil in place)
- Reserve adalah besarnya cadangan yg ada di dalam di reservoir
 Proven (1P atau P1) adalah cadangan yang sudah dibuktikan dengan uji
produksi atau bahkan reservoir sedang diproduksikan dan dapat
diperkirakan dengan cukup teliti untuk dapat diambil atas dasar ekonomi
saat itu (current economic conditions). Proven memiliki tingkat probabilitas
(kemungkinan) sebesar 90%.
 Probable (P2), dan untuk 2P = P1 (proven) + P2 (probable). Probable
memiliki tingkat probabilitas (kemungkinan) sebesar 50%.
Yang termasuk reserves dalam kategori probable adalah:
1. Reserves yang diperkirakan menjadi proved jika dilakukan pemboran
dimana data subsurface belum cukup untuk menyatakan sebagai proven.
2. Reserves dalam formasi yang produktif berdasarkan data log tetapi tidak
memiliki data core atau tes lain.
3. Reserves akibat metode improved recovery yang telah dibuktikan
dengan serangkaian tes yang berhasil selama perencanaan dan persiapan
pilot project atau program tersebut, tetapi belum beroperasi sementara
sifat batuan, fluida dan karakteristik reservoir mendukung keberhasilan
aplikasi metode improved recovery secara komersial.
4. Reserves dalam daerah suatu formasi yang telah terbukti produktifdi
daerah lain pada lapangan yang sama tetapi daerah tersebut dipisahkan
oleh patahan dan interpretasi geologi menunjukkan bahwa itu lebih
tinggi dari daerah yang terbukti produkstif.
5. Reserves karena adanya workover, treatment, retreatment, perubahan
peralatan, atau prosedur mekanik lainnya dimana prosedur tersebut
belum terbukti berhasil pada sumur-sumur yang memiliki sifat dan
kelakuan yang sama di reservoir yang sama.
 Possible (P3), dan untuk 3P = P1 (proven) + P2 (probable) + P3
(possible). Possible memiliki tingkat probabilitas (kemungkinan) sebesar
10%.
Yang termasuk reserves dalam kategori probable adalah:
1. Reserves yang dibuat dengan ekstrapolasi struktur atau startigrafi di luar
dari daerah yang telah digolongkan sebagai probable, berdasarkan
interpretasi geologi dan geofisik.
2. Penambahan reserves (incremental reserves) karena adnaya infill drilling
berdasarkan data yang secara teknik memiliki ketidakpastian tinggi.

39.Perhitungan cadangan ?
a. Metode Analogi
Perhitungan cadangan dengan metode ini dilakukan apabila data yang
tersedia sangat minim melalui data yang diperoleh sebelum eksplorasi.
Persamaan untuk menentukan cadangan metode ini menggunakan BAF
(Barrels per Acre Foot).
7758 𝑥 𝜙 𝑥 𝑅𝐹 𝑥 (1 − 𝑆𝑤𝑖)
𝐵𝐴𝐹 =
𝐵𝑜𝑖
b. Metode Volumetrik
Perhitungan cadangan dengan metode ini dilakukan dengan menghitung
volume yang dianggap sebagai reservoir. Persamaan untuk menentukan
cadangan metode ini adalah:
7758 𝑥 𝜙 𝑥 𝐴 𝑥 ℎ 𝑥 (1 − 𝑆𝑤𝑖)
𝑂𝑂𝐼𝑃 (𝑠𝑡𝑏) =
𝐵𝑜𝑖
43560 𝑥 𝜙 𝑥 𝐴 𝑥 ℎ 𝑥 (1 − 𝑆𝑤𝑖)
𝑂𝐺𝐼𝑃 (𝑠𝑐𝑓) =
𝐵𝑔𝑖
c. Metode Decline Curve Analysis
Perhitungan cadangan dengan metode ini dilakukan dengan melihat kurva
penurunan produksi. serta mengetahui lamanya waktu berproduksi dari tiap
sumur atau lapangan.Untuk penerapan metoda Decline Curve Analysis
diperlukan data-data produksi, yaitu laju produksi minyak (q), waktu produksi
(t), dan kumulatif produksi minyak (Np).
Pada prinsipnya, metoda decline curve adalah membuat grafik hubungan
antara laju produksi terhadap waktu atau laju produksi terhadap produksi
kumulatif, seperti yang terlihat pada gmbar dibawah ini.

Gambar 1.34. Kurva Umum Decline Curve

Jika ingin menghitung OOIP, maka dilakukan peramalan produksi


sampai laju alir nya = 0, jika ingin menghitung reserve, maka batasan
peramalan produksinya tergantung pada economic limit pada saat itu.
 Eksponensial, dimana harga eksponen decline sama dengan nol (b = 0)
 Hyperbolic, dimana harga eksponen decline sama dengan 0.1 sampai 0.9
(b = 0.1 - 0.9)
 Harmonic, dimana harga eksponen decline sama dengan satu (b = 1).
 Exponential Decline Curve
Bentuk decline curve ini mempunyai harga laju penurunan produksi per
satuan waktu sebanding dengan laju produksinya. Persamaan dasar dari
exponential decline curve adalah sebagai berikut:
𝑞
𝑑( )
𝑑𝑞/𝑑𝑡
-b = ......................................................................................................(1.50)
𝑑𝑡
Integrasikan persamaan di atas, maka diperoleh:
𝑞
- (bt + a) = ................................................................................................(1.51)
𝑑𝑞/𝑑𝑡
(a = decline rate; b = konstanta yang merupakan selisih antara decline rate pada
selang periode).
Untuk exponential decline, besarnya penurunan (decline rate) adalah konstan,
sehingga harga b = 0, dan persamaan diatas menjadi:
𝑞
-a= .........................................................................................................(1.52)
𝑑𝑞/𝑑𝑡

Dengan mengintegrasikan persamaan tersebut, dimana qi adalah laju produksi


mula-mula dan qt adalah laju produksi pada saat t, maka secara matematik dapat
dibuat hubungan sebagai berikut:
qt = qie-t/a................................................................................................(1.53)
Harga Np (produksi kumulatif) diperoleh dengan menggunakan persamaan
berikut:
𝑡
Np = ∫0 𝑞𝑡 𝑑𝑡......................................................................................................(1.54)
Dengan mensubstitusikan Persamaan (1.53) ke dalam Persamaan (1.54)
diperoleh persamaan berikut:
Np = a(qi – qt)..........................................................................................(1.55)
 Hyperbolic Decline Curve
Besarnya laju penurunan (decline rate) pada hyperbolic decline tidak konstan,
melainkan selalu berubah, dimana besarnya laju penurunan akan menunjukkan
suatu deret hitung dan harga b akan berkisar antara 0 (nol) hingga 1 (satu). Dengan
cara yang sama dengan eksponential decline curve, persamaan produksi kumulatif
adalah:
𝑞𝑖𝑏 𝑎
Np = (𝑞𝑖 1−𝑏 − 𝑞𝑡1−𝑏 ).................................................................................(1.56)
1−𝑏
 Harmonic Decline Curve
Pada harmonic decline, penurunan laju produksi per satuan waktu berbanding
lurus terhadap laju produksinya. Bentuk kurva harmonic decline merupakan
bentuk khusus dari hyperbolic decline, yaitu untuk harga b = 1. Jadi persamaan
laju produksi kumulatifnya adalah sebagai berikut:
Np = aqi ln
𝑞𝑖
....................................................................................................(
𝑞𝑡
d. Metode Material Balance
Material balance dari reservoir didasarkan pada prinsip kekekalan
massa yang menyatakan bahwa, ”Jumlah massa suatu sistem akan tetap
selama berlangsung perubahan yang bersifat kimia atau fisika”. Secara
sederhana, material balance dapat dijelaskan dengan:
Volume yang diproduksi = Volume awal - volume yang tertinggal

Gas Cap B
Oil C
ΔP
+ A

Solution
gas
Keterangan:
A merupakan kondisi dimana minyak dan solution gas berekspansi seiring
dengan penurunan tekanan.
B merupakan kondisi dimana gas cap berekspansi seiring dengan penurunan
tekanan.
C merupakan kondisi dimana pengurangan nilai HCPV karena adanya
penurunan tekanan dan water influx.
Persamaan yang digunakan pada perhitungan material balance adalah:

Dimana:
Underground withdrawal = 𝑁𝑝 (𝐵𝑜 + (𝑅𝑝 − 𝑅𝑠 ) 𝐵𝑔 )
Ekspansi minyak = 𝑁 (𝐵𝑜 − 𝐵𝑜𝑖 )
Ekspansi solution gas = 𝑁 (𝑅𝑠𝑖 − 𝑅𝑠 )
𝐵𝑔
Ekspansi gas cap = 𝑚 𝑁 𝐵𝑜𝑖 ( − 1)
𝐵𝑔𝑖
𝑐𝑤 𝑆𝑤𝑐 + 𝑐𝑓
Pengurangan HCPV = (1 + 𝑚) 𝑁 𝐵𝑜𝑖 ( ) ∆𝑃
1−𝑆𝑤𝑐
Water influx = (𝑊𝑒 − 𝑊𝑝 ) 𝐵𝑤

e. Metode Simulasi Reservoir


Metode ini terdiri dari membuat atau memilih model, mengumpulkan
dan memasukkan data ke model, history matching dan peramalan. Simulasi
reservoir merupakan aplikasi konsep dan teknik pembuatan model
matematis dari suatu sistem reservoir dengan tujuan agar mendapatkan
hidrokarbon (minyak) secara optimal dan ekonomis, model matematis ini
terdiri dari persamaan-persamaan yang mengatur aliran dengan metode
solusi algoritma, sedangkan simulator adalah suatu kumpulan program
computer yang mengaplikasikan model matematik ke dalam komputer.
Simulasi Reservoir merupakan salah satu cara yang digunakan untuk:
 Memperkirakan isi minyak atau gas awal dalam reservoir.
 Indentifikasi besar dan pengaruh aquifer (cadangan air).
 Identifikasi pengaruh patahan dalam reservoir.
 Memperkirakan distribusi fluida.
 Identifikasi adaya hubungan antar layer secara vertikal.
 Peramalan produksi untuk masa yang akan datang.
 Peramalan produksi dengan memasukkan alternatif pengembangan :
a. Jumlah penambahan sumur produksi
b. Jenis/cara menambah produksi
c. Jumlah penambahan sumur injeksi
d. Sistem/bentuk/luas pattern
e. Membuat beberapa kasus untuk optimalisasi produksi minyak
Simulasi reservoir dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:
 Black Oil : untuk reservoir minyak
 Thermal : untuk steam flood
 Composisional : untuk reservoir gas
 Gabungan antara thermal & composisional
 Tahapan terakhir dari keseluruhan proses simulasi adalah menganalisa data keluaran simulasi.
Tingkat keakuratan data keluaran simulasi sangat tergantung dari keseluruhan tahapan yang
telah dilakukan pada proses simulasi, terutama validitas model.
40.Recovery factor?
perbandingan antara recoverable reserve dengan initial oil in place (fraksi)

41.Simulasi monte carlo dalam menghitung cadangan?


42.Asumsi material balance?
Ketika sejumlah minyak dari reservoir diproduksikan ke pemukaan, ruangan
pori yang sebelumnya ditempati minyak pasti akan ditempati oleh sesuatu yang
lain
Kecuali dalam kasus fluida diinjeksikan, produksi minyak pasti akan
menurunkan tekanan reservoir. Penurunan tekanan akan menyebabkan :
- Masuknya fluida dari aquifer atau gas cap yang berdekatan dengan reservoir
- Ekspansi fluida yang menempati reservoir
- Ekspansi butiran reservoir
43.Material balance untuk reservoir minyak tanpa gas cap?

44.Material balance untuk reservoir gas?

45.Metode P/Z untuk reservoir gas?

46.Material balance untuk minyak saturated?

47.Driving index : WDI, DDI dan SDI?


Water drive index, depletion drive index dan segretion drive index
48.Persamaan material balance sebagai persamaan linear (havlena odeh)?

49.Asumsi metode decline curve?


??
50.Batasan metode decline curve?
??
51.Loss ration dan jenis curve decline?
??
52.Nominal dan effective decline rates?
??
53.Type curve metode fetkovich?
??
54.Konsep simulasi reservoir?
Simulasi reservoir adalah suatu proses matematik yang digunakan untuk
memprediksikan perilaku reservoir hidrokarbon dengan menggunakan suatu
model. Suatu model diasumsikan memiliki sifat-sifat yang mirip dengan
keadaan reservoir yang sebenarnya. Model tersebut memiliki dua tipe, yaitu
model fisik dan model matematik. Model fisik dimodelkan dengan
menggunakan objek yang tampak sehingga mudah untuk di teliti atau
dievaluasi, sedangkan model matematik menggunakan persamaan matematik
yang memperhitungkan sifat-sifat atau kelakuan fisik, kimia dan thermal dari
reservoir dalam penginterpretasiannya. Perumusan matematik sangat sulit
untuk dipecahkan menggunakan metode analitis, sehingga pemecahannya
menggunakan cara numerik (misal, finite difference)
55.Persamaan diffusivitas?

56.Persamaan kontinuitas?

57.Konsep aquifer?
Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air
dan dapat dirembesi air. Akuifer adalah formasi geologi atau grup formasi yang
mengandung air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi
alaminya. Batasan lain yang digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan
pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa akuifer berasal dari Bahasa
Latin yaitu aqui dari aqua yang berarti air dan ferre yang berarti membawa, jadi
akuifer adalah lapisan pembawa air.

air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat didalam ruang
antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung
membentuk lapisan tanah yang disebut akifer. Lapisan yang mudah dilalui oleh
air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir
atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan
impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh. Lapisan yang dapat
menangkap dan meloloskan air disebut akuifer.
58.Water influx?
Jika reservoir berhubungan dengan aquifer (aqua = water, ferre = to bear,
bearing) maka reservoir tersebut akan mendapat tambahan tekanan (pressure
support) karena adanya water influx dari aquifer. Water influx adalah reaksi
(respons) aquifer terhadap penurunan tekanan di reservoir karena reservoir
diproduksikan. Reaksi aquifer tersebut dapat berupa :
- Ekspansi air dalam aquifer
- Kompresibilitas batuan aquifer
- Pengurangan volume pori batuan aquifer
- Aliran artesis (jika puncak aquifer berada di atas reservoir atau berhubungan
dengan outcrop)
- Ekspansi akumulasi hidrokarbon di aquifer yang tidak diketahui.
Besar kecilnya pressure support dari aquifer tergantung pada :
- Ukuran aquifer
- Bentuk aquifer
- Permeabilitas batuan di zona aquifer.
Oleh karena itu, besar-kecilnya pressure support dan jumlah water influx akan
mempunyai tingkat (kekuatan) yang berbeda-beda untuk berbagai sistem
reservoir-aquifer. Perbedaan tersebut dinyatakan oleh besaran yang disebut
dengan konstanta aquifer yang dalam hal ini seringkali dinyatakan sebagai
strength of aquifer.
59.Peramalan kinerja reservoir dengan water influx?
??
60.Konsep water coning?
gas dan water coning adalah sering dikacaukan dengan fingering karena kedua-
duanya terjadi dari gradien tekanan yang dihasilkan antara tekanan flowing
dilubang sumur (Pwf) dengan tekanan mula-mula pada batas gas-minyak
(GOC) atau pada batas air-minyak (WOC) selama produksi dari sumur.
Fingering terjadi bila gradien tekanan flowing menyebabkan gas atau mengalir
sepanjang bidang perlapisan.
61.Kondisi yg menyebabkan water coning?
Coning terjadi bila gradien flowing terlalu besar dekat lubang bor
menyebabkan gas atau air memotong bidang perlapisan. Coning dari air atau
gas pada sumur produksi terjadi bila produksi fluida-fluida tersebut
menyebabkan flowing gradient yang tinggi disekitar lubang bor. Gradient
tekanan ini mempunyai kecenderungan menurunkan batas gas minyak (GOC)
dan menaikkan batas air minyak (WOC) didekat sumur. Gaya gravitasi yang
disebabkan perbedaan berat jenis minyak dengan berat jenis air/gas mempunyai
kecenderungan untuk mengimbangi flowing gradient tadi, sehingga
menyebabkan gas tetap diatas dan air tetap dibawah zone minyak. Jika laju
produksi terlalu besar menyebabkan gradien alir yang tinggi disekitar lubang
bor mengalahkan gaya gravitasi dilubang bor maka gas/water coning terjadi
dan menyebabkan gas/air terproduksi bersama-sama minyak. Suatu kerucut
(cone) akan stabil bila :
- Sumur diproduksikan pada rate yang konstan
- Gradien tekanan dalam daerah pengurasan konstan
- Gradien tekanan aliran lebih kecil daripada gaya gravitasi

Beberapa kondisi yang menyokong atau mendukung terjadinya coning adalah :


- Tekanan sumur (pwf) rendah sehingga menyebabkan pressure drawdown
tinggi
- Sumur atau perforasi yang terlalu dekat dengan WOC
- Tidak ada permeability barrier terhadap aliran vertikal.

Anda mungkin juga menyukai