Anda di halaman 1dari 3

Penyakit tetelo atau New Castle Disease (NCSD) adalah penyakit yang sering

menyerang ayam. Penyakit ini dapat menyerang pada jenis ayam apa saja
baik itu broiler maupun ayam kampung.
Penyakit tetelo disebabkan oleh sejenis virus paramyxo dan muncul pertama
kali di kota New Castle Inggris tahun 1926 dan menyebar ke seluruh dunia.
Tingkat keganasan virus tersebut bervariasi yaitu :
1. Tipe ganas (velogenik) : hampir semua gejala diatas tampak dan tingkat
kematiannya mencapai 80-100%

2. Tipe sedang (mesogenik) : gejala berupa gangguan pernafasan dan saraf,


tingkat kematiannya mencapai 10% pada ayam muda dan jarang terjadi
pada ayam dewasa

3. Tipe lemah (lentogenik) : gejalanya tidak terlalu nyata, ada sedikit


gangguan pernafasan dan penurunan produksi telur, kualitas kulit telur
menjadi menurun
Jika ayam sudah terkena tetelo maka 90 % ayam tersebut akan mengalami
kematian. Tetelo biasanya menyerang saat masa pancaroba atau musim
kemaru ke musim hujan. Cara penularannya melalui ludah, feses, makanan
dan minuman. Penularan juga melalui udara sehingga penyakit ini mudah
menyebar kemana-mana.
Gejala awal atam terkena penyakit tetelo adalah :
1. Awalnya, ayam terlihat malas dan duduk merutu
2. Banyak mengeluarkan air mata
3. Pipi dan tenggorokan padat atau membengkak
4. Ayam terlihat selalu mengantuk dan ingin tidur
5. Dalam rongga mulut dan tekat terdapat lendir yang liat dan pekat
sehingga susah bernafas
6. Sambil membersin dan berdehem ia mencoba mengeluarkannya
7. Adakalanya kelompok mata membengkak
8. Setelah itu ayam tampak semakin sukar bernafas dengan leher
merenggang dan paruh ternganga
9. Balung dan piyalnya kadang berwarna merah keungu-unguan hingga
lembayung tua
10. Setelah itu ayam akan lumpuh. Dalam keadaan lumpuh itu ia segera
akan mati.
Untuk mencegah ayam agar tidak terkena tetelo dapat dilakukan dengan
pemberian vaksin yaitu "Vaksin NCD pola 4-4-4" . maksudnya , vaksin NCD
diberikan pada ayam yang berumur empat hari, empat minggu dan empat
bulan. Tahap pemberian vaksin adalah sebagai berikut :
Untuk anak ayam berumur empat hari, diberi vaksin dengan cara tetes
mulut atau tetes mata. Pemberian menggunkan pipet tetes. Pada mata
diberikan masing-masing satu tetes. Tetesan pada mulut dilakukan
sebanyak dua tetes.
Untuk ayam berumur empat minggu dan empat bulan, dilakukan
pencegahan dengan cara penyuntikan, sebelum penyuntikan vaksin
diencerkan dulu.
Jika dirasa biayanya terlalu besar maka dapat diatasi dengan cara tradisional
yaitu dengan menggunakan daun pepaya. Berikut ini cara mengolah daun
pepaya :
1. Ambil daun pepaya yang sudah terlihat tua, namun belum menguning
2. Letakkan pada suatu wadah atau mangkok
3. Beri air sebanyak 100 ml
4. Peras daun pepaya yang sudah diberi air hingga berwarna hijau pekat
5. Minumkan air ekstrak tersebut pada ayam dengan langkah sebagai
berikut :
a. Ayam tersebut dipegangi oleh orang lain
b. Buka bagian mulut ayam
c. Minumkan air perasan daun pepaya sebanyak dua sendok makan atau
sekitar 5 ml
6. Minumkan air ekstrak tersebut rutin tiga kali sehari
7. Pada hari ketiga, waktu pemberian dikurangi yaitu menjadi dua kali sehari
Semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai