Anda di halaman 1dari 1

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KARANGSE MBUNG
Jl. Raya Karangtengah No 2 Kecamatan Karangsembung Kodepos 45186

Nomor Dokumen : SPO-UM/PS/001 Nomor Revisi : 0 Halaman: 1/1


Ditetapkan,
(Penanggung Jawab)
PENATALAK Tanggal Terbit :
SANAAN 02 Januari 2015 Dr. Teti Rostianty
NIP. 19711020 200604 2 018
LIMBAH
DEFINISI Proses pokok sebagai upaya pencegahan infeksi dengan pembuangan limbah yang sesuai
standar. Meliputi limbah cair dan padat

TUJUAN - Mencegah terjadinya infeksi silang


- Melindungi petugas pengelola sampah dari luka atau cedera tidak disengaja oleh
benda-benda terkontaminasi
KEBIJAKAN Dilakukan oleh semua tenaga kesehatan sesuai dengan standar pelayanan.
PERSIAPAN ALAT & BAHAN - Clorin 0,5 %
- Air bersih
- Sabun/ detergen
- Sikat cuci
- Sarung Tangan Rumah tangga
- Masker
- Pelindung Mata
- Topi/ Tutup kepala/ Kap
- Apron
- Alas Kaki
PROSEDUR PEMBUANGAN LIMBAH CAIR
- Limbah cair terkontaminasi ; jaringan, darah, urine, tinja, dan duh tubuh lainnya
- Gunakan Alat Perlindungan Diri (APD) sewaktu menangani dan mengangkut
sampah cair
- Tuangkan sampah cair ke wastafel atau ke dalam toilet, siramlah dengan air
untuk membuang sisa sampah. Hindari percikan air
- Jika sistem pembuangan kotoran tidak tersedia, buanglah sampah cair ke dalam
lubang tertutup, jangan dibuang ke saluran terbuka
- Wadah bekas sampah cair di dekontaminasi dengan menambahkan larutan klorin
0,5% selama 10 menit sebelum di cuci

PEMBUANGAN LIMBAH PADAT


- Limbah padat terkontaminasi ; bahan-bahan bekas pembedahan, kasa bekas
pakai, benda-benda lain yang terkontaminasi darah atau bahan organik lain yang
dapat membawa mikroorganisme
- Buang sampah padat dalam wadah bersepuh logam atau plastik dengan penutup
ketat
- Kumpulkan wadah sampah secara reguler dan pindahkan yang bisa dibakar ke
dalam insenerator atau area pembakaran

UNIT TERKAIT
DOKUMEN TERKAIT Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber daya terbatas, panduan pencegahan
infeksi – Jakarta; Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo, 2004, hal 8-7 dan 8-8

Anda mungkin juga menyukai