Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latang Belakang


Di era globalisasi seperti sekarang, berbagai macam aktivitas yang
dilakukan manusia sangatlah padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani
kehidupan dengan persaingan tingkat tinggi demi mencukupi kebutuhan sehari-
hari. Pola hidup yang dijalani oleh setiap orang juga sangat berbeda. Kondisi
kehidupan seperti ini menimbulkan pola hidup dimana individu menginginkan
hidup yang mudah dan serba praktis, serta semua kebutuhan dapat terpenuhi tanpa
timbul rasa kelelahan yang berkepanjangan. Kegiatan yang dilakukan dengan
sedikit gerakan seperti itu menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dimana
masalah tersebut sangat berbahaya bagi kehidupan manusia.
Terlepas dari hal tersebut, kehidupan manusia yang berada di kota-kota
besar dengan kompleksitas yang tinggi juga menyebabkan mereka harus
mempunyai vitalitas ekstra dalam menghadapi dan menjalankan pekerjaan.
Karena adanya keseragaman jenis pekerjaan yang menuntut spesialisasi dan
penanganan secara profesional, sehingga dituntut untuk berpacu dan bersaing
dengan mobilitas yang tinggi. Bila kondisi tersebut dihadapi secara rutin maka
akan menimbulkan efek kejenuhan dan keletihan. Hal ini yang menjadi penyebab
timbulnya berbagai masalah yang berkaitan dengan penurunan fungsi tubuh
seperti stress, depresi, frustasi, dan sebagainya. Menurunnya fungsi dan gerak
tubuh sering menimbulkan keluhan yang sangat mengganggu sehingga pada
akhirnya dapat menurunkan tingkat produktivitas seseorang.
Hal-hal seperti inilah yang mendorong mereka untuk mencari perubahan
suasana yang dapat memberikan kesegaran dan mengembalikan semangat kerja.
Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan berolahraga secara teratur,
yang dapat menghindarkan seseorang dari ancaman penyakit, lebih fit dan segar.
Kegiataan rekreasi dalam bentuk olahraga dapat memulihkan tenaga dan
meningkatkan semangat setelah kelelahan dari rutinitas dan kegiatan yang
dilakukan (Djoko, 2006). Salah satu kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai

1
media rileksasi dan olahraga adalah yoga. Yoga sering disamakan dengan senam.
Anggapan tersebut tidak sepenuhnya salah, sebab yoga memang induk dari senam
serta berbagai jenis bela diri, tari, musik, nyanyian, bahkan seni bercinta. Yoga
berasal dari bahasa sansekerta “yuj” yang artinya menghubungkan atau menyatukan
(Kirschner, 2002). Yoga sangat baik untuk meningkatkan konsentrasi dan membawa
kesadaran diri, menajamkan pikiran, dan menjauhkan seseorang dari emosi serta
pikiran negatif. Yoga berperan penting dala m meningkatkan asupan oksigen ke
dalam otak, menghilangkan kepenatan, meningkatkan energi, dan vitalis,
meningkatkan kelenturan dan stamina tubuh, menstimulasi kelenjar hormonal
dalam tubuh dan membuatnya stabil.
Yoga juga dapat memberikan ketenangan jiwa akibat stres atau
ketidakseimbangan psikis (Sani, 2003). Manfaat yoga juga dapat dirasakan dari
segi mental. Latihan yoga menekankan pada konsentrasi yang dapat memberi
pengaruh positif dan membawa ketenangan pikiran. Yoga juga memiliki manfaat
mengurangi stres. Saat berkonsentrasi, masalah sehari-hari, baik besar maupun
kecil, akan mencair sehingga akan terbebas dari tekanan stres. Konsentrasi bisa
menjadi sarana relaksasi pikiran yang sangat dibutuhkan oleh pikiran yang sedang
stres.
Yoga dengan berbagai manfaatnya dapat dikategorikan menjadi banyak
gerakan. Yoga ibarat sebuah pohon yang memiliki banyak ranting dan unit. Salah
satu bagian dari gerakan yoga adalah yoga Asanas. Asanas berarti “sikap tubuh
yang nyaman dilakukan”. Tekanan lembut dari sikap asana yang dilakukan dengan
tenang dalam jangka waktu tertentu, memperbaiki pengeluaran cairan hormon
yang mengakibatkan keseimbangan hormon dan kesehatan fisik dan mental
(Avadhutika, 2001). Gerakan-gerakan pada yoga Asanas dapat memengaruhi
setiap aspek fisik manusia, tidak hanya membuat keseimbangan kerja kelenjar
tetapi juga membuat otot-otot giat dan santai. Selama melakukan gerakan-gerakan
yang halus ini, tubuh tetap berada dalam keadaan efisien yang santai dan
pernafasan panjang sehingga tubuh mendapat banyak oksigen dan pikiran menjadi
tenang serta terkendali. Gerakan yoga Asanas juga dapat membersihkan dan
menstimulir tubuh dengan segala cara, memperbaiki dan mengatur metabolisme,

2
menyelaraskan kerja kelenjar, menstimulir peredaran darah, memperbaiki
pencernaan, meremajakan organ dan sistem tubuh, dan sebagainya. Gerakan yoga
Asanas dapat memberi dampak positif bagi seseorang yang mengalami penurunan
fungsi tubuh seperti stress dan depresi. Dalam hal ini gerakan yang memegang
peranan penting adalah rileksasi. Selama rileksasi yang dalam, energi vital yang
dipakai hanya sedikit, karena itu sisa energi yang terus-menerus diproduksi oleh
sel-sel tubuh menumpuk untuk cadangan. Kekhawatiran dan emosi-emosi yang
mengganggu dapat dihalau dari pikiran sehingga timbulnya emosi-emosi negatif
yang memicu timbulnya stress dan penurunan fungsi tubuh lainnya dapat teratasi.
Di Indonesia, perkembangan yoga sudah mulai dikenal sekitar tahun 1990.
Perkembangan yoga di Indonesia, khususnya Jakarta, dimulai ketika terjadi krisis
ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1990 yang menimbulkan banyak
dampak negatif dalam masyarakat, diantaranya adalah stres. Mereka yang dilanda
stres mulai menyadari bahwa pengobatan medis tidak optimal untuk mengobati
penyakit yang sumbernya dari psikis atau mental. Mereka lantas mulai berpaling
pada upaya penyembuhan alami, diantaranya beryoga. Dalam delapan tahun
terakhir ini, perkembangan tempat untuk berlatih yoga atau yoga center di
Indonesia meningkat dengan pesat. Animo dan kegandrungan masyarakat untuk
beryoga menunjukkan grafik yang meningkat. Pemberitaan dan publikasi yoga di
media, baik cetak maupun elektronik, seperti terus mengalir tiada henti. Peranan
yoga yang dirasa penting dalam berbagai aspek kesehatan memang dirasakan
perlu untuk terus dikembangkan.
Hal inilah yang mendorong kami untuk melakukan penelitian dengan judul
“Peran Asanas dalam Yoga untuk Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Psikis
Manusia (Studi Kasus di Yoga Center Ananda Marga Unit Karangasem)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian maka dapat dirumuskan 2 (dua)


permasalah sebagai berikut.

1.2.1 Bagaimanakah peran Asanas dalam yoga untuk meningkatkan


kesehatan fisik manusia?

3
1.2.2 Bagaimanakah peran Asanas dalam yoga untuk meningkatkan
kesehatan psikis manusia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian dan rumusan masalah, maka tujuan


penelitian ini, dapat diuraikan sebagai berikut.

1.3.1 Untuk mengetahui peran Asanas dalam yoga untuk meningkatkan


kesehatan fisik manusia.
1.3.2 Untuk mengetahui peran Asanas dalam yoga untuk meningkatkan
kesehatan psikis manusia.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai


pihak sebagai berikut.

1.4.1 Bagi Masyarakat Umum


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat
bahwa di zaman seperti sekarang ini banyak cara yang dapat digunakan untuk
tetap menjaga kesehatan agar tetap produktif dalam menjalankan aktivitas salah
satunya adalah dengan melakukan gerakan Asanas.

1.4.2 Bagi Dunia Kesehatan


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam dunia
kesehatan utamanya kesehatan fungsi tubuh bahwa gerakan Asanas dalam yoga
dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan baik fisik maupun psikis manusia.

1.4.3 Bagi Peneliti Lain


Bagi peneliti lain diharapkan dapat melakukan penelitian tentang berbagai
gerakan-gerakan dalam yoga dalam ruang lingkup yang lebih luas.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

4
Penelitian ini dibatasi hanya pada peranan Asanas dalam yoga untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan psikis manusia, dimana penelitian ini
dilaksanakan di Yoga Center Ananda Marga Unit Karangasem.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

5
2.1 Yoga Asanas
Yoga Asanas dipercaya ditemukan beribu-ribu tahun yang lalu di pedalaman
hutan India dan Cina yang dimulai dengan kehidupan para yogi yang
mengabdikan hidup mereka untuk menguasai misteri tubuh dan pikiran mereka.
Setelah melalui eksperimen yang beribu-ribu tahun, maka sikap-sikap binatang
yang ditemukan oleh para yogi dihaluskan menjadi ribuan latihan sikap tubuh
yang sistematis dan alamiah yang disebut Asanas. Jumlah total gerakan dalam
yoga Asanas pada awalnya berjumlah sebanyak 8.400.000 (delapan juta empat
ratus) Asanas, yang menunjuk kepada jumlah total badan wadag atau bentuk
kehidupan yang ada dimuka bumi. Kemudian setelah melewati kurun waktu
berabad-abad, gerakan pada yoga Asanas telah berkurang jumlahnya sampai saat
ini kurang dari 100 (seratus) Asanas yang dikenal secara terperinci.
Latihan yoga Asanas dilakukan agar dapat memperkuat kemampuan
seseorang untuk duduk pada satu posisi secara mantap dan nyaman dalam jangka
waktu yang panjang (Sindhu, 2009). Gerakan pada yoga Asanas memengaruhi
setiap aspek fisik manusia, tidak saja membuat seimbang kerja kelenjar tetapi juga
membuat otot-otot giat dan santai, begitu pula dengan sistem saraf, menstimulir
sirkulasi, mengendurkan otot, dan memusatkan pikiran. Secara bertahap, setelah
tubuh terbiasa terhadap latihan yang lentur pada yoga Asanas maka semua
aktifitas fisik akan menjadi bagian dari yoga Asanas, dilakukan dengan lancar,
halus, disertai nafas yang dalam sehingga tubuh mendapat banyak oksigen dan
pikiran menjadi tenang serta terkendali. Gerakan dalam yoga Asanas tidak hanya
untuk memperoleh kesehatan jasmani (fisik) saja, tetapi akan memperbaiki
bermacam-macam kegagalan kelenjar endokrin sehingga dapat mengapuskan
emosi-emosi yang mengganggu dan ketidakseimbangan mental (psikis) yang
dapat mengganggu kosentrasi.
Gerakan-gerakan yoga Asanas yang ditemukan oleh para yogi adalah untuk
menstimulir berbagai macam kelenjar dan cakra-cakra serta memengaruhi tubuh
dan pikiran dengan berbagai macam cara. Beberapa gerakan dalam yoga Asanas

6
adalah gerakan berdiri di atas bahu (Sarvaungasana), pose ikan (Matyamudra),
pose putaran (Matsyendrasana), pose gagah (Viirasana), pose roda (Cakrasana),
pose perahu atau pose busur (Naokasana atau Dhanurasana), pose mencium
kedua lutut (Utkata Pascimottanasana), pose bajak (Halasana), pose lotus
(Padmasana), pose belalang (Shalabshana), pose kepala sapi (Gomukhasana),
pose seimbang (Tuladandasana), pose mencium satu lutut (Janushirasana), pose
merak (Mayurasana), pose kobra (Bhujaungasana), pose yoga (Yogamudra), pose
hormat menyembah (Diirgha Pranama), pose kelinci (Shashaungasana), pose
tangan menyentuh kaki (Padahastasana), Utpeksa Mudra, dan sebagainya.
Dalam prakteknya, seseorang yang melakukan gerakan yoga Asanas tentu
memiliki kiat-kiat khusus yang dapat digunakan untuk membuat mereka terbiasa
dan terlatih dalam melakukan yoga Asanas. Kiat-kiat tersebut diantaranya adalah
jangan memaksakan diri dan tergesa-gesa, berlatih yoga Asanas 2 (dua) kali
dalam sehari, berlatih dengan tubuh yang bersih dan suci dimana sebelum
memulai gerakan yogi harus melakukan pembersihan seperti menyiram kaki dari
lutut ke bawah, berkumur, memercikan air dan membasuh wajah, dan lain-lain.
Selain itu gerakan yoga Asanas juga harus diimbangi dengan pernafasan yang
baik melalui hidung, berlatih di udara segar, mengenakan pakaian yang
menunjang, berlatih dengan perut kosong, dan pada akhir gerakan selalu diikuti
dengan pengurutan. Teknik pengurutan adalah cara terbaik untuk mengakhiri
gerakan yoga Asanas karena pengurutan dapat merangsang semua ujung saraf di
bawah permukaan tubuh, merileksasikan otot, melancarkan sirkulasi darah,
menolong mencegah infeksi, dan memperbaiki kesehatan. Gerakan-gerakan dalam
yoga Asanas juga terdiri dari seni rileksasi dan meditasi yang dapat
menyelaraskan pikiran dari ketegangan akibat beban dan masalah yang
mengganggu.

2.2 Kesehatan
Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun
1948 menyebutkan bahwa kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental, dan
sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Pada

7
tahun 1986, WHO dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan
bahwa kesehatan adalah sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan
hidup. Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan
pribadi, serta kemampuan fisik. Sehat merupakan bagian dari harta manusia yang
tak ternilai harganya.
Dalam definisi kesehatan terdapat 3 (tiga) komponen penting yaitu sehat
jasmani (fisik), sehat mental (psikis) dan sehat sosial. Dikatakan sehat secara
jasmani (fisik) adalah orang tersebut tidak memiliki gangguan apapun secara
klinis. Fungsi organ tubuhnya berfungsi secara baik, dan dia memang tidak sakit.
Sedangkan seseorang yang dikatakan sehat secara mental (psikis) adalah sehatnya
pikiran, emosional, maupun spiritual dari seseorang. Ada suatu kasus seseorang
yang memeriksakan kondisi badannya serba tidak enak, akan tetapi secara klinis
atau berdasarkan hasil pemeriksaan dokter menunjukan bahwa orang tersebut
tidak sakit, hal ini bisa disebabkan karena orang tersebut mengalami gangguan
secara mental (psikis) yang mempengaruhi keadaan fisiknya (Keliat, 2005).
Contoh seseorang yang sehat secara mental adalah tidak autis, tidak stres, tidak
mengalami gangguan jiwa akut, tidak mempunyai masalah yang berhubungan
dengan kejiwaan, misalnya kleptomania, psikopat, dan lain-lain. Seseorang
dikatakan sehat secara sosial apabila kemampuan seseorang untuk berinteraksi
dengan lingkungan dimana ia tinggal. Kemudian orang dengan kategori sehat
secara ekonomi adalah orang yang produktif, produktifitasnya mengantarkan ia
untuk bekerja dan dengan bekerja ia akan dapat menunjang kehidupan
keluarganya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah bagian integral dari
kesehatan merupakan kondisi yang memungkinkan perkembangan jasmani (fisik),
mental (psikis), sosial, dan ekonomi secara optimal, dan yang selaras dengan
perkembangan orang lain (Maslim, 2001). Seseorang yang sudah memenuhi
semua kriteria baik sehat secara jasmani (fisik), mental (psikis), sosial dan
ekonomi dapat diakatakan sebagai seorang yang sehat jiwa dengan ciri-ciri yaitu
(1) merasa senang terhadap dirinya yang terdiri dari mampu menghadapi situasi,
mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup, puas dengan kehidupannya sehari-

8
hari, serta mempunyai harga diri yang wajar, (2) merasa nyaman berhubungan
dengan orang lain, (3) mampu memenuhi tuntutan hidup yaitu seseorang dapat
menetapkan tujuan hidup yang realistis, mampu mengambil keputusan, dan
mampu merancang masa depan.
Tetapi apabila seseorang mengalami perubahan dalam hal pemenuhan
kriteria sehat jiwa maka akan terjadi reaksi baik secara jasmani (fisik) maupun
mental (psikis) yang disebut dengan stres (Kusumawati, 2010). Stres dapat
berpengaruh terhadap keadaan jasmani dan kejiwaan seseorang: Reaksi yang
bersifat jasmani (fisik) dapat berupa jantung terasa berdebar-debar, otot tegang,
sakit kepala, sakit perut atau diare, lelah, gangguan makan, dan lain-lain.
Sedangkan reaksi yang bersifat kejiwaan (psikis) dapat berupa sukar konsentrasi,
sukar tidur, cenderung menyalahkan orang lain, cemas, menarik diri, menyerang,
dan mudah tersinggung. Pada tahap yang berat, stres juga dapat menimbulkan
penyakit fisik, seperti tekanan darah tinggi, asma berat, serangan jantung dan
sebagainya. Sebagai upaya pencegahan stress dapat diatasi dengan banyak cara
yaitu dengan melakukan relaksasi selama 10-15 menit setiap hari untuk
mengendorkan ketegangan otot yang diakibatkan oleh stres, dan cara-cara yang
lain.

BAB III

9
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini berlangsung di Yoga Center Ananda Marga, unit Karangasem,
Provinsi Bali, selama 2 (dua) minggu yaitu dari tanggal 16 September sampai
dengan tanggal September 2014.

3.2 Jenis Penelitian


Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang terfokus untuk
mendeskripsikan tentang peran Asanas dalam yoga untuk meningkatkan
kesehatan fisik dan psikis manusia. Penelitian ini dilakukan di Yoga Center
Ananda Marga unit Karangasem.

3.3 Subjek Penelitian


Populasi penelitian ini adalah para yogi yang aktif di Yoga Center Ananda
Marga unit Karangasem, dengan rincian perempuan sebanyak 22 orang dan laki-
laki sebanyak 18 orang. Sehingga total responden berjumlah 40 orang.

3.4 Teknik Pengambilan Data


Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan melalui 4 (empat)
cara yaitu (1) observasi, (2) penyebaran angket, (3) wawancara, dan (4) studi
kepustakaan.
Metode observasi (pengamatan), adalah mensurvei atau mengunjungi
langsung ke lapangan yaitu ke Yoga Center Ananda Marga unit Karangasem, dan
melihat para yogi melakukan gerakan Asanas.
Metode penyebaran angket, yaitu dengan menyebarkan angket yang berisi
beberapa pertanyaan dan pernyataan serta pilihan jawaban untuk mengumpulkan
data yang disebar kepada para yogi yang aktif di Yoga Center Ananda Marga unit
Karangasem yang berjumlah 40 orang.
Metode wawancara, yaitu bertanya secara langsung kepada pengelola Yoga
Center Ananda Marga unit Karangasem untuk mendapatkan informasi mengenai
tempat pelatihan yoga tersebut.

10
Metode studi kepustakaan (library research), yaitu dengan membaca
sumber-sumber tertulis yang diperoleh dari buku dan referensi yang berhubungan
dengan penelitian serta mengunduh (download) beberapa file dari internet.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner semi
terbuka dan kuesioner terbuka serta dengan wawancara. Kuesioner semi terbuka
yang terdiri dari 4 (empat) butir pertanyaan bertujuan untuk mengetahui identitas
dan alasan para yogi mengikuti yoga. Sementara kuesioner terbuka yang disebar
terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) pernyataan. Pernyataan tersebut digolongkan lagi
menjadi 3 (tiga) buah instrumen. Instrumen pertama terdiri dari 5 (lima)
pernyataan yaitu pernyataan nomor 1 (satu) sampai 5 (lima) yang menunjukkan
gambaran umum pelaksanaa yoga Asanas di Yoga Center Ananda Marga unit
Karangasem. Instrumen kedua yang terdiri dari 14 (empat belas) pernyataan yaitu
pernyataan nomer 6 (enam) sampai 19 (sembilan belas) bertujuan untuk
mengetahui peranan yoga Asanas dalam meningkatkan kesehatan psikis manusia.
Instrumen yang ketiga dengan jumlah yang sama yaitu 14 (empat belas)
pernyataan dari pernyataan nomor 20 (dua puluh) sampai pernyataan nomor 33
(tiga puluh tiga) menunjukkan sejauh mana peranan yoga Asanas dalam
meningkatkan kesehatan fisik manusia. Berikut merupakan kuesioner terbuka
yang disebar kepada 40 responden di Yoga Center Ananda Marga unit
Karangasem, yang dapat dilihat pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Kuesioner terbuka untuk 40 responden

NO. PERNYATAAN SS S KS TS
Saya mengikuti senam Yoga atas kemauan
1.
sendiri tanpa paksaan
Saya sulit menguasai gerakan dalam senam
2.
Yoga dalam waktu yang relatif singkat
Saya berusaha rutin melakukan kegiatan
3. senam Yoga baik di sanggar ataupun
dirumah

11
Saya melakukan senam Yoga sebanyak 2
4.
kali dalam sehari
Dalam sehari saya paling sedikitnya dapat
5.
melakukan 4 macam gerakan senam Yoga
Mengikuti senam Yoga secara rutin
6. membuat saya merasa nyaman dan tidak
tertekan
Mengikuti senam Yoga secara rutin tidak
7. membawa perubahan bagi kenyamanan
diri saya dan seringkali merasa tertekan
Yoga dapat membantu saya dalam
8.
memusatkan pikiran dengan baik
Pikiran saya masih sering kacau walaupun
9.
saya sudah mengikuti Yoga
Setelah rutin melakukan senam Yoga saya
10. merasa lebih rileks dan mampu berfikir
lebih jernih
Saya merasa tegang dan sering berfikir
11.
negatif meskipun sudah mengikuti Yoga
Sebelum mengikuti senam Yoga saya
12. sering merasa cemas dan kurang percaya
diri
Setelah mengikuti senam Yoga saya
13.
merasa tenang dan percaya diri
Sebelum mengikuti senam Yoga saya
14. sering merasa pesimis, khawatir yang
berlebihan, dan tertekan
Setelah mengikuti senam Yoga saya
15. merasa optimis, aman, dan terbebas dari
tekanan
Yoga membantu saya dalam hal mengatur
16. nafas sehingga saya dapat mengatur
ketegangan emosi
Emosi saya sering tidak stabil meskipun
17.
saya sudah mengikuti senam Yoga

12
Saya merasakan perubahan positif dalam
18.
diri setelah rutin melakukan senam Yoga
Saya tidak merasakan perubahan apapun
19.
dalam diri setelah mengikuti senam Yoga
Sebelum mengikuti senam Yoga saya
20. sering merasa susah tidur dan denyut
jantung terasa lebih cepat
Setelah mengikuti senam Yoga saya dapat
21. tidur dengan nyenyak dan denyut jantung
menjadi normal/baik
Sebelum mengikuti senam Yoga saya
22. sering mengalami pusing, nyeri otot, dan
gangguang pencernaan
Setelah mengikuti senam Yoga saya tidak
23. pernah pusing, otot tidak nyeri, dan
pencernaan baik
Yoga membantu saya dalam hal mengatur
24. nafas sehingga saya merasa lebih nyaman
dalam bermeditasi
Saya tidak bisa mengatur nafas dengan
25. baik meskipun sudah mengikuti senam
Yoga
Pada akhir latihan senam Yoga saya
26.
merasa segar dan berenergi
Saya merasa lemas dan kurang berenergi
27.
setelah melakukan senam Yoga
Setelah mengikuti senam Yoga penyakit
28. fisik yang sebelumnya saya alami perlahan
membaik
Penyakit fisik yang saya alami tidak
29. menunjukkan perubahan meskipun saya
sudah mengikuti senam Yoga
Yoga sangat penting dalam kesehatan, dan
30.
sudah menjadi suatu kebutuhan
31. Yoga mengembangkan seluruh kepribadian

13
baik secara fisik, mental, dan spritual
Yoga merupakan upaya untuk
32. menyembuhkan penyakit sehingga perlu
dilaksanakan secara berkelanjutan
Yoga termasuk media penyembuhan yang
33.
murah dan tidak memerlukan banyak biaya

Dari data yang diperoleh tersebut kemudian akan dianalisis dengan


menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan perhitungan kuantitatif.
Secara deskriptif kualitatif akan dicari tingkat persetujuan yang diberikan oleh
responden. Jawaban dari pernyataan memiliki tingkat nilai yang berbeda.
Pernyataan terdiri dari 2 (dua) jenis pernyataan yaitu pernyataan positif dan
pernyataan negatif. Pemberian nilai untuk pernyataan positif setiap jawaban
sangat setuju (SS) mendapat skor 4, jawaban setuju (S) mendapat skor 3, jawaban
kurang setuju (KS) mendapat skor 2, dan jawaban tidak setuju (TS) mendapat
skor 1. Sementara untuk pernyataan negatif setiap jawaban sangat setuju (SS)
mendapat skor 1, jawaban setuju (S) mendapat skor 2, jawaban kurang setuju
(KS) mendapat skor 3, dan jawaban tidak setuju (TS) mendapat skor 4.
Dari total nilai yang diperoleh oleh masing-masing pernyataan akan dicari
rata-rata nilai. Dari rata-rata tersebut akan dapat digolongkan pernyataan tersebut
dalam 4 (empat) golongan yang dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Penggolongan nilai berdasarkan rata-rata skor

Keterangan
Nilai
Pernyataan positif Pernyataan negatif
1,0 - 1,5 Tidak setuju Sangat setuju
1,5 - 2,5 Kurang setuju setuju
2,5 - 3,5 Setuju Kurang setuju
3,5 - 4,0 Sangat setuju Tidak setuju

Sementara pada analisis kuantitatif akan dicari tingkat efektivitas peran dari
yoga Asanas dalam meningkatkan kesehatan psikis maupun fisik manusia.

14
Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mencari persentase jumlah total skor
yang diperoleh dari instrumen kedua dan instrumen ketiga. Dari 14 (empat belas)
pernyataan yang ada pada masing-masing instrumen tersebut maka skor
maksimum yang bisa diperoleh adalah 2240. Jadi untuk menghitung persentase
jumlah skor instrumen adalah dengan cara membagi jumlah skor instrumen kedua
atau ketiga dengan skor maksimum yaitu 2240 kemudian dikalikan 100%.
Persentase yang didapat tersebut dapat digolongkan dalam 4 (empat) golongan
dapat dilihat pada table 3.3.

Tabel 3.3 Persentase keefektivitasan

PERSENTASE KETERANGAN
0% - 25% Tidak efektif
25% - 50% Kurang efektif
50% - 75% Efektif
75% - 100% Sangat efektif
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penyebaran kuesioner sehingga data
yang diperoleh berupa data kuantitatif. Kuesioner yang kami sebar tersebut
digolongkan menjadi 3 (tiga) buah instrumen, instrumen yang pertama mengenai
gambaran umum pelaksanaa yoga Asanas di Yoga Center Ananda Marga unit
Karangasem, instrumen kedua bertujuan untuk mengetahui peranan yoga Asanas
dalam meningkatkan kesehatan psikis manusia, dan instrumen yang ketiga untuk
mengetahui peranan yoga Asanas dalam meningkatkan kesehatan fisik manusia.
Semua data yang kami peroleh baik dari kuesioner maupun angket secara lebih
terperinci kami sajikan pada tabel 4.1 dan tabel 4.2.

Tabel 4.1 Data Hasil Penyebaran Kuesioner Semi Terbuka

KUESIONER SEMI TERBUKA


Pertanyaan Pilihan Data
Umur - Rata-rata 50 tahun

15
a. Perempuan 22 orang
Jenis kelamin
b. Laki-laki 18 orang
a. 2 bulan 4 orang
Lama mengikuti yoga b. 3 bulan -
asanas c. 4 bulan -
d. Lebih dari 4 bulan 36 orang
a. Sakit 18 orang
Alasan mengikuti yoga b. Ajakan teman 3 orang

asanas c. Bermeditasi 4 orang


d. Kesehatan 15 orang

Tabel 4.2 Data Hasil Penyebaran Kuesioner Terbuka

KUESIONER TERBUKA
Nilai Rata- Ket.
NO. PERNYATAAN SS S KS TS
total rata
Saya mengikuti senam Yoga
1. atas kemauan sendiri tanpa 32 8 - - 152 3,80 SS
paksaan
Saya sulit menguasai
gerakan dalam senam Yoga
2. 6 11 14 9 106 2,65 KS
dalam waktu yang relatif
singkat
Saya berusaha rutin
melakukan kegiatan senam
3. 13 22 5 - 128 3,20 S
Yoga baik di sanggar
ataupun dirumah
Saya melakukan senam Yoga
4. 8 16 10 6 106 2,65 S
sebanyak 2 kali dalam sehari
Dalam sehari saya paling
sedikitnya dapat melakukan
5. 9 17 8 6 109 2,73 S
4 macam gerakan senam
Yoga
Mengikuti senam Yoga
secara rutin membuat saya
6. 24 16 - - 144 3,60 SS
merasa nyaman dan tidak
tertekan
7. Mengikuti senam Yoga - - 13 27 147 3,68 TS
secara rutin tidak membawa

16
perubahan bagi kenyamanan
diri saya dan seringkali
merasa tertekan
Yoga dapat membantu saya
8. dalam memusatkan pikiran 24 16 - - 144 3,60 SS
dengan baik
Pikiran saya masih sering
9. kacau walaupun saya sudah - 4 22 14 130 3,25 KS
mengikuti Yoga
Setelah rutin melakukan
senam Yoga saya merasa
10. 23 17 - - 143 3,58 SS
lebih rileks dan mampu
berfikir lebih jernih
Saya merasa tegang dan
sering berfikir negatif
11. - - 24 16 136 3,40 KS
meskipun sudah mengikuti
Yoga
Sebelum mengikuti senam
Yoga saya sering merasa
12. 8 19 7 6 109 2,73 S
cemas dan kurang percaya
diri
Setelah mengikuti senam
13. Yoga saya merasa tenang 24 16 - - 144 3,60 SS
dan percaya diri
Sebelum mengikuti senam
Yoga saya sering merasa
14. 9 16 8 7 107 2,68 S
pesimis, khawatir yang
berlebihan, dan tertekan
Setelah mengikuti senam
Yoga saya merasa optimis,
15. 21 19 - - 141 3,53 SS
aman, dan terbebas dari
tekanan
Yoga membantu saya dalam
hal mengatur nafas sehingga
16. 20 20 - - 140 3,50 SS
saya dapat mengatur
ketegangan emosi
Emosi saya sering tidak
17. stabil meskipun saya sudah - - 23 17 137 3,43 KS
mengikuti senam Yoga
Saya merasakan perubahan
18. positif dalam diri setelah 25 15 - - 145 3,63 SS
rutin melakukan senam Yoga
Saya tidak merasakan
perubahan apapun dalam diri
19. - - 18 22 142 3,55 TS
setelah mengikuti senam
Yoga

17
Sebelum mengikuti senam
Yoga saya sering merasa
20. 7 20 9 4 110 2,75 S
susah tidur dan denyut
jantung terasa lebih cepat
Setelah mengikuti senam
Yoga saya dapat tidur
21. 21 19 - - 141 3,53 SS
dengan nyenyak dan denyut
jantung menjadi normal/baik
Sebelum mengikuti senam
Yoga saya sering mengalami
22. 10 22 8 - 122 3,05 S
pusing, nyeri otot, dan
gangguang pencernaan
Setelah mengikuti senam
Yoga saya tidak pernah
23. 18 19 - 3 132 3,30 S
pusing, otot tidak nyeri, dan
pencernaan baik
Yoga membantu saya dalam
hal mengatur nafas sehingga
24. 28 12 - - 148 3,7 SS
saya merasa lebih nyaman
dalam bermeditasi
Saya tidak bisa mengatur
nafas dengan baik meskipun
25. - 6 19 15 129 3,23 S
sudah mengikuti senam
Yoga
Pada akhir latihan senam
26. Yoga saya merasa segar dan 24 16 - - 144 3,60 SS
berenergi
Saya merasa lemas dan
27. kurang berenergi setelah - - 20 20 140 3,50 TS
melakukan senam Yoga
Setelah mengikuti senam
Yoga penyakit fisik yang
28. 15 25 - - 135 3,38 S
sebelumnya saya alami
perlahan membaik
Penyakit fisik yang saya
alami tidak menunjukkan
29. perubahan meskipun saya - 6 19 15 129 3,23 KS
sudah mengikuti senam
Yoga
Yoga sangat penting dalam
30. kesehatan, dan sudah 34 6 - - 154 3,85 SS
menjadi suatu kebutuhan
Yoga mengembangkan
seluruh kepribadian baik
31. 38 2 - - 158 3,95 SS
secara fisik, mental, dan
spritual

18
Yoga merupakan upaya
untuk menyembuhkan
32. penyakit sehingga perlu 35 5 - - 155 3,88 SS
dilaksanakan secara
berkelanjutan
Yoga termasuk media
penyembuhan yang murah
33. 29 11 - - 149 3,73 SS
dan tidak memerlukan
banyak biaya

4.2 Pembahasan

4.2.1 Gambaran Umum Pelaksanaa Yoga Asanas di Yoga Center Ananda


Marga
Di Yoga Center Ananda Marga unit Karangasem memiliki jumlah anggota
sebanyak 40 (empat puluh) orang yang terdiri dari 22 (dua puluh dua) perempuan
dan 18 (delapan belas) laki-laki. Rata-rata umur para yogi yang bergabung dalam
Yoga Center ini adalah sekitar 50 (lima puluh) tahun. Dengan yogi yang paling
muda berumur 23 (dua puluh tiga) tahun sedangkan yogi yang tertua berumur 68
(enam puluh delapan) tahun. Sekitar 90% atau 36 (tiga puluh enam) orang dari 40
(empat puluh) orang anggota Yoga Center Ananda Marga ini telah mengikuti
senam yoga Asanas lebih dari 4 (empat) bulan. Dan sebanyak 4 (empat) orang
anggota baru mengikuti senam yoga Asanas selama 2 (dua) bulan. Alasan para
yogi mengikuti senam yoga Asanas ini bervariasi. Sebanyak 18 (delapan belas)
orang mengaku alasan mereka mengikuti senam yoga Asanas ini karena sakit, 3
(tiga) orang dengan alasan diajak teman, 4 (empat) orang dengan alasan untuk
belajar bermeditasi dan 15 (lima belas) orang sisanya mengaku mengikuti senam
ini dengan alasan kesehatan.
Dari hasil angket dapat kita ketahuai para yogi sangat setuju bahwa mereka
mengikuti senam yoga Asanas ini atas kemauan mereka sendiri tanpa paksaan. Ini
menunjukkan bahwa mereka memiliki motivasi yang baik dalam mengikuti yoga
Asanas ini. Semua gerakan dalam yoga Asanas tergolong tidak sulit untuk

19
dipelajari, itu ditunjukkan dari pernyataan anggota yoga Asanas yang kurang
setuju bahwa gerakan yoga Asanas sulit dipelajari dalam waktu singkat. Meskipun
ada beberapa gerakan dalam yoga Asanas yang perlu waktu yang lama untuk
mempelajarinya. Para yogi rutin melakukan kegiatan yoga Asanas baik di sanggar
ataupun di rumah. Secara rutin dalam seminggu mereka melakukan yoga Asanas
(3) tiga kali dalam seminggu di Yoga Center Ananda Marga. Sementara secara
personal dalam sehari para yogi melakukan yoga Asanas sebanyak 2 (dua) kali,
dengan minimal 4 (empat) macam gerakan yoga.

4.2.2 Peran Asanas dalam Yoga untuk Meningkatkan Kesehatan Psikis


Manusia

Peranan Asanas dalam yoga untuk meningkatkan kesehatan psikis manusia


dicerminkan dari 14 (empat belas) pernyataan yaitu pernyataan nomor 6 (enam)
sampai nomor 19 (sembilan belas). Banyak manfaat yang dirasakan oleh para yogi
setelah mengikuti yoga Asanas dalam hal psikis manusia. Mereka sangat setuju
bahwa melakukan yoga Asanas secara rutin membuat mereka merasa nyaman,
tidak tertekan, dan membantu dalam memusatkan pikiran dengan baik. Selain itu
anggota Yoga Center Ananda Marga juga sangat setuju bahwa setelah rutin
melakukan senam yoga, para yogi merasa lebih rileks dan mampu berfikir lebih
jernih.
Selain itu peranan yoga Asanas dalam hal psikis juga terlihat dari perubahan
yang dirasakan para yogi. Sebelum mengikuti yoga Asanas para yogi sering
merasa cemas, kurang percaya diri, merasa pesimis, khawatir yang berlebihan,
dan tertekan. Namun setelah mengikuti senam yoga Asanas ini mereka sangat
setuju bahwa mereka merasa lebih tenang, percaya diri, optimis, aman, dan
terbebas dari tekanan. Gerakan dalam yoga Asanas mengajarkan bagaimana cara
mengatur nafas yang baik. Hal tersebut sangat membantu para yogi dalam cara
mengatur emosi mereka. Anggota Yoga Center Ananda Marga sangat setuju
bahwa mereka merasakan banyak perubahan positif setelah mereka melakukan
yoga Asanas ini.

20
Seperti yang dijabarkan diatas, secara kualitatif terlihat bahwa Asanas
dalam yoga memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kesehatan
psikis manusia. Hal tersebut juga didukung dari perhitungan kuantitatif data
tersebut. Dari 14 (empat belas) pernyataan yang termasuk dalam instrumen yang
kedua ini, jumlah total nilainya adalah 1909 (dua ribu sembilan belas) dari jumlah
nilai maksimum yang dapat diperoleh yaitu 2240 (dua ribu dua ratus empat puluh)
poin atau tingkat kefektifannya sekitar 85,22%. Itu berarti Asanas dalam yoga
memiliki peran yang sangat efektif dalam meningkatkan kesehatan psikis
manusia.

4.2.3 Peran Asanas dalam Yoga untuk Meningkatkan Kesehatan Fisik


Manusia.

Peran Asanas dalam yoga untuk meningkatkan kesehatan fisik manusia


dicerminkan dari instrumen yang ketiga yaitu dari 14 (empat belas) pernyataan
yaitu pernyataan nomer 20 (dua puluh) sampai pernyataan nomor 33 (tiga puluh
tiga). Dari pernyataan tersebut dapat kita lihat bahwa yoga Asanas tidak hanya
berperan dalam meningkatkan kesehatan psikis manusia, tetapi juga kesehatan
fisik manusia. Perubahan fisik juga dapat dirasakan para yogi setelah mengikuti
yoga Asanas ini. Sebelum mengikuti yoga Asanas ini para yogi banyak yang
mengalami susah tidur, denyut jantung terasa lebih cepat, sering mengalami
pusing, nyeri otot, dan gangguang pencernaan. Para yogi sangat setuju bahwa
setelah mengikuti yoga Asanas ini mereka dapat tidur dengan nyenyak, denyut
jantung menjadi normal, tidak pernah pusing, otot tidak nyeri, dan pencernaan
baik.
Peranan berikutnya, para yogi sangat setuju bahwa yoga Asanas membantu
dalam mengatur nafas sehingga mereka merasa lebih nyaman dalam bermeditasi.
Pengaturan nafas ini membantu meningkatkan kemampuan paru-paru menjadi
jauh lebih baik. Pada akhir latihan senam yoga Asanas para yogi sangat setuju
bahwa mereka merasa segar dan berenergi. Disamping itu anggota di Yoga Center
Ananda Marga ini huga setuju bahwa setelah mengikuti yoga Asanas penyakit
fisik yang sebelumnya mereka alami perlahan membaik.

21
Selain itu para yogi juga sangat setuju bahwa yoga Asanas sangat penting
dalam kesehatan, mengembangkan seluruh kepribadian baik secara fisik, mental,
dan spritual. Menurut mereka, yoga Asanas merupakan upaya untuk
menyembuhkan penyakit tidak memerlukan banyak biaya sehingga perlu
dilaksanakan secara berkelanjutan.
Peran yoga Asanas dalam hal kesehatan fisik manusia juga tidak kalah
penting. Dari uraian diatas dapat dilihat banyak manfaat dari yoga Asanas dalam
meningkatkan kesehatan fisik manusia. Berdasarkan perhitungan kuantitatif dari
14 (empat belas) pernyataan tersebut jumlah total nilainya adalah 1946 (seribu
sembilan ratus empat puluh enam) poin dari 2240 (dua ribu dua ratus empat
puluh) poin maksimal atau sekitar 86,87%. Dari data tersebut berarti yoga asanas
memiliki peran yang sangat efektif dalam meningkatkan kesehatan fisik manusia.

22
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat kami tarik


kesimpulan sebagaiberikut.

5.1.1 Yoga Asanas di Yoga Center Ananda Marga memiliki jumlah anggota
sebanyak 40 orang dengan rata-rata umur 50 tahun yang rutin melakukan
yoga Asanas (3) tiga kali dalam seminggu.
5.1.2 Peran Asanas dalam yoga untuk meningkatkan kesehatan psikis manusia
dapat antara lain membuat para yogi merasa lebih tenang, percaya diri,
optimis, tidak tekanan, dan dapat mengatur emosi mereka..
5.1.3 Peran Asanas dalam yoga untuk meningkatkan kesehatan fisik manusia
antara lain membuat denyut jantung menjadi normal, tidak pernah pusing,
otot tidak nyeri, meningkatkan kualitas paru-paru, dan melancarkan
pencernaan.

5.2 Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran
sebagai berikut.

23
5.2.1 Kepada masyarakat umum disarankan untuk tetap menjaga kesehatan
dengan rutin melakukan gerakan Asanas dalam yoga yang memiliki
banyak manfaat bukan hanya dapat mencegah timbulnya penyakit fisik
tetapi juga dapat mencegah penyakit psikis pada manusia.

5.2.2 Kepada dunia kesehatan disarankan untuk tetap mengembangkan dan


menerapkan gerakan dalam Asanas yang memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Avadhutika, A.A., 2001, Yoga untuk Kesehatan, Jakarta Barat: Persatuan Ananda
Marga Indonesia

Djoko, P., 2006, Bugar dan Sehat dengan Berolahraga, Yogyakarta: Andi Offset

Keliat, B.A., 2005, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta: EGC


Kirschner, MJ., 2002, Yoga, Bandung: CV Pionir Jaya

Kusumawati Farida dan Hartono Yudi, 2010, Buku Ajar Keperawatan Jiwa,
Jakarta: Salemba Medika
Maslim, R., 2001, Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III,
Jakarta: FK-Atmajaya.
Sani, R., 2003, Yoga untuk kesehatan, Semarang: Dahara Prize

Sindhu, Pujiastuti, 2009, Hidup Sehat dan Seimbang dengan Yoga, Bandung:
Qanita

24
25

Anda mungkin juga menyukai