Anda di halaman 1dari 51

PEDOMAN PENULISAN

SKRIPSI

PROGRAM STUDI FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN IBU
JAMBI
2018
Buku Pedoman Skripsis ini dapat diakses melalui situs
Stikes Harapan Ibu Jambi
http://www.stikes-hi.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. DEFENISI SKRIPSI

Skripsi adalah suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan


hasil penelitian yang membahas masalah dalam bidang ilmu
sesuai jurusan yang sedang ditempuh dengan menggunakan
kaidah yang berlaku. Skripsi bagi mahasiswa Program Studi
Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
merupakan suatu karya tulis ilmiah yang disusun berdasarkan
penelitian mahasiswa Program Studi Farmasi (PSF) diakhir masa
studi. Skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa
untuk mendapatkan gelar Sarjana Farmasi (S.Farm). Hal ini
didasari pemikiran bahwa membuat skripsi. Penulisan skripsi
dimulai dari usulan penelitian, pengumpulan data, pengolahan dan
analisis data, serta penuangan ke dalam bentuk tulisan ilmiah.
Penulisan skripsi merupakan proses pembelajaran yang berguna
dalam melatih mahasiswa untuk mampu mengonstruksi
pemikirannya.
Penelitian adalah kegiatan yang terencana, terarah, sistematis
dan terkendali dalam upaya memperoleh data dan informasi
dengan menggunakan metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan
atau menguji hipotesis dalam bidang ilmu tertentu. Sumber data
untuk penyusunan skripsi diperoleh melalui data primer, data
sekunder, dan data tersier. Data primer adalah data yang diperoleh
peneliti di lapangan, baik melalui wawancara maupun hasil
pengukuran langsung lainnya. Data sekunder adalah data yang
diperoleh dengan memanfaatkan hasil pengumpulan data pihak
lain, misalnya profil kelurahan, data Badan Pusat Statistik, dan
rekam medik. Data tersier dapat diperoleh dari tesis, disertasi,
jurnal, dan majalah ilmiah.

2
Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu (STIKES-HI) Jambi masih
terlihat beraneka ragam, baik proses penyusunan maupun
formatnya. Walaupun hampir tidak mungkin menyeragamkan
proses penyusunan dan format penulisan skripsi di seluruh prodi
di lingkungan STIKES-HI Jambi. Hal ini disebabkan adanya
perbedaan latar belakang keilmuan dan bahan penulisan skripsi
(disesuaikan dengan bidang ilmu tiap prodi). Oleh karena itu
Program Studi Farmasi merasa perlu membuat suatu pedoman
yang akan menghasilkan karya ilmiah dengan ciri khusus Program
Studi Farmasi. Pedoman ini bersifat rujukan yang sistematikanya
harus diikuti oleh sivitas akademika (mahasiswa farmasi secara
khusus).
Skripsi mempunyai kedudukan yang sama dengan mata
kuliah lain, tetapi berbeda bentuk pada proses pembelajarannya,
serta cara penilaiannya. Skripsi ini merupakan tugas akhir (final
assignment). Bobot skripsi ditetapkan sebesar 6 SKS, yang setara
dengan kegiatan akademik setiap minggu 24-30 (bagi yang 6
SKS), atau setara dengan kegiatan 600-750 jam selama satu
semester.

1.2. TUJUAN PENULISAN SKRIPSI


Penyusunan skripsi dilaksanakan dengan tujuan agar:
1. Mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya ilmiah,
sesuai dengan bidang ilmu yang ditempuh.
2. Mahasiswa mampu melakukan penelitian mulai dari
merumuskan masalah, mengumpulkan data, mengolah data,
menganalisis data, dan menarik suatu kesimpulan.
3. Membantu mahasiswa menyampaikan, menggunakan,
mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh
menjadi suatu sistem yang terpadu untuk pengembangan ilmu.

3
1.3. MANFAAT PENULISAN SKRIPSI
Buku Pedoman Format Penulisan Skripsi 2014 ini, untuk
seterusnya disebut buku pedoman ini adalah revisi dari buku
pedoman 2010, penyusunan buku ini bertujuan untuk
memudahkan mahasiswa S1 Prodi Farmasi menulis skripsi
sarjana. Buku pedoman ini hanya mengatur cara dan format
penulisan Skripsi dan hanya berlaku di Prodi Farmasi Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi. Jika setelah penulisan
skripsi, mahasiswa ingin menulis skripsinya dalam suatu majalah
ilmiah, maka pedoman dan ketentuan majalah ilmiah tersebut
yang harus diikuti.
Buku pedoman ini tidak mengatur batasan jumlah halaman
skripsi, namun sangat dianjurkan untuk menulis skripsi yang
efisien dan tidak bertele-tele, fokus pada permasalahan, analisis
serta kesimpulan, sehingga menghasilkan sebuah skripsi yang
komprehensif dengan jumlah halaman yang tidak terlalu tebal.
Ketentuan format yang terkandung di dalam buku pedoman ini
harus diikuti dalam penulisan skripsi di Prodi Farmasi Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
Buku pedoman ini disusun semaksimal mungkin agar dapat
mencakup semua aspek yang berkaitan dengan penulisan skripsi.
Meskipun demikian, kami menyadari bahwa pedoman ini banyak
kekurangan. Saran-saran dan perbaikan mohon disampaikan
kepada Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu
Jambi.

1.4. RUANG LINGKUP PENELITIAN


Ruang lingkup penelitian yang akan diangkat menjadi topik
skripsi dikembangkan dari bidang ilmu masing-masing dan bidang
ilmu terkait. Materi karya tulis ilmiah didasarkan atas data dan
atau informasi yang berasal dari studi kepustakaan, penelitian
laboratorik atau klinik, dan atau penelitian lapangan. Hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman penelitian,
4
baik kepustakaan, laboratorik atau klinik, dan atau lapangan, serta
menuangkannya dalam bentuk paparan karya tulis ilmiah. Oleh
karena itu PSF mengembangkan penelitian mahasiswa dalam dua
bentuk penelitian yaitu penelitian eksperimental dan penelitian
non eksperimental.

A. PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Penelitian eksperimental bertujuan untuk mengetahui
kemungkinan adanya hubungan sebab akibat dengan cara
memberikan satu atau lebih perlakuan kepada satu atau
lebih kelompok eksperimental (secara in-vivo dan atau in-
vitro) dan membandingkan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Penelitian ini
bertujuan pula untuk menjelaskan sebab-sebab
berlangsungnya suatu proses akibat serta efek-efek dari
suatu kondisi tertentu.

B. PENELITIAN NON-EKSPERIMENTAL
Penelitian non eksperimental bertujuan untuk menganalisis
data yang mengarah kepada suatu kesimpulan suatu
populasi bersifat inferensial. Yaitu generalisasi data
sampel menuju ke data populasi.

1.5. KEDUDUKAN SKRIPSI DAN BOBOT SKS


Skripsi mempunyai kedudukan yang sama dengan mata
kuliah lain, tetapi berbeda pada proses pembelajaran serta cara
penilaiannya. Skripsi merupakan tugas akhir (final assignment).
Bobot skripsi ditetapkan sebesar 6 SKS, yang setara dengan
kegiatan akademik setiap minggu 24-30 atau satu semester.

5
BAB II
PERSYARATAN ADMINISTRATIF

2.1. PERSYARATAN AKADEMIK MAHASISWA

Mahasiswa yang akan menyusun skripsi harus memenuhi


ketentuan berikut :
1. Telah mengikuti minimal 120 (seratus dua puluh) SKS atau
80% dari total SKS.
2. Indeks Prestasi Kumulatif yang diperoleh minimal sama atau
lebih dari 2,76 (dua koma tujuh enam).
3. Telah atau sedang mengikuti mata kuliah Metodologi
Penelitian.
4. Terdaftar sebagai mahasiswa di semester yang bersangkutan.
5. Nilai D maksimal 1 (satu) buah pada mata kuliah yang telah
diikuti sampai sidang skripsi.

2.2. PERSYARATAN ADMINISTRATIF


Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan pada poin A,
dapat menyerahkan berkas atau lembar peminatan tugas akhir
mahasiswa ke bagian tugas akhir prodi apabila telah
menyelesaikan kelengkapan berikut:
1. Fotokopi transkrip akademik terakhir. KHS terakhir atau
transkrip akademik sementara.
2. Melampirkan fotokopi KRS semester yang sedang dijalani.
3. Menyelesaikan administrasi keuangan semester yang sedang
dijalani.
4. Mahasiswa dengan kriteria tersebut dapat mengajukan
permohonan untuk mengikuti tugas akhir dengan menyerahkan
formulir Tugas Akhir (TA) yang telah diisi dan disetujui
Pembimbing Akademik.
5. Berkas dikumpulkan dalam map kertas (shenler warna coklat).
6
2.3. PERSYARATAN PEMBIMBING

A. KETENTUAN PEMBIMBING
Pembimbing adalah Dosen STIKES Harapan Ibu Jambi
dan orang yang dianggap mampu atau cakap serta memenuhi
persyaratan, yang ditetapkan dengan surat keputusan Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi. Setiap
mahasiswa dibimbing oleh 2 (dua) orang pembimbing yaitu
pembimbing I dan pembimbing II.
Pembimbing I Skripsi dibimbing oleh pembimbing dengan
syarat minimal Pendidikan S-2 Farmasi yang berpengalaman
membimbing skripsi atau karya ilmiah atau yang disesuaikan
dengan ketentuan persyaratan dosen penguji menurut
Keputusan Menteri Negara bidang Pengawasan Pembangunan
dan Pendayagunaan Aparatur Negara No. 38/KEP/
MK.WASPAN/8/1999 tentang jabatan fungsional dosen.
Pembimbing II dengan syarat minimal S-2. Keahlian
pembimbing II disesuaikan dengan minat utama mahasiswa.
Ketentuan dan penunjukan pembimbing diusulkan oleh Ketua
Program Studi ke Wakil Ketua Bidang Akademik untuk
dibuatkan surat keputusan oleh Ketua STIKES Harapan Ibu
Jambi.
B. PERSYARATAN PEMBIMBING
Pembimbing skripsi yang akan ditunjuk harus memenuhi
beberapa persyaratan sebagai berikut:
a. Berpendidikan S-2 Farmasi dan atau S-2 kesehatan.
b. Berkedudukan sebagai dosen tetap ataupun dosen tidak tetap
pada STIKES Harapan Ibu Jambi.
c. Bersedia mencurahkan ilmu/ pengetahuan/ wawasan serta
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan yang
optimal.

7
C. TUGAS PEMBIMBING
Secara umum tugas pembimbing I adalah mengarahkan
penelitian (materi/ substansi penelitian) atau pemantauan
kepustakaan mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas
skripsi. Tugas pembimbing II adalah mengarahkan teknik
penulisan skripsi. Tugas pembimbing meliputi hal-hal sebagai
berikut:
a. Membimbing mahasiswa dalam pembuatan proposal
penelitian sesuai dengan peminatan mahasiswa yang
bersangkutan. Jangkauan masalah hendaknya disesuaikan
dengan kemampuan mahasiswa, sumber daya dan jangka
waktu yang tersedia.
b. Membimbing mahasiswa dalam melihat alternatif
pendekatan masalah sehingga dapat menentukan kerangka
konsep dan atau dapat mengembangkan model teoritis
sebelum ia memulai penelitian.
c. Membimbing mahasiswa dalam melihat alternatif metoda
pengupasan secara deskriptif atau analitik untuk menguji
kerangka konsep pemecahan dan/ atau model teoritis yang
dikembangkan serta metode kualitatif.
d. Memfasilitasi mahasiswa dalam mencari bahan kepustakaan.
e. Memberi petunjuk/ arahan kepada mahasiswa mengenai
cara melaksanakan penelitian dan pengumpulan data.
f. Bila dianggap perlu, pembimbing dapat meminta bantuan
ahli lain dibidangnya sebagai nara sumber.
g. Saat meminta bantuan ahli sebagai nara sumber, maka
pembimbing harus membuat surat tertulis yang diketahui
oleh Ketua Program Studi.
h. Saat memberikan tugas dan bimbingan digunakan sistem
penugasan menurut daftar dan proses bimbingan dicatat
dalam lampiran bimbingan pada buku pedoman tata laksana
penyusunan skripsi.

8
D. MEKANISME BIMBINGAN
Mekanisme bimbingan skripsi mahasiswa PSF-STIKES
Harapan Ibu Jambi adalah sebagai berikut:
a. Mahasiswa diharuskan mengadakan/ menyusun skripsi
secara individu, yaitu setiap orang menyusun satu skripsi.
b. Menyusun skripsi secara mandiri serta melalui konsultasi
dengan dosen pembimbing yang ditunjuk.
c. Mahasiswa menghadap pertama kali ke pembimbing I dan II
membawa surat keputusan ketua STIKES Harpan Ibu jambi
tentang pembimbing skripsi. Selain membawa SK,
mahasiswa diharuskan menyerahkan buku pedoman
penulisan skripsi ke masing-masing pembimbing.
d. Pada saat konsultasi mahasiswa diharuskan melampirkan
lembar konsultasi/ bimbingan sebagai alat komunikasi
antara mahasiswa dan pembimbing.
e. Mahasiswa harus menggunakan kartu konsultasi sebagai alat
komunikasi antara mahasiswa dan pembimbing selama
bimbingan berlangsung. Setiap kali konsultasi, dosen
pembimbing menuliskan materi konsultasi pada kolom yang
telah disediakan dan menandatanganinya.
f. Konsultasi dengan dosen pembimbing minimal 8 (delapan)
kali bimbingan dengan masing-masing pembimbing.
g. Apabila menurut pembimbing skripsi sudah layak dikatakan
selesai, dan layak diujikan, maka pembimbing akan
menandatangani lembar pengesahan.
h. Setelah proposal ditandatangani pembimbing, mahasiswa
mendaftarkan diri ke program studi untuk ujian proposal.
Saat mendaftar ujian proposal mahasiswa diharuskan
mengumpulkan 1 (satu) eksemplar skripsi yang sudah
ditandatangani pembimbing I dan II serta ketua program
studi. Selanjutnya program studi menetapkan penguji dan
jadwal ujian seminar proposal.
i. Setelah proposal skripsi diseminarkan dan diperbaiki,
mahasiswa diperkenankan melaksanakan proses
9
pengumpulan data/ penelaahan kepustakaan. Surat izin
penelitian yang ditanda tangani oleh Ketua STIKES dapat
diminta ke bagian administrasi setelah mendapatkan
rekomendasi dari pembimbing, dengan menyerahkan
proposal yang telah diperbaiki rangkap 2 (dua) ke program
studi.
j. Skripsi yang dinyatakan sudah selesai diserahkan kepada
program studi dan selanjutnya program studi akan
merancang tanggal dan waktu ujian skripsi, kemudian
diusulkan ke Pembantu Ketua Bidang Akademik untuk
dibuat surat keputusan oleh Ketua STIKES Harapan Ibu
Jambi.
k. Program studi akan memonitor secara berkala
perkembangan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi, bila
terdapat permasalahan dalam penyelesaian skripsi maka
program studi mengevaluasi proses bimbingan. Pembantu
Ketua bidang akademik mempunyai hak untuk melakukan
penggantian pembimbing setelah mendapat masukan dari
program studi bila terbukti proses bimbingan tidak berjalan.
l. Lama waktu menyelesaikan skripsi yaitu dalam kurun waktu
maksimal 1 (satu) tahun terhitung sejak surat penetapan
pembimbing oleh ketua STIKES Harapan Ibu jambi.
m. Bila pada akhir waktu yang ditentukan mahasiswa belum
dapat menyelesaikan skripsinya, maka program studi
menghentikan proses bimbingan skripsi dan mahasiswa yag
bersangkutan diharuskan mengajukan judul baru.

E. MASA BIMBINGAN
Proses bimbingan mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkannya Surat Keputusan Ketua STIKES Harapan Ibu
Jambi. Masa bimbingan berlaku selama satu tahun (dua
semester) dan sesudahnya surat keputusan tersebut tidak
berlaku lagi. Pembimbingan berakhir hingga mahasiswa

10
menyerahkan perbaikan skripsi setelah sidang ujian
dilaksanakan.

F. PERGANTIAN PEMBIMBING
Pembimbing dimungkinkan untuk diganti bila terjadi hal-
hal sebagai berikut:
a. Berhalangan tetap.
b. Pembimbing melanjutkan studi yang berlokasi di luar
Propinsi Jambi.
c. Pembimbing meninggalkan kampus atau tidak bisa ditemui
selama 4 (empat) minggu berturut-turut selama masa
bimbingan, sehingga proses bimbingan tidak dapat
dilaksanakan secara maksimal.
d. Proses bimbingan tidak berlangsung efektif karena tidak
mendapat kesesuaian topik antara pembimbing dengan
mahasiswa.
e. Atas permintaan pembimbing yang telah ditunjuk karena
terdapat halangan yang dapat menghambat proses
bimbingan.
f. Proses pertukaran pembimbing sesuai dengan ketentuan
penetapan penunjukan pembimbing skripsi program studi.

11
BAB III
TATA CARA PENYUSUNAN SKRIPSI
Penyusunan skripsi pada PSF melalui beberapa tahapan
antara lain: seminar proposal usulan penelitian, seminar hasil
penelitian dan ujian komprehensif.

3.1. SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN


Sebelum mahasiswa melakukan penelitian untuk tugas
akhirnya, mereka diharuskan menyiapkan sebuah proposal.
Proposal penelitian harus ditulis dan diseminarkan sebelum
penelitian dilakukan. Penelitian adalah suatu proses, rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis
guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan
jawaban terhadap pertanyaanpertanyaan tertentu. Langkah-
langkah yang dilakukan harus serasi dan saling mendukung satu
sama lain agar penelitian yang dilakukan mempunyai bobot yang
cukup memadai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang
tidak meragukan serta bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.

A. PROSEDUR TETAP SEMINAR PROPOSAL


PENELITIAN
1. Berdasarkan berkas usulan seminar proposal yang telah
dikumpulkan mahasiswa, Bagian Tugas Akhir Prodi
Farmasi akan menentukan jadwal dan pembahas disesuaikan
dengan bidang keahlian dari pembahas terkait topik yang
akan diseminarkan.
2. Mahasiswa menemui masing-masing pembahas untuk
konfirmasi kesediaan menjadi pembahas seminar proposal
dan kemudian menyerahkan surat kesediaan dari pembahas
kepada koordinator seminar untuk dibuatkan undangan
seminar proposal oleh BAU.

12
3. Paling lambat 1 (satu) hari sebelum seminar proposal
dilaksanakan, undangan dan makalah seminar proposal telah
diterima oleh pembimbing dan pembahas.

B. PERSYARATAN PENGAJUAN SEMINAR PROPOSAL


1. Lembar usulan pengajuan skripsi yang disetujui oleh ketua
prodi.
2. Undangan seminar proposal yang disetujui oleh Waket II
(dikeluarkan oleh Bagian Administrasi Umum/ BAU)
3. Pemberitahuan pembimbing skripsi yang disetujui oleh
ketua prodi
4. Lembar usulan seminar proposal skripsi
5. Surat keterangan telah menyusun draf proposal yang
disetujui oleh pembimbing
6. Fotokopi kartu hadir seminar proposal (minimal telah
menghadiri 5 kali seminar proposal/ hasil)
7. Lembar konsultasi bimbingan tugas akhir yang telah di
paraf oleh dosen pembimbing I & Pembimbing II
8. Formulir tugas akhir (lembar peminatan) yang telah
disetujui oleh dosen pembimbing akademik
9. Lembar pernyataan judul proposal seminar yang
ditandatangani oleh pembimbing dan disetujui oleh
ka.prodi
10. Pernyataan persetujuan proposal yang ditanda tangani oleh
pembimbing dan disetujui oleh ketua prodi
11. Bukti pembayaran seminar proposal

C. PADA HARI SEMINAR DILAKSANAKAN


1. Mahasiswa, pembahas dan pembimbing telah hadir di
ruangan paling lambat 5 (lima) menit sebelum seminar
dimulai
2. Mahasiswa diharuskan berpakaian rapi dan menggunakan
almamater.
3. Paling lambat 15
13
4. (lima belas) menit sebelum seminar dimulai, mahasiswa
mulai menyiapkan Overhead Projector (OHP) atau in-focus/
laptop sehingga pada saat seminar dimulai semua alat bantu
tersebut dalam keadaan siap pakai.
5. Pembimbing I dan II bertugas sebagai moderator dan
notulen pada seminar proposal untuk seminar mahasiswa
bimbingannya.
6. Seminar masih bisa dilaksanakan bila salah satu
pembimbing berhalangan hadir.
7. Setiap pembahas bertugas menelaah proposal dan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mahasiswa yang
seminar untuk perbaikan atau kesempurnaan pelaksanaan
penelitian mahasiswa yang bersangkutan nantinya
8. Seminar tidak dapat dilaksanakan bila pembahas tidak
lengkap. Bila salah satu pembahas tidak hadir maka
moderator segera melapor ke Bagian Akademik agar
dicarikan penggantinya.
9. Nilai diberikan oleh pembahas dan pembimbing pada kertas
yang disediakan, kemudian dicatat dan dirata-ratakan oleh
moderator pada berita acara seminar proposal.

D. PENILAIAN SEMINAR PROPOSAL


Adapun komposisi atau point penilaian adalah:
1. Latar belakang penelitian dan rumusan masalah : 30%
2. Kesesuaian judul dengan tujuan penelitian dan metodologi
penelitian : 20%
3. Adanya skema kerja yang lengkap dan jelas (untuk
penelitian menggunakan data primer (laboratorium)) atau
adanya rancangan percobaan atau analisa statistik untuk
penelitian menggunakan data sekunder : 25%
4. Pemahaman mahasiswa yang seminar terhadap topik
penelitian dan cara kerja penelitian : 25%
5. Mahasiswa dinyatakan lulus bila nilai rata-rata tidak kurang
dari 70
14
3.2. SEMINAR HASIL PENELITIAN
Setelah melaksanakan penelitian (eksperimental maupun non-
eksperimental) mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan
seminar hasil dari penelitian tersebut. Adapun tata pelaksanaan
dari seminar hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

A. PROSEDUR TETAP SEMINAR HASIL PENELITIAN


1. Mahasiswa mengajukan surat permohonan mengikuti
seminar hasil penelitian yang diketahui oleh Penasehat
Akademik dan disetujui oleh Pembimbing I dan
Pembimbing II.
2. Koordinator seminar akan mencarikan jadwal dan pembahas
seminar hasil penelitian. Pembahas seminar hasil
diutamakan sama dengan pembahas pada seminar proposal
penelitian mahasiswa yang bersangkutan.
3. Mahasiswa menemui masing-masing pembahas untuk
konfirmasi kesediaan, kemudian menyerahkan bukti
kesediaan dan bukti pembayaran seminar hasil penelitian
kepada Bagian Akademik untuk dibuatkan undangan
seminar hasil penelitian.
4. Paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan seminar,
undangan dan makalah seminar hasil penelitian telah
diserahkan kepada Pembimbing dan Pembahas.

B. PERSYARATAN PENGAJUAN SEMINAR HASIL


PENELITIAN
1. Bukti pembayaran bank yang mencantumkan kontrak tugas
akhir dan KRS
2. Lembar persetujuan yang menyatakan bahwa draf seminar
akhir telah diperiksa oleh pembimbing dan diketahui oleh
ketua prodi
3. Lembar usulan seminar hasil penelitian yang di ketahui oleh
ketua prodi

15
4. Lembar undangan seminar hasil penelitian yang di tanda
tangani oleh Waket I (dikeluarkan oleh BAU)
5. Fotokopi buku konsultasi tugas akhir yang telah di paraf
oleh pembimbing
6. Fotokopi kartu hadir seminar proposal dan seminar hasil
7. Bukti pembayaran seminar hasil

C. PADA HARI SEMINAR HASIL DILAKSANAKAN


1. Mahasiswa, pembahas dan pembimbing telah hadir di
ruangan paling lambat 5 (lima) menit sebelum seminar
dimulai
2. Mahasiswa diharuskan berpakaian rapi (memakai
almamater).
3. Paling lambat 15 (lima belas) menit sebelum seminar
dimulai, mahasiswa harus menyiapkan in-focus dan laptop
sehingga pada saat seminar dimulai semua alat bantu
tersebut dalam keadaan siap pakai.
4. Pembimbing I dan II bertugas sebagai moderator dan
notulen pada seminar hasil penelitian mahasiswa
bimbingannya.
5. Seminar masih bisa dilaksanakan bila salah satu
pembimbing berhalangan hadir.
6. Setiap pembahas bertugas menelaah data/ hasil penelitian
dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mahasiswa
yang seminar untuk perbaikan atau kesempurnaan laporan
hasil penelitian atau skripsi mahasiswa yang bersangkutan
nantinya
7. Seminar tidak dapat dilaksanakan bila pembahas tidak
lengkap. Bila salah satu pembahas tidak hadir maka
moderator segera melapor ke Bagian Akademik agar
dicarikan penggantinya.
8. Nilai diberikan oleh masing-masing pembahas pada kertas
yang disediakan, kemudian dicatat dan dirata-ratakan oleh
moderator pada berita acara seminar hasil.
16
D. PENILAIAN SEMINAR HASIL PENELITIAN
Adapun komposisi atau point penilaian adalah:
1. Lengkapnya data dan kesesuaian dengan metodologi : 20%
2. Kejelasan dan kedalaman pembahasan : 20%
3. Sistematika tampilan data/hasil penelitian dan lampiran :
20%
4. Kesesuaian kesimpulan penelitian dengan judul dan tujuan
penelitian : 20%
5. Pemahaman mahasiswa yang seminar terhadap hasil
penelitian dan manfaat penelitian : 20%
6. Mahasiswa dinyatakan lulus seminar hasil penelitian bila
nilai rata-rata tidak kurang dari 56

3.3. UJIAN AKHIR SKRIPSI SECARA KOMPREHENSIF


Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus seminar hasil, akan
melanjutkan ketahap selanjutnya dari keseluruhan proses
pengerjaan tugas akhir, yakni Ujian komprehensif, adapun tata
cara dari pelaksanaan ujian komprehensif adalah, sebagai berikut:

A. PROSEDUR TETAP MENGIKUTI UJIAN SARJANA


1. Segera setelah seminar hasil penelitian, mahasiswa
mendiskusikan perbaikan makalah hasil penelitian dengan
Pembimbing yang kemudian disetujui oleh masing-masing
pembahas pada Lembar Persetujuan Hasil Penelitian.
2. Mahasiswa mengajukan permohonan secara tertulis kepada
Prodi (Bagian Tugas Akhir) untuk mengikuti ujian sarjana
yang diketahui dan disetujui oleh Pembimbing, dengan
melampirkan persyaratan, sebagai berikut:
a) Kartu Mahasiswa STIKES-Harapan Ibu Jambi
b) Kartu Rencana Studi yang mencantumkan Kontrak
Skripsi
c) Transkrip Nilai Asli dan Fotokopi
d) Surat Keterangan dari Pembimbing Bahwa Skripsi telah
disetujui untuk diujikan
17
e) Pemberitahuan Pembimbing Skripsi
f) Rencana jadwal dan tempat Kegiatan Penelitian
g) Surat Ijin Penelitian dan atau Surat Ijin Penelitian di
Laboratorium
h) Surat Keterangan Lunas Dana Pembangunan dari
Bendahara Yayasan
i) Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Instansi dan atau
dari Laboratorium
j) Surat Keterangan Bebas Pustaka STIKES-HI Jambi
k) Surat Keterangan Bebas Pustaka Nasional Provinsi Jambi
l) Surat Ketetangan Lunas Dana Tridharma, SPP, SKS dan
Kemahasiswaaan
m) Surat Penunjukkan Tim Penguji (SK-Penguji)
n) Fotokopi Berita Acara Seminar Proposal
o) Fotokopi Berita Acara Seminar Hasil
p) Buku Konsultasi
q) Kartu Seminar
r) Fotokopi Kuitansi Lunas Pembayaran Ujian Skripsi
s) Fotokopi Sertifikal PKL dan memperlihatkan sertifikat
ASLI
t) Fotokopi Sertifikat KKN dengan memperlihatkan
sertifikat ASLI
3. Koordinator Tugas Akhir akan membuatkan jadwal dan 3
(tiga) orang nama penguji yang berasal dari Unit Bidang
Ilmu berbeda dari topik penelitian mahasiswa yang diuji.
4. Rentang waktu pengajuan permohonan dengan jadwal ujian
yang disetujui paling cepat adalah 2 minggu (14 hari).
5. Mahasiswa menemui masing-masing penguji untuk
konfirmasi kesediaan dan meminta topik untuk tugas khusus
ujian sarjana.
6. Mahasiswa menyerahkan undangan kesediaan penguji yang
disetujui oleh Waket I (dikeluarkan oleh BAU).
7. Paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan ujian,
undangan Ujian Sarjana beserta draft skripsi serta tugas
18
khusus telah diterima oleh masing-masing penguji dan
Pembimbing.

B. PADA HARI PELAKSANAAN UJIAN SARJANA


1. Mahasiswa, penguji dan pembimbing telah hadir paling
lambat 5 (lima) menit sebelum ujian dimulai.
2. Mahasiswa diharuskan berpakaian rapi (memakai
almamater). Penguji pria mengenakan dasi dan penguji
wanita berpakaian resmi dan rapi.
3. Pembimbing I bertugas sebagai Penguji III
4. Pembimbing II bertugas sebagai sekretaris ujian pada ujian
sarjana mahasiswa bimbingannya.
5. Ujian masih bisa dilaksanakan bila salah satu pembimbing
berhalangan hadir dengan melaporkan ke bagian tugas akhir
prodi untuk dicarikan penggantinya.
6. Setiap penguji bertugas mengajukan pertanyaan seputar
skripsi mahasiswa, pengetahuan mahasiswa secara
komprehensif selama menimba ilmu di prodi farmasi dan
tugas khusus yang diberikan.
7. Ujian tidak dapat dilaksanakan bila penguji tidak lengkap.
Bila salah satu penguji tidak hadir maka moderator segera
melapor ke Bagian Tugas Akhir agar dicarikan
penggantinya.
8. Nilai diberikan oleh masing-masing penguji pada kertas
yang disediakan, kemudian dicatat dan dirata-ratakan oleh
moderator pada berita acara ujian sarjana

C. PENILAIAN UJIAN SARJANA


Adapun komposisi atau point penilaian adalah:
1. Pemahaman mahasiswa terhadap penelitian yang telah
dilakukan dan skripsi yang ditulis : 50%
2. Pemahaman mahasiswa terhadap tugas khusus yang
diberikan : 25%

19
3. Kelengkapan dan tampilan isi Skripsi secara keseluruhan :
25%
4. Mahasiswa dinyatakan lulus dalam ujian skripsi bila nilai
rata-rata tidak kurang dari 56 (lima puluh enam)

20
BAB IV
TATA CARA PENULISAN SKRIPSI

4.1. PROPOSAL PENELITIAN


Format penulisan proposal meliputi bahan dan ukuran kertas,
pengetikan, bahasa dan penulisan nama author.
1. Bahan dan ukuran kertas
Naskah proposal diketik di atas kertas HVS ukuran A4 (210 x
297 mm) berat 80 gram dan tidak diketik bolak balik.
2. Pengetikan
Ketentuan dalam pengetikan adalah sebagai berikut:
a. Naskah diketik dengan menggunakan komputer dengan
karakter huruf Times New Roman (font 12).
b. Batas pengetikan pada kertas adalah 4 cm pada tepi kiri, 3
cm pada tepi atas, bawah dan tepi kanan.
c. Naskah diketik dengan jarak 2 spasi, kecuali untuk judul
tabel, grafik/ gambar dan daftar pustaka diketik dengan
jarak satu spasi. Pengetikan antara dua literatur dalam
daftar pustaka adalah 2 spasi.
d. Naskah diketik rata pinggir kiri dan kanan. Dilakukan
pemotongan secara manual sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia (hyphenation 0.5 cm).
e. Kalimat pertama diketik berjarak 4 spasi dari judul bab
dan 2,5 spasi dari subbab. Sub-bab dimulai 3 spasi dari
kalimat terakhir. Bab diketik dengan huruf kapital dan sub-
bab huruf pertama setiap kata dengan huruf kapital dan
tidak digarisbawahi atau ditebalkan.
f. Alinea pertama dari bab dan sub-bab, diketik mulai dari
tepi kiri lembaran ketikan, sedangkan huruf pertama dari
alinea berikutnya dilakukan dengan menggunakan first line
1.23 cm.
g. Satu halaman tidak boleh hanya terdiri dari satu baris.
Alinea baru tidak boleh dimulai pada baris terakhir dari
halaman.
21
h. Satu alinea tidak boleh terdiri dari satu kalimat.
i. Kata-kata latin seperti nama genera, species, et al., in vitro,
\in vivo, in situ dan lainnya diketik miring (italic).
j. Kata-kata asing yang tidak ada padanannya dalam bahasa
Indonesia atau belum diindonesiakan, maka di dalam
naskah diketik miring (Italic).
k. Halaman proposal diberi nomor dengan angka arab (1, 2, 3
dst.) diletakkan pada tengah bawah.
l. Bilangan satu sampai sembilan pada kalimat diketik
dengan huruf, kecuali bilangan dalam formulasi dan satuan
pengukuran, sedangkan bilangan sama dengan 10 atau
lebih besar diketik dengan angka Arab. Demikian pula
apabila awal dari kalimat merupakan bilangan, maka awal
kalimat tersebut diketik dengan huruf, misalnya: Lima
ekor semut yang tertangkap…………….. atau Dua puluh
persen dari ……………
m. Awal kalimat tidak boleh dimulai dengan singkatan, angka,
kata depan, dan kata sambung angka. Penulisan
kependekan bisa dilakukan dari suatu kata atau simbol dari
suatu tanda yang sudah merupakan standar umum, atau
pada awal pemakaiannya sudah diterangkan maksudnya.
Misalnya Dua buah mangga beratnya 100 g atau PE=13
cm (PE=panjang ekor).
3. Bahasa
a. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia baku yang
baik dan benar (menurut ejaan yang disempurnakan)
b. Kalimat dalam badan proposal tidak boleh menampilkan
kata ganti orang seperti saya, aku, kami, kita, engkau,
mereka dan lainnya.
c. Dalam naskah sebaiknya tidak menggunakan kalimat aktif
dan tidak menggunakan kata kerja.
d. Singkatan atau lambang yang lazim dalam tulisan hanya
boleh digunakan untuk tabel, gambar, rumus dan reaksi.

22
4. Cara penulisan rujukan dan Daftar Pustaka
Perujukan dan penulisan rujukan dalam naskah seminar
proposal dan seminar hasil penelitian sama dengan aturan
dalam Pedoman Penulisan Skripsi PROGRAM STUDI
FARMASI yaitu berpedoman pada APA-style (the American
Psychological Association) yang lazim dipakai untuk menulis
makalah ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial,
sedangkan penulisan makalah bidang kesusastraan
menggunakan MLA-style (the Modern Language
Association). Semua informasi dalam naskah skripsi yang
diperoleh dari sumber lain, baik dengan cara pengutipan
langsung, parafrasa, peringkasan ataupun pengambilan
inspirasi dari sumber itu, harus ditunjukkan sumbernya. Cara-
cara menunjukkan sumber informasi itu tergantung pada cara
pengutipan sumber informasi tersebut.
Gunakan et al. untuk pustaka berbahasa asing dan gunakan
dkk. Untuk pustaka berbahasa Indonesia. Untuk penulis dua
autor, gunakan kata and jika pustakanya berbahasa asing
(agar pembaca tahu bahwa kepustakaan tersebut berbahasa
asing), dan jika pustaka berbahasa indonesia gunakan kata
dan.

5. Pengutipan langsung
Apabila dirasa tepat dan dipandang perlu, kita bisa mengutip
sumber informasi secara langsung dalam naskah skripsi.
Sumber informasi itu ditunjukkan dengan menuliskan nama
belakang pengarang, tahun terbit dan nomor halaman tempat
informasi itu berada.
Contoh:
Miele (1993, hlm. 276) menyatakan: “Efek placebo suatu
obat akan hilang bila perilaku diselidiki dengan cara ini.”
atau
“Efek placebo suatu obat akan hilang bila perilaku diselidiki
dengan cara ini” (Miele, 1993, hlm. 276)
23
Catatan: Apabila kita ingin mengedit bagian dari suatu
kutipan maka gantilah bagian yang diedit itu dengan tanda
ganti (...)

6. Pengutipan parentetik (pengutipan tidak langsung)


Pengutipan parentetik atau pengutipan tidak langsung adalah
perujukan suatu sumber informasi dengan cara parafrasa
(pengungkapan kembali informasi dari sumbernya dengan
kata-kata kita sendiri), peringkasan atau pengambilan
inspirasi dari sumber itu. Pengutipan parentetik harus
menunjukkan nama belakang pengarang dan tahun terbit.
Contoh:
Seorang peneliti menyatakan bahwa efek plasebo obat itu
hilang bila perilaku diselidiki dengan cara ini (Miele, 1993),
tetapi dia tidak menjelaskan perilaku mana yang diselidiki.
atau
Miele (1993) menyatakan bahwa efek plasebo obat itu akan
hilang bila perilaku diselidiki dengan cara ini, tetapi dia tidak
menjelaskan perilaku mana yang diselidiki.

7. Perujukan sumber informasi dengan banyak pengarang


- Untuk sumber informasi dengan dua pengarang, tuliskan
nama belakang kedua pengarang itu pada setiap perujukan.
Contoh:
Patterson and Linden (1981) menyatakan bahwa obat A
mempunyai kemanjuran yang sama dengan obat B.
- Untuk sumber informasi dengan tiga, empat dan lima
pengarang, tuliskan nama belakang semua pengarang pada
perujukan pertama, setelah itu hanya tuliskan nama
belakang pengarang pertama diikuti dengan “et al.”
Contoh:
Para peneliti telah menemukan penurunan yang nyata
tekanan darah pada penderita yang diberi obat A (Levy,
Bertrand, Muller, Viking & Majors, 1997).
24
Pada bagian selanjutnya:
Para peneliti tersebut belum dapat membuktikan penurunan
kadar kolesterol oleh obat A walaupun obat itu dapat
menurunkan tekanan darah (Levy, et al., 1997)
- Untuk sumber informasi dengan enam pengarang atau lebih,
tulis hanya nama belakang pengarang pertama, diikuti
dengan “et al.”

8. Perujukan informasi dari beberapa sumber


Perujukan suatu informasi dari banyak sumber ditunjukkan
dengan menuliskan nama belakang dan tahun terbit semua
sumber itu yang dipisahkan dengan tanda semi kolon (;).
Contoh:
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa obat A tidak
efektif untuk menurunkan kadar kolesterol darah pada
penderita tekanan darah tinggi (Kames, 1983; Miller, 1987;
Smith, 1993; Tower, 1998).

9. Perujukan informasi dari sumber sekunder


Kadang kita merujuk kepada sumber informasi sekunder,
seperti kutipan, fakta atau statistik yang tidak dipublikasi
langsung oleh pengarangnya. Untuk menunjukkan sumber
informasi seperti ini tuliskan nama pengarang aslinya disertai
dengan sumber rujukan sekunder dalam tanda kurung.
Contoh:
Hasil penelitian Seidenberg dan McClelland (seperti dikutip
dalam Coltheart, Curtis & Haller, 1993) menunjukkan
bahwa ....

10. Penulisan Rujukan


Semua sumber informasi yang digunakan dalam menyusun
naskah seminar proposal dan hasil penelitian harus dibuatkan
daftarnya menurut abjad pada bagian akhir makalah. Daftar
sumber informasi ini dibuat pada Daftar Pustaka.
25
Sistematika penulisan proposal penelitian dirinci sebagai
berikut:

BAGIAN AWAL
Halaman Judul

BAGIAN INTI
Bagian inti berisi:
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.Hipotesis (kalau ada)

II. PELAKSANAAN PENELITIAN


2.1. Tempat/Lokasi* dan Waktu Penelitian
2.2. Metode Penelitian
Khusus untuk proposal penelitian yang akan menggunakan
data sekunder (penelitian non-eksperimental), harus
melampirkan rancangan percobaan yang lengkap.
2.3. Bahan dan Alat
2.4. Cara Kerja
2.5. Analisis Data
2.6. Jadwal Pelaksanaan
* Kalau penelitian dilakukan selain di laboratorium

BAGIAN AKHIR
Pada bagian akhir proposal memuat Daftar Pustaka dan Lampiran

BAGIAN AWAL
Judul Penelitian (Lampiran 1)
Judul penelitian hendaklah singkat (maksimal 20 kata),
spesifik, dan cukup jelas untuk memberikan gambaran mengenai
26
penelitian yang diusulkan. Pada judul tidak boleh ada tanda baca.
Nama jenis dihitung dua kata. Dibawah judul penelitian
dituliskan: Nama Mahasiswa dan No. Buku Pokok. Pada bagian
bawah dari halaman pertama, dituliskan pernyataan berikut
(ditulis dengan font ukuran 10 dan 1 spasi) :
*) Sari proposal ini akan diseminarkan di Prodi Farmasi STIKES
Harapan Ibu pada:
Hari / tanggal :
Pukul :
Tempat :
Pembimbing : 1. ________________
2. ________________

BAGIAN INTI
Bagian inti dari proposal terdiri dari Pendahuluan dan
Pelaksanaan Penelitian
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di dalam latar belakang masalah dapat dipaparkan secara
ringkas teori atau konsep, kasus dan kesimpulan seminar, serta
kesenjangan harapan dengan kenyataan. Jelaskan hal-hal yang
mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan penelitian.
Dengan demikian, dalam latar belakang tersimpulkan
mengapa penelitian ini dilakukan (maksimal dua halaman).

1.2 Perumusan Masalah


Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap
dan terperinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti
berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan
masalah hendaklah disusun secara singkat, padat dan jelas dan
dapat dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah
yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti serta
jenis atau sifat hubungan antar variabel sesuai subjek penelitian.
27
Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji dengan
rumusan emperis dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data
untuk menjawab pernyataan yang diajukan.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin
dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian
mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya
terletak pada cara perumusannya. Masalah penelitian dapat
dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan
rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat
pernyataan.

1.4. Hipotesis Penelitian (kalau ada)


Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis penelitian.
Penelitian kualitatif yang bersifat eksploratif dan deskriptif tidak
membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, sub-bab hipotesis tidak
harus ada dalam proposal penelitian yang bersifat deskripif.
Sedangkan penelitian yang bersifat eksperimental biasanya
memerlukan hipotesis. Rumusan hipotesis hendaknya bersifat
definitif atau direksional. Artinya dalam rumusan hipotesis tidak
hanya dibuatkan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel
melainkan menunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan
itu.
Contoh : Adanya hubungan positif antara dosis pupuk dengan
hasil kacang kedelai.

II. PELAKSANAAN PENELITIAN


Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab Pelaksanaan
Penelitian paling tidak mencakup:
3.1. Tempat/Lokasi dan Waktu Penelitian
Jelaskan dimana penelitian dilakukan, apakah dalam
kondisi laboratorium atau dilapangan. Nyatakan waktu

28
penelitian (pengambilan sampel, eksperimen) akan
dilakukan termasuk prapenelitian (kalau ada).
3.2. Metode Penelitian
Tuliskan metode penelitian dan acuan yang digunakan,
apakah bersifat deskriptif atau eksperimen atau gabungan
keduanya. Jelaskan Rancangan Penelitian yang digunakan
bagi penelitian eksperimental. Nyatakan juga berapa
macam perlakuan dan berapa banyak ulangan.
3.3. Bahan dan Alat
Tuliskan nama bahan yang digunakan berikut
spesifikasinya. Begitu juga dengan nama alat yang dipakai,
merek (kalau ada), dan spesifikasinya.
3.4. Cara Kerja
Urutkan prosedur kerja dengan jelas. Tuliskan teknik
sampling dan cara pengumpulan data dengan rinci.
Nyatakan juga berapa besar sampel yang diambil.
3.5. Analisis Data
Tuliskan bagaimana menganalisis data dan acuan yang
digunakan, apakah analisis bersifat deksriptif atau
menggunakan uji dengan statistik. Jelaskan jenis analisis
statistik yang digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua
jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif
dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial
terdapat statistik parametrik dan statistik nonparametrik.
Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis
data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada
tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak
diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan
adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan
kecanggihannya.
3.6. Jadwal Pelaksanaan.
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan
persiapan, pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan
penelitian berupa skripsi dalam bentuk bar-chart atau tabel.
29
Contoh jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Sesuaikan dengan buku monitoring skripsi
BULAN KE-
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6
Persiapan/pelaksanaan
1
penelitian
2 Pengolahan data
Penulisan skripsi/makalah
3
seminar
4 Persiapan seminar hasil
Penyempurnaan skripsi dan
5
persiapan ujian akhir
6 Ujian akhir

BAGIAN AKHIR
IV. DAFTAR PUSTAKA
Bahan pustaka yang dimasukan ke dalam daftar pustaka
harus sudah ditulis atau dirujuk dalam teks. Artinya bahan pustaka
yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk
dalam teks tidak dimasukan ke dalam daftar rujukan.
Sebaliknya semua bahan pustaka yang ditulis dalam teks
skripsi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Penulisan Daftar
Pustaka adalah menurut system alphabet berdasarkan author.
Penulisan dimulai dengan author, tahun, judul artikel , nama
jurnal, volume, nomor, nomor halaman kalau bacaan berasal dari
jurnal. Kalau bacaan berasal dari buku teks, sesudah judul buku
diikuti edisi (kalau ada), nama penerbit dan kota penerbit.

30
Contoh penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber
rujukan
Daftar sumber informasi yang disusun menurut abjad
dimulai dua spasi dibawah judul ini; setiap sumber informasi
dimulai dengan indentasi paragraf standar, ditulis dengan jarak
satu spasi dan antara satu sumber dan sumber lain berjarak dua
spasi.
Contoh:
Morrison, R.T. & Boyd, R.N. 1976. Organic chemistry
(3rd ed.). Tokyo: Prentice-Hall of Japan.
Warren, S. 1982. Organic chemistry: The Disconnection
Approach. Chichester: John Wiley & Sons.

Sumber rujukan dari buku dengan satu pengarang


Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun
terbit dalam tanda kurung). Judul buku dengan huruf miring.
(Edisi dalam tanda kurung, kalau ada). Kota tempat terbit: Nama
penerbit.
Contoh:
Warren, S. 1982. Organic chemistry: The disconnection
approach. Chichester: John Wiley & Sons.
Catatan:
Hanya huruf pertama judul buku dan artikel jurnal yang diberi
huruf kapital, kecuali nama diri.

Sumber rujukan dari buku dengan lebih dari satu pengarang


Format:
Nama belakang pengarang pertama, inisial nama depan pengarang
pertama, & nama belakang pengarang kedua, inisial nama depan
pengarang kedua. (Tahun terbit dalam tanda kurung). Judul buku
dengan huruf miring. (Edisi dalam tanda kurung, kalau ada). Kota
tempat terbit: Nama penerbit.
Contoh:
31
Morrison, R.T. & Boyd, R.N. 1976. Organic chemistry
(3rd ed). Tokyo: Prentice-Hall of Japan.
Catatan:
Tuliskan nama pengarang sesuai dengan urutan yang tercantum
pada sampul buku tanpa memperhatikan urutan abjad.

Sumber rujukan dari artikel jurnal dengan satu pengarang


Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun
terbit dalam tanda kurung). Judul artikel tanpa tanda kutip. Judul
jurnal dengan huruf miring, volume, nomor, nomor halaman.
Contoh:
Bekerian, D.A. 1993. In search of the typical eyewitness.
American Psychologist, 48, 574-576.

Sumber rujukan dari artikel jurnal dengan lebih dari satu


pengarang
Format:
Nama belakang pengarang pertama, inisial nama depan pengarang
pertama.,& nama belakang pengarang kedua, inisial nama depan
pengarang kedua. (Tahun 19 terbit dalam tanda kurung). Judul
artikel tanpa tanda kutip. Judul jurnal dengan huruf miring,
volume, nomor, nomor halaman.
Contoh:
Borman, W.C., Hanson, M.A., Oppler, S.H., Pulakos, E.D.,
& White, L.A. (1993). Role of early supervisory experience in
supervisor performance. Journal of Applied Psychology, 78, 443-
449.
Kellinger, G.J., & Buckley, J.P. 1970. Central hypotensive
activity of dl- and d-propanol. J. Pharm. Sci. 50, 1276-80.

32
Sumber rujukan dari Internet
Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang.
(Tanggal penerbitan atau pemutakhiran halaman web, dalam tanda
kurung). Judul sumber informasi dengan huruf miring, Informasi
temu balik yang meliputi tanggal akses, dan sumber informasi:
URL.
Contoh:
Land, T. 31 Maret 1996. Web extension to American
Psychological Association style (WEAPAS), Diakses dari
http://www.beadslands.com/weapas, pada tanggal 24 April 2006.

Sumber rujukan dari Encyclopedia atau kamus


Format:
Nama belakang editor, inisial nama depan editor. (Ed.). (Tahun
terbit dalam tanda kurung). Judul artikel tanpa tanda kutip. Judul
encyclopedia atau kamus 20 dengan huruf miring (edisi dan
volume dalam tanda kurung). Kota tempat terbit: Nama penerbit.

Contoh:
Sadie, S. (Ed.). 1980. The new Grove dictionary of music
and musicians (6th ed., Vols. 1-20). London: Macmillan.

Sumber rujukan dari artikel atau bab dalam sebuah buku


kumpulan karangan
Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun
terbit dalam tanda kurung). Judul artikel atau bab. In inisial dan
nama belakang Editor (Ed.). Judul bukul dengan huruf miring (pp.
Halaman awal – halaman akhir). Kota tempat terbit: Nama
penerbit.
Contoh:
Bjork, R.A. 1989. Retrieval inhibition as an adaptive
mechanism in human memory. In H.L. Roediger III & F.I.M.
33
Craik (Eds.). Varieties of memory & conciousness (pp. 309-330).
Hillsdale, NJ: Erlbaum.

Sumber rujukan dari laporan penelitian atau laporan teknik


Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun
terbit dalam tanda kurung). Judul artikel tanpa tanda kutip. Judul
laporan penelitian atau laporan teknik dengan huruf miring,
(nomor laporan, kontrak atau monograf dalam tanda kurung).
Kota tempat terbit: Nama penerbit.
Contoh:
Mazzeo, J., Druesne, B., Raffeld, P.C., Checketts, K.T., &
Muhlstein, A. (1991). Comparability of computer and paper-and-
pencil scores for two CLEP general examinations (College Board
Rep. No. 91-5). Princeton, N.J: Educational Testing Service.
Rivai, H. 1999. Kajian khasiat ekstrak tumbuhan obat
tradisional Phyllanthus urinaria Linn. sebagai obat batu ginjal
(Laporan Penelitian No.
016/P2IPT/DPPM/98/LITMUD/V/1998). : Lembaga Penelitian
STIKES HI JAMBI.
Sumber rujukan dari buku terjemahan
Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun
terbit dalam tanda kurung). Judul buku terjemahan dengan huruf
miring. (Edisi dalam tanda kurung, kalau ada). Penerjemah: Inisial
nama depan penerjemah. Nama belakang penerjemah. Kota
tempat terbit: Nama penerbit.
Contoh:
Autherhoff, H., & Kovar, K.A. 1987. Identifikasi Obat.
(Edisi 4). Penerjemah: N.C. Sugiarso. Bandung: Penerbit ITB.

Sumber rujukan dari skripsi/tesis/disertasi


Format:

34
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun
terbit dalam tanda kurung). Judul skripsi/tesis/disertasi. (Jenis
karya dalam tanda kurung). Kota tempat terbit: Nama penerbit
atau Perguruan Tinggi.
Contoh:
Rivai, H. 1984. Percobaan isolasi alkaloid dari Melochia
umbellata [Houtt.] Stapf. (Skripsi). : STIKES HI JAMBI. Rivai, H.
1986. Sintesis 7-karboksi kroman-4-on dari gliserol dan m-kresol
sebagai bahan pemula. (Tesis). Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Almahdy, A. 2006. Isolasi pestisida botani dan efikasinya
terhadap Bactrocera tau Walker. (Disertasi). : STIKES HI
JAMBI.
Sumber rujukan dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan
tanpa pengarang dan tanpa lembaga
Contoh:
Undang-undangKesehatan Nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan. 1992.Jakarta.

Sumber rujukan dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan


tanpa pengarang dan tanpa lembaga
Contoh:
Departemen Kesehatan RI. 2004.Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pelayanan Kefarmasian Dan Alat Kesehatan Departemen
Kesehatan RI.

Daftar pustaka disusun berurutan secara abjad, tanpa nomor urut


sesuai dengan nama keluarga penulis pertama. Baris-baris dari
setiap pustaka dicetak satu setengah spasi dibawah baris terakhir
pustaka yang mendahuluinya.

35
V. LAMPIRAN
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang
dipandang penting untuk proposal misalnya perkiraan biaya
penelitian, instrumen penelitian, foto-foto pendukung, rumus-
rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil perhitungan
statistik, surat izin dan tanda bukti telah melaksanakan
pengumpulan data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap
perlu. Untuk mempermudah manfaatnya, setiap lampiran harus
diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan angka Arab.

4.2. DRAF HASIL


Format Penulisan Makalah Hasil Penelitian
Format penulisan bahan seminar hasil penelitian sama dengan
cara penulisan skripsi dengan beberapa pengecualian. Bahan
seminar hasil penelitian mencakup:
1) Kulit depan dan pengesahan
2) Bab I. Pendahuluan
3) Bab II. Tinjauan Pustaka
4) Bab III. Pelaksanaan Penelitian
5) Bab IV. Hasil dan Pembahasan
6) Bab V. Kesimpulan dan Saran
7) Daftar Pustaka
8) Panjang bahan seminar hasil penelitian tidak
melebihi 30 halaman (tidak termasuk lampiran).

4.3. SKRIPSI
I. ATURAN UMUM
1.1. Kulit dan Judul
1) Kulit Luar skripsi menggunakan kertas tebal (soft
cover) berwarna biru tua dan dilaminating dengan
plastik. Semua kata dan kalimat pada kulit luar dan
halaman judul harus ditulis di tengah seimbang
kiri-kanan.
36
2) Judul skripsi harus dibuat sesingkat mungkin,
tetapi jelas sehingga dapat menggambarkan
maksudnya dengan tepat. Judul skripsi ditulis
dengan huruf kapital seluruhnya, jenis huruf Times
New Roman, ukuran huruf 16, Di bawah judul
ditulis “SKRIPSI SARJANA FARMASI” dengan
huruf Times New Roman, ukuran huruf 12.
Selanjutnya ditulis “Oleh” ditulis dengan huruf
kecil, kecuali huruf awalnya ditulis dengan huruf
kapital, jenis huruf Times New Roman, ukuran
huruf 12. Berikutnya nama penulis ditulis dengan
huruf miring kapital semuanya, bergaris bawah,
jenis huruf Times New Roman, ukuran huruf 16
dan di bawahnya ditulis “No.BP”. Di bawah nama
dan nomor BP dicantumkan lambang STIKES HI
JAMBI berukuran 2 x 2,5 cm. Di bawah lambang
tersebut ditulis kata “PROGRAM STUDI
FARMASI, STIKES HI JAMBI”, dan tahun
penulisan skripsi dengan huruf Times New Roman,
ukuran huruf 14.
3) Semua tulisan yang ada pada kulit dan halaman
harus berada dalam bidang tulis yang berjarak 4 cm
dari tepi atas dan tepi bawah kertas, dan 5 cm dari
tepi kiri dan tepi kanan kertas. Sedangkan pada
punggung skripsi ditulis kata “Skripsi Sarjana
Farmasi STIKES HI JAMBI, Nama. No. BP dan
tahun”.
1.2. Kertas
Skripsi diketik pada kertas HVS 70-80 g/m2, ukuran
A4 (210 x 297 mm). Naskah asli skripsi dapat
diperbanyak dengan membuat fotokopinya pada
kertas HVS yang sama jenis dan ukurannya dengan
naskah asli. Sedangkan untuk halaman pengesahan
dapat digunakan kertas lain, tetapi harus bermutu
37
baik sehingga tanda tangan dapat ditulis dengan jelas
dan tahan lama.
1.3. Pengetikan
1) Naskah skripsi harus diketik dengan program
Microsoft Word atau sejenis, tulisan berwarna
hitam, jelas dan merata. Jenis huruf yang
digunakan adalah Times New Roman, ukuran
huruf 12.
2) Naskah diketik pada satu muka saja dari halaman
kertas.
3) Bidang halaman kertas yang memuat naskah
adalah 4 cm dari tepi kiri dan tepi atas kertas, 3 cm
dari tepi kanan dan tepi bawah kertas.
4) Kalimat pertama diketik empat spasi dari judul bab
dan tiga spasi dari judul anak bab. Judul anak bab
berikutnya dimulai tiga spasi dari kalimat terakhir
pada anak bab sebelumnya. Judul bab ditulis
dengan huruf kapital seluruhnya, sedangkan judul
anak bab ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf
awal setiap kata yang bukan kata penghubung,
tidak digarisbawahi dan tidak diakhiri dengan titik.
Judul bab dan judul anak bab hendaklah
menggunakan huruf tebal (Bold).
5) Baris kalimat dalam naskah diketik dengan jarak
dua spasi satu sama lain, sedangkan daftar pustaka,
judul tabel, judul gambar dan judul grafik atau
penjelasannya dapat diketik dengan jarak satu spasi
atau satu setengah spasi.
6) Alinea baru dimulai 7 karakter (satu tab) dari batas
kiri pengetikan. Jarak antara alinea baru dengan
alinea sebelumnya tetap dua spasi. Alinea baru
tidak boleh dimulai pada baris terakhir suatu
halaman. Kata terakhir pada suatu halaman tidak
boleh dipenggal untuk disambung pada halaman
38
berikutnya. Demikian pula, baris terakhir suatu
alinea tidak boleh berada pada halaman berikutnya.
7) Kata-kata Latin dan nama spesies harus ditulis
dengan huruf miring, misalnya in vitro, Oryza
sativa L. Kata-kata asing yang belum ada
padanannya dalam Bahasa Indonesia harus ditulis
miring, misalnya pitch, batch, bioavailability.
8) Halaman-halaman bagian awal skripsi diberi
nomor halaman dengan angka Romawi kecil,
misalnya i, ii, iii, iv dan seterusnya. Halaman i
dimulai dari halaman judul dalam, tetapi nomor
tersebut tidak dicantumkan pada halaman judul
tersebut. Halaman bagian pokok skripsi diberi
nomor angka Arab, misalnya 1, 2, 3 dan seterusnya.
Nomor-nomor halaman tersebut diletakkan di
bagian tengah 2 cm dari tepi bawah kertars.
9) Bab baru selalu dimulai dari halaman baru.
10) Naskah asli skripsi dapat diperbanyak dengan
membuat fotokopinya pada kertas HVS berukuran
dan bermutu sama dengan kertas untuk naskah asli.
Hasil fotokopi itu harus jelas, bersih dan tidak
boleh ditempel atau dihapus dengan cairan
penghapus.
11) Skripsi harus diserahkan kepada PROGRAM
STUDI FARMASI dalam keadaan terlepas (belum
dijilid) sebanyak lima rangkap. Penyerahan skripsi
tersebut dilakukan paling lambat satu pekan
sebelum ujian sarjana dilaksanakan. Setelah ujian
sarjana selesai dan penulis dinyatakan lulus, naskah
tersebut harus disempurnakan kembali sesuai
dengan saran-saran yang disampaikan tim penguji
dalam ujian sarjana. Skripsi tersebut dijilid sesuai
dengan ketentuan di atas dan setelah
ditandatangani oleh Pembimbing, skripsi tersebut
39
harus diserahkan kembali kepada PROGRAM
STUDI FARMASI sebelum wisuda sarjana.
1.4. Bahasa
1) Bahasa Indonesia yang digunakan dalam menulis
naskah harus Bahasa baku. Kaidah tata bahasa
harus ditaati, terutama yang menyangkut hal-hal
berikut:
- Kalimat harus utuh dan lengkap
- Dalam setiap alinea tidak boleh hanya ada satu
kalimat saja, tetapi setiap alinea harus
membicarakan satu topik pikiran
- Antar alinea dalam satu bab harus ada
keterkaitan
- Tidak boleh menggunakan kata ganti orang,
terutama kata ganti orang pertama (misalnya
saya, kami) dalam kalimat naskah skripsi,
kecuali dalam kalimat kutipan
2) Sebagai panduan dalam menulis kalimat yang baik,
gunakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
yang Disempurnakan (Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Nomor 0543a/U/1987, tanggal 9 september 1987).
3) Panduan untuk menulis istilah-istilah teknis,
gunakan Pedoman Umum Pembentukan Istilah
(Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Nomor 0386/U/1988, tanggal
11 Agustus 1988). Sebagai pedoman pemakaian
kata-kata Bahasa Indonesia yang baku, gunakan
Kamus Besar bahasa Indonesia, (Balai Pustaka,
1990).

II. BAGIAN AWAL SKRIPSI


Bagian awal skripsi dimulai dengan halaman kosong,
berikutnya halaman judul, halaman pengesahan,
40
halaman peruntukan (bila dirasa perlu), halaman kata
pengantar, halaman abstrak (Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris), halaman daftar isi, halaman daftar
lampiran, halaman daftar tabel, dan halaman daftar
gambar. Bagian awal ini harus diketik pada kertas HVS
yang sama dengan naskah (lihat Aturan Umum). Setiap
halaman bagian awal ini diberi nomor dengan angka
Romawi kecil (misalnya, i, ii, iii dan seterusnya) pada
bagian tengah bawah setiap halaman, kecuali halaman
judul, halaman pengesahan, dan halaman peruntukan
atau motto tidak diberi nomor halaman, tetapi nomor i
dianggap mulai dari halaman judul dan diurutkan
seterusnya.
2.1. Halaman Judul
Judul skripsi harus dibuat sesingkat mungkin tapi
jelas sehingga dapat menggambarkan maksudnya
dengan tepat. Selain judul skripsi, halaman judul
harus memuat kata-kata yang sama dengan kulit
skripsi. Contohnya diperlihatkan dalam Lampiran 1.
2.2. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan merupakan tanda pengesahan
atau persetujuan oleh pembimbing. Pada halaman
pengesahan tersebut harus tercantum tujuan
pembuatan skripsi, nama dan tanda tangan para
pembimbing. Contohnya diperlihatkan pada
Lampiran
2.3. Halaman Nama dan Tanda Tangan
Halaman ini harus memuat tempat dan tanggal ujian
sarjana farmasi, nama, jabatan dan tanda tangan
Panitia Ujian Sarjana Farmasi, PROGRAM STUDI
FARMASI, STIKES HI JAMBI. Contohnya dapat
dilihat pada Lampiran 3

41
2.4. Halaman Peruntukan (Dedication)
Pada halaman peruntukan dapat ditulis kata-kata
yang menunjukkan untuk siapa skripsi ini
diperuntukkan (‘didedikasikan’). Halaman
peruntukan bukanlah merupakan halaman yang
wajib diadakan.
2.5. Halaman Kata Pengantar
1) Halaman Kata Pengantar harus diberi judul
dengan tulisan KATA PENGANTAR yang ditulis
dengan huruf kapital semuanya, diletakkan di
tengah bagian atas. Kalimat pertama dari Kata
Pengantar dimulai pada jarak empat spasi di
bawah judul KATA PENGANTAR. Penulisan
judul skripsi dalam Kata Pengantar harus dengan
huruf kapital semuanya dan diapit dengan tanda
kutip.
2) Kata pengantar harus berisi tujuan umum dan
tujuan khusus penulisan skripsi. Selain itu Kata
Pengantar harus berisi ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam
penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi.
Jangan menuliskan ucapan terima kasih kepada
orang atau lembaga yang tidak terlibat langsung
dengan penyelesaian penelitian dan penulisan
skripsi.
3) Kata Pengantar harus diakhiri dengan menuliskan
tempat dan tanggal pembuatan skripsi serta
diakhiri dengan kata “Penulis”. Jangan tulis nama
dan tanda tangan pada akhir Kata Pengantar.
2.6. Halaman Abstrak
1) Abstrak merupakan ringkasan skripsi. Abstrak
ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,
masing-masing dimulai pada halaman baru.

42
2) Abstrak terdiri atas 200 - 300 kata dan memuat
permasalahan yang dikaji, metode yang
digunakan, ulasan singkat, serta penjelasan hasil
dan kesimpulan yang diperoleh. Di dalam abstrak
tidak boleh ada referensi.
3) Abstrak skripsi dicetak dengan jarak satu spasi
dan mempunyai batas tepi yang sama seperti
tubuh utama Skripsi. Halaman-halaman yang
memuat abstrak Skripsi diberi judul ABSTRAK
(untuk yang ber Bahasa Indonesia) dan
ABSTRACT (untuk yang ber Bahasa Inggris),
yang berjarak ± 3 cm dari tepi atas kertas.
2.7. Halaman Daftar Isi
1) Daftar isi harus menyajikan bab dan sub bab yang
ada dalam skripsi. Bab diberi nomor dengan
angka Romawi besar dan nama bab ditulis dengan
huruf kapital semuanya.
2) Sub bab diberi nomor dengan angka Arab dan
nama sub bab ditulis dengan huruf kecil kecuali
huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital.
Kata penghubung jangan dimulai dengan huruf
kapital (misalnya dari, untuk, kepada, pada, di dan
ke).
2.8. Halaman Daftar Tabel dan Daftar Gambar
Halaman daftar tabel harus mencantumkan nomor
tabel dengan angka Romawi besar, judul tabel
dengan huruf kecil semuanya kecuali huruf awal
nama tabel ditulis dengan huruf kapital, dan nomor
halaman tempat tabel tersebut dijumpai dalam
naskah. Dalam halaman daftar gambar harus
dicantumkan nomor gambar dengan angka Arab.
Kata gambar dan tabel yang diikuti nomor dimulai
dengan huruf kapital misalnya Tabel 1, Gambar 1.
Tabel dan gambar yang terdapat dalam bagian utama
43
naskah diberi nomor dengan huruf Romawi besar
sesuai dengan nomor bab, diikuti dengan nomor urut
tabel dan gambar dengan angka Arab.
III. BAGIAN POKOK SKRIPSI
Bagian pokok skripsi memuat segala hal yang
menyangkut penelitian yang telah dilakukan, mulai dari
latar belakang permasalahan, cara pemecahan masalah,
hasil dan pembahasan serta kesimpulan penelitian. Oleh
karena itu, bagian pokok skripsi terdiri atas lima bab,
yaitu:
- Bab I Pendahuluan
- Bab II Tinjauan Pustaka
- Bab III Pelaksanaan Penelitian
- Bab IV Hasil dan Pembahasan
- Bab V Kesimpulan dan Saran

3.1. Bab Pendahuluan


Pada Bab Pendahuluan terdapat uraian tentang:
- Latar belakang masalah penelitian
- Ruang lingkup masalah
- Rumusan masalah
- Hipotesis
- Anggapan dasar dan keterbatasan penelitian,
- Cara pendekatan masalah
- Metodologi yang digunakan
- Tujuan penelitian
- Hal-hal lain yang dinggap perlu untuk
dicantumkan.

Uraian tersebut di atas ditulis dalam bentuk paragraf-


paragraf, bukan dalam bentuk sub bab.

44
3.2. Bab Tinjauan Pustaka
1) Bab Tinjauan Pustaka berisi uraian tentang:
- Bukti-bukti bahwa permasalahan yang akan
diteliti belum terjawab atau belum terpecahkan
secara memuaskan
- Landasan-landasan teori yang akan menjadi
pedoman untuk pemecahan masalah dan
perumusan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian
- Hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai hal
yang akan diteliti atau mengenai hal-hal lain
yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti.
2) Bab Tinjauan Pustaka dapat dibagi atas beberapa
sub bab. Jumlah sub bab sangat tergantung pada
jumlah topik masalah dan bangunan teori yang
melandasi pelaksanaan penelitian. Tujuan
pembagian uraian menjadi beberapa sub bab itu
adalah untuk menunjukkan sejumlah konsep, teori,
data, fakta dan temuan-temuan yang terkait
dengan masalah penelitian, sehingga masalah
penelitian menjadi lebih jelas kedudukannya
dalam lingkup khasanah ilmu pengetahuan yang
ada.
3.3. Bab Pelaksanaan Penelitian
1) Bab Pelaksanaan Penelitian berisi rincian
mengenai:
- Tempat dan waktu penelitian
- Metode penelitian, yang memuat:
o Alat dan bahan yang digunakan
o Rancangan penelitian/cara pendekatan
o Prosedur atau tata kerja penelitian
- Cara mengevaluasi atau analisis data
2) Bila penelitian yang dilakukan berupa perlakuan
terhadap keadaan atau objek penelitian, maka
45
analisis data harus disesuaikan dengan rancangan
penelitian yang digunakan. Analisa dan juga dapat
digunakan misalnya rancangan acak lengkap,
analisis data menggunakan analisis variansi
(ANOVA), uji lanjut dan lain-lain.
3.4. Bab Hasil dan Pembahasan
1) Dalam bab Hasil dan Pembahasan, hasil
penelitian disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat
sederhana yang menjelaskan tentang data yang
dikumpulkan, bagaimana cara menganalisis data
dan apa hasil analisis data tersebut. Data hasil
penelitian yang berupa tabel, gambar, foto, bagan,
peta dan skema diletakkan pada Bab Hasil dan
Pembahasan.
2) Bagian penelitian lain yang bersifat tambahan
keterangan dan data sekunder dapat dimasukkan
pada Lampiran setelah Rujukan.
3) Pembahasan hasil penelitian berisi kupasan
mengenai keseluruhan hasil penelitian, antara lain
yang menyangkut dengan penafsiran hasil
penelitian sehubungan dengan hipotesis penelitian.
Hasil penelitian itu dibandingkan dengan teori
yang ada dan hasil-hasil penelitian lain yang
sejenis dengan penelitian yang dilakukan.
Demikian pula, metode penelitian yang digunakan
dievaluasi dan dibandingkan dengan metode
penelitian yang digunakan oleh peneliti lain
dalam pemecahan masalah yang sama. Dengan
demikian, hasil penelitian atau temuan-temuan
yang diperoleh dapat ditentukan tempatnya dalam
khasanah ilmu pengetahuan (teori) yang ada. Oleh
karena itu, pembahasan hasil penelitian harus
merupakan kesatuan yang mengarah pada tujuan

46
penelitian, sehingga akhirnya tujuan penelitian itu
terjawab dalam bentuk kesimpulan.

3.5. Bab Kesimpulan dan Saran


Bab Kesimpulan dan Saran berisi uraian singkat dan
tepat mengenai hasil penelitian yang telah dibahas
dalam bab pembahasan. Apabila penelitian
menggunakan hipotesis, maka kesimpulan yang
diambil harus bertalian dengan pembuktian hipotesis
tersebut. Pada bab ini peneliti dapat pula
menyarankan hal-hal yang dapat diteliti lebi lanjut.

3.6. Lampiran Skripsi


Lampiran skripsi ditempatkan pada halaman baru
sesudah Rujukan.
Lampiran memuat antara lain:
1. Data mentah hasil penelitian yang berupa tabel
dan grafik yang akan digunakan untuk
pembahasan sehingga dipeoleh penelitian.
2. Contoh-contoh perhitungan kalau ada.
3. Analisis statistik data penelitian sesuai dengan
rancangan yang digunakan.
4. Gambar, foto, bagan dan peta yang ada kaitannya
dengan dan skripsi.

47
Lampiran 1. Contoh kulit depan Proposal Penelitian

PENGARUH ASAM FOLAT TERHADAP KESTABILAN


VITAMIN C DI DALAM LARUTAN*)

NAMA : ATROPA BELLADONA


BP: 08096140117

I. PENDAHULUAN

*) Sari proposal ini akan diseminarkan di Sekolah Tinggi Ilmu


kesehatan Harapan Ibu Jambi pada:
Hari / tanggal :
Pukul :
Tempat :
Pembimbing : 1. ________________
2. ________________

48
Lampiran 2. Bagan Metoda Penelitian

49
Lampiran 3. Gambar Alat yang Digunakan

Gambar 5. Alat pengukur glukosa darah (NESCORRMulti Check)

Gambar 6. Alat ekstraksi (Rotary Evaporator)

50
Lampiran 4. Contoh penulisan tabel pada skripsi

Tabel 4.2. Pemeriksaan mutu ekstrak daun tapak liman (masih dalam
pelaksanaan)

No Parameter Hasil
1 Kadar senyawa terlarut dalam
a. Air 53,31%
b. Etanol 15,54%
2 Kadar abu 20,89%
3 Kadar abu yang tidak larut asam 5,46%
4 Susut pengeringan 22,61%

51

Anda mungkin juga menyukai