Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT kita panjatkan atas segala Rahmatnya kepada

kami dalam upaya penyusunan profil Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Kunto

Darussalam Kabupaten Rokan Hulu hingga dapat diselesaikan.

Pada dasarnya tingkat pembentukan SATGAS GSI Kecamatan Kunto

Darussalam dapat meningkatkan kesehatan perempuan di Kecamatan Kunto

Darussalam, sehinggga Sumber Daya Manusia (SDM) akan lebih berkualitas . Semoga

GSI Kecamatan Kunto Darussalam dapat melaksanakan program – program GSI sesuai

dengan Visi dan Misi.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang setinggi- tingginya

kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan profil ini.

KETUA SATGAS KSI

KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM

1 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bias gender dalam keluarga dan diskriminasi terhadap perempuan


masih tinggi sehingga perempuan masih belum memperoleh hak untuk
mencapai derajat kesehatan tertinggi yang mungkin dicapainya. Karena sifat
kodrat yang khas pada perempuan yaitu haid, hamil, melahirkan, dan menyusui
tidak dimiliki oleh kaura laki – laki menyebabkan derajat kesehatan reproduksi
masyarakat yang ditentukan oleh keadaan kesehatan perempuan. Berbagai
upaya pembangunan nasional yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas
manusia baik perempuan maupun laki – laki ternyata belum memberikan
manfaat yang setara dan belum terpenuhi . begitu juga halnya dengan
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih sangat tidak memuaskan
sehingga perlu ditinjau dan dikaji ulang.
Pada awalnya Gerakan Sayang Ibu (GSI) yang merupakan salah satu
upaya yang telah dilakukan pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan
kualitas hidup perempuan hanya berfokus pada penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI), program ini dicanangkan oleh presiden RI bertepatan dengan hari ibu
22 Desember 1996 yang sebelumnya telah diuji di 8 (delapan) Kabupaten di
indonesia. Dalam pelaksanaan uji coba di daerah, terhanya banyak hal yang
sering kali merupakan hasil kreasi daerah yang bersangkutan di sesuaikan
dengan situasi, kondisi permasalahan yang dihadapi didukung dengan
komitmen pejabat dan masyarakat yang sangat tinggi. Perkembangan GSI di
Kabupaten / Kota diperkuat dengan adanya program Suami Siaga (Siap Antar
Jaga) dan Desa SIAGA ( Siap Antar Jaga).
Seiring berjalanya waktu GSI mengalami perkembangan menjadi suatu
gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat bekerjasama dengan pemerintah
untuk meningkatkan perbaikan kualitas hidup perempuan melalui berbagai
kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka kematian
ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta penurunan Angka Kematian Bayi.
Tingginya angka kematian ibu dan bayi di pengaruhi oleh berbagai faktor,
antara lain pendidikan, Pengetahuan, Sosial Budaya, Sosial Ekonomi, Geografi
dan lingkungan, aksebilitas ibu pada fasilitas kesehatan serta kebijakan makro
dalam kualitas pelayanan kesehatan.
Kematian ibu dipengaruhi oleh penyebab langsung dan tidak langsung
→ Penyebab Kematian Langsung
1. Pendarahan.
2. Infeksi.
3. Keracunan Kehamilan.
4. Partus Lama.
→ Penyebab Kematian Tidak Langsung
Merupakan penyebab mendasar kematian ibu, menurut
UNICEF/UNFPA/WHO dapat digunakan model 3 terlambat dan 4 terlalu.

2 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


→3 Terlambat
1. Terlambat Satu
Terlambat dalam mengalami tanda bahaya dan memutuskan untuk
mencari pertolongan ke fasilitas kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa
faktor yang berpengaruh antara lain karena “ Kurangnya Kekuatan
Perempuan (ibu hamil) untuk mengambil keputusan "
2. Terlambat Dua
Terlambat dalam mencapai Fasilitas pelayanan kesehatan yang
memadai. Dimana distribusi fasilitas kesehatan, waktu untuk mencapai
fasilitas kesehatan dari rumah dan langkanya transportasi merupakan
faktor utama yang mempengaruhi keterlambatan ibu hamil/nifas dalam
mencapai fasilitas kesehatan.
3. Terlambat Tiga
Terlambat dalam menerima pelayanan kesehatan yang cukup
memadai pada setiap tingkatan.
→ 4 Terlalu
a. Terlalu muda untuk menikah.
b. Terlalu sering hamil.
c. Terlalu banyak melahirkan.
d. Terlalu tua hamil.

Kurangnya kekuatan perempuan untuk mengalami keputusan


menunjukkan adanya kesenjangan gender dalam pengambilan keputusan di
tingkat keluarga.

Demikian pula dengan kurangya pengetahuan perempuan mengenai


kehamilan dan kesakitan menunjukan masih rendahnya kualitas hidup
perempuan.

Melihat keadaan diatas, maka perlu untuk dilaksanakan kegiatan Gerakan


Sayang Ibu (GSI) dan 5 (lima) prinsip dasarnya , yaitu :
1. Pendekatan lintas sektoral dan multi disiplin ilmu.
2. Intervensi yang integrative dan sinergis.
3. Partisipasi dan tanggung jawab dari pihak laki – laki.
4. Sistem pemantauan yang terus menerus.
5. Koordinasi yang efektif oleh pemerintah daerah dan wilayah.
Dalam pelaksanaan GSI, Kecamatan merupakan lini terdepan untuk
mensinergikan antarapen dekatan lintas sektor dan masyarakat dengan
pendekatan sosial budaya secara komprehensif utamanya alam mempercepat
penurunan AKI dan AKB. Dengan adanya perubahan sistem pemerintah dan
kebijakan sektor pemerintah, maka pelaksanaan GSI di sesuaikan agar dapat
bersinergi dan terintegrasi dengan program dan kegiatan lain yang ada di
daerah. Oleh karena itu perlu dilakukan Revitalisasi GSI yang merupakan
upaya pengembangan GSI melalui upaya ekstensifikasi, intensifikasi dan
institusionalisasi.

3 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


BAB II

KONDISI UMUM DESA KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM

A. GAMBARAN UMUM
Terbentuknya Kecamatan Kunto Darussalam sebagai institusi eksekutif yang
berperan menjalankan roda pemerintahan dan pemberdayaan serta pembengunan
masyarakat merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah otonomi Kabupaten
Rokan Hulu, merupakan aspirasi masyarakat yang bermanfaat untuk mempermudah
masyarakat dalam hal pelaksanaan kepengurusan administrasi seta lebih mempercepat
hubungan antara pemerintah dengan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Adapun tujuan pemekaran ini adalah untuk lebih meningkatkan


pemberdayaan masyarakat dan memotong rentang kendali pelayanan administrasi
pemerintahan, pembangunan dan masyarakat. Dengan demikian potensi yang ada di
Kecamatan Kunto Darussalam secara tidak langsung lebih terangkat dengan jangkauan
pemerintah yang lebih dekat, jangkauan pembangunan yang lebih baik di bandingkan
dengan pemerintah yang lama.

B. GAMBARAN GEOGRAFIS
Kecamatan Kunto Darussalam merupakan salah satu Kecamatan dari 16
Kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu, luas wilayah Kecamatan Kunto Darussalam
adalah ± 507,39 Km² atau 50,739 Ha, dan mempunyai 13 desa dengan pusat
pemerintahan berada di Kotalama.

Berdasarkan pembentukannya batas Kecamatan Kunto Darussalam adalah


sebagai berikut :

 Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Bonai Darussalam.


 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pagaran Tapah
Darussalam .
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Rambah Samo dan
Kecamatan Kepenuhan.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pagaran Tapah dan
Kabupaten Kampar.

Hampir seluruh desa di Kecamatan Kunto Darussalam menggantungkan


kehidupannya bertani dan berkebun sawit . Kecamatan Kunto Darussalam yang
beriklim tropis dengan curah hujan relatif normal, dengan kata lain curah hujan
terdistribusi hampir merata disetiap bulan.

4 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


BAB III

PEMERINTAHAN

A. KEDUDUKAN
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan Kunto Darussalam di bentuk
berdasarkan peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hulu dan merupakan unsur
pelaksana yang menangani sebagian unsur Otonomi Daerah yang dipimpin oleh
Camat.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


Kecamatan Kunto Darussalam mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagai urusan Otonomi Daerah yang dilimpahkan Bupati.
Untuk menjalankan tugas pokoknya Camat Kunto Darussalam
mempunyai fungsi :
 Mengkoordinasi kegiatan pemberdayaan masyarakat.
 Mengkoordinasikan upaya penyelenggarakan ketentraman dan
ketertiban umum.
 Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang
– undangan.
 Mengkoordinasikan pemeliharaan pra sarana dan fasilitas pelayanan
umum.
 Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan
ditingkat Desa .
 Membina penyelenggaraan pemerintah Desa atau Kelurahan.
 Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup
tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah desa
atau kelurahan.

C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Kecamatan Kunto Darussalam terdiri dari :
1. Camat
2. Sekretariat, membawahi :
a. Subbagian Umum dan Perencanaan
b. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan
c. Subbagian Pelayanan Umum
3. Seksi Tata Pemerintahan
4. Seksi Pemerdayaan Masyarakat dan Desa
5. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Dibidang administrasi pemerintahan, Kecamatan Kunto Darussalam


terdiri dari Pelayanan Publik, Administrasi Pertanahan, Kesejahteraan Sosial,
Kesehatan dan Pendidikan.

5 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


D. VISI DAN MISI KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM
a. Visi

" Mewujudkan Aparatur Kecamatan yang Profesional dan Melayani


Masyarakat secara efektif dan efisien tahun 2011-2016"

b. Misi
1. Meningkat kinerja aparatur Kecamatan Kunto Darussalam untuk selalu
dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Kantor Camat Kunto Darussalam.
3. Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
4. Melakukan pembinaan dan fasilitasi terhadap usaha ekonomi kecil,
menengah dan koperasi.

6 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


BAB IV

KEPENDUDUKAN

A.PENDUDUK

Data statistik kependudukan diharapkan dapat memberikan gambaran


keadaan jumlah dan komposisi penduduk di lapangan dan sangat diperlukan
guna mendapatkan data registrasi kependudukan yang lengkap, akurat dan
dapat dipercaya sebagai dasar perencanaan pembangunan.

Tabel 1.1
Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Kunto Darussalam
Tahun 2016

JUMLAH
LAKI – JUMLAH
NO DESA PEREMPUAN PENDUD
LAKI KK
UK
1. KOTALAMA 9709 8891 18600 4857
2. KOTA INTAN 1618 1512 3130 806
3. BUKIT INTAN MAKMUR 957 861 1818 444
4. MUARA INTAN 744 616 1360 315
5. BAGAN TUJUH 869 754 1623 363
6. INTAN JAYA 722 649 1371 314
7. TANAH DATAR 956 829 1785 429
8. KOTA RAYA 1715 1633 3348 863
9. KOTA BARU 2088 1887 3975 968
10. SUNGAI KUTI 998 889 1887 428
11. PASIR INDAH 605 543 1148 272
12. PASIR LUHUR 883 826 1709 401
13. MUARA DILAM 2490 2138 4628 1158
24354 22028 46382 11618
JUMLAH
Sumber : Kantor Camat Kunto Darussalam tahun 2016

7 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


BAB V

KESEHATAN

A. KESEHATAN

Derajat kesehatan suatu masyarakat tidak lepas dari perhatian


pemerintahannya terutama mengenai fasilitas kesehatan yang disediakan.
Terjaminya kesehatan masyarakat tidak hanya di peroleh dari fasilitas
kesehatan yang ada tetapi juga tersedianya tenaga kesehatan yang
mencukupi, dengan demikian peningkatan kesehatan masyarakat dapat
terpenuhi.

Tabel 2.1
Fasilitas Kesehatandi Kecamatan Kunto Darussalam
sampai dengan September 2016

NO DESA RSUD PUSKESMAS PUSTU POSKESDES

1. KOTALAMA 1 1 1
2. KOTA INTAN - - 1 1
3. BUKIT INTAN MAKMUR - - 1 1
4. MUARA INTAN - - 1 1
5. BAGAN TUJUH - - 1 1
6. INTAN JAYA - - 1 1
7. TANAH DATAR - - 1 1
8. KOTA RAYA - - 1 1
9. KOTA BARU - - 1 1
10. SUNGAI KUTI - - 1 1
11. PASIR INDAH - - 1 1
12. PASIR LUHUR - - 1 1
13. MUARA DILAM - - 1 1
JUMLAH - 1 13 13

8 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


Tabel 2.2
Banyak Tenaga Medis di Kecamatan Kunto Darussalam
Tahun 2016

NO Tenaga Kesehatan Jumlah


1. Dokter Spesialis -
2. Dokter Umum 2
3. Dokter Gigi 1
4. Perawat / Perawat Gigi 25/1
5. Bidan 28
6. Sanitarian 1
7. Akzi 1
8. Analis Kesehatan 1
9. Fisioterapy 1
10. SKM 1

Tabel 2.3
Data Keadaan Umum KB
Di Kecamatan Kunto DarussalamTahun 2016

NO Uraian Jumlah
1. Desa/Kelurahan 13
2. PLKB/PKB 0
3. PPKBD 13
4. Sub.PPKBD 40
5. Kelompok Kegiatan BKB 21
6. Kelompok Kegiatan BKR 20
7. Kelompok Kegiatan BKL 20
8. Kelompok Kegiatan UPPKS 8
9. Jumlah PIK Remaja 5

Sumber : PKB Kecamatan Kunto Darussalam

Tabel 2.4
Data Pencapaian KB Aktif
Di Kecamatan Kunto Darussalam sampai Juni Tahun 2017

Jenis TOTAL
N Jlh
Desa IU MO MOP IM STK PIL KD CARA KB
O Pus
D W P M LAIN AKTIF
1. KOTALAMA 3915 104 195 0 483 1399 737 92 141 3151
2. KOTA INTAN 630 7 10 0 23 297 141 12 24 514
3. BUKIT INTAN MAKMUR 343 4 12 0 11 117 65 35 16 260
4. BAGAN TUJUH 253 3 16 0 10 123 59 3 3 217
5. KOTA RAYA 704 4 17 0 18 286 213 5 14 557
6. KOTA BARU 758 5 11 0 20 447 122 8 5 618
7. SUNGAI KUTI 327 4 7 0 6 146 81 2 14 260
8. PASIR INDAH 220 0 0 0 29 77 58 4 3 171
9. PASIR LUHUR 302 2 5 0 16 151 28 4 22 228
10. MUARA DILAM 1210 12 15 0 17 432 226 79 52 833
8656 145 288 0 633 3475 173 244 294 6809
JUMLAH
0
Sumber : PKB Kecamatan Kunto DarussalamJuni 2017

9 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


Tabel 2.5
Data Pencapaian KB Baru
Di Kecamatan Kunto Darussalam Tahun 2017

Jenis
Jlh TOTAL
NO Desa
Pus IU MO MO IM ST PIL KD CARA KBBARU
D W P P K M LAIN
1. KOTALAMA 3915 3 10 0 16 121 104 35 55 342
2. KOTA INTAN 630 0 1 0 1 21 20 3 8 54
3. BUKIT INTAN MAKMUR 434 0 0 0 1 13 16 7 4 40
4. BAGAN TUJUH 369 0 1 0 0 32 39 9 8 89
5. KOTA RAYA 758 0 4 0 0 30 16 3 4 44
6. KOTA BARU 842 1 3 0 11 26 23 3 6 73
7. SUNGAI KUTI 421 0 1 0 1 17 19 10 18 66
8. PASIR INDAH 380 0 0 0 0 28 16 8 7 59
9. PASIR LUHUR 388 0 0 0 2 8 4 2 2 21
10. MUARA DILAM 965 0 5 0 1 49 32 21 17 125
JUMLAH 9102 4 28 0 33 333 289 100 129 913
Sumber : PKB Kecamatan Kunto Darussalam Juli 2017

Data Aseptor KB Baru


Di Kecamatan Kunto Darussalam Tahun 2016

Jenis
TOTAL
Jlh
NO Desa I MO MO IM ST PIL KD CARA ASEPTOR
Pus
U W P P K M LAIN KB BARU
D
1. KOTALAMA 3915 34 27 0 68 79 51 21 54 334
2. KOTA INTAN 630 0 3 0 6 21 11 2 1 50
3. BUKIT INTAN MAKMUR 253 0 2 0 3 6 4 4 3 22
5. BAGAN TUJUH 226 0 0 0 7 11 9 1 5 33
8. KOTA RAYA 465 0 0 0 5 30 21 4 12 80
9. KOTA BARU 553 0 0 0 11 17 27 2 3 60
10. SUNGAI KUTI 262 0 0 0 7 7 9 0 5 28
11. PASIR INDAH 160 0 0 0 4 3 5 1 3 16
12. PASIR LUHUR 238 0 0 0 4 12 9 2 5 32
13. MUARA DILAM 643 0 0 0 9 20 11 0 4 44
JUMLAH 6448 3 0 0 130 187 179 31 57 587
Sumber : PuskesmasKunto Darussalam 2016

10 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


Data Aseptor KB Aktif
Di Kecamatan Kunto Darussalam Tahun 2015

Jenis TOTAL
Jlh
NO Desa ASEPTOR
Pus IU MO MO IM STK PIL KDM CARA
KB AKTIF
D W P P LAIN
1. KOTALAMA 2585 95 34 0 403 962 511 29 41 2075
2. KOTA INTAN 435 2 14 0 25 189 112 8 6 356
3. BUKIT INTAN 253 4 4 0 4 121 80 3 4 220
MAKMUR
4. MUARA INTAN 189 25 8 0 14 57 58 4 2 168
5. BAGAN TUJUH 226 7 2 0 19 111 55 3 12 209
6. INTAN JAYA 191 10 17 0 17 88 47 2 7 188
7. TANAH DATAR 248 16 4 0 12 104 63 4 16 219
8. KOTA RAYA 465 8 10 0 7 219 129 1 6 380
9. KOTA BARU 553 34 9 0 11 232 159 11 8 464
10. SUNGAI KUTI 262 35 5 0 3 98 75 10 2 228
11. PASIR INDAH 160 5 4 0 9 55 29 8 4 114
12. PASIR LUHUR 238 11 4 0 32 102 51 7 8 215
13. MUARA DILAM 643 4 12 0 43 270 205 16 11 561
JUMLAH 6448 256 127 0 600 2.608 1.574 106 139 5.397
Sumber : Puskesmas Kunto Darussalam 2015

11 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


BAB VI

GERAKAN SAYANG IBU (GSI)


DI KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM

 PELAKSANAAN GERAKAN SAYANG IBU

Gerakan Sayang Ibu (GSI) di Kecamatan Kunto Darussalam telah berjalan


tahun 2015 dengan dikeluarkannya Keputusan Camat Kunto Darussalam
Nomor. 04 Tahun 2015 tentang pembentukan Satuan Tugas (SATGAS) dalam
perkembangannya mengalami berbagai perubahan dan peningkatan kearah
yang lebih baik lagi. Dalam pelaksanaan kegiatan GSI Kecamatan Kunto
Darussalam berada dibawah koordinasi Camat yang melibatkan lintas sektor
terkait. Adapun tahapan – tahapan pelaksanaan Program GSI di Kecamatan
Kunto Darussalam, yaitu :
1. Pembentukan dan penetapan Satuan Tugas (SATGAS) GSI Kecamatan
di awali dengan mengadakan rapat dengan berbagai lintas sektor
terkait seperti Camat, Sekretaris Camat, PMD, Puskesmas, PKB, TP
PKK dan tenaga pendamping Desa. Pada pertemuan ini di sepakati
bahwa satgas GSI Kecamatan Kunto Darussalam diketahui oleh Camat
Kunto Darussalam dan ditetapkan dalam satu Surat Keputusan (SK)
Camat Kunto Darussalam tentang pembentukan Satuan Tugas
(SATGAS) Gerakan Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Kunto Darussalam.
Susunan pengurus Satgas GSI Kecamatan Kunto Darussalam disusun
berdasarkan kesepakatan bersama dan disesuaikan dengan kondisi
Kecamatan Kunto Darussalam.
2. Peningkatan Komitmen aparat pemerintah dan kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya peningkatan kualitas hidup perempuan,
pencegahan kematian ibu, kematian bayi, ASI Ekslusif , kesehatan
reproduksi dan wajib belajar bagi perempuan yang di tuangkan
kedalam Visi dan Misi Gerakan Sayang Ibu Kecamatan Kunto
Darussalam.
3. Peningkatan kepedulian Kades / Lurah, BPD dalam mencegah
kematian ibu, kematian bayi, Asi Ekslusif , kesehatan reproduksi dan
wajib belajar bagi perempuan.
4. Pemantapan kemitraan lintas sektor yang terkait dengan kegiatan GSI
seperti Puskesmas TP PKK Kecamatan , PKB dan Posyandu :
Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu :
 Konseling Calon Pengantin (CATIN) selain penyuluhan
pernikahan kegiatan ini lebih dititik beratkan pada para calon
ibu dengan memberikan suntikan TT agar calon ibu sehat pada
saat kehamilan nanti. Kegiatan ini bekerjasama dengan Kantor
Urusan Agama (KUA) dan puskesmas.
 Ter labor ibu hamil untuk mengetahui keadaan janin melalui
pengecekan HB, Protein dan golongan darah.

12 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


 Konseling Gizi untuk mengetahui kebutuhan gizi seorang ibu
hamil apakah sudah sesuai dengan standar gizi, jika belum
dapat dilakukan dengan pemberian susu tambahan.
 P4K (Program Pencatatan Persalinan Pencegahan Komplikasi)
merupakan program kerjasama bidan desa setempat untuk ibu
hamil guna menghindari terjadinya komplikasi saat
melahirkan.
 Senam ibu hamil dengan tujuan membantu kemudahan bagi
ibu hamil menghadapi persalinan melahirkan nantinya.
 Rujukan dengan menyiapkan Ambulan Desa apabila
masyarakat membutuhkan bantuan untuk dirujuk ke
Puskesmas/Rumah Sakit.
 Konseling KB bagi ibu – ibu setelah melahirkan agar bisa
menjaga jarak kelahiran berikutnya, sehingga dapat
memberikan perhatian lebih kepada bayi baru lahir.
5. Penggalangan kesepakatan politis dan operasional termasuk anggaran
dan jadwal pelaksanaan kegiatan.
6. Mengintensifkan koordinasi kegiatan GSI di tingkat Desa/Kelurahan,
seperti penggalangan tabulin, Donor Darah,Ambulan Desa dan lain –
lain.
Masing – masing Desa/Kelurahan di Kecamatan Kunto telah membuat
komitmen Tabulin dan dana iuran dari masyarakat sesuai dengan
kesepakatan dan kondisi masing – masing Desa/ Kelurahan.
7. Menyempurnakan dan pengembangan tata cara rujukan masalah
mendasar yang dihadapi oleh ibu bersalin ditingkat keluarga adalah :
a. Ibu tidak mempunyai kekuatan untuk memutuskan apakah dirinya
perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan atau tidak.
b. Tingkat ekonomi yang rendah dari suatu keluarga sehingga tidak
mampu untuk merujuk/membawa ibu ke fasilitas kesehatan.
8. Pembinaan ke Desa/Kelurahan
Satgas GSI Kecamatan Kunto Darussalam melakukan pembinaan
terhadap GSI Desa/Kelurahan baik secara masing – masing maupun
bersamaan dengan kegiatan lainnya.
9. Pencatatan dan Pelaporan
Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan GSI di tingkat Kecamatan,
satgas GSI Kecamatan Kunto Darussalam merekapitulasi data yang
berkaitan dengan GSI dari tiap satgas Desa/Kelurahan , data yang
dikumpul meliputi :
Pendataan Ibu Hamil, Ibu Bersalin/Ibu Nifas,Keberadaan
Tabulin,Ambulan Desa, Calon Pendonor Darah, Jumlah Kematian Ibu
dan Jumlah Kematian Bayi dan data – data yag dianggap perlu.
10. Melakukan peningkatan kapasitas dan melengkapi sarana dengan
sosialisasi kesehatan , keadilan gender, penghapusan kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT) , mendorong praktek budaya yang mendukung
dan menghapus praktek – praktek yang menghambat peningkatan
kualitas hidup perempuan.

13 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


 VISI DAN MISI KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM
 VISI Kecamatan Sayang Ibu (KSI)
" Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Kunta Darussalam yang sehat
dan Berkualitas melalui peningkatan Kesadaran Keselamatan dan
Kesehatan Ibu dan Anak ̋

 MISI Kecamatan Sayang Ibu (KSI)


1. Mengembangkan gerakan bersama antara pemerintah dan
masyarakat secara terpadu dan berkelanjutan.
2. Peningkatan kepedulian dan kesadaran semua stakeholder akan
pentingnya GSI.
3. Peningkatan sarana dan prasarana serta pelayanan kesehatan.
4. Pemanfaatan kemitraan lintas sektoral terkait dengan kegiatan GSI.

 GERAKAN SAYANG IBU (GSI)


 GSI adalah
Suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan
pemerintah untuk peningkatan perbaikan kualitas hidup perempuan
melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap
penurunan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta
penurunan angka kematian bayi.
 Tujuan Umum GSI
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Tujuannya :
1. Menanggulangi faktor yang berpengaruh pada kematian ibu
dan bayi.
2. Meningkatkan keadaan dan penurunan, perlindungan dan
penghargaan hak reproduksi bagi perempuan dan remaja.
3. Meninngkatkan taraf pendidikan utamanya bagi
perempuan.
4. Meningkatkan derajat gizi remaja putri.
5. Mencegah dan menanggulangi kekerasan dalam rumah
tangga.
6. Meningkatkan pemberian ASI Ekslusif sampai enam (6)
bulan.
 Strategi Gerakan Sayang Ibu :
1. Pendekatan kemasyarakatan.
2. Pendekatan Desentralisasi.
3. Pendekatan Kemitraan.
4. Pendekatan Kemandirian.
5. Pendekatan Keluarga.
6. Pendekatan Sosial Budaya.

14 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


 SEJARAH PERKEMBANGAN (GSI)
 GSI dicanangkan oleh Presiden secara resmi pada peringatan hari ibu
tanggal 22 Desember 1996 di Karang Anyar Jawa Tengah.
 Sebelunya telah dilakukan uji coba 8 Kabupaten di 8 Propinsi sebagai
daerah GSI.
Dari pelaksanaan uji coba ini ternyata peningkatan persalian oleh Nakes,
peningkatan jumlah rujukan di rumah sakit dan terjadi penurunan AKI
dan AKB yang cukup drastis.
 Keberhasilan ini tidak terlepas dari komitmen yang kuat dari para
Bupati, Camat dan Kepala Desa dan Jajaranya.
 Pelaksanaan GSI membutuhkan upaya – upaya diberbagai bidang untuk
meningkatkan keefektifan dan menjamin koordinasi kegiatan dana dan
sumber daya manusia, strategi intervensi dirancang dengan hati – hati
dan harus memenuhi lima prinsip dasar :
1. Pendekatan lintas sektor dan multi disiplin ilmu.
2. Intervensi yang integrative dan sinergi.
3. Partisipasi dan langsung tanggung jawab pihaK laki – laki.
4. Sistem pemantauan terus menerus.

 GERAKAN SAYANG IBU TERBENTUK KARENA BEBERAPA FAKTOR :


1. Tingkinya angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
2. Kematian ibu dipengaruhi oleh penyebab langsung dan tidak langsung,
penyebab langsung kematian ibu antara lain.
 Pendarahan
 Infeksi
 Keracunan kehamilan (Eklansia).
 Partus lama.
 Aborsi

 PENYEBAB DASAR KEMATIAN IBU DENGAN MODAL 3 TERLAMBAT :


1. Terlambat mengenali tanda bahaya dan memutuskan untuk mencapai
pertolongan kefasilitas kesehatan.
2. Terlambat dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan yang cukup
memadai.
3. Terlambat menerima pelayanan kesehatan yang cukup memadai.

 PENYEBAB LAIN TERHADAP KEMATIAN IBU DENGAN 4 TERLALU :


1. Terlalu muda untuk menikah.
2. Terlalu sering hamil.
3. Terlalu banyak melahirkan.
4. Terlalu tua hamil.

15 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


 PENYEBAB LANGSUNG KEMATIAN BAYI
1. Asphenia (Sesak Nafas).
2. Infeksi.
3. Trauma.
4. Hipotermi (kedinginan).
5. Berat Badan Lahir Rendah.

 PERSIAPAN PEMBENTUKAN GSI TINGKAT KECAMATAN

1. Pembentukan SATGAS GSI Kecamatan


Pembentukan Satuan Tugas (SATGAS) Kecamatan diawali dengan
mengadakan rapat / pertemuan dengan berbagai unsur yang ada
dimasyarakat seperti Camat, Sekcam, Puskesmas, PPLKB, TP- PKK, Dikna,
Pertanian, Dinsos, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, LSM, Swasta dan Lain
– Lain.
Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa SATGAS GSI Kecamatan
diketahui oleh Camat dengan diterbitnya Surat Keputusan (SK) Camat.
2. Peningkatan komitmen aparat pemerintah dan kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya pencegahan kematian ibu.
Penggalangan komitmen diantara aparat pemerintah dilingkungan
Kecamatan perlu di lakukan agar mereka juga peduli terhadap kesehatan dan
kesejahteraan ibu menjadi tanggung jawab bersama.

3. Peningkatan kepedulian Kades / lurah dan jajaran dalam mencegah


kematian ibu
Kepedulian Kepala Desa dan Jajarannya terhadap upaya penurunan
angka kematian ibu sangat diperlukan karena Desa/Kelurahan sebagai
tombak kegiatan GSI, oleh karena itu SATGAS GSI Kecamatan dalam hal ini
camat perlu menggerakan kepala Desa/Lurah agar mendukung upaya
tersebut.

4. Komitmen lintas sektoral yang terkait dengan kegiatan GSI


Peran lintas sektor dalam percepatan penurunan AKI dan AKB sangat
diperlukan dalam mengatasi penyebab langsung kematian ibu maupun
penyebab tidak langsung.
Sektor – sektor yang terkait dalam kegiatan GSI ditingkat Kecamatan
antara lain : Camat dan Jajaranya, Puskesmas, BKKBN,TP-PKK, Organisasi
Masyarakat , LSM dan lain – lain.

5. Penggalangan Kesepakatan Politis dan Operasional termasuk Anggaran


dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan.
Dukungan politis disini termasuk dalam hal anggaran dan jadwal
pelaksanaan kegiatan. Tersedianya anggaran kegiatan GSI akan sangat
mendukung terselenggaranya kegiatan GSI, anggaran untuk kegiatan GSI
dapat dianggarkan setiap tahun melalui anggaran yang ada di Kecamatan.

16 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


6. Koordinasi kegiatan GSI di tingkat Desa/Kelurahan seperti penggelangan
Tabulin, Donor Darah, Ambulan Desa dan lain- lain.
Menggerakan kepala Desa dalam kegiatan GSI untuk penggalangan
Tabulin, Donor Darah, Ambulan Desa dengan melibatkan sektor dan peran
serta masyarakat.

7. Pengembangan Tata Cara Rujukan .


Perlunya dibentuk tata cara rujukan baik tingkat Desa, Kecamatan,
Kabupaten dan Propinsi.

8. Pembinaan ke Desa.
Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan GSI diwilayah SATGAS GSI
Kecamatan perlu melakukan pembinaan terhadap SATGAS GSI
Desa/Kelurahan.

 PERSIAPAN PEMBENTUKAN GSI TINGKAT DESA


1. Pembentukan SATGAS GSI Desa / Kelurahan.
2. Pendataan dan pembuatan peta ibu hamil.
3. Pengorganisasian Tabulin.
4. Pengorganisasian Ambulan Desa.
5. Pengorganisasian Donor Darah.
6. Pengorganisasian Kemitraan Dukun Bayi dan Bidan.
7. Pengorganisasian Penghubung/iason.
8. Pengembangan Tata Cara Rujukan.
9. Pengorganisasian Suami Siaga.
10. Pembentukan Pondok Sayang Ibu.
11. Menyebar luaskan informasi kemasyarakatan dalam mengurangi kematian
bayi.
12. Penyuluhan pada tokoh masyarakat, tokoh agama, ibu hamil, ibu bersalin,
dan ibu nifas.
13. Pencatatan dan pelaporan.

17 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


Tabel 3.1
Jumlah Ambulan DesaGerakan Sayang Ibu (GSI)
Kecamatan Kunto Darussalam Tahun2016

Jenis
NO Nama Desa Jumlah
Mobil Motor Bus Becak
1. KOTALAMA
2. KOTA INTAN
3. BUKIT INTAN MAKMUR
4. MUARA INTAN
5. BAGAN TUJUH
6. INTAN JAYA
7. TANAH DATAR
8. KOTA RAYA
9. KOTA BARU
10. SUNGAI KUTI
11. PASIR INDAH
12. PASIR LUHUR
13. MUARA DILAM
JUMLAH
Sumber : Laporan Desa/Kelurahan

Tabel 3.2
Jumlah Pendonor Darah Gerakan Sayang Ibu (GSI)
Kecamatan Kunto Darussalam Tahun2016

Jumlah Pendonor Darah


NO Desa / Kelurahan Jumlah
O A B AB
1. KOTALAMA
2. KOTA INTAN
3. BUKIT INTAN MAKMUR
4. MUARA INTAN
5. BAGAN TUJUH
6. INTAN JAYA
7. TANAH DATAR
8. KOTA RAYA
9. KOTA BARU
10. SUNGAI KUTI
11. PASIR INDAH
12. PASIR LUHUR
13. MUARA DILAM
JUMLAH
Sumber : Laporan Desa/Kelurahan

18 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


Tabel 3.3
Daftar Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi Gerakan Sayang Ibu (GSI)
Kecamatan Kunto Darussalam Tahun2016

No Desa/Kelurahan Bidan Dukun Jumlah

1. KOTALAMA 2 2 4
2. KOTA INTAN 0 0 0
3. BUKIT INTAN MAKMUR 3 4 7
4. MUARA INTAN 0 0 0
5. BAGAN TUJUH 0 0 0
6. INTAN JAYA 2 0 2
7. TANAH DATAR 1 1 2
8. KOTA RAYA 2 1 3
9. KOTA BARU 2 5 7
10. SUNGAI KUTI 0 0 0
11. PASIR INDAH 0 0 0
12. PASIR LUHUR 0 0 0
13. MUARA DILAM 2 4 6
JUMLAH 14 15 31
Sumber : Laporan Desa/Kelurahan

Tabel 3.4
Rencana Kerja Gerakan Sayang Ibu (GSI)
Kecamatan Kunto Darussalam Tahun2016

No Penanggung Sumber
Kegiatan Waktu Tempat Jawab Ket
Dana
1. Rapat Koordinasi Triwulan Aula -Bid. SDM Donatur
(Rakor)GSI se – I,II,III,IV Kantor -Bid. Donor Kecamatan
Kecamatan Kunto Camat Darah Kunto
Darussalam -Bid. Sistem Darussalam
Rujukan
-Bid.
Kemitraan
-Bid.
Pendanaan
2. Pembinaan ke Desa : Jan s/d Satgas -Bid. Sistem Donatur
- Donor Darah Des 2016 GSI Rujukan Desa
- Rujukan Desa -Bid.
- Kemitraan Kemitraan
-Bid.
Pendanaan

3. Melakukan kegiatan Bila ada Satgas -Bid. SDM Donatur


pembahasan kasus KSI -Bid.Donor Kecamatan
kematian Kunto Darah Kunto
Darussal Darussalam
am
-Bid. Sistem
Kematian Ibu dan Rujukan
Kematian Bayi -Bid.
Kemitraan
-Bid.
Pendanaan

19 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


4. Pembinaan kegiatan Jan s/d Satgas -Bid. Sistem Donatur
pada ibu hamil dan Des 2016 GSI Rujukan Desa
pasca persalinan Desa -Bid.
Kemitraan
-Bid.
Pendanaan

5. Pemeriksaan Jan s/d Satgas -Bid. Donor Donatur


golongan Darah Des 2016 GSI Darah Desa
untuk peserta Desa -Bid.
pendonor darah se – Kemitraan
Kecamatan Kunto -Bid. Sistem
Darussalam Rujukan

6. Melakukan Triwulan Aula -Bid. Donor Donatur


penyuluhan dan I,II,III,IV Kantor Darah Kecamatan
pembinaan Adm GSI Camat -Bid. Sistem Kunto
ke Desa Rujukan Darussalam
-Bid.
Kemitraan
-Bid.
Pendanaan
7. Melakukan pelatihan Triwulan Aula -Bid. SDM Donatur
kader GSI se- I,II,III,IV Kantor -Bid. Donor Kecamatan
Kecamatan Kunto Camat Darah Kunto
Darussalam -Bid. Sistem Darussalam
Rujukan
-Bid.
Kemitraan
-Bid.
Pendanaan

20 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


 dala dalam pelaksanaan Program GSI di Kecamatan Kunto Darussalam
Dalam pelaksanaan kegiatan GSI di Kecamatan Kunto Darussalam di temukan
beberapa hambatan antara lain :
1. Disebagian Desa masih kurangnya partisipasi masyarakat terhadap GSI.
2. Tidak adanya pelatihan khusus untuk kader GSI ditingkat Desa maupun
Kecamatan.
3. Kurangnya dukungan lintas program lintas sektoral serta moril maupun
material dalam pelaksanaan kegiatan maupun dalam pengembangan GSI
baik ditingkat Desa maupun di tingkat Kecamatan.
Beberapa kendala yang harus ditindaklanjuti adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kerja sama lintas program sektoral baik secara moril maupun
materil untuk meningkatkan kegiatan dalam pengembangan GSI baik
ditingkat Desa maupun Kecamatan.
2. Mengadakan pelatihan khusus untuk kader GSI ditingkat Desa maupun
tingkat Kecamatan.
3. Meningkatkan pembinaan dan penyuluhan bagi kaders GSI baik ditingkat
desa maupun Kecamatan.
4. Dan lain- lain.

21 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM


TUPOKSI (TUGAS POKOK DAN FUNGSI)
KECAMATAN SAYANG IBU (KSI)
KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU

NO JABATAN TUGAS DAN FUNGSI

1. Ketua dan Wakil Ketua 1. Memberikan arahan terhadap jajaran


pengurus perencanaan kegiatan Satgas
KSI.
2. Menyelenggarakan koordinasi
perencanaan , pemantauan dan evaluasi
kegiatan Satgas KSI.
3. Memfasilitasi program Satgas KSI.
2. Sekretaris dan Wakil 1. Mempersiapkan Administrasi Satgas KSI.
Sekretaris 2. Menyelenggarakan sinkronisasi dengan
kelompok dan forum lain yang
mempunyai tujuan dan sasaran yang sama
dengan program KSI.
3. Menyusun program dan rencana kegiatan
KSI.
4. Membantu ketua dalam bidang
administrasi dan inventarisasi Satgas GSI.

3. Bendahara dan Wakil 1. Mengelola dana anggaran Satgas KSI.


Bendahara 2. Mempertanggung jawabkan pengelola
dana dan anggaran Satgas KSI.
3. Membantu ketua dalam bidang
penerimaan, penyimpanan dan pelaporan
keuangan Satgas KSI.

4. Bidang Sumber Daya 1. Mempasilitasi dalam bidang peningkatan


Manusia pengetahuan dan kemampuan pengurus
dan masyarakat untuk mencapai tujuan
KSI.
2. Membantu ketua dalam program Satgas
KSI.

5. Bidang Humas 1. Melakukan koordinasi dengan Satgas GSI


Desa.
2. Melaksanakan kerjasama lintas program
dan lintas sektor serta unsur – unsur
terkait.
3. Membantu ketua dalam program Satgas
KSI.

6. Bidang Donor Darah 1. Melakukan inventarisir golongan darah


dan calon pendonor darah.
2. Mengadakan sosialisasi kepada calon
pendonor darah dan calon penerima
donor darah.
22 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM
3. Membantu ketua dalam program Satgas
KSI.
7. Bidang Rujukan 1. Menginventaris Ambulan Desa
2. Memfasilitasi masyarakat dalam upaya
rujukan.
3. Membantu ketua dalam program Satgas
KSI.
8. Bidang Kemitraan 1. Memfasilitasi lintas program dan lintas
sektor dalam program KSI.
2. Pendataan dukun bayi dan pembinaan
9. Bidang Pendanaan 1. Melakukan penggalangan dana kepada
masyarakat dan donatur.

23 GERAKAN SAYANG IBU (GSI) KECAMATAN KUNTO DARUSSALAM

Anda mungkin juga menyukai