Anda di halaman 1dari 13

BAB I dalam bersyukur, kedamaian atau ketenangan dan tergalinya mekanisme

PENDAHULUAN koping yang efektif untuk mengatasi rintangan hidup.

Agama Islam dibangun di atas kemudahan. Allah dengan sifat rahmat-


Nya memberikan berbagai keringanan dan kemudahan kepada para hamba-Nya BAB II
dalam menjalankan seluruh ibadah. Terkhusus para hamba-Nya yang sedang BERSUCI BAGI ORANG SAKIT
tertimpa kesulitan dan musibah seperti sakit, Allah memberikan keringanan
kepada mereka supaya tetap beribadah kepada-Nya tanpa merasa kesulitan dan Setiap orang yang akan melaksanakan suatu ibadah shalat, disyaratkan
keberatan. Allah berfirman dalam salah satu ayat-Nya; harus suci dari hadats, baik besar maupun kecil. Hal itu berlaku juga bagi orang sakit.
ُ
َ‫ّللاُ ِب ُك َُم ْاليُسْرَ ولَ ي ُِري َُد ِب ُك َُم ْالعُسْر‬
ََ ‫يد‬ُ ‫ُي ِر‬ Untuk menghilangkan hadast kecil, seperti: berak, kencing dan tertidur, maka harus
“Allah menghendaki kemudahan dan tidak menghendaki kesukaran berwudhu. Sedangkan untuk menghilangkan hadats besar, seperti: janabat atau haid
bagi kalian.” (Al Baqarah: 185) bagi perempuan, maka harus mandi wajib.
Tetapi bagi orang sakit, karena kondisinya lemah, takut akan bertambah
Baginda nabi pernah bersabda: sakitnya dan memperlambat kesembuhannya atau oleh sesuatu sebab tidak boleh
ََ ‫ن يُشا ََد الدِينَ أحدَ ِإ‬
ُ‫ل غلب َه‬ َْ ‫يُسْرَ ول‬، َ‫ن الدِين‬
ََ ‫ِإ‬ terkena air, maka sebagai penggantinya dapat bertayamum. Secara definitif,
“Sesungguhnya agama ini mudah dan tidaklah seseorang berlebihan tayamum adalah bersuci untuk menghilangkan hadats kecil atau besar dengan
dalam menjalankan agama melainkan akan terkalahkan.” (HR. al Bukhari) menggunakan debu yang bersih. Dalam ajaran Islam, tayamum merupakan salah
Fenomena ekspresi spiritual pasien dengan penyakit akut maupun satu bentuk keringanan (rukhsah). ketentuan ini diberlakukan supaya aturan Allah
kronis sangat beragam, mulai dari kondisi pasien yang pasrah dan menerima tetap dapat dipatuhi oleh hamba-Nya dengan mudah, bagaimanapun keadaannya.
takdir penyakitnya sampai dengan kondisi menggugat tuhannya melalui 1. ISTINJA’
ekspresi kemarahan dan menolak pengobatan maupun perawatan yang Istinja’ُbersuciُsesudahُbuangُkotoran. Apabila anda selesai dari buang kotoran,
diberikan, ketidaktahuan maupun ketidakmampuan pasien dalam dari qubul (pintu depan) atau dubur (pintu belakang), maka bersucilah dengan
melaksanakan ibadah praktis yang diyakininya, sementara dukungan spiritual air atau dengan lainnya yang boleh untuk bersuci (kertas yang dapat
dari nakes tidak mereka dapatkan. menghisap).
Dukungan spiritual dari seorang nakes sangat diperlukan melihat a. Kotoran hanya berada pada tempat keluar (qubul tau dubur) tidak dimana-
fenomena diatas untuk itu tenaga kesehatan selayaknya memperhatikan dan mana.
memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Dukungan spiritual yang diberikan dalam b. Kotoran tersebut belum kering sehingga dapat terserap oleh kertas
hal ini diwujudkan melalui asuhan spiritual secara komprehensif. tersebut.
Selama melaksanakan asuhan spiritual ini tenaga kesehatan dituntut Kalauُberistinja’ُhendaklahُkerjakanُdenganُtanganُkiri.
untuk mampu hadir secara fisik maupun psikis dimanifestasikan dalam
mendengarkan dengan aktif, sikap empati melalui komunikasi terapeutik dan 2. MANDI WAJIB
memfasilitasi ibadah praktis, membantu pasien untuk menginterospeksi diri, Mandi wajib artinya mandiuntuk bersuci dari hadast besar. Hadast besar seperti;
merujuk kepada rohaniwan jika pasien membutuhkan. Adapun kriteria hasil bersetubuh, keluar mani, selesai haid (menstruasi), selesaidari wiladah
yang ingin dicapai dari asuhan ini adalah ditemukannya kemampuan pasien (melahirkan atau keguguran) dan selesai dari nifas (darah yang keluar sesudah
melahirkan)

1
Cara mandi wajib adalah sebagai berikut: 4. WUDLU DENGAN SPRAY
a. Berniat karena Allah Aalat Wudlu Spray dan Panduan berwudlu
b. Basuhlah tangan
c. Basuhlah kemaluan dengan tangan kiri dan gosokanlah tangan anda pada
tanah atau apasaja yang menjadi gantinya (sabun danlain-lain)
d. Berwudlulah seperti jika akan shalat
e. Siramlah badan anda dengan air yang dimulai dar isisi kanan
f. Tuangkanlah air k eats kepala tiga kali lalu siramlah seluruh badan dengan
digosok
g. Sesudah bersih, cucilah kedua kaki anda dengan mendahulukan kaki kanan
3. WUDLU
Wudlu artinya bersuci dari hadast kecil. Hadast kecil ialah segala hal
yangmembatalkan wudlu seperti; keluarnya segala sesuatu dari dubur atau
qubul, kecuali mani.
Cara berwudlu:
a. Membasuh kedua telapak tangan dengan membaca
“bismillaahirrahmaanirrahiim”ُ(jikaُtidakُdiُWC).
b. Hatinya niat mensucikan hadast kecil karena Allah. Tatacara Wudlu:
c. Berkumur kumur, menggosokkan gigi, menghisap air dari hidung, dan a. Niat
disembur-semburkan. b. Semprot; usap kewajah sampai rata
d. Membasuh muka dengandigosok, mulai batas tumbuhnya rambut di kening c. Semprot; usap kedua tangan sampai siku
kebawah sampai dagu, dari telinga kanan sampaitelinga kiri, sebaiknya tiga d. Semprot; usap sebagian kepala sampai telinga
kali membasuhnya. e. Semprot; usap kedua kaki sampai mata kaki
e. Membasuh kedua tangan dengandigosok dari unjung jari sampai diatas siku, 5. TAYAMUM
sebainya tiga kali dan yang kananterlebih dahulu dari yang kiri. Tayamumُbolehُdipergunakanُsebagaiُpenggantiُwudluُatauُ“mandiُwajib”ُbilaُ
f. Menyapu kepala sekali, dari muka sampai belakang dan sambil berhalangan memakai air atau tidak memperoleh air.
membersikan telinganya. Dalil diperbolehkannya bertayamum dapat ditemukan dalam firman Allah dan
g. Membasuh kedua kaki dengan digosok dari ujung jari sampai diatas mata sabda Rasulullah. Firman Allah:
kaki, tiga kali dengan mendahulukan yang kanan. َْ‫ح دْ ِم ن ك ُ مْ ِم نَْ ال غ َا ئ ِ طِْ أ َ وْ ََل مَ س ت ُ مُْ الن ِ س َ ا ء‬ َ َ ‫ج ا ءَْ أ‬
َ ْ‫َو إ ِ نْ ك ُ ن ت ُ مْ مَ ر ضَ ىْ أ َ وْ ع َ ل َ ىْ س َ ف َرْ أ َ و‬
h. Selesaiُberwudluُlaluُmembacaُdo’a. ْ‫ف َ ل َ مْ ت َ ِج د ُوا َم اءْ ف َ ت َ ي َ مَّ مُ وا صَ عِ يد ا ط َ ي ِ ب ا ف َ ام س َ حُ وا ب ِ ُو جُ و هِ ك ُ مْ َو أ َ ي دِ ي ك ُ م‬
Catatan: Artinya:ُ“ُdan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
Boleh berwudlu dengan air yang dicampur dengan air panas (air jarang), buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
pada saat berhalangan memakai air dingin, boleh sesudah wudlu dilap maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih) ; sapulah mukamu dan
dengan handuk dan boleh dengan lainnya. tanganmu dengan tanah itu” (Q.s al-Ma’idah:6).
Kalau tak dapat berwudlu sendiri, boleh orang lain menolongnya.

2
Alat tayamum ialah tanah (debu) seperti debu yang ada dilantai atau tembok 2. Selama masih sanggup, maka shalat dengan menghadap kiblat merupakan
kamar, atau lainnya yang kesat, keras dan suci. suatu hal yang wajib dilakukan orang yang sakit. Tetapi, apabila ia sudah tidak
HadistُRasulullahُSAWُyangُdiriwayatkanُMuslim:ُ“Telah dijadikan bagi-Ku bumi sanggup karena udzur, hendaklah menghadap ke mana saja.
seluruhnya sebagai masjid dan debunya untuk bersuci”ُ(ُHR.Muslimُ). 3. Menutup aurat. Aurat laki-laki terletak di antara pusar dan kedua lutut.
Tata-cara Tayamum: Sedangkan aurat perempuan terletak di seluruh badan selain wajah dan kedua
a. Membacaُ “Bismillahirrahmanirrahim”,ُ denganُ niatُ ikhlasُ karenaُ Allahُ telapak tangan. Tetapi bagi yang tidak sanggup menutup auratnya karena
semata, seraya menepukkan atau melekatkan kedua telapak tangan pada tubuhnya luka terbakar atau sebab lainnya, maka hendaklah shalat menurut
tempat yang berdebu (suci dan bersih). Selanjutnya, telapak tangan yang kemampuan yang dimilikinya.
telah berdebu tersebut dihembus atau ditiup secara perlahan-lahan agar 4. Menunaikan shalat pada waktunya. Allah berfirman sebagaimana berikut:
debu yang kasar tidak ikut serta. ‫إ ِ َّنَ ةََال صَّ َلَ ك َا ن َ تَْ ال ْ ُم ْؤ ِم ن ِي ع َ ل َ ى نََ ِك ت َا ب ًا َم ْو ق ُ و ت ً ا‬
b. Mengusapkan kedua telapak tangan pada muka sampai merata, diteruskan Artinya:ُ“ُSesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya
dengan mengusap kedua punggung dan telapak tangan, dengan atas orang-orang yang beriman.ُ“ُ(Q.sُ.ُanُNisaa’:ُ103)
mendahulukan tangan kanan. 1. Tata cara Shalat
c. Pelaksanaan tayamum tersebut cukup dikerjakan satu kali saja, baik sewaktu a. Shalat dengan berdiri
mengambil debu atau pun saat mengusapnya. Berdiri adalah salah satu di antara rukun-rukun shalat. Selama orang yang
Catatan: sakit masih sangggup berdiri, maka wajib baginya untuk sholat dengan
a. Tayamum menjadi batal sama dengan apa yang membatalkan wudlu dan berdiri. Jika tidak sanggup berdiri, maka shalatlah dengan duduk. Jika tidak
bila halangan memakai air telah hilang sanggup duduk, maka shalatlah dengan berbaring.
b. Kemudian setelah wudlu atau tayamumُbacalahُdo’a. b. Shalat dengan duduk
Jika seseorang yang sakit mengerjakan shalat dengan duduk, maka tata
caranya adalah sebagai berikut:
BAB III 1) Hendaklah duduk menghadap kea rah kiblat (jika sanggup seperti
SHALAT BAGI ORANG SAKIT duduk saat tasyahud awal).
2) Pada waktu membaca al- Fatihah dan surat-suratُ alُ Qur’an,ُ
Apabila seseorang sedang sakit, maka pelaksanaan ibadah shalat letakkanlah kedua tangan di dada.
disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya. Sebab, Allah memberikan 3) Padaُ waktuُ ruku’,ُ letakkanlahُ keduaُ tanganُ diatasُ keduaُ pahaُ
kemudahan bagi hamba-Nya dalam menjalankan kewajiban terhadap-Nya. Gerakan- (lutut) dengan membungkukkan kepala.
gerakanُ shalat,ُ sepertiُ berdiri,ُ ruku’,ُ sujudُ danُ dudukُ mungkinُ tidakُ mampuُ 4) Jika sanggup sujud, hendaklah sujud. Tetapi jika tidak sanggup, maka
dilakukan oleh orang yang sakit. Oleh karena itu, shalatnya dapat dikerjakan sesuai tundukkanُsajaُkepalaُmelebihiُsaatُruku’.ُHalُiniُdilakukanُsekedarُ
dengan kondisi penyakit dan fisiknya. untuk membedakannya dengan sujud.
Sebelum melakukan shalat, maka harus mengetahui syarat-syarat shalat 5) Kerjakanlah yang demikianُituُsampaiُdenganُraka’at akhir.
lebih dahulu. Di bawah ini merupakan syarat-syarat shalat: c. Shalat dengan berbaring
1. Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari hadats maupun najis, kecuali Jika seseorang yang sakit mengerjakan shalat dengan berbaring, maka tata
terhalang (lihat keterangan tentang air seni) caranya adalah sebagai berikut:

3
1)
Letakkan tangan di dada pada waktu membaca al-Fatihah dan surat- Dariُ Anasُ ibnuُ Malikُ r.a.,ُ iaُ berkata,ُ bersabdaُ Rasulullahُ SAW:ُ “ُ barang siap
suratُalُQur’an. lupa sholat, hendaklah ia mengerjakan di kala ia ingat.tak ada kafarat atau
2) Tundukkanُ kepalaُ saatُ sujudُ melebihiُ saatُ ruku’ُ (sekedarُ denda baginya selain itu (HR Bukhori Muslim).
membedakanُantaraُruku’ُdanُsujud). Dariُ Anasُ Ibnuُ Malikُ r.ُ a,ُ iaُ berkata,ُ bersabdaُ Rasulullahُ SAWُ :”apabila
3) Kerjakanlahُyangُdemikianُituُsampaiُdenganُraka’atُakhir. seseorang diantaramu lalai tertidur sehingga karenanya luput melakukan sholat
d. Shalat dengan isyarat atau salah seseorang diantaramu lalai sehingga karenanya sehingga tertinggal
Apabila seseorang yang sakit sudah tidak kuasa menggerakkan anggota melakukan sholat, maka hendaknya melakukan sholat itu di kala teringat,
badannya untuk melakukan shalat, maka hendaklah melakukannya karena Allah berfirman : dirikanlah sholat itu untuk mengingat akan Daku.”(HRُ
dengan isyarat. Dasar dibolehkannya shalat tersebut adalah firman Allah Bukhori dan Muslim)
dan hadits Rasulullah SAW berikut: 4. Kemudahan melaksanakan sholat dalam keadaan khusus
َْ‫ف َ ا ت َّ ق ُ وا ّللاَّ ََ َم ا ا سْ ت َ ط َ ع ْ ت ُم‬ a. Orang sakit yang tidak mampu berwudhu, atau tidak mampu bangun dari
Artinya:ُ “ُ maka bertakwalah kepada Allah menurut tempat tidur untuk beristinja` atau bersuci, hendaknya minta bantuan
kesanggupanmu. ( Qs. At- Taghabun:16)” orang lain. Sucikanlah bekas air kencing atau buang air besar lebih dahulu
“ shalatlah kamu dengan berdiri: jika tidak mampu maka dan selanjutnya berwudhu. Cucilah tangannya serta anggota wudhu
shalatlah dengan duduk, jika tidak mampu pula maka shalatlah lainnya yang tidak diperban atau dipasang gip dan apabila tidak
di atas lambungmu.” (HR. Bukhari dan lainnya). memungkinkan maka anggota wudhu hendaknya dilap saja menggunakan
2. Menjama’ُShalat kain basah.
Jika orang sakit karena kondisinya terasa berat, maka diperbolehkan b. Orang sakit yang mengeluarkan darah, baik banyak maupun sedikit yang
melaksanakanُ shalatُ jama’,ُ sepertiُ dzuhurُ danُ ashar,ُ magribُ danُ isya’,ُ danُ disebabkan oleh luka yang belum sembuh atau darah yang keluar melalui
dapat dilaksanakan di salah satu waktu. Ketentuan serupa juga berlaku bagi anus, penis, rongga hidung, dan mata tidaklah membatalkan wudhu.
orang yang hendak operasi. Artinya, orang yang mau operasi juga Seorang muslim dalam keadaan tersebut dapat melakukan ibadah sholat.
diperbolehkanُ melaksanakanُ shalatُ jama’.ُ Halُ iniُ didasarkanُ padaُ haditsُ c. Orang sakit yang tidak mampu menahan tetes air seninya, hendaklah
riwayatُBikhariُdariُAtha’: bersuci dan berwudhu setiap kali akan melaksanakan sholat, meskipun
“sesungguhnya agama itu mudah, dan tidak mempersulit seseorang kecuali ia setelah itu air seninya keluar lagi. Apabila orang yang sakit dipasang selang
mampu mengerjakannya.” untuk air seni atau buang air besarnya, hendaknya berusaha
3. Shalat orang yang lupa, tidur, pingsan dan terbius membesihkan diri dengan bersuci dan berwudhu setiap kali akan
Orang yang lupa atau tidur sehingga luput dari waktu shalat, maka shalatnya melaksanakan sholat, meskipun air seninya atau buang air besarnya keluar
dilaksanakan ketika ingat. Orang yang tidur sebelum waktu shalat dan bangun melalui selang ketika sholat.
setelah waktu shalat habis, maka shalatnya pada waktu bangun. Dalam d. Apabila orang sakit karena luka bakar sehingga tidak memungkinkan untuk
melaksanakan shalat, dahulukan shalat yang telah tertinggal, dan kemudian baru berwudhu ataupun tayamum, maka sholat dapat dilakukan sekalipun tidak
shalat yang menjadi kewajiban pada waktu bangun. Bagi orang yang pingsan dan berwudhu atau tayamum. Sholat dilakukan sesuai dengan
/ atau dalam keadaan terbius, maka shalatnya dilaksanakan setelah sadar. kemampuannya. Dalil tentang kemudahan beribadah tersebut adalah
Adapun dalil diperbolehkannya shalat demikian adalah: berdasarkan firman Allah sebagai berikut :
‫ِفَ ّللاَّ َُ ن َ ف ْ س ً ا إ ِ َّّلَ ُو سْ ع َ هَ ا‬
ُ ‫َّلَ ي ُ ك َل‬

4
Artinya:ُ “ُ Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya.” (Qs al Baqarah : 286).
َُ‫ف َ ا ت َّ ق ُ وا ّللاَّ ََ َم ا ْمَا س ْ ت َ ط َ ع ْ ت‬
Artinya:ُ “ُ maka bertakwalah kepada Allah menurut Laa ilaaha illallaahu wallahu akbar Artinya” tiada Tuhanselain Allah dan Allah
kesanggupanmu. (Qs. At- Taghabun:16)” maha besar”

BAB IV
DZIKIR DAN BERDO’A BAGI ORANG SAKIT

Dzikirُ danُ do’aُ merupakanُ caraُ yangُ tepatُ untukُ menenangkanُ danُ Laa ilaaha illallaahu wahdah. Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah
mententramkan hati dalam menghadapi kehidupan ini, apalagi jika hal itu Artinya” tiada Tuhan selain Allah sendiri. Tiada Tuhan kecuali Allah, Allah yang
dihubungkanُ denganُ sakitُ atauُ penyakitُ yangُ diderita.ُ Dzikirُ danُ do’aُ akanُ Maha Esa dan tidak ada bandingannya”
senantiasa mengantarkan kita untuk selalu teringat kebesaran Allah SWT, Tuhan
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Denga dzikirُ danُ do’a,ُ hatiُ kitaُ akanُ
bersih dan terjauh dari bisikan serta godaan setan.
1. Do’aُSingkatُketikaُُsedangُkesakitan
Laa ilaaha illallaahu lahul mulku walahul hamdu. Artinya” Tiada Tuhan selain
Mengeluh yang berlebihan sehingga mengeluarkan suara karena
Allah dan tidak ada segala kekuasaan dan segala puji”
kesakitan kurang disukai Allah. Apabila tidak tahan sakit dan terpaksa
mengeluarkan suara, hindarilah ucapan-ucapan yang tidak berguna, apalagi yang
bisa menggelincirkan kepada kemusrikan. Bacalah atau ucapkanlah perkataan
yang selalu mengingatkan kepada Allah seperti:
Laa ilaaha illallaahu walaa haula walaa quwwata illaa billaahi. Artinya” Tiada
Tuhan selain Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan
a. Kalimah Tasbih
Allah”
Subhaanallah Artinya “ Maha suci Allah “
Bacalah semacam itu diwaktu merasakan kesakitan sudah agak reda.
Membacanya sambil mengingat-ingat artinya dan sambil memohon pertolongan
b. Kalimah Istigfar
kepada Allah dengan sungguh-sungguh.
Astaghfirullah Artinya “Aku mohon ampun kepada Allah”
2. Do’aُmenghilangkanُrasaُsakitُpadaُsebagianُanggotaُyangُterasa
Letakanlah tangan diatas anggota badan yang terasa sakit sambil membaca:
c. Kalimah Takbir
Allahu akbarAinya “Allah maha besar”

Lebih dari pada itu, andaikata sakit sedang reda atau memang tidak sedemikian
mengganggu, lebih baik jagalah bacaan yang sedikit lebih panjang:

5
Bismillahirrahmaanirrahiim (3x) tidur sekalipun tak ada usaha dan daya sedikitpun untuk membangunkan diri
A’uudzu billaahi waqudratihii min syarri maa ajidu wauhaadziru. (7x) sendiri.
Artinya;”ُ Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Aku Kemurahan Allah ini patut kita syukuri. Untuk mensyukuri kemurahan Allah
berlindung kepada Allah dan kekuasaanya, dari kejahatanapa yang saya temui bacalahُdo’aُbilaُbangunُtidur:
dan syaa khawatirkan” Alhamduُlillaahilladziiُahyaanaaُba’daُmaaُamaatannaُwaُilaihinُnusyuur.
Demikian sampai berulang kali menurut keadaan dankeperluaanya. (shahih Artinya:ُ“ُsegalapujiُbagiُAllahُyangُtelahُmenghidupkanُkami,ُsetelahُmatikanُ
muslim, hadist no 5867). kami,ُdanُkepadanyaُkamiُakanُdikembalikan”.ُ(ShahihُBukhariُnoُ6312. Shahih
3. Do’aُakanُtidur Muslim hadist no 7062)
Bila akan tidur, serahkanlah jiwa raga anda sebulat-bulatnya kepadaAllah
denganُmembacaُDo’a: 6. Do’aُAkan Makan

Allaahumma bismika ahyaa wa bismikaamuutu


Artiny:ُ “Yaُ Allahُ denganُ namaMuُ hambaُ hidupُ danُ denganُ namaMuُ hambaُ
mati”(shahihُMuslim, hadis no 7062)
4. Do’aُSukarُُtidur
Bila sukar tidur mungkin karena pikiran sedang terganggu atau lain-lain sebab
bacalahُdo’a:

7. Do’aُSelesaiُMakan

Allahumma ghaaratin nujuumu wahada-atil’uyuunuُwaُantaُhayyunُqayyuumunُ


yaaُhayyuُyaaُqayyuumُahdi’lailiُwaُanim’ainii.
Artinya:”ُ YaAllah,ُ telahُ sunyiُ semuaُ binatangُ danُ telahُ tenangُ semuaُ mata,ُ
danengkau yang telah hidup dan berdiri, tenangkanlah malamku ini dan
tidurkanlah mataku”.ُ(mu’jamُkabirُthabrani,ُhadistُnoُ4683).
5. Do’aُBangunُُtidur
Betapa maha pemurahnya Allah yang telah menidurkan dengan selamat,
kemudianmenyadarkan kembali pada sat-saat menghajatkan untuk bangundari

6
8. Do’aُAkanُMinumُObat
11. Do’aُKetikaُAkanُdiُOperasi

9. Do’aُSelesaiُMinumُObat

12. Do’aُSetelah selesai di Operasi dengan selamat

10. Do’aُMemohonُLekasُSembuh

7
c. Memperbanyak istighfar dan dzikir
d. Husnudhan kepada Allah
e. Jangan meninggalkan shalat
BAB V f. Berdo’aُterus
MENGHADAPI SAKAROTUL MAUT BAGI ORANG SAKIT g. Berobat
h. Sabar dan tawakal
Setiap muslim harus dilandasi keyakinan bahwa segala penyakit yang sedang i. Akhiri ucapan dengan kalimat tauhid
menimpanya merupakan suatu ketetapan Allah SWT yang diberikan kepadanya. 2. Orang yang sakit kritis
Dengan keyakinan ini, maka ia akan mengembalikan segala sesuatunya kepada-Nya. Jika sakit yang diderita oleh seseorang sudah sangat parah, maka hendaknya
Ia percaya bahwa Allah-lah yang dapat menyembuhkan penyakitnya. Karena itulah, keluarga membantunya agar apabila Allah berkenan memanggilnya dapat
disaat menerima cobaan sakit, ia tetap berupaya dengan sungguh-sungguh dan diakhiri dengan husnul Khotimah. Oleh karena itu, pihak keluarga perlu
tetap berbaik sangka kepada Allah, Sang Pemberi dan Penyembuh penyakit. melakukan hal-hal sebagai berikut:
Artinya: “Barangsiapa yang sakit satu malam, kemudian dia ridha, maka a. Semua anggota keluarga harus ikhlas dan jangan meratap
Allah akan mengampuni dosa-dosanya seperti ia terlahir kembali” (HR Tirmidzi dan b. Jagalah pakaian dan tempat pasien dari najis
Abu Hurairah) Doakan dan ucapkan perkataan yang baik. Hal ini sebagaimana hadits
Sakit merupakan salah satu pintu kematian dari sekian banyak pintu yang berikut:
lain. Memang, adakalanya proses kematian seseorang dimulai dengan proses sakit, “Apabila kalian mendatangi orang yang sedang sakit atau orang yang
walaupun tidak semua. Oleh sebab itu, islam telah mengajarkan tentamg berbagai akan meninggal (sakaratul maut), maka ucapkanlah ucapan yang baik,
halyang harus dilakukan apabila seseorang ditimpa musibah sakit. Apabila ia sembuh karena para malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.” (HR.
dari sakitnya, maka keimanannya semakin bertambah. Tetapi jika melalui sakit itu ia Muslim)
kemudian meghadap Allah (meninggal dunia), maka meninggalnya dalam keadaan c. Talqinkan
khusnul khotimah (akhir yang baik). Untuk mencapai keadaan yang khusnul Secara bahasa, talqin berarti mengajar. Dalam arti luas, talqin berarti
khotimah sangat ditentukan oleh sikap hidup sehari-hari dalam menjalankan mengajarkan orang yang dalam keadaan sakaratul maut dengan kalimah
perintah dan menjauhi larangan-Nya, termasuk juga cara seseorang dalam laa ilaaha illallah. Berangkat dari keterangan ini, maka talqin ditujuakn
menyikapi ujian yang Allah berikan. kepada orang yang sedang sakaratul maut, dan bukanya orang yang
Terdapat langkah-langkah praktis yang perlu dilakukan tatkala seseorang sudah meninggal.
sedang sakit. Dalam hal ini, terdapat perbedaan antara orang yang sakit tetapi masih
sadar, dan orang yang sakit kritis. Bagi mereka yang masih sadar, maka ketentuan
tersebut perlu dilaksanakan sendiri. Tetapi bagi mereka yang dalam keadaan kritis,
maka ketentuan itu dapat dilakukan oleh pihak keluarga. Di bawah ini adalah
petunjuk praktis tentang ketentuan orang yang sedang sakit, baik bagi mereka yang
masih sadar atau dalam keadaan kritis.
1. Orang sakit, tetapi masih sadar
a. Meminta maaf dan memaafkan
b. Berwasiat dan nasehat yang baik

8
BAB VI
HIJAB BAGI PASIEN (ORANG SAKIT)
1. Perintah menutup Aurot
Hijab merupakan salah satu simbol ketaatan bagi seorang muslimah
terhadapُ syari’atُ agamaُ islam.ُ Sebagaiُ seorangُ muslimahُ diُ perintahkanُ
Allah untuk menutup aurot atau berpakaian yang menutup seluruh tubuh
dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Sedangkan terhadap kewajiban
muslimah memakai jilbab di perintahkan :
a. AlُQur’anُ

Artinya : “Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak


perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka
menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu
“ُ Talkinkanlahُ orangُ yangُ ruhnyaُ diُ tenggorokanُ (sakaratulُ maut)ُ
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
denganُlaaُilaahaُillaُAllah”ُ( HR.ُNasa’i)
ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. Al-Ahzab:59)
b. Surat An-Nur : 31
ُ َّ‫خ مُ ِر هِ نَّ ع َ ل َ ى‬
َّ‫ج ي ُ و ب ِ ِه ن‬ ْ َ ‫َو ل ْ ي‬
ُ ِ ‫ض ِر ب ْ َنَّ ب‬
“ُ Barangsiapa yang akhir hayatnya mengucapkan laa ilaaha illallah, Artinya : “ Dan hendaklah mereka menutupkan kerudung ( Tutup kepala
maka ia masuk surga.” (HR.ُ Ahmadُ danُ Abuُ Daudُ dariُ Mu’ُ ADZُ BINُ mereka) di atas dada mereka”
Jabbal) c. Dalam hadits Innanuhina anturo ‘aurotuna yang artinya : “
Sesungguhnya kita di larang menampakkan auroy kita”
Dari keterangan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa jilbab
bukanlah kerudung yang digantungkan di leher, bukan pula kerudung tipis
yang kelihatan rambutnya atau kerudung yang hanya menutup sebagian
belakang kepala seorang wanita.

9
minimal memberi hijab/jilbab pada pasien dengan edukasi
2. Aurot laki-laki dan Perempuan sebelumnya pada pasien dan keluarga.
a. Aurot laki-laki 2) Dilakukan tindakan operasi
Perempuan dan laki-laki keduanya sama- sama memiliki aurot yang Pemakaian hijab pada pasien yang akan menjalani operasi,
harus di jaga atau di pelihara, Meski dengan batas yang berbeda untuk sebagai salah satu upaya rumah sakit menjaga aurat pasien di
keduanya. Adapun aurot laki-laki memiliki batas dari pusar sampai kamar operasi
lutut 3) Waktu menyusui bayi
Ali ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : “Kamu jangan pemakaian hijab pada ibu yang menyusui merupakan salah satu
menampakkan pahamu, dan jangan pula melihat paha orang yang upaya rumah sakit menjaga aurat dengan menutup bagian dada
hidup dan yang mati”ُ Hadisُ tersebutُ diriwayatkanُ olehُ Abuُ Daudُ ibu saat menyusui, yang dilakukan
(2140), Ibnu Majah (1460), 4) Transfer Internal
AlHakim dan Al-Bazar. 1.2 Muhammad bin Jahsy berkata Pemakaian hijab pada pasien yang akan di laksanakan tindakan
Rasulullah saw pernah lewat di hadapan Ma'mar, yang kedua pahanya medis di unit penunjang atau di pindah ke unit lain dalam rangka
kelihatan oleh Rasul, lalu Rasul bersabda : "Wahai Ma'mar, tutuplah menjaga aurot pasien.
kedua pahamu. Sesungguhnya kedua paha itu aurat" d. Tata cara hijab orang sakit
b. Aurot Wanita 1) Mamakai jilbab bagi pasien muslimah
Allah memerintahkan muslimah untuk menutup aurot dalam surat al- 2) Dengan di tutup selimut atau kain pada anggota tubuhnya baik
ahzab ayat 59, yaitu dengan menutup dengan jilbabnya ke seluruh pasien laki-laki atau perempuan
tubuh. Adapun kreteria pakaian muslimah sesuai syari adalah sebagai 3) Menyarankan bagi pasien laki-laki atau perempuan untuk tidak
berikut : memakai pakaian ketat atau menampakkan aurotnya
1) Pakaian muslimah harus lebar ( Longgar)sehingga menutupi
badannya dari pandangan laki-laki yang bukan mahromnya.
2) Kain yang di pakai harus menghalangi pandangan tidak boleh tipis
sehingga trasparan warna kulitnya.
3) Tidak boleh ketat sehingga kelihatan lekuk tubuhnya
4) Tidak menyerupai laki-laki atau bertingkah laku seperti laki-laki
5) Pada pakaian muslimah tidak ada hiasan yang menarik pandangan
orang pada ketika keluar rumah, dengan begitu ia tidak termasuk
orang-orang yang tabarruj dengan perhiasan.
c. Masa –masa Kritis terbukanya aurot orang sakit
Dalam rangka menuju rumah sakit syariah banyak hal yang harus di
benahi di antaranya adalah menjaga Aurot pasien:
1) Pasien rawat inap ( Rawat Inap)
Pemakaian hijab pada pasien, Sebagai wujud pelayanan islami BAB VII
pemakaian hijab bagi pasien muslimah yang di lakukan dengan FIQIH DARAH WANITA

10
Setiap perempuan memiliki waktu masa nifas berbeda-beda, dalam hal ini
1. PENGERTIAN NIFAS sering kali menjadikan para ulama, berbeda pendapat tentang masa nifas.
Nifas adalah darah yang keluar sesudah atau karena melahirkan. Nifas juga a. MenurutُMadzhabُSyafi’IُdanُMaliki
berarti persalinan atau melahirkan. Dikalangan ulama, terdapat perbedaan Berpendapat bahwa masa nifas berlangsung selama 40 hari dan
pendapat dalam menentukan darah nifas, Menurut: maksimal 60 hari
a. Madzhab Hanafi dan syafi’i b. Madzhab Hanafi dan Hambali
Nifas adalah : Darah yang keluar sesudah melahirkan,sedangkan darah Berpendapat bahwa nifas hanya berlangsung selama 40 hari, Apabila
yang keluar bersamaan dengan bayi ketika dilahirkan atau sebelumnya, setelah masa itu darah tetap keluar, maka darah itu bukan lagi darah
bukan merupakan darah nifas, melainkan darah penyakit dan darah nifas, melainkan darah istihadah ( darah karena penyakit )
istihadah (darah penyakit yang keluar terus menerus) Masa nifas selama 40 hari ini berdasar beberapa hadits Rasulluallah
b. Madzhab Hambali SAW, dan di antaranya adalah yang di riwayatkan dari ummu Salamah:
Nifas adalah : Darah yang keluar karena bersalin. Oleh karena itu darah “ bahwa perempuan yang sedang nifas pada masa Rasullullah SAW
yang keluar pada saat bersalin dan sesudah bersalin adalah darah nifas. harus duduk ( tidak beribadah) selama 40 hari 40 malam”
c. Madzhab Maliki Sedangkan yang berkaitan dengan darah yang keluar ketika seorang ibu
Nifas adalah darah yang keluar dari kelamin perempuan hanya pada saat keguguran berlaku dua hukum yakni apabila janin yang keluar dari seorang
melahirkan atau sesudahnya. Menurut madzhab ini, darah yang keluar ibu belum waktunya ( keguguran) dan sudah berbentuk manusia seperti
sebelum persalinan bukan nifas, melainkan darah haid. bentuk kuku dan bentuk tubuh lainnya, Maka darah yang keluar setelahnya
Dalamُ bukuُ “Fiqihُ Sunnah”,ُ as-Syayyid Saabiq menjelaskan bahwa nifas merupakan darah nifas. Sedang janin yang keluar ( keguguran) tersebut belum
adalah darah yang keluar dari vagina seorang perempuan yang di bentuk manusia secara sempurna maka darah yang ke luar setelahnya tidak di
sebabkan oleh melahirkan anak walaupun berupa keguguran. kategarikan sebagai darah nifas, akan tetapi di angggap sebaagai darah kotor
Berdasarkan pengertian di atas, dapat di simpulkan bahwa nifas adalah darah yang tidak menghalangi wanita untuk mengerjakan sholat dan puasa.
yang keluar setelah bayi dan plasenta ( ari-ari) keluar. Berangkat dari Waktu minimal bagi sebuah janin itu berbentuk menjadi manusia sempurna
kesimpulan ini, apabila terdapat darah yang bercampur lendir keluar dari adalah delapan puluh satu hari, yang pada umumnya terjadi adalah bahwa
vagina perempuan hamil sewaktu akan melahirkan bukanlah darah nifas, pemberian bentuk itu tidak akan terlihat sebe lum Sembilan puluh hari.
melainkan hanya satu gejala bahwa persalinan akan terjadi. Oleh karena itu,
perempuan yang demikian wajib melaksanakan sholat. Memelihara sholat 3. NIFAS DAN HAID DALAM HUKUM ISLAM
sebelum bayi lahir sangat penting di lakukan. Selain untuk mendekatkan diri a. Pengertian
pada Allah, sholat sebelum bayi lahir juga dapat sebagai obat penenang jiwa Haid menurut bahasa berarti “Mengalir”. Haid adalah darah yang keluar
yang sebaik-baiknya. dari dinding rahim seorang wanita apabila telah menginjak baligh.Darah
haid adalah darah yang berwarna hitam pekat dan berbau tidak sedap
yang keluar dari wanita,dari tempat tertentu dan pada waktu tertentu.
Haid merupakan fitrah perempuan yang sudah di tetapkan oleh Allah
SWT
2. MASA NIFAS

11
Rasullullah bersabda yang artinya : “ Sesungguh ini adalah perkara 3) Larangan melakukan Thowaf,hal ini di dasarkan pada hadits
yang telah di tetapkan kepada kaum wanita ( Anak perempuan Adam.” yang di sampaikan Rasullullah SAW kepada Aisyah r.a
( HR.Bukhori dan Muslim ) sebagai berikut :
Dalam beberapa hal, Nifas di samakan dengan Haid. karena keduanya Apabila engkau dalam keadaan haid ,kerjakanlah hal-hal
ada persamaan dalam hukum-hukumnya. Di antara Hukum-hukumnya yang di kerjkan oleh orang-orang haji lainnya ,tetapi
adalah sebagai berikut: engkau tidak boleh melakukan thowaf di baitullah kecuali
1) Kewajiban mandi bagi Perempuan yang telah selesai haid atau sete lah suci
Nifas 4) Larangan membaca Al-Qur’an
Hal ini di dasarkan pada firman Allah yang artinya : 5) Larangan Bersenggama (bersetubuh) Larangan ini didasar
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah Haid pada surat Al-baqoroh ayat 222
adalah suatu kotoran, Oleh sebab itu, hendaklah kamu 6) Larangan di Talaq ( di Cerai )Suami di larang menalak
menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid: dan janganlah istrinya yang dalam keadaan haid. Larangan ini di dasar
kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci, maka campurilah pada firman Allah Qs surat at-Thaalaq ayat 1 dan hadits
mereka itu di tempat yang di perintahkan Allah kepadamu. yang di riwayatkan oleh jamaah ( selain bukhori Yang
Sesengguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menjelaskan bahwa Abdullah umar bin Khattab ) pernah
menyukai orang yang mensucikan diri”( Q.Surat al-Baqarah : 222) menalak istrinya dalam keadaan haid .Lalu umar bin
Khaatab, ayah Abdullah,menceritakan hal ini kepada
2) Selama masa nifas dan Haid,perempuan di larang melakukan Rassulullah SAW. Ke mudian Rasullullah SAW Bersabda :
sholat, “Suruhlah dia untuk merujuk istrinya,kemudian
Hadits yang mengambarkan hal tersebut adalah ketika nabi menalaqnya setelah istrinya bersih”
Muhammad SAW Mengatakan kepada Fatimah binti Abi Hubaisy :
“ apabila Haid telah dating, tinggalkanlah Sholat, dan apabila 4. BERSUCI DARI NIFAS
telah selesai, maka mandilah dan sholatlah” (HR,Bukhori, Perempuan wajib bersuci apabila nifasnya sudah berhenti, Adapun tata cara
Muslim,Abu Daud,at-TirmidziُdanُNasa”i) urutan sebagai berikut :
a. Mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali
Adapun penjelasan dan dasar-dasar dari Hal-hal yang di haram b. Membasuh kemaluan
pada perempuan di kala nifas dan haid adalah sebagai berikut : c. Berwudhu, namun tidak dengan membasuh kedua kaki
1) Larangan melakukan sholat. Hal ini di dasarkan pada hadits d. Menuangkan air sebanyak tiga kali ke atas kepala sambil menggosok
yang di riwayatkan dari Aisyah binti Abu bakar r.a rambut kepala hingga terasa air ke kulit
sebagai berikut : “ karena di perintahkan meng-qodho e. Menyiram air ke seluruh tubuh
puasa tetapi tidak di perintahkan untuk meng-qodho sholat f. Mencuci kedua kaki pada waktu mandi janabat,dan di anjurkan untuk
“( HR. Bukhori,Muslim Abu Daud,at-Tirmidzi,Nasai dan ibnu menggunakan sabun,sampo atau bahan pembersih lainnya.setelah
majah) bersuci dari nifas maka hal-hal yang di larang pada masa nifas menjadi
2) Larangan melakukan Puasa, dengan ketentuan puasa yang gugur atau bebas dari larangan tersebut.
di tinggalkan karena haid atau nifas diganti di hari lain.

12
5. MENGISI WAKTU SAAT NIFAS Daftar Pustaka
Masa nifas bagi perempuan cukup panjang,sedang perempuan nifas tidak bisa Sukoco, et al (2013). Buku Pendamping Panduan Dakwah Rumah Sakit
melakukan ibadah selayaknya perempuan suci.Hal ini yang kadang menjadi Muhammadiyah / Aisyiyah, Majelis Tabligh dan Majelis PKU
pertanyaan banyak perempuan ketika Nifas, di karenakan berkeinginan untuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gramasurya Yogyakarta
mendekatkan diri pada Allah, Untuk mengisi waktu luang bagi perempuan
yang sedang dalam keadaan nifas adalah sebagai berikut :
a. Tidak tidur berlebihan
b. Menyebut asma Allah sebanyak mungkin
c. Basahilah lidah dengan dzikrullah
d. Dengarkanlah tilawah Al-Qur’an
e. Bacalah buku-buku majalah islam untuk menambah pengetahuan dan
wawasan
f. Jika memungkinkan lakukanlah kunjungan silaturrahmi kepada keluarga
dan tetangga terdekat dan muhrim
g. Berikan saran pada wanita muslimah untuk tidak banyak menolak
lamaran orang-orang yang memiliki dien yang baik,berikan gambaran
pada mereka akan keutamaan peran ibu bagi nkeluarganya di mata Allah
dan Rosulnya
h. Lakukanlah pekerjaan rumah tangga sebagaimana biasa dengan melihat
sejauhmana kondisi kesehatan Anda

13

Anda mungkin juga menyukai