Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal
42 (2003:28), bahwa setiap pendidik dituntut memiliki kualifikasi dan
sertifikasi yang dipersyaratkan sesuai dengan kewenangan mengajar, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Dengan demikian, setiap pendidik tersebut harus
memiliki beberapa kompetensi yang terkait dengan teori dan praktik
pembelajaran. Lebih lanjut, dalam undang-undang Guru dan Dosen pasal 8
(DPR RI, 2005:05) dinyatakan bahwa sejumlah kompetensi dan sertifikasi
tersebut diperoleh dengan melewati proses pendidikan profesi. Untuk itu
dalam setiap pendidikan calon guru, termasuk Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, perlu diselenggarakan praktik profesi keguruan yang
dikemas dalam bentuk kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT)
untuk mengantisipasi dan mempersiapkan para calon guru agar menjadi guru
yang mempunyai keutuhan kompetensi.
Kenyataan menunjukkan bahwa guru atau calon guru memiliki peran
yang dominan dalam pembelajaran. Untuk itu, perlu diusahakan terwujudnya
guru dan calon guru, sebagai the man behind the gun, yang berkualitas baik
dalam bidang penguasaan bidang ilmu, pemahaman peserta didik, metode
pembelajaran, maupun sikap dan kepribadian yang luhur. Dalam rangka
peningkatan diri, seorang mahasiswa praktikan harus menyadari,
mengevaluasi diri dan memiliki hasrat untuk berubah menjadi lebih baik.
Untuk itu, Sumarno Sudarsono (2005:117) menyatakan bahwa 4 steps to
wishdom, yang disusun oleh Anthony de Mello, terdiri atas: (1) mengenali
perasaan negatif yang ada pada diri sendiri, (2) jangan anggap itu sebagai

1
suatu kenyataan, (3) jangan samakan diri dengan perasaan itu, dan (4) jangan
menginginkan orang lain berubah sebelum diri sendiri berubah, sungguh hal
ini sangat relevan untuk direalisasikan bagi para praktikan yang sedang pada
tahap perubahan diri. Sungguhpun demikian, kesadaran dan komitmen dari
setiap unsur terkait serta kemauan untuk mencapai keberhasilan yang optimal
diperlukan kiat-kiat, teknik, dan strategi khusus.
Model kemasan PPKT yang dikembangkan oleh FITK UIN Jakarta
adalah kegiatan kurikuler yang memadukan (bukan sekedar menggabungkan)
antara kegiatan KKN dan PPL II baik dari segi pengelolaan, waktu, program,
pendanaan, dosen pembimbing lapangan (DPL), maupun masyarakat
(masyarakat Madrasah/Sekolah). Pada umumnya PPL lebih banyak
ditekankan pada peningkatan keterampilan pembelajaran dan pengelolaan
administrasi dan kegiatan ekstrakurikuler madrasah/sekolah. Padahal untuk
menjadi guru yang profesional tidak cukup hanya dengan bekal kedua hal
tersebut. Banyak kompetensi lainnya yang perlu dikuasai, sehingga tuntutan 4
kompetensi keguruan sebagaimana dipersyaratkan baik dalam Undang-
Undang Guru dan Dosen maupun Standar Nasional Pendidikan (Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2005) dapat terpenuhi.
Untuk itu, PPKT sebagai salah satu bentuk pengembangan PPL II,
dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Praktik Profesi Keguruan terpadu (PPKT) adalah kegiatan akademik
yang dilakukan mahasiswa FITK dalam rangka menerapkan dan
mengembangkan kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial
yang berwujud dalam kegiatan praktik keguruan, penelitian, dan pengelolaan
pendidikan, kinerja mahasiswa praktikan dalam aspek pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan perilaku keguruan yang dialami secara nyata di
madrasah/sekolah.
PPKT merupakan kegiatan intrakurikuler yang mencakup kegiatan
praktik mengajar, penelitian kependidikan, dan pengelolaan kependidikan di
madrasah/sekolah. Dengan demikian, PPKT menjakup tiga dharma perguruan

2
tinggi. Sebagai mata kuliah, PPKT berbobot 6 sks yang dilaksanakan
sepenuhnya di madrasah/sekolah praktik.

B. Tujuan
PPKT bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemantapan
kemampuan dalam menggunakan ilmu yang dipelajarinya dalam situasi nyata
baik ilmu yang terkait dengan kependidikan atau pembelajaran maupun
substansi bidang ilmu melalui kegiatan mengajar dan tugas-tugas pengelolaan
kependidikannya.

C. Manfaat
Bagi mahasiswa, PPKT bermanfaat untuk memberikan pengalaman
dalam mengajar, pengelolaan pendidikan, dan penelitian kependidikan di
madrasah/sekolah, serta membentuk kepribadian untuk menjadi guru yang
profesional dibidangnya.

D. Sistematika
Jadwal Pelaksanaan PPKT
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2015 / 2016
No Kegiatan Waktu Tempat/Ket.
1 Pembekalan dan Orientasi PPKT Mahasiswa 13 Agustus 2015 R. Teater Lt.3
2 Rapat Kordinasi PPKT : Pimpinan Fakultas, dan 18 Agustus 2015 R. Teater Lt.3
Dosen Pembimbing
3 Pembukaan PPKT (Serah-Terima oleh Dosen 19 - 21 Agt 2015 Di Madrasah/Sekolah
Pembimbing, Observasi, Orientasi dan masing-masing (Oleh
penyusunan program dan kegiatan PPKT di Dosen Pembimbing)
sekolah/madrasah)
4 Pelaksanaan PPKT (Pengajaran, Pengabdian, dan 24 Agustus s.d. 11 Madrasah/Sekolah
Penelitian Kependidikan) Desember 2015
5 Asistensi (praktik terbimbing) 24 - 28 Agt 2015 Madrasah/Sekolah

3
masing-masing
6 Praktik mandiri (mengajar, pengelolaan 1 Sept s.d. 11 Des Madrasah/Sekolah
kependidikan, dan kegiatan penelitian) 2015 masing-masing
7 Ujian Akhir Praktik Profesi Keguruan Terpadu 1 – 11 Des 2015 Madrasah/Sekolah
masing-masing
8 Penutupan PPKT 14 s.d. 18 Des Madrasah/Sekolah
2015 masing-masing
9 Monitoring Evaluasi PPKT ke 1 Semester Ganjil 17 Sept 2015 R. Teater Lt. 3 (Pukul
2015 14.00 – 16.00)
10 Monitoring Evaluasi PPKT ke 2 Semester Ganjil 29 Okt 2015 R. Teater Lt. 3 (Pukul
2015 14.00 – 16.00)
11 Monitoring Evaluasi PPKT ke 3 Semester Ganjil 3 Des 2015 R. Teater Lt. 3 (Pukul
2015 14.00 – 16.00)
12 Penyerahan Laporan dan Penelitian ke Dosen 14 Des s.d. 18 Des Dari Mahasiswa ke
Pembimbing oleh mahasiswa 2015 Dosen Pembimbing
13 Penyerahan Nilai oleh Dosen Pembimbing ke Lab 21 Des s.d. 31 Des Dari Dosen
2015 Pembimbing ke Lab
14 Penginputan Nilai ke AIS 1 s.d. 14 Januari Jurusan/UPT Lab
2015 FITK

4
BAB II
PROFIL SEKOLAH

A. Sejarah Singkat Sekolah


Awal atau cikal bakal SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan adalah
SMP Persiapan yang berdiri pada 2 Januari 1974. Sejak itu, SMP ini berada
di bawah pengelolaan SMP Negeri 48 Jakarta dengan menempati gedung
Madrasah Nurul Falah sebanyak 2 buah lokal. Pada tahun 1975 SMP
Persiapan menempati bangunan baru sebanyak 3 buah lokal melalui swadaya
dan swadana masyarakat Desa Cireundeu.
Dalam perjalanannya, SMP Persiapan ini berkembang cukup pesat
dengan beberapa kali mengalami perubahan nama. Pada tahun 1975 – 1979
bernama SMP 48 Filial Jakarta. Pada tahun 1979 bernama SMP Negeri
Ciledug, kemudian pada tahun yang sama berubah menjadi SMP Negeri
Cireundeu. Pada tahun 1999 Dinas Pendidikan Kota Tangerang melakukan
proses penomoran ulang untuk SMP Negeri berdasarkan pada urutan/sejarah
berdirinya sebuah lembaga pendidikan, SMP Negeri Cireundeu berubah
menjadi SMP Negeri 1 Ciputat, Kabupaten Tangerang. Terakhir, Peraturan
Walikota Tangerang Selatan No. 10 Tahun 2009 menetapkan lagi bahwa SMP
Negeri 1 Ciputat, Kabupaten Tangerang berubah menjadi SMP Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan.
Terpenuhinya persyaratan standar dalam penyelenggaraan pendidikan,
pada tanggal 5 Juli 2004 berdasarkan SK Direktur PLP Ditjen Dikdasmen
Depdiknas No. 1147A/C3/SK/2004, SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
mendapat predikat Sekolah Standar Nasional (SSN). Predikat SSN cukup
memacu semangat, baik bagi siswa maupun bagi guru untuk terus berusaha
mewujudkan sekolah sebagai pusat pengembangan logika, etika dan estetika.
Demikian pula dalam hal perbaikan secara terus-menerus dilakukan, seperti:
peningkatan sarana dan prasarana, renovasi gedung, menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif bagi terwujudnya proses pembelajaran yang lebih
bermakna, serta peningkatan kinerja guru melalui pelatihan-pelatihan, seperti
CTL, KBK, dan KTSP.

5
Atas perjuangan seluruh komponen sekolah, pada tanggal 20 Februari
2009 di bawah kepemimpinan Drs. H. Kuswanda, M.Pd. SMP Negeri 2 Kota
Tangerang Selatan mendapat sertifikat dari PT TUV Internasional Indonesia
sebagai sekolah yang melaksanakan sistem manajemen mutu berbasis ISO.
Tahun ini merupakan periode tiga tahun kedua pelaksanaan SMM ISO
9001:2008. Sebagai lembaga yang telah dipercaya melaksanakan sistem
baru dalam mengelola pendidikan berbasis ISO, setiap kegiatan yang
dilaksanakan harus sesuai dengan sasaran mutu yang telah disepakati
bersama dalam upaya memenuhi kepuasan pelanggan.
Salah satu alat kontrol dalam upaya perbaikan berkelanjutan, setiap
tanggal 20 Februari dilaksanakan Audit Eksternal oleh PT TUV Internasional
Jakarta. Hasil Audit Eksternal tersebut dijadikan sebagai alat bukti untuk
perbaikan berlanjutuntuk periode berikutnya.
Ada pun pemimpin yang pernah menjabat Kepala Sekolah:
1. Tahun 1974 s.d. 1989 : Drs. H. Munadjat Indria
2. Tahun 1989 s.d. 1997 : Dadang Suyatna, B.A.
3. Tahun 1997 s.d. 1998 : PYMT Drs. H. Munadjat Indria
4. Tahun 1998 s.d. 2001 : H. Soemarmo, B.A.
5. Tahun 2001 s.d. 2006 : Drs. H. Nurhadi, M.M.
6. Tahun 2006 s.d. 2009 : Drs. H. Kuswanda, M. Pd.
7. Tahun 2009 s.d. 2012 : Alan Suherlan, S. Pd., M.M.
8. Tahun 2012 s.d. sekarang : Drs. H. Antasa, M.M.Pd.

B. Visi, Misi, dan Tujuan


1. Visi
Sekolah Unggul dan Berkarakter
2. Misi
a. Mewujudkan pendidikan yang menghasilkan lulusan yang beriman,
bertaqwa, cerdas, terampil, dan memiliki keunggulan kompetitif.
b. Mewujudkan pendidikan yang adil dan merata.
c. Mewujudkan pendidikan yang bermutu, efisien dan relevan.
d. Mewujudkan sistem pendidikan yang transparan, akuntabel,
partisipatif, dan efektif.
3. Tujuan
Tujuan pendidikan dasar adalah “meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut”. Merujuk pada tujuan

6
pendidikan dasar tersebut maka tujuan SMP Negeri 2 Kota Tangerang

Selatan pada tahun pelajaran 2014/2015, adalah sebagai berikut.

1. Mencapai standar kompetensi lulusan yang meliputi :


a. Rata-rata KKM semua mata pelajaran minimal 75.
b. Semua siswa telah menguasai kompetensi di atas KKM.
c. Perolehan nilai rata-rata UN minimal 7,60.
d. Perolehan nilai rata-rata Ujian Sekolah minimal 7,8.
e. Minimal 60% lulusan terserap di SLTA Negeri.
f. Memperoleh kejuaraan dalam lomba OSN, Olah Raga, Seni,

dan Kewiraan minimal 5 besar tingkat kota.


2. Mencapai standar isi kurikulum yang meliputi :

a. Memiliki Silabus semua mata pelajaran dari kelas VII sampai IX

hasil pengembangan sendiri.

b. Memiliki sistem/model penilaian untuk semua mata pelajaran kelas

VII sampai IX hasil pengembangan sendiri.

c. Memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap semua

mata pelajaran kelas VII sampai IX hasil pengembangan sendiri.

d. Memiliki bahan ajar untuk mata pelajaran Ujian Nasional dan Ujian

Sekolah Tulis hasil pengembangan sendiri.

e. Memiliki model Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk mata

pelajaran Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Tulis hasil

pengembangan sendiri.

3. Mencapai Standar Proses Pembelajaran yang meliputi :

a. Terlaksananya minimal 70% strategi pembelajaran dengan

pendekatan

Contekstual Teaching and Learning (CTL).

7
b. Terlaksananya minimal 70% guru mengimplementasikan

pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif, dan Menyenangkan).

c. Terlaksananya minimal 50% guru menerapkan pembelajaran dengan

problem solving.

d. Terlaksananya minimal 80% PBM menggunakan pendekatan Belajar

Tuntas (Mastery Learning ).

e. Minimal 4 kelompok mata pelajaran menerapkan Lesson Study

(Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA).

f. Minimal 80% guru menggunakan media ICT dan CD interaktif

dalam PBM.

g. Melaksanakan program remedial yang terjadwal dan program

pengayaan.

4. Mencapai standar pendidik dan tenaga kependidikan yang meliputi :


a. Tenaga Pendidik

1) Semua guru berkualifikasi minimal S1/ D4.

2) Semua guru memiliki kemampuan mengimplementasikan

Kurikulum Berbasis Kompetensi.

3) Semua guru mengajar sesuai dengan bidangnya.

4) Semua guru memiliki kompetensi paedogogik.

5) Semua guru memiliki kompetensi kepribadian.

6) Semua guru memiliki kompetensi profesional.

7) Semua guru memiliki kompetensi sosial.

8) Semua guru telah mengikuti bintek KTSP.

8
9) Minimal 20% guru melaksanakan PTK.

10) Semua guru telah lulus sertifikasi.

11) Semua guru mampu mengoperasikan komputer (menguasai

ICT).

12) Semua guru memiliki kemampuan berbahasa Inggris secara

aktif.

b. Tenaga Kependidikan

1) Minimal 90% tenaga administrasi berkualifikasi S1.

2) Semua tenaga administrasi (100%) mahir mengoperasikan

komputer.

5. Mencapai standar sarana prasarana sekolah yang meliputi :

a. Memiliki 30 ruang belajar yang ideal dengan dilengkapi fasilitas

penunjang (almari, rak portofolio, kipas angin, lampu penerang,

audiovisual, soun sistem, taman kelas).

b. Memiliki Lab. IPA, Bahasa, dan Komputer dengan sarana yang

lengkap.

c. Memiliki kebun biologi yang terawat.

d. Memiliki ruang guru yang ideal.

e. Memiliki ruang penyimpanan hasil keterampilan siswa.

f. Memiliki ruang untuk apresiasi seni.

g. Memiliki ruang perpustakaan dengan pelayanan optimal.

6. Mencapai standar pengelolaan SMM ISO 9001-2008 yang meliputi :

9
a. Pengelolaan kurikulum dan penyusunan program perencanaan

pembelajaran.

b. Pengelolaan proses pembelajaran.

c. Pengelolaan manajemen kelembagaan dan Sumber Daya Manusia.

d. Pengelolaan kesiswaan.

e. Pengelolaan sarana dan prasarana.

f. Pengelolaan administrasi dan tata usaha.

g. Pengelolaan keuangan/pembiayaan.

h. Pengelolaan evaluasi/penilaian pembelajaran.

7. Mencapai standar pembiayaan sesuai dengan Standar Nasional

Pendidikan

a. Mencapai standar unit cost biaya pendidikan sesuai dengan dana

BOS dan BOSDA.

8. Mencapai standar Sistem Penilaian yang menliputi :

a. Memiliki instrumen penilaian harian untuk semua mata pelajaran

kelas VII, kelas VIII, dan kelas IX

b. Memiliki perangkat soal untuk uji coba kemampuan siswa dalam UN

c. Memiliki kumpulan instrument soal (Bank Soal) untuk Ulangan

Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester dan

Ulangan Kenaikan Kelas.

d. Memiliki sistem administrasi penilaian yang memenuhi standar

pelayanan minimal.

10
9. Memiliki perilaku yang dilandasi iman dan takwa serta terbinanya

budaya “Salam, Salim, dan Senyum (3S)”.


10. Memiliki sekolah hijau.

C. Guru dan Tenaga Kependidikan


Berikut adalah data guru dan tenaga kependidikan SMPN 2 Tangerang
Selatan.
Kepala sekolah : Drs. H. Antasa, M.M.Pd
Wakabid kurikulum : Kartini Eling Subekti, S.Pd.
Wakabid kesiswaan : Hj. Euis Kurniawati, S. Pd.
Wakabid humas : Ansor Gozali, S.Pd. M.A.
Wakabid sarpras : H. Ahmad, SE.
Tata usaha : Susilawati, SE.

No. Nama Guru Jabatan Mata Pelajaran Tugas Mengajar


1 Drs. H. Antasa, M.M.Pd. Kepala BK
Sekolah
2 Drs. Maman Hilman, MM Bhs. Indonesia 7.3 – 7.5
3 Syarifah, S. Pd. Bhs. Inggris 7.1 – 7-6
4 Andos Kostaman, S. Pd. Bhs. Inggris 7.10, 9.7 – 9.10
5 Sri Hastuti, S. Pd. IPS Terpadu 7.1 – 7.5
6 Dra. Hj. Siti Alawiyah Bhs. Indonesia 8.6 – 8.10
7 Dra. Iswinanti PKK 7.1 – 7.2, 9.1 – 9.10
8 Hery Warsito IPA 8.7 – 8.10
9 H. Ahmad, SE Penjaskes 9.1 – 9.5
10 Hj. Nurya Aini, S. Pd. Bhs. Indonesia 8.1 – 8.5
11 Tugiman, SE Matematika 7.1 – 7.4, 9.5 – 9.6
12 Sugiarti, S. Pd., IPA 7.1 – 7.4
13 Ansor Gozali, S. Pd.M.A. Bhs. Indonesia 9.7 – 9.10

14 Mustofa, S. Pd. I. Agama + BTQ 9.1 – 9.8

15 Lily Nurlinah, SE IPS Terpadu 8.9 – 8.10, 9.7 – 9.10

16 Hj. Titik Munawati, S. Pd. Bhs. Indonesia 9.1 – 9.3

17 Hj. Yenni Krisna, S. Pd Seni Budaya 7.5 – 7.6, 9.1 – 9.10

18 Kartini Eling Subekti, S.Pd. Matematika 9.1 – 9.4

11
19 Suharni, S.Pd. IPA Terpadu 7.3 – 7.8

20 Rasmawati, S. Pd. Agama + BTQ 8.3 – 8.10

21 Enok Yanti Suprapto, S. Pd. PKK / Prakarya 7.3 – 7.4, 8.5 – 8.10

22 Isdarman IPS Terpadu 7.6 – 7.10, 8.7 – 8.8

23 Marfuah Bhs. Inggris

24 Winarni, S. Pd. PKn 8.1 – 8.10

25 Dra. Cici Rukaesih IPS Terpadu 8.1 – 8.6

26 Yoeliani, S. Pd. Bhs. Inggris 8.1 – 8.3, 9.1 – 9.3

27 Hj. Euis Kurniawati, S. Pd. Matematika 9.7 – 9.10

28 Munawir AM, S. Ag., M.S.I. Agama + BTQ 7.1 – 7.4, 9.9 – 9.10

29 Drs. Junaidi Abyan BK 7.9 – 7.10

30 Rohana, S. Pd. IPS Terpadu 9.1 – 9.6

31 Dra. Tuti Sutiarsih BK 9.1 – 9.6

32 Sukardi, S. Pd. Penjaskes 7.5 – 7.10, 9.7 – 9.10

33 Nasroh, S. Pd. PKn 9.1 – 9.10

34 Sugiyanti, S. Pd. Matematika 8.7 – 8.10

35 Sumiyati, S. Pd IPA Terpadu 9.6 – 9.10

36 Sri Musliah, S. Pd. Matematika 8.1 – 8.6

37 Henny, S. Pd Bhs. Indonesia 7.1 – 7.2

38 Tri Endang Lestari, SE Bhs. Inggris 8.6 – 8.10

39 Nur Widiyanti, S. Pd. BK 8.4 – 8.9

40 Yustina Ratnasih W., S. Pd. Bhs. Indonesia 7.6 – 7.10

41 Mukhlis Suhardiknas, S. Pd. IPA Terpadu 7.1 – 7.2, 9.1 – 9.4

42 Suwarno, S. Pd Penjaskes 8.1 – 8.10


43 Rasyid Ridho, S. Psi BK 7.1 – 7.3
44 Mahdalena, S. Pd PKn 7.1 – 7.10
45 Kusnaedi, S. Ag Agama + BTQ 7.5 – 7.10, 8.1 – 8.2
46 Fina Puspita, S. Pd Bhs. Inggris 7.7 – 7.9, 9.4 – 9.6

12
47 Nani Saidah, S. Pd Seni Budaya 7.1 – 7.4, 7.7 – 7.10
48 Tedik Suryanto, SS TIK 8.4 – 8.10
49 Diah Utami, M. Psi BK 7.4 – 7.10
50 Liya Alpri Liani, S. Pd Matematika 7.5 – 7.8
51 Hidayat, ST TIK 7.1 - 7.10, 8.1 – 8.3
52 H. Supardi, S. Pd Penjaskes 7.1 – 7.4
53 Dra. Patricia Nunuk Sri Seni Budaya 8.1 – 8.10
Lestari
54 H. Sayuti Wijaya, S. Pd BK 8.1 – 8.4
55 Fatmawati Bhs. Inggris 8.4 – 8.5

D. Siswa
Data siswa-siswi SMPN 2 Tangsel tahun ajaran 2015/2016:

Jenis Kelamin
KELAS JUMLAH
L P
KELAS 7 227 196 423
7-1 21 21 42
7-2 22 21 43
7-3 31 10 41
7-4 22 22 44
7-5 20 22 42
7-6 19 22 41
7-7 22 21 43
7-8 22 22 44
7-9 23 19 42
7-10 25 16 41
KELAS 8 176 245 421
8-1 19 25 44
8-2 17 25 42
8-3 15 27 42
8-4 17 24 41
8-5 18 24 42
8-6 18 24 42
8-7 17 25 42
8-8 18 24 42
8-9 19 23 42
8-10 18 24 42
KELAS 9 187 202 389
9-1 20 20 40
9-2 20 20 40
9-3 20 20 40

13
9-4 19 19 38
9-5 19 20 39
9-6 19 20 39
9-7 16 22 38
9-8 18 20 38
9-9 18 20 38
9-10 18 21 39
TOTAL 590 643 1233

E. Sarana dan Prasarana


1. Ruang belajar dengan kualifikasi cukup baik terdiri atas 30 ruang.
2. Ruang Kepala Sekolah
3. Ruang Wakil Manajemen Mutu
4. Ruang Wakil Kepala Sekolah
5. Ruang Guru
6. Ruang Tata Usaha
7. Ruang Multimedia
8. Ruang BK
9. Ruang OSIS
10. Ruang UKS/PMR
11. Ruang Studio Musik
12. Ruang praktikum (Lab IPA, Komputer, dan Bahasa)
13. Perpustakaan
14. Ruang Makan Guru
15. Koperasi Sekolah
16. Kantin Sekolah
17. Masjid
18. Lapangan Upacara
19. Sarana Olah raga (Lapangan Basket, Volley, Futsal, Bulu Tangkis)
20. Pos Satpam
21. WC Guru/TU
22. WC Siswa
Jumlah fasilitas tersebut mencukupi dengan kondisi baik.

F. Budaya Sekolah

Untuk merealisasikan visi, misi pendidikan serta sifat-sifat umum


siswa SMPN 2 TANGSEL, maka pembinaan siswa dilakukan melalui proses
pembinaan sikap dan perilaku sehari-hari di sekolah yang diarahkan kepada
terwujudnya budaya sekolah SMPN 2 TANGSEL.

14
Pembiasaan dan tata perilaku dimaksudkan sebagai budaya sekolah
SMPN 2 TANGSEL adalah sebagai berikut :
1. Niat bekerja semata-mata sebagai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Membiasakan berucap salam, salim, dan senyum
3. Bekerja dengan perencanaan yang memastikan peningkatan prestasi
bidang akademik dan non-akademik
4. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan kependidikan
5. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (Paikem) dalam pembelajaran
6. Melaksanakan hidup bersih, rapih, dan indah di setiap lingkungan
sekolah
7. Menjadikan area sekolah sebagai “Area Bebas Rokok”
8. Melaksanakan shalat dhuha secara berjamaah pada setiap Jumat pagi
9. Selalu mengusahakan shalat berjamaah pada waktu shalat dhuhur di
masjid sekolah
10. Bina iman melalui ceramah keagamaan 1 bulan sekali
11. Saling mendo’akan
12. Meningkatkan budaya baca-tulis dalam upaya memperluas wawasan
dan keterampilan melalui membaca surat-surat pendek sebelum
melaksanakan PBM (Proses Belajar Mengajar).

15
BAB III
PELAKSANAAN PPKT

A. Persiapan (Observasi, Orientasi dan Penyusunan Program


Kegiatan/Jadwal)

Kegiatan PPKT di SMPN 2 Tangsel dimulai pada 19 Agustus 2015 – 11


Desember 2015, dengan rincian jadwal pelaksanaan sebagai berikut:
No Kegiatan Waktu
1 Pembukaan PPKT (Serah-Terima oleh Dosen 19 - 21 Agt 2015
Pembimbing, Observasi, Orientasi dan penyusunan
program dan kegiatan PPKT di sekolah/madrasah)
2 Asistensi (praktik terbimbing) 24 - 28 Agt 2015
3 Praktik mandiri (mengajar, pengelolaan 1 Sept s.d. 11 Des 2015
kependidikan, dan kegiatan penelitian)
4 Ujian Akhir Praktik Profesi Keguruan Terpadu 1 – 11 Des 2015

Pada saat minggu pertama dimulainya PPKT selama satu minggu


penulis melakukan persiapan yaitu observasi, orientasi dan penyusunan
program kegiatan atau jadwal. Dalam seminggu penulis keliling per kelas
dari kelas 7 - 9 untuk melakukan observasi melihat tata letak kelas, kondisi
kelas pada saat pembelajaran, fasilitas yang ada dikelas, teknik mengajar
guru dan gaya belajar siswa. Menurut hasil observasi penulis, penempatan
hasil pembelajaran diatur dengan rapi dan menarik. Fasilitas yang tersedia
di sekolah ini cukup lengkap, diantaranya adalah jumlah kelas yang sangat
memadai, kondisi gedung yang terpelihara, terdapat perpustakaan,
laboratorium, ruang UKS, mushala, toilet yang selalu bersih, kantin, ruang
multimedia, dan lapangan olahraga.
Di dalam kelas juga terdapat kursi dan meja yang sudah diatur
sedemikian rupa. Tata letak barang di kelas diatur dengan rapi sehingga
tidak mengganggu proses pembelajaran yang berlangsung.
B. Pelaksanaan Praktik Mengajar
1. Pelaksanaan Praktik Mengajar Terbimbing/Asistensi

Dalam kegiatan praktik mengajar terbimbing atau asistensi


dilakukan mahasiswa dibawah bimbingan guru pamong yang mengajar

16
dikelas yang telah ditentukan dalam kegiatan praktik mengajar. Saya
melihat bagaimana tata cara guru pamong mengajar dikelas, bagaimana
merencanakan dan menyusun RPP yang sesuai dengan acuan yang ada di
SMPN 2 Tangsel.
Langkah-langkah yang dilakukan sebelum proses pelaksanaan
pengajaran adalah sebagai berikut:

a) Melakukan diskusi dengan guru pamong mengenai materi pelajaran


yang akan diajarkan, dan metode serta media seperti apa yang
sebaiknya digunakan.
b) Merencanakan dan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
c) Melaksanakan kegiatan mengajar dikelas dengan didampingi dan
diawasi oleh guru pamong.
d) Membuat penilaian terhadap kegiatan belajar siswa pada lembar kerja
siswa (LKS) dan penilaian evaluasi yang telah dibuat.
e) Menanyakan kepada guru pamong untuk memberikan komentar atas
kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran, masukan-
masukan serta saran untuk perbaikan pada praktik selanjutnya.

2. Pelaksanaan Praktik Mengajar Mandiri

Praktik mengajar mandiri dimulai pada tanggal 1 September 2015,


yang mana pada mengajar mandiri ini mahasiswa sepenuhnya mengajar
pelajaran Agama Islam di kelas 7.1 dan 7.5 pada hari selasa dan 7.2 pada
hari kamis. Selama praktik mengajar mandiri, mahasiswa dapat membuat 8
RPP sebagai acuan persiapan dalam mengajar. Selama mengajar,
mahasiswa menggunakan metode, strategi serta media yang berbeda pada
setiap kali mengajar.

3. Hambatan dan Solusi

Selama mengajar, mahasiswa sering kali menemui beberapa


hambatan dalam mengajar, diantaranya yaitu:

17
 Pada bulan Agustus, saya tidak mengalami kendala yang berarti dalam
proses asistensi pembelajaran kelas 7 SMPN 2 TANGSEL pada
dasarnya semua fasilitas yang diberikan oleh sekolah telah cukup
memadai dengan kebutuhan siswa, yang menjadi sedikit kendala
adalah ada sebagian siswa yang kurang serius dalam mengikuti proses
belajar mengajar. Solusi yang dapat saya sarankan adalah, praktikan
lebih memperhatikan siswa yang kurang serius dalam mengikuti
pembelajaran dengan menegur atau mengalihkan perhatian siswa agar
kembali fokus terhadap proses belajar mengajar. Serta untuk
menggunakan media dan alat bantu mengajar dengan sebaik-baiknya

 Pada bulan September guru masih dalam tahap adaptasi dengan


lingkungan dan murid-murid. Ruang kelas tidak terseia in focus, yang
menyebabkan terbatasnya media pembelajaran. Kelas pun sangat
penuh dengan para siswa, yang idealnya hanya 30 siswa per kelas,
tetapi di sekolah ini dapat mencapai 44 siswa dalam satu kelas. Jumlah
siswa yang terlalu banyak dan kecilnya ruang kelas menyebabkan
guru harus berkali-kali memikirkan metode apa yang cocok untuk
diterapkan.

 Pada bulan Oktober materi shalat berjamaah dan munfarid kendala


proses pembelajaran yang saya hadapi adalah ketidak seriusan siswa
dalam memperhatikan temannya yang persentasi dan praktik. Tetapi
setelah mendapatkan arahan dari guru pamong saya mulai mengubah
strategi sehingga kendala-kendala yang saya alami sebelunya tidak
terjadi lagi.

 Untuk mengefisienkan waktu pembelajaran guru sering kali membagi


siswa kedalam kelompok atau terkadang berpasangan, akan tetapi
strategi berkelompok kurang cocok untuk diterapkan pada kelas 7
sehingga sering menimbulkan konflik antar siswa dan membuat siswa

18
malas mengikuti pelajaran. Sehingga guru memberikan solusi dengan
memberikan tugas kepada siswa secara individu.

4. Pelajaran yang Didapat dari Praktik Mengajar

Pelajaran yang dapat diambil setelah praktik mengajar adalah


bahwasannya menjadi seorang guru terutama guru Agama Islam haruslah
lebih sabar dan lebih teliti untuk mengaja dan membimbing karena siswa
SMP bagaikan kertas putih yang belum diisi apapun. Selain itu juga dapat
menambah pengetahuan kita dalam mengajar yang lebih baik dan dapat
meningkatkan kemampuan kita dalam merancang metode, strategi dan
media yang lebih bervariasi. Dan kita juga dapat mengetahui seperti apa
dunia pekerjaan yang sesungguhnya.

C. Pelaksanaan Praktik Pengolahan Kependidikan

1. Pelaksanaan Praktik Pengolahan Kependidikan

Kegiatan kependidikan merupakan kegiatan dimana mahasiswa


selama PPKT melakukan tugas administrasi menyusun daftar siswa
kedalam map folder, membantu di meja piket dan merekap absen siswa
yang terlambat datang ke sekolah.
Di SMPN 2 Tangsel saya banyak sekali berpartisipasi mengikuti
kegiatan kependidikan yang ada disekolah diantaranya mengikuti upacara
bendera setiap hari senin, mengikuti shalat dhuha berjamaah.
Dalam kegiatan PPKT ini, saya juga ikut berpartisipasi dalam
kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah, diantaranya adalah mengisi
kegiatan keputrian yang dilaksanakan setiap hari Jumat, serta menjadi
pengawas saat ulangan tengah semester.

2. Hambatan dan Solusi

19
Saya tidak menemukan banyak hambatan dalam kegiatan praktik
pengelolaan kependidikan ini karena saya menjalankan tugas sesuai
dengan petunjuk yang diberikan.

3. Pelajaran yang Didapat dari Pengelolaan Kependidikan


Pelajaran yang didapat tentunya sangat banyak saya dapat
mengetahui kegiatan apa saja yang ada di sekolah, dan saya juga belajar
bagaimana cara menyusun semua administrasi yang ada disekolah.

D. Pelaksanaan Praktik Penelitian Kependidikan (Ringkasan Hasil Praktik


Penelitian Pendidikan)

Praktik penelitian dilakukan ketika melakukan pengajaran dikelas pada


saat pelajaran Agama Islam materi Shalat Fardhu. Peneliti meneliti mengenai
“Pengaruh Metode “Tanya Jawab” Terhadap Hasil Belajar Agama Islam
Siswa”. Dalam beberapa kali pertemuan pada materi shalat fardhu
pengetahuan dan daya ingat siswa bertambah setiap pertemuannya karena
guru selalu memberikan pertanyaan kepada siswa baik diawal, pertengahan
dan akhir pembelajaran. Sehingga hasil belajar siswa pun meningkat.

20
BAB IV

PENUTUP

Kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT), kegiatan PPKT ini


tentunya sangat bermanfaat bagi mahasiswa yaitu untuk melatih diri agar benar-
benar siap menjadi calon guru yang benar-benar memiliki kualitas, kuantitas dan
sertifikasi yang disyaratkan dan memiliki profesionalisme yang tinggi. Serta untuk
mendapatkan pengalaman pendidikan secara faktual dilapangan untuk
menerapkan dan mengaplikasikan ilmunya secara langsung.
Kegiatan ini juga berguna sebagai bekal dalam berbagai bidang agar mampu
melaksanakan tugas-tugasnya dengan sebaik mungkin. Melalui PPKT, mahasiswa
sebagi calon guru akan mendapatkan wadah dan wahana untuk menciptakan dan
menggembangkan ilmu nya sehingga mampu melahirkan generasi-generasi
penerus bangsa yang modern dan berkualitas.

21

Anda mungkin juga menyukai